kab/kota: Tebet

  • 6 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam Enak di Jakarta Selatan

    6 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam Enak di Jakarta Selatan

    1. Mie Ayam Bakso Yunus

    Mie Ayam Bakso Yunus dikenal sebagai salah satu tempat makan mie ayam di Jakarta Selatan yang cukup populer. Tempatnya yang sederhana menyajikan sajian mi dan bakso khas dengan harga ramah di kantong.

    Adapun harga yang dijual di tempat makan ini mulai dari Rp 25 ribu dan terkenal dengan tekstur minya yang kenyal serta rasa topping ayam gurih nikmat. Melansirs dari ulasan Google kedai mie ayam ini memiliki rating 4,4 dari total 4.536 pengguna.

    Lokasi Mie Ayam Bakso Yunus berada di Jl. Tebet Bar. Dalam VIII D No. 2 1, RT.2/RW.5, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan jam buka setiap hari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

    2. Mie Ayam Bangka

    Tempat mie ayam ini terkenal dengan sajian mie ayam khas Bangka dan mempunyai topping tauge rebus di atasnya. Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati sajian acar potongan cabe rawit yang segar.

    Mie Ayam Bangka juga menyediakan pendamping nikmat untuk disantap dengan mie ayam seperti bakso atau pangsit rebus. Berdasarkan ulasan Google rumah makan ini mempunyai rating 4,4 dari total 950 pengguna.

    Lokasi Mie Ayam Bangka berada di Mie Ayam Bangka Tebet Barat Dalam, RT.9/RW.6, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan jam buka setiap hari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

  • Pengawasan taman harus diperketat ketika dibuka 24 jam

    Pengawasan taman harus diperketat ketika dibuka 24 jam

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Khoirudin menyatakan bahwa pengawasan taman yang dibuka untuk umum 24 jam perlu diperketat agar tidak dijadikan arena negatif.

    “Kita harus dukung taman-taman dibuka 24 jam, karena memang ada warga masyarakat yang membutuhkan lokasi itu untuk ‘refreshing’ di malam hari,” kata Khoirudin di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, ketika taman resmi dibuka 24 jam maka perlu ada pengawasan yang lebih diperketat supaya warga merasa aman dan nyaman ketika berkunjung pada malam hari.

    Khoirudin mengatakan, pengawasan tersebut juga dilakukan untuk memastikan kawasan taman tidak digunakan sebagai arena yang negatif.

    Pengawasannya harus ketat. “Jangan sampai tempat itu dijadikan arena yang negatif. Saya ‘support’ bahkan kalau perlu ditambah lagi taman yang dibuka 24 jam,” ujarnya.

    Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyebutkan penambahan waktu operasional 10 taman di Jakarta ditujukan untuk mendukung target Pemprov DKI Jakarta menciptakan 500 ribu lapangan kerja pada 2025.

    Menurut dia, penambahan jam operasional yang akan segera dieksekusi dapat membuka lahan dan peluang bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berdagang.

    “Taman di Jakarta ini cuma sampe jam 6 sore, malamnya gelap gulita. Nah jadi kenapa kita enggak manfaatkan itu?. Karena untuk juga membuka lapangan kerja kembali lagi,” katanya.

    Pemprov DKI Jakarta bercita-cita membuka 500 ribu lapangan kerja. “Jadi termasuk UMKM itu juga adalah lapangan kerja,” kata Rano kepada wartawan di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (5/4).

    Ke-10 taman itu di antaranya Eco Park Tebet, Lapangan Banteng, Taman Langsat dan Taman Menteng.

    “Ada enam taman yang buka 24 jam, empat taman yang buka sampai jam 10 malam,” kata pria yang biasa disapa Bang Doel ini.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Lebaran Selesai, Lalu Lintas Jakarta Balik ke ‘Setelan Pabrik’

    Libur Lebaran Selesai, Lalu Lintas Jakarta Balik ke ‘Setelan Pabrik’

    Jakarta

    Hari ini, Rabu (9/4), hampir seluruh pekerja dan pelajar di Jakarta sudah berkegiatan normal. Imbasnya, lalu lintas di kawasan setempat kembali ramai dan kualitas udara balik ke ‘setelan pabrik’.

