kab/kota: Tanjung Priok

  • Besi Pembatas Flyover Ancol Hilang, Warga Minta Pemasangan CCTV
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Juli 2025

    Besi Pembatas Flyover Ancol Hilang, Warga Minta Pemasangan CCTV Megapolitan 3 Juli 2025

    Besi Pembatas Flyover Ancol Hilang, Warga Minta Pemasangan CCTV
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah warga meminta agar
    Flyover
    Kemayoran, Jakarta Pusat, menuju Ancol, Jakarta Utara, dilengkapi dengan CCTV.
    Permintaan itu muncul usai besi pembatas
    flyover
    tersebut hilang diduga karena dicuri maling.
    “Semoga dengan adanya pemberitaan ini dinas terkait untuk segera membenahi dan diberikan CCTV agar pencurian tidak terulang kembali,” ucap salah satu warga bernama Ucet (35) saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu (2/7/2025).
    Dengan adanya CCTV, kata Ucet, para pencuri besi bisa terlihat wajahnya sehingga bisa dilaporkan ke polisi.
    Di sisi lain, keberadaan CCTV juga diharapkan bisa membatalkan niat buruk pelaku pencurian karena takut ketahuan.
    Sementara itu, warga lainnya bernama Nazala (29) berharap agar kondisi setiap 
    flyover
    bisa lebih diperhatikan.
    “Harapannya, semoga fasilitas publik kaya
    flyover
    gini bisa diperhatiin lah supaya kejadian serupa enggak terulang,” jelas Nazala.
    Nazala menilai, meski besi pembatas jalan yang diambil sedikit, ia tetap khawatir hal itu bisa membahayakan pengendara.
    Di sisi lain, Nazala juga berharap agar keamanan di wilayah Tanjung Priok bisa ditingkatkan.
    “Terus juga mungkin keamanan di wilayah Tanjung Priok harus ditingkatkan karena kan belakangan ini marak maling besi juga,” beber Nazala.
    Diberitakan sebelumnya, besi pembatas
    flyover
    arah Kemayoran-Ancol hilang diduga dicuri maling.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, besi pembatas yang hilang berada di sisi kanan jalan mengarah ke turunan
    flyover
    .
    Ada sekitar delapan potong besi yang hilang dicuri maling. Masing-masing besi diperkirakan mencapai tiga meter.
    Jadi, jika ditotal secara keseluruhan ada sekitar 26 meter besi yang hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencuri Besi Penutup Panel Listrik di Tanjung Priok Diduga Beraksi Dini Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juli 2025

    Pencuri Besi Penutup Panel Listrik di Tanjung Priok Diduga Beraksi Dini Hari Megapolitan 2 Juli 2025

    Pencuri Besi Penutup Panel Listrik di Tanjung Priok Diduga Beraksi Dini Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pencuri besi
    penutup panel listrik
    di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok,
    Jakarta Utara
    , diduga beraksi saat dini hari.
    “Dia (pencuri) malam beroperasinya sekitar jam 2.00 WIB hingga jam 3.00 WIB. Itu panel listrik gardu dihancurin ama dia, saya juga bingung itu kan listrik, kok bisa gitu enggak takut kesetrum,” ucap Kardi (35), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu (2/7/2025).
    Kardi mengatakan, salah satu aksi
    pencurian
    besi penutup panel listrik sempat terekam kamera.
    Dalam video tersebut, pelaku terlihat menendang dan mendorong panel listrik hingga baut-bautnya lepas.
    Setelah terlepas, mereka mencabut paksa dan membawa kabur besi penutup panel tersebut. Sejauh ini, ada sekitar dua panel listrik yang penutupnya dicuri maling.
    “Itu panel listrik pagarnya (penutupnya) enggak ada, di Jalan Ampera juga enggak ada,” jelas Kardi.
    Selain penutup panel listrik, Kardi menyebut para pencuri juga kerap menargetkan kabel-kabel lampu penerangan jalan.
    Pencurian
    kabel tersebut terjadi saat menjelang malam Tahun Baru 2025.
    Para pelaku mengambil tembaga di dalam kabel. Akibatnya, lampu di sekitar Jalan Yos Sudarso sempat tak bisa menyala saat malam pergantian tahun 2025.
    Oleh karena itu, Kardi berharap, agar para pelaku pencurian bisa diusut lebih lanjut supaya kejadian serupa tak terulang lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imigrasi Jakut deportasi dua WNA Tiongkok karena jadi investor fiktif

    Imigrasi Jakut deportasi dua WNA Tiongkok karena jadi investor fiktif

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara mendeportasi dua Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok berinisial ZM dan ZY yang sebelumnya ditangkap karena menjadi investor fiktif dan melakukan pelanggaran keimigrasian.

