kab/kota: Tasikmalaya

  • Cek fakta, Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru

    Cek fakta, Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Informasi soal wacana pemekaran Jawa Barat (Jabar) menjadi lima provinsi baru mendapatkan banyak perhatian dari warganet pada akhir Juni.

    Rencana pemecahan Jabar menjadi lima wilayah disebut digulirkan oleh DPRD Jabar, sebagaimana dijelaskan unggahan pengguna media sosial ini.
    Tangkapan layar narasi yang menyebutkan Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru (X)

    Berdasarkan sejumlah keterangan yang beredar, berikut adalah daftar lima provinsi baru yang diklaim akan menggantikan Jabar:

    1. Provinsi Sunda Pakuan terdiri dari:
    Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kota Depok.

    2. Provinsi Sunda Priangan terdiri dari:
    Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

    3. Provinsi Sunda Taruma/Bagasasi terdiri dari:
    Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.

    4. Provinsi Sunda Caruban terdiri dari:
    Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka.

    5. Provinsi Sunda Galuh terdiri dari:
    Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.

    Lalu, benarkah Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru:

    Penjelasan:
    Berdasarkan informasi yang dihimpun, isu soal pemekaran Jawa Barat menjadi lima provinsi baru bersifat usulan, dan memang dibenarkan oleh Ketua Komisi I DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati.

    Rahmat Hidayat, pada Sabtu (21/6), mengatakan bahwa pemisahan Jabar akan dibahas dengan para tokoh dan para ahli di tingkat legislatif, sebagaimana dimuat dalam artikel daring ini.

    Namun, narasi itu justru dibantah oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Dedi Mulyadi.

    Bappeda sendiri memiliki tugas menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, hingga mengevaluasi pembangunan daerah, sebagaimana termuat dalam berbagai peraturan daerah di Indonesia.

    Menurut Kepala Bappeda Jabar Dedi Mulyadi, pihaknya dan DPRD Jabar telah menggelar rapat bersama terkait Rancangan Akhir dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025-2029 pada 26 Juni 2025. Kendati demikian, tidak ada pembahasan soal pemecahan Jabar jadi lima provinsi.

    “Bisa diabaikan, hoaks. Di antara pembahasan itu tidak ada satu pun membahas pemekaran provinsi jadi 5 provinsi,” kata Dedi Mulyadi, sebagaimana dilaporkan media nasional ini.

    Klaim: Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru
    Rating: Misinformasi

    Cek fakta: Hoaks! Foto pembangunan patung Dedi Mulyadi

    Cek fakta: Hoaks! Jokowi dan Kapolri copot jabatan Kapolda Jabar karena batalkan sidang Pegi Setiawan

    Baca juga: Kemendagri catat ada 341 usulan daerah pemekaran per April 2025

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daerah Rawan Longsor, Polres Garut Imbau Kendaraan Waspadai Jalur Garut-Singaparna

    Daerah Rawan Longsor, Polres Garut Imbau Kendaraan Waspadai Jalur Garut-Singaparna

    GARUT – Polres Garut mengimbau pengguna jalan agar agar lebih waspada saat melintasi jalur lintas kabupaten Garut-Singaparna, lebih tepatnya di wilayah Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal itu dikarenakan terdapat indikasi bahaya tanah longsor akibat curah hujan.

    “Kami mengimbau lebih waspada untuk pengendara apabila terjadi hujan yang deras di jalur Garut-Singaparna ini karena rawan terhadap longsoran,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Garut, mengutip ANTARA pada Minggu, 29 Juni.

    Ia menuturkan jalur Cilawu merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Kabupaten Tasikmalaya wilayah Singaparna.

    Jalur yang terdapat tebing dan jurang itu, kata dia, memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor yang bisa menyebabkan badan jalan tertutup material longsoran.

    Seperti yang baru terjadi, lanjut Aang, bencana tanah longsor di Cilawu, Sabtu, 28 Juni menyebabkan badan jalan tertutup sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor dari kedua arah.

    “Alhamdulullah untuk kondisi jalur Garut-Tasikmalaya melalui jalur Cilawu saat ini sudah normal tinggal material yang sedikit di pinggir yang sedang diselesaikan PUPR provinsi,” katanya.

    Ia mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama telah menyebabkan bencana tanah longsor di wilayah Cilawu membuat arus kendaraan saat itu harus dialihkan untuk menghindari kepadatan.

