kab/kota: Tasikmalaya

  • Mudik Gratis Bareng Pertamina Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota

    Mudik Gratis Bareng Pertamina Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) memberangkatkan 5.000 pemudik untuk berlebaran di kampung halamannya, melalui Program Mudik Bareng Pertamina 2025. Sebanyak 121 bus diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Selasa, 25 Maret 2025, menuju 23 kota tujuan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menuturkan, program Mudik Bareng Pertamina 2025 bertajuk “Harmoni Merangkai Energi” ini merupakan kegiatan tahunan sebagai apresiasi untuk masyarakat dan Pekerja Pertamina. Sehingga, Pertamina meningkatkan jumlah pemudik hingga 25% dibanding tahun 2024 sebanyak 4.000 pemudik menjadi 5.000 pemudik.

    “Agenda ini adalah wujud nyata dari Pertamina sebagai bagian dari BUMN, untuk mendukung kelancaran Idulfitri supaya berjalan baik, aman dan lancar,” ujar Simon dalam keterangan resminya, Selasa (25/3/2025).

    Di sisi lain, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Condro Kirono menambahkan, Mudik Bareng Pertamina juga sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk membantu perjalanan mudik masyarakat dengan aman, lancar dan selamat sampai tujuan.

    “Dewan Komisaris sangat apresiasi program Pertamina ini, karena dapat mendukung arahan Presiden sekaligus membantu masyarakat,” ungkap Condro.

    Sebagai informasi, Program Mudik Bersama Pertamina 2025 ini dilaksanakan ke 23 kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, yakni Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Wonosobo, Purworejo, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Cilacap, Yogyakarta, Surakarta, Wonogiri, Surabaya, Malang, Ngawi, Madiun, dan Banyuwangi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik selama perjalanan, seluruh armada dan pengemudi telah melalui pemeriksaan kelayakan dan kesehatan. Para peserta juga dilindungi oleh asuransi jiwa dari PertaLife dan asuransi mudik dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) yang merupakan anak usaha Pertamina.

    “Pertamina menyiagakan tim medis lengkap demi kenyamanan dan keselamatan peserta sebelum melakukan perjalanan,” jelas Fadjar.

    Selain itu, di lokasi keberangkatan, Pertamina menyediakan berbagai layanan dan fasilitas antara lain ruang laktasi, musala, area bermain anak, area pijat, potong rambut, cek kesehatan, hiburan, charging station, dan photo booth. Peserta juga berkesempatan mendapat souvenir, doorprize, dan grand prize.

    “Pertamina berharap para pemudik dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan, serta bisa sampai di kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga tercinta,” pungkas Fadjar. 

    (bul/bul)

  • Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota

    Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota


    PIKIRAN RAKYAT
    – PT Pertamina (Persero) memberangkatkan 5.000 pemudik untuk berlebaran di kampung halamannya, melalui Program Mudik Bareng Pertamina 2025. Sebanyak 121 bus diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Selasa, 25 Maret 2025, menuju 23 kota tujuan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, program Mudik Bareng Pertamina 2025 bertajuk “Harmoni Merangkai Energi” ini merupakan kegiatan tahunan sebagai apresiasi untuk masyarakat dan Pekerja Pertamina. Sehingga, Pertamina meningkatkan jumlah pemudik hingga 25% dibanding tahun 2024 sebanyak 4.000 pemudik menjadi 5.000 pemudik.

    “Agenda ini adalah wujud nyata dari Pertamina sebagai bagian dari BUMN, untuk mendukung kelancaran Idulfitri supaya berjalan baik, aman dan lancar,” jelasnya.

    Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Condro Kirono menambahkan, Mudik Bareng Pertamina juga sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk membantu perjalanan mudik masyarakat dengan aman, lancar dan selamat sampai tujuan. “Dewan Komisaris sangat apresiasi program Pertamina ini, karena dapat mendukung arahan Presiden sekaligus membantu masyarakat,” ujar Condro.

    Program Mudik Bersama Pertamina 2025 dilaksanakan ke 23 kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, yakni Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Wonosobo, Purworejo, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Cilacap, Yogyakarta, Surakarta, Wonogiri, Surabaya, Malang, Ngawi, Madiun, dan Banyuwangi.

