kab/kota: Tanjung Priok

  • 24 Gerbong KRL China Tiba di Pelabuhan Priok, Ini Dia Penampakannya

    24 Gerbong KRL China Tiba di Pelabuhan Priok, Ini Dia Penampakannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin malam (10/3/2025). Ke-24 gerbong KRL tersebut telah berhasil dibongkar muat hari ini, Selasa (11/3/2025).

    “Ya betul,” ungkap VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus kepada CNBC Indonesia.

    Seperti gelombang pertama, kedatangan kereta gelombang kedua telah melewati factory acceptance test atau pengujian di pabrik pembuatan kereta. Setelah ini, KRL akan segera melakukan uji dinamis sebelum benar-benar dioperasikan.

    Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2023 tentang “Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri”. Maka dari itu, seluruh sarana KRL yang beroperasi harus melalui uji sertifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan.

    Foto: 24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)
    24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)

    Adapun rangkaian KRL yang didatangkan adalah jenis KCI-SFC120V. Spesifikasi rangkaian KRL KCI-SCF120V ini tentunya bakal lebih baik jika dibandingkan dengan KRL eks Jepang yang selama ini beroperasi.

    KCI-SFC120V dilengkapi teknologi terbaru untuk menjamin kenyamanan dan keamanan perjalanan. Fitur-fitur seperti sistem kelistrikan yang efisien dan desain interior yang modern menjadi keunggulan kereta ini.

    KRL KCI-SFC120V memiliki panjang 20.460 mm, lebar 3.000 mm, dan tinggi 3.615 mm. Sebagai perbandingan, KRL JR 205 memiliki panjang 20.000 mm, lebar 2.800 mm, dan tinggi 4.140 mm. Artinya KCI-SFC120V lebih panjang dan lebar dari KRL eks Jepang namun memiliki tinggi yang lebih pendek, mengikuti regulasi Kemenhub.

    Untuk desain eksterior bagian depan kereta, hampir mirip seperti rangkaian KRL yang beroperasi di Zhengzhou Metro Line 7. Hanya bedanya livery KRL KCI-SFC120V didominasi warna hitam, dengan sedikit aksen putih dan merah. Lalu perbedaan lainnya adalah KRL Zhengzhou Metro Line 7 pintunya terbuka ke bagian luar kereta, sementara KCI-SFC120V ketika terbuka tetap berada di dalam dinding kereta.

    Kemudian dalam satu rangkaian KRL KCI-SFC120V terdiri atas 12 kereta tanpa kabin tengah. Dalam satu rangkaian, terdapat 2 kereta dengan ruang kursi roda. Untuk traksi yang digunakan, KRL KCI-SFC120V menggunakan traksi CRRC Times Electric tPower-TN30 dengan teknologi VVVF-IGBT dan tegangan masukan 1.500 Volt DC.

    Foto: 24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)
    24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)

    Nantinya ke-24 gerbong KRL tersebut akan dijadikan 2 trainset atau rangkaian kereta. Masing-masing trainset terdiri dari 12 gerbong.

    “Ya 2 trainset masing-masing trainset terdiri dari 12 gerbong,” bebernya.

    (wur/wur)

  • 9
                    
                        "Driver" Berharap Besaran THR Ojol Minimal Rp 3 Juta
                        Megapolitan