    Terkait daerah lainnya di Garut yang terdampak bencana tanah longsor, kata dia, sementara dilaporkan tidak ada yang menutup jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten, meski begitu jajarannya tetap siaga untuk mengatasi daerah yang terhambat arus lalu lintasnya akibat longsor.

    “Kami dari Satlantas Polres Garut khususnya bersiaga untuk antisipasi apabila ada hal-hal yang tidak dinginkan,” katanya.

    Sebelumnya hujan yang mengguyur wilayah Garut pada Sabtu (28/6) dini hari sampai menjelang malam di sejumlah daerah Garut menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di beberapa kecamatan.

  • Polisi berlakukan buka tutup di jalur longsor Garut-Singaparna

    Polisi berlakukan buka tutup di jalur longsor Garut-Singaparna

    “Kami atur mana yang terpanjang agar bisa bergantian, sehingga arus dari Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya dapat kembali lancar,”

    Garut (ANTARA) – Kepolisian Resor Garut memberlakukan sistem buka tutup agar arus kendaraan dari kedua arah Garut-Singaparna maupun sebaliknya tetap bisa melewati jalur yang terdampak bencana tanah longsor di wilayah Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.

    Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan, tim gabungan sudah berhasil menyingkirkan sebagian material longsor untuk membuka jalur agar bisa dilintasi kendaraan bermotor roda dua maupun empat dari Garut menuju Tasikmalaya dan sebaliknya.

    “Kami atur mana yang terpanjang agar bisa bergantian, sehingga arus dari Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya dapat kembali lancar,” katanya.

    Ia menuturkan sejumlah personel kepolisian kemudian jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun unsur instansi terkaitnya turun ke lokasi longsor untuk menyingkirkan material yang menutup badan jalan utama Garut-Singaparna.

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Garut, kata dia, menjadi penyebab terjadinya longsor di Kampung Cikangkung, Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu, sekitar pukul 06.30 WIB, dan berhasil dibuka menjelang siang.

    “Sekarang sudah dibuka, diimbau pengguna jalan untuk bersabar melewati jalur Cilawu,” katanya.

    Selama jalur tersebut tertutup longsor, kata Aang, jajarannya melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan di wilayah Sukadana, Kecamatan Garut Kota untuk menggunakan jalur nasional lintas Limbangan-Malangbong menuju Tasikmalaya.

    Ia menyampaikan rekayasa jalur itu untuk menjaga keselamatan, dan kelancaran arus lalu lintas kendaraan yang dilakukan secara koordinasi dengan jajaran Polres di Tasikmalaya.

    “Rekayasa ini dilaksanakan dengan koordinasi lintas wilayah bersama Polres Tasikmalaya dan Polres Tasikmalaya Kota,” katanya.

    Kejadian longsor menutup jalan Garut-Singaparna tidak hanya terjadi di wilayah hukum Polres Garut, tapi juga di wilayah hukum Polres Tasikmalaya tepatnya di kawasan Kampung Babakansari, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya menyebabkan arus kendaraan terhambat.

    Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan personel, bersama jajaran lainnya dari TNI, Taruna Siaga Bencana Tasikmalaya, Damkar, dan BPBD Tasikmalaya untuk mengevakuasi material longsoran tanah yang menutup badan jalan.

    “Akhirnya material longsor bisa kita evakuasi cepat,” katanya.

    Pewarta: Feri Purnama
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 800 Anak Meriahkan Festival Permainan Rakyat Jawa Barat di Bandung

    800 Anak Meriahkan Festival Permainan Rakyat Jawa Barat di Bandung

    Dari 27 sanggar, Disparbud akan menunjuk 8 penyaji sebagai penampil terpilih beedasarkan penilaian tim dewan juri.

    Salah satu juri, Lili Suparli, menjelaskan, ada beberapa aspek yang jadi bahan penilaian, antara lain unsur nilai edukasi, artistik properti, kebahasaan, hingga pemeranan.

    “Kami hanya mengamati mana yang pas dalam segi dimensi pertunjukan,” kata maestro gamelan Sunda itu.

    Kendati demikian, tegas Lili, semua penampil pada dasarnya harus diapresiasi, mereka diyakini menampilkan sebaik mungkin yang bisa mereka sajikan.

    Lebih luhung dari itu, semua pertunjukan adalah bagian dari gerak pewarisan kebudayaan. “Tadi, air mata saya menitik,” katanya.