    Vice President Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengatakan, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik selama perjalanan, seluruh armada dan pengemudi telah melalui pemeriksaan kelayakan dan kesehatan. Para peserta juga dilindungi oleh asuransi jiwa dari PertaLife dan asuransi mudik dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) yang merupakan anak usaha Pertamina.

    “Pertamina menyiagakan tim medis lengkap demi kenyamanan dan keselamatan peserta sebelum melakukan perjalanan,”ungkap Fadjar.

    Selain itu, di lokasi keberangkatan, Pertamina menyediakan berbagai layanan dan fasilitas antara lain ruang laktasi, musala, area bermain anak, area pijat, potong rambut, cek kesehatan, hiburan, charging station, dan photo booth. Peserta juga berkesempatan mendapat souvenir, doorprize, dan grand prize.

    “Pertamina berharap para pemudik dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan, serta bisa sampai di kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga tercinta,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pilihan Jalur Alternatif Mudik Lebaran di Jabar Jika Macet

    Pilihan Jalur Alternatif Mudik Lebaran di Jabar Jika Macet

    Jakarta

    Kemacetan di jalur utama mudik Lebaran hampir selalu terjadi setiap tahun. Untuk menghindarinya, pemudik biasanya mencari jalur alternatif yang bisa dilewati.

    Buat detikers yang melintasi kawasan Jawa Barat (Jabar), sebaiknya kamu mengetahui mana saja jalur alternatifnya. Ada tiga jalur alternatif mudik Lebaran yang bisa dipilih, yaitu jalur pantai utara (pantura), tengah, dan selatan.

    Dari tiga jalur tersebut, setidaknya ada 17 jalur alternatif mudik Lebaran di Jabar yang bisa dilintasi. Simak daftarnya lengkap dengan tips memilih jalur mudik.

    Daftar Jalur Alternatif Mudik Lebaran di Jabar

    Berdasarkan catatan detikcom, berikut ini 17 jalur alternatif yang bisa ditempuh selama mudik Lebaran di Jabar.

    Jalur Pantura

    Jika detikers melintasi jalur Pantura Jabar, setidaknya ada 8 jalur alternatif yang bisa dipilih, yaitu:

    Jalur Sukamandi-Kalijati (sepanjang 22 km)Jalur Pamanukan-Subang (sepanjang 31 km)Jalur Kadipaten-Jatitujuh-Jatibarang (sepanjang 40,7 km)Jalur Haurgeulis-Patrol (sepanjang 19 km)Jalur Cikamurang-Jangga (sepanjang 35 km)Jalur Budur-Tegalgubug-Jagapura-Mundu (sepanjang 32 km)Jalur Losari-Ciledug-Cidahu-Kuningan (sepanjang 95 km)Jalur Cirebon-Sumber-Rajagaluh-Majalengka (sepanjang 32 km)

    Jalur Tengah

    Jika detikers melintasi jalur tengah Jabar, setidaknya ada 4 jalur alternatif yang bisa kamu dipilih, yaitu:

    Jalur Subang-Lembang-Bandung (sepanjang 41 km)Jalur Sumedang-Jalan Cagak-Wanayasa-Purwakarta (sepanjang 85 km)Jalur Talaga-Bantarujeg-Wado-Sumedang (sepanjang 79 km)Jalur Kuningan-Cikijing-Majalengka-Kadipaten (sepanjang 45 km)

    Jalur Selatan

    Jika melintasi jalur selatan Jabar, setidaknya ada 5 jalur alternatif yang bisa dipilih, yaitu:

    Garut-Banyuresmi-Leuwigoong-Kadungora-Cijapati-Majalaya-Bandung (sepanjang 78 km)Jalur Sasak Beusi-Cibatu-Leles (sepanjang 19 km)Jalur Banjar-Manonjaya-Tasikmalaya (sepanjang 44 km)Jalur Malangbong-Wado (sepanjang 15 km)Jalur Parakan Muncang-Warung Simpang (sepanjang 9 km)Tips Memilih Jalur Mudik agar Tidak Macet

    Ada sejumlah tips bagi kalian yang ingin mudik melalui jalur non-tol agar tidak salah jalan.

    1. Gunakan GPS

    Manfaatkan GPS yang ada di mobil maupun aplikasi smartphone. Kemacetan akan terlihat di peta, sehingga sebelum sampai ke sana kamu bisa mencari alternatif jalur lainnya.