    “Kedua WNA ini langsung dideportasi ke negara asal karena sudah tidak memiliki sponsor untuk izin tinggal,” kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara, Widya Anusa Brata di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, langkah deportasi ini diambil setelah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan perusahaan yang dimiliki dua warga asing ini dicabut izinnya.

    “Jika izin perusahaan tidak ada maka mereka tidak memiliki sponsor dan izin tinggal mereka di Indonesia tidak ada lagi,” kata dia.

    Kedua WNA sudah dipulangkan ke negara asal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (26/6). “Mereka juga dicegah dan ditangkal masuk ke Indonesia selama enam bulan,” kata dia.

    Sebelumnya, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara menangkap dua WNA asal Tiongkok berinisial ZM dan ZY yang menjadi investor fiktif dengan cara mendirikan perusahaan secara fiktif dan melakukan pelanggaran keimigrasian.

    “Kedua WNA tersebut berinisial ZM dan ZY yang ditangkap di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara yang diduga melakukan pelanggaran keimigrasian,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara, Rendra Mauliansyah di Jakarta, Kamis (26/6).

    Pelaku ZM merupakan pemegang Izin Terbatas (ITAS) investor perusahaan berinisial PT LSTTI.

    Pelaku ini mengaku bahwa PT LSTTI merupakan perusahaan miliknya yang terdaftar secara hukum berdasarkan SK Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-0091884.AH.01.01 Tahun 2024 dengan kantor di wilayah Jakarta Selatan. Namun dinyatakan saat ini beralamat di Penjaringan, Jakarta Utara.

    ZM mengaku bahwa PT LSTTI berdiri pada April 2025. Namun, belum pernah beroperasi dan tidak memiliki karyawan.

    ZM juga tidak bisa menunjukkan sejumlah dokumen seperti Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART) dan neraca keuangan.

    “Dalam LKPM, ZM tercatat menanam modal di sebuah perusahaan Indonesia sebesar Rp10.395.000.000. Namun, usai ditangkap, ZM mengaku hanya menanam modal sebesar Rp68 juta,” kata dia.

    Sementara ZY merupakan pemegang ITAS investor dengan sponsor PT DHI dan mengakui perusahaan tersebut miliknya yang berlokasi di wilayah Pinangsia, Jakarta Barat, yang didirikan tahun 2022.

    ZY mengaku perusahaannya bergerak di bidang distribusi es krim dari pabrik di Bekasi serta distribusi besi baja dari Tiongkok.

    Namun, saat ditanya lebih lanjut, ZY justru tak mengetahui jumlah karyawannya dengan alasan mereka hanya datang ke kantor sejak ada barang impor masuk saja.

    Sejak Januari 2025 sudah tidak pernah ada aktivitas atau kehadiran karyawan untuk bekerja di kantor tersebut. Dari keterangan para tersangka, Kantor TPI Kelas I Tanjung Priok melakukan pemeriksaan langsung kedua perusahaan itu.

    Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa PT LSTTI merupakan “virtual office” yang terdaftar sejak 18 November 2024. Namun, tidak pernah ada aktivitas karyawan maupun surat-menyurat atas nama perusahaan.

    Sementara PT DHI di Pinangsia, Jakarta Barat, ditemukan bahwa lokasi tersebut adalah ruko kosong empat lantai dan tak pernah ada kegiatan usaha.

    Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan Kementerian Investasi atau BKPM, kedua perusahaan tersebut yaitu PT LSTTI dan PT DHI, dinyatakan sebagai perusahaan fiktif.

    Ia mengatakan pelaku ZM dan ZY membuat perusahaan fiktif itu demi mendapatkan izin tinggal di Indonesia dengan mudah.

