kab/kota: Tanjung Priok

  • Gulkarmat evakuasi ular di kloset rumah warga di Tanjung Priok

    Gulkarmat evakuasi ular di kloset rumah warga di Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengevakuasi ular jenis sanca yang bersembunyi di kloset rumah warga yang berada di Jalan Muara Bahari Barat Tanjung Priok, Selasa.

    “Kami berhasil mengevakuasi ular sanca sepanjang satu meter setelah dikeluarkan dari kloset,” kata Kasiops (Gulkarmat) Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan evakuasi ular ini berawal dari adanya laporan warga yang mencurigai adanya hewan di kloset kamar mandi tempat tinggal mereka.

    Rumah tersebut dihuni oleh tiga orang yang mengaku kloset di rumah mereka mampet selama lima hari.

    Mencurigai adanya hewan di dalam kloset, mereka pun kemudian mencoba memancing hewan tersebut keluar dengan memberikan makanan. Setelah dipancing keluar, tampak seekor ular sepanjang satu meter. Warga selanjutnya melapor ke petugas Gulkarmat

    Segera setelah menerima laporan, kata Gatot, petugas langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Petugas berhasil menangkap ular tersebut di bawah kompor.

    “Evakuasi berjalan dengan baik dan tidak ada korban,” kata Gatot.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kamis, Pelni Jakarta berangkatkan ribuan penumpang ke Pelabuhan Kijang

    Kamis, Pelni Jakarta berangkatkan ribuan penumpang ke Pelabuhan Kijang

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Jakarta menyebutkan ribuan penumpang akan diberangkatkan ke Pelabuhan Kijang dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (10/4).

    “Arus balik masih berjalan hingga 16 April 2025 dan sejauh ini ada 1.400 orang sudah membeli tiket kapal yang berangkat pada Kamis (10/4), namun hingga saat pembelian tiket maish dibuka,” kata Kepala Cabang PT Pelni Jakarta Dicky Dermawan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, kapal yang berangkat ke Pelabuhan Kijang pada Kamis (10/4) adalah KM Tidar dengan kapasitas 2.000 penumpang.

    “Jumlah penumpang bisa saja terus bertambah hingga waktu keberangkatan,” ujarnya.

    Dicky mengatakan puncak arus balik di Pelabuhan Tanjung Priok terjadi pada Jumat (4/4), tapi setiap harinya ada penumpang yang datang dan berangkat dari pelabuhan yang ada di Jakarta Utara ini.

    “Sejauh ini sejak arus mudik hingga arus balik jumlah penumpang cukup padat dan untuk jumlah pastinya akan didapatkan setelah operasi ini berakhir pada 16 April 2025,” kata dia.

    Dia menuturkan animo masyarakat selama libur Lebaran ini cukup luar biasa dan pihaknya bersama pemangku kebijakan bersama-sama melakukan mobilisasi di pelabuhan agar semua dapat berjalan dengan lancar.

    “Kami berkomitmen meningkatkan layanan mulai penjualan tiket secara daring melalui aplikasi dan laman Pelni, sehingga lebih memudahkan masyarakat untuk mengakses tiket,” kata dia.

    Sebelumnya PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang DKI Jakarta menyiapkan sembilan kapal penumpang untuk melayani angkutan mudik 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kami memiliki satu kapal dengan muatan 3.000 penumpang, enam kapal dengan kapasitas 2.000 penumpang dan dua kapal dengan muatan 1.000 penumpang,” katanya.

    Ia mengatakan sembilan kapal tersebut adalah KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Tidar, KM Kelud, KM Bukit Raya, KM Ngappulu dan KM Kelimutu.

    Sembilan kapal ini melayani rute pelayaran ke sejumlah pelabuhan mulai dari pelabuhan di wilayah barat seperti Belawan dan Batam. Kemudian jalur tengah ke Ambon, Banda, Bau-Bau, Larantuka, Kupang hingga ke wilayah timur di Papua.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Hari Kloset Mampet, Pemilik Rumah di Sunter ‘Pancing’ Pakai Makanan Mendadak Muncul Ular 2 Meter

    5 Hari Kloset Mampet, Pemilik Rumah di Sunter ‘Pancing’ Pakai Makanan Mendadak Muncul Ular 2 Meter

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Warga di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara dibuat geger dengan penemuan seekor ular sanca kembang sepanjang dua meter yang tiba-tiba muncul dari dalam kloset rumahnya.