    Jangan lupa untuk mengatur aplikasi agar tidak membuat salah jalan. Misalnya dengan mengatur jenis kendaraan (mobil atau motor), hingga menonaktifkan jalur tol.

    2. Cari Info Terbaru dan Terpercaya

    Selalu update informasi terbaru dan tepercaya mengenai jalur mudik. Informasi ini mencakup jalur alternatif yang bisa dilalui, titik kemacetan, hingga jalan rusak. Kamu bisa mendengarkan radio, membaca berita, bertanya teman dan keluarga, atau melihat petunjuk resmi di jalan.

    3. Tanya Warga Lokal

    Jangan malu bertanya agar tidak tersesat di jalan. Kamu bisa bertanya warga lokal, polisi, atau petugas Dishub yang kamu temui di jalan. Tanyakan jalur alternatif yang bisa dilewati.

    4. Manfaatkan Pos Mudik

    Saat Lebaran, banyak pos mudik yang didirikan oleh pemerintah, organisasi, maupun perusahaan swasta. Manfaatkan pos mudik tersebut untuk menanyakan jalur alternatif sambil beristirahat sejenak.

    5. Tetap Patuhi Aturan

    Selama perjalanan mudik, detikers wajib mematuhi aturan lalu lintas agar tetap aman dan tidak kena tilang. Ikuti petunjuk batas kecepatan, rambu-rambu lalu lintas, dan waspadai kondisi jalan.

    (bai/row)

  • Terminal Kampung Rambutan mulai ramai pemudik jelang Lebaran

    Terminal Kampung Rambutan mulai ramai pemudik jelang Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mulai dipenuhi para pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman pada Minggu atau delapan hari (H-8) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Sejumlah rute perjalanan bus ke berbagai tujuan mulai tampak ramai, dengan penumpang dari berbagai daerah di Indonesia.

    Salah satu pemudik, Andri (43), yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur, mengaku memilih berangkat dari Terminal Kampung Rambutan karena dekat dengan tempat tinggalnya.

    “Saya tinggal di Ciracas, dekat kan dari sini. Kampung saya di Lampung, naik dari sini ke jurusan Lampung yang lintas Sumatra,” ujarnya.

    Sebagai seorang pedagang Andri mengaku biasa mudik seminggu sebelum lebaran tiap tahunnya karena tinggal sendirian di Jakarta sementara anak dan istrinya berada di Lampung.

    Pemudik lain, Satria (65), mengaku dirinya pulang ke kampung halamannya di Bandung.

    “Saya naik dari sini (Kampung Rambutan) bareng istri, kita mau ke Bandung. Rumah saya di sana,” katanya.

    Dirinya biasanya mudik sekitar seminggu atau sepuluh hari sebelum Lebaran lantaran tiket bus pada periode mendekati Lebaran sulit didapat.

    “Kalau sudah dekat-dekat Lebaran, banyak yang sudah penuh. Saya pesan dari bulan lalu, kalau beli bulan sekarang, nggak dapat,” ujarnya.

    Untuk pemberangkatan, Satria tetap memilih Terminal Kampung Rambutan karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggalnya di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Berbeda dengan kedua pemudik sebelumnya, Mira (33) mengaku baru pertama kali menggunakan bus untuk perjalanan jauh.

    “Saya biasanya naik pesawat, jadi ini baru pertama kali naik bus. Soalnya saya jauh, di Mataram. Tapi kemarin saya cek, naik bus lebih murah. Kalau pesawat bisa Rp2 juta, bus cuma Rp900 ribuan,” kata Mira.

    Meski waktu perjalanan lebih lama, Mira merasa nyaman karena bus tidak membatasi jumlah bagasi dan menyediakan ruang kaki yang luas.

    “Kalau kata teman saya, bus sudah cukup nyaman. Ada berhenti makan juga, jadi tidak masalah,” tambahnya.

    Berdasarkan pantauan di Terminal Kampung Rambutan, sejak Minggu siang hingga sore hari, berbagai bus dengan tujuan seperti Tasikmalaya, Bandung, Merak, Sumatera, hingga Nusa Tenggara mulai terlihat ramai.

    Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 2.846 armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk angkutan selama libur Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Terdapat 428 operator AKAP di terminal utama Tipe A di wilayah Jakarta, yaitu Terminal Terpadu Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Tanjung Priok.

