kab/kota: Tanjung Priok

  • Polisi Sebut Macet Priok Ditargetkan Tuntas Senin 21 April, Ada 13 Kapal Kontainer Terdampak

    Polisi Sebut Macet Priok Ditargetkan Tuntas Senin 21 April, Ada 13 Kapal Kontainer Terdampak

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo selaku operator kawasan pelabuhan Tanjung Priok memprediksi kemacetan yang terjadi beberapa hari belakangan selesai pada Senin (21/4/2025). 

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, prediksi dari pihak Pelindo itu sejalan dengan upaya penanganan kemacetan yang terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat kontainer selama libur panjang. 

    “Infonya diprediksi macet sampai dengan besok tanggal 21 sesuai dari Pelindo,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/4/2025). 

    Adpaun pihak pengelola pelabuhan pada sekitar 19 April hingga 21 April 2025 tengah mendorong proses stacking atau proses penyusunan dan penumpukan kontainer di area penyimpanan (container yard), yang dibongkar muat dari 13 kapal. 

    Menurut data pengelola pelabuhan, 13 kapal itu memuat total 11.353 kontainer yang meliputi 7.258 kontainer barang impor dan 4.095 barang ekspor. 

    Adapun pihak Ditlantas Polda Metro Jaya hingga saat ini masih tetap menyiagakan personel di Pos 9 Kolinlamil Priok. Koordinasi juga dilakukan dengan Polres Pelabuhan guna mengintervensi apabila terjadi kemacetan di gerbang. 

    “Untuk memberlakukan sistem Gate Manual apabila terjadi kemacetan yg sangat panjang kembali imbas over kapasitas terminal khususnya di NPCT1,” kata Argo. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Polres Pelabuhan menyebut kemacetan terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam. Terdapat tiga kapal besar yang bersandar di NPCT1 dengan total volume bongkar muat mencapai lebih dari 4000 TEUs atau twenty foot equivalent per units.

    Hal tersebut menyebabkan peningkatan volume kegiatan yang sangat signifikan dari yang biasanya berkisar antara 2.000 TEUS-2.500 TEUs dan merupakan salah satu penyebab kemacetan. 

    Adapun kemacetan terjadi di beberapa titik, seperti di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan area depan NPCT 1, di mana kendaraan besar mendominasi jalur masuk pelabuhan. 

    Sementara itu, pihak Pelindo memberikan kompensasi untuk pengendara dan pemilik kargo imbas kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4/2025), malam.

    Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan tambahan biaya untuk penambahan waktu Surat Penyerahan Peti Kemas (SP2) atau yang bisa disebut tila. 

    Tila adalah surat yang dikeluarkan oleh operator pelabuhan untuk mengizinkan penyerahan peti kemas kepada pelanggan

    “Kita perpanjang waktu pembatasan dan tidak menarik cost seehingga ini akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo,” katanya saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

    Selain itu, Pelindo tidak menarik biaya untuk bagi pengendara yang masuk pada tapping gate terminal bongkar muat.

    Lebih lanjut, tindakan cepat juga dilakukan terhadap kendaraan yang sempat terjebak di jalan arteri untuk masuk ke dalam tol. Hal ini dilakukan atas kerja sama dengan kepolisian melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).

    “Sedari pagi, teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami bantu alihkan masuk ke tol. Biaya tolnya kami bantu bersama-sama dengan pihak Ditlantas dan Polres,” ucapnya.

  • Polisi Masih Siagakan Personel di Priok, Antisipasi Macet Kembali Memanjang di NPCT1

    Polisi Masih Siagakan Personel di Priok, Antisipasi Macet Kembali Memanjang di NPCT1

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya masih menyiagakan personel di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (20/4/2025) akibat macet yang terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam. 

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan personel dari Ditlantas Polda Metro Jaya masih disiagakan di Pos 9 Kolinlamil, Tanjung Priok. Tim dari Polda turut berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan guna mengantisipasi kembali terjadinya kemacetan panjang, khususnya di terminal petikemas NPCT1. 

    Argo menuturkan kepolisian bakal menerapkan sistem gate secara manual apabila terjadi kemacetan panjang lagi. 

    “Secara aktif berkoordinasi dengan pihak Polres Pelabuhan agar dapat melakukan intervensi kepada pengelola terminal untuk memberlakukan sistem Gate Manual apabila terjadi kemacetan yang sangat panjang kembali imbas over kapasitas terminal khususnya di NPCT,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/4/2025). 