    Penemuan ular ini terjadi pada Selasa (8/4/2025) pagi di dalam rumah warga di Jalan Muara Bahari.

    Awalnya, pemilik rumah curiga karena kloset di kamar mandinya mampet selama lima hari.

    Pemilik rumah lalu mencoba “memancing” penyebab mampetnya kloset dengan memasukkan makanan ke dalamnya, salah satunya rendang.

    Tak disangka, seekor ular liar justru keluar dari lubang tersebut dan langsung merayap ke dapur.

    Kaget dengan kemunculan hewan melata itu, penghuni rumah segera menghubungi petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara.

    Kepala Regu Pemadam Kebakaran Pos Papanggo Fitroh Arif Rohman mengatakan, pihaknya menindaklanjuti laporan dengan mengirimkan tiga personel ke rumah itu.

    “Kita dapat laporan dari warga, katanya ada ular di dapurnya. Awalnya klosetnya mampet lima hari. Setelah dipancing pakai makanan, ularnya keluar dan lari ke rak piring,” kata Fitroh, Selasa siang.

    Fitroh menjelaskan, petugas yang datang ke lokasi langsung bergerak cepat melakukan penanganan.

    Ular ditemukan di belakang rak piring dan langsung dijepit menggunakan alat penjepit khusus.

    Dengan cepat, ular itu dapat ditangkap tanpa melukai siapapun dalam rumah itu.

    Diduga, ular sanca kembang itu masuk ke rumah lewat saluran pembuangan atau lubang kloset dari area kebun yang berada di sekitar lingkungan rumah.

    “Karena di sekitar lokasi ada kebun. Kemudian untuk jenis ularnya itu ular sanca kembang, panjangnya kurang lebih dua meter,” kata Fitroh.

    Saat ini, ular tersebut sudah diamankan di Pos Pemadam Kebakaran Papanggo dan rencananya akan dibawa ke penangkaran hewan liar.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tren Naik Turun Pemudik Lebaran, Bagaimana Tahun Ini?

    Tren Naik Turun Pemudik Lebaran, Bagaimana Tahun Ini?

    Bisnis.com, JAKARTA – Mudik Lebaran 2025 agaknya tampak berbeda jika dibandingkan dengan momen pada perayaan Idulfitri pada tahun-tahun sebelumnya.

    Pasalnya, setelah masa pandemi Covid-19 pada 2020, tren realisasi para pemudik terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, pada tahun ini trennya mulai mengalami penurunan.

    Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat arus mudik Lebaran 2025 dimulai pada 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025. Puncak arus mudik pun terjadi pada 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diprediksi jatuh pada esok hari atau 6 April 2025. 

    Pada puncak arus mudik atau H-3 Idulfitri, pergerakan masyarakat harian di sejumlah moda transportasi sempat mencapai level tertingginya selama masa angkutan Lebaran 2025. Pergerakan tertinggi berada di moda angkutan udara atau pesawat yang mencapai 303.468 penumpang.

    Kemudian, penumpang angkutan penyeberangan tercatat menyentuh level 297.342 penumpang dan kereta api sebanyak 247.611 penumpang. Adapun angkutan laut sekitar 115.993 penumpang. 

    Perbedaan hanya ada pada angkutan bus di mana pergerakan tertinggi jatuh pada H-4 Idulfitri atau 27 Maret 2025 sebesar 300.793 orang.

    Adapun sampai dengan H+1 Idulfitri atau 1 April 2025, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi tercatat turun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi sejak 21 Maret—1 April 2025 baik kereta api, udara, laut, penyeberangan dan bus sebesar 12,1 juta penumpang.

    Jumlah itu turun dari akumulasi 2024 yakni 12,5 juta penumpang atau terjadi penurunan sebesar 3,57%. Penurunan utamanya terjadi pada moda angkutan laut, penyeberangan dan bus. Moda kereta api dan udara tercatat masih naik dari periode 2024.

    Berbeda dengan moda angkutan umum, jumlah pemudik dengan moda angkutan pribadi pada 2025 masih tercatat naik dari 2024. Berdasarkan data yang dihimpun posko Angkutan Lebaran Kemenhub, jumlah penumpang angkutan pribadi dari 21 Maret hingga 1 April 2025 tercatat sebanyak 47,1 juta orang atau naik dari tahun sebelumnya 44,1 juta. Kenaikan itu sebesar 6,85%.