    Para Penampil Hari Pertama

    Hari pertama dibuka oleh pertunjukan “Ngagolencrang” dari Sanggar Tari dan Musik Tradisional Tisasara, perwakilan Kota Bandung. Selanjutnya, “Bebeletukan” oleh Durcing Kota Cimahi.

    Ada pula pertunjukan “Ulin di Buruan” oleh Sanggar Kaulinan Icikibung (Kota Tasikmalaya). Sementara, perwakilan dari Kabupaten Sukabumi menampilkan “Rengkak Barudak Lembur” oleh Sanggar Seni Gapura Emas.

    Kabupaten Ciamis diwakili tampilan “Ngabungbang Ulin di Buruan Mangsa Caang Bulan” oleh Sakola Motekar. Disusul gelaran dari Kota Bekasi “Ngegranyak Memaenan” oleh Sanggar Seni Putra Budaya.

    Kabupatan Bandung Barat menampilkan pertunjukkan kolosal Tuha ka Indung oleh Yayasan Kamandaka. Selanjutnya, ada helatan dari Kota Sukabumi dengan “Kaulinan Palapah Cau” oleh Sanggar Seni Reya Kancana.

    Kabupaten Subang diwakili penampilan “Ucing Sumput” oleh Sanggar Seni Balesora. Adapula “Enggrang Lompat Tali, Petak Umpet, Rangkuk Alu” oleh Sanggar Seni Citra Budaya.

    Dua penampilan penutup ada dari Kota Banjar “Rengkak Gumbira” oleh Dangiang Putra Raharja, serta Yayasan Badan Pencinta Budaya Sunda dari Kota Depok menampilkan “Deng Endeng”.

  • Waspadai Gejala Diabetes Ringan di Usia 20-an

    Waspadai Gejala Diabetes Ringan di Usia 20-an

    Jakarta

    Pengidap diabetes kini semakin muda. Bukan hanya pada orang orang tua, nyatanya kini semakin banyak kasus diabetes di usia 20-an.

    Salah satunya pernah diceritakan oleh warganet di Tasikmalaya, Irfan Ferlanda yang didiagnosis diabetes tipe dua pada usia 28 tahun, di tahun 2023. Pada saat itu, ia terkejut dengan hasil diagnosisnya karena tak pernah mengira akan kena diabetes tipe dua.

    Irfan menuturkan bahwa gaya hidupnya yang tidak sehat menjadi faktor utama diagnosis diabetesnya.

    “Bulan Mei 2023 kemarin berat masih 90 kg dan tinggi 165 cm, nge-vape, kerjaannya cuma duduk, nggak pernah olahraga, dan hampir tiap hari minum manis-manis khususnya teh manis kemasan. Benar-benar hampir setiap hari,” jelas Irfan pada detikcom beberapa waktu lalu.

    “Selama mengidap diabetes ini tiga gejala klasik muncul ya. Mulai dari mudah lapar, haus, dan sering buang air kecil. Selain itu ada juga sedikit masalah dengan kelingking kaki saya yang terasa sedikit kebas sampai sekarang,” sambungnya.

    Apa Itu Diabetes Ringan?

    Diabetes melitus secara umum merupakan penyakit kronis yang muncul ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.

    Sebenarnya, ‘diabetes ringan’ bukanlah sebuah istilah medis yang resmi. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, tingkat keparahan diabetes bisa dibagi menjadi:

    1. Normal

    – Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
    – Gula darah puasa di bawah 100 mg/dL
    – Kadar A1C di bawah 5,7 persen

    2. Pradiabetes

    – Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
    – Gula darah puasa 100-125 mg/dL
    – Kadar A1C antara 5,7 persen hingga 6,4 persen

    3. Diabetes

    – Gula darah sewaktu di atas 200 mg/dL
    – Gula darah puasa 126 mg/dL ke atas dalam 2 kali pemeriksaan
    – Kadar A1C 6,5 persen ke atas

    Gejala Diabetes Ringan

    Pradiabetes merupakan kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum cukup dianggap sebagai diabetes. Tanpa perubahan gaya hidup, risiko untuk menjadi diabetes tipe dua sangatlah besar.

    Jika yang dimaksud dengan ‘diabetes ringan’ adalah pradiabetes, maka gejalanya tidak terlalu nampak. Salah satu tanda yang mungkin muncul dan diabaikan adalah kulit yang menghitam di area tertentu, seperti leher, ketiak, dan selangkangan.

    Kulit bisa menghitam akibat pradiabetes karena kadar insulin yang tinggi merangsang pertumbuhan sel kulit berlebihan. Kondisinya juga bisa disebut akantosis nigrikans.

