kab/kota: Tanjung Priok

  • Transformasi Pelayanan PT Pelni pada Angkutan Mudik Lebaran 2025

    Transformasi Pelayanan PT Pelni pada Angkutan Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelayaran, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) terus bertransformasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, khususnya dalam momentum angkutan mudik Lebaran 2025.

    Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, Nuraini Dessy mengatakan Perseroan berkomitmen melayani masyarakat baik dari pre onboard atau di pelabuhan keberangkatan, di onboard atau di atas kapal saat pelayaran, hingga di post onboard atau saat sampai di pelabuhan tujuan.

    Untuk pembelian tiket, saat ini pelanggan bisa membeli tiket kapal Pelni secara online di aplikasi Pelni mobile, kemudian di aplikasi-aplikasi perbankan seperti Livin’ by Mandiri, BRImo dan BCA Mobile. Selain itu, tiket Pelni juga bisa dibeli melalui Indomaret, Alfamaret, hingga loket kantor cabang Pelni dan travel resmi yang bekerja sama denga Pelni.

    “Kami terus berusaha untuk melakukan transformasi layanan supaya masyarakat pengguna jasa layanan PT Pelni lebih mudah untuk bepergian menggunakan Pelni,” kata Dessy kepada Bisnis saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (4/4/2025).

    Dessy mengatakan saat ini semua pembelian tiket Pelni hanya berlaku untuk pembelian online. Hal itu merupakan bagian dari transformasi digitalisasi yang dapat membuat pelayanan semakin efektif sehingga masyarakat tidak perlu mengantre panjang. Selain itu, pembelian online juga agar mengindarkan masyarakat dari praktik calon.

    Sebagai bagian dari transformasi itu, Dessy menjelaskan semua loket Pelni saat ini sudah berubah fungsi menjadi layanan customer service dimana pengunjung yang datang akan diarahkan untuk mendownload aplikasi Pelni dan diarahkan untuk membeli tiket secara online.

    “Digitalisasi sangat membantu untuk kemudahan-kemudahan masyarakat, jadi tidak lagi antre panjang, tidak usah datang ke loket cabang. Tiket bisa dibeli di rumah, diakes 24 jam, sampai terbebsas dari calo,” ujarnya.

    Tak berhenti sampai sana, dalam pelayanan dalam kapal Pelni juga menyediakan fasilitas seperti minimarket yang menjual kebutuhan penumpang selama perjalanan, fasilitas hiburan seperi live music, tempat ibadah, dan akses WiFi yang bisa dibeli penumpang.

    Harga tiket yang dibanderol Pelni juga termasuk makan dan minum yang diberikan tiga kali sehari. Dessy mengatakan bahwa layanan prima tersebut yang kemudian masyarakat tetap percaya Pelni sebagai angkutan mudik mereka.

    “Kenapa masyarakat banyak yang bepergian pakai Pelni khususnya wilayah tertentu seperti Indonesia bagian Tengah dan timur, juga termasuk bagian Barat yang merupakan jalur lalu lintas padat seperti jalur Batam-Belawan yang memang penumpang yang berangkat rata-rata di atas 1.000. Kami lihat memang masyarakat berminat, pertama harga tiket yang sangat ekonimis dibanding dengan transprotasi lain. Selanjutnya soal kenyamanan dan layanan selama di atas kapal,” pungkasnya.

    Sebagai testimoni, berdasarkan keterangan dari salah satu penumpang bernama Nanang yang akan berangkat ke Batam menggunakan KM Kelud mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan Pelni.

    “Sekarang tiket online, mudah sekali dibeli. Fasilitasnya juga nyaman, KM Kelud ini bersih banget kapalanya. Harganya juga terjangkau kalau dibandingkan saya harus pakai pesawat itu tiket di atas Rp1 juta. Saya pakai Pelni ini sering, bahkan hampir selalu,” kata Nanang.

    Pada Lebaran tahun ini, Pelni mengoperasikan 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis. Total kapasitas angkut untuk 25 kapal penumpang sebanyak 48.323 seat. Total kapasitas angkut untuk 30 kapal perintis sebanyak 11.889 seat. Gabungan kapasitas kapal penumpang dan perintis mencapai 60.212 seat untuk Lebaran 2025.

    Dari sisi keselamatan, Pelni menyediakan alat keselamatan lengkap untuk 25 kapal penumpang, meliputi 216 lifeboat, 1.716 life-raft, 70.671 life-jacket, 376 life-buoy dan 26 MES dengan total kapasitas untuk 67.892 orang.

    Sementara untuk 30 kapal perintis, tersedia 84 lifeboat, 600 life-raft, 16.253 life-jacket dan 307 life-buoy yang mampu menampung 19.438 orang.

  • Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, yang dulu dikenal dengan momok ketidaktepatan waktu dan fasilitas seadanya, kini telah bertransformasi menjadi
    moda transportasi
    publik yang andal dan nyaman. Namun, di balik reputasi tersebut, KRL memiliki perjalanan panjang yang tidak banyak diketahui publik. 
    Transformasi KRL bukan terjadi dalam semalam. Moda ini telah menjadi bagian dari denyut kehidupan kota sejak lebih dari satu abad silam. Tepatnya pada 6 April 1925, kereta listrik pertama kali melintasi jalur Tanjung Priok–Meester Cornelis (sekarang Jatinegara), menandai dimulainya era elektrifikasi perkeretaapian di Indonesia.
    Kala itu, kehadiran KRL merupakan terobosan besar dalam dunia transportasi urban. Meski masih terbatas jangkauannya, moda ini menjadi solusi mobilitas masyarakat di Batavia dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, jaringan KRL terus berkembang, mengikuti pertumbuhan kota-kota satelit dan kebutuhan masyarakat yang makin dinamis.
    Kini, setelah lebih dari 100 tahun melaju, wajah KRL telah berubah drastis. Dari yang dulu kerap dipandang sebelah mata karena jadwal yang tak menentu dan fasilitas seadanya,
    KRL Commuter Line
    kini menjelma menjadi moda transportasi massal modern yang semakin digemari, terutama di wilayah Jabodetabek.
    Putri (33) adalah salah satu dari banyak penumpang yang merasakan transformasi KRL. Tinggal di Depok, Jawa Barat, ia menjadikan KRL Commuterline sebagai moda transportasi andalan untuk berangkat dan pulang kerja setiap hari.
    Padahal, perempuan yang bekerja di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, tersebut punya kendaraan pribadi yang sebenarnya bisa dimanfaatkan.
    “Pilih KRL Commuter Line karena tarifnya terjangkau dan pastinya bebas macet, apalagi di jam-jam sibuk. Jadwalnya juga kan tepat waktu, jarang telat,” ujar Putri.
    Namun, bukan hanya itu yang membuat Putri betah menggunakan layanan transportasi massal tersebut.
    “Sekarang banyak fasilitas pendukung ya, seperti stan makanan dan minuman. Ini sangat membantu (pekerja seperti saya) kalau pagi belum sempat sarapan atau sekadar mengganjal perut saat pulang,” tambahnya.
    Pengalaman Putri hanyalah satu dari sekian banyak cerita pengguna KRL Commuter Line yang merasakan perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penumpang lain yang telah menggunakan KRL selama satu dekade, Utie Adnu, menegaskan hal serupa.
    “Commuter Line sudah seperti kendaraan andalan bagi saya. Jadwal keberangkatannya tepat, fasilitas lengkap, dari toilet bersih hingga
    charging port
    . Bahkan sekarang ada
    water station
    gratis di beberapa stasiun,” tuturnya dalam unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (11/7/2024).
    Uti juga mengaku senang karena tiket KRL Commuter Line kini bisa diakses lewat berbagai metode
    cashless
    selain Kartu Multi Trip (KMT) dan uang elektronik (
    e-money
    ), yaitu pindai QR Code dari platform
    ride-hailing
    .
    Perjalanan dengan KRL Commuter Line pun semakin menyenangkan karena ada petugas yang selalu siap membantu.
    Transformasi layanan KRL Commuter Line tak lepas dari peran
    PT KAI Commuter
    sebagai operator. Upaya ini pun berbuah manis dalam bentuk peningkatan jumlah penumpang.
    Berdasarkan data KAI Commuter, total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sepanjang 2024 mencapai 328.153.923 orang. Jumlah ini meningkat sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 290.890.677 pengguna. Rata-rata jumlah pengguna harian selama pada 2024 tercatat sebanyak 1.014.934 orang.
    Sementara itu, hingga Maret 2025, rata-rata pengguna Commuter Line Jabodetabek tercatat sebanyak 991.290 orang pada hari kerja (weekday), dan 645.798 orang pada akhir pekan (
    weekend
    ). Total volume pengguna dari Januari hingga minggu keempat Maret 2025 mencapai 76.680.215 orang.
    Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna.
    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI Commuter melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah skema rekomposisi sarana untuk menjaga headway antar kereta. Hal terpenting, beragam fasilitas dan sarana terus disempurnakan pihaknya. Inovasi pun terus digalakkan.
    “KAI Commuter juga terus menambah fasilitas baru, seperti
    water station