    Menurut dia, atas tindakan tersebut, ZM dan ZY melanggar Pasal 123 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian karena telah memberikan keterangan tidak benar untuk memperoleh izin tinggal

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, perayaan HUT Bhayangkara hingga bocah jatuh dari bus

    DKI kemarin, perayaan HUT Bhayangkara hingga bocah jatuh dari bus

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Selasa (1/7) kemarin, mulai dari perayaan HUT Bhayangkara hingga bocah jatuh dari bus.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. HUT Bhayangkara, naik Transjakarta, MRT, LRT Jakarta tarifnya cuma Rp1

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan tarif Rp1 untuk tiga moda transportasi yaitu Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta pada peringatan HUT ke-79 Bhayangkara, 1 Juli 2025, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pemberlakuan tarif Rp1 ini selain sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, juga mendukung kelancaran mobilitas warga pada momen penting nasional.

    Selengkapnya di sini

    2. Kronologi jatuhnya bocah dari bus di Tol Jakarta Barat

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengungkapkan kronologi seorang bocah yang terjatuh dari bus di Jalan Tol Joglo, Jakarta Barat.

    Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dono menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Senin (30/6) di Jalan Tol JORR KM 12 (A) lajur 3 sekitaran Joglo, Jakarta Barat.

    Selengkapnya di sini

    3. Polisi bersihkan sampah usai HUT Bhayangkara di Monas

    Sejumlah anggota Polri bergerak cepat untuk membersihkan sampah di area sekitar pelataran Monas setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara usai digelar.

    “Hari ini anggota kami bersama-sama membersihkan sampah di Monas usai pelaksanaan upacara HUT ke-79 Bhayangkara. Ini adalah bentuk kepedulian Polri untuk menjaga kebersihan lingkungan masyarakat,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    4. DKI kaji usulan buka taman 24 jam di tiap wilayah Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mengkaji usulan terkait membuka taman selama 24 jam di setiap wilayah Jakarta.

    “Memang ada usulan untuk masing-masing kotanya ada taman yang beroperasi selama 24 jam. Kami sedang mengkaji,“ kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Jakarta Pusat, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    5. Gulkarmat kerahkan 60 personel padamkan kios terbakar di Tanjung Priok

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 60 personel untuk memadamkan kios yang terbakar di Jalan Agung Utara, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, pada Selasa sore.

    “Kami mendapatkan informasi kebakaran sekitar pukul 17.39 WIB dan langsung mengerahkan personel membantu warga memadamkan api,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolres Priok Pimpin Upacara Pemberian Hadiah Lomba HUT Bhayangkara ke-79

    Kapolres Priok Pimpin Upacara Pemberian Hadiah Lomba HUT Bhayangkara ke-79

    Jakarta

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggelar upacara pemberian hadiah kepada para pemenang lomba dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara. Kegiatan berlangsung di Lapangan Presisi Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Upacara digelar pada Selasa (1/7/2025) dan dipimpin langsung oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing, dan dihadiri oleh Wakapolres, para pejabat utama Polres, anggota kepolisian, Bhayangkari, serta para stakeholder dari unsur Satpam. Total peserta yang hadir dalam upacara tersebut mencapai 254 personel.

    Dalam amanatnya, Kapolres menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi.

    “Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat melaksanakan upacara pemberian hadiah dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79 dengan tertib dan lancar. Saya mengucapkan selamat kepada seluruh personel yang berhasil meraih juara,” kata Martuasah.

    Dia berharap perlombaan tersebut bisa memperkuat kerja sama seluruh anggota internal Polsek Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Semoga momentum ini dapat mempererat kerja sama internal maupun eksternal demi kelancaran pelaksanaan tugas ke depan,” katanya.

    Lomba PBB Subsatker Polres Pelabuhan Tanjung Priok
    Juara 1: Satreskrim dan Satlantas, Juara 2: Satsamapta, Juara 3: Polsek Kawasan Sunda Kelapa dan Polsek Kawasan Muara Baru.