    Selain di terminal utama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan tiga terminal bantuan, yaitu Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol.

    Adapun pemantauan pelaksanaan angkutan Lebaran dilaksanakan melalui Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2025/1446 Hijriah tingkat Provinsi DKI Jakarta pada 21 Maret-11 April 2025 sesuai dengan edaran dari Kementerian Perhubungan RI.

    Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Arus Mudik Lebaran di Jalur Selatan Masih Sepi, Pemda Siapkan Antisipasi Lonjakan H-3

    Arus Mudik Lebaran di Jalur Selatan Masih Sepi, Pemda Siapkan Antisipasi Lonjakan H-3

    JABAR EKSPRES – Memasuki H-7 jelang Lebaran 2025, arus mudik di jalur utama khususnya di sekitar wilayah Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih sepi. Padahal, ruas jalan ini dikenal sebagai salah satu titik rawan kemacetan karena menghubungkan Kota Banjar, Tasikmalaya, dan jalur lintas selatan Jawa Barat.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ciamis, Dadang Mulyatna menyebut, fenomena ini dipengaruhi oleh tren masyarakat yang memilih mudik pada H-3 hingga H-1 Lebaran untuk menghindari kepadatan.

    “Prediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 atau H-3 Lebaran. Kami telah menyiapkan posko pengamanan di titik strategis dan membatasi operasional angkutan barang untuk mengurangi kepadatan,” ujar Dadang, Minggu (23/3/2025).

    BACA JUGA:Dishub dan BPBD Kabupaten Bandung Petakan Jalur Mudik Rawan Bencana, Siapkan Hal Ini

    Meski arus masih lancar, Pemda Ciamis bersama Kepolisian Resor Ciamis telah menyiagakan posko mudik terpadu di sejumlah titik. Posko ini dilengkapi fasilitas istirahat sementara, pemeriksaan kesehatan gratis, serta layanan pemeriksaan keselamatan kendaraan umum (ramp check).

    Dadang menegaskan, inspeksi keselamatan angkutan dilakukan bersama Satlantas Polres Ciamis untuk memastikan kendaraan umum laik jalan dan memenuhi standar keselamatan.
    Jalur utama Ciamis menjadi lintasan vital pemudik menuju Jawa Tengah dan destinasi wisata seperti Pangandaran.

    “Kami telah menyusun sejumlah langkah antisipatif, seperti pengecekan infrastruktur jalan, pemasangan rambu portabel, serta pengaturan lalu lintas di titik rawan macet, seperti Simpang Cihaurbeuti, Pasar Imbanagara, dan Alun-alun Kawali,” katanya.

    BACA JUGA:Dishub Kabupaten Bandung Sebut Jalur Alternatif Cijapati Belum Bisa Digunakan untuk Mudik 2025, Ini Alasannya!

    Pemantauan arus lalu lintas dilakukan melalui sistem traffic counting berbasis CCTV ATCS di Simpang Imbanagara dan Simpang Kodim. Data ini akan menjadi acuan rekayasa lalu lintas situasional. “Kolaborasi dengan Polri, Dinas Kesehatan, BPBD, dan pihak swasta juga diperkuat agar mudik tahun ini berjalan aman dan lancar,” tambah Dadang.

    Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Dishub Ciamis akan mempublikasikan informasi lalu lintas secara real-time melalui media sosial dan menempatkan petugas di lapangan. Masyarakat diimbau memantau kanal resmi Dishub untuk update kondisi jalan dan alternatif rute.

  • Travel Gelap: Cermin Buram Transportasi Umum Indonesia – Page 3

    Travel Gelap: Cermin Buram Transportasi Umum Indonesia – Page 3

    Keberadaan angkutan pedesaan sebagai penyambung atau penghubung antara desa dengan Terminal Tipe A sudah banyak yang punah. Sebagai penggantinya angkutan ojek pangkalan yang tarifnya tidak terkendali alias mahal.

    “Dengan beroperasinya angkutan umum plat hitam dianggap membantu memudahkan mendapatkan layanan angkutan umum door to door mengantarkan penumpang sampai dengan tujuan penumpang,” ujar Djoko.

