kab/kota: Tasikmalaya

  • BMKG: Perahu Nelayan dan Kapal Ferry Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Jabar

    BMKG: Perahu Nelayan dan Kapal Ferry Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Jabar

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan di Jawa Barat.

    Peringatan dini gelombang tinggi tersebut berlaku pada Minggu, 15 Juni 2025 pukul 07.00 WIB hingga Senin, 16 Juni 2025 pukul 07.00 WIB.

    “Pola angin di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-15 knot,” kata Prakirawan BMKG, Elkana P Damanik dalam keterangan tertulis pada Minggu, 15 Juni 2025.

    Sedangkan di wilayah Jawa Barat bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 10-25 knot.

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Sukabumi, Perairan Cianjur, Perairan Garut, Perairan Tasikmalaya, dan Perairan Pangandaran yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” tutur dia. 

    Menurut pengamatan BMKG, gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Sukabumi.

    Sementara gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di Perairan Garut, Perairan Tasikmalaya, Perairan Cianjur, dan Perairan Pangandaran. 

    Elkana menuturkan, tinggi gelombang mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin mencapai 15 knot berisiko terhadap keselamatan perahu nelayan.

    “Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” ucapnya.

    Sementara gelombang dengan ketinggian mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin hingga 21 knot berisiko terhadap keselamatan kapal ferry.

     

    Penulis: Arby Salim

     

     

  • Minta Guru Kuasai AI, Dicky Chandra: Pelajari atau Anda Tersingkir

    Minta Guru Kuasai AI, Dicky Chandra: Pelajari atau Anda Tersingkir

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dicky Chandra meminta para guru di Tasikmalaya untuk mempelajari teknologi AI. Ia menyebut, apabila guru tidak mempelajarinya maka akan tersingkir dengan derasnya digitalisasi.

    Dicky Chandra memberikan apresiasi terhadap pelatihan teknologi artificial intelligence (AI) bagi para guru di wilayahnya. Ia menyebut inisiatif ini sangat penting untuk menjawab tantangan zaman yang semakin terdigitalisasi.

    Dicky Chandra menegaskan, teknologi AI bukan lagi masa depan tetapi sudah berbicara masa kini.

    “Saya mengapresiasi pelatihan teknologi AI ini pada guru dari tingkat SD hingga SMA. Ini sejalan dengan tujuh program unggulan Tasik Pintar, di mana pendidikan dan teknologi adalah pilar utama pembangunan SDM,” ujar Dicky Chandra dikutip dari akun resmi Pemerintah Kota Tasikmalaya, Minggu (15/6/2025).

    Dicky Chandra mengingatkan, dunia sedang mengalami disrupsi digital besar-besaran. Dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan akan ada sekitar 80 juta jenis pekerjaan yang hilang karena peran teknologi, termasuk AI.

    “Ini peringatan sekaligus dorongan bagi semua pihak, terutama para guru, untuk segera beradaptasi. Guru kini bukan sekadar pengajar, tetapi juga navigator yang membimbing generasi ke masa depan,” tegasnya.

    Dicky Chandra berharap agar Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan mulai memasukkan kurikulum AI dalam sistem pendidikan nasional. Tujuannya adalah agar anak-anak Indonesia siap bersaing secara global.

    “Negara lain sudah mendorong generasi mudanya melek AI. Kita tidak boleh tertinggal. Pelatihan seperti Intel Skills for Innovation (SFI) ini sangat strategis karena menyentuh esensi pendidikan masa kini,” imbuhnya.

    Program pelatihan ini menjadi bagian dari misi Tasik Pintar, salah satu program unggulan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Lewat inisiatif ini, Pemkot berkomitmen mendorong inovasi dan pemberdayaan teknologi di sektor pendidikan.

    “Ini bukan sekadar pelatihan teknologi, tapi soal menyiapkan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan global,” tutupnya.

  • Gempa M 4,8 di Tasikmalaya Terasa hingga Pangandaran

    Gempa M 4,8 di Tasikmalaya Terasa hingga Pangandaran

    Jakarta

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,8 (sebelum data diupdate M 4,7) terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Guncangan gempa ini terasa hingga Pangandaran.

    “(Gempa) Dirasakan (MMI) II-III Pangandaran, II-III Tasikmalaya,” tulis BMKG di akun X, Senin (16/6/2025).

    Skala MMI II artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. MMI III artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

    Gempa terjadi pukul 23.31 WIB, Minggu (15/6). Titik koordinat gempa berada di 8.18 Lintas Selatan dan 107.64 Bujur Timur.