    Menurut pantuan detikOto, lalu lintas di Jakarta masih lengang pada dua hari pertama pekan ini. Namun, hari ini, tingkat kepadatannya mulai normal. Penumpukan kendaraan terlihat di titik-titik sentral seperti Tebet, Kuningan, Sudirman, Cawang, Kebayoran dan sekitarnya.

    Bukan hanya sepeda motor, mobil pribadi juga mulai memenuhi lalu lintas Jakarta. Selain itu, driver ojek online (ojol) juga sudah meramaikan sudut-sudut jalan di Kota Metropolitan.

    Lalu lintas Jakarta. Foto: Doc. Yulinda Indah Pramesta

    Efeknya, selain macet, kondisi ‘normal’ tersebut membuat kualitas udara kembali buruk. Bahkan, tadi pagi, angkanya mencapai 150 dengan kode warna merah di beberapa titik. Hal tersebut menandakan udara sekitar tidak sehat dan berbahaya untuk dihirup.

    Dengan kode warna merah, maka muncul peringatan untuk menghindari kegiatan outdoor, menutup jendela untuk mencegah udara masuk, mengenakan masker saat di luar ruangan dan menyalakan penyaring udara saat di rumah.

    Padahal, ketika libur Lebaran, kualitas udara di Jakarta menurut aplikasi AirVisual selalu menunjukkan warna hijau (sehat) atau kuning (moderate). Bahkan, di hari pertama dan kedua Lebaran, angkanya benar-benar rendah. Ketika itu, udara Jakarta masuk salah satu yang terbersih di dunia.

    Kualitas udara Jakarta. Foto: Doc. Air Visual

    Sebagai catatan, menurut hasil studi komprehensif source apportionment yang dikerjakan Kemenko Marves bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sejumlah pakar terkait, kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta.

    Emisi kendaraan bermotor menyumbang 32-41 persen terhadap polusi udara Jakarta saat musim hujan. Bahkan, angkanya meroket menjadi 42-57 persen ketika musim kemarau.

    Sementara pembakaran batu bara untuk industri dan pembangkit listrik hanya menyumbang 14 persen. Data tersebut merupakan hasil pengumpulan sampel di tiga titik kota Jakarta.

    (sfn/rgr)

  • Usai Libur Lebaran, Antrean Perpanjang STNK di Polda Metro Jaya Membludak – Halaman all

    Usai Libur Lebaran, Antrean Perpanjang STNK di Polda Metro Jaya Membludak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga berbondong-bondong mendatangi Samsat Jakarta Selatan yang berlokasi di Polda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

    Sebagai wajib pajak, warga baru sempat mengurus perpanjangan STNK baik tahunan ataupun lima tahunan usai libur Lebaran.

    Pantauan Tribunnews.com, tampak antrean kendaraan roda  empat di drive thru Gedung Pelayanan Satu Atap Polda Metro Jaya.

    Arus lalu lintas di dalam kawasan Polda Metro Jaya tersendat akibat kendaraan keluar masuk parkir gedung.

    Terdapat dua jenis layanan di depan Gedung Pelayanan Satu Atap Polda Metro Jaya, yaitu layanan Drive Thru dan cek fisik kendaraan. 

    Tyo (50) warga Pasar Minggu Jakarta Selatan, mengatakan kaget antrean panjang yang terjadi saat hendak memperpanjang STNK tahunan.

    Meski demikian dia tetap akan menunggu giliran sebagaimana yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.

    “Tahun lalu sih gak ramai mungkin karena kebetulan saja tahun ini pajak mobil saya lagi momen libur lebaran, ucap Tyo.

