kab/kota: Tanjung Priok

  • Dishub hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk

    Dishub hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk

    Arsip foto – Petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mengevakuasi penumpang kapal Dishub KM Sangaji yang terombang-ambing di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Selasa (10/9/2024). (ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Utara)

    Dishub hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 10 Desember 2024 – 12:18 WIB

    Elshinta.com – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan perairan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk yang terjadi di wilayah tersebut pada Selasa.

    “Sesuai prakiraan BMKG, hari ini Selasa 10 Desember 2024 kapal UP Angkutan Perairan Dishub DKI Jakarta sementara berhenti operasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok Jakarta menyampaikan gelombang laut sedang dengan ketinggian maksimum 2 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian Barat, Perairan Kepulauan Seribu, Karawang, Subang Indramayu dan Perairan Cirebon.

    Selain itu BMKG memperkirakan kecepatan angin di daerah tersebut mencapai 25 knot dan kondisi cuaca di perairan DKI Jakarta dan Perairan Utara Jawa Barat berawan hingga hujan ringan dan berpeluang terjadi hujan dengan Intensitas sedang hingga lebat di Perairan Kepulauan Seribu.

    Dalam situasi cuaca normal, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyediakan 11 kapal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun wisatawan ke wilayah Kepulauan Seribu yang dapat diakses dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

    “Total ada 11 kapal Dishub DKI Jakarta yang melayani kebutuhan transportasi menuju wilayah Kepulauan Seribu, dengan jumlah pelayaran empat kapal setiap harinya,” kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan (UPAP) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Anthon R Parura di Jakarta.

    Ia mengatakan, 11 kapal disiapkan untuk memenuhi layanan transportasi menuju sembilan pulau penduduk yang ada di wilayah Kepulauan Seribu.

    Menurut dia, sembilan pulau berpenduduk yang dijangkau dengan kapal Dishub DKI Jakarta. Yaitu Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Panggang dan Pulau Sabira.

    Sedangkan rute yang ditempuh untuk layanan tersebut, yaitu lintasan pertama untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Payung dan Pulau Tidung.

    Lintasan kedua untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Panggang dan Pulau Pramuka.

    Kemudian lintasan ketiga untuk rute Muara Angke, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa. Lintasan keempat untuk rute Muara Angke, Pulau Kelapa dan Pulau Sabira

    Sumber : Antara

  • Hentikan Praktik Buang Air Besar Sembarangan, 42 Kabupaten/Kota Raih Penghargaan Kemenkes – Halaman all

    Hentikan Praktik Buang Air Besar Sembarangan, 42 Kabupaten/Kota Raih Penghargaan Kemenkes – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada 42 kabupaten/kota atas keberhasilan mereka menghentikan praktik buang air besar sembarangan dan mendorong perilaku hidup sehat.

    Penghargaan STBM 2024 terdiri atas tiga kategori Paripurna, Madya, dan Pratama.

    Sebanyak 4 kabupaten/kota paripurna, 15 kabupaten kota/madya dan 23 kabupaten/kota pratama. 

    Kabupaten Sleman (DIY) dinobatkan sebagai penerima STBM Paripurna terbaik, diikuti Kabupaten Badung (Bali), Kota Metro (Lampung), dan Kota Tangerang (Banten).  

    Untuk kategori STBM Madya, posisi terbaik pertama diraih Kota Surabaya (Jawa Timur). 

    Kota Mojokerto (Jawa Timur) sebagai madya terbaik II dan Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) sebagai madya terbaik III.

    Kemudian, kategori STBM Pratama, peraih terbaik pertama diraih Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur). 

    Kabupaten Aceh Tamiang (Aceh) sebagai pratama terbaik II dan Kota Palu (Sulawesi Tengah) sebagai pratama terbaik III.

    Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono, menekankan bahwa keberhasilan STBM hanya dapat dicapai melalui partisipasi aktif masyarakat dalam mengubah perilaku sanitasi.  