    “Pusat gempa berada di laut 104 km barat daya Kab. Tasikmalaya,” tulis BMKG.

    Gempa berada pada kedalaman 10 Km. Hingga kini belum diketahui dampak dari guncangan gempa tersebut.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Update Proyek Tol Terpanjang ‘Pembelah’ Jawa, Jarak Terasa Sejengkal

    Update Proyek Tol Terpanjang ‘Pembelah’ Jawa, Jarak Terasa Sejengkal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah mempersiapkan pelelangan lanjutan untuk salah satu proyek jalan tol terpanjang di Indonesia. Yakni, proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), yang dikenal sebagai salah satu proyek jalan tol terpanjang di Indonesia.

    Kendati demikian, kabarnya proyek ini baru akan dikerjakan hingga Tasikmalaya, belum sampai ke Cilacap seperti rencana awal.

    Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Willan Oktavian, dikutip Minggu (15/6/2025).

    Ketika ditanya soal absennya Getaci dalam daftar proyek yang diumumkan dalam katalog investasi ICI 2025, Willan menegaskan proyek tersebut tetap masuk dalam perencanaan.

    “Getaci masuk harusnya,” kata Willan.

    Menurutnya, daftar yang diumumkan dalam konferensi hanyalah sebagian dari target besar pembangunan jalan tol nasional lima tahun ke depan.

    “Oh itu kan antara lain. Kan sebetulnya kalau program kita ini dengan Pak Dirjen nyusun target 5 tahun ke depan kita 1.571 Km target jalan tol. Jadi kalau tiga itu kan nggak akan tercapai dong,” jelasnya.

    Willan juga membenarkan bahwa proyek Tol Getaci kini disesuaikan hanya sampai Tasikmalaya, bukan sampai Cilacap seperti rencana semula. “Sementara (sampai Tasikmalaya). Eksesnya seperti itu,” jawabnya singkat saat dikonfirmasi.

    Namun, dia menyebut nilai investasi dan waktu pasti lelang ulangnya belum dapat dipastikan, karena masih dalam proses di Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI).

    “Masih di DJPI,” kata Willan.

    Meski begitu, ia berharap proses pelelangan bisa segera dilakukan. Dengan nada berseloroh, Willan yang mengaku berasal dari Garut berharap tol tersebut segera dibangun agar bisa mengurangi kemacetan saat dirinya pulang kampung.

    “Harapannya secepatnya, saya orang Garut soalnya, macet kalau pulang,” pungkasnya.

    Getaci adalah proyek Tol dengan total panjang mencapai 206,65 Km dirancang melintasi 2 provinsi, yaitu Jawa Barat (171,40 km) dan Jawa Tengah (35,25 km). Proyek ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

    Jalan tol ini terbagi atas empat seksi, antara lain:

    Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km

    Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km

    Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km

    Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km

    Untuk Seksi 1 dan 2, jadwal pembebasan tanah ditargetkan Januari 2021 hingga Oktober 2022. Sedangkan jadwal konstruksi adalah April 2022 hingga Juni 2024. Proyek ini ditargetkan bisa operasi pada Juli 2024.

    Untuk Seksi 3 dan 4, jadwal pembebasan tanah ditargetkan 2026 hingga 2027. Sedangkan jadwal konstruksi adalah April 2027 hingga Juni 2029. Proyek ini ditargetkan bisa operasi pada Juli 2029.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bangun Budaya Baca, Gedung Perpus Garut Diperluas, Bahan Bacaan Bermutu Disebar

    Bangun Budaya Baca, Gedung Perpus Garut Diperluas, Bahan Bacaan Bermutu Disebar

    Liputan6.com, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut.

    Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi Fisik (DAK) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp5,2 miliar yang terdiri dari perluasan gedung senilai Rp4,5 miliar, perabot sebesar Rp500 juta, dan koleksi sebesar Rp200 juta.

    Dalam sambutannya, Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, menyampaikan bantuan BBB yang diberikan merupakan komitmen Perpusnas dalam upaya peningkatan literasi meskipun menghadapi rekonstruksi anggaran.

    “Bantuan untuk masyarakat apalagi terkait dengan masalah peningkatan literasi, tidak kami kurangi sedikit pun. Saya sampaikan anggaran yang dipotong adalah untuk perjalanan dinas, rapat-rapat di luar kantor. Untuk bantuan perpustakaan di desa, kelurahan tidak satu sen pun kami yang kami kurangi,” tuturnya di Garut, Jabar, pada Jumat (13/6/2025).