    Selain layanan Drive Thru kendaraan roda empat, sejumlah warga juga memadati area perpanjangan STNK untuk sepeda motor. 

    Mereka duduk di bangku panjang yang disediakan petugas sambil menunggu giliran.

    Warga lainnya bernama Sukri (53) asal Tebet Jakarta Selatan mengaku memperpanjang STNK-selepas pulang kampung.

    “Ini baru mudik saya urus perpanjangan STNK,” tukasnya. 

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menuturkan tidak ada penumpukan yang berlebihan terkait perpanjangan STNK.

    “Enggak ada itu karena memang karena jumlah volume masyarakat banyak terus rata-rata semuanya bawa kendaraan,” ucapnya.

    Argo menuturkan kepadatan di kawasan Polda Metro Jaya disebabkan banyaknya kendaraan mencari parkir.

    “Ya jadi memang soal parkiran yang tidak muat,” tandasnya. 

  • Jersey Timnas di Indomaret Fresh Dijual Rp 139.000, Ada 3 Ukuran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 April 2025

    Jersey Timnas di Indomaret Fresh Dijual Rp 139.000, Ada 3 Ukuran Megapolitan 8 April 2025

    Jersey Timnas di Indomaret Fresh Dijual Rp 139.000, Ada 3 Ukuran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jersey Tim Nasional Indonesia yang dijual di sejumlah gerai Indomaret Fresh dibanderol dengan harga terjangkau, yakni Rp 139.000.
    Jersey tersebut hadir dalam tiga pilihan ukuran.
    “Ukurannya ada M, L, sama XL,” ujar Kasir Indomaret Fresh KH Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan bernama Andri (27) saat ditemui
    Kompas.com
    , Selasa (8/4/2025).
    Tiga pilihan ukuran ini disesuaikan dengan target pasar yang mayoritas merupakan anak muda hingga orang dewasa.
    “Beragam, mungkin kebanyakan yang umur menengah muda, ke dewasa,” ungkap dia.
    Andri menambahkan, jersey tersebut dipasok dari gudang Indomaret pusat dengan jumlah terbatas. Sistem distribusinya berkala tanpa kepastian kapan pengiriman ulang.
    Dalam sehari, penjualan jersey bisa mencapai 5 hingga 10 potong, tergantung jumlah stok yang tersedia.
    Di Indomaret Fresh Boulevard Kelapa Gading TN2, Jakarta Utara, jersey tersebut banyak diburu warga sehingga habis dalam beberapa hari saja. 
    “Iya, pembelinya banyak yang nanya, kayak stoknya kapan atau
    restock
    -nya kapan. Tadi juga banyak yang nyari,” kata Indomaret Fresh Boulevard Kelapa Gading TN2, Irma (27).  
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stok Jersey Timnas di Sejumlah Indomaret Fresh Mulai Menipis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 April 2025

    Stok Jersey Timnas di Sejumlah Indomaret Fresh Mulai Menipis Megapolitan 8 April 2025

    Stok Jersey Timnas di Sejumlah Indomaret Fresh Mulai Menipis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Stok jersey Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang dijual di beberapa gerai Indomaret Fresh di Jakarta pada Selasa (8/4/2025) mulai menipis.
    Salah satunya terlihat di Indomaret Fresh di Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan. Di toko tersebut, stok jersey Timnas Indonesia hanya tersisa delapan buah dan semuanya berukuran XL.
    “Mungkin beberapa ada yang tahu, karena stoknya aja tinggal segini,” ucap Andri (27), kasir Indomaret di Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet, saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Selasa (8/4/2025).
    Andri menjelaskan, jersey Timnas Indonesia yang dikirim ke tokonya pada tiga minggu lalu berjumlah tiga karton.
    Setiap satu karton berisi 24 jersey resmi Timnas Indonesia yang dikirim langsung dari gudang tokonya.
    Meski stoknya sudah menipis, Andri belum mengetahui apakah jersey itu akan kembali dikirim ke tokonya atau tidak.
    Sementara itu, stok jersey Timnas yang dijual di Indomaret Fresh di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, sudah kosong alias terjual habis.
    “Udah habis sih kalau di toko ini,” ucap Irma, kasir di Indomaret Fresh Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, saat diwawancarai di lokasi.
    Sama seperti di toko Andri, Irma mengaku, jersey Timnas yang dijual di tokonya sebanyak tiga karton atau sekitar 72 buah.
    Jersey itu sudah mulai dijual sejak Selasa (25/3/2025).
    “Datangnya 25 Maret, sampai ini udah bener-bener abis kosong,” pungkas Irma.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepedulian Taruna Akpol Ajari Anak Jalanan Calistung di Tebet Jaksel