    “Sanitasi yang buruk telah menjadi akar berbagai wabah penyakit sepanjang sejarah, termasuk pandemi Black Death yang menewaskan jutaan orang. Penghargaan ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mampu menjadi bagian dari solusi dengan memperbaiki kebiasaan sanitasi,” kata Dante dalam acara penghargaan STBM 2024 di  Jakarta, Selasa (10/12/2024).  

    Menurut Dante, program berbasis masyarakat seperti STBM menunjukkan efektivitas pendekatan promotif dan preventif dalam menekan angka penyakit akibat sanitasi buruk. 

    Ia juga mengapresiasi sinergi lintas sektor dalam mendukung program ini.  

    “Kesehatan bukan sekadar tugas pemerintah. Kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya sanitasi menjadi fondasi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat,” tutur Dante.  

    Dante berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan kesehatan lingkungan yang lebih baik.  

    Peran serta masyarakat dalam menjaga sanitasi yang baik penting untuk mencegah wabah penyakit.

    “Kolaborasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan sanitasi dan kesehatan lingkungan. Mari bersama-sama menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan,” ujar Dante.  

    Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Anas Ma’ruf, menambahkan, penghargaan STBM diberikan melalui proses seleksi yang ketat. 

    Tahapannya mencakup verifikasi dokumen, survei lapangan, dan pleno penetapan oleh tim lintas kementerian, lembaga, serta mitra pembangunan.  

    Karena itu, penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga dorongan bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, serta penyelenggara fasilitas umum dalam berkomitmen menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

    “Ini adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan Indonesia yang lebih sehat,” ungkap Anas.  

    Selain memberikan penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Kementerian Kesehatan juga memberikan penghargaan program keamanan pangan/olahan siap saji yang diterima 10 kabupaten kota antara lain Rembang (Jawa Tengah), Sleman (DIY), Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur).

    Sementara itu, Provinsi Papua Barat mendapatkan penghargaan pembina terbaik Program Keamanan Pangan Olahan Siap Saji (POSS) bsrsama dengan Jawa Tengah, yang  juga menerima penghargaan stop buang air besar sembarangan 100 persen.

    Kementerian Perhubungan juga memberikan penghargaan kepada bandar udara dan pelabuhan sehat. 

    Ada 26 bandar udara sehat yang mendapatkan penghargaan antara lain Halim Perdanakusuma (Jakarta), I Gusti Ngurah Rai (Bali), Minangkabau (Padang), Sam Ratulangi (Manado) dan Mopah (Merauke).

    Sementara itu, 30 pelabuhan sehat dan pelabuhan perikanan sehat yang mendapatkan penghargaan antara lain Sunda Kelapa dan Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Emas (Semarang), PT Arutmin (Banjarmasin), terminal khusus PT Kaltim Prima Coal (Kutai Timur), terminal khusus Paiton (Probolinggo), pelabuhan perikanan samudera Cilacap (Cilacap) dan pelabuhan perikanan Nusantara Ternate (Ternate).

    Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga pengingat bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan lingkungan dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan.

  • Cuaca Buruk, Dishub DKI Hentikan Sementara Angkutan Perairan ke Kepulauan Seribu Hari Ini

    Cuaca Buruk, Dishub DKI Hentikan Sementara Angkutan Perairan ke Kepulauan Seribu Hari Ini

    ERA.id – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan perairan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk yang terjadi di wilayah tersebut pada Selasa (10/12/2024).

    “Sesuai prakiraan BMKG, hari ini Selasa 10 Desember 2024 kapal UP Angkutan Perairan Dishub DKI Jakarta sementara berhenti operasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok Jakarta menyampaikan gelombang laut sedang dengan ketinggian maksimum 2 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian Barat, Perairan Kepulauan Seribu, Karawang, Subang Indramayu dan Perairan Cirebon.

    Selain itu BMKG memperkirakan kecepatan angin di daerah tersebut mencapai 25 knot dan kondisi cuaca di perairan DKI Jakarta dan Perairan Utara Jawa Barat berawan hingga hujan ringan dan berpeluang terjadi hujan dengan Intensitas sedang hingga lebat di Perairan Kepulauan Seribu.

    Dalam situasi cuaca normal, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyediakan 11 kapal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun wisatawan ke wilayah Kepulauan Seribu yang dapat diakses dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

    “Total ada 11 kapal Dishub DKI Jakarta yang melayani kebutuhan transportasi menuju wilayah Kepulauan Seribu, dengan jumlah pelayaran empat kapal setiap harinya,” kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan (UPAP) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Anthon R Parura di Jakarta.

    Ia mengatakan, 11 kapal disiapkan untuk memenuhi layanan transportasi menuju sembilan pulau penduduk yang ada di wilayah Kepulauan Seribu.

    Menurut dia, sembilan pulau berpenduduk yang dijangkau dengan kapal Dishub DKI Jakarta. Yaitu Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Panggang dan Pulau Sabira.

    Sedangkan rute yang ditempuh untuk layanan tersebut, yaitu lintasan pertama untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Payung dan Pulau Tidung.

    Lintasan kedua untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Panggang dan Pulau Pramuka.

    Kemudian lintasan ketiga untuk rute Muara Angke, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa. Lintasan keempat untuk rute Muara Angke, Pulau Kelapa dan Pulau Sabira

  • Dishub DKI hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk

    Dishub DKI hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan perairan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk yang terjadi di wilayah tersebut pada Selasa.

    “Sesuai prakiraan BMKG, hari ini Selasa 10 Desember 2024 kapal UP Angkutan Perairan Dishub DKI Jakarta sementara berhenti operasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok Jakarta menyampaikan gelombang laut sedang dengan ketinggian maksimum 2 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian Barat, Perairan Kepulauan Seribu, Karawang, Subang Indramayu dan Perairan Cirebon.

    Selain itu BMKG memperkirakan kecepatan angin di daerah tersebut mencapai 25 knot dan kondisi cuaca di perairan DKI Jakarta dan Perairan Utara Jawa Barat berawan hingga hujan ringan dan berpeluang terjadi hujan dengan Intensitas sedang hingga lebat di Perairan Kepulauan Seribu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemuda yang Bunuh Teman Dekat Karena Narkoba di Priok Ditangkap di Rumahnya, Ibunda Pelaku Menangis – Halaman all

    Pemuda yang Bunuh Teman Dekat Karena Narkoba di Priok Ditangkap di Rumahnya, Ibunda Pelaku Menangis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sandi Ramadani (21), pemuda warga Kampung Muara Bahari ditangkap polisi karena membunuh teman dekatnya SA (21), Jumat (6/12/2024) lalu.

    Sandi ditangkap saat pelaku bersiap-siap hendak melarikan diri dari rumahnya di Kampung Muara Bahari, RT 08 RW 12 Kelurahan Tanjung Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Dalam rekaman video dokumentasi milik petugas, terlihat puluhan personel gabungan dari Polsek Tanjung Priok dan Polres Metro Jakarta Utara menyusuri rel kereta yang membelah permukiman Kampung Muara Bahari dan Kampung Bahari untuk menuju ke kediaman pelaku.

     

    Penangkapan ini memerlukan sebanyak 25 personel mengingat kawasan Kampung Bahari-Kampung Muara Bahari dikenal sebagai sarang narkoba yang para penjahatnya tak segan-segan menyerang polisi jika merasa terancam.

    25 personel itu terdiri dari anggota Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara, hingga Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara.

    Dikomandoi Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Tomy Brian, puluhan personel merangsek masuk dari Jalan Bahari A2 untuk sampai ke rumah pelaku yang berada di dalam gang sempit.

    Tanpa perlu waktu lama, polisi segera menyambangi rumah Sandi, yang ternyata di dalamnya masih terdapat keberadaan yang bersangkutan.

    Polisi mengetuk pintu rumah itu lalu dibukakan oleh ibu Sandi.

    Sementara ada anggota yang berbicara dengan ibu Sandi, beberapa lainnya masuk ke dalam rumah untuk menjemput pelaku.

    Dari dokumentasi petugas, terlihat detik-detik saat Sandi dijemput dari rumahnya ketika ia masih bertelanjang dada dan hanya mengenakan sarung.

    Saat itu, melihat sang anak dijemput, ibunda Sandi pun hanya bisa menangis.

    Sandi lalu dibekap dan segera dibawa ke Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Dari rumah itu polisi juga mendapati bahwa Sandi sudah mengepak pakaiannya dan bersiap-siap untuk kabur.

    Kasus narkoba

    Kapolsek Tanjung Priok Kompol Billy Gustiano mengatakan, pembunuhan yang dilakukan Sandi terhadap korban SA (21) diduga terkait masalah transaksi narkoba.

    Awalnya, pada Jumat pagi, pelaku Sandi memanggil korban agar datang ke rumahnya.

    Korban pun langsung naik ke lantai 2 rumah pelaku dan terlibat adu mulut di sana.

    Sandi yang gelap mata lalu memukuli korban dengan tangan kosong sebanyak enam kali.

    Tak sampai di situ, Sandi mengambil senjata api airsoft gun yang ia simpan di kamarnya lalu memukulkannya sebanyak tiga kali ke kepala SA.

    “Korban dipukul pakai senjata airsoft gun, gagang airsoft gun sebanyak tiga kali,” kata Billy.

    Belum puas, ia kembali mengambil celurit dari lemari kamarnya lalu melakukan pembacokan ke tubuh SA beberapa kali.

    “Korban yang pertama itu dibacok di bagian belakang, kemudian dibacok di bagian dada depan, kemudian di bagian pinggang,” kata Kapolsek.

    Usai dipukuli dan dibacok, korban SA langsung lari dari rumah pelaku dan meminta bantuan kepada warga sekitar.

    Korban yang sudah tak berdaya akhirnya dilarikan ke RSUD Koja, Jakarta Utara untuk segera menjalani perawatan.

    Akan tetapi, beberapa jam kemudian SA dinyatakan meninggal dunia dengan luka lebam dan luka bacok di tubuhnya.

    Seiring penangkapan Sandi Ramadani, polisi juga menyita barang bukti dua pucuk airsoft gun dari dalam kamar yang bersangkutan.

    Sandi kini telah ditetapkan tersangka dan dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

    Penulis: Gerald Leonardo Agustino

     

  • Detik-detik Polisi Tangkap Pemuda Bunuh Teman Dekat di Priok, Diciduk Saat Sarungan Mau Kabur

    Detik-detik Polisi Tangkap Pemuda Bunuh Teman Dekat di Priok, Diciduk Saat Sarungan Mau Kabur

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Polisi menangkap Sandi Ramadani (21), pemuda warga Kampung Muara Bahari yang membunuh teman dekatnya SA (21), Jumat (6/12/2024) lalu.

    Penangkapan terhadap Sandi dilakukan ketika yang bersangkutan sudah bersiap-siap hendak melarikan diri dari rumahnya di Kampung Muara Bahari, RT 08 RW 12 Kelurahan Tanjung Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Dalam rekaman video dokumentasi milik petugas, terlihat puluhan personel gabungan dari Polsek Tanjung Priok dan Polres Metro Jakarta Utara menyusuri rel kereta yang membelah permukiman Kampung Muara Bahari dan Kampung Bahari untuk menuju ke kediaman pelaku.

    Penangkapan ini memerlukan sebanyak 25 personel mengingat kawasan Kampung Bahari-Kampung Muara Bahari dikenal sebagai sarang narkoba yang para penjahatnya tak segan-segan menyerang polisi jika merasa terancam.

    25 personel itu terdiri dari anggota Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara, hingga Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara.

    Dikomandoi Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Tomy Brian, puluhan personel merangsek masuk dari Jalan Bahari A2 untuk sampai ke rumah pelaku yang berada di dalam gang sempit.

    Tanpa perlu waktu lama, polisi segera menyambangi rumah Sandi, yang ternyata di dalamnya masih terdapat keberadaan yang bersangkutan.

    Polisi mengetuk pintu rumah itu lalu dibukakan oleh ibu Sandi.

    Sementara ada anggota yang berbicara dengan ibu Sandi, beberapa lainnya masuk ke dalam rumah untuk menjemput pelaku.

    Dari dokumentasi petugas, terlihat detik-detik saat Sandi dijemput dari rumahnya ketika ia masih bertelanjang dada dan hanya mengenakan sarung.

    Saat itu, melihat sang anak dijemput, ibunda Sandi pun hanya bisa menangis.

    Sandi lalu dibekap untuk segera dibawa ke Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Dari rumah itu polisi juga mendapati bahwa Sandi sudah mengepak pakaiannya dan bersiap-siap untuk kabur.

    Kapolsek Tanjung Priok Kompol Billy Gustiano mengatakan, pembunuhan yang dilakukan Sandi terhadap korban SA (21) diduga terkait masalah transaksi narkoba.

    Awalnya, pada Jumat pagi, pelaku Sandi memanggil korban untuk datang ke rumahnya.

    Korban pun langsung naik ke lantai 2 rumah pelaku dan terlibat adu mulut di sana.

    Sandi yang gelap mata lalu memukuli korban dengan tangan kosong sebanyak enam kali.

    Tak sampai di situ, Sandi mengambil senjata api airsoft gun yang ia simpan di kamarnya lalu memukulkannya sebanyak tiga kali ke kepala SA.

    “Korban dipukul pakai senjata airsoft gun, gagang airsoft gun sebanyak tiga kali,” kata Billy.

    Belum puas, ia kembali mengambil celurit dari lemari kamarnya lalu melakukan pembacokan ke tubuh SA beberapa kali.

    “Korban yang pertama itu dibacok di bagian belakang, kemudian dibacok di bagian dada depan, kemudian di bagian pinggang,” kata Kapolsek.

    Usai dipukuli dan dibacok, korban SA langsung lari dari rumah pelaku dan meminta bantuan kepada warga sekitar.

    Korban yang sudah tak berdaya akhirnya dilarikan ke RSUD Koja, Jakarta Utara untuk segera menjalani perawatan.

    Akan tetapi, beberapa jam kemudian SA dinyatakan meninggal dunia dengan luka lebam dan luka bacok di tubuhnya.

    Seiring penangkapan Sandi Ramadani, polisi juga menyita barang bukti dua pucuk airsoft gun dari dalam kamar yang bersangkutan.

    Sandi kini telah ditetapkan tersangka dan dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Ribut Masalah Transaksi Narkoba, Pemuda di Tanjung Priok Tewas Dibunuh Temannya Sendiri

    Ribut Masalah Transaksi Narkoba, Pemuda di Tanjung Priok Tewas Dibunuh Temannya Sendiri

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Pembunuhan terjadi di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (6/12/2024) lalu.

    Seorang pemuda berinisial SA (21) tewas dibunuh oleh teman dekatnya Sandi Ramadani (21) diduga lantaran cekcok terkait masalah transaksi narkoba.

    Kapolsek Tanjung Priok Kompol Billy Gustiano mengatakan, peristiwa pembunuhan ini dilaporkan oleh keluarga korban sesaat setelah SA meninggal dunia di RSUD Koja.

    Awalnya, pada Jumat pagi, pelaku Sandi memanggil korban untuk datang ke rumahnya di Kampung Muara Bahari, RT 08 RW 12 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Kemudian saat itu korban mendatangi rumah pelaku, karena pelaku memanggil korban tersebut terkait ada permasalahan antara si korban kemudian pelaku,” kata Billy di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/12/2024).

    Korban pun langsung naik ke lantai 2 rumah pelaku dan terlibat adu mulut di sana.

    Sandi yang gelap mata lalu memukuli korban dengan tangan kosong sebanyak enam kali.

    Tak sampai di situ, Sandi mengambil senjata api airsoft gun yang ia simpan di kamarnya lalu memukulkannya sebanyak tiga kali ke kepala SA.

    “Korban dipukul pakai senjata airsoft gun, gagang airsoft gun sebanyak tiga kali,” kata Billy.

    Belum puas, ia kembali mengambil celurit dari lemari kamarnya lalu melakukan pembacokan ke tubuh SA beberapa kali.

    “Korban yang pertama itu dibacok di bagian belakang, kemudian dibacok di bagian dada depan, kemudian di bagian pinggang,” kata Kapolsek.

    Hasil pemeriksaan terkini, ungkap Billy, Sandi tega membunuh temannya sendiri karena cekcok terkait masalah pribadi.

    Masalah pribadi itu, lanjut Billy, terkait urusan transaksi narkoba.

    “Dugaan sementara dari korban dan pelaku, itu ada permasalahan, permasalahan terkait masalah transaksi ke arah narkotika,” ungkap Kapolsek.

    Usai dipukuli dan dibacok, korban SA langsung lari dari rumah pelaku dan meminta bantuan kepada warga sekitar.

    Korban yang sudah tak berdaya akhirnya dilarikan ke RSUD Koja, Jakarta Utara untuk segera menjalani perawatan.

    Akan tetapi, beberapa jam kemudian SA dinyatakan meninggal dunia dengan luka lebam dan luka bacok di tubuhnya.

    Menerima laporan dari keluarga korban, polisi segera melakukan penyelidikan.

    Dipimpin Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Tomy Brian, 25 personel gabungan dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Tanjung Priok langsung menggerebek rumah pelaku pada Sabtu (7/12/2024) siang.

    Pelaku Sandi ditangkap di rumahnya ketika sudah mempersiapkan barang-barangnya untuk melarikan diri.

    Seiring penangkapan Sandi Ramadani, polisi juga menyita barang bukti dua pucuk airsoft gun dari dalam kamar yang bersangkutan.

    Sandi kini telah ditetapkan tersangka dan dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Usai Terlibat Cekcok, Pria di Tanjung Priok Jakut Tewas dengan Luka Parah – Page 3

    Usai Terlibat Cekcok, Pria di Tanjung Priok Jakut Tewas dengan Luka Parah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pria di Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) tewas setelah terlibat keributan. Polisi pun turun tangan melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab tewasnya korban inisial SAN (20).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban sempat menjalani perawatan medis di RSUD Koja. Namun nyawanya tak tertolong akibat luka-luka yang diderita cukup serius.

    “Luka yang diderita korban serius, korban akhirnya meninggal dunia dengan luka kepala bagian belakang, tangan dan punggung sebelah kiri ada dijahit,” kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Minggu (8/12/2024).

    Dia mengatakan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengusut kasus tewasnya korban. Adapun satu orang saksi di antaranya inisial A yang sempat bersama-sama dengan korban.

    Menurut kesaksiannya, ia kala itu bersama dengan korban tengah berada di Jalan Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di sana, ia berdua bertemu dengan S.

    “A cekcok dan dipukuli S. Kemudian A pulang ke rumah meninggalkan korban bersama S,” ucap dia.

     

  • Kemenhub Selamatkan 19 Awak Kapal MV Felya yang Terdampar

    Kemenhub Selamatkan 19 Awak Kapal MV Felya yang Terdampar

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, berhasil melaksanakan operasi penyelamatan terhadap 19 awak Kapal MV Felya yang terdampar di Pantai Ujung Kulon, wilayah Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan, Banten.

    Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Triono mengatakan hingga Sabtu pagi, ABK kapal MV Felya tersebut dalam proses perjalanan evakuasi ke kapal patroli KN.Trisula-P.111 di Bojonegara Banten untuk penanganan medis selanjutnya.

    “Seluruh ABK berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan dibawa ke tempat yang aman,” kata Triono dalam keterangan resmi, Sabtu (7/12/2024). 

    Ketika tim tiba di lokasi, para awak kapal ditemukan dalam kondisi sangat lemah akibat kehabisan bekal makanan dan hanya mengenakan pakaian basah karena hujan. 

    “Tim langsung mengambil tindakan cepat dengan memberikan bantuan berupa makanan, minuman, dan pakaian darurat berupa seragam KPLP,” kata Triono. 

    Selain memberikan bantuan darurat, nakhoda kapal MV Felya telah membuat Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) dan berkoordinasi dengan UPP Labuan untuk langkah penanganan lebih lanjut. Karena kondisi fisik para awak dan akses jalan yang cukup sulit, tim bersama awak kapal memutuskan untuk bermalam di Kampung Cegok, Desa Rancapinang.

    “Keesokan harinya, tim kami melanjutkan perjalanan bersama para awak menuju kapal patroli yang telah bersiaga di Bojonegara, Banten. Selama proses ini, kami terus berkoordinasi dengan agen terkait untuk memastikan keselamatan dan kelancaran evakuasi,” tambah Triono.

    MV Felya merupakan kapal kargo milik PT. Anugrah Makmur Sejahtera  dengan bobot 6.306 GT dan IMO No.8506000 yang di Nahkodai Gustaf Sumolang pada posisi 06.51.46 S / 105.30.23 E mengalami kerusakan pada baling-baling dan seal mesin dalam pelayaran dari Dumai menuju Tersus Semen Merah Putih, Bayah, Lebak, Banten.  

    Kerusakan tersebut mengakibatkan kapal mengalami kebocoran dan kehilangan kendali pada saat cuaca ekstrim, sehingga terdampar dan kandas di perairan dangkal.

  • Kronologi Kapal MV Felya Terdampar di Ujung Kulon, 19 ABK Selamat

    Kronologi Kapal MV Felya Terdampar di Ujung Kulon, 19 ABK Selamat

    Bisnis.com, JAKARTA – Kapal MV Felya terdampar di Pantai Ujung Kulon, Banten, akibat kebocoran dan kehilangan kendali karena cuaca ekstrem. Kapal tersebut mengangkut 19 awak yang ikut terdampar. 

    MV Felya merupakan kapal kargo milik PT. Anugrah Makmur Sejahtera  dengan bobot 6.306 GT dan IMO No.8506000 yang di Nahkodai Gustaf Sumolang pada posisi 06.51.46 S / 105.30.23 E mengalami kerusakan pada baling-baling dan seal mesin dalam pelayaran dari Dumai menuju Tersus Semen Merah Putih, Bayah, Lebak, Banten.

    Kerusakan tersebut mengakibatkan kapal mengalami kebocoran dan kehilangan kendali pada saat cuaca ekstrem, sehingga terdampar dan kandas di perairan dangkal. Menyikapi laporan tersebut, Tim SAR dari Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan.

    “Kondisi cuaca yang buruk dan ekstrem dengan gelombang tinggi semakin menyulitkan proses evakuasi. Namun seluruh ABK berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan dibawa ke tempat yang aman,” ujar Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Triono dalam keterangan resmi. 

    Triono mengungkapkan ketika tim tiba di lokasi, para awak kapal ditemukan dalam kondisi sangat lemah akibat kehabisan bekal makanan dan hanya mengenakan pakaian basah karena hujan. Tim langsung mengambil tindakan cepat dengan memberikan bantuan berupa makanan, minuman, dan pakaian darurat berupa seragam KPLP.

    Selain memberikan bantuan darurat, nakhoda Kapal MV Felya telah membuat Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) dan berkoordinasi dengan UPP Labuan untuk langkah penanganan lebih lanjut. Karena kondisi fisik para awak dan akses jalan yang cukup sulit, tim bersama awak kapal memutuskan untuk bermalam di Kampung Cegok, Desa Rancapinang.

    “Alhamdulillah, seluruh awak kapal dapat diselamatkan dalam kondisi selamat dan menerima penanganan awal yang memadai. Operasi ini menjadi wujud nyata dari dedikasi kami untuk melindungi keselamatan di perairan Indonesia,” tutup Triono.

    Selain kerusakan pada baling-baling dan seal mesin, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kapal telah kandas di pantai daratan dan saat ini tim sedang melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan langkah-langkah penyelamatan.

    Hingga Sabtu pagi, ABK kapal tersebut dalam proses perjalanan evakuasi ke kapal patroli KN.Trisula-P.111 di Bojonegara Banten untuk penanganan medis selanjutnya.