    Lomba Baris Berbaris (PBB) Antar Stakeholder Satpam
    Juara 1: PT Regional 2 Tanjung Priok, Juara 2: PT Samudera PNP, Juara 3: PT PTP Jakarta.
    Harapan 1: PT Indonesia Power, Harapan 2: IPC TPK, Harapan 3: PT Salim Ivomas.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pungli Bebani 15-20% Ongkos Angkut Logistik di Indonesia, Harus Masuk dalam Program Zero ODOL

    Pungli Bebani 15-20% Ongkos Angkut Logistik di Indonesia, Harus Masuk dalam Program Zero ODOL

    PIKIRAN RAKYAT – Praktik pungutan liar (pungli) di sektor logistik telah membebani 15-20% ongkos angkut logistik di Indonesia. 

    Data dari asosiasi pengusaha angkutan barang menyebutkan dalam setahun truk dengan ritase yang padat rata-rata menghabiskan Rp 120 juta sampai Rp 150 juta untuk pungli.

    Hal ini terungkap dalam diskusi bersama Asosiasi Pengemudi Angkutan Barang di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, pekan lalu. Oleh karena itu, penghapusan pungli harus dimasukkan juga dalam program Zero ODOL (Over Dimension Over Load) yang sedang ditangani pemerintah.

    “Punglinya dilakukan mulai (yang mengenakan) baju seragam hingga tidak memakai baju. Penuturan pengusaha truk, ongkos logistik di Indonesia sudah lebih tinggi dari Thailand, sehingga pungli penting untuk dihilangkan dan masuk dalam Program Zero ODOL yang sedang ditangani Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,” ujar Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, Selasa 1 Juli 2025.

    Dia menuturkan, pengusaha truk angkutan memberi kesaksian jika pemalakan dilakukan oknum preman mulai dari Tol Cikampek hingga Kramat Jati. Supir truk harus membawa uang dalam jumlah besar untuk bayar pungli setidaknya Rp 200.000.

    Bahkan jika istirahat di bahu jalan (setelah gerbang tol), supir juga kena pungli petugas tol. “Katanya, sudah pernah disampaikan ke direksi, tetapi sampai sekarang masih ada pungli. Sementara menurut komunitas sopir truk, jika di bahu jalan dipungli sama oknum PJR, sedangkan di rest area dipungli oleh satpam rest area,” tutur Djoko.

    Lainnya, ada pengakuan pengusaha angkutan barang. Di sekitar Tanjung Priok ada sebuah kampung yang menjadi jalur menuju gudang. Untuk masuk portal harus bayar Rp 100.000 dengan stempel RT setempat.

    “Untuk mengangkut sayuran dari Garut ke Pasar Kramat Jati, Jakarta juga harus menyisihkan paling tidak Rp 175.000 melewati 5-6 titik pungutan liar,” katanya.

    Sesungguhnya, pemilik barang dan pengusaha juga korban pungli yang jumlahnya lebih besar. Bedanya, pemilik barang tertutup, pengusaha angkutan setengah terbuka, dan kalangan sopir berani buka-bukaan. Alhasil, diperkirakan praktik pungli di sektor logistik telah membebani 15-20% ongkos angkut logistik di Indonesia.

    Dalam setahun, truk dengan ritase yang padat rata rata menghabiskan Rp 120 juta sampai Rp 150 juta untuk pungli. Kalau dirata-rata sebulan, bisa Rp 10 juta hingga Rp 12 juta, dari angkut sampai bongkar semua ada punglinya.

    “Pemerintah hanya berpikir untuk memberantas ODOL, tapi tidak pernah memikirkan bagaimana memberantas pungli. Di Indonesia, biaya logistik makin tinggi karena 20-30% habis untuk pungli,” ujar Djoko. (*)

  • Pegangan JPO Sempat Hilang, Juru Parkir: Kami Takut Disalahkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juli 2025

    Pegangan JPO Sempat Hilang, Juru Parkir: Kami Takut Disalahkan Megapolitan 1 Juli 2025