    atau dispenser air minum gratis yang tersedia di Stasiun Juanda, Jakarta Kota, Manggarai, Tanah Abang, dan Bekasi,” paparnya kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2024).
    Inovasi lain yang dihadirkan KAI Commuter adalah Commuter Shelter Bike, area parkir sepeda gratis di beberapa stasiun, seperti Stasiun Bogor, Depok, Lenteng Agung, Tebet, dan Duri. Fasilitas ini sejalan dengan program Green Commuter yang digalakkan oleh perusahaan.
    “Nantinya, fasilitas tersebut juga bakal tersedia di Stasiun Bekasi, Kranji, Matraman, Cikarang, Kemayoran, Pondok Ranji, Tanjung Priok, Buaran, Cisauk, Daru, Kebayoran, dan Stasiun Palmerah,” kata Joni.
    Sebagai bagian dari upaya menyediakan layanan yang lebih inklusif, KAI Commuter terus meningkatkan fasilitas bagi perempuan, ibu hamil, dan pengguna berkebutuhan khusus.
    Untuk penumpang perempuan, tersedia
    Kereta Khusus Wanita
    (KKW) yang dioperasikan pada rangkaian tertentu. Sementara itu, ibu menyusui dapat menggunakan ruang laktasi yang telah tersedia di 27 stasiun.
    Bagi ibu hamil, KAI Commuter menyediakan PIN khusus guna memudahkan mereka mendapatkan prioritas tempat duduk di dalam kereta.
    Sementara bagi pengguna penyandang disabilitas, selain toilet khusus dan nomor bantuan 081296605747, KAI Commuter juga menghadirkan Kartu Disabilitas. Kartu ini bisa diambil di Stasiun Juanda, Bogor, Sudirman, Tanah Abang, Duri, dan Bekasi.
    Aspek keamanan turut menjadi prioritas. KAI Commuter memasang Sistem CCTV Analytic di setiap stasiun. Sistem ini dapat memproses dan menganalisa setiap data foto atau video untuk mengidentifikasi potensi tindak kriminal.
    Sementara itu, untuk memudahkan pengguna, KAI Commuter meluncurkan aplikasi
    C-Access
    , hasil
    rebranding
    dari KRL Access dengan fitur-fitur terbaru. Lewat sistem ini, pengguna dapat mengecek jadwal dan posisi kereta dengan mudah.
    Melihat tren peningkatan pengguna yang diprediksi berlanjut, bahkan mencapai 2 juta penumpang per hari pada 2025-2026 mendatang, KAI Commuter pun sudah menjalankan sekaligus mempersiapkan sejumlah strategi.
    Salah satu strategi yang sedang berjalan adalah melakukan rekomposisi sarana dengan mengubah beberapa rangkaian kereta menjadi 8 kereta (SF8) dari sebelumnya 12 kereta (SF12) dan 10 kereta (SF10).
    Meski demikian, KAI Commuter tetap mengoperasikan rangkaian KRL SF12 dan SF10 untuk melayani pengguna setiap harinya. Langkah ini diambil untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi operasional dan kenyamanan penumpang.
    “Rekomposisi (dilakukan dengan) mempertimbangkan okupansi,
    headway
    , dan
    peak hour
    pada perjalanan Commuter Line di setiap lintas layanannya,” terang Joni.
    Mengoptimalkan sarana yang ada saat ini dengan melakukan maintenance secara berkala dan intensif agar sarana tetap optimal dalam operasionalnya.
    Langkah tersebut tidak lain dilakukan untuk menjaga performa sarana dan
    headway
    perjalanan Commuter line sampai nanti sarana baru dari INKA dan CRRC dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari seluruh wilayah penyangga di Jabodetabek.
    Tidak hanya soal transportasi, Commuter Line kini juga menjadi penghubung ke berbagai destinasi menarik di sekitar stasiun, memperkuat posisinya sebagai bagian integral dari gaya hidup urban.
    “Karena KRL Commuter Line sudah jadi andalan, sebisa mungkin kalau ada agenda
    nongkrong
    di Jakarta, saya pilih tempat yang tidak jauh dari stasiun. Untungnya, beberapa stasiun dikelilingi
    spot-spot nongkrong
    keren. Misalnya, dari Stasiun Sudirman, bisa jalan kaki ke Grand Indonesia,” kata Putri kembali membagikan pengalamannya.
    Penumpang KRL Commuter Line lainnya, Vieri Muhammad, juga menyampaikan hal serupa.
    Ia bahkan merekomendasikan beberapa tempat menarik di sekitar stasiun, seperti Sunyi Coffee dekat Stasiun Kebayoran, kuliner di belakang Masjid Cut Mutia dekat Stasiun Gondangdia, dan Kongsi 8 dekat Stasiun Jatinegara.
    Cerita Putri, Utie, dan Vieri mewakili jutaan pengguna KRL Commuterline Jabodetabek lainnya. Dari yang dulu dianggap sebagai “momok”, kini moda transportasi ini telah bertransformasi menjadi sahabat setia kaum urban.
    Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, KAI Commuter telah membuktikan bahwa
    transportasi publik
    bisa nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dishub DKI: Puncak Arus Balik di 7 Terminal Terjadi 5 April, 21 Ribu Lebih Penumpang Tiba di Jakarta