    Adapun Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengamini penurunan jumlah pemudik tahun ini. Dia menilai penurunan utamanya terjadi pada angkutan bus, sebagaimana terlihat di empat terminal seperti Pulo Gebang, Tanjung Priok, Kalideres dan Poris.

    Menurut Djoko, pemudik banyak yang masih memilih moda sepeda motor. Dia juga melihat tren yang berbeda tahun ini, di mana masyarakat mudik tanpa dibarengi dengan belanja.

    “Bisa juga orang mudik yang penting kumpul tetapi tidak belanja. Buktinya di daerah juga kuliner-kuliner tidak seramai dulu, hotel-hotel juga enggak marak,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (5/4/2025).

    Djoko memandang penurunan jumlah pemudik turut disebabkan oleh faktor ekonomi. Misalnya, kalangan aparatur sipil negara (ASN) menahan belanjanya saat mudik Lebaran karena penghasilannya yang tidak setinggi dulu lagi.

    Hal itu diketahui lantaran efisiensi anggaran pemerintahan yang diberlakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 yang memerintahkan kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi anggaran kementerian.

    Konsekuensinya, kata Djoko, ASN yang biasanya mendapatkan tambahan penghasilan dari seminar, diskusi maupun dinas ke luar kota kini harus menahan belanja saat momen Lebaran.

    “Hanya dapat gaji saja. Ya terus mau apa? Berat mereka itu. Kalau pejabatnya eselon 2 dan 3 dapat tunjangan. Apalagi eselon 1. Coba yang staf-stafnya, belum lagi [swasta, red] yang kena PHK atau yang honorer-honorer itu. Terasa mereka,” terang akademisi Universitas Unika Soegijapranata itu.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut bahwa penurunan pendapatan menjadi penyebab utama sepinya pergerakan mudik.

    “Sekarang ini, pendapatan sedang turun, terutama di pedagang kaki lima, sektor informal, dan UMKM,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (6/4/2025).

    Bagi kelompok ini, kata Bhima, omzet yang merosot berarti lebaran tanpa mudik adalah keputusan rasional. Namun, bukan hanya sektor informal. Kalangan pekerja formal pun kini lebih berhati-hati.

    Meski masih menerima Tunjangan Hari Raya (THR), banyak yang memilih menyimpan dana tersebut sebagai cadangan darurat pasca-Lebaran.

    “Kalau setelah lebaran kena PHK bagaimana? Banyak yang akhirnya menunda mudik,” lanjut Bhima.

    Bhima menjelaskan bahwa transportasi menjadi sektor yang paling terdampak. Tiket pesawat, bus, kereta, hingga kapal laut biasanya melonjak karena permintaan tinggi saat mudik. Penurunan jumlah pemudik artinya lesunya pemasukan dari sektor ini.

    “Begitu juga sektor perhotelan, makanan-minuman, hingga industri oleh-oleh yang omzetnya saat Lebaran bisa menutup biaya operasional sepanjang tahun,” imbuhnya.

    Menurutnya, ketika mudik sepi, banyak pengusaha di daerah yang “gigit jari”. Tenaga kerja di sektor ini pun ikut menanggung dampak. Bagi banyak daerah yang mengandalkan momentum Lebaran untuk mendorong pendapatan asli daerah, kondisi ini jelas memprihatinkan.

    Oleh sebab itu, Bhima menilai bahwa solusinya ada pada kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada perlindungan daya beli masyarakat.

    Bhima menambahkan bahwa Ramadan dan Lebaran merupakan periode konsumsi rumah tangga tertinggi dalam setahun. Jika momentum ini hilang, maka pertumbuhan ekonomi nasional pun terancam stagnan. 

    “Jangan ada kebijakan yang mendistorsi konsumsi. Diskon tarif listrik harus diperpanjang hingga akhir tahun. Bantuan sosial harus tepat sasaran dan diperkuat,” tegas Bhima.

