kab/kota: Tanjung Priok

  • Jangan Sepelekan Anemia, Kurang Darah Bisa Berdampak ke Otak

    Jangan Sepelekan Anemia, Kurang Darah Bisa Berdampak ke Otak

    Jakarta

    Anemia ditandai dengan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin berfungsi untuk membawa oksigen dan mengantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Kekurangan oksigen dalam jaringan juga akan memicu dampak pada fungsi otak.

    Di Indonesia, anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, termasuk pada balita hingga remaja. Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi anemia pada usia 0-4 tahun mencapai 23,8 persen, 5-14 tahun mencapai 15,3 persen, dan 15-24 tahun mencapai 15,5 persen. Angka ini termasuk tinggi, di atas standar ukuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2011 yang sebesar 10-13 persen.

    Jika dibandingkan dengan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kasus anemia di Indonesia menurut data tersebut memang mengalami penurunan. Tercatat sebesar 38,5 persen anak usia 0-59 bulan mengalami anemia, usia 5-14 tahun sebesar 26,8 persen, dan 32 persen pada usia 15-24 tahun pada data 2018.

    Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan, dan perdarahan. WHO mengatakan kekurangan zat besi sebagai penyebab anemia yang paling umum pada anak di dunia. Hal serupa juga terjadi di Indonesia.

    Menurut Buku Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah Kementerian Kesehatan RI, pola makan yang miskin zat gizi besi, tingginya prevalensi kecacingan, dan tingginya prevalensi malaria di daerah endemis merupakan faktor-faktor yang sering dikaitkan dengan tingginya defisiensi besi di negara berkembang.

    Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi biasanya mengeluhkan beberapa gejala. Spesialis anak dr Ratih Puspita, SpA, mengatakan gejalanya dapat berupa nafsu makan kurang baik, pertumbuhan tidak optimal, sampai anemia yang memicu gejala pucat, lemah, letih, lesuh, dan kurang berkonsentrasi.

    Foto: infografis detikHealth

    Dampak Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Anak

    Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi juga dapat mengalami dampak pada fungsi otak. Di kemudian hari, hal ini bisa berdampak negatif pada pembelajaran dan prestasi sekolah.

    Bahkan, perkembangan kognitif anak juga dapat terpengaruh jika ibu kekurangan zat besi selama trimester terakhir kehamilannya. Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi disebut memiliki risiko nilai IQ (intelligence quotient) yang lebih rendah dibandingkan anak sehat.

    Mantan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Hasto Wardoyo, dalam suatu kesempatan membeberkan jika rata-rata dari skor IQ anak Indonesia pada tahun 2022 hanya mencapai 78,49.

    Angka tersebut diungkapkannya dari data World Population Review 2022. Indonesia berada diperingkat 130 dari 199 negara yang ada di dunia menurut data tersebut.

    Capaian IQ tersebut, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti rata-rata IQ anak di Laos 80,99, Filipina 81,64, Brunei Darussalam 87,58, Malaysia 87,58, Thailand 88,87, Vietnam 89,53 dan Myanmar 91,18.

    Menurut Hasto rendahnya kualitas dan IQ pada anak disebabkan oleh faktor-faktor, salah satunya terkait masalah kesehatan seperti anemia.

    “Keprihatinan tentu terasa, ketika kita lihat World Population Review menyampaikan bahwa IQ bangsa kita cukup rendah dibandingkan dengan beberapa negara yang lain,” kata dalam Webinar IDIK: Komunikasi Merawat Negeri, Rabu (14/12/2022).

    Spesialis anak sekaligus konsultan neonatologi Dr dr Johanes Edy Siswanto, SpA(K) menjelaskan mengapa anemia defisiensi zat besi bisa berdampak pada otak anak. Menurutnya, zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin yang berguna mengangkut oksigen melalui pembuluh darah yang mencapai setiap target organ, termasuk otak.

    Ia menyebut ada tiga komponen organ utama yang diutamakan atau menjadi prioritas dalam mendapatkan oksigen, yakni otak, jantung, dan paru-paru. Apabila selama dua atau tiga menit tidak mendapatkan oksigen, bisa memicu kerusakan terhadap organ tersebut. Oleh karena itu, ia menyebut ‘masuk akal’ jika kerusakan otak bisa berkaitan dengan IQ atau intelegensi anak.

    “Menjadi sangat penting dalam hubungan dengan tingkat Hemoglobin dan jumlah Fe (zat besi) sebagai bahan pembentukan Hemoglobin,” katanya saat dihubungi detikcom.

    Senada, dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, SpA menjelaskan anemia defisiensi zat besi punya pengaruh negatif pada perkembangan otak anak. Hal ini dikarenakan zat besi memiliki peran esensial terhadap perkembangan otak anak, seperti produksi neurotransmitter, yakni zat besi diperlukan untuk sintesis dopamin, serotonin, dan GABA (Gamma-aminobutyric acid), yang memengaruhi suasana hati, perhatian, dan pembelajaran.

    Fungsi lain zat besi adalah mielinisasi, yakni pembentukan mielin atau lapisan pelindung di sekitar saraf otak yang mempercepat transmisi sinyal saraf. Penting juga untuk energi sel otak, saat zat besi dibutuhkan agar sel darah merah bisa mengantarkan oksigen yang cukup ke otak.

    “Tidak secara langsung, tapi memang bisa jadi salah satu faktor yang berpengaruh negatif terhadap kognitif anak,” katanya.

    Dampak anemia terhadap otak anak juga diungkap dalam penelitian yang dilakukan organisasi kajian nirlaba Fokus Kesehatan Indonesia (FKI). Penelitian tersebut menemukan bahwa anak-anak sekolah dasar yang kekurangan zat besi dan berisiko mengalami anemia, kekurangan energi, dan memiliki perawakan pendek terbukti berisiko gangguan kemampuan belajar.

    Bahkan berisiko tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengalami gangguan memori kerja (working memory) dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki status gizi baik.

    Penelitian yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif FKI, Prof Nila F Moeloek dan Koordinator Riset dan Kajian FKI Dr dr Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, itu meneliti 500 anak Sekolah Dasar (SD) di Jakarta wilayah Manggarai dan Tanjung Priok.

    “Penelitian FKI ini membuktikan bahwa fakta adanya kondisi kurang gizi, dan anemia defisiensi besi pada anak SD ini bisa mengancam prestasi akademik murid sekolah dasar di kemudian hari, apabila jika ini terjadi pada jumlah anak yang lebih banyak,” katanya.

    “Dari evaluasi kami juga ditemukan bahwa murid sekolah dasar kelas 3 hingga 5 di Jakarta hampir 30 persen anak yang anemia mengalami gangguan memori