    Dishub DKI: Puncak Arus Balik di 7 Terminal Terjadi 5 April, 21 Ribu Lebih Penumpang Tiba di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Puncak arus balik mudil Idulfitri 1446 Hijriah di tujuh terminal di Jakarta terjadi pada H+4 Lebaran atau pada Sabtu (5/4/2025) kemarin.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo bilang, setidaknya ada 21.931 penumpang yang sudah kembali ke ibu kota pada 5 April kemarin.

    Puluhan ribu pemudik itu kembali masuk Jakarta dari tujuh terminal berbeda, yaitu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok.

    Kemudian, Terminal Lebak Bulus, Terminal Angke, dan Terminal Grogol.

    “Untuk Terminal Terpadu Pulo Gebang, tercatat pada 5 April kemarin penumpang yang tiba sebanyak 3.920 penumpang,” ucap Syafrin dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).

    Sedangkan, penumpang yang tiba di Terminal Kampung Rambutan sebanyak 12.169 orang; Terminal Kalideres sebanyak 4.235 penumpang; Terminal Tanjung Priok sebanyak 1.031 penumpang.

    Selanjutnya, Terminal Lebak Bulus sebanyak 454 penumpang, Terminal Angke sebanyak 98 penumpang, serta Terminal Grogol sebanyak 24 penumpang.

    Dibandingkan periode normal, Syafrin menyebut, angka kedatangan penumpang di tujuh penumpang itu naik nyaris 500 kali lipat.

    Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2024 lalu, jumlah penumpang naik lebih dari 50 persen.

    “Dibandingkan dengan periode normal penumpang tiba naik 449,61 persen dan dibandingkan H+4 Lebaran tahun 1024 naik 57,94 persen,” tuturnya. 

  • Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Masyarakat ‘Ngirit’ atau Ekonomi Lagi Sulit?

    Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Masyarakat ‘Ngirit’ atau Ekonomi Lagi Sulit?

    Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan masyakarat pada mudik Lebaran 2025 turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan utamanya terjadi pada pengguna transportasi umum, sehingga turut berdampak pada perputaran ekonomi yang biasanya selalu mendapatkan momentum saat libur Lebaran.

    Adapun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat arus mudik Lebaran 2025 dimulai pada 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025. Puncak arus mudik pun terjadi pada 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diprediksi jatuh pada esok hari atau 6 April 2025.

    Pada puncak arus mudik atau H-3 Idulfitri, pergerakan masyarakat harian di sejumlah moda transportasi sempat mencapai level tertingginya selama masa angkutan Lebaran 2025. Pergerakan tertinggi berada di moda angkutan udara atau pesawat yang mencapai 303.468 penumpang.

    Kemudian, penumpang angkutan penyeberangan tercatat menyentuh level 297.342 penumpang dan kereta api sebanyak 247.611 penumpang. Adapun angkutan laut sekitar 115.993 penumpang.

    Perbedaan hanya ada pada angkutan bus di mana pergerakan tertinggi jatuh pada H-4 Idulfitri atau 27 Maret 2025 sebesar 300.793 orang.

    Adapun sampai dengan H+1 Idulfitri atau 1 April 2025, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi tercatat turun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi sejak 21 Maret-1 April 2025 baik kereta api, udara, laut, penyeberangan dan bus sebesar 12,1 juta penumpang.

    Jumlah itu turun dari akumulasi 2024 yakni 12,5 juta penumpang atau terjadi penurunan sebesar 3,57%. Penurunan utamanya terjadi pada moda angkutan laut, penyeberangan dan bus. Moda kereta api dan udara tercatat masih naik dari periode 2024.

    Berbeda dengan moda angkutan umum, jumlah pemudik dengan moda angkutan pribadi pada 2025 masih tercatat naik dari 2024. Berdasarkan data yang dihimpun posko Angkutan Lebaran Kemenhub, jumlah penumpang angkutan pribadi dari 21 Maret hingga 1 April 2025 tercatat sebanyak 47,1 juta orang atau naik dari tahun sebelumnya 44,1 juta. Kenaikan itu sebesar 6,85%.

    Penurunan jumlah pemudik sebelumnya telah terlihat dari survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama dengan Badan Litbang Kompas. Pada Idulfitri 2025, potensi pergerakan diprediksi sebanyak 146,48 juta jiwa.

    Angka prediksi itu turun dari angka prediksi Lebaran 2024 yang mencapai 193 juta pemudik. Bahkan, angka realisasinya jauh lebih tinggi yakni mencapai sekitar 242 juta orang.

    Adapun Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengamini penurunan jumlah pemudik tahun ini. Dia menilai penurunan utamanya terjadi pada angkutan bus, sebagaimana terlihat di empat terminal seperti Pulo Gebang, Tanjung Priok, Kalideres dan Poris.

    Menurut Djoko, pemudik banyak yang masih memilih moda sepeda motor. Dia juga melihat tren yang berbeda tahun ini, di mana masyarakat mudik tanpa dibarengi dengan belanja.

    “Bisa juga orang mudik yang penting kumpul tetapi tidak belanja. Buktinya di daerah juga kuliner-kuliner tidak seramai dulu, hotel-hotel juga enggak marak,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (5/4/2025).

    Djoko memandang penurunan jumlah pemudik turut disebabkan oleh faktor ekonomi. Misalnya, kalangan aparatur sipil negara (ASN) menahan belanjanya saat mudik Lebaran karena penghasilannya yang tidak setinggi dulu lagi.