  • Pengalaman Tak Biasa Mudik Naik Kapal Perang Bikin Warga Jadi Ikut Belajar Kedisiplinan Ala TNI AL

    Pengalaman Tak Biasa Mudik Naik Kapal Perang Bikin Warga Jadi Ikut Belajar Kedisiplinan Ala TNI AL

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Cerita pengalaman pulang kampung tak biasa dirasakan para peserta mudik gratis naik kapal perang TNI AL dalam momen Lebaran 2025.

    Selain bisa merasakan fasilitas kapal perang KRI Banjarmasin-592, para peserta mudik juga ikut belajar kedisiplinan ala tentara ketika berada di dalam alutsista.

    Cerita ini salah satunya disampaikan Aifi Erlin (47), perempuan asal Semarang yang kini menetap di Cileungsi.

    Ditemui di Markas Kolinlamil, Aifi dan keluarganya baru saja menyelesaikan perjalanan pulang dari kampung halaman bukan dengan kereta atau bus seperti biasanya, melainkan menumpang kapal perang milik TNI AL.

    “Seru deh. Baru pertama kali saya naik kapal perang,” katanya, Senin (7/4/2025) sore.

    Bagi Aifi, perjalanan ini bukan sekadar pulang kampung, tetapi juga menjadi pengalaman langka yang tak bisa dirasakan sehari-hari.

    Enam tahun lalu ia sempat mudik dengan kapal Pelni, tapi perjalanan kali ini terasa begitu berbeda.

    “Kalau Pelni beda ya, ini kapal perang. Kapan lagi bisa naik kayak gini? Nggak mungkin sehari-hari kita bisa ngerasain,” ungkap Aifi.

    Selama di atas kapal, Aifi mengaku merasakan kenyamanan dan keramahan dari para prajurit TNI AL.

    Bahkan, ia juga mengaku sedikit belajar tentang kedisiplinan tentara yang diterapkan di dalam kapal itu.

    “Jadi salah satu kedisiplinannya gitu, diingatkan terus supaya nggak buang sampah sembarangan. Kalau mau merokok, ya di tempatnya. Semua tertib, tapi nggak kaku. Tentaranya juga ramah-ramah,” tuturnya.

    Cerita lainnya diungkapkan Isnadi (34), warga Kabupaten Tangerang yang juga baru pertama kali mengikuti mudik dengan kapal perang.

    Ia bersama istrinya, Ririn (34), serta dua anak mereka menumpang kapal dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.

    Perjalanan memakan waktu sekitar dua hari satu malam.

    Meski pertama kali naik kapal perang, Isnadi mengaku terkesan dengan fasilitas dan layanan yang diberikan selama perjalanan.

    “Seru banget sih. Makan pagi, siang, malam semua dapet. Toiletnya bersih, airnya lancar, semua fasilitas cukup,” ungkapnya.

    Istrinya, Ririn, mengaku senang bisa menikmati perjalanan tersebut bersama keluarga.

    Ia menyebut, TNI AL menyediakan ruang khusus bagi ibu dan anak, sehingga lebih nyaman selama pelayaran.

    “Kalau untuk ibu yang punya anak di bawah lima tahun, ada kamar khusus, ada AC-nya, jadi lebih nyaman,” ujarnya.

    Ririn juga memuji keramahan prajurit TNI selama di atas kapal.

    Kedua buah hati yang ia bawa serta dalam mudik ini jadi bisa ikut mengenal singkat bagaimana kehidupan tentara di dalam kapal perang.

    “Tentaranya juga ramah-ramah. Sama anak kecil juga baik-baik, jadi mereka nggak takut, malah senang ketemu tentara. Kapan lagi bisa ketemu kayak gitu,” ucap Ririn.

    Pasangan suami istri Isnadi dan Ririn pun mengaku sangat puas dan berencana mengikuti program mudik gratis naik kapal perang ini di tahun-tahun berikutnya.

    Diberitakan sebelumnya, ribuan peserta mudik gratis menggunakan kapal perang TNI AL tiba kembali di Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Ribuan pemudik itu tiba dengan KRI Banjarmasin-592 di Markas Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan disambut oleh Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Hudiarto Krisno Utomo.

    Laksda Krisno mengatakan, arus balik mudik gratis bersama TNI AL berjalan lancar dan seluruh penumpang tiba di Jakarta dalam kondisi sehat.

    “Pada sore hari ini kita menerima seluruh penumpang arus balik dari mudik bersama gratis bersama dengan TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Banjarmasin-592,” ujar Krisno.