    Kepedulian Taruna Akpol Ajari Anak Jalanan Calistung di Tebet Jaksel

    Jakarta

    Taruna Akpol menggelar kegiatan belajar-mengajar bagi anak-anak di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Anak-anak tersebut diajari membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

    Kegiatan tersebut diselenggarakan di Rumah Baca Zhaffa yang memiliki konsep Taman Bacaan Masyarakat. Hadir lima orang taruna Akpol yang turut mengajarkan anak-anak tersebut membaca, menulis, dan menghitung.

    “Terwujudnya kegiatan belajar mengajar bersama ini, berawal dari permintaan salah satu taruna, BST John Anderson, yang menghubungi via telepon,” ujar Yudy Hartanto selaku Founder Rumah Baca Zhaffa, Senin (7/4/25).

    Yudy mengaku merasa sangat senang dan bersemangat karena kesempatan tersebut dianggapnya sangat langka. Lima Taruna Akpol yang terdiri dari BST John Anderson, BST Aiman Dzaky, ABT Satrio Akbar, ABT Rashya Resdianto, ABT Bizzahro Pharsa pun mengaku sangat senang dan bangga karena melihat semangat anak-anak tersebut.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi rekan-rekan kami (calon perwira Polri) untuk semangat mewujudkan salah satu tugas seorang polisi yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pendidikan sebagai salah satu wujud pemenuhan hak asasi manusia, yang dalam hal ini diberikan kepada anak jalanan,” jelas BST Jhon.

    Sementara para taruna Akpol itu juga berharap agar anggota polisi dan masyarakat dapat terus bermitra, saling membantu, mendukung, serta menginspirasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini diikuti dengan penuh semangat oleh para peserta belajar-mengajar.