    Hal itu diketahui lantaran efisiensi anggaran pemerintahan yang diberlakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 yang memerintahkan kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi anggaran kementerian.

    Konsekuensinya, kata Djoko, ASN yang biasanya mendapatkan tambahan penghasilan dari seminar, diskusi maupun dinas ke luar kota kini harus menahan belanja saat momen Lebaran.

    “Hanya dapat gaji saja. Ya terus mau apa? Berat mereka itu. Kalau pejabatnya eselon 2 dan 3 dapat tunjangan. Apalagi eselon 1. Coba yang staf-stafnya, belum lagi [swasta, red] yang kena PHK atau yang honorer-honorer itu. Terasa mereka,” terang akademisi Universitas Unika Soegijapranata itu.

    Pengusaha Buka Suara

    Kalangan pengusaha pun turut melihat adanya penurunan jumlah pemudik dan potensi penurunan perputaran uang saat Lebaran 2025, apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengakui bahwa perekonomian masyarakat saat momentum Idulfitri 2025 tidak sebesar saat Idulfitri tahun-tahun sebelumnya. Hal itu kendari momentum pergerakan ekonomi Lebaran tetap terjadi utamanya di sektor-sektor seperti transportasi, makanan dan minuman serta restoran.

    “Jadi dengan sendirinya ada penurunan dari momentum Lebaran yang biasanya selalu ada peningkatan. Mungkin lebaran tahun ini tetap ada peningkatan, tetapi tidak sebesar seperti biasanya,” ujarnya kepada wartawan pada sela-sela acara gelar griya Idulfitri 2025 di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Selasa (1/4/2025).

    Shinta juga memandang bahwa perekonomian domestik saat Idulfitri tahun ini juga tidak sebesar biasanya karena adanya faktor global.

    CEO Sintesa Group itu juga menggarisbawahi upaya pemerintah dalam memberikan insentif berupa diskon untuk tiket pesawat maupun retail.

    “Itu terus digenjot, jadi walaupun mungkin tidak sekuat seperti biasa itu tetap dilakukan untuk meningkatkan lebih banyak lagi peningkatan dari pada promosi,” ucapnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyebut perputaran uang selama libur Idulfitri 1446 Hijriah diprediksi menurun seiring dengan jumlah pemudik yang turun.

    Prediksi itu didasarkannya pada survei potensi pemudik pada Idulfitri 2025 dan 2024.

    Sarman mencatat, apabila tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idulfitri tahun ini diprediksi mencapai Rp137,9 triliun.

    Sarman menjelaskan, prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta orang atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang. Apabila rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta, maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp137,9 triliun.

    “Jumlah ini masih berpotensi naik, angka rata-rata per keluarga diambil angka yang minimal dan moderat. Jika per keluarga membawa rata-rata Rp4 juta maka potensi perputaran bisa mencapai Rp145 triliun,sehingga potensi perputaran di kisaran Rp137 triliun-Rp145 triliun,” terangnya dalam keterangan tertulis.

    Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membantah prediksi adanya penurunan geliat ekonomi pada Lebaran 2025 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, menurutnya pemerintah telah menggelontorkan berbagai program maupun bansos untuk menggerakkan ekonomi dan daya beli masyarakat.

    Airlangga menilai geliat ekonomi pada Lebaran tahun sebelumnya turut didongkrak oleh Pilpres dan Pileg. Untuk itu, dia memprediksi pergerakan ekonomi Lebaran tahun ini cenderung moderat, bukan turun.

    “Lebaran tahun sebelumnya ada Pilpres dan Pileg, jadi beda. Moderat,” katanya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).

    Sementara itu, pemerintah menyatakan bakal memastikan kelancaran dan keselamatan arus balik Lebaran 2025. Persiapan sudah dilakukan termasuk menyediakan opsi Work From Anywhere (WFA) untuk ASN agar bisa mengurai kepadatan arus balik yang diprediksi memuncak esok hari, Minggu (6/4/2025).

    “Kami akan mengelola arus balik semaksimal mungkin, seperti halnya arus mudik kemarin. Pelaksanaan arus mudik menjadi catatan dan pembelajaran dalam menyiapkan arus balik. Persiapan sarana dan prasarana tidak ada yang berubah. Kami juga tetap bersiap mengantisipasi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu tertentu,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhy di Jakarta, Jumat (4/4/2025), dikutip dari siaran pers.