    Pegangan JPO Sempat Hilang, Juru Parkir: Kami Takut Disalahkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga mengaku resah lantaran pegangan besi jembatan penyeberangan orang (
    JPO
    ) yang berada di depan kantor Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Jalan Yos Sudarso,
    Tanjung Priok
    ,
    Jakarta
    Utara, sempat hilang.
    Keresahan tersebut dirasakan para juru parkir yang biasa beroperasi di sekitar JPO, salah satunya Kevin (39). 
    “Iya resah, sebenarnya kalau ada orang enggak jelas (dicurigai ingin mencuri) kami usir langsung,” ujar Kevin saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Selasa (1/7/2025).
    Kevin mengaku beberapa kali memergoki orang yang hendak mencuri besi JPO, terutama saat waktu Maghrib. Ia pun berinisiatif mengusir pelaku agar fasilitas publik itu tidak rusak.
    Di sisi lain, Kevin khawatir jika dirinya malah disalahkan atas hilangnya besi tersebut.
    “Walaupun kami markir cuma dapat Rp 500 (per kendaraan) disyukuri juga. Kami markir di sini, mereka ambil besi, kita terganggu. Takut kita yang disalahkan,” jelas dia.
    Ia berharap, keamanan di sekitar Jalan Yos Sudarso dapat ditingkatkan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
    Keresahan serupa juga diungkapkan oleh warga lainnya, Teny (bukan nama sebenarnya), (35).
    “Iya, resah banget sama peristiwa hilangnya besi ini,” kata Teny.
    Teny menyebutkan, besi-besi tersebut sudah hilang dicuri beberapa hari setelah Idul Fitri.
    Sebelumnya, keluhan mengenai hilangnya pegangan besi JPO sempat viral di media sosial. Seorang pengemudi ojek
    online
    (ojol) mengeluhkan kondisi tersebut karena dinilai membahayakan keselamatan pejalan kaki.
    Selain pegangan besi, sejumlah besi kecil di bagian atap JPO juga ikut dicuri.
    Namun berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, kini pegangan besi JPO yang sempat hilang telah diganti dengan yang baru, dan sudah dicat berwarna putih.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencuri Besi JPO Tanjung Priok Kerap Beraksi Terang-terangan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juli 2025

    Pencuri Besi JPO Tanjung Priok Kerap Beraksi Terang-terangan Megapolitan 1 Juli 2025

    Pencuri Besi JPO Tanjung Priok Kerap Beraksi Terang-terangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Para pencuri besi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan kantor Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diduga kerap beraksi terang-terangan.
    Salah satu juru parkir yang biasa beroperasi dekat JPO bernama Kevin (39) mengaku, pernah melihat para pencuri hendak beraksi ketika Maghrib.
    “Maghrib pernah lihat, sekitar dua sampai tiga orang. Cuma saya enggak merhatiin dia mengambilnya pakai apa, mereka ada yang naik motor atau jalan,” jelas Kevin saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa (1/7/2025).
    Kevin mengatakan, juru parkir lainnya juga beberapa kali pernah melihat komplotan orang yang hendak mencuri besi JPO.
    Namun, apabila para juru parkir masih beroperasi, mereka akan coba mencegah pencurian itu.
    “Soalnya teman-teman pada cerita. Saya pernah mergokin sekali atau dua kali, terus saya menegur kalau mau ambil besi jangan di sini, tapi kita enggak berani menangkap karena nantinya berantam,” ucap Kevin.
    Biasanya, jika ketahuan dan ditegur, para pelaku tak akan jadi melancarkan aksinya.
    Namun, para pelaku tetap berhasil mencuri besi karena melancarkan aksinya saat dini hari.
    Sebagai juru parkir yang bekerja di sekitar JPO, Kevin mengaku resah dengan maraknya
    pencurian besi
    tersebut.
    “Walaupun kita markir cuma Rp 500 disyukuri juga, kita markir di sini, mereka ambil besi, kita terganggu. Takut kita yang disalahkan,” jelas Kevin.
    Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial salah satu driver ojek online (ojol) mengeluhkan pegangan besi JPO di Tanjung Priok hilang.
    Selain itu, besi-besi kecil yang berada di atap JPO juga ikut dicuri maling.
    Namun, pengamatan Kompas.com di lokasi, kini pegangan besi JPO yang hilang tersebut sudah diganti yang baru.
    Tak hanya itu, pegangan besi JPO yang hilang juga sudah dicat berwarna putih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencuri Besi JPO Tanjung Priok Kerap Beraksi Terang-terangan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juli 2025

    Pencuri Besi di JPO Tanjung Priok Diduga Beraksi Dini Hari Megapolitan 1 Juli 2025