    Selain itu, tidak hanya di Pos 9, Dirlantas Polda Metro Jaya turut menambah personel untuk bersiaga di akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok. 

    Beberapa upaya yang disiapkan kepolisian guna mengurai kemacetan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu adalah rekayasa lalu lintas secara situasional, membagikan makanan dan minuman kepada pengemudi truk trailer, serta publikasi di media online dan sosial agar masyarakat menghindari area Priok. 

    Di sisi lain, Argo mengungkap pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo selaku operator kawasan pelabuhan Tanjung Priok memprediksi kemacetan yang terjadi beberapa hari belakangan selesai pada esok hari, Senin (21/4/2025). 

    “Infonya diprediksi macet sampai dengan besok tanggal 21 sesuai dari Pelindo,” katanya. 

    Argo lalu memerinci pihak pengelola pelabuhan pada sekitar 19 April hingga 21 April 2025 tengah mendorong proses stacking atau proses penyusunan dan penumpukan kontainer di area penyimpanan (container yard) yang dibongkar muat dari 13 kapal. 

    Sebelumnya, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat maupun pihak yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi. 

    Menurutnya, padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan pasca-pembatasan serta mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada Jumat (18/4) hingga Minggu (20/4).

    Alhasil, Pelindo berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal, meskipun terjadi peningkatan volume logistik.

    “Kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” katanya dalam keterangan, Kamis (17/4/2025).

    Dia mengatakan kemacetan panjang yang terjadi akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.

    Salah satu titik kemacetan yaitu pada Terminal NPCT 1 dikarenakan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery peti kemas.

    Data menunjukan peningkatan hampir 100% jumlah truk yang masuk kedalam terminal, secara rata–rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk namun hari ini mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1. Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala.

  • Polisi tak bersenjata kawal unjuk rasa FBTPI di Pelabuhan TanjungPriok

    Polisi tak bersenjata kawal unjuk rasa FBTPI di Pelabuhan TanjungPriok

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Dr. Martuasah H. Tobing memimpin apel pengamanan unjuk rasa FPBTI di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu. ANTARA/HO-Polres Pelabuhan Tanjung Priok

    Polisi tak bersenjata kawal unjuk rasa FBTPI di Pelabuhan TanjungPriok
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 April 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Personel Kepolisian  tak bersenjata mengawal unjuk rasa yang digelar Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) di depan Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu pagi.

    “Total ada 398 personel gabungan yang kami terjunkan, terdiri atas TNI, Satbrimobda, Ditsamapta, dan dari Personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengamankan jalannya unjuk rasa,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP  Martuasah H. Tobing di Jakarta, Minggu.

    AKBP Martuasah menegaskan seluruh personel yang terlibat pengamanan tidak dibekali senjata api dan semua senjata api sudah dititipkan di gudang logistik dengan pengawasan Sipropam Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Ia mengatakan petugas pengamanan mengedepankan pendekatan humanis dan profesional dalam melayani saudara-saudara yang menyampaikan pendapat mereka.

    Petugas melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) kepada para pimpinan satuan pengamanan sesuai penempatan lokasi agar mereka mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta menyampaikan cara bertindak di lokasi pengamanan serta menyampaikan kepada anggotanya agar semua paham tugas, pokok, fungsi, dan perannya.

    “Pengamanan dilakukan secara humanis dan petugas memberikan buah, makanan dan minuman kepada peserta aksi unjuk rasa sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa agar tidak kehausan dan kelaparan.

    Kapolres juga mengingatkan para orator aksi untuk menjaga ketertiban, keamanan dan tidak memprovokasi massa.

    “Sampaikan aspirasi secara santun dan tertib agar aksi berjalan lancar,” tambahnya.

    AKBP Martuasah juga menuturkan telah berkoordinasi dan membuat komitmen dengan semua elemen massa aksi untuk memastikan situasi tetap aman kondusif.

    Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar Pos 9 Jalan Raya Pelabuhan Tanjung Priok diberlakukan buka dan tutup, secara situasional.