  • Polda Metro Lakukan Rekayasa Arus Balik dari Cikampek, Prioritaskan untuk Pemudik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 April 2025

    Polda Metro Lakukan Rekayasa Arus Balik dari Cikampek, Prioritaskan untuk Pemudik Megapolitan 5 April 2025

    Polda Metro Lakukan Rekayasa Arus Balik dari Cikampek, Prioritaskan untuk Pemudik
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Polda Metro Jaya
    melakukan
    rekayasa lalu lintas
    di sejumlah ruas tol guna mengantisipasi lonjakan arus balik momen libur Lebaran 2025.
    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan, fokus utama diberikan pada kendaraan dari arah Cikampek menuju Jakarta yang telah menempuh perjalanan panjang.
    “Tadi dilakukan rekayasa lalu lintas dengan memberikan prioritas kepada kendaraan dari arah Cikampek. Mereka sudah menempuh perjalanan panjang dan waktu yang cukup lama,” ujar Karyoto saat mengecek Pos Pengamanan KM 25B, Kecamatan Cibitung, Sabtu (5/4/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Sementara itu, kendaraan dari arah Jagorawi untuk sementara dialihkan ke Tanjung Priok.
    Menurut Karyoto, rekayasa ini bersifat situasional tergantung kondisi lalu lintas.
    “Jika kondisi lalu lintas di Jagorawi kembali normal, maka arus masuk ke kota akan dibuka kembali. Namun jika padat, pengendara akan dialihkan ke Ring Road Tanjung Priok,” kata Karyoto.
    Karyoto juga menginstruksikan Ditlantas dan petugas Operasi Ketupat Jaya 2025 untuk terus memantau ketat setiap pintu keluar tol.
    “Jangan sampai terjadi penumpukan di dalam tol,” tegas Karyoto.
    Karyoto menambahkan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama selama arus balik Lebaran.
    Ia juga mengajak masyarakat bekerja sama dengan mengikuti arahan petugas demi kelancaran perjalanan.
    “Kami mohon kerja sama masyarakat untuk tetap tertib dan mengikuti instruksi petugas. Tujuannya satu, agar semua bisa kembali ke rumah dengan selamat dan nyaman,” ujarnya.
    Dalam tinjauannya ke Pospam KM 25B, Karyoto memantau arus lalu lintas yang dilakukan melalui CCTV di sejumlah titik strategis.
    Hasil pemantauan itu, kepadatan arus balik mulai terlihat dari arah Semarang di KM 73 hingga KM 60, serta sejumlah pintu keluar menuju Jakarta.
    Di sisi lain, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi mengimbau para pengemudi memastikan kondisi kendaraan tetap prima selama perjalanan.
    “Jaga stamina dan fokus selama perjalanan, serta gunakan rest area untuk beristirahat jika lelah. Ikuti arahan petugas di lapangan, terutama jika terjadi pengalihan arus lalu lintas,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terminal Pulo Gebang Siapkan Bus Malam dan Penginapan Rp 15 Ribu Selama Momen Arus Balik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 April 2025

    Terminal Pulo Gebang Siapkan Bus Malam dan Penginapan Rp 15 Ribu Selama Momen Arus Balik Megapolitan 5 April 2025

    Terminal Pulo Gebang Siapkan Bus Malam dan Penginapan Rp 15 Ribu Selama Momen Arus Balik
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, tetap menyediakan layanan
    angkutan malam
    hari bagi pemudik yang tiba di terminal pada waktu dini hari hingga pagi.
    Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Anwar menyatakan, pihaknya telah menyiapkan layanan angkutan malam hari (Amari) bekerja sama dengan TransJakarta.
    Layanan ini beroperasi dari pukul 00.00 hingga 05.00 WIB, khusus untuk melayani pemudik yang tiba dini hari.
    “Kami menyediakan bus angkutan malam hari, bus Trans Jakarta. Jadi jam 12 (tengah malam) sampai dengan jam 5 pagi,” ujar Anwar, Sabtu (5/4/2025), dikutip dari Antara.
    Amari melayani rute strategis dari Terminal Pulo Gebang menuju berbagai terminal di Jakarta di antaranya Lebak Bulus, Senen, Tanjung Priok, dan Kalideres.
    Selain transportasi malam, terminal ini juga menyediakan fasilitas penginapan khusus bagi penumpang bus.
    Dengan hanya Rp 15.000, penumpang dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
    “Kami sediakan tempat istirahat bagi penumpang yang turun di terminal. Cukup membayar Rp15.000 untuk bisa beristirahat di fasilitas kami,” kata Anwar.
    Berdasarkan catatan hingga pukul 15.00 WIB pada H+5 Lebaran, tercatat kedatangan penumpang sebanyak 3.238 orang, mengalami penurunan sekitar 47 persen dibanding tahun lalu.
    Sementara itu, jumlah bus yang tiba sebanyak 462 armada, juga turun 19 persen dari periode yang sama pada 2024.
    “Dan ini perkirakan akan bertambah terus semakin sore nanti,” tambahnya.
    Sementara itu, sebanyak 952 orang dijadwalkan berangkat dari
    Terminal Pulogebang
    pada hari yang sama, menggunakan 182 armada bus.
    Secara keseluruhan, sejak H- hingga H+5 Lebaran, tercatat 8.806 penumpang telah diberangkatkan dari terminal ini dengan 1.233 bus—angka yang menunjukkan peningkatan dari tahun 2024 yang mencatat 8.155 penumpang dengan 1.178 bus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus Balik Lebaran, Polisi Prioritaskan Kendaraan dari Arah Cikampek Menuju Jakarta – Halaman all

    Arus Balik Lebaran, Polisi Prioritaskan Kendaraan dari Arah Cikampek Menuju Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto memimpin pengecekan Pos Pengamanan (Pospam) KM 25B, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jaa Barat, pada Sabtu (5/4/2025).