    Adapun tanda gejala klasik yang menunjukkan pradiabetes sudah berkembang menjadi diabetes tipe dua adalah sebagai berikut:

    1. Mudah Haus

    Mudah haus (polidipsia) terjadi karena kadar glukosa darah tinggi memicu ginjal mengeluarkan lebih banyak urine. Akibatnya, tubuh kehilangan banyak cairan dan otak merespons dengan memberi sinyal haus.

    Polidipsia seringkali menjadi gejala awal diabetes.

    2. Mudah Kebelet Buang Air

    Orang dengan poliuria bisa menghasilkan lebih dari 3 liter urine per hari, padahal normalnya 1-2 liter. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh mencoba membuang kelebihan glukosa melalui urine.

    Ginjal akan menyaring lebih banyak air, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil atau yang disebut poliuria.

    3. Gampang Lapar

    Gampang lapar (polifagia) muncul karena glukosa tidak bisa masuk ke sel untuk dijadikan energi akibat gangguan insulin. Tubuh jadi merasa kekurangan energi dan terus mengirim sinyal lapar. Meskipun sudah makan, rasa lapar tetap bisa muncul.

    Dokter spesialis penyakit dalam dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menjelaskan gaya hidup tak sehat memang menjadi faktor terbesar dalam masalah diabetes. Diet buruk dan aktivitas fisik rendah dapat memicu obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko utama diabetes.

    “Gaya hidup yang kurang disadari dapat menyebabkan diabetes itu gaya hidup sedentary ya atau malas gerak. Selain itu juga makan berlebih, hingga terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat,” ujar dr Ketut.

    “Konsumsi makanan tinggi lemak dan garam bisa meningkatkan risiko diabetes juga. Merokok atau nge-vape, tidur kurang, tidak teratur, sedentary lifestyle juga akan meningkatkan risiko diabetes,” pungkasnya.

    (avk/tgm)

  • Harga Minyakita di Luar Pulau Jawa Melambung, Makin Mahal di 440 Kabupaten/Kota

    Harga Minyakita di Luar Pulau Jawa Melambung, Makin Mahal di 440 Kabupaten/Kota

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 440 dari 493 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga minyak goreng Minyakita melampaui harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter pada pekan ketiga Juni 2025. Ini artinya, ada 89,25% kabupaten/kota di Indonesia yang mengalami kenaikan harga Minyakita.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan mayoritas lonjakan harga Minyakita terjadi di luar Pulau Jawa yang mencapai 336 kabupaten/kota.

    Adapun, data tersebut mengacu pada Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag) per 21 Juni 2025.

    “Di Pulau Jawa ini ada 104 kabupaten/kota yang harga Minyakita-nya di atas HET, sementara di luar Pulau Jawa ada 336 kabupaten/kota yang harga minyak goreng Minyakita-nya berada di atas HET,” kata Pudji dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (23/6/2025).

    Untuk Pulau Jawa, misalnya, harga Minyakita termahal dibanderol Rp18.000 per liter di Kepulauan Seribu. Mengekor, Jakarta Barat dengan harga Minyakita dibanderol Rp17.846 per liter.

    “Untuk Pulau Jawa, ada Kabupaten Kepulauan Seribu, Kabupaten Jakarta Barat, Tasikmalaya, Bekasi, kemudian Jakarta Pusat yang harga minyak goreng Minyakita-nya berada di atas HET,” ungkapnya.

    Sementara di luar Pulau Jawa, sebagian besar berada di wilayah timur. Harga Minyakita termahal mencapai Rp50.000 per liter di Kabupaten Pegunungan Bintang. Begitu pula di Kabupaten Puncak yang tembus di level Rp45.000 per liter.

    Di sisi lain, Pudji menuturkan bahwa terdapat 53 kabupaten/kota dengan harga Minyakita di bawah atau sesuai dengan HET Rp15.700 per liter. Dari tersebut menunjukkan sebanyak 14 kabupaten/kota di antaranya berada di Pulau Jawa. 

    “Misalkan yang pertama terendah ini ada di Kabupaten Blitar dengan harga minyak goreng Minyakita Rp15.500 per liter. Kemudian diikuti Probolinggo [Rp15.523 per liter], Temanggung [Rp15.600 per liter], dan seterusnya,” ujarnya.