    (mei/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, yang dulu dikenal dengan momok ketidaktepatan waktu dan fasilitas seadanya, kini telah bertransformasi menjadi
    moda transportasi
    publik yang andal dan nyaman. Namun, di balik reputasi tersebut, KRL memiliki perjalanan panjang yang tidak banyak diketahui publik. 
    Transformasi KRL bukan terjadi dalam semalam. Moda ini telah menjadi bagian dari denyut kehidupan kota sejak lebih dari satu abad silam. Tepatnya pada 6 April 1925, kereta listrik pertama kali melintasi jalur Tanjung Priok–Meester Cornelis (sekarang Jatinegara), menandai dimulainya era elektrifikasi perkeretaapian di Indonesia.
    Kala itu, kehadiran KRL merupakan terobosan besar dalam dunia transportasi urban. Meski masih terbatas jangkauannya, moda ini menjadi solusi mobilitas masyarakat di Batavia dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, jaringan KRL terus berkembang, mengikuti pertumbuhan kota-kota satelit dan kebutuhan masyarakat yang makin dinamis.
    Kini, setelah lebih dari 100 tahun melaju, wajah KRL telah berubah drastis. Dari yang dulu kerap dipandang sebelah mata karena jadwal yang tak menentu dan fasilitas seadanya,
    KRL Commuter Line
    kini menjelma menjadi moda transportasi massal modern yang semakin digemari, terutama di wilayah Jabodetabek.
    Putri (33) adalah salah satu dari banyak penumpang yang merasakan transformasi KRL. Tinggal di Depok, Jawa Barat, ia menjadikan KRL Commuterline sebagai moda transportasi andalan untuk berangkat dan pulang kerja setiap hari.
    Padahal, perempuan yang bekerja di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, tersebut punya kendaraan pribadi yang sebenarnya bisa dimanfaatkan.
    “Pilih KRL Commuter Line karena tarifnya terjangkau dan pastinya bebas macet, apalagi di jam-jam sibuk. Jadwalnya juga kan tepat waktu, jarang telat,” ujar Putri.
    Namun, bukan hanya itu yang membuat Putri betah menggunakan layanan transportasi massal tersebut.
    “Sekarang banyak fasilitas pendukung ya, seperti stan makanan dan minuman. Ini sangat membantu (pekerja seperti saya) kalau pagi belum sempat sarapan atau sekadar mengganjal perut saat pulang,” tambahnya.
    Pengalaman Putri hanyalah satu dari sekian banyak cerita pengguna KRL Commuter Line yang merasakan perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penumpang lain yang telah menggunakan KRL selama satu dekade, Utie Adnu, menegaskan hal serupa.
    “Commuter Line sudah seperti kendaraan andalan bagi saya. Jadwal keberangkatannya tepat, fasilitas lengkap, dari toilet bersih hingga
    charging port
    . Bahkan sekarang ada
    water station
    gratis di beberapa stasiun,” tuturnya dalam unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (11/7/2024).
    Uti juga mengaku senang karena tiket KRL Commuter Line kini bisa diakses lewat berbagai metode
    cashless
    selain Kartu Multi Trip (KMT) dan uang elektronik (
    e-money
    ), yaitu pindai QR Code dari platform
    ride-hailing
    .
    Perjalanan dengan KRL Commuter Line pun semakin menyenangkan karena ada petugas yang selalu siap membantu.
    Transformasi layanan KRL Commuter Line tak lepas dari peran
    PT KAI Commuter
    sebagai operator. Upaya ini pun berbuah manis dalam bentuk peningkatan jumlah penumpang.
    Berdasarkan data KAI Commuter, total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sepanjang 2024 mencapai 328.153.923 orang. Jumlah ini meningkat sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 290.890.677 pengguna. Rata-rata jumlah pengguna harian selama pada 2024 tercatat sebanyak 1.014.934 orang.
    Sementara itu, hingga Maret 2025, rata-rata pengguna Commuter Line Jabodetabek tercatat sebanyak 991.290 orang pada hari kerja (weekday), dan 645.798 orang pada akhir pekan (
    weekend
    ). Total volume pengguna dari Januari hingga minggu keempat Maret 2025 mencapai 76.680.215 orang.
    Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna.
    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI Commuter melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah skema rekomposisi sarana untuk menjaga headway antar kereta. Hal terpenting, beragam fasilitas dan sarana terus disempurnakan pihaknya. Inovasi pun terus digalakkan.
    “KAI Commuter juga terus menambah fasilitas baru, seperti
    water station