    Ia menjelaskan, rute pelayaran arus balik kali ini masih sama dengan saat pemberangkatan, yakni dari Surabaya menuju Semarang dan berakhir di Jakarta.

    Menurut Krisno, seluruh penumpang selama pelayaran mendapatkan makan pagi, siang, dan malam.

    Pelaksanaan arus balik ini juga didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta beberapa bank Himbara yang bekerja sama dengan TNI AL.

    “Dari total 1.495 penumpang, sekitar 290 orang turun di Semarang. Kemudian ada penumpang yang naik lagi dari Semarang menuju ke Jakarta,” katanya.

    Krisno menambahkan, mudik gratis menggunakan kapal perang juga dilaksanakan di beberapa wilayah lain oleh pangkalan-pangkalan TNI AL (Lantamal), terutama di daerah yang belum memiliki akses penyeberangan.

    Lebih lanjut, Krisno mengungkapkan adanya perbedaan teknis pelaksanaan mudik tahun ini dibanding tahun sebelumnya.

    Salah satunya adalah penerapan sistem pendaftaran berbasis daring.

    “Kalau tahun lalu masih menggunakan sistem manual, tahun ini kita sudah gunakan sistem elektronik. Pendaftaran bisa dilakukan lewat handphone, dan masyarakat bisa melihat langsung sisa kuota yang tersedia. Ini membuat prosesnya lebih cepat dan transparan,” jelasnya.

    Pendaftaran secara daring ini pun hanya berlangsung dua hari karena langsung habis diserbu masyarakat.

    Selain itu, lanjut Krisno, sistem baru ini juga mempermudah pengelolaan penempatan sepeda motor dan penyampaian prosedur keselamatan kepada para penumpang.

    “Sepeda motor yang dibawa jumlahnya ratusan, kalau melintasi jalur darat tentu berbahaya. Di kapal, kita bisa atur lebih baik penempatannya dan sosialisasi ke penumpang soal keselamatan juga lebih efektif,” paparnya.

    Krisno menyebut para penumpang juga mengikuti berbagai kegiatan selama pelayaran, seperti menonton film bersama, bermain musik, hingga pengajian dan ceramah saat berbuka puasa.

    “Kami harap kegiatan ini terus berlanjut tiap tahun dan tentunya kami akan evaluasi lagi berdasarkan survei kepuasan yang akan dikirim setelah pelayaran,” tutup Krisno.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cerita Satu Keluarga Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Perang: Tentaranya Ramah, Anak Jadi Nggak Takut

    Cerita Satu Keluarga Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Perang: Tentaranya Ramah, Anak Jadi Nggak Takut

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino 

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Warga mendapatkan pengalaman menarik ketika mengikuti program mudik gratis menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin-592 yang diselenggarakan TNI AL di momen Idulfitri 1446 Hijriah.

    Perjalanan dari kampung halaman ke Jakarta yang ditempuh selama dua hari di dalam kapal perang berisi pasukan angkatan laut itu lantas menjadi sebuah cerita yang layak dikenang.

    Salah satu pemudik, Isnadi (34), warga Kabupaten Tangerang, mengaku baru pertama kali mengikuti mudik gratis sekaligus merasakan pengalaman menumpang kapal perang.

    “Ya, saya mudik pertama kali, pertama kali juga naik KRI Banjarmasin-592 ya kalau nggak salah nama kapalnya,” katanya di Markas Kolinlamil, Senin (7/4/2025).

    Ia bersama istrinya, Ririn (34), serta dua anak mereka menumpang kapal dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.

    Perjalanan memakan waktu sekitar dua hari satu malam.

    Meski pertama kali naik kapal perang, Isnadi mengaku terkesan dengan fasilitas dan layanan yang diberikan selama perjalanan.

    “Seru banget sih. Makan pagi, siang, malam semua dapet. Toiletnya bersih, airnya lancar, semua fasilitas cukup,” ungkapnya.

    Istrinya, Ririn, mengaku senang bisa menikmati perjalanan tersebut bersama keluarga.

    Ia menyebut, TNI AL menyediakan ruang khusus bagi ibu dan anak, sehingga lebih nyaman selama pelayaran.

    “Kalau untuk ibu yang punya anak di bawah lima tahun, ada kamar khusus, ada AC-nya, jadi lebih nyaman,” ujarnya.