    Pencuri Besi di JPO Tanjung Priok Diduga Beraksi Dini Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga menduga maling besi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) tepatnya di depan kantor Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, beraksi ketika dini hari atau menjelang Subuh.
    “Subuh kayanya, tapi enggak ada yang tahu. Tiba-tiba besinya hilang aja,” kata salah satu juru parkir bernama Kevin (39) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa (1/7/2025).
    Kevin dan teman-temannya hanya parkir hingga menjelang Maghrib, sehingga tak mengetahui aksi pencurian itu.
    Namun, yang ia tahu, pegangan besi tersebut sudah hilang sejak enam bulan yang lalu.
    Sementara menurut warga lain bernama Teny (bukan nama sebenarnya) (39), pegangan besi JPO itu hilang usai Idul Fitri 2025.
    “Itu hilangnya sejak dua hari setelah Lebaran Idul Fitri. Itu udah lama hilangnya,” kata Teny.
    Teny berharap, keamanan di Jalan Yos Sudarso bisa ditingkatkan agar kasus
    pencurian besi
    JPO tersebut tak terulang lagi.
    Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial salah satu driver ojek online (ojol) mengeluhkan pegangan besi JPO di Tanjung Priok hilang.
    Selain itu, besi-besi kecil yang berada di atap JPO juga ikut dicuri maling.
    Namun, pengamatan Kompas.com di lokasi, kini pegangan besi JPO yang hilang tersebut sudah diganti yang baru.
    Tak hanya itu, pegangan besi JPO yang hilang juga sudah dicat berwarna putih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seabad Perjalanan KRL dan Peran Stasiun Manggarai sebagai Simpul Mobilitas Urban Jakarta

    Seabad Perjalanan KRL dan Peran Stasiun Manggarai sebagai Simpul Mobilitas Urban Jakarta