    atau dispenser air minum gratis yang tersedia di Stasiun Juanda, Jakarta Kota, Manggarai, Tanah Abang, dan Bekasi,” paparnya kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2024).
    Inovasi lain yang dihadirkan KAI Commuter adalah Commuter Shelter Bike, area parkir sepeda gratis di beberapa stasiun, seperti Stasiun Bogor, Depok, Lenteng Agung, Tebet, dan Duri. Fasilitas ini sejalan dengan program Green Commuter yang digalakkan oleh perusahaan.
    “Nantinya, fasilitas tersebut juga bakal tersedia di Stasiun Bekasi, Kranji, Matraman, Cikarang, Kemayoran, Pondok Ranji, Tanjung Priok, Buaran, Cisauk, Daru, Kebayoran, dan Stasiun Palmerah,” kata Joni.
    Sebagai bagian dari upaya menyediakan layanan yang lebih inklusif, KAI Commuter terus meningkatkan fasilitas bagi perempuan, ibu hamil, dan pengguna berkebutuhan khusus.
    Untuk penumpang perempuan, tersedia
    Kereta Khusus Wanita
    (KKW) yang dioperasikan pada rangkaian tertentu. Sementara itu, ibu menyusui dapat menggunakan ruang laktasi yang telah tersedia di 27 stasiun.
    Bagi ibu hamil, KAI Commuter menyediakan PIN khusus guna memudahkan mereka mendapatkan prioritas tempat duduk di dalam kereta.
    Sementara bagi pengguna penyandang disabilitas, selain toilet khusus dan nomor bantuan 081296605747, KAI Commuter juga menghadirkan Kartu Disabilitas. Kartu ini bisa diambil di Stasiun Juanda, Bogor, Sudirman, Tanah Abang, Duri, dan Bekasi.
    Aspek keamanan turut menjadi prioritas. KAI Commuter memasang Sistem CCTV Analytic di setiap stasiun. Sistem ini dapat memproses dan menganalisa setiap data foto atau video untuk mengidentifikasi potensi tindak kriminal.
    Sementara itu, untuk memudahkan pengguna, KAI Commuter meluncurkan aplikasi
    C-Access
    , hasil
    rebranding
    dari KRL Access dengan fitur-fitur terbaru. Lewat sistem ini, pengguna dapat mengecek jadwal dan posisi kereta dengan mudah.
    Melihat tren peningkatan pengguna yang diprediksi berlanjut, bahkan mencapai 2 juta penumpang per hari pada 2025-2026 mendatang, KAI Commuter pun sudah menjalankan sekaligus mempersiapkan sejumlah strategi.
    Salah satu strategi yang sedang berjalan adalah melakukan rekomposisi sarana dengan mengubah beberapa rangkaian kereta menjadi 8 kereta (SF8) dari sebelumnya 12 kereta (SF12) dan 10 kereta (SF10).
    Meski demikian, KAI Commuter tetap mengoperasikan rangkaian KRL SF12 dan SF10 untuk melayani pengguna setiap harinya. Langkah ini diambil untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi operasional dan kenyamanan penumpang.
    “Rekomposisi (dilakukan dengan) mempertimbangkan okupansi,
    headway
    , dan
    peak hour
    pada perjalanan Commuter Line di setiap lintas layanannya,” terang Joni.
    Mengoptimalkan sarana yang ada saat ini dengan melakukan maintenance secara berkala dan intensif agar sarana tetap optimal dalam operasionalnya.
    Langkah tersebut tidak lain dilakukan untuk menjaga performa sarana dan
    headway
    perjalanan Commuter line sampai nanti sarana baru dari INKA dan CRRC dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari seluruh wilayah penyangga di Jabodetabek.
    Tidak hanya soal transportasi, Commuter Line kini juga menjadi penghubung ke berbagai destinasi menarik di sekitar stasiun, memperkuat posisinya sebagai bagian integral dari gaya hidup urban.
    “Karena KRL Commuter Line sudah jadi andalan, sebisa mungkin kalau ada agenda
    nongkrong
    di Jakarta, saya pilih tempat yang tidak jauh dari stasiun. Untungnya, beberapa stasiun dikelilingi
    spot-spot nongkrong
    keren. Misalnya, dari Stasiun Sudirman, bisa jalan kaki ke Grand Indonesia,” kata Putri kembali membagikan pengalamannya.
    Penumpang KRL Commuter Line lainnya, Vieri Muhammad, juga menyampaikan hal serupa.
    Ia bahkan merekomendasikan beberapa tempat menarik di sekitar stasiun, seperti Sunyi Coffee dekat Stasiun Kebayoran, kuliner di belakang Masjid Cut Mutia dekat Stasiun Gondangdia, dan Kongsi 8 dekat Stasiun Jatinegara.
    Cerita Putri, Utie, dan Vieri mewakili jutaan pengguna KRL Commuterline Jabodetabek lainnya. Dari yang dulu dianggap sebagai “momok”, kini moda transportasi ini telah bertransformasi menjadi sahabat setia kaum urban.
    Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, KAI Commuter telah membuktikan bahwa
    transportasi publik
    bisa nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tetap Berlaku Meski Arus Balik Lebaran