    Berdasarkan investigasi yang dilakukan untuk penumpang barasal dari Jawa Tengah. Asal perjalanan dari Jawa Tengah adalah Kab. Brebes, Kab. Banyumas, Kab. Grobogan, Kab. Tegal, Kab. Wonosobo, Kab. Batang, Kab. Pekalongan, Kab Pemalang dan Kab. Banjarnegara. Penumpang dijemput sesuai dengan titik share location yang diberikan kepada agen.

    Sementara yang berasal dari Jawa Barat adalah Kab. Banjar, Kab. Ciamis, Kab. Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Kuningan, Kab. Cirebon, Kab. Majalaya. Kab. Sumedang, Kab. Subang.

    Ramainya penumpang di hari Jumat dan Minggu. Penumpang dijemput sesuai dengan titik share location yang diberikan kepada agen. Jam keberangkatan kisaran pukul 16.00 – 19.00.

    “Ada keluwesan dalam pembayaran, yakni pembayaran dapat dilakukan di awal atau sesudah penumpang tiba di tempat tujuan. Bahkan, ada layanan penawaran promo jika berombongan 6-7 penumpang, dapat gratis satu penumpang,” ujarnya.

    Adapun selama perjalanan pasti melakukan transit di titik kumpul yang telah ditentukan. lokasi istirahat di tempat yang telah ditentukan. Lokasi istirahat merupakan titik kumpul semua kendaraan yang berasal dari asal keberangkatan sebagai lokasi istirahat bagi pengemudi dan penumpang. Jam istirahat antara jam 20.00 – 00.00 dengan durasi waktu istirahat kisaran 45 menit – 1 jam.

    Djoko menyebut, maraknya bisnis travel gelap ini telah membikin gemas dan resah di kalangan para pengusaha angkutan umum resmi. Di satu sisi, angkutan umum resmi diminta taat regulasi.

    Sementara di sisi lain ada angkutan umum yang tidak taat regulasi dan makin marak beroperasi tanpa ada upaya tindakan tegas dari pemerintah untuk memberantasnya.

    “Bisnis travel gelap beroperasi sudah sejak lama dan jumlahnya sudah ratusan armada setiap hari yang masuk Kawasan Jabodetabek,” katanya.

     

  • Ini Waktu dan Rute Perjalanan Terbaik untuk Mudik Lebaran 2025, Jangan Sampai Salah Pilih!

    Ini Waktu dan Rute Perjalanan Terbaik untuk Mudik Lebaran 2025, Jangan Sampai Salah Pilih!

    Jakarta: Mudik Lebaran 2025 sudah di depan mata! Buat kamu yang berencana pulang kampung, memilih waktu dan rute perjalanan yang tepat bisa menghindarkan dari kemacetan parah dan membuat perjalanan lebih nyaman.
     
    Simak panduan lengkapnya di sini seperti di rangkum dari laman Allianz!
    Kapan waktu terbaik untuk mudik?
    Setiap pemudik punya preferensi sendiri soal waktu perjalanan. Tapi, kalau ingin lebih lancar, ini beberapa waktu yang bisa dipilih:

    1. Setelah sahur atau berbuka

    Karena mudik dilakukan saat Ramadan, pertimbangkan waktu berangkat agar tetap bertenaga selama perjalanan:
     
    Setelah sahur: Cocok untuk kamu yang sudah terbiasa berkendara di pagi hari dan ingin menghindari siang yang terik.
    Setelah berbuka: Lebih aman untuk pemudik dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penderita diabetes, agar bisa minum obat dan makan dengan cukup.
     

    2. Hindari waktu favorit pemudik

    Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, jam favorit pemudik tahun lalu adalah:

    07.00 – 09.59 (30,51 persen ) → Jam tersibuk, hindari jika ingin perjalanan lancar.
    19.00 – 21.59 (11,18 persen) → Masih cukup ramai.
    01.00 – 03.59 (6,83 persen) dan 13.00 – 15.59 (6,88 persen) → Waktu paling sepi, cocok untuk menghindari kemacetan.

    3. Hindari puncak arus mudik

    Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran (28 Maret 2025). Jika ingin perjalanan lebih lancar, pertimbangkan berangkat lebih awal atau memilih H-1 saat malam takbiran, yang biasanya lebih lengang.

    Rute terbaik untuk mudik lebaran 2025
    Supaya perjalanan lebih lancar dan aman, pastikan memilih rute yang tepat!