    “Kami mengimbau masyarakat yang hendak melintas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dan Jalan Raya Cilincing untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • PLN IP Bakal Penuhi Kebutuhan Hidrogen dari 13 Fasilitas Produksi

    PLN IP Bakal Penuhi Kebutuhan Hidrogen dari 13 Fasilitas Produksi

    Bisnis.com, JAKARTA — PLN Indonesia Power (PLN IP) siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau di Tanah Air dari 13 Green Hydrogen Plant (GHP).

    Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan hidrogen hijau merupakan hasil inovasi PLN yang menjadi solusi di tengah tantangan transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

    “Hidrogen hijau ini karya engineer PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif dampaknya besar sekali,” kata Edwin melalui keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).

    Dia merinci, 13 GHP milik PLN IP terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, dan PLTU Lontar. Lalu, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, serta PLTP Kamojang.

    “Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen,” tutur Edwin.

    Dia menuturkan, dengan 13 unit GHP ini PLN IP mampu memproduksi 80 ton hydrogen hijau per tahun. Ini berkontribusi 40% dari total GHP PLN. 

    Adapun dari hasil produksi hidrogen hijau tersebut, sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator). Sementara, 48 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.

    Edwin melanjutkan, di sisi hilir PLN IP pun telah  menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, sebagai penunjang fasilitas kendaraan berbahan bakar hidrogen. 

    Tidak hanya pada kendaraan, PLN IP juga melakukan pengembangan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi green ammonia untuk energi primer di PLTU.

    Edwin menyebut, pemanfaatan green ammonia diterapkan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt. Hal ini ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3% selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia.

    “Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih tidak meninggalkan residu di udara sehingga tidak menghasilkan emisi karbon sebab hanya mengeluarkan uap air,” kata Edwin.

  • Harta Kekayaan Arif Suhartono, Dirut Pelindo Pelabuhan Tanjung Priok yang Macet Parah

    Harta Kekayaan Arif Suhartono, Dirut Pelindo Pelabuhan Tanjung Priok yang Macet Parah

    PIKIRAN RAKYAT – Simak harta kekayaan Arif Suhartono, Dirut Pelindo BUMN pengelola Pelabuhan Tanjung Priok. Sebelumnya, pelabuhan itu mengalami macet parah pada Rabu malam, 16 April 2025 sampai Kamis pagi, 17 April 2025.

    Arif Suhartono tak sendirian memimpin PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Ia didampingi Wakil Direktur Utama Hambra, Direktur Keuangan Mega Satria, Direktur SDM dan Umum Ihsanuddin Usman, Direktur Strategi Prasetyo, Direktur Investasi Boy Robyanto, dan Direktur Pengelola Putut Sri Muljanto.

    Selain Pelabuhan Tanjung Priok, beberapa pelabuhan lain yang dikelola Pelindo di Regional II adalah Cirebon dan Ciwandan (Cilegon, Banten) di Pulau Jawa. Pelabuhan di regional yang sama berlokasi di Sumatera Barat sampai Pontianak, Kalimantan Barat.

    Pelabuhan Tanjung Priok macet parah

    Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola BUMN PT Pelindo macet parah pada Rabu malam, 16 April 2025 lalu. Direktur Utama Arif Suhartono menjelaskan pada dua hari kemudian yakni pada Jumat, 18 April 2025 tentang alasan di balik peristiwa yang meresahkan masyarakat tersebut.

    “Penyebab utama dari kemacetan tersebut adalah meningkatnya jumlah kendaraan yang akan mengambil dan mengirim peti kemas, khususnya ke terminal NPCT1. Yang biasanya hanya 2.500 kendaraan, saat ini mencapai lebih dari 4.000,” ujarnya pada Jumat, 18 April 2025.

    Tak hanya itu, Arif juga menyebut pihaknya membatasi jumlah kontainer yang akan masuk dan keluar. Hal itu akan dilakukannya sampai situasi normal kembali.

    Pelabuhan Tanjung Priok macet parah, simak harta kekayaan Arif Suhartono Dirut Pelindo BUMN yang mengelola pelabuhan tersebut. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa.

    Gubernur Jakarta sampai minta maaf

    Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan permohonan maaf atas kasus macet parah di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut. Hal itu disampaikannya pada Sabtu, 19 April 2025 di Balai Kota DKI Jakarta.

    “Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa ini sungguh membuat saya resah. Untuk itu, secara khusus, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” ujarnya kepada wartawan Pikiran-rakyat.com, Boy Darmawan.

    “Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” katanya melanjutkan.