    Ririn juga memuji keramahan prajurit TNI selama di atas kapal.

    Kedua buah hati yang ia bawa serta dalam mudik ini jadi bisa ikut mengenal singkat bagaimana kehidupan tentara di dalam kapal perang.

    “Tentaranya juga ramah-ramah. Sama anak kecil juga baik-baik, jadi mereka nggak takut, malah senang ketemu tentara. Kapan lagi bisa ketemu kayak gitu,” ucap Ririn.

    Pasangan suami istri Isnadi dan Ririn pun mengaku sangat puas dan berencana mengikuti program mudik gratis naik kapal perang ini di tahun-tahun berikutnya.

    Diberitakan sebelumnya, ribuan peserta mudik gratis menggunakan kapal perang TNI AL tiba kembali di Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Ribuan pemudik itu tiba dengan KRI Banjarmasin-592 di Markas Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan disambut oleh Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Hudiarto Krisno Utomo.

    Laksda Krisno mengatakan, arus balik mudik gratis bersama TNI AL berjalan lancar dan seluruh penumpang tiba di Jakarta dalam kondisi sehat.

    “Pada sore hari ini kita menerima seluruh penumpang arus balik dari mudik bersama gratis bersama dengan TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Banjarmasin-592,” ujar Krisno.

    Ia menjelaskan, rute pelayaran arus balik kali ini masih sama dengan saat pemberangkatan, yakni dari Surabaya menuju Semarang dan berakhir di Jakarta.

    Menurut Krisno, seluruh penumpang selama pelayaran mendapatkan makan pagi, siang, dan malam.

    Pelaksanaan arus balik ini juga didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta beberapa bank Himbara yang bekerja sama dengan TNI AL.

    “Dari total 1.495 penumpang, sekitar 290 orang turun di Semarang. Kemudian ada penumpang yang naik lagi dari Semarang menuju ke Jakarta,” katanya.

    Krisno menambahkan, mudik gratis menggunakan kapal perang juga dilaksanakan di beberapa wilayah lain oleh pangkalan-pangkalan TNI AL (Lantamal), terutama di daerah yang belum memiliki akses penyeberangan.

    Lebih lanjut, Krisno mengungkapkan adanya perbedaan teknis pelaksanaan mudik tahun ini dibanding tahun sebelumnya.

    Salah satunya adalah penerapan sistem pendaftaran berbasis daring.

    “Kalau tahun lalu masih menggunakan sistem manual, tahun ini kita sudah gunakan sistem elektronik. Pendaftaran bisa dilakukan lewat handphone, dan masyarakat bisa melihat langsung sisa kuota yang tersedia. Ini membuat prosesnya lebih cepat dan transparan,” jelasnya.

    Pendaftaran secara daring ini pun hanya berlangsung dua hari karena langsung habis diserbu masyarakat.

    Selain itu, lanjut Krisno, sistem baru ini juga mempermudah pengelolaan penempatan sepeda motor dan penyampaian prosedur keselamatan kepada para penumpang.

    “Sepeda motor yang dibawa jumlahnya ratusan, kalau melintasi jalur darat tentu berbahaya. Di kapal, kita bisa atur lebih baik penempatannya dan sosialisasi ke penumpang soal keselamatan juga lebih efektif,” paparnya.

    Krisno menyebut para penumpang juga mengikuti berbagai kegiatan selama pelayaran, seperti menonton film bersama, bermain musik, hingga pengajian dan ceramah saat berbuka puasa.

    “Kami harap kegiatan ini terus berlanjut tiap tahun dan tentunya kami akan evaluasi lagi berdasarkan survei kepuasan yang akan dikirim setelah pelayaran,” tutup Krisno.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pelni prediksi puncak arus balik di Batam pada 8 April

    Pelni prediksi puncak arus balik di Batam pada 8 April

    Pelayanan digital check-in di Pelabuhan Persada 99 yang melayani PT Pelni Batam. ANTARA/Amandine Nadja

    Pelni prediksi puncak arus balik di Batam pada 8 April
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 April 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – PT Pelni Cabang Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi pada Selasa (8/4/2025) saat KM Kelud tiba dari Pelabuhan Belawan Medan, Sumut. Kepala Cabang Pelni Batam Edwin Kurniansyah saat dihubungi di Batam, Kepri, Senin, menyebutkan bahwa jumlah penumpang yang akan turun di Batam diperkirakan mencapai 3.741 orang.