    Lebih lanjut, Kepala Perpusnas menjelaskan bantuan BBB dapat mendukung pelaksanaan tiga program prioritas Perpusnas yaitu peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi, pengarusutamaan naskah kuno Nusantara dan standarisasi akreditasi perpustakaan.

    “Program tersebut dapat dikerjakan bersama-sama, dengan supervisi dari Komisi X DPR RI, dukungan penuh dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dalam operasional perpustakaan desa. Tahun ini kami menambah lokus perpustakaan di tempat ibadah bekerja sama dengan Kementerian Agama, ada sekitar 2.700 lokus untuk perpustakaan di rumah ibadah yang kami berikan bantuan buku,” jelasnya.

    Kepala Perpusnas juga menekankan kembali pentingnya kebersamaan berbagai pihak dalam menjalankan program penguatan budaya baca dan literasi. Menurutnya, dukungan perangkat daerah seperti bupati, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat dalam membentuk komunitas baca akan sangat berguna.

    “Ketika mengunjungi Tasikmalaya, ada Kampung Literasi dan Sadar Tertib Arsip (KALISTA) yang luar biasa di mana setiap RT punya pojok baca dan ini menggerakkan ibu-ibu, bapak-bapak di wilayah itu untuk menjadi fasilitator, menjadi relawan,” tuturnya.

    Terkait dengan relawan, lanjutnya, Perpusnas telah meluncurkan program Relima (Relawan Literasi Masyarakat) di 189 kabupaten kota. Selain itu, ada program KKN Tematik Literasi yang bekerja sama dengan perguruan tinggi yang akan menggerakkan 15.000 mahasiswa di 1.000 lokus sehingga ada keterlibatan masyarakat, pemerintah dan dunia pendidikan.

    Selain itu, Kepala Perpusnas menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Garut beserta seluruh jajaran pemerintah daerah yang telah mendukung program-program Perpusnas.

    “Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati dan seluruh jajaran atas dukungannya. Tidak besar anggaran yang kami berikan hanya 5,2 miliar untuk Kabupaten Garut. Namun kami berharap, ini bisa menjadi kontribusi kami dalam membantu pembangunan di kota Garut,” ujarnya.

     

  • Tol Terpanjang di Bali Bakal Dilelang Ulang, Bagaimana Nasib Getaci?

    Tol Terpanjang di Bali Bakal Dilelang Ulang, Bagaimana Nasib Getaci?

    Jakarta

    Pemerintah akan kembali menawarkan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi ke para investor melalui gelaran acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Tol ini kembali ditawarkan ulang setelah beberapa kali mengalami gagal lelang.

    Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di era pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo. Tol yang digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Bali ini membutuhkan investasi senilai Rp 25,4 triliun.

    Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Willan Oktavian mengatakan, proyek tersebut saat ini sedang berada dalam tahap akhir persiapan, di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU.

    Menurutnya, ada kemungkinan proyek ini mengalami penyesuaian prioritas pembangunan. Adapun dalam dokumen Project Catalog ICI 2025, disebutkan bahwa ada kemungkinan pembangunan proyek disesuaikan dengan prioritas awal yang ditawarkan ke investor segmen Segmen Pekutatan-Soka-Mengwi.

    “Ini lagi review per tahapan, karena ada penyesuaian pentahapan karena yang sebelumnya kan putus ya, mau lelang lagi. Per tahapan sedang diproses di DJPI juga,” ujar Willan, ditemui di sela-sela acara ICI 2025, Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

    Selain proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, dalam acara tersebut juga ditawarkan dua proyek tol lainnya antara lain Tol Pejagan-Cilacap dengan nilai Rp 27,59 triliun, serta yang terakhir ada Tol Sentul Selatan-Karawang dengan nilai Rp 34,75 triliun.

    Nasib Calon Tol Terpanjang di RI

    Di sisi lain, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) tidak tercantum dalam proyek yang ditawarkan Kementerian PU dalam agenda ICI. Diketahui, tol yang digadang-gadang akan menjadi proyek tol terpanjang di Indonesia ini juga mengalami isu serupa seperti Gilimanuk-Mengwi, yakni beberapa kali gagal lelang.