    Harta kekayaan Arif Suhartono Dirut Pelindo

    Arif Suhartono terakhir kali lapor harta kekayaan pada 15 April 2024 (periode 2023). Sedangkan dokumen LHKPN untuk harta periode 2024 tidak ditemukan di website resmi e-lhkpn KPK menurut pantauan Pikiran-rakyat.com hari ini, Minggu 20 April 2025 pukul 10.30 WIB. Berikut rincian hartanya periode 2023:

    Tanah dan Bangunan Seluas 500 m2/340 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp1.250.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 170 m2/54 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp500.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 248 m2/220 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp1.250.000.000 Bangunan Seluas 22.75 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI, Rp570.700.000 Tanah Seluas 1000 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp3.500.000.000 Tanah Seluas 10000 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI, Rp500.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 667 m2/250 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp8.050.000.000

    Total tanah dan bangunan: Rp15.620.700.000

    Daftar kendaraan milik Arif Suhartono MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2011, HASIL SENDIRI, Rp2.500.000 MOBIL, TOYOTA ALPHARD G 2.5 PUTIH Tahun 2022, HASIL SENDIRI, Rp1.300.000.000 MOBIL, HONDA HONDA HR-V 1.5L SE CVT Tahun 2023, HASIL SENDIRI, Rp390.100.000

    Total kendaraan: 1.692.600.000

    Daftar harta lainnya milik Arif Suhartono HARTA BERGERAK LAINNYA: Rp1.258.635.500 SURAT BERHARGA: Rp7.528.289.071 KAS DAN SETARA KAS: Rp3.372.977.386 HARTA LAINNYA: Rp5.500.000.000

    Total harta kekayaan: Rp34.973.201.957

    Demikian harta kekayaan Arif Suhartono Dirut Pelindo pengelola Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan itu sempat macet parah sehingga meresahkan masyarakat pada Rabu-Kamis 16-17 April 2025 lalu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kondisi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Mobil Listrik Hantam 22 Motor dan Gerobak Tahu Bulat di Jakut – Halaman all

    Kondisi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Mobil Listrik Hantam 22 Motor dan Gerobak Tahu Bulat di Jakut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA UTARA – Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 menabrak seorang pejalan kaki, pengendara motor, 2 gerobak tahu bulat dan 21 sepeda motor yang terparkir di depan Diskotik Helen’s, Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Sabtu (19/4/2025) pukul 02.20 WIB.

    Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus Wibisono, mobil melaju dari arah timur ke barat.

    Setelah itu oleng ke kanan dan menabrak pejalan kaki berinisial AJ yang sedang berdiri di sisi jalan. 

    Kemudian, mobil oleng ke kiri dan menabrak sepeda motor yang dikendarai AD, yang berboncengan dengan FF dan MAG.

    Benturan keras menyebabkan sepeda motor terpental dan menghantam dua gerobak tahu bulat di sekitar lokasi.

    Mobil terus melaju tanpa kendali hingga akhirnya menabrak 21 unit sepeda motor yang terparkir di area parkir Diskotik Helen’s. 

    Kondisi Korban: Patah Tulang hingga Luka Robek

    Empat orang mengalami luka-luka dalam insiden ini.

    Pejalan kaki AJ mengalami patah tulang lengan kanan dan dirawat di RS Royal Progress.

    Pengendara motor AD mengalami luka lecet di siku tangan kanan.

    Penumpangnya, FF, mengalami luka di paha kanan, dan MAG mengalami luka robek di betis kiri serta sesak di dada.

    Ketiganya dirawat di RS Satyanegara.

    Polisi telah mengamankan satu unit mobil Hyundai Ioniq 5, 23 sepeda motor, dan dua gerobak tahu bulat sebagai barang bukti. 

    Pengemudi MPK saat ini sedang diperiksa oleh Unit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Utara.  (Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)

  • Komisi VII Dorong Sinergi Kementerian Untuk Hindari Terulangnya Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok – Halaman all

    Komisi VII Dorong Sinergi Kementerian Untuk Hindari Terulangnya Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menilai kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok, tak hanya mempengaruhi aktivitas industri tapi akan berdampak pada masyarakat, sebagai pengguna produk.

    Ia menyatakan kemacetan itu terjadi sebagai akibat dari kebijakan pembatasan angkutan barang tiga sumbu saat libur Lebaran 2025 lalu, yang terekspose ke dunia industri dan pelayaran terutama internasional, yang menuju manca negara, terbanyak ke Singapura.

