kab/kota: Tasikmalaya

  • Motif Dendam dan Berupaya Kabur, Polisi Tembak Kaki Pembakar Bocah 4 Tahun di Tangerang – Halaman all

    Motif Dendam dan Berupaya Kabur, Polisi Tembak Kaki Pembakar Bocah 4 Tahun di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus tragis pembakaran bocah berusia 4 tahun di Kosambi, Kabupaten Tangerang, memasuki babak baru.

    Pelaku berinisial HB (38)  ditembak kakinya oleh polisi lantaran mencoba kabur saat pencarian barang bukti di Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Kepolisian menyatakan tindakan tegas dilakukan karena HB melawan saat penyidik membawa pelaku ke lokasi barang bukti.

    “Saat proses pencarian barang bukti, pelaku berusaha melarikan diri dan melawan petugas, sehingga kami lakukan tindakan tegas terukur,” ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim, Rabu (30/4/2025).

    Pelaku kemudian dihadirkan dalam konferensi pers dalam kondisi pincang dan menahan rasa sakit di hadapan media.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, membeberkan bahwa motif pembunuhan dilatarbelakangi kekesalan HB saat korban, bocah laki-laki berinisial MA menangis di tengah malam meminta susu.

    “Korban menangis meminta susu sekitar pukul 02.15 WIB, Minggu 27 April 2025. Pelaku kesal, lalu membunuh korban,” kata Wira.

    Tak hanya itu, HB juga menyimpan dendam terhadap keluarga ibu korban lantaran hubungan asmaranya tidak direstui.

    “Dendam pelaku dilatarbelakangi penolakan dari kakak ibu korban atas hubungan asmara mereka. Amarah itu kemudian dilampiaskan kepada si anak,” ujarnya.

    Jasad Korban Ditemukan Terbakar dalam Kontrakan

    Jasad MA ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di kamar kontrakan pelaku pada Minggu siang sekitar pukul 14.15 WIB.

    Sang ibu, F alias J, awalnya kesulitan membuka pintu rumah karena terkunci.

    Warga sekitar yang membantu akhirnya menemukan kunci rumah dan berhasil membuka pintu.

    “Korban ditemukan dalam kondisi terbakar di kamar. Dugaan kuat korban mengalami kekerasan sebelum akhirnya dibakar,” jelas Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho.

    Jasad korban langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk proses otopsi.

    Saat ini, HB telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • UMKM Kok Sarno Terbang Sampai Pelosok Negeri Berkat KUR BRI  – Halaman all

    UMKM Kok Sarno Terbang Sampai Pelosok Negeri Berkat KUR BRI  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Lorong sempit yang hanya muat satu sepeda motor di Kampung Makam Bergolo, Kecamatan Serengan, Solo, siang itu terasa lengang.

    Rumah-rumah berdempetan, sebagian temboknya mulai kusam, tapi di balik kesederhanaan itu, ada suara-suara yang mencerminkan kehidupan, gesekan bulu ayam, suara jahitan, dan tawa ringan dari ba[ak-bapak yang bekerja sambil bercengkerama.

    Di sinilah, industri rumahan shuttlecock tumbuh seperti akar pohon yang diam-diam menghidupi tanah, senyap, tapi kuat.

    Sarno, pria 59 tahun yang dikenal ramah dan bersahaja oleh warga setempat, adalah penggerak utama denyut ekonomi kecil itu.

    Ia bukan sekadar perajin, tapi juga pewaris tradisi yang sudah mengakar sejak 1988, meneruskan usaha yang dibangun orang tuanya.

    Di rumahnya yang sederhana namun tertata rapi, Sarno menata lemari berisi kok berbagai jenis dengan merek andalan yaitu T3.

    Merek ini bukan sekadar label dagang, melainkan simbol ketekunan, jatuh bangun, dan solidaritas warga kampungnya.

    Dulu, lebih dari 60 orang ikut membantunya memproduksi kok.

    Kini, sekitar 20-an pekerja tetap setia mengolah bulu ayam menjadi barang bernilai tinggi.

    “Mereka ada yang kerja di sini, ada yang dibawa ke rumah. Fleksibel, yang penting beres,” kata Sarno ditemui Tribunnews pada Senin (21/4/2025).

    Yang menarik, banyak dari para pekerja itu adalah ibu-ibu rumah tangga.

    Tangan-tangan halus itu kini lihai menjahit kok, menyelesaikan tahapan finishing, dan memastikan hasil akhir tetap prima.

    Satu buah kok melewati delapan tahapan, dikerjakan oleh delapan tangan berbeda.

    Mulai dari memilah bulu ayam, yang harus dari ayam kampung jantan berkualitas tinggi hingga akhirnya siap dikemas.

    Dalam seminggu, Sarno bisa memproduksi hingga 600 lusin kok.

    Dalam sebulan, bisa tembus lebih dari 2.000 lusin, dengan harga jual bervariasi dari Rp50.000 hingga lebih dari Rp100.000 per lusin, tergantung kualitas.