    Seabad Perjalanan KRL dan Peran Stasiun Manggarai sebagai Simpul Mobilitas Urban Jakarta
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Lautan manusia hilir mudik memenuhi
    Stasiun Manggarai
    pagi itu. Mereka tampak terburu-buru dan waspada di tengah deru roda baja serta pengumuman keberangkatan dan kedatangan kereta.
    Rangkaian
    KRL Commuter Line
    datang silih berganti di peron, mengantar penumpang dari seluruh penjuru Jabodetabek. Rutinitas ini menjadi bagian dari perjalanan luar biasa transportasi kereta api di Indonesia.
    Tahun ini, tepatnya Minggu (6/4/2025), KRL Indonesia genap berusia 100 tahun. Sementara itu, Stasiun Manggarai telah beroperasi lebih dari satu abad. Keduanya menyatu dalam sejarah mobilitas Indonesia dan terus berkembang seiring zaman.
    Perjalanan kereta listrik di Indonesia dimulai oleh perusahaan kereta api
    Hindia Belanda
    ,
    Staatssporwegen
    (SS), dengan peresmian lintas Tanjung Priok–Meester Cornelis (kini Jatinegara) pada 6 April 1925. Ini adalah tonggak sejarah elektrifikasi perkeretaapian yang menandai dimulainya era baru transportasi di Tanah Air.
    Sejak saat itu, KRL terus berevolusi, dari moda transportasi yang identik dengan penumpang di atap atau pedagang asongan yang hilir mudik di dalam gerbong, hingga menjadi angkutan massal yang tertib dan modern.
    Transformasi signifikan terjadi, salah satunya pada 2008 ketika PT KCJ (kini
    KAI Commuter
    ) dibentuk sebagai operator khusus KRL Commuter Line.
    Pembentukan perusahaan itu membawa era baru penertiban dan sterilisasi, dengan pemasangan pagar di jalur, penertiban pedagang, pelarangan penumpang di atap, serta modernisasi sistem tiket menggunakan
    electronic ticketing
    dengan
    e-money
    dari Kartu Multi Trip (KMT) dan uang elektronik bank, serta QR code.
    Armada KRL juga mengalami perubahan drastis. Dari lokomotif legendaris seperti ESS 3200 “Bon-Bon” yang didatangkan pada 1925, KA Djoko Kendil (SS9000) yang melayani rute ekspres malam, hingga masuknya KRL eks Jepang, seperti Seri 6000, 7000, JALITA (8500), 203, dan 205 yang menjadi tulang punggung operasional saat ini.
    Keandalan dan kapasitas KRL Seri 205, misalnya, menjadikannya armada favorit penumpang hingga sekarang.
    Tak berhenti di situ, KAI Commuter terus berinovasi dengan menghadirkan generasi terbaru seperti KRL Seri
    CLI-125
    dengan desain modern dan fitur digital, serta KRL produksi
    PT INKA
    yang akan beroperasi pada 2025 sebagai simbol kemandirian industri perkeretaapian Indonesia.
    Evolusi itu tidak hanya mengubah wajah fisik KRL, tetapi juga dampak pada kultur pengguna. Kereta api kini semakin aman, nyaman, dan menghilangkan “kasta” di dalamnya, menjadikannya pilihan transportasi massal bagi semua lapisan masyarakat.
    Modernisasi armada dan sistem pun turut berdampak pada peningkatan volume penumpang. Pada 2020, volume penumpang mencapai 53,15 juta orang. Angka ini terus melonjak menjadi 123,13 juta pada 2021, dan 215,05 juta pada 2022.
    Puncaknya pada 2023, volume penumpang mencapai 290,89 juta orang, bahkan sempat mencatat lebih dari satu juta penumpang per hari.
    Tren positif itu pun berlanjut pada 2024 dengan 374,49 juta orang, naik 12,8 persen dari tahun sebelumnya, dan di kuartal I 2025 tercatat 93,77 juta orang.
    Peningkatan jumlah penumpang itu tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga tercatat di wilayah Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.
    Di Yogyakarta, misalnya, jumlah pengguna naik dari 6,45 juta pada 2024 menjadi 7,97 juta pada 2025. Di Bandung Raya, melonjak dari 14,72 juta menjadi 16,16 juta, dan di Surabaya dari 13,36 juta menjadi 14,73 juta.
    “KAI Commuter terus berkomitmen untuk selalu meningkatkan layanan kepada para penggunanya agar Commuter Line menjadi transportasi yang turut menggerakkan kemajuan perekonomian, serta angkutan perkotaan yang efisien, ramah lingkungan, bebas macet, dan terjangkau,” ucap Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto seperti dikutip dari situs resmi KAI Commuterline.
    Sebagai bagian dari perayaan seabad KRL, KAI Commuter juga menggelar Parade KRL Vintage bertajuk “100 Years of KRL: The Everlasting Urban Transport” pada April 2025. Ajang ini menampilkan evolusi KRL sebagai ajang nostalgia dan bukti komitmen dalam menyediakan transportasi yang inklusif dan efisien.
    Jauh sebelum menjadi salah satu simpul transportasi terpadu di Indonesia, kawasan “Manggarai” dulunya adalah pemukiman kecil komunitas asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dibawa ke Batavia pada masa kolonial.