    “Ini akibat pembatasan kemarin. Pabrik dan angkutan laut kan menyesuaikan pada kebijakan tersebut. Mereka baru aktif melakukan aktivitas pada minggu ini, sehingga terjadi peningkatan signifikan. Baik dari pabrik yang secara serentak pengiriman produk dan juga kapal-kapal yang ingin menurunkan kontainernya di Pelabuhan, hingga mencapai 4.300 Teus. Peningkatan ini dua kali lipat dari hari biasa,” kata Bambang Haryo.

    Ditambah, pabrik-pabrik di Jakarta Raya pun mulai mengirimkan barang-barang untuk tujuan Sumatera maupun wilayah lainnya di Indonesia. 

    “Peningkatannya ganda. Ini yang tidak diantisipasi oleh regulator. Apalagi ditambah dengan berakhirnya WFA, yang menyebabkan penumpukan juga pada akses lintas Tanjung Priok. Hal ini juga terjadi di beberapa jalur tol di Jawa Tengah. Kedepannya, pihak regulator harus lebih memperhatikan pengaturan lalu lintas untuk semua kendaraan ini,” ucapnya.

    Bambang Haryo kembali menyampaikan, apa yang kerap kali disuarakan olehnya, terkait penggunaan lintas selatan, lintas tengah, lintas tol, dan lintas utara di Pulau Jawa sebagai jalur kendaraan.

    “Pihak regulator seharusnya bisa mengatur lintas kendaraan ini. Bukan hanya berdasarkan jumlah, tapi juga berdasarkan waktu dan muatan. Dan pengaturan lintas ini harus secara masif diinformasikan kepada publik,” ucapnya lagi.

    Untuk penyebaran informasi ini, ia mendorong Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk bersinergi dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan lembaga publikasi pelat merah seperti Antara, RRI, dan TVRI.

    “Komdigi bisa melakukan blasting informasi melalui SMS. Antara, RRI, dan TVRI menyampaikan informasi juga. Sehingga publik bisa mengetahui lokasi kemacetan dan bisa mengetahui jalur alternatifnya lewat mana. Pihak regulator harus bersinergi untuk memberikan informasi terkini dan alternatif jalur. Sehingga, walaupun liburan panjang, tidak akan terjadi penumpukan di satu lintas,” kata Bambang Haryo. 

    Jika hal ini dilakukan, ia menyatakan tak perlu lagi dilakukan pembatasan, yang berpotensi akan menimbulkan lonjakan pergerakan secara bersamaan di akhir waktu libur. 

    “Kalau terjadi kemacetan, yang dikorbankan bukan hanya waktu tapi juga kapasitas angkut. Buntutnya, akan terjadi peningkatan harga produk yang membebani masyarakat, sebagai dampak dari peningkatan biaya logistik. Pemilik industri dan pelaku logistik akan mengalami beban ganda, sudah mengalami rugi waktu karena kemacetan, terkena juga beban biaya tambahan,” ungkapnya.

    Kejadian kemacetan sektor transportasi logistik ini, lanjutnya, akan semakin memperburuk indeks logistik Indonesia (Logistics Performance Index-LPI), yang saat ini terburuk dibandingkan negara-negara ASEAN. Yaitu, menduduki posisi 63 dengan nilai indeks 3,0 pada laporan tahun 2023.

    “Kejadian ini harus menjadi catatan bagi semua pihak yang terkait, agar tidak kembali terulang. Saya tekankan sekali lagi, harus ada koordinasi antara Kemenhub dan Kepolisian dengan Komdigi. Jangan sampai, saat Tanjung Priok mengalami peningkatan kapasitas, yang menurut data meningkat sekitar 11 persen per tahun, tidak ada perubahan pengaturan lintas, kemacetan yang terjadi pasti lebih parah,” ungkapnya lagi.

    Ia pun mengingatkan bahwa Tanjung Priok tidak hanya mengakomodir kontainer, tapi juga ada penumpang dan muatan curah, baik cair maupun kering. 

    “Pihak regulator harus bisa memproyeksikan pertumbuhan Tanjung Priok dan mulai merencanakan untuk membangun akses jalan khusus angkutan barang. Jadi akan terpisah antara kendaraan pribadi dan kendaraan publik massal dengan angkutan barang. Kalau kita mau mendorong pertumbuhan ekonomi, ya arus logistik harus lancar,” pungkasnya.