    1. Gunakan jalur alternatif

    Jalur tol utama biasanya padat saat puncak arus mudik. Coba pertimbangkan jalur alternatif berikut:
     
    Jakarta – Semarang: Bisa melalui Tol Trans-Jawa atau jalur Pantura untuk menghindari kepadatan.
    Jakarta – Yogyakarta/Solo: Jika Tol Cipali macet, bisa lewat jalur Selatan via Bandung – Tasikmalaya – Purwokerto.
    Jakarta – Surabaya: Alternatif jalur via Pantura atau Tol Trans-Jawa dengan keluar di titik strategis untuk menghindari kepadatan.

    2. Perhatikan jenis kendaraan

    Rute terbaik juga tergantung dari kendaraan yang digunakan:
     
    Mobil pribadi: Manfaatkan jalan tol, rest area strategis, dan aplikasi navigasi untuk cek kondisi lalu lintas.
    Sepeda motor: Gunakan jalur khusus pemudik roda dua dan hindari perjalanan saat siang hari untuk mengurangi risiko kelelahan dan dehidrasi.
     

    3. Pantau kondisi jalan dan cuaca

    Sebelum berangkat, cek kondisi jalan dan prakiraan cuaca dari BMKG atau aplikasi navigasi seperti Google Maps dan Waze. Hindari rute dengan cuaca ekstrem atau yang sedang dalam perbaikan.

    Tips penting agar mudik aman dan nyaman
    Selain memilih waktu dan rute yang tepat, ada beberapa hal penting yang harus disiapkan:
     
    – Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima
    – Cek oli, rem, ban, dan bahan bakar sebelum berangkat.
    – Siapkan ban cadangan dan perkakas darurat.
    – Siapkan Fisik dan Mental
    – Istirahat cukup sebelum perjalanan.
    – Jangan paksakan berkendara lebih dari 4 jam tanpa istirahat.
     
    Mudik bisa menjadi perjalanan menyenangkan jika direncanakan dengan baik. Pilih waktu yang tepat, manfaatkan rute alternatif, dan persiapkan kendaraan serta fisik dengan optimal. Dengan strategi yang tepat, perjalanan pulang kampung akan lebih nyaman dan bebas dari stres!
     
    Jadi, sudah siap untuk mudik Lebaran 2025? Yuk, rencanakan sekarang agar perjalanan makin lancar dan menyenangkan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Catat, 6 Tempat Makan Keluarga di Nagreg Jawa Barat

    Catat, 6 Tempat Makan Keluarga di Nagreg Jawa Barat

    Liputan6.com, Bandung – Memasuki libur lebaran, banyak orang mulai mempersiapkan untuk mudik ke kampung halaman. Adapun salah satu jalan yang populer dikunjungi ketika mudik adalah kawasan jalan Nagreg.

    Sebagai informasi, Nagreg adalah salah satu jalur utama yang menghubungkan Bandung dengan wilayah timur Jawa Barat seperti Garut dan Tasikmalaya. Jalan ini menjadi rute favorit bagi pemudik yang hendak pulang kampung.

    Kemudian juga bisa menjadi jalur ke daerah Priangan Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Lokasinya yang strategis membuat Nagreg menjadi jalur yang sangat penting terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.

    Adapun tingginya volume kendaraan, kepadatan lalu lintas di Nagreg sering kali tidak terhindarkan Setiap tahun, saat menjelang Idulfitri Nagreg dipadati oleh ribuan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

    Kemacetan sering terjadi karena adanya pertemuan arus kendaraan dari berbagai arah terutama dari Bandung dan jalur selatan Jawa. Pemerintah biasanya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kepadatan ini seperti rekayasa lalu lintas.

    Selain menjadi jalur utama mudik, Nagreg juga memiliki kontur jalan yang menantang dengan banyak tikungan tajam dan tanjakan yang cukup curam. Oleh karena itu, pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas terutama di malam hari atau saat kondisi cuaca buruk.

    Banyaknya kendaraan berat seperti truk dan bus yang melewati jalur ini juga menambah potensi kemacetan serta risiko kecelakaan lalu lintas. Para pengendara yang sedang melalui perjalanan selalu diimbau harus dalam kondisi yang prima.

