kab/kota: Tanjung Priok

  • H-3 Lebaran, tak ada lonjakan pemudik di Pelabuhan Tanjung Priok

    H-3 Lebaran, tak ada lonjakan pemudik di Pelabuhan Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menyebutkan tidak ada lonjakan penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat atau tiga hari menjelang (H-3) Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Tidak ada lonjakan karena saat ini sedikit pemudik,” kata Kepala Bagian Tata Usaha KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Rita Simanjuntak di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan aktivitas pelabuhan pada hari ini hanya ada KM Salvia dengan kapasitas 174 penumpang.

    Menurut dia, kapal itu menurunkan 95 orang dan menaikkan 163 penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Ini secara rutinitas saja. Rute KM Salvia dari Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung ke Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Rita.

    Selain itu, ada juga KMP Sewindu menurunkan 204 penumpang dan saat ini kapal masih berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Puncak arus mudik di Pelabuhan Tanjung Priok, kata dia, sudah terjadi pada H-5 lebaran lalu dengan jumlah 3.171 penumpang.

    “Kalau tahun sebelumnya itu ada mudik gratis melalui Pelabuhan Tanjung Priok, jadi padat sekali. Kalau sekarang sepi,” ujarnya.

    Berdasarkan data pembelian tiket untuk arus balik, pada H+5 ada 5.973 penumpang dan H+13 Lebaran ada 7.860 pemudik yang tiba Pelabuhan Tanjung Priok.

    Ia mengimbau kepada pemudik yang akan tiba pada H+5 Lebaran nantinya untuk selalu menjaga kesehatan dan memperhatikan barang bawaannya selama di kapal.

    “Perhatikan juga peralatan-peralatan yang dibawa sesuai dengan kebutuhan dan usianya. Kemudian, mengikuti imbauan dari petugas di lapangan,” kata dia

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menteri P2MI Akan Advokasi Pemuda Bekasi yang Tewas di Kamboja

    Menteri P2MI Akan Advokasi Pemuda Bekasi yang Tewas di Kamboja

    Menteri P2MI Akan Advokasi Pemuda Bekasi yang Tewas di Kamboja
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)
    Abdul Kadir Karding
    akan memberikan
    bantuan hukum
    ke keluarga pemuda asal Kota Bekasi, Jawa Barat,
    Soleh Darmawan
    (24), yang meninggal di
    Kamboja
    .
    Soleh diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (
    TPPO
    ) oleh sindikat internasional.
    “Kita sedang berupaya membantu melakukan advokasi di sana,” kata Karding usai menyegel tempat penampungan calon pekerja migran di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (28/3/2025).
    Karding menjelaskan, kementeriannya selama ini tidak menjalin kerja sama pengiriman pekerja migran ke Kamboja, termasuk Thailand dan Myanmar.
    Alasannya, ketiga negara ini selama rawan TPPO, sehingga kementeriannya melarang warga negara Indonesia (WNI) bekerja di negara tersebut.
    Meski demikian, Karding tetap berusaha memberikan bantuan hukum demi keadilan korban dan keluarganya.
    “Berdasarkan hukum maka sebenarnya itu bukan menjadi kewajiban hukum kita untuk melakukan pembelaan tetapi karena itu warga Indonesia, suka tidak suka kita harus bela,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, Soleh meninggal dunia di Kamboja. Soleh diduga menjadi korban sindikat perdagangan orang internasional.
    Dia diimingi-imingi bekerja di perhotelan di Thailand oleh sebuah yayasan pencari kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara, melalui perantara seorang wanita muda berinisial S pada pertengahan Februari 2025.
    Saat itu, ia dijanjikan mendapat upah berkisar belasan juta rupiah. Dia kemudian berangkat ke Thailand pada 18 Februari 2025.
    Sekitar dua pekan berikutnya, Soleh dinyatakan meninggal di Kamboja.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau ke Terminal dan Pelabuhan, Kadishub Jakarta Awasi Praktik Pungli – Page 3

    Tinjau ke Terminal dan Pelabuhan, Kadishub Jakarta Awasi Praktik Pungli – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo meninjau kondisi Terminal Kampung Rambutan, Jumat (28/3). Peninjauan dilakukan terkait dengan kelengkapan sarana-prasarana di terminal tersebut.

    “Secara keseluruhan cukup baik. Kemudian dari jumlah penumpang dan jumlah bus terpantau hari ini ada peningkatan. Memang kita akan melihat sampai dengan nanti malam pemerangkatan terakhir tapi sampai dengan pukul 13.30 WIB tadi jumlah penumpang yang diperangkatkan sudah lebih kurang 1.300an penumpang,” kata Syafrin di lokasi, Jumat (28/3/2025).

    Menurut Syafrin, jumlah tersebut tidak berbeda jauh dengan hari sebelumnya. Artinya, pada hari ini hanya ada sedikit lonjakan dibandingkan kemarin. 

    Syafrin lalu melanjutkan tinjauannya ke posko pengaduan pungtuan liar (pungli). Dia menyatakan, hingga hari ini belum diterima laporan apapun terkait pungli.

    “Saya memantau ke Posko pengaduan Pungli dimana dari hasil Posko sampai saat ini tidak ada laporan terkait Pungli di terminal Kampung Rambutan sebagaimana juga dengan pantauan kami di beberapa terminal di Pulau Gebang, Tanjung Priok, dan juga Kalideres tidak ada laporan Pungli,” jelas dia. 

    Syafrin menambahkan, pada hari ini dirinya juga sudah meninjau Pelabuhan Kaliadem. Dia memastikan pelayanan transportasi laut selama masa angkutan lebaran ini juga berjalan dengan baik.

    “Harapannya adalah masyarakat lebih aware terhadap keselamatan diri dan tingkatkan kewaspadaan khususnya pada jam-jam puncak pada saat ini sehingga perlaksanaan mudik ke Kampung bisa berjalan dengan baik,” dia menandasi. 

  • Pelni: 19.000 pemudik tinggalkan Batam ke Belawan dan Tanjung Priok

    Pelni: 19.000 pemudik tinggalkan Batam ke Belawan dan Tanjung Priok

    hari ini merupakan puncak arus mudik dengan KM Nggapulu dengan 2.700 pemudik dan KM Kelud dengan 3.741 pemudik

    Batam, Kepri (ANTARA) – PT Pelni Cabang Batam, Kepulauan Riau, mencatat sekitar 19.000 pemudik meninggalkan Kota Batam dengan tujuan Belawan Sumatera Utara dan Tanjung Priok Jakarta.

    Kepala PT Pelni Cabang Batam Edwin Kurniansyah di Batam, Jumat, mengatakan hari ini merupakan puncak arus mudik dengan KM Nggapulu dengan 2.700 pemudik dan KM Kelud dengan 3.741 pemudik.

    “Mulai pagi tadi diawali dengan kegiatan embarkasi-debarkasi KM Kelud, penumpang yang kita berangkatkan pada siang tadi pada jam 12.00 WIB sebanyak 3.741 penumpang. Nanti KM Ngapulu berangkat 19.00 WIB, jumlah penumpang 2.700 penumpang,” kata Edwin.

    Adapun dari jumlah penumpang KM Kelud, terdapat kuota mudik gratis sebanyak 300 orang dari Kementerian Perhubungan, 200 orang dari Persero Batam, dan 500 orang dari Dinas Perhubungan Sumatera Utara.

    “Jadi jumlah keseluruhan untuk mudik gratis di KM Kelud 1.000 penumpang,” kata dia.

    Sementara itu, untuk kuota mudik gratis KM Nggapulu sebanyak 200 penumpang dari PT Telkomsel dengan tujuan Jakarta.

    “Hari ini merupakan puncak arus mudik, sehingga semua pemangku kebijakan saling sinergi untuk memberikan yang terbaik bagi pemudik,” ujar Edwin.

    Lebih lanjut, Edwin menyampaikan jika dibandingkan pada tahun lalu, angka pemudik yang melalui Pelni Batam mengalami kenaikan sekitar 5-10 persen.

    “Jadi kalau tahun lalu di angka 19.000 sampai dengan selesai. Kalau sekarang belum selesai periode mudik sudah capai 19.000. Jadi nanti perkiraan kami sekitar angka 21.000 penumpang,” kata dia.

    Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • WFA dinilai berhasil cegah penumpukan pemudik

    WFA dinilai berhasil cegah penumpukan pemudik

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebutkan strategi pemerintah menerapkan kebijakan bekerja darimana saja (work from anywhere/WFA) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 24-27 Maret 2025 berhasil mencegah penumpukan pemudik di satu waktu.

    “Upaya pemerintah untuk melakukan penyebaran para pemudik ini berhasil. Keseluruhan pergerakan itu terpusat, biasanya H-4, H-3 (Lebaran),” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Jumat.

    Syafrin yang memantau pergerakan penumpang bus di beberapa terminal di Jakarta seperti Terminal Terpadu Pulo Gebang dan Terminal Tanjung Priok.

    “Dan jika kita melihat tahun ini sudah terjadi persebaran seperti untuk angkutan penumpang, bus, terjadi peningkatan pada 25 Maret,” ujarnya.

    Dia mengatakan lonjakan jumlah penumpang mudik Idul Fitri 1446 Hijriah mulai terjadi pada Senin (25/3) dan menurut proyeksi Dishub, hari ini menjadi puncak arus mudik.

    Dia mencatat, jumlah bus yang diberangkatkan sekitar 982 unit dari empat terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan tiga terminal bantuan di Jakarta yang mengangkut sekitar 10.000 penumpang.

    “Ini di luar kebiasaan dari tahun-tahun sebelumnya. Bisa dibayangkan jika tidak ada WFA, semuanya akan menumpuk pada tanggal 27 Maret dan 28 Maret ini untuk melakukan pergerakan ke luar Jakarta,” ujar Syafrin.

    Dishub DKI menyiapkan 2.846 unit bus dengan melibatkan 428 operator AKAP di empat terminal utama, yaitu Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Tanjung Priok.

    Sedangkan tiga terminal bantuan, yakni Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol.

    Untuk memastikan sarana angkutan umum layak beroperasi, sebelumnya Dishub DKI Jakarta memeriksa kelaikan bus AKAP (ramp check) sejak 1 Maret 2025 di terminal dan di pul operator bus masing-masing wilayah.

    Syafrin mengatakan pemantauan pelaksanaan Angkutan Lebaran akan dilaksanakan melalui Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2025 M/1446 H tingkat Provinsi DKI Jakarta mulai tanggal 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025, sesuai dengan edaran dari Kementerian Perhubungan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kadishub DKI tinjau fasilitas di Terminal Kampung Rambutan

    Kadishub DKI tinjau fasilitas di Terminal Kampung Rambutan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo meninjau fasilitas serta sarana dan prasarana di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat.

    Berdasarkan pantauan ANTARA di lokasi, Syafrin tiba di Terminal Kampung Rambutan pada sekitar pukul 13.44 WIB dan disambut langsung oleh Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni.

    Kemudian, Syafrin berkeliling mengunjungi posko kesehatan, pos polisi, posko pengaduan pungutan liar (pungli), posko mudik Dompet Dhuafa, hingga menginspeksi langsung bus yang hendak berangkat.

    Berdasarkan tinjauannya, sarana dan prasarana di Terminal Kampung Rambutan dalam keadaan baik.

    “Peninjauan terkait kelengkapan sarana dan prasarana secara keseluruhan cukup baik,” katanya.

    Ia kemudian mengatakan bahwa dari tinjauannya ke posko pengaduan pungli, petugas yang berjaga tidak mendapatkan laporan terkait pungli di terminal tersebut.

    “Sebagaimana juga dengan pantauan kami di beberapa terminal di Pulo Gebang, Tanjung Priok, dan Kalideres, tidak ada laporan pungli,” ujarnya.

    Selain itu, dari tinjauannya ke loket-loket tiket, Syafrin menemukan bahwa harga tiket kelas ekonomi masih dalam ambang batas normal.

    “Memang untuk masa angkutan lebaran, dari pantauan tiket untuk kelas ekonomi masih dalam batas regulasi. Sementara untuk tarif eksekutif maupun layanan nonekonomi, itu juga masih dalam jangkauan,” katanya.

    Dirinya juga menanyakan harga tiket kepada penumpang yang sedang menunggu. Hasilnya, diketahui bahwa harga tiket kelas eksekutif masih dalam batas wajar dan normal untuk angkutan di masa Lebaran.

    Sebagai informasi, pada Jumat, jumlah penumpang yang berangkat di Terminal Kampung Rambutan pada pukul 06.00–14.00 WIB sebanyak 1.328 orang dari 55 bus.

    Sedangkan jumlah penumpang yang datang pada periode waktu tersebut adalah sebanyak sebanyak 854 orang dari 132 bus.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kisah Pilu Soleh, Chef asal Bekasi Tewas saat Dijebak Jadi Operator Judol di Kamboja – Halaman all

    Kisah Pilu Soleh, Chef asal Bekasi Tewas saat Dijebak Jadi Operator Judol di Kamboja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pemuda asal Bekasi, Jawa Barat (Jabar) bernama Soleh Darmawan (24), bernama dikabarkan meninggal dunia di Kamboja.

    Kabar duka itu diterima ibu Soleh, Diana (43) pada Senin (3/3/2024) pagi.

    Soleh diduga terjebak dalam sindikat judi online (judol) di Kamboja.

    Peristiwa ini bermula pada Februari 2025, saat Soleh mengaku mendapat tawaran pekerjaan dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Awalnya, Soleh dijanjikan bekerja di perhotelan di Thailand, karena dia kuliahnya D3 jurusan chef atau koki,” kata Diana saat ditemui di rumahnya di Jalan Swadaya, Kampung Dua, RT 001/RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3/2025), dilansir TribunBekasi.com.

    Soleh lantas mendatangi kantor yayasan tersebut ditemani seorang wanita berinisial S pada 17 Februari 2025. 

    Setelah bertemu pimpinan yayasan itu, Soleh mengabarkan kepada ibunya bahwa dia akan bekerja di Thailand dan dijadwalkan berangkat pada 18 Februari 2025.

    “Soleh waktu itu udah setuju, dia kembali ke rumah untuk minta restu. Terus 18 Februari 2025, Soleh berangkat ke Thailand menggunakan pesawat, walaupun saya sempat larang,” ungkap Diana.

    Meski sempat dilarang ibunya, Soleh yang pantang mundur tetap mantap untuk bekerja di luar negeri.

    “Dia telepon saya pas sudah di Thailand. Dia bilang, ‘sudah sampai, Mak’. Terus (bilang) ‘Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang’,” ujar Diana sambil meneteskan air mata.

    Pada empat hari pertama Soleh berada di Thailand, Diana selalu berkomunikasi dengan putranya itu melalui ponsel. Tetapi, setelah itu komunikasi mereka terputus.

    Kemudian pada 2 Maret 2025 malam, Diana dihubungi pria yang mengaku bernama Kevin melalui video call.

    Kevin mengabarkan bahwa Soleh berada di Kamboja dan Diana ditanyakan perihal riwayat kejiwaan Soleh.

    “Ya, saya ngebantah aja ditanya riwayat kejiwan, anak saya tidak ada riwayat kejiwaan, gitu,” jelas Diana.

    Diana pun terkejut saat melihat video memperlihatkan Soleh duduk lemas di tempat tidur. 

    Saat itu, Soleh sudah tidak merespons ucapan ibunya.

    “Dia (Soleh) kan saya panggil, ‘Soleh, ini Mamak’. Dia sudah enggak bisa jawab,” ungkap Diana.

    Keesokan harinya pada 3 Maret 2025, Kevin memberitahukan kepada Diana bahwa Soleh telah meninggal dunia.

    Jenazah Soleh kemudian dibawa kembali ke Indonesia pada 15 Maret 2025 dan dimakamkan di hari berikutnya yakni 16 Maret 2025.

    Belakangan, Diana mendapat informasi bahwa Soleh bekerja sebagai operator judol selama di Kamboja.

    Sejauh ini Diana belum mengetahui penyebab meninggalnya Soleh.

    “Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Bekerja Sebagai Operator Judi Online, Pemuda Asal Bekasi Meninggal di Kamboja, Diduga Dibunuh?

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribunbekasi.com/Rendy Rutama)

  • Pemuda Bekasi Tewas Kerja Jadi Admin Judi Online di Kamboja, Awalnya Dijanjikan Kerja di Thailand – Halaman all

    Pemuda Bekasi Tewas Kerja Jadi Admin Judi Online di Kamboja, Awalnya Dijanjikan Kerja di Thailand – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Soleh Darmawan (24), warga Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga menjadi korban perdagangan manusia. Soleh awalnya pamit kepada orangtuanya kerja ke Thailand.

    Ternyata, Soleh bekerja di Kamboja sebagai admin judi online. Soleh meninggal dunia di sana denga bekas luka tubuh.

    Orangtua Soleh, Diana (43) dan Saifullah (48) terlihat sangat terpukul anak sulungnya meninggal dunia saat kerja di luar negeri. 

    Diana mengatakan, putranya pamit kerja di luar negeri sejak Senin (17/2/2025). Soleh bilang ke keluarga bekerja di Thailand sebagai juru masak di sebuah hotel. 

    “Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja,” kata Diana kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/3/2025). 

    Selama empat hari pertama di luar negeri, Soleh masih kerap menghubungi keluarga melalui video call. 

    Kejanggalan mulai terlihat saat Diana menerima sambungan telepon dari Soleh pada Minggu (2/3/2025) malam. 

    Kamera sambungan telepon video menampik kondisi Soleh yang terkulai di kasur, kondisi lemas tak berdaya. 

    Suara pada sambung telepon diduga teman sesama rekan kerja, menggambarkan ke Diana kondisi anaknya sakit. 

    Diana waktu itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa melihat anaknya sakit melalui sambungan telepon tanpa bisa berbuat apa-apa. 

    Pagi datang, kabar duka dari luar negeri sampai ke keluarga. Soleh dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/3/2025). 

    “Saya diteleponnya malam. Pas malamnya nelfon. Besok pagi dia meninggal,” terang dia. 

    Diana dibantu teman kuliah anaknya berusaha mencari tahu keberadaan Soleh, sampai akhirnya diketahui berada di Kamboja. 

    Melalui Kedutaan Besar RI di Kamboja, jenazah Soleh berhasil dipulangkan ke tanah air untuk diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (15/3/2025). 

    Setibanya di rumah duka, jenazah Soleh langsung dimandikan untuk selanjutnya disalatkan dan dikubur di pemakaman keluarga samping kediamannya. 

    Pada saat dimandikan, Diana melihat kejanggalan. Ada luka seperti jahitan di bagian dekat perut posisi ginjal. 

    Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, Soleh meninggal bukan karena sakit dan diduga menjadi korban perdagangan manusia. 

    “Enggak ngerti deh saya. Pokoknya di bagian perut gitu dah (ada bekas luka) jahitan. Anak saya nggak pernah operasi-operasi,” terang Diana. 

    Belakangan, Diana baru mengetahui anaknya kerja di Kamboja diduga menjadi admin Judol. Saat ini, dia bingung harus berbuat apa untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya. 

    “Penyebabnya itu (meninggal) nggak tahu dah, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya,” ucap Diana. 

    Dapat kerja dari Penyalur di Tanjung Priok

    Soleh belum lama meninggalkan Bekasi.

    Dia pamit kepada ibunya pada pertengahan Februari 2025.

    Saat itu Soleh menyatakan bahwa dia dapat tawaran pekerjaan dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Awalnya, Soleh dijanjikan bekerja di perhotelan di Thailand, karena dia kuliahnya D3 jurusan chef atau koki,” kata Diana, Kamis (27/3/2025). 

    Soleh mendatangi kantor yayasan tersebut ditemani perempuan berinisial S pada 17 Februari 2025. 

    Setelah bertemu pimpinan yayasan itu, Soleh mengabarkan ke ibunya bahwa dia akan bekerja di Thailand dan dijadwalkan berangkat pada 18 Februari 2025.

    “Waktu itu saya sempat melarang dia,” ucap Diana yang ditemui di rumahnya Jalan Swadaya, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

    Namun Soleh pantang mundur.

    “Dia telepon saya sesampainya di Thailand,” imbuh Diana.

     

     

     

    dan

    Warga Bekasi Barat Meninggal di Kamboja, Awalnya Dijanjikan Kerja di Industri Perhotelan Thailand

     

  • Guru Besar UI Kritisi Program Bersama 7 Lembaga Kemenkeu untuk Genjot Penerimaan Negara

    Guru Besar UI Kritisi Program Bersama 7 Lembaga Kemenkeu untuk Genjot Penerimaan Negara

    Bisnis.com, JAKARTA — Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Haula Rosdiana mengkritisi langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang kembali melaksanakan joint programme alias program bersama antar lembaga di Kementerian Keuangan untuk menggenjot penerimaan negara.

    Haula menjelaskan joint programme merupakan cara lama. Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), program serupa sempat dilaksanakan oleh Sri Mulyani.

    Masalahnya, masih ditemukan kelemahan dari program tersebut sehingga tidak secara maksimal menambah kas negara. Haula mengaku sudah sempat melakukan evaluasi terhadap program tersebut.

    Dia mencontohkan, pertukaran data antara lembaga yang ikut dalam joint programme tersebut tidak terlaksana secara otomatis dalam sistem. Artinya, antar lembaga masih harus meminta konfirmasi apabila ingin menerima atau meminta data.

    Oleh sebab itu, Haula meyakini joint programme tersebut hanya sekadar kebijakan yang dipaksakan dari atas ke bawah. Masing-masing lembaga masih memiliki ego sektoral dan fokus ke target kelembagaan masing-masing.

    Akibatnya, nilai kerja sama antar lembaga tidak terinternalisasi di lingkungan Kementerian Keuangan. Akhirnya, simpul Haula, joint programme hanya sekedar formalitas saja.

    “Kata Einstein gitu kan, ‘Insanity [kegilaan] itu adalah kalau kamu mengharapkan result [hasil] yang berbeda tapi masih dengan cara-cara yang sama,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (28/3/2025).

    Profesor perempuan bidang perpajakan pertama di Indonesia ini melanjutkan, pelaksanaan kembali joint programme menunjukkan bahwa adanya suatu kelemahan mendasar dari aspek kelembagaan dalam hal memungut penerimaan negara.

    Oleh sebab itu, dia mendorong agar pemerintah menggunakan cara baru dalam menggenjot penerimaan negara. Menurutnya, akan lebih baik apabila Presiden Prabowo Subianto segera merealisasi pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) seperti janji kampanyenya.

    Haula menjelaskan jika ada BPN maka tidak perlu ada joint programme karena otomatis sudah tersinergi dalam suatu lembaga.

    “Karena Pak Sumitro [Sumitro Djojohadikoesoemosaja, mantan menteri keuangan, ayah Prabowo], tahun 1955 itu sudah bilang kelembagaan itu satu hal yang krusial, satu hal yang penting. Jadi kalau mau ingin mengadakan transformasi di dalam penerimaan negara, ya memang kelembagaan itu menjadi hal yang penting,” jelas Haula.

    Joint Programme Kemenkeu Resmi Beroperasi

    Sebelumnya, Sri Mulyani meresmikan penyelenggara joint programme antara tujuh lembaga di lingkungan Kementerian Keuangan untuk menggenjot penerimaan negara pada Kamis (27/3/2025) kemarin.

    Sri Mulyani meyakini program bersama tersebut bisa membuat penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak akan terus meningkat.

    “Optimalisasi penerimaan negara tahun 2025 melalui joint program dimulai hari ini,” ungkap Sri Mulyani dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Program bersama ini akan mensinergikan unit Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak atau DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Sekretariat Jenderal (Setjen), Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Inspektorat Jenderal (Itjen), dan Lembaga National Single Window (LNSW).

    Nantinya, tujuh lembaga tersebut akan melakukan analisis, pengawasan, pemeriksaan, penagihan, hungga intelijen bersama. Sri Mulyani mengungkapkan, kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan rasio perpajakan Indonesia.

    “DJP, DJBC, Setjen, BKF, DJA, Itjen, dan LNSW yang akan saling bekerja sama menerjemahkan amanat Presiden ke dalam tugas dan fungsi Kemenkeu untuk meningkatkan penerimaan negara dan menciptakan fondasi fiskal yang berkelanjutan,” tutup bendahara negara tersebut.

    Cara Lama

    Pada 2018, notabenenya DDJP, DJBC, dan DJA sudah pernah melakukan program joint analysis atau kegiatan analisis bersama dalam rangka melakukan penelitian pemenuhan kewajiban terhadap 13.748 wajib pajak (WP).

    Kemudian pada 2019, melanjutkan dari tahun sebelumnya, dilakukan perluasan kepada 3.390 WP (termasuk WB PNBP), yang dicantumkan dalam Daftar Sasaran Analisis Bersama (DSAB).

    Selain itu, dilakukan pula kegiatan pemblokiran akses kepabeanan bagi WP yang belum memenuhi kewajiban perpajakannya (1243 WP pada 2018, di mana 424 WP memenuhi kewajibannya; dan 2181 WP pada 2019).

    Selanjutnya, joint audit yang merupakan pemeriksaan terhadap kewajiban pajak dan kepabeanan dari WP, yang pada 2019 terdapat 31 WP yang menjadi objek joint audit dan sudah melibatkan kantor vertikal DJP dan DJBC.

    Adapun dalam rangka mempercepat pencairan piutang pajak, dilakukan kegiatan penagihan bersama antara DJP dan DJBC (joint collection). Pada 2019, telah berhasil dilakukan joint collection antara KPU BC Tanjung Priok dengan Kanwil DJP Jakarta Utara, Kanwil DJP Jawa Barat I, Kanwil DJP Jawa Barat II, dan Kanwil DJP Jawa Barat III.

    Sementara itu, terkait dengan efektivitas penegakan hukum, dilakukan investigasi bersama antara DJP dan DJBC terhadap arus lalu lintas barang (ekspor/impor) dan cukai.

    Berikutnya, joint proses bisnis, IT, dan pembentukan single profile WB (DJP, DJBC, DJA, dan K/L terkait) untuk memberikan perlakuan yang sama kepada WP berdasarkan tingkat risikonya.

    Hasilnya, program bersama tersebut ‘hanya’ mampu menghasilkan penerimaan sebesar Rp6,5 triliun pada 2019.

  • Ada peningkatan kendaraan arah timur, Polisi berlakukan “contraflow”

    Ada peningkatan kendaraan arah timur, Polisi berlakukan “contraflow”

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan pemberlakuan sistem lawan arah (contraflow) untuk mencairkan kepadatan kendaraan yang menuju ke arah timur.

    Hal tersebut disampaikan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Latif Usman usai melakukan pantauan udara pada Jumat.

    “Tadi dari pantauan ada sedikit kepadatan sampai dengan kilometer 15 karena Tol MBZ tadi sempat ditutup sekitar setengah jam sehingga ada antrean sampai kilometer 15 untuk menghindari crossing yang ada dalam pelaksanaan ‘contraflow’ di kilometer 47,” katanya.

    Namun Latif menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri dan Tol MBZ sudah dimaksimalkan untuk jalur Tol Cikampek.

    “Mudah-mudahan setengah jam ke depan Insya Allah karena dari kilometer 47 sampai kilometer 70 sudah dibuka ‘contraflow’ dua lajur,” katanya.

    Selain itu, Latif juga menyebutkan terjadi peningkatan kendaraan arus mudik di jalan tol dalam kota, yaitu Pondok Indah dan Tanjung Priok.

    Ia juga mengimbau kepada para pemudik yang mengarah ke timur agar lebih bersabar sedikit karena harus saling bergantian arus.

    “Saya mengharapkan betul untuk kesiapan dari pengemudinya, dari kendaraannya itu sendiri dan saya mohon betul untuk mentaati peraturan yang ada dan mengikuti imbauan dari petugas di lapangan,” katanya.

    Latif juga mengimbau kepada para pemudik untuk memanfaatkan tempat istirahat (rest area) sebaik-baiknya dan juga bergantian dengan pemudik lainnya.

    “‘Rest area’ yang ada ini betul-betul harus kita bisa bergantian sehingga tidak terjadi penumpukan dan saling memahami,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025