    9 "Driver" Berharap Besaran THR Ojol Minimal Rp 3 Juta Megapolitan

    “Driver” Berharap Besaran THR Ojol Minimal Rp 3 Juta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengemudi ojek online (ojol) berharap bisa mendapat tunjangan hari raya (THR) Rp 3 juta dari aplikator
    “Minimal (besaran
    THR Ojol
    ) Rp 3 juta, karena kalau dihitung per hari, sama aja kaya sehari Rp 100.000,” ujar pengemudi ojol bernama Rahmat (33) saat ditemui di Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/202t5).
    Sementara ojol lain bernama Taufiq Rachmad (29) tak berharap nominal THR yang didapatkan terlalu besar.
    “Enggak mengharapkan banyak, yang penting ada. Kan lumayan buat tambah-tambahan,” ucap Taufiq.
    Namun, Taufiq menilai besaran
    THR ojol
    yang layak sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
    Sedangkan pengemudi lain bernama Eko Novian (33) berharap,
    besaran THR ojol
    dari aplikator disesuaikan dengan umur.
    Pasalnya, para pengemudi yang lanjut usia (lansia) paling membutuhkan THR ojol dengan nominal yang lebih besar.
    “Dihitung berdasarkan usia sih. Misal, 50 tahun ke atas Rp 1 juta, 40 tahun ke bawah Rp 500.000 cukup. 30 tahun ke bawah Rp 300.000 atau Rp 200.000 cukup,” kata Eko.
    Pemberian THR ojol berdasarkan usia dinilai bisa meringankan aplikator dibanding harus memberikan dengan nominal yang rata.
    Sebab, ada ratusan ribu pengemudi yang harus diberikan THR ojol.
    Pengemudi ojol lainnya Nuraini (40), mengaku tak bisa menargetkan berapa besaran THR ojol yang ingin diterima.
    “Kalau itu sih enggak bisa ditargetin atau sesuai harapan, karena biar gimana pun di bidang jasa yang penghasilan per bulannya pun enggak menentu,” kata Nuraini saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
    Namun, dia berharap besaran THR ojol yang didapatkan sama rata, agar tidak ada kecemburuan sosial.
    “Kalau itu sih tergantung kebijakan yang di atas aja sih sebenarnya. Tapi, mungkin biar enggak ada kecemburuan sosial mungkin disama ratakan saja,” pungkas Nuraini.
    Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto mengimbau agar perusahaan penyedia jasa ojek daring/online (ojol) memberikan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi kepada mitra pengemudi.
    Imbauan ini disampaikan Prabowo di hadapan sejumlah pengemudi ojek online, CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo, dan CEO Grab Anthony Tan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
    THR ojol harus berupa uang tunai. Adapun besaran THR ojol disesuaikan dengan keaktifan kerja para pengemudi.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengemudi Ojol Sambut Baik THR, tapi Repot Banyak Syaratnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Pengemudi Ojol Sambut Baik THR, tapi Repot Banyak Syaratnya Megapolitan 11 Maret 2025

    Pengemudi Ojol Sambut Baik THR, tapi Repot Banyak Syaratnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah pengemudi ojek
    online
    (ojol) mengungkapkan rasa syukur mereka atas kabar akan diberikan
    tunjangan hari raya
    (THR).
    Namun, di sisi lain, mereka merasa terbebani karena harus memenuhi berbagai syarat untuk mendapatkan tunjangan tersebut.

    Alhamdulillah
    sih, tapi repot masih ada syarat-syaratnya,” ujar Rahmat (33), salah satu
    pengemudi ojol
    , saat diwawancarai di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, pada Selasa (11/3/2025).
    Syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah minimal 250 trip dalam satu bulan, jumlah hari dan jam
    online
    setidaknya sembilan jam, tingkat penyelesaian orderan, rating pengemudi, serta tidak melakukan pelanggaran kode etik aplikasi.
    Oleh karena itu, para pengemudi ojol harus rajin mengambil orderan sepanjang hari untuk memenuhi syarat tersebut.
    “Para
    driver
    harus narik terus, biar jumlah orderannya dapat banyak,” tambah Rahmat.
    Pengemudi ojol
    lain, Taufiq Rachmad (29), juga menyatakan kegembiraannya jika benar mendapatkan THR.
    “Bagus sih menurut saya, kalau emang kebijakan kaya gitu diberlakukan buat ojol yang statusnya mitra, saya sih senang-senang aja,” ucap Taufiq saat diwawancarai di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada hari yang sama.
    Taufiq menilai, meskipun statusnya sebagai mitra, para pengemudi ojol berhak mendapatkan THR Lebaran.
    Ia berpendapat, selama ini pengemudi telah memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan aplikasi.
    Senada dengan itu, Nuraini (40), seorang pengemudi ojol lainnya, merasa bersyukur jika THR benar-benar ada.