    Pasarnya bukan hanya Solo Raya, tapi juga merambah hingga Tasikmalaya, Purwokerto, dan kota-kota lain di Jawa.

    Bulu ayam sebagai bahan baku banyak didatangkan dari Demak dan Surabaya.

    “Kalau pas atlet Indonesia menang, permintaan naik tajam. Tapi kalau musim hujan atau puasa seperti sekarang, ya sepi,” tuturnya.

    Namun dalam setiap musim, baik surut maupun banjir pesanan, Sarno tetap punya satu prinsip: berbagi rezeki dengan orang sekitar.

    Upah yang ia berikan bahkan lebih tinggi dari UMK Kota Solo, dengan sistem kerja borongan.

    “Namanya kerja rumahan, terserah mereka mau mulai jam berapa. Yang penting selesai dan kualitas bagus,” ujarnya.

    Sarno tahu betul, keberhasilan usahanya tak hanya berdampak pada omzet pribadi, tapi juga pada perut banyak orang yang menggantungkan hidup dari shuttlecock.

    Maka ketika ada mantan karyawan yang keluar dan membuka usaha kok sendiri, Sarno tak merasa tersaingi.

    “Kalau ada pesanan banyak, ya saya gandeng lagi mereka. Kita saling bantu,” katanya ringan.

    Kenaikan pesanan biasanya datang jelang 17 Agustus, saat masyarakat berlomba mengadakan turnamen bulutangkis tingkat RT hingga kecamatan.

    Namun, lonjakan permintaan itu juga membuat harga bulu ayam meroket.

    “Sekarang cari bulu itu susah, mahal, makanya kami produksi jauh hari sebelumnya,” katanya sambil menatap rak yang sudah dipenuhi stok produksi.

    Bantuan BRI

    Di balik ceritanya yang inspiratif, ada satu nama yang terus ia sebut penuh rasa syukur yakni lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

    “Saya nasabah lama. Dulu pertama kali pinjam cuma Rp1,5 juta. Sekarang plafon pinjaman sudah bisa sampai Rp100 juta,” katanya.

    Sarno mengaku sempat pindah ke bank lain, tapi segera balik karena merasa bunga di BRI lebih ringan dan prosesnya mudah.

    Dari situlah kemudian terbentuk klaster UMKM shuttlecock T3.

    KOK SOLO – Pengrajin kok di Serengan, Solo (Tribunnews.com/Chrysnha Pradipha)

    Kini, dia juga menjadi koordinator kredit kelompok lewat program Kredit Cepat (Kece) tanpa agunan dari BRI.

    “Kalau karyawan butuh modal, saya bantu ajukan. Angsuran dipotong dari gaji, jadi aman,” jelas Sarno.

    Salah satu pekerjanya, Lasiman, adalah contoh nyata bagaimana usaha kecil bisa mengubah nasib seseorang.

    Sejak usia 17 tahun, ia ikut membuat kok bersama Sarno.

    Sempat merantau, akhirnya ia kembali ke Solo dan menetap.

    “Saya ini orang kecil, rumah dulu masih tanah lantainya. Tapi dari kerja dan kredit BRI, saya bisa benahi rumah, bikin kamar mandi, sekolahkan anak,” ucap Lasiman lirih.

    Kini, di usia 54 tahun, Lasiman tinggal di rumah layak huni, hasil dari perjuangan panjang dan kerja keras yang tak pernah henti.

    Penyaluran KUR di BRI Cabang Solo Slamet Riyadi tercatat telah mencapai Rp736,86 miliar hingga 2 Maret 2025.

    Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Eko Hary Wijayanto, menyebutkan total penyaluran tersebut disalurkan kepada 29.273 debitur.

    Menurut Eko, mayoritas penerima KUR merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki karakteristik usaha layak namun belum sepenuhnya bankable.

    “Pelaku UMKM ini menggunakan KUR untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, pembelian inventaris, peralatan, renovasi usaha, hingga pengembangan produk,” jelasnya.

    Ia menambahkan, penggunaan dana KUR di wilayah Solo sebagian besar digunakan sebagai tambahan modal usaha.

    KUR dinilai tidak termasuk dalam kategori kredit bermasalah yang dapat dihapusbukukan atau dihapustagihkan, serta memiliki fleksibilitas dan kemudahan akses yang tinggi.

    Dengan sistem tersebut, KUR BRI diyakini turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui dukungan terhadap sektor UMKM yang terus berkembang.

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempertegas komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran KUR.

    Hingga akhir Triwulan I tahun 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp42,23 triliun atau setara 24,13 persen dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan Pemerintah. Selama periode tersebut, sebanyak 975 ribu debitur pengusaha UMKM telah memperoleh manfaat KUR yang disalurkan BRI.

    Tak hanya dari sisi nilai kredit yang disalurkan dan jumlah debitur, BRI juga memastikan penyaluran KUR diarahkan ke sektor-sektor strategis yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, yang tercermin dari penyaluran KUR sebesar 62,43 persen ke sektor produksi. Sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan jumlah penyaluran terbesar, mencapai Rp18,09 triliun. Capaian ini mencerminkan komitmen BRI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BRI konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran KUR. Per Maret 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 2,29 persen, mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Penyaluran KUR yang berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional. BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.