    Tanggapan Pelaku Usaha

    DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) mengajak seluruh pihak menahan diri agar tidak saling menyalahkan terkait kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis dan Jumat (17-18/4/2025).

    Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, kemacetan terjadi karena peningkatan kegiatan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, yang mana ini menjadi sinyal positif bahwa kegiatan ekspor Indonesia tetap menggeliat di tengah situasi tekanan situasi global akibat tarif resiprokal yang ditetapkan Amerika.

    “Memang terjadi kemacetan yang harus jadi catatan perbaikan kedepan, tapi peningkatan kegiatan ekspor di Pelabuhan Priok di tengah tekanan tarif resiprokal adalah berkah tersendiri yang mesti disyukuri,” katanya Jumat (18/04/2025).

    Carmelita mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pelindo terkait dengan kondisi kemacetan yang terjadi. 

    Menurutnya, Pelindo sebagai operator Pelabuhan Tanjung Priok telah bersikap responsif dan mengambil langkah terukur dengan memaksimalkan area-area buffer dan lapangan yang dapat dijadikan kantor parkir dan pengalihan lalu lintas truk ke dalam gate pos 9.

    Menurut Carmelita, para pelaku usaha juga memahami, Pelindo tengah melakukan penanganan jangka panjang untuk mencegah kemacetan kembali terjadi di masa mendatang.

    Salah satunya dengan membangun area jalan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di tol maupun jalan arteri di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.

    Hanya saja, pembangunan jalan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena pembangunan jalan membutuhkan dukungan dan koordinasi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov DKI Jakarta dan lembaga instansi lainnya.

    “Bukan saatnya kita saling menyalahkan, tapi kita harus mendorong Pelindo untuk lebih baik kedepan dengan memberikan layanan terbaik, termasuk pencegahan kemacetan jalan masa depan.”

    Kemacetan terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok hingga ke jalan sekitar lokasi pelabuhan. Kemacetan ini terjadi ditengarai karena peningkatan aktivitas bongkar muat ekspor.

    Salah satu titik kemacetan terjadi di NPCT 1 yang disebabkan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery petikemas, dan dipastikan  kegiatan bongkar muat berjalan lancar serta tidak terjadi error sistem di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.

    Kompensasi

    Direktur Eksekutif Regional 2 PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, Drajat Sulistyo, mengungkap sejumlah kompensasi yang diberikan imbas kemacetan parah yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Diketahui, kemacetan parah ini terjadi akibat dari meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Beberapa kompensasi yang diberikan antara lain adalah penambahan waktu pembatalan Surat Penarikan Peti Kemas (SP2) atau Surat Penarikan Peti Kemas Impor (SP2/tila).

    “Kami tidak menarik cost, sehingga akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo,” kata Drajat dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (18/4/2025).

    Kompensasi berikutnya yang diberikan adalah melepas gate saat melakukan tapping dan juga kemudahan bagi sopir truk yang terjebak di jalan arteri.

    Lewat kerja sama dengan Polri, truk-truk yang terjebak di jalan arteri dibantu masuk ke jalan tol dan biayanya dibantu.

    “Teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami masukkan ke tol itu juga biaya tol kami bantu. Kami bersama Pak Dirlantas dan Pak Kapolres bantu masukkan ke tol juga,” ujar Drajat.

    Lalu, ada juga kompensasi berupa konsumsi yang diberikan kepada sopir truk yang terjebak macet.

    “Itu sementara yang kami berikan di lapangan,” ucap Drajat.

    Sebelumnya, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, mengungkap kemacetan ini akibat dari meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Peningkatan arus barang petikemas yang akan melakukan kegiatan receiving delivery petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Adi dalam keterangan tertulis pada Kamis (17/4/2025).

    Peningkatan aktivitas bongkar muat ini bersamaan dengan selesainya masa arus mudik lebaran dan pasca-pembatasan lalu lintas barang.

    Adi memastikan tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem, baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.

    “Kegiatan bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa ada kendala,” ujar Adi.

    Terminal NPCT 1 menjadi satu dari sekian titik kemacetan.

    Hal itu dikarenakan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery petikemas.