    “Prediksi puncaknya memang pada 8 April, dengan KM Kelud yang datang dari Belawan. Penumpang yang turun di Batam sebanyak 3.741 sesuai dispensasi dari Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

    Sementara itu, jumlah penumpang yang akan berangkat dari Batam ke Belawan di tanggal yang sama tercatat sebanyak 1.803 orang. Edwin memastikan hingga saat ini tiket untuk keberangkatan dari Batam masih tersedia. Sebelumnya, pada Sabtu (5/4/2025) pukul 23.45 WIB, KM Kelud tiba di Batam dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan membawa 2.109 penumpang.

    Kapal kembali diberangkatkan pada 6 April pukul 04.00 WIB menuju Tanjung Balai Karimun, Kepri, dan Belawan dengan total penumpang naik sebanyak 2.557 orang.

    “Arus balik pada 5 April memang tidak seramai arus mudik sebelum Lebaran, dan sejauh ini tidak ada penumpukan penumpang di pelabuhan,” kata Edwin.

    Periode arus balik angkutan laut masih akan berlangsung hingga 16 April, dengan kedatangan kapal dari Belawan dijadwalkan pada 8, 11, 13, dan 16 April. Pelni Batam memastikan layanan tetap berjalan lancar dan terkendali selama periode tersebut. Dalam aspek pelayanan, Kepala Cabang itu menyebutkan bahwa Pelni terus melakukan peningkatan, terutama dalam sistem digitalisasi.

    “Selain pembelian tiket, proses check-in juga bisa dilakukan melalui aplikasi Pelni Mobile. Ini untuk mengurangi antrian di pelabuhan dan mempercepat proses boarding,” tambah dia.

    Pelni pun mengimbau penumpang yang akan berangkat untuk segera melakukan pembelian tiket dan check-in lebih awal agar perjalanan lebih nyaman dan tertib selama masa arus balik Lebaran.

    Sumber : Antara

  • H+6 Lebaran, penumpang di Terminal Tanjung Priok berangsur normal

    H+6 Lebaran, penumpang di Terminal Tanjung Priok berangsur normal

    Jakarta (ANTARA) – Kedatangan penumpang di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, berangsur normal pada Senin atau H+6 Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kedatangan penumpang hari ini masih dalam kondisi normal,” kata Kepala Tata Usaha Terminal Bus Tanjung Priok, Heri Purnomo di Jakarta, Senin.

    Jumlah penumpang yang tiba di Terminal Tanjung Priok sejak Senin pagi hingga siang tercatat 358 penumpang dengan 47 bus.

    Menurut dia, pemudik yang tiba berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera, dan mayoritas dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

    Heri menuturkan sejak H+3 Lebaran atau Jumat (4/4) hingga H+6 Lebaran ini jumlah penumpang yang tiba di Terminal Bus Tanjung Priok mencapai 2.907 orang.

    “Puncak arus balik terjadi pada Sabtu (5/4) malam dan Minggu (6/4) dengan jumlah penumpang mencapai 1.622 dengan 166 bus. Sementara pada Jumat (4/4) tercatat hanya 927 penumpang dengan 65 bus,” ujarnya.

    Untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada pemudik, tambah dia, pihaknya bersama personel TNI, Polri serta.Satpol PP secara bergantian bersiaga di Posko Keamanan Terpadu.

    “Kami juga siapkan angkutan malam hari Transjakarta dan Metrotrans, untuk pemudik yang datang tengah malam,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • TNI AL sediakan KRI untuk bawa pemudik kembali ke Jakarta

    TNI AL sediakan KRI untuk bawa pemudik kembali ke Jakarta

    Kapal tersebut akan tiba di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta pada hari Senin ini.

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI AL menyediakan layanan arus balik gratis menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk warga yang ingin kembali ke Jakarta, Senin.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan bahwa pelayanan itu dalam rangka membantu Pemerintah memastikan arus balik Lebaran berjalan aman dan lancar.

    Laksma Wira menyebutkan rute arus balik gratis ini meliputi Surabaya, Semarang, dan Jakarta.