    Sementara untuk luar Pulau Jawa, data BPS menunjukkan terdapat 39 kabupaten/kota dengan harga Minyakita di bawah atau sesuai dengan HET.

    Perinciannya, Kota Batam, Kabupaten Sidenreng Rapang, Kota Pare-Pare, Kabupaten Majene, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Mamuju Tengah yang kompak dibanderol di level Rp15.500 per liter.

    Adapun secara umum, rata-rata harga minyak goreng sampai dengan pekan ketiga Juni 2025 turun 0,04% dibanding Mei 2025. BPS mencatat penurunan ini terjadi di 36,11% wilayah di Indonesia.

  • Waspada! Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Jabar hingga 24 Juni 2025

    Waspada! Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Jabar hingga 24 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi hingga 4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan di Jawa Barat.

    Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 07.00 WIB hingga Selasa, 24 Juni 2025 pukul 07.00 WIB. 

    “Pola angin di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot,” kata Prakirawan BMKG, Rangga Setya Pratama dalam keterangan tertulis pada Jumat, 20 Juni 2025. 

    Sementara di wilayah Jawa Barat bagian selatan, angin dengan kecepatan berkisar 10-25 knot umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara. 

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Sukabumi, Perairan Cianjur, Perairan Garut, Perairan Tasikmalaya, dan Perairan Pangandaran yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” tutur dia.

    Menurut pengamatan BMKG, gelombang setinggi 2,5 meter hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di Perairan Sukabumi, Perairan Cianjur, Perairan Pangandaran, Perairan Garut, dan Perairan Tasikmalaya.

    Rangga mengingatkan gelombang dengan tinggi mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin mencapai 15 knot berisiko terhadap keselamatan perahu nelayan.

    “Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” ucapnya.

    Selain itu, gelombang dengan ketinggian mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin hingga 21 knot berisiko terhadap keselamatan kapal ferry.

    Penulis: Arby Salim

     

    Hilang 2 Hari di Gunung Slamet, Naomi Selamat usai Bertahan Hidup dengan Roti

  • Prakiraan Cuaca di Jawa Barat 23-29 Juni 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    Prakiraan Cuaca di Jawa Barat 23-29 Juni 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    Potensi hujan sedang hingga lebat/sangat lebat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat terdapat di sebagian wilayah berikut:

    Senin, 23 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran

    Selasa, 24 Juni 2025: Kabupaten Garut

    Rabu, 25 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur

    Kamis, 26 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta

    Jumat, 27 Juni 2025: Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur

    Sabtu, 28 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran

    Minggu, 29 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya

    BMKG mengimbau untuk waspada dan antisipasi dini terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem. 

    ”Tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometerologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” tulis BMKG.

    Penulis: Arby Salim 

  • Stok pupuk subsidi untuk kebutuhan musim tanam kedua masih aman

    Stok pupuk subsidi untuk kebutuhan musim tanam kedua masih aman

    Jumat, 20 Juni 2025 14:41 WIB

    Pekerja mengangkut pupuk sebelum didistribusikan di gudang Lini III Pupuk Indonesia, Awipari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (20/6/2025). Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam kedua tahun 2025 di wilayah Jawa Barat dalam kondisi aman dengan ketersedian stok mencapai 42 ribu ton pupuk urea dan 35 ribu ton pupuk NPK. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz

    Pekerja memeriksa kualitas pupuk sebelum didistribusikan di gudang Lini III Pupuk Indonesia , Awipari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (20/6/2025). Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam kedua tahun 2025 di wilayah Jawa Barat dalam kondisi aman dengan ketersedian stok mencapai 42 ribu ton pupuk urea dan 35 ribu ton pupuk NPK. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Kasih Peringatan Banjir di Wilayah RI Juni 2025, Ini Lokasinya

    BMKG Kasih Peringatan Banjir di Wilayah RI Juni 2025, Ini Lokasinya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis prakiraan daerah berpotensi banjir kategori tinggi untuk Juni 2025.

    Berdasarkan hasil monitoring dinamika atmosfer dan curah hujan, sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam periode musim hujan. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir di sejumlah daerah.

    BMKG mencatat bahwa hingga pertengahan Juni 2025, sekitar 65% wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia masih mengalami musim hujan, sedangkan hanya 19% wilayah yang telah memasuki musim kemarau.

    Berikut klasifikasi wilayah terdampak curah hujan tinggi menurut tingkat kewaspadaan, berlaku mulai 11-20 Juni 2025:

    Klasifikasi Awas

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Maluku, Sulawesi Selatan.