    Berdasarkan data Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, ada peningkatan hampir 100 persen jumlah truck yang masuk kedalam terminal.

    Biasanya, jumlah rata–rata truk yang masuk kurang dari 2.500.

    Namun, pada Kamis ini, jumlahnya mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1.

    “Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala,” ucap Adi.

    Ia pun menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra, dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi.

    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan pasca-pembatasan lalu lintas barang.

    Selain itu, ada juga yang mengejar sebelum libur bersama jatuh pada Jumat (18/4/2025) hingga Minggu (20/4/2025).

    “Kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal meskipun terjadi peningkatan volume logistik,” kata Adi.

    “Kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya.

  • Pelajaran Penting Kasus Hyundai Ioniq 5 Tabrak 23 Motor di Sunter

    Pelajaran Penting Kasus Hyundai Ioniq 5 Tabrak 23 Motor di Sunter

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi Sunter, Jakarta Utara. Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 menghantam pejalan kaki dan 23 unit motor di suatu diskotek atau tempat hiburan. Menurut dugaan sementara, pengemudi berada dalam pengaruh alkohol!

    Kepastian kabar Hyundai Ioniq 5 menghantam 23 unit motor di diskotek Sunter disampaikan Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Donni Bagus Wibisono. Dia mengatakan pihaknya telah mendatangi TKP dan mendata motor-motor yang menjadi korban tabrakan, sebagai upaya quick response.

    “Jumlahnya yang di parkiran itu ada 23 motor, kemudian satu unit motor yang ditabrak di jalan. Motor yang 23 unit itu sudah didata, kalau ada yang mau menuntut ganti rugi, kami persilakan datang ke Unit Laka,” ujar Donni kepada detikcom, dikutip Sabtu (19/4).

    Potret mobil Ioniq 5 hancur usai menyeruduk pejalan kaki hingga 23 motor di parkiran diskotek di Sunter, Jakarta Utara, pada Sabtu (19/4/2025) dini hari. Foto: Potret mobil Ioniq 5 hancur usai menyeruduk pejalan kaki hingga 23 motor di parkiran diskotek di Sunter, Jakarta Utara, pada Sabtu (19/4/2025) dini hari. (Foto: dok. Istimewa)

    Kecelakaan terjadi di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pukul 02.30 WIB. Kecelakaan melibatkan mobil Hyundai Ioniq 5, seorang pejalan kaki, pemotor bonceng tiga, dan 23 motor di parkiran diskotek (sebelumnya polisi menyebut 21).

    Kecelakaan berawal saat mobil Ioniq 5 yang dikemudikan oleh MPK (31) melaju di Jalan Danau Utara menabrak seorang pejalan kaki laki-laki inisial AJ. Setelah itu, mobil tersebut menabrak motor Honda Beat yang ditumpangi oleh tiga orang.

    Pengemudi dan penumpang motor Honda Beat kemudian terpental dan menabrak 2 pedagang tahu bulat. Mobil Ioniq 5 tidak terkendali hingga akhirnya menyeruduk puluhan motor yang diparkir di depan Diskotek Helen’s, Sunter.

    Donni Bagus Wibisono mengatakan pihaknya telah melakukan tes alkohol terhadap si pengemudi kendaraan. Hasilnya, terduga pelaku dalam kondisi mabuk.
    “Dugaan (mabuk). Hasil alcotest-nya 0,24. Kalau mabuknya di mana, kami tidak tahu, tapi sepertinya di daerah Jakarta Selatan. Saat itu yang bersangkutan mau pulang,” ungkapnya.

    Pelajaran dan Aturan

    Selain melanggar aturan, mengemudi di bawah pengaruh alkohol sangat membahayakan. Bukan hanya diri sendiri, pengguna jalan lain juga bisa terkena imbasnya.

    Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut berkendara di bawah pengaruh alkohol hanya tinggal menunggu waktu celaka.

    “Mudahnya seperti orang bermimpi, jangankan mengemudi aktivitas sekecil apapun tidak dapat dilakukan dengan normal. Ketika dalam kondisi mabuk dan mengemudi maka kendaraan tersebut dikuasai oleh orang yang berbahaya, arah, kecepatan kendaraan tidak jelas, kecelakaan hanya tunggu waktu,” ungkap Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    Jika ditemukan pengendara dalam kondisi mabuk, polisi akan menjatuhkan hukuman sesuai Pasal 311 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Nantinya, pengendara bisa dipenjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 3.000.000.