    Dikatakan bahwa penumpang telah diberangkatkan dengan KRI Banjarmasin-592 sejak Sabtu (5/4) 2025 dari Dermaga Madura Koarmada II Surabaya.

    Kapal tersebut lantas bersandar sandar di Dermaga Nusantara 2 Pelabuhan Tanjung Emas pada hari Minggu (6/4)

    “Kapal tersebut akan tiba di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta pada hari Senin, hari ini,” kata Laksma Wira.

    Dalam siaran pers resmi TNI AL, Komandan Lanal Semarang Kolonel Laut (P) Akbar Abdullah, M.Tr.Opsla mengatakan bahwa KRI tersebut membawa penumpang beserta kendaraan motor pemudik.

    “Sebanyak 21 orang dan dua motor pemudik dari Surabaya turun di Semarang, serta sebanyak 1.239 orang dan 308 motor naik dari Semarang yang akan turun di Jakarta,” kata dia.

    Seluruh penumpang, lanjut dia, mendapatkan fasilitas yang layak, mulai tempat tidur, kamar mandi, hingga beragam fasilitas lain yang ada di kapal.

    Danlanal berharap program mudik gratis ini dapat membantu masyarakat dalam menjalin silaturahmi dengan sanak saudara pada momentum Lebaran 2025.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Peran PT Pelni Sambung Wilayah 3TP di Momen Mudik 2025

    Peran PT Pelni Sambung Wilayah 3TP di Momen Mudik 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pada Lebaran tahun ini, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mengoperasikan 30 kapal perintis untuk melayani penyeberangan ke wilayah terpencil, terdepan, tertinggal dan perbatas (3TP).

    Total kapasitas angkut untuk 30 kapal perintis ini terdapat sebanyak 11.889 seat. Dari sisi keselamatan, Pelni menyediakan alat keselamatan lengkap untuk 30 kapal perintis, tersedia 84 lifeboat, 600 life-raft, 16.253 life-jacket dan 307 life-buoy.

    Direktur Armada dan Teknik Pelni, Robert MP Sinaga mengatakan bahwa sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelayaran, Pelni berkomitmen memberikan layanan kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan menyambungkan konektivitas wilayah 3TP.

    “Dari Pelni, khususnya Pelni Jakarta berkomitmen kami akan melayani seluruh masyarakat di Indonesia dari mulai pelabuhan-pelabuhan utama atau pelabuhan besar maupun pelabuhan-pelabuhan kecil termasuk di wilayah 3TP,” kata Robert kepada Bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/4/2025).

    Robert menjelaskan kapal perintis yang disediakan Pelni ini banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk menjangkau pelabuhan-pelabuhan di wilayah 3TP di seluruh Indonesia. Kapal perintis ini menjadi moda transportasi utama yang bisa menjangkau wilayah-wilayah itu.

    “Banyak digunakan kapal perintis ini, di bagian Tengah Indonesia dan Timur Indonesia. Di sana banyak daerah-daerah kepulauan, untuk di Barat sendiri kalau untuk kapal perintis kebanyakan di wilayah Sumatera seperti Kepulauan Riau,” ujarnya.

    Sebagai informasi, pada periode angkutan Lebaran 2024 lalu Pelni menyiapkan 56 kapal yang terdiri atas 26 kapal penumpang dan 30 kapal perintis. Secara keseluruhan ketersediaan kursi dari 56 kapal angkutan Lebaran pada 2024 mencapai 62.689 kursi per sekali keberangkatan.

    Tahun lalu PELNI memproyeksikan jumlah penumpang angkutan lebaran 2024 sebanyak 588.903 orang untuk kapal penumpang maupun kapal perintis. Proyeksi jumlah penumpang pada periode Lebaran di 2024 lalu lebih rendah dari realisasi penumpang lebaran 2023 sebanyak 632.155 orang.

    Penyebab penurunan proyeksi jumlah penumpang angkutan Lebaran karena terdapat 12 kapal perintis yang tidak dioperasikan. Sebanyak 12 kapal perintis tersebut sudah melewati umur teknis 30 tahun dan harus dilakukan perawatan. Sementara pada 2023, ada sebanyak 42 kapal perintis yang beroperasi.

    Untuk mempermudah pembelian tiket di wilayah 3TP, pembayaran tiket Pelni juga bisa dilakukan di payment gateway untuk mempermudah masyarakat di sana.