    Perlahan, kawasan itu berkembang menjadi sentra transportasi. Pembangunan Stasiun Manggarai sendiri dimulai pada 1913 oleh SS setelah mengakuisisi jalur Jakarta-Bogor dari NIS. Stasiun ini resmi beroperasi pada 1 Mei 1918, dan desainnya dibuat oleh arsitek Belanda Ir J Van Gendt.
    Stasiun Manggarai tidak sekadar infrastruktur, tetapi juga saksi bisu sejarah bangsa. Pada 3 Januari 1946, stasiun ini menjadi titik keberangkatan Kereta Luar Biasa (KLB) yang membawa Presiden Soekarno beserta pemerintahan menuju Yogyakarta, dalam rangka pemindahan ibu kota negara secara rahasia.
    Peristiwa itu mengukuhkan Manggarai sebagai bagian integral dari narasi kemerdekaan Indonesia. Atas nilai historis dan arsitekturnya, Stasiun Manggarai pun telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya nasional.
    Kini, Stasiun Manggarai telah berevolusi menjadi simpul integrasi transportasi utama yang menghubungkan berbagai layanan kereta api, seperti Commuter Line Jabodetabek (Bogor Line, Bekasi Line, Serpong Line, Tangerang Line, dan Tanjung Priok Line) serta Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta.
    Sebagai salah satu stasiun tersibuk, Manggarai telah mengalami transformasi besar dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan kapasitas dan layanannya. Salah satu perubahan paling signifikan adalah proyek pembangunan sebagai stasiun sentral dengan penyediaan jalur elevated (layang) yang kini melayani KRL tujuan Bogor dan Jakarta Kota.
    Area penumpang juga diperluas, dan stasiun dilengkapi fasilitas modern seperti eskalator dan lift untuk memudahkan perpindahan antarperon. Manggarai menjadi stasiun transit di Jabodetabek dengan volume penumpang tertinggi.
    Zona integrasi di luar stasiun juga dihadirkan untuk mempermudah penumpang berpindah ke moda lain, seperti TransJakarta dan transportasi online, dengan penanda arah dan area tunggu yang lebih tertata.
    Transformasi besar lainnya terjadi pada Mei 2022 melalui tahap Switch Over (SO) 5, yaitu perubahan besar pada pola operasional KRL di Stasiun Manggarai.
    Dalam SO 5, penataan ulang jalur dilakukan dengan menerapkan sistem transit di masing-masing lintas. Bekasi/Cikarang Line dilayani di jalur 3 dan 4, sementara Bogor Line beroperasi di jalur 11 dan 12. Untuk perjalanan menuju Jakarta Kota, KRL menggunakan jalur 10 dan 11.
    Selain itu, Cikarang Line tidak lagi menuju Jakarta Kota, tapi langsung ke Angke atau Kampung Bandan melalui Manggarai dan Pasar Senen.
    Perubahan tersebut, meskipun awalnya menyebabkan penumpukan penumpang dan penyesuaian besar bagi pengguna, bertujuan untuk menata perjalanan dan mendukung pengembangan Manggarai sebagai stasiun sentral yang lebih efisien di masa depan.
    Data operasional Stasiun Manggarai menunjukkan peningkatan aktivitas yang konsisten. Jumlah perjalanan kereta yang dilayani di stasiun ini terus bertumbuh, dari 881 perjalanan pada 2015 menjadi 1.063 perjalanan per April 2025.
    Frekuensi perjalanan kereta di Stasiun Manggarai juga sangat tinggi, dengan total 797 perjalanan setiap harinya. Jumlah tersebut terdiri dari 82 KA Jarak Jauh, 357 KA Bogor (BOO) – Jakarta Kota (JAKK), 286 KA Bekasi (BKS) – Tanah Abang (THB), serta 64 KA Bandara.
    Peningkatan volume penumpang juga cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015, jumlah penumpang tercatat sebanyak 5,7 juta, kemudian meningkat menjadi 7,55 juta pada 2019 sebelum pandemi.
    Meski sempat anjlok menjadi 3,2 juta pada 2020 dan 2,6 juta pada 2021 akibat pandemi, angka ini kembali naik menjadi 4,45 juta pada 2022 dan 5,11 juta pada 2023 (termasuk 405 ribu penumpang KA Bandara).
    Pada 2024, jumlah penumpang yang melakukan gate in mencapai 5,55 juta, sementara gate out sebanyak 5,29 juta.
    Volume penumpang transit di Stasiun Manggarai juga menunjukkan tren yang terus meningkat. Pada 2023, jumlah penumpang transit tercatat hampir 52,25 juta orang. Angka ini naik 10,8 persen pada 2024, menjadi 57,67 juta penumpang transit dalam setahun. Rata-rata per hari, Stasiun Manggarai melayani sekitar 166.587 penumpang pada hari kerja.
    Tercatat pada 1 Januari 2025 jumlah penumpang yang transit mencapai 211.132 orang. Data tersebut menunjukkan bahwa Manggarai telah berkembang menjadi stasiun utama dan tersibuk sebagai titik transit dan perpindahan penumpang di Jabodetabek.
    Sebagai optimalisasi untuk kapasitas angkut penumpang saat ini, KAI Commuter telah mengoperasikan 5 rangkaian Commuter Line baru CLI-125 sebanyak 5 rangkaian dengan lintas operasi 3 di lintas Bogor dan 2 di lintas Bekasi/Cikarang dan akan terus bertambah setelah mendapat sertifikasi dan melawati serangkaian uji dan test sesuai dengan peraturan dari Kementerian Perhubungan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.