    “Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah),” bunyi undang-undang tersebut.

    Bahkan, jika diketahui pengendara tersebut telah mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan menimbulkan kerusakan, maka hukuman yang didapat lebih berat lagi. Hal itu dijelaskan dalam Pasal 311 UU Nomor 22 Tahun 2009 ayat (2).

    “Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan kerusakan Kendaraan dan/ atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2), pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah),” tulis undang-undang tersebut.

    (sfn/riar)

  • Pengamat: Pelabuhan Tanjung Priok Harus Ditata Ulang – Page 3

    Pengamat: Pelabuhan Tanjung Priok Harus Ditata Ulang – Page 3

    Sebelumnya, kemacetan hingga 8 kilometer di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok mengundang perhatian publik. Antrean kendaraan itu dikaitkan dengan pembatasan operasional logistik saat periode libur mudik lebaran 2025.

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan kemacetan yang terjadi imbas pemerintah salah ambil langkah.

    “Kejadian itu merupakan dampak dari kesalahan kebijakan yang diterapkan pemerintah,” kata Djoko dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).

    Misalnya, 16 hari pembatasan angkutan logistik dipandang terlalu lama. Menurutnya, paling ideal pembatasan aktivitas logistik dilakukan kurang dari satu pekan.

    “Pada angkutan Lebaran, pemerintah terlalu lama membatasi (aktivitas) operasional logistik, bahkan sampai 16 hari. Pembatasan operasional angkutan logistik semestinya tidak boleh lebih dari lima hari,” tuturnya.

     

  • 9
                    
                        Jadwal Misa Hari Raya Minggu Paskah di Berbagai Gereja Keuskupan Agung Jakarta 20 April 2025
                        Megapolitan

    9 Jadwal Misa Hari Raya Minggu Paskah di Berbagai Gereja Keuskupan Agung Jakarta 20 April 2025 Megapolitan

    Jadwal Misa Hari Raya Minggu Paskah di Berbagai Gereja Keuskupan Agung Jakarta 20 April 2025
    Penulis
     

    KOMPAS.com – 
    Paskah merupakan salah satu perayaan terpenting dalam tradisi Kristiani, yang dirayakan untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.
    Bagi umat Katolik, Paskah memiliki makna yang lebih mendalam. Perayaan ini tak hanya mengenang kebangkitan Yesus, tetapi juga melambangkan kemenangan atas dosa dan kematian, serta harapan akan kehidupan kekal.
    Sejumlah gereja di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang yang tergabung dalam Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), akan melakukan
    Misa
    Hari Raya Paskah pada Minggu, (20/4/2025).
    Misa Hari Raya
    Minggu Paskah
    akan dilaksanakan secara langsung atau
    offline
    , dan juga
    online
    untuk beberapa gereja. Selain itu, beberapa gereja juga akan mengadakan Misa Hari Raya Minggu Paskah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
     
    Berdasarkan informasi dari situs resmi KAJ, berikut ini jadwal lengkap Misa Hari Raya Minggu Paskah 2025 di sejumlah gereja Keuskupan Agung Jakarta:
    – Gereja Katedral Jakarta
    – Paroki Kelapa Gading
    – Paroki Pejompongan
    – Paroki Alam Sutera
    – Paroki Bidaracina
    – Paroki Duren Sawit
    – Paroki Jagakarsa
    – Paroki Tebet
    – Paroki Pantai Indah Kapuk
    – Paroki Danau Sunter
    – Paroki Kapuk
    – Paroki Grogol
    – Paroki Cilandak
    – Paroki Kalideres
    – Paroki Menteng
    – Paroki Pasar Minggu
    – Paroki Kampung Sawah
    – Paroki Kramat
    – Paroki Kutabumi
    – Paroki Pinang
    – Paroki Tanjung Priok
    – Paroki Bekasi
    – Paroki Bojong Indah
    – Paroki Cempaka Putih
    – Paroki Cideng
    – Paroki Kedoya
    – Paroki Ciputat
    – Paroki Citra Raya
    – Paroki Jatiwaringin
    – Paroki Karawaci
    – Paroki Kemakmuran
    – Paroki Kosambi Baru
    – Paroki Kranji
    – Paroki Pulo Gebang
    – Paroki Sunter
    – Paroki Tomang
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.