    Alhamdulillah
    , kalau memang benaran ada. Udah sering juga lihat di sosial media,” kata Nuraini.
    Ia berpendapat, sudah seharusnya pengemudi ojol mendapatkan THR karena mereka bermitra dengan perusahaan besar.
    Sementara itu, Eko Novian (32) mengaku gembira dengan kabar THR tersebut.
    Menurut Eko, meskipun jumlahnya tidak seberapa, THR sangat dibutuhkan, terutama untuk para pengemudi ojol yang sudah lanjut usia.
    “Sependapat karena rata-rata lansia masih narik, karena di mana-mana tidak diterima kerja karena usia. Walaupun sedikit itu sangat membantu,” tuturnya.
    Dengan adanya kebijakan ini, para pengemudi ojol berharap dapat merayakan Lebaran dengan lebih baik, meskipun harus berjuang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Truk Dipalak secara Brutal di Tanjung Priok, Dua Pelaku Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Sopir Truk Dipalak secara Brutal di Tanjung Priok, Dua Pelaku Ditangkap Megapolitan 11 Maret 2025

    Sopir Truk Dipalak secara Brutal di Tanjung Priok, Dua Pelaku Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga pria terekam video saat sedang memalak sopir truk di lampu merah Mambo,
    Tanjung Priok
    ,
    Jakarta Utara
    . Video itu kemudian viral di media sosial.
    Dalam video yang
    Kompas.com
    lihat, tiga orang pria memalak secara brutal kepada sopir truk yang sedang berhenti karena lampu merah.
    Salah satu pelaku, yang mengenakan kaus coklat dan topi hitam, terlihat membuka paksa pintu truk dengan cara naik ke ban depan bagian kanan.
    Pelaku lainnya, yang menggunakan
    sweater
    merah dan topi hitam, membantu membuka pintu truk tersebut.
    Sementara itu, pelaku ketiga yang mengenakan kaus hitam dan topi abu-abu memaksa masuk ke dalam kabin sopir truk dan kemudian keluar sembari membanting pintu truk dengan keras.
    Usai video pemalakan itu viral di media sosial, Kepolisian Resor (Polres) menangkap pelaku pada Senin (10/3/2025). Namun, baru dua dari tiga pelaku yang ditangkap, yaitu AR (29) dan DN (18).
    “Pelaku sudah diamankan di Polres,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Beny Cahyadi, saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    pada Selasa (11/3/2025).
    Kedua pelaku ditangkap di kawasan Tanjung Priok. Pihak kepolisian masih melakukan pengembangan untuk memburu satu pelaku yang masih buron.
    Beny Cahyadi juga menyampaikan, polisi belum mengetahui kerugian yang dialami oleh korban. Pasalnya, korban tidak membuat laporan ke polisi setelah kejadian.
    “Untuk sementara korban belum dapat dikonfirmasi, karena belum diketahui identitasnya,” ucap Beny. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perlu kebijakan baru yang tidak mendistorsi harga MinyaKita

    Perlu kebijakan baru yang tidak mendistorsi harga MinyaKita

    Ilustrasi – Petugas melakukan persiapan untuk pengiriman minyak goreng Minyakita yang telah dikemas dalam kontainer ke Indonesia bagian timur, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom/aa.)

    Pengamat: Perlu kebijakan baru yang tidak mendistorsi harga MinyaKita
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 10 Maret 2025 – 16:05 WIB

    Elshinta.com – Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyebutkan, pemerintah perlu membuat kebijakan baru terkait dengan penetapan harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita.

    Khudori menyampaikan kebijakan saat ini amat tidak menguntungkan produsen. Menurutnya, pengelola kebun sawit, produsen MinyaKita, pedagang, dan konsumen adalah satu mata rantai tak terputus.

    “Ke depan, pemerintah perlu membuat kebijakan yang tidak mendistorsi harga,” ujar Khudori kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan biaya pokok produksi sudah jauh melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700. Harga bahan baku minyak goreng sawit, yakni crude palm oil (CPO), dalam negeri selama enam bulan terakhir tercatat sekitar Rp15.000-16.000 per kilogram.

    Apabila angka konversi CPO ke minyak goreng 68,28 persen dan 1 liter setara 0,8 kilogram, diketahui untuk memproduksi MinyaKita seharga Rp15.700 per liter, maka harga CPO yang dibutuhkan kurang lebih Rp13.400 per kilogram.

    “Ini baru menghitung bahan baku CPO. Belum memperhitungkan biaya mengolah, biaya distribusi, dan margin keuntungan usaha. Kalau ketiga komponen itu diperhitungkan, sudah barang tentu harga CPO harus lebih rendah lagi,” katanya.

    Mengacu pada peraturan pemerintah, distribusi MinyaKita dari produsen ke distributor I (D1) dijual seharga Rp13.500 per liter. D1 ke D2 seharga Rp14.000 per liter, D2 ke pengecer Rp14.500 per liter, dan pengecer ke konsumen Rp15.700 per liter.

    Lebih lanjut, kata Khudori dengan tingkat harga CPO saat ini dan keharusan produsen MinyaKita menjual ke D1 maksimal sebesar Rp13.500 per liter, maka kerugian tidak bisa dihindari.

    Menurut Khudori, jika tidak ada koreksi kebijakan, ada dua kemungkinan yang terjadi yakni produsen menjual MinyaKita sesuai HET tapi mengorbankan kualitas, menyunat dan mengurangi isi kemasan.

    Kedua, produsen tetap memproduksi MinyaKita sesuai kualitas dan tidak menyunat isi, tetapi menjual dengan harga di atas HET.

    “Keduanya berisiko dan melanggar aturan. Tapi kalau aturan yang ada tidak memungkinkan usaha eksis dan sustain tanpa melanggar aturan, yang patut disalahkan pengusaha atau pembuat regulasi,” ucap Khudori.

    Aturan terkait MinyaKita tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 49 Nomor 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat. Salah satu tujuannya adalah memastikan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melalui skema wajib pasok pasar domestik (domestic market obligation/DMO).

    Pemenuhan DMO merupakan syarat eksportir CPO mendapatkan izin ekspor dari pemerintah dengan rasio tertentu sesuai dinamika pasar.

    Namun, kelemahan dari skema DMO ini adalah tidak mengakomodasi fluktuasi harga CPO sebagai bahan baku minyak goreng. Ketika harga CPO naik, otomatis harga MinyaKita juga naik.

    Sebaliknya, ketika harga CPO turun, harga MinyaKita di konsumen tidak otomatis turun. Selain itu, beleid ini juga potensial menghambat ekspor dan menurunkan penerimaan negara.

    Khudori mengatakan harga MinyaKita yang tidak sesuai HET bukanlah hal baru. Oleh karena itu, ia merekomendasikan untuk membuat kebijakan baru untuk harga MinyaKita dan memberikan subsidi MinyaKita untuk kelompok miskin/rentan dan UMKM, sebaiknya dilakukan dengan transfer tunai.

    “Uang hanya bisa digunakan untuk membeli MinyaKita, tidak bisa dicairkan atau digunakan membeli yang lain. Cara ini tidak mendistorsi harga, selain juga lebih tepat sasaran, atau kebijakan lain yang ramah pasar,” kata Khudori.

    Sumber : Antara

  • Datangkan 12 unit kereta dari Jawa, KAI Divre II Sumbar akan tambah perjalanan kereta api

    Datangkan 12 unit kereta dari Jawa, KAI Divre II Sumbar akan tambah perjalanan kereta api

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Datangkan 12 unit kereta dari Jawa, KAI Divre II Sumbar akan tambah perjalanan kereta api
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Maret 2025 – 19:35 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat (KAI Divre II Sumbar) terus berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan menambah perjalanan kereta api di wilayah Sumbar. Sebagai bagian dari upaya ini, KAI Divre II Sumbar akan mendatangkan 12 unit kereta tambahan dari Pulau Jawa untuk mendukung operasional di Sumatera Barat.

    Kahumas KAI Divre II Sumbar, M. As’ad Habibuddin, menjelaskan bahwa 12 unit kereta yang akan tiba terdiri dari 10 unit kereta penumpang dan 2 unit kereta pembangkit listrik. Pengiriman kereta dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, dengan proses loading yang berlangsung dari Sabtu (8/3) hingga Senin (10/3). Adapun perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar 7 hari sebelum tiba di Padang.

    “Setibanya di Padang, KAI Divre II Sumbar akan melakukan pengecekan sarana secara menyeluruh serta berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan sebelum kereta-kereta ini resmi dioperasikan,” ujar As’ad, Minggu (9/3). 

    Kereta-kereta yang baru tiba ini akan digunakan untuk menambah frekuensi perjalanan KA Pariaman Ekspres Fakultatif pada relasi Pauhlima/Padang – Naras PP. Selain itu, KAI Divre II Sumbar juga akan mengoperasikan layanan KA baru yang melayani rute Kayu Tanam – Padang PP.

    ”Kami merencanakan pengoperasian kereta-kereta ini pada semester 2 tahun 2025. Semoga dengan hadirnya tambahan perjalanan ini, masyarakat Sumatera Barat semakin terbantu dalam mobilitas dengan moda transportasi KA yang murah, tepat waktu, dan nyaman,” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Senin (10/3). 

    KAI Divre II Sumbar mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan mendoakan kelancaran perjalanan kereta-kereta ini agar dapat segera memberikan manfaat bagi pengguna transportasi publik di Sumatera Barat. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Meski Sudah Terima Kunci, Warga Eks Kampung Bayam Belum Kembali ke Rusun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Maret 2025

    Meski Sudah Terima Kunci, Warga Eks Kampung Bayam Belum Kembali ke Rusun Megapolitan 10 Maret 2025

    Meski Sudah Terima Kunci, Warga Eks Kampung Bayam Belum Kembali ke Rusun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga eks Kampung Bayam belum kembali ke Rumah Susun (Rusun) Kampung Bayam di Tanjung Priok, Jakarta Utara meski sudah menerima kunci rusun tersebut dari Gubernur Jakarta Pramono.
    Pasalnya, masih ada urusan administrasi yang harus diselesaikan warga. 
    “Masih menunggu proses administrasi terselesaikan,” ucap Ketua Tani Kampung Bayam Madani Furqon (42) saat ditemui di hunian sementara (Huntara) warga Kampung Bayam di Jalan Tongkol, Jakarta Utara, Senin (10/3/2025).
    Furqon mengatakan, sebenarnya warga eks Kampung Bayam bisa saja pindah hari ini ke rusun karena sudah memegang kunci masing-masing unit. 
    Namun, warga tak ingin asal pindah begitu saja sebelum menuntaskan urusan administrasi dan kesepakatan bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang rusun. 
    “Cuma saat membuat akta kesepahaman dan sebagainya administrasinya mereka (JakPro) harus benar-benar selesaikan,” tutur Furqon.
    Warga eks Kampung bayam, kata Furqon, tak ingin ada satu pun urusan administrasi yang terlewatkan agar ke depan tak muncul masalah baru. 
    “Kami enggak mau ada administrasi yang terlewatkan, nanti ke depannya justru jangan-jangan Mas Pram (Pramono Anung) udah enggak jadi gubernur malah kita yang repot lagi,” ucap Furqon.
    Warga pun berharap pihak JakPro segera merampungkan persoalan administrasi sehingga bisa lekas pindah rusun. 
    “Sebenarnya, kalau warga kan bukan masalah tempat tinggalnya, pertama kan ruang hidup karena kembali normalnya ekonomi mereka menjadi harapan,” terang Furqon.
    Apalagi, lanjut Furqon, warga sudah terlalu lama tinggal di huntara.
    “Tentu dalam hal ini juga pengin buru-buru (pindah) karena situasi di huntara ini kan begitu lamanya didamparkan tanpa ada yang menyentuh, ya, baru Mas Pram dilantik begini baru disentuh,” pungkas dia.
    Untuk diketahui, polemik ini bermula dari penggusuran Kampung Bayam untuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) pada tahun 2019. Wilayah tersebut diklaim secara historis merupakan milik pemerintah.
    Anies Baswedan yang saat itu menjabat sebagai gubernur Jakarta bersama PT JakPro berjanji akan membangunkan rumah susun di samping JIS untuk warga
    Kampung Susun Bayam
    .
    Namun, usai JIS dan rumah susun itu selesai dibangun, PT JakPro justru tidak menepati janjinya.
    Oleh sebab itu, warga merasa tidak terima karena JakPro telah berjanji memberikan izin eks warga Kampung Susun Bayam tinggal di rumah susun tersebut usai pembangunannya rampung.
    Hal ini membuat bentrok kedua belah pihak hingga memerlukan mediasi bersamaan dengan Pemprov Jakarta dan Komnas HAM.
    Hasil dari mediasi itu adalah eks warga KSB sepakat berdamai dan bersedia menunggu keputusan JakPro selanjutnya terkait rencana pembangunan rumah susun baru di Jalan Yos Sudarso.
    Sambil menunggu proses pembangunan rusun itu, eks warga KSB akan tinggal di hunian sementara di Jalan Tongkol, Ancol, Jakarta Utara.
    Warga juga meminta agar diberikan kehidupan yang layak selama harus tinggal di huntara.
    Di tengah polemik tersebut, Pramono Anung yang saat itu mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta berjanji akan menyelesaikan permasalahan antara JakPro dan eks warga Kampung Bayam.
    Ia pun berjanji akan kembali mengizinkan eks warga Kampung Bayam menempati rusun samping JIS jika terpilih menjadi gubenur.
    Janji itu pun ditepati oleh Pramono usai resmi menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Secara simbolis Pramono dan wakilnya Rano Karno menyerahkan kunci rusun kepada eks warga Kampung Bayam, Kamis (13/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal sepekan, temuan mayat dalam toren hingga Nikita Mirzani ditahan

    Kriminal sepekan, temuan mayat dalam toren hingga Nikita Mirzani ditahan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal sepekan yakni sejak Senin (3/3) hingga Minggu (9/3) antara lain temuan kepala mayat dalam toren di Jakarta Barat, kasus penjambretan warga Prancis, kasus kematian mahasiswa UKI, dan Nikita Mirzani ditahan polisi.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi sebut ada luka pada kedua kepala mayat dalam toren di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebut ada luka pada bagian kepala dari mayat ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES yang ditemukan dalam bak penampungan air (toren) di rumahnya di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (7/3).

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, melihat secara fisik itu, ada luka di bagian kepala kedua mayat tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Polisi tangkap empat pelaku tambahan kasus penjambretan warga Prancis

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap empat pelaku tambahan dalam kasus penjambretan kamera warga asal Prancis Parent Marion Marie di Tanggul Pos 6 Pelabuhan Kawasan Sunda Kelapa Jakarta Utara pada Rabu (5/3).

    “Kami menangkap pelaku berinisial SG, BD, FH dan ADP,” kata Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP Sampson Sosa Hutapea di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Kasus kematian mahasiswa UKI, Polisi: CCTV perlihatkan ada keributan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkapkan pada kamera pengawas atau CCTV di area kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) memperlihatkan adanya peristiwa adu mulut hingga keributan.

    Analisis CCTV ini dilakukan untuk mengungkap kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) di area kampus pada Selasa (4/3).

    Baca selengkapnya di sini

    4. Polda Metro Jaya tahan Nikita Mirzani dan asistennya

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya secara resmi menahan artis Nikita Mirzani dan asistennya berinisial IM setelah dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Reserse Siber terkait dugaan kasus pemerasan dan pengancaman terhadap seorang dokter berinisial RG.

    “Penyidik dari Ditressiber Polda Metro Jaya telah menahan atau melakukan penahanan terhadap kedua tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Terdakwa Akbar akui beri perintah ke Bambang untuk menembak bos rental

    Jakarta (ANTARA) – Terdakwa dua yang merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL) atas nama Sersan Satu Akbar Adli mengaku memerintahkan terdakwa Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo untuk menembak bos (pemilik) rental mobil Ilyas Abdurrahman hingga tewas.

    Awalnya, Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta Mayor Chk Gori Rambe bertanya kepada Akbar soal alasan dirinya menyerahkan senjatanya kepada Bambang.

    Baca selengkapnya di sini

    6. Sidang praperadilan perintangan penyidikan Hasto ditunda 14 Maret

    Jakarta (ANTARA) – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda sidang praperadilan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal perintangan penyidikan KPK pada Jumat (14/3).

    “Maka sidang ini ditunda sampai dengan Jumat tanggal 14 Maret. Hal ini diambil sebagai langkah agar segala sesuatu berjalan lancar,” kata Hakim tunggal Rio Barten Pasaribu dalam sidang praperadilan Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada Tol Trans Sumatera Dipadati Mobil Pribadi di Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Waspada Tol Trans Sumatera Dipadati Mobil Pribadi di Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, menyoroti terkait kesiapan jalan tol Trans Sumatera menghadapi mudik lebaran 2025.

    Djoko menilai, dengan semakin bertambahnya ruas tol beroperasi di Pulau Sumatera akan semakin banyak pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Terlebih Lebaran 2025 sudah beroperasi fungsional hingga Kota Jambi, yakni Jalan Tol Ruas Bayung Lencir – Tempino (33,6 km).

    Menghadapi musim mudik Lebaran 2025, diprediksi untuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), volume lalu lintas selama periode Lebaran 2025 H-7 hingga H+7 (24 Mar 2025 – 08 April 2025) sebanyak 4.679.075 kendaraan atau meningkat 13,55% dari rata-rata jumlah kendaraan normal.

    “JTTS meningkat 68,81% terhadap kondisi normal. Sedangkan non JTTS turun 13,23% terhadap kondisi normal,” kata Djoko, Minggu (9/3/2025).

    Ruas yang Dioperasikan HK

    Merujuk data dari PT Hutama Karya (2025), total ruas yg dioperasionalkan PT Hutama Karya sepanjang 870,010 km, terdiri 12 ruas tol bertarif (724,08 km), 2 ruas tol belum bertarif (52,45 km), dan 3 ruas tol fungsional (93,48 km).

    Ke 12 ruas tol bertarif adalah JORR Seksi S (14,25 km), akses Tanjung Priok (11,40 km), Palembang – Sp. Indralaya (21,93 km), Terbanggi Besar – Kayu Agung (189,40 km), Pekanbaru – Dumai (131,69 km), Sigli – Banda Aceh (Seksi 2 – 6 Seulimeum – Baitussalam) 48,58 km, Binjai – Langsa (Seksi 1 – 2 Binjai – Tanjung Pura) 38,375 km, Pekanbaru – Bangkinang – Kotokampar (55,40 km), Bengkulu – Taba Penanjung (16,725 km), Sp. Indralaya – Prabumulih (64,5 km), Indrapura – Kisaran (47,75 km), dan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Prapat (84 km).

    Untuk dua ruas tol belum bertarif adalah Betung – Jambi (Seksi 3 Bayung Lencir – Tempino) 33,6 km dan Binjai – Langsa (Seksi 3 Tanjung Pura – P. Brandan) 18,85 km. sedangkan tiga ruas tol fungsional adalah Sigli – Banda Aceh (Seksi 1 Padang Tiji –Seulimeum) 23,955 km di Prov. Aceh, Sicincin – Padang (35,9 km) di Prov. Sumatera Barat, dan Palembang – Betung (Seksi Rengas – Pangkalan Balai) 33,625 km di Prov. Sumatera Selatan.

     

  • Penadah Kamera Rampasan Milik Fotografer WNA Prancis Ditangkap Polisi – Halaman all

    Penadah Kamera Rampasan Milik Fotografer WNA Prancis Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat orang penadah kamera hasil rampasan dari fotografer asal Prancis, Marion Parent, berhasil ditangkap oleh kepolisian.

    Penangkapan ini menyusul penangkapan tiga pelaku utama penodongan yang terjadi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana, mengungkapkan bahwa total tujuh pelaku telah diringkus dalam kasus ini.

     “Tujuh pelaku sudah kami amankan. Tiga pelaku penodongan berhasil ditangkap, dan dari pengembangan kasus, kami menangkap empat orang penadah kamera milik korban,” jelas Ngurah pada Sabtu, 8 Februari 2025, dikutip dari Tribun Jakarta.

    Ngurah menjelaskan bahwa penadah kamera tersebut ditangkap di beberapa lokasi berbeda.

    Awalnya, tiga pelaku penodongan mengaku telah menjual kamera itu seharga Rp7 juta ke pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.

    Polisi lantas menelusuri pusat perbelanjaan itu dan melakukan pengembangan lanjutan sampai ke luar Pulau Jawa untuk menangkap keempat pelaku penadahan.

    Dari hasil penangkapan, dua penadah ditangkap di sekitar Jakarta Pusat, satu di Bogor, dan satu lagi di Lampung.

    Keempat penadah kini telah dibawa ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok untuk diproses lebih lanjut.

    Keempat penadah dijerat dengan Pasal 480 KUHP mengenai penadahan barang hasil curian.

    Selain itu, kamera profesional Nikon Z7II milik Marion telah diamankan dan akan dijadikan barang bukti dalam proses persidangan.

    Setelah sidang selesai, Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok akan berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Polri dan Kedutaan Besar Prancis untuk mengembalikan kamera tersebut kepada Marion, yang saat ini telah kembali ke negaranya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Tangkap 4 Penadah Kamera Puluhan Juta Milik Wanita Bule Prancis yang Ditodong di Muara Baru.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).