    Dalam pengecekan tersebut, Karyoto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas di ruas tol yang mengarah ke Jakarta, khususnya untuk kendaraan yang datang dari arah Cikampek.

    “Tadi dilakukan rekayasa lalu lintas dengan memberikan prioritas untuk kendaraan dari arah Cikampek. Mereka sudah menempuh perjalanan panjang dan waktu yang cukup lama,” kata Karyoto, Sabtu (5/4/2025).

    Selain itu, pihak kepolisian juga memantau kondisi lalu lintas dengan menggunakan CCTV di berbagai titik strategis, mulai dari KM 73 hingga KM 60, yang merupakan titik rawan kepadatan. Kepadatan juga mulai tampak di pintu keluar menuju Jakarta.

    Sementara itu, kendaraan dari arah Jagorawi dialihkan menuju Tanjung Priok. 

    Pengendara tetap bisa menuju tujuan akhir, walaupun waktu tempuh bisa lebih panjang dan rekayasa bersifat situasional. 

    “Jika kondisi lalu lintas di Jagorawi kembali normal, maka arus masuk ke kota akan dibuka kembali,” ungkap Karyoto.

    Namun jika padat, pengendara akan dialihkan ke Ring Road Tanjung Priok.

    “Kami sudah instruksikan kepada seluruh jajaran Ditlantas dan anggota Operasi Ketupat Jaya 2025 untuk memantau ketat semua pintu keluar tol. Jangan sampai terjadi penumpukan di dalam tol,” imbuhnya.

    ARUS BALIK MUDIK – Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto melakukan pengecekan Pos Pengamanan (Pospam) KM 25B, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/4/2025). Rekayasa lalu lintas diprioritaskan untuk kendaraan dari arah Cikampek menuju Jakarta. (Tribunnews.com/Handout)

    Menurutnya, kenyamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dan dengan sinergi antara aparat dan masyarakat.

    Diharapkan arus balik Lebaran 2025 bisa berjalan lancar tanpa kendala berarti, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang kembali ke Jakarta dan sekitarnya

    “Kami mohon kerja sama masyarakat untuk tetap tertib dan mengikuti instruksi petugas. Tujuannya satu, agar semua bisa kembali ke rumah dengan selamat dan nyaman,” pungkasnya.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengimbau pengendara untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik, termasuk fungsi rem, ban, dan mesin.

    “Jaga stamina dan fokus selama perjalanan, serta gunakan rest area untuk beristirahat jika lelah. Ikuti arahan petugas di lapangan, terutama jika terjadi pengalihan arus lalu lintas,” tandasnya.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Polda Metro Jaya prioritaskan lalu lintas kendaraan untuk arus balik

    Polda Metro Jaya prioritaskan lalu lintas kendaraan untuk arus balik

    Tadi dilakukan rekayasa lalu lintas dengan memberikan prioritas kepada kendaraan dari arah Cikampek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya memprioritaskan lalu lintas kendaraan untuk arus balik lebaran dengan melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas tol guna mengurai kepadatan, khususnya bagi kendaraan yang datang dari arah Cikampek menuju Jakarta.

    “Tadi dilakukan rekayasa lalu lintas dengan memberikan prioritas kepada kendaraan dari arah Cikampek. Mereka sudah menempuh perjalanan panjang dan waktu yang cukup lama,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto ​​​​​​saat mengecek Pos Pengamanan (Pospam) KM 25B, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu.

    Sementara itu, kendaraan dari arah Jagorawi dialihkan menuju Tanjung Priok.

    Karyoto menyebutkan pengendara tetap bisa menuju tujuan akhir, walaupun waktu tempuh bisa lebih panjang dan rekayasa bersifat situasional.

    “Jika kondisi lalu lintas di Jagorawi kembali normal, maka arus masuk ke kota akan dibuka kembali. Namun jika padat, pengendara akan dialihkan ke Ring Road Tanjung Priok,” katanya.

    Dia mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Ditlantas dan anggota Operasi Ketupat Jaya 2025 untuk memantau ketat semua pintu keluar tol.

    “Jangan sampai terjadi penumpukan di dalam tol,” tegas Karyoto.

    Menurut dia, kenyamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dan dengan sinergi antara aparat dan masyarakat, diharapkan arus balik Lebaran 2025 bisa berjalan lancar tanpa kendala berarti, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang kembali ke Jakarta dan sekitarnya

    “Kami mohon kerja sama masyarakat untuk tetap tertib dan mengikuti instruksi petugas. Tujuannya satu, agar semua bisa kembali ke rumah dengan selamat dan nyaman,” jelas Karyoto.