    Ditanya lebih lanjut alasan Getaci tidak ditawarkan, Willan mengatakan, proyek Tol Getaci masih masuk ke dalam prioritas pembangunan PU dalam 5 tahun ke depan dan akan segera dilelang ulang. Ia juga memastikan, pihaknya akan menjajaki kerja sama untuk ruas-ruas tol lainnya di luar tiga daftar yang disebutkan sebelumnya.

    “Getaci masuk harusnya (prioritas yang akan segera dilelangkan,” kata Willan.

    “Target 5 tahun ke depan kita 1.571 km target jalan tol (dibangun). Jadi kalau cuman 3 (proyek) itu kan nggak akan tercapai,” sambungnya.

    Ia juga membenarkan bahwa untuk sementara prioritas pembangunan Tol Getaci akan kembali disesuaikan, yang mana untuk tahap awalannya akan ditawarkan ke investor pembangunan sampai Tasikmalaya. Namun Willan belum dapat merincikan berapa kebutuhan investasinya.

    Sebagai informasi, Tol Getaci sendiri telah beberapa kali dilelang ulang, namun lelang tersebut gagal. Kondisi ini sempat membuat tol dengan desain panjang keseluruhan 206,65 km itu akhirnya dipangkas prioritas pembangunannya, menjadi hanya sampai Ciamis atau sepanjang 108 km untuk tahap awal lelang.

    Namun karena anggaran pembangunan yang terbilang masih cukup tinggi, Kementerian PU berencana kembali melakukan penyesuaian prioritas pembangunan menjadi hanya sampai Tasikmalaya untuk tahap awalnya. Rachman memastikan, proyek ini akan segera dilelang ulang.

    (fdl/fdl)

  • Kisah Bayi Nadia dan Nadira, Kembar Siam asal Tasikmalaya yang Sukses Dipisahkan

    Kisah Bayi Nadia dan Nadira, Kembar Siam asal Tasikmalaya yang Sukses Dipisahkan

    Jakarta

    Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil memisahkan bayi kembar siam dempet bokong (pygopagus) atas nama Nadia dan Nadira. Dua malaikat kecil tersebut berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Ketua Tim Pemisahan Bayi Kembar Siam RSHS, dr Dikki Drajat Kusmayafi mengatakan Nadia dan Nadira sudah dirujuk dan ditangani di RSHS saat mereka baru berusia dua hari. Namun, faktor medis membuat operasi baru bisa dilakukan pada awal Mei 2025.

    “Memang, biasanya untuk kembar siam tidak langsung dilakukan operasi. Ada persyaratan waktu sebelum bisa dilakukan tindakan pemisahan. Umumnya, operasi dilakukan setelah usia delapan bulan,” kata Dikki di Bandung, dikutip dari Antara, Rabu (11/6/2025).

    Posisi dempet di bagian bokong, lanjut Dikki merupakan tantangan bagi para tim medis. Ini karena kondisi tersebut melibatkan tulang ekor, tulang sakrum, serta sebagian sistem organ seperti usus besar dan organ reproduksi.

    “Bagian luar vaginanya bersatu, dua vagina tapi menyatu. Namun, masing-masing bayi memiliki struktur organ dalam perempuan yang lengkap, seperti rahim dan indung telur masing-masing,” kata Dikki.

    Tidak berhenti sampai di sini, tantangan lainnya adalah kedua bayi tersebut hanya memiliki satu anus, sehingga tim dokter membuatkan satu anus baru dan kolostomi sementara untuk Nadia dan Nadira.

    “Ini masih menjadi pekerjaan rumah ke depan, karena harus dilakukan penyempurnaan pada anus yang baru,” katanya.

    Saking rumitnya operasi pemisahan ini, dibutuhkan lebih dari 40 dokter, termasuk ahli saraf yang menggunakan berbagai sensor untuk memantau sistem persarafan bayi selama tindakan.

    “Jadi, selama tindakan, tubuh bayi dipasangi sensor-sensor untuk memastikan bahwa pemisahan dilakukan secara proporsional dan aman,” kata Dikki.

    Kisah Nadia dan Nadira bukanlah yang pertama di RSHS Bandung, Dikki menambahkan keduanya merupakan pasangan kembar siam ke-13 yang berhasil dipisahkan dari 33 kasus kembar siam yang pernah ditangani.

    Namun, tidak semua kasus kembar siam bisa dipisahkan. Hal ini karena adanya keterbatasan organ penting seperti jantung dan otak. Beberapa pasien kembar siam juga bisa hidup hingga besar meski tidak dipisahkan.