    Tetap Berlaku Meski Arus Balik Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Sistem ganjil genap di Jakarta tetap diberlakukan sebagaimana biasa pada hari ini Senin 7 April 2025, meskipun masyarakat masih berada dalam masa arus balik Lebaran Idulfitri 1446 H.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Korlantas Polri menegaskan bahwa aturan ini tidak ditiadakan dan tetap berlaku seperti hari kerja pada umumnya.

    Dasar Hukum dan Tujuan Penerapan

    Aturan ganjil genap di Jakarta diberlakukan berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019. Kebijakan ini menjadi pengganti sistem 3-in-1 yang sebelumnya mewajibkan kendaraan membawa minimal tiga orang penumpang.

    Tujuan utama dari penerapan ganjil genap adalah untuk mengendalikan volume kendaraan, mengurangi kemacetan, serta meningkatkan efisiensi lalu lintas di jalan-jalan protokol dan akses menuju gerbang tol.

    Prinsip Ganjil Genap: Sesuai Tanggal

    Sistem ini bekerja berdasarkan angka terakhir pada plat nomor kendaraan:

    Tanggal ganjil → Hanya kendaraan dengan plat ganjil yang boleh melintas. Tanggal genap → Hanya kendaraan dengan plat genap yang diizinkan.

    Hari ini, 7 April 2025, merupakan tanggal ganjil, sehingga hanya mobil dengan plat ganjil (misalnya B 1234 XX atau B 987 XX) yang boleh melintas di ruas jalan yang termasuk dalam kawasan ganjil genap.

    Jam Berlaku Ganjil Genap Jakarta

    Aturan ganjil genap di DKI Jakarta berlaku dalam dua periode waktu setiap hari kerja, yaitu:

    Pagi hari: Pukul 06.00 – 10.00 WIB Sore hingga malam: Pukul 16.00 – 21.00 WIB

    Di luar jam-jam tersebut, semua kendaraan boleh melintas tanpa memperhatikan nomor plat ganjil atau genap.

    Aturan ini hanya berlaku pada hari kerja (Senin hingga Jumat) dan tidak berlaku pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu) atau hari libur nasional. Karena 7 April 2025 bukan tanggal merah atau hari libur nasional, maka sistem ganjil genap tetap diterapkan meskipun masih dalam masa cuti bersama atau arus balik Lebaran.

    Daftar Jalan yang Terdampak Ganjil Genap

    Berikut adalah ruas jalan utama di Jakarta yang termasuk dalam wilayah ganjil genap:

    Jalan Medan Merdeka Barat Jalan MH Thamrin Jalan Jenderal Sudirman Jalan Sisingamangaraja Jalan Gatot Subroto Jalan MT Haryono Jalan HR Rasuna Said Jalan D.I Pandjaitan Jalan Jenderal Ahmad Yani Jalan S. Parman Jalan Tomang Raya Jalan Gunung Sahari Jalan Gajah Mada Jalan Hayam Wuruk Jalan Majapahit Jalan Salemba Raya Jalan Kramat Raya Jalan Pramuka Jalan Panglima Polim Jalan Fatmawati Jalan Balikpapan Jalan Suryopranoto Jalan Kyai Caringin Jalan Stasiun Senen Jalan Pintu Besar Selatan