    Klasifikasi Siaga

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat.

    Klasifikasi Waspada

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan

    Berikut adalah pemetaan daerah di seluruh provinsi di Indonesia berdasarkan potensi banjir Dasarian II Juni 2025 menurut data BMKG:

    Aceh

    Potensi banjir rendah

    Aceh Tamiang: Tamiang Hulu, Tenggulun

    Aceh Tenggara: Babussalam, Badar, Bambel, Bukit Tusam, Darul Hasanah, Deleng Pokhkisen, Ketambe, Lawe Alas, Lawe Bulan, Lawe Sumur

    Sumatera Utara

    Potensi banjir rendah

    Langkat: Bahorok, Batang Serangan, Besitang, Sei Lepan

    Riau

    Potensi banjir rendah

    Bengkalis: Bantan, Bathin Solapan

    Indragiri Hilir: Kateman

    Indragiri Hulu: Lirik

    Kepulauan Riau

    Potensi banjir rendah

    Karimun: Meral, Meral Barat

    Kota Batam: Galang

    Lingga: Lingga Timur

    Sumatera Barat

    Potensi banjir rendah

    Kota Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar

    Jambi

    Potensi banjir: Tidak ada data

    Bengkulu

    Potensi banjir rendah

    Bengkulu Selatan: Ulu Manna

    Sumatera Selatan

    Potensi banjir rendah

    Ogan Komering Ilir: Cengal, Sungai Menang, Tulung Selapan

    Bangka Belitung

    Potensi banjir rendah

    Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur

    Lampung

    Potensi banjir rendah

    Lampung Timur: Labuhan Maringgai, Labuhan Ratu, Pasir Sakti, Sekampung Udik

    Tulang Bawang: Dente Teladas

    Banten

    Potensi banjir menengah & rendah

    Lebak, Kota Tangerang Selatan, Pandeglang, Serang, Tangerang

    DKI Jakarta

    Potensi banjir rendah

    Jakarta Selatan: Jagakarsa

    Jawa Barat

    Potensi banjir menengah & rendah

    Wilayah luas di Kabupaten/Kota: Bogor, Sukabumi, Bandung, Garut, Cianjur, Pangandaran, Bekasi, Depok, Tasikmalaya

    Jawa Tengah

    Potensi banjir rendah

    Cilacap, Pemalang, Purbalingga

    Jawa Timur

    Potensi banjir menengah & rendah

    Banyuwangi, Lumajang, Jember, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Trenggalek

    Bali

    Potensi banjir rendah

    Bangli, Gianyar, Karangasem, Tabanan

    Nusa Tenggara Barat & Nusa Tenggara Timur

    Potensi banjir rendah

    Beberapa kecamatan di Belu, Kupang, Malaka, Manggarai, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Manggarai Barat

    Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara

    Potensi banjir menengah & rendah

    Hampir seluruh wilayah kabupaten memiliki kecamatan dengan potensi banjir

    Sulawesi Utara

    Potensi banjir menengah, rendah

    Bolaang Mongondow, Kepulauan Talaud Kep, Siau Tagulandang, Kota Manado, Kota Tomohon, Minahasa, Kepulauan Sangihe.

    Gorontalo

    Potensi banjir menengah, rendah

    Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Pohuwato

    Sulawesi Tengah

    Potensi banjir menengah, rendah

    Banggau, Morowali Utara, Buol, Donghala, Poso, Toli Toli

    Sulawesi Barat

    Potensi banjir menengah, rendah

    Mamuju, Polewali Mandar, Majene

    Sulawesi Selatan

    Potensi banjir tinggi, menengah, rendah

    Bone, Sinjai, Bantaeng, Gowa Kepulauan Selayar, Luwu, Toraja Utara, Tana Toraja, Waji

    Sulawesi Tenggara

    Potensi banjir mengengah, rendah

    Kolaka Utara, Konawe Utara, Buton, Kolaka, Bombana, Muna

    Maluku & Maluku Utara

    Potensi banjir menengah & rendah

    Kota Ambon, Seram Bagian Barat/Timur, Maluku Tengah, Buru, Halmahera, Ternate, Tidore

    Papua, Papua Tengah, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan

    Potensi banjir menengah & rendah

    Deiyai, Jayapura, Mimika, Nabire, Keerom, Kota Jayapura, Kota Sorong, Teluk Bintuni, Fakfak, Mappi, dan lainnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]