    Sementara itu, bagi masyarakat yang hendak mengunjungi kawasan jalan tersebut dan ingin menyantap makanan dapat mendatangi sejumlah tempat makan keluarga yang bisa ditemukan di kawasan jalan Nagreg.

  • Ayah dan Anak Curi 760 Kg Gabah, Satu Pelaku Ditangkap dan Satu DPO

    Ayah dan Anak Curi 760 Kg Gabah, Satu Pelaku Ditangkap dan Satu DPO

    JABAR EKSPRES – Polres Ciamis berhasil mengungkap kasus pencurian gabah sebanyak 760 kg di penggilingan padi milik H. Ucu Suherman di Dusun Tamansari, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

    Kejadian yang terjadi Senin (17/3/2025) sekitar pukul 04.30 WIB itu melibatkan dua pelaku, dengan satu tersangka berhasil diamankan dan satu lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Kapolres Ciamis AKBP Akmal, didampingi Kasat Reskrim AKP Carsono, menjelaskan pelaku masuk ke lokasi dengan memanjat genting dan merusak pintu penggilingan padi.

    “Mereka mengangkut gabah menggunakan dua mobil Toyota Avanza hitam bernomor polisi D-1751-LU dan B-1190-FMB. Saat warga mencurigai aktivitas tersebut, pelaku kabur dengan melompat ke Sungai Ciseel,” papar Akmal, Jumat (21/3/2025).

    BACA JUGA: Tirta Galuh Ciamis Gratiskan Tagihan Air 370 Masjid dan Musola Selama Ramadan

    Setelah olah TKP, petugas menemukan 19 karung gabah (760 kg) dan 30 kg beras senilai Rp8 juta. Pengejaran pun dilakukan ke wilayah sekitar sungai.

    “Pada pukul 07.00 WIB, kami mendapat laporan warga tentang seorang pria yang meminta pakaian dan arah ke Ciamis. Dari situ, tersangka DD (23) asal Kecamatan Cikatomas, Tasikmalaya, berhasil diamankan,” jelas Akmal.

    Sementara itu, rekannya, RP (64) yang merupakan ayah kandung DD, masih buron dan masuk DPO. Keduanya diduga terlibat dalam sejumlah pencurian serupa di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya.

    “Kami menjerat tersangka dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan yang ancamannya maksimal 7 tahun penjara. Pengembangan kasus masih terus dilakukan,” tegas Kapolres.

    BACA JUGA: Pemkab Ciamis Gelontorkan Rp140 Miliar untuk Program Ramadan 2025

    Barang bukti yang disita meliputi dua mobil Avanza, gabah, dan beras curian. AKBP Akmal juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan.

    “Pelaku yang masih buron diperkirakan bersembunyi di sekitar lokasi. Kami berkoordinasi dengan warga untuk mempercepat penangkapan,” tambahnya.

    Hingga berita ini diturunkan, penyidik masih mendalami jaringan dan lokasi lain yang menjadi target pelaku. (CEP)

  • Operasi Truk Dibatasi Saat Mudik Lebaran, Ini Jadwalnya

    Operasi Truk Dibatasi Saat Mudik Lebaran, Ini Jadwalnya

    Jakarta

    Pemerintah resmi melakukan pengaturan pembatasan operasional angkutan barang selama arus mudik dan arus balik angkutan lebaran 2025. Aturan tersebut dibuat agar perjalanan lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan dengan tetap menjaga stabilitas pasokan barang kebutuhan pokok.

    Pengaturan tersebut tertuang berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Direktur Jenderal Bina Marga tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2025/1446 Hijriah.

    Dikutip dari unggahan akun Instagram @kemenhub151 Jumat (21/3/2025), terdapat sejumlah angkutan barang barang yang dibatasi, di antaranya mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, mobil barang dengan kereta gandengan dan mobil barang yang mengangkut hasil galian, tambang, dan bahan bangunan. Pembatasan tersebut berlaku mulai Senin, 24 Maret 2025 pukul 00.00 WIB hingga Selasa, 8 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    Sementara angkutan barang yang tidak dibatasi ialah, angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Bahan Bakar Gas (BBG), angkutan barang yang mengangkut sepeda motor mudik gratis, angkutan barang yang mengangkut hantaran uang, keperluan penanganan bencana alam.

    Kemudian, angkutan barang yang mengangkut hewan ternak, pupuk, pakan ternak dan angkutan barang yang mengangkut barang pokok. Pada angkutan barang yang tidak dibatasi tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan yang diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan berisi keterangan jenis barang, tujuan, nama dan alamat pemilik barang. Surat tersebut harus ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.

    Berikut ruas jalan tol yang diberlakukan pembatasan angkutan barang:

    Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.

    DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Merak.

    DKI Jakarta:
    a. Prof. DR. Ir. Sedyatmo
    b. Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan
    c. Dalam Kota Jakarta.

    DKI Jakarta dan Jawa Barat:
    a. Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong – Cibadak
    b. Bekasi – Cawang – Kampung Melayu dan
    c. Jakarta – Cikampek.

    Jawa Barat:
    a. Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi
    b. Cileunyi – Cimalaka – Dawuan
    c. Cikampek – Palimanan – Kanci
    d. Jakarta – Cikampek II Selatan segmen Sadang -Bojongbaru
    e. Bogor Ring Road (BORR).

    Jawa Barat – Jawa Tengah: Kanci – Pejagan

    Jawa Tengah:

    a. Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang
    b. Krapyak – Jatingaleh, (Semarang)
    c. Jatingaleh – Srondol, (Semarang)
    d. Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang)
    e. Semarang – Solo – Ngawi
    f. Semarang – Demak
    g. Yogyakarta – Solo segmen Kartasura – Klaten, dan
    h. Yogyakarta – Solo segmen Klaten – Prambanan -Taman Martani (Fungsional).

    Jawa Timur:

    a. Ngawi – Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol –
    b. Pasuruan – Probolinggo
    c. Surabaya – Gresik
    d. Gempol – Pandaan – Malang, dan
    e. Probolinggo – Banyuwangi segmen SS Gending -Paiton (Fungsional).

    Ruas Jalan Non Tol Yang Diberlakukan

    Sumatera Utara

    a. Bts. Frovinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai -Medan Lumbuk Pakam – Sei
    b. Sei Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantauprapat – Kota Pinang – Bts Riau
    c. Medan – Berastagi, dan
    d. Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.

    Jambi dan Sumatera Barat

    a. Jambi – Sarolangun Padang
    b. Jambi – Tebo – Padang
    c. Jambi Sengeti – Padang, dan
    d. Padang – Bukit Tinggi

    Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi -Palembang – Lampung

    DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang -Cilegon – Merak.

    Ruas Jalan Non Tol Yang Diberlakukan

    Banten
    a. Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer -Labuhan
    b. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto dan
    c. Serang – Pandeglang – Labuhan.

    DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta Bekasi Cikampek -Pamanukan – Cirebon.

    Jawa Barat

    a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar
    b. Nagreg – Kadungora – Leles – Garut
    c. Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon
    d. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur – Bandung
    e. Padalarang – Gadog Bangkong – Cimahi
    f. Karawang – Subang – Indramayu – Cirebon
    g. Sukabumi – pelabuhan ratu Jampang – Cianjur -Garut – Tasikmalaya – Pangandaran – Banjar dan
    h. Subang – Lembang – Bandung.

    Jawa Barat Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.

    Jawa Tengah

    a. Solo – Klaten – Yogyakarta
    b. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batan -Kendal – Semarang – Demak
    c. Semarang – Salatiga – Doyolali – Dawen Magelang-Yogyakarta dan
    d. Pejagan – Tegal – Purwakerto.

    Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.

    Yogyakarta

    a. Jogja – Wates
    b. Jogia – Sleman – Magelang
    c. Jogja – Wonosari dan
    d. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).

    Jawa Timur
    a. Pandaan – Malang
    b. Probolinggo – Lumajang
    c. Madiun – Caruban Jombang dan
    d. Banyuwangi – Jember

    Bali
    a. Denpasar – Gilimanuk

    Kalimantan Tengah

    a. Palangka Raya – Pulang Pisau – Kapuas Bts. Kalimantan Selatan
    b. Palangka Raya – Sampit Pangkalan Bun
    c. Buntok – Palangka Raya
    d. Tamiyang Layang – Bts. Kalimantan Selatan dan
    e. Sei Hanyo – Kuala Kurun – Bawan – Bukit Liti -Palangka Raya.

    (acd/acd)