    Selain itu, aturan ganjil genap juga diterapkan di sejumlah akses jalan yang terhubung dengan gerbang tol, seperti:

    Jalan menuju Gerbang Tol Slipi, Tomang, Kuningan, Tebet, Cawang, Rawamangun, dan Pulomas Off ramp dari tol menuju jalan lokal seperti Jalan Pancoran Timur, Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Tentara Pelajar, dan lainnya Perhatian bagi Pemudik Arus Balik

    Meskipun masih dalam suasana arus balik Lebaran, Korlantas Polri menegaskan bahwa sistem ganjil genap tetap berlaku, baik di jalan arteri Jakarta maupun di jalan tol.

    Kabag Operasi Korlantas Polri, Kombes Aries Syahbuddin, menjelaskan bahwa penerapan ganjil genap merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas untuk memastikan distribusi arus kendaraan lebih merata dan mengurangi kemacetan.

    “Tujuannya ganjil genap itu untuk memastikan masyarakat bisa membagi tingkat kepadatan di ruas-ruas yang memang berpotensi padat,” kata Kombes Aries dalam keterangannya pada 2 April 2025.

    Ia juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian terus memantau jalur-jalur wisata dan pemudik seperti Puncak, Malang, Dieng, dan Lembang, guna memastikan situasi lalu lintas tetap kondusif.

    Polri Kerahkan Personel untuk Amankan Arus Balik

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa puncak arus balik Lebaran diperkirakan terjadi pada 5–7 April 2025. Untuk itu, sebanyak 164.298 personel gabungan telah dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2025.

    Operasi ini melibatkan berbagai instansi termasuk TNI, Basarnas, BMKG, Kementerian Perhubungan, dan Pramuka. Total ada 2.335 posko yang didirikan, terdiri dari:

    1.738 pos pengamanan 788 pos pelayanan 309 pos terpadu Tips agar Tidak Terkena Tilang Ganjil Genap Cek tanggal sebelum bepergian dan sesuaikan dengan plat nomor kendaraan. Hindari ruas jalan yang termasuk aturan ganjil genap jika plat nomor tidak sesuai. Gunakan jalan alternatif atau kendaraan umum jika perlu melintas saat jadwal tidak sesuai. Manfaatkan aplikasi peta atau navigasi yang memberi info real-time soal ganjil genap.

    Dengan tetap diberlakukannya sistem ganjil genap pada 7 April 2025, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam berlalu lintas dan memahami rute yang terkena aturan. Meski arus balik Lebaran masih berlangsung, kebijakan ini dianggap penting untuk menjaga kelancaran lalu lintas di Ibukota.

    Jadi, bagi masyarakat yang kembali ke Jakarta hari ini, pastikan untuk mengecek nomor plat kendaraan dan rute perjalanan, agar tidak melanggar aturan ganjil genap dan terhindar dari sanksi tilang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemprov Jakarta Siapkan Aktivasi Taman di Malam Hari, Dimulai saat HUT ke-498 – Page 3

    Pemprov Jakarta Siapkan Aktivasi Taman di Malam Hari, Dimulai saat HUT ke-498 – Page 3

    Disebutkan Rano, ada 10 taman yang akan dioperasikan hingga malam hari. Dari 10 taman ini, enam di antaranya akan beroperasi hingga 24 jam. Sisanya akan aktif sampai pukul 22.00, seperti Eco Park Tebet yang letaknya berdekatan dengan kawasan permukiman penduduk.

    “Ini merupakan salah satu  upaya kita meningkatkan UMKM,” ujar Rano, dikutip dari Beritajakarta.

    Rano mengungkapkan, beberapa persiapan yang sedang dilakukan antara lain, pemasangan CCTV untuk pengamanan serta lokasi bagi pelaku UMKM berjualan.

    “Terhadap pelaku UMKM yang berminat, nantinya akan dikenakan tarif retribusi sesuai aturan berlaku,” tandasnya.