    (dpy/kna)

  • Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pangandaran Jabar, Getaran Terasa hingga Kebumen dan Banyumas

    Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pangandaran Jabar, Getaran Terasa hingga Kebumen dan Banyumas

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Pangandaran, Jabar, Senin (9/6/2025), pukul 23.55.05 WIB. Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKg) menyebutkan, episenter gempa Pangandaran ini terletak pada koordinat 8,09° LS ; 108,71° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 Km arah Tenggara Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” katanya.

    Berdasarkan peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pangandaran, Pangandaran dengan skala intensitas III MMI, daerah di Cilacap, Garut, Banyumas, Kebumen, dan Tasikmalaya dengan skala intensitas II – III MMI.

    Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

    “Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono. Hingga pukul 00.20 WIB tadi malam, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Meski begitu, warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Dicky Candra Dorong Pendopo Lama Tasikmalaya Jadi Museum Sejarah

    Dicky Candra Dorong Pendopo Lama Tasikmalaya Jadi Museum Sejarah

    Tasikmalaya, Beritasatu.com – Wakil Wali Kota Tasikmalaya Raden Dicky Candranegara atau Dicky Candra mengajukan usulan penting kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia untuk menjadikan pendopo lama di kawasan alun-alun Kota Tasikmalaya sebagai museum sejarah.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus peningkatan manfaat aset publik yang selama ini kurang dimanfaatkan secara maksimal. Usulan tersebut disampaikan Dicky Candra itu kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sebuah pertemuan resmi di Jakarta.

    “Kami telah berkomunikasi dengan Pak Menteri, Pak Fadli Zon tentang rencana pembangunan museum atau diorama di lokasi tersebut,” ujar Dicky Candra saat ditemui wartawan, Senin (9/6/2025).

    Tidak hanya mengajukan ke pemerintah pusat, Dicky Candra juga menjalin koordinasi aktif dengan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin untuk membahas pemanfaatan berbagai aset milik Pemkab Tasikmalaya yang berada di wilayah kota. Termasuk di dalamnya adalah bangunan eks Sekretariat Daerah (Setda) lama.

    Bangunan yang berdekatan dengan pendopo ini rencananya akan diubah menjadi area parkir dan ruang usaha UMKM, sehingga dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan.

    “Ini bentuk kolaborasi Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya agar semua aset bisa memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” tambahnya.

    Dicky Candra menyadari, proses ini membutuhkan waktu dan koordinasi yang matang. Namun, ia tetap optimistis gagasan tersebut bisa menjadikan pendopo sebagai museum akan memberikan dampak positif, terutama di sektor budaya dan ekonomi lokal.

    “Kami berharap pendopo bisa diakses masyarakat luas, jangan sampai terkesan eksklusif. Ini adalah warisan sejarah yang harus dibuka untuk umum,” pungkasnya.

  • BMKG Prediksi Ada Pergeseran Waktu Awal Musim Kemarau, Bagaimana dengan Jawa Barat?

    BMKG Prediksi Ada Pergeseran Waktu Awal Musim Kemarau, Bagaimana dengan Jawa Barat?

    Sebelumnya, BMKG menyebut sebagian wilayah Jawa Barat saat ini telah memasuki masa peralihan musim kemarau.

    “Hal ini ditandai dengan berkurangnya tutupan awan konvektif signifikan dan penurunan intensitas maupun durasi hujan secara bertahap,” kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu.

    Adapun dinamika cuaca skala regional, anomali suhu permukaan air laut (SST) di perairan Jawa Barat masih cukup hangat.

    Menurut Teguh, masih ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan awan hujan pada skala lokal, kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850- 700 mb lembap berkisar antara 55-92 persen.

    “Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan pada umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat cerah berawan hingga berawan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diantara siang, sore dan malam hari,” tutur dia.

    Sementara streamline atau pola angin menunjukkan mulai berkurangnya dominasi angin baratan (Monsun Asia), dan mulai masuk angin timuran (Monsun Australia).

    Berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer dari BMKG, berikut prakiraan awal musim kemarau di Jawa Barat pada 2025:

    Dasarian I – II April 2025: Sebagian Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.

    Dasarian II -III Mei 2025: Sebagian Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Cirebon, dan Kuningan.

    Dasarian I – III Juni 2025: Sebagian besar wilayah Jawa Barat.

    Dasarian I Juli 2025: Sebagian wilayah Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

     

    Penulis: Arby Salim