    Hendy menambahkan bahwa fokus pada sektor pertanian merupakan bagian dari strategi BRI dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Dukungan terhadap sektor pertanian tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Hal ini sekaligus menunjukkan peran BRI dalam membangun fondasi ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif,” pungkas Hendy.

    (*)

  • Motif HB Bunuh dan Bakar Bocah 4 Tahun di Tangerang, Kesal Hubungan Dengan Ibu Korban Tidak Direstui – Halaman all

    Motif HB Bunuh dan Bakar Bocah 4 Tahun di Tangerang, Kesal Hubungan Dengan Ibu Korban Tidak Direstui – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap motif tersangka pembakaran bocah inisial HB (38) dalam kontrakan di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menuturkan tersangka kesal karena hubungannya tidak direstui.

    Diketahui korban adalah anak dari kekasih tersangka.

    “Tersangka dendam terhadap kakak dari ibu korban anak sebab tidak merestui pelaku sehingga melampiaskan dendam kepada korban anak,” kata Wira saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).

    Tersangka juga mencelupkan kepala korban ke air bak.

    Hal itu lantaran tersangka kesal korban yang sedang menginap tiba-tiba terbangun malam hari.

    “Pada pukul 23.00 WIB tersangka tertidur bersama dengan korban. Ketika Minggu 27 April 2025 sekira pukul 00.15 korban terbangun dan menangis meminta dibuatkan susu,” ucap Wira.

    Selanjutnya, tersangka yang kesal langsung memukul bagian kepala korban dengan tangan kosong sebanyak tiga kali.

    Tersangka lalu membawa korban ke kamar mandi.

    “Saat itu tersangka memegang kepala dan mendorongnya ke bak (ember) berisi air dengan posisi tangan di belakang,” ungkapnya.

    Adapun tersangka melakukan itu selama 2-3 menit sampai korban tak sadarkan diri. 

    Setelah itu tersangka menggeletakkan tubuh korban di atas kasur. 

    Kemudian tersangka menumpukkan pakaian-pakaian yang ada di dalam kamar dan mulai membakar pakaian tersebut. 

    “Jadi jasad korban ditaruh di kasur, pakaian dikumpulkan di kamar dengan maksud menghilangkan jejak pembunuhan,” papar Wira.

    Tersangka lalu kabur meninggalkan TKP dan membuang kunci ke selokan.

    Atas perbuatannya tersangka dijerat Pasal 76 junto Pasal 80 ayat 3 tentang Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan.

    Sebelumnya, polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan sadis inisial HB (38) terhadap bocah 4 tahun inisial MA dalam rumah kontrakan di Tangerang.

    “Iya (HB ditangkap, red) sama Subdit Jatanras Ditreskrimum PMJ di Tasikmalaya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

    Zain mengatakan proses penanganan pelaku masih ditangani oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya selaku tim yang berhasil menangkap HB.

    “Silahkan selanjutnya bisa ke Polda Metro ya,” singkatnya.

    Diketahui, MA (4) diduga sengaja dibakar oleh pelaku HB di dalam rumah kontrakan di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, RT 06 RW 09, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (27/4/2025).

    Informasi yang diperoleh terduga pelaku yakni sekuriti di bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

    Kepolisian membentuk tim untuk mencari terduga pelaku tersebut.

    Ibu kandung korban sempat mencari keberadaan anaknya di rumah kontrakan tersebut namun dalam kondisi terkunci.

    Dibantu sejumlah saksi ibunya berusaha membuka kunci tetapi tidak berhasil.

    Warga menemukan kunci rumah kontrakan saat membersihkan saluran air atau selokan.

    Kunci yang ditemukan warga ternyata adalah kunci Kontrakan yang dihuni oleh HB (38). 

    Adapun polisi telah mendatangi lokasi dan langsung melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke RSUD Kabupaten Tangerang guna dilakukan autopsi. 

    Korban meninggal dunia diduga akibat tindak pidana kekerasan terhadap anak. 

    HB disebut sebagai kekasih dari ibu kandung korban, di mana korban dititipkan kepada pelaku.

  • Motif HB Bunuh dan Bakar Bocah 4 Tahun di Tangerang, Kesal Hubungan Dengan Ibu Korban Tidak Direstui – Halaman all

    Keji, Kepala Bocah 4 Tahun yang Dibakar di Tangerang Ternyata Sempat Dicelupkan ke Air Bak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap kronologis kasus pembakaran bocah 4 tahun inisial MA dalam rumah kontrakan di Tangerang, Banten.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan tersangka HB (38) sempat mencelupkan kepala korban ke air bak.

    Motifnya karena tersangka kesal korban yang sedang menginap tiba-tiba terbangun malam hari.

    “Pada pukul 23.00 WIB tersangka tertidur bersama dengan korban. Ketika Minggu 27 April 2025 sekira pukul 00.15 korban terbangun dan menangis meminta dibuatkan susu,” ucap Wira saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Selanjutnya, tersangka yang kesal langsung memukul bagian kepala daripada korban menggunakan tangan kosong sebanyak tiga kali. 

    Tersangka lalu membawa korban ke kamar mandi.

    “Saat itu tersangka memegang kepala dan mendorongnya ke bak (ember) berisi air dengan posisi tangan di belakang,” ungkapnya.

    Adapun tersangka melakukan itu selama 2-3 menit sampai korban tak sadarkan diri. 

    Setelah itu tersangka menggeletakkan tubuh korban di atas kasur. 

    Kemudian tersangka menumpukkan pakaian-pakaian yang ada di dalam kamar dan mulai membakar pakaian tersebut. 

    “Jadi jasad korban ditaruh di kasur, pakaian dikumpulkan di kamar dengan maksud menghilangkan jejak pembunuhan,” papar Wira.

    Tersangka lalu kabur meninggalkan TKP dan membuang kunci ke selokan.

    Sebelumnya, polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan sadis inisial HB (38) terhadap bocah 4 tahun inisial MA dalam rumah kontrakan di Tangerang.

    “Iya (HB ditangkap, red) sama Subdit Jatanras Ditreskrimum PMJ di Tasikmalaya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

    Zain mengatakan proses penanganan pelaku masih ditangani oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya selaku tim yang berhasil menangkap HB.

     

  • Kasus Bocah 4 Tahun Tewas Terbakar di Tangerang, Pelaku Diduga Sering Paksa Korban Tidur Bersamanya – Halaman all

    Kasus Bocah 4 Tahun Tewas Terbakar di Tangerang, Pelaku Diduga Sering Paksa Korban Tidur Bersamanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembakaran terhadap bocah berinisial MA (4) di sebuah rumah kontrakan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, diketahui kerap memaksa korban untuk tidur bersamanya.

    Tersangka yang bernama Heri Budiman atau HB (38) juga kerap membawa MA menginap di rumah kontrakan miliknya.

    HB sendiri diketahui bekerja sebagai petugas keamanan di Bandara Soekarno-Hatta dan merupakan kekasih dari ibu korban.

    “Yang jelas pelaku sering memaksa untuk korban itu dipinjam untuk bisa tidur sama yang bersangkutan,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, Rabu (30/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Zain mengungkapkan, korban MA sudah menginap di rumah kontrakan yang ditempati pelaku sebanyak lima kali.

    “Jadi keterangan ibu korban, sudah lima kali menginap ya di rumah kontrakan yang disewa oleh pelaku,” ungkap Kapolres.

    Sementara itu, pihak RSUD Kabupaten Tangerang telah mengumumkan hasil autopsi terhadap korban MA.

    Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan tim dokter forensik, korban diduga mengalami kekerasan di bagian kepala.

    “Kami telah melakukan kegiatan otopsi terhadap korban di RSUD Kabupaten Tangerang yang dilakukan dokter forensik bahwa adanya kekerasan pada kepala,” kata Zain.

    Selain itu, sambung Zain, ditemukan resapan darah di bagian leher dan kerongkongan korban.

    “Termasuk juga temuan resapan darah di bagian leher, kerongkongan yang diduga adalah kekerasan benda tumpul,” ungkap Kapolres.

    Bahkan, Zain menyebut bahwa hasil autopsi juga menunjukkan ada luka memar pada bagian anus korban.

    Namun, ia mengaku belum dapat memastikan soal kemungkinan korban mengalami tindakan asusila.

    “Di dinding luar anus ada luka memar. Kami belum bisa memastikan ya karena masih perlu pendalaman dan luka memar ini penyebabnya apa, kita masih belum tahu. Kita masih melakukan pendalaman,” ujar Zain.

    Saat ini Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah mengamankan pelaku di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/4/2025).

    HB ditangkap di sebuah rumah salah satu istrinya yang sedari awal telah menetap di Jawa Barat.

    Setelah melakukan tindakan keji dengan membakar korban, pelaku segera melarikan diri meninggalkan wilayah Provinsi Banten.

    Meski begitu, Zain tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait proses penangkapan HB karena kasus tersebut kini ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Alhamdulillah tadi pagi Subdit Jatanras Polda Metro Jaya sudah berhasil menangkap pelakunya di Tasikmalaya,” ucapnya.

    “Saya belum tahu, tapi menurut keterangan bahwa istri pertama atau istri kedua pelaku ini asalnya memang dari wilayah tersebut (Tasikmalaya),” bebernya. 

    Sebelumnya, seorang bocah laki-laki berusia empat tahun ditemukan tewas terbakar di sebuah rumah kontrakan yang berada di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, RT 06/RW 09, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Kasus ini menggegerkan warga setempat, lantaran bocah berinisial MA itu ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, yakni gosong.

    Salah seorang warga sekitar, Muhammad Khairul mengatakan bahwa saat korban ditemukan, hanya bagian kaki yang masih terlihat berbentuk secara kasat mata.

    “Waktu ditemukan warga cuma tinggal kakinya doang yang masih nampak, yang lain semua sudah dalam kondisi gosong, bahkan sampai termasuk wajah,” ujar Khairul.

    Kejadian ini berawal dari ibu kandung MA sedang mencari keberadaan korban di rumah kontrakan tersebut.

    Namun, saat akan masuk, pintu kontrakan itu dalam kondisi terkunci.

    Tak berselang lama, warga menemukan kunci rumah kontrakan itu saat sedang membersihkan saluran air.

    Ketika pintu kontrakan tersebut dibuka, sang ibu syok dan teriak histeris melihat kondisi anaknya yang tewas mengenaskan.

    “Saya awalnya lagi ngebantuin perbaikan musala, terus saya liat selokannya banjir, makanya saya serokin dan nemuin kunci lalu saya kasih ke dua orang yang udah lama berdiri dari lama,” ungkapnya.

    “Lalu pas pintunya dibuka, ibunya itu langsung histeris, teriak astagfirullah dan setelah dicek di dalem kontrakan itu sudah asap semua, pas lampu dinyalain ada anak kecil, kondisinya tiduran dan terbakar parah,” paparnya.

    Mendapati informasi itu, polisi kemudian mendatangi lokasi dan langsung melakukan olah TKP dan membawa Jasad korban ke RSUD guna dilakukan autopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pembakar Bocah 4 Tahun di Kosambi Tangerang Sering Ajak Korban Tidur Bareng di Kontrakan

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • 9
                    
                        Ridwan Kamil Terseret Kasus Korupsi BJB, Eks Wakilnya Isu Hibah Rp 45 Miliar
                        Bandung

    9 Ridwan Kamil Terseret Kasus Korupsi BJB, Eks Wakilnya Isu Hibah Rp 45 Miliar Bandung

    Ridwan Kamil Terseret Kasus Korupsi BJB, Eks Wakilnya Isu Hibah Rp 45 Miliar
    Editor
    KOMPAS.com –
    Mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2018–2023, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, kini menjadi sorotan publik setelah terseret dalam dua isu berbeda yang mencuat secara bersamaan.
    Ridwan Kamil disebut dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank Jabar Banten (BJB), sementara yayasan milik Uu Ruzhanul Ulum diketahui menerima dana hibah senilai lebih dari Rp 45 miliar selama lima tahun terakhir.
    Nama Emil, sapaan Ridwan Kamil, mencuat dalam penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena jabatannya sebagai komisaris Bank BJB selama masa tugasnya sebagai gubernur.
    “Perbankan dalam hal ini adalah perbankan daerah. Jadi bank daerah. Daerah mana saja nih? Setiap pemda, pemerintahan daerah tingkat satu itu punya bank. Nah, kemudian gubernur itu menjadi komisarisnya di situ. Nah itu keterkaitannya,” jelas Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).
    KPK menyatakan akan memanggil dan memeriksa Emil sebagai saksi untuk mengonfirmasi sejauh mana pengetahuan dan keterlibatannya dalam proyek pengadaan iklan yang kini disorot karena dugaan penyimpangan.
    Penyidik juga telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor Royal Enfield milik Emil yang ditemukan saat penggeledahan rumahnya di Bandung pada 10 Maret 2025.
     
    Satu unit mobil Mercedes-Benz juga disita, meski hingga kini belum dibawa ke Rupbasan karena masih berada di bengkel.
    “Itu (keterangan Ridwan Kamil) yang akan didalami. Makanya kita minta keterangan saksi-saksi yang lain, kemudian buka barang bukti elektronik, itu yang ingin kita ketahui,” tambah Asep.
    Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menyebut pemeriksaan terhadap Emil akan dilakukan dalam waktu dekat.
    “Ya nanti tergantung penyidiklah itu, secepatnya,” ujarnya.
    Dalam kasus ini, KPK menduga ada pelanggaran aturan pengadaan barang dan jasa dalam penunjukan agensi iklan oleh Bank BJB.
    KPK menemukan selisih dana sebesar Rp 222 miliar antara nilai kontrak dengan agensi dan jumlah yang dibayarkan agensi kepada media.
    “Kita tidak ingin berasumsi. Semua berdasarkan data, dokumen, dan keterangan saksi-saksi,” tutup Asep.
    Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka, yakni:
    Di saat yang hampir bersamaan, perhatian publik juga tertuju pada Yayasan Perguruan Al-Ruzhan milik mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
    Yayasan ini tercatat menerima dana hibah senilai lebih dari Rp 45 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama periode 2020–2024.
    Dana hibah tersebut disalurkan ke sejumlah lembaga pendidikan di bawah naungan yayasan, termasuk SMK dan STAI Al-Ruzhan yang berlokasi di Manonjaya, Tasikmalaya.
    “Terafiliasi, saudara-saudaranya (Uu Ruzhanul),” kata Kepala Biro Kesra Setda Jabar, Andrie Kustria Wardana, Senin (28/4/2025).
    Tahun 2020:
    SMKS Al-Ruzhan Tasikmalaya menerima Rp 59,4 juta dan SMK Al-Ruz’han Manonjaya menerima Rp 600 juta dari Dinas Pendidikan Jabar.
    Tahun 2021:
    STAI Al-Ruzhan mendapat hampir Rp 10 miliar dari Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar untuk proyek konstruksi, perencanaan, pengawasan, dan biaya umum.
    Tahun 2022–2023:
    STAI Al-Ruzhan menerima Rp 30 miliar dari Biro Kesra Setda Jabar untuk pembangunan gedung kampus. Pondok Pesantren Al-Ruzhan juga menerima tambahan Rp 2,5 miliar.
    Tahun 2024:
    SMK Al-Ruzhan kembali menerima Rp 2 miliar dari Dinas Pendidikan.
    Gubernur Jawa Barat saat ini, Dedi Mulyadi, berjanji akan mengevaluasi menyeluruh sistem penyaluran dana hibah.
    Menurutnya, ada kecenderungan bahwa bantuan diberikan kepada yayasan yang memiliki kedekatan politik.
    “Kita ingin agar distribusi bantuan dapat lebih merata dan tepat sasaran,” ujar Dedi.
    Sementara itu, Wakil Ketua 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAI Al-Ruzhan, Willy Nugraha, menolak memberikan keterangan terkait dana hibah.
    “Untuk masalah itu (pemilik dan dana hibah yang diterima), kita di STAI ada bagian khusus yakni Public Relation (PR). Nanti, misalkan ada yang bertanya terkait STAI atau lembaga di sini, bisa saya teruskan ke bagian PR itu. Saya hanya bagian akademik saja,” ujar Willy kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).
    Ia menegaskan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dengan adanya pemberitaan soal dana hibah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Balita Tewas Dibakar Pacar Ibu Korban: Ada Luka Memar di Alat Vital, Pelaku Sering Paksa Lakukan Ini – Halaman all

    Balita Tewas Dibakar Pacar Ibu Korban: Ada Luka Memar di Alat Vital, Pelaku Sering Paksa Lakukan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Polisi menemukan bekas luka mema di anus balita yang tewas akibat diduga dibakar pacar ibu korban HB (38) di rumah kontrakan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

     

    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan belum diketahui penyebab luka memar di jenazah bocah berusia empat tahun tersebut.

     

    “Di dinding luar anus ada luka memar. Kami belum bisa memastikan ya karena masih perlu pendalaman dan luka memar ini penyebabnya apa, kita masih belum tau. Kita masih melakukan pendalaman,” ujar Zain, Rabu (30/4/2025).

    Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan tim dokter forensi RSUD Kabupaten Tangerang, korban diduga mengalami kekerasan di bagian kepala.

     

    “Kami telah melakukan kegiatan autopsi terhadap korban di RSUD Kabupaten Tangerang yang dilakukan dokter forensik bahwa adanya kekerasan pada kepala,” kata Zain.

     

    Selain itu, sambung Zain, ditemukan resapan darah di bagian leher dan kerongkongan korban.

    “Termasuk juga temuan resapan darah di bagian leher, krongkongan yang diduga adalah kekerasan benda tumpul,” ungkap Kapolres.

     

    Paksa menginap

     

     

    Zain mengungkapkan pelaku ternyata sering memaksa korban tidur bersama.

     

     

    “Yang jelas pelaku sering memaksa untuk korban itu dipinjam untuk bisa tidur sama yang bersangkutan,” kata dia.

     

    Zain mengungkapkan, korban berinisial MA sudah lima kali menginap di rumah kontrakan yang ditempati pelaku.

     

    “Jadi keterangan ibu korban, sudah lima kali menginap ya di rumah kontrakan yang disewa oleh pelaku,” ungkap Kapolres.

     

    Dalam kasus ini, MA tewas dibunuh HB yang merupakan petugas sekuriti di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus pacar ibu korban.

     

    Saat ini Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap pelaku. HB diringkus di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/4/2025).

     

    Adapun jasad korban pertama kali ditemukan oleh sang ibu berinisial F alias J pada Minggu (27/4/2025) siang sekitar pukul 14.15 WIB.

     

    Zain menuturkan, penemuan jasad korban bermula saat sang ibu sedang mencari keberadaan anaknya di rumah kontrakan tersebut. Namun, saat itu pintu kontrakan dalam kondisi terkunci.

    Warga sekitar juga ikut membantu ibu korban untuk membuka pintu rumah. Akan tetapi, upaya itu juga tidak berhasil.

     

    Tak lama kemudian, warga yang sedang membersihkan air menemukan kunci rumah kontrakan tersebut.

     

    “Kunci yang ditemukan warga ternyata adalah kunci Kontrakan yang di huni oleh saudara HB (38),” ungkap Kapolres.

     

    “Saat ditemukan kondisi tubuh terbakar di dalam kamar kontrakan, diduga akibat tindak kekerasan terhadap korban oleh orang lain,” imbuh dia.

     

    Setelahnya, jenazah korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan otopsi.

     

  • Balita Tewas Dibakar Pacar Ibu Korban: Ada Luka Memar di Alat Vital, Pelaku Sering Paksa Lakukan Ini – Halaman all

    Fakta Pembunuhan Bocah 4 Tahun di Tangerang, Terungkap Penyebab Kematian Hingga Gelagat Aneh Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap sejumlah fakta baru terkait kasus kematian bocah 4 tahun di Desa Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Berdasarkan hasil autopsi, terungkap fakta soal penyebab kematian korban.

    Diketahui korban MA ditemukan tewas dalam kondisi tragis di dalam kamar kontrakan, Minggu (27/4/2025).

    Jasad korban ditemukan dalam kondisi terbakar di sekujur tubuh.

    MA diketahui dibunuh HB (38), seorang sekuriti di bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

    HB merupakan pacar dari ibu korban.

    Berikut sejumlah fakta baru terkait kasus mayat bocah terbakar di Tangerang:

    1. Kematian Korban Akibat Benturan Benda Tumpul di Leher

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan berdasarkan hasil autopsi ditemukan sejumlah luka bakar pada bagian kepala, wajah, leher dan lengan jasad MA.

    Kemudian terdapat juga luka di kepala akibat benturan benda tumpul, resapan darah pada leher dan kerongkongan akibat kekerasan benda tumpul.

    “Sebab kematian korban dari hasil autopsi adalah akibat kekerasan benda tumpul pada bagian leher yang mengakibatkan tersumbatnya jalan nafas” ujar Zain kepada awak media, Selasa (29/4/2025).

    2. Luka Memar di Bagian Dinding Luar Anus Korban

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengungkap berdasarkan hasil autopsi terungkap juga ada luka memar pada bagian dinding luar anus korban.

    Zain belum mau mengungkap lebih dalam terkait luka memar pada bagian vital tubuh MA.

    Ia mengatakan pihaknya masih harus melakukan pemeriksaan terhadap dokter forensik yang melakukan autopsi.

    Terlebih Tim Gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota bersama unit Reskrim Polsek Teluknaga masih terus melakukan penyidikan untuk mengungkap peristiwa yang terjadi 

    “Kami belum bisa memastikan ya karena masih perlu pendalaman dan luka memar ini penyebabnya apa, jadi masih belum tau,” ujarnya.

    3. Perilaku Aneh Pelaku, Kerap Paksa Korban Menginap

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho pun mengungkap perilaku aneh dari pelaku HB.

    Zain mengatakan HB kerap memaksa ibu kandung korban inisial J agar MA diizinkan menginap di rumah kontrakan yang disewa pelaku.

    Dugaan penyebab terjadinya kasus tersebut lantaran kasus asusila yang dilakukan pelaku terhadap korban juga belum dipaparkan secara merinci oleh Zain. 

    “Berdasarkan keterangan, korban sudah lima kali menginap ya di rumah kontrakan yang disewa  pelaku di Desa Tanjung Burung,” ucap Zain kepada awak media, Selasa (29/4/2025).

    “Alasan kenapa korban dititipin ke pelaku masih dalam proses pendalaman, yang jelas pelaku sering memaksa untuk korban itu dipinjam untuk bisa tidur sama yang bersangkutan di kontrakannya,” jelas Zain.

    Ia meminta masyarakat agar bersabar lantaran dibutuhkan waktu lebih lanjut guna mengungkap secara utuh kasus tersebut.

    Saat ini kasus pembunuhan terhadap seorang anak kecil yang dilakukan secara keji itu telah memasuki tahap penyidikan usai pelaku HB berhasil dibekuk Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.
     
    “Saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan jadi mohon sabar, mohon tunggu perkembangan lebih lanjut,” kata dia.

    “Kami dari kepolisian meningkatkan kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan karena ada dugaan kekerasan terhadap korban dengan menggunakan benda tumpul dan mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucapnya.

    4. Pelaku Sudah 3 Kali Menikah

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengungkap HB telah 3 kali menjalani rumah tangga dengan wanita berbeda.

    “Dari informasi yang ada bahwa pelaku sudah melakukan pernikahan sebanyak tiga kali, kemudian dengan ibu korban ini hubungannya baru sebatas teman dekat atau pacaran,” ujar Zain saat jumpa pers, Selasa (29/4/2025).

    Namun demikian, Zain belum memaparkan lebih lanjut perihal kasus pembunuhan terhadap bocah MA.

    Pasalnya ia menilai saat ini masih proses pengungkapan kasus tersebut masih berlanjut.

    “Kami masih mencari keberadaan HB, sebagai penghuni rumah kontrakan tersebut berprofesi sebagai security atau satpam di kawasan Bandara Soekarno Hatta,” ujarnya.

    Adapun penangkapan terhadap pelaku dilakukan pada sebuah rumah salah seorang istri dari HB yang sedari awal telah menetap di Jawa Barat.

    5. Sembunyi di Rumah Istri

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, pelaku berinisial HB (38) itu dibekuk polisi di Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Pelaku ditangkap saat bersembunyi di rumah istrinya.

    Diketahui setelah melancarkan aksi kejamnya membakar MA, HB langsung melarikan diri keluar kota dari wilayah Banten. 

    “Menurut keterangan bahwa istri pertama atau istri kedua pelaku ini asalnya memang dari wilayah tersebut (Tasikmalaya),” kata Zain.

    (Tribunnews.com/ Reynas/ Tribuntangerang.com/ Gilbert Sem Sandro)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Dibekuk di Tasikmalaya, Pembunuh Bocah di Desa Tanjung Burung Tangerang Sembunyi di Rumah Istri Muda

  • Balita Tewas Dibakar Pacar Ibu Korban: Ada Luka Memar di Alat Vital, Pelaku Sering Paksa Lakukan Ini – Halaman all

    Pembunuh Bocah 4 Tahun di Tangerang Ditangkap, Sembunyi di Rumah Istri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Subdit Kejahatan dan Kekerasan Jatanras Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pembunuhan seorang bocah berusia 4 tahun di Desa Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Pelaku berinisial HB (38) ditangkap di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (29/4/2025).

    “Alhamdulillah tadi pagi Subdit Jatanras Polda Metro Jaya sudah berhasil menangkap pelakunya di Tasikmalaya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat menggelar jumpa pers, pada Senin (29/4/2025).

    Penangkapan dilakukan di rumah salah satu istri HB yang diketahui telah menetap di Jawa Barat.

    Setelah melancarkan aksi kejamnya dengan membakar bocah berinisial MA, HB melarikan diri ke luar kota.

    Saat ini, Tim Inafis Polda Metro Jaya tengah menyelesaikan pemeriksaan forensik pasca-olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan pada Minggu (28/4/2025).

    “Kami sudah mendatangkan Puslabfor Mabes Polri dan Tim Inafis Polda Metro Jaya untuk olah TKP dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan laboratorium forensik lebih dulu untuk menemukan penyebab terbakarnya korban di TKP,” tambah Zain.

    Kronologi Penemuan Jasad

    Jasad bocah laki-laki berinisial MA ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

    Menurut salah seorang warga, Muhammad Khairul, saat ditemukan, hanya kaki korban yang masih terlihat.

    “Waktu ditemukan warga cuma tinggal kakinya doang yang masih mampak, yang lain semua sudah dalam kondisi gosong, bahkan sampai termasuk wajah,” ungkap Khairul.

    Peristiwa ini terungkap ketika ibu korban mencari putranya di rumah kontrakan tersebut.

    Pintu rumah dalam keadaan terkunci, dan kunci ditemukan oleh warga yang sedang membersihkan saluran air.

    Setelah kunci diserahkan kepada ibu korban, ia membuka pintu dan langsung histeris saat melihat kondisi anaknya.

    Polisi segera mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP serta membawa jasad korban ke RSUD untuk dilakukan otopsi.

    Sejumlah saksi dan barang bukti telah dikumpulkan untuk mengungkap kasus keji ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Balita Tewas Dibakar Pacar Ibu Korban: Ada Luka Memar di Alat Vital, Pelaku Sering Paksa Lakukan Ini – Halaman all

    Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sadis Bocah 4 Tahun yang Dibakar Kekasih Ibunya di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan sadis inisial HB (38) terhadap bocah 4 tahun inisial MA dalam rumah kontrakan di Tangerang.

    “Iya (HB ditangkap, red) sama Subdit Jatanras Ditreskrimum PMJ di Tasikmalaya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

    Zain mengatakan proses penanganan pelaku masih ditangani oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya selaku tim yang berhasil menangkap HB.

    “Silahkan selanjutnya bisa ke Polda Metro ya,” singkatnya.

    Diketahui, MA (4) diduga sengaja dibakar oleh pelaku HB di dalam rumah kontrakan di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, RT 06 RW 09, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (27/4/2025).

    Informasi yang diperoleh terduga pelaku yakni sekuriti di bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

    Kepolisian membentuk tim untuk mencari terduga pelaku tersebut.

    Sebelumnya, ibu kandung korban mencari keberadaan anaknya di rumah kontrakan tersebut namun dalam kondisi terkunci.

    Dibantu sejumlah saksi ibunya berusaha membuka kunci tetapi tidak berhasil.

    Warga menemukan kunci rumah kontrakan saat membersihkan saluran air atau selokan.

    Kunci yang ditemukan warga ternyata adalah kunci Kontrakan yang dihuni oleh HB (38). 

    Adapun polisi telah mendatangi lokasi dan langsung melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke RSUD Kabupaten Tangerang guna dilakukan autopsi. 

    Korban meninggal dunia diduga akibat tindak pidana kekerasan terhadap anak. 

    HB disebut sebagai kekasih dari ibu kandung korban, di mana korban dititipkan kepada pelaku.

    Motif pasti tindak pidana pembunuhan sampai saat ini belum terungkap.