    Dalam pengecekan Pospam di KM 25B itu, Kapolda Metro Jaya didampingi Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy dan Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol. Mustofa.

    Pemantauan juga dilakukan lewat CCTV di berbagai titik strategis. Kepadatan mulai terlihat dari arah Semarang, KM 73 hingga KM 60, serta pintu-pintu keluar menuju wilayah Jakarta.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto saat melakukan pengecekan CCTV di Pos Pengamanan (Pospam) KM 25B, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/4/2025). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi juga mengimbau pengendara untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik, termasuk fungsi rem, ban, dan mesin.

    “Jaga stamina dan fokus selama perjalanan, serta gunakan rest area untuk beristirahat jika lelah. Ikuti arahan petugas di lapangan, terutama jika terjadi pengalihan arus lalu lintas,” ucapnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Puncak arus balik di Terminal Tanjung Priok diprediksi H+5 Lebaran

    Puncak arus balik di Terminal Tanjung Priok diprediksi H+5 Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara memprediksi puncak arus balik di terminal bus itu terjadi pada Minggu (6/4) atau H+5 Lebaran 2025.

    “Arus balik pemudik mulai mengalami peningkatan pada Jumat (4/4) sore dan diperkirakan lonjakan penumpang masih terjadi hingga Minggu,” kata Kepala Tata Usaha Terminal Bus Tanjung Priok Heri Purnomo di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan sejak Jumat (4/4) hingga Sabtu pagi ini sebanyak 1.143 penumpang telah sampai di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara menggunakan 90 unit bus.

    Pada Jumat (4/4) tercatat sudah ada 927 penumpang datang dengan 65 bus. Kemudian pada Sabtu (5/5) pukul 08.00 WIB tercatat sebanyak 216 penumpang tiba dengan 25 bus. Mayoritas penumpang yang tiba berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang, kata dia, pihaknya bersama unsur terkait lain tetap melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi dan inspeksi kondisi kendaraan.​​​​​​ Saat ini kondisi di terminal masih terpantau kondusif.

    “Posko kesehatan maupun pengamanan juga masih siaga,” kata Heri.

    Sementara itu, penumpang bus asal Purbalingga, Jawa Tengah, Yanti (45) mengaku kembali ke Jakarta bersama keluarga setelah libur di kampung halaman sejak 25 Maret 2025.

    “Kebetulan suami saya pada Senin (7/4) sudah masuk kerja dan anak-anak juga akan mulai masuk sekolah,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi pastikan kelancaran arus balik di Pelabuhan Tanjung Priok

    Polisi pastikan kelancaran arus balik di Pelabuhan Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Polres Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara memastikan kelancaran arus balik Lebaran yang menggunakan transportasi laut di Pelabuhan Tanjung Priok dengan menempatkan personel gabungan.

    “Kami melaksanakan pengamanan dan pelayanan arus balik penumpang,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan dirinya bersama Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok M. Takwim Masuku serta pemangku kebijakan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok telah melakukan pemantauan pelayanan arus balik.

    Kegiatan itu untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan masyarakat yang kembali dari mudik Lebaran.

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok akan terus membangun koordinasi dan kolaborasi dengan KSOP, TNI, PT. Pelni, Pelindo II, Pemda, Basarnas, Dinas Perhubungan serta instansi terkait lainnya guna menciptakan situasi yang aman, lancar, nyaman dan tertib.

    Tak hanya fokus pada pengamanan, Polres Pelabuhan Tanjung Priok tapi juga menurunkan tim dokter kesehatan melalui Seksi Kedokteran dan Kesehatan.

    “Kami memberikan pelayanan medis bagi penumpang yang membutuhkan bantuan pemeriksaan kesehatan dan obat,” kata Martuasah.

    Selain itu, personel Polwan Polres Pelabuhan Tanjung Priok turut membagikan bingkisan kepada anak-anak penumpang agar mereka merasa nyaman dan gembira selama perjalanan serta tidak jenuh sambil menunggu keberangkatan kapal.

    Dia mengimbau para penumpang, baik yang turun maupun naik kapal, untuk selalu memeriksa dan menjaga barang bawaannya guna menghindari kehilangan

    “Kami minta para orang tua mengawasi anak-anaknya agar tidak terpisah dari keluarganya. Ini kami lakukan demi terwujudnya situasi yang aman, nyaman, tertib dan lancar selama arus balik mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H,” ujarnya.

    Dengan adanya sinergi antar instansi di Pelabuhan Tanjung Priok, maka diharapkan pelayanan dapat maksimal dan perjalanan arus balik di Terminal Nusantara Pura II, berjalan aman, lancar, tertib dan sukses.

    “Sejauh ini tidak ada kendala berarti serta tidak ada gangguan kamtibmas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Ini merupakan kinerja bersama petugas dan pemudik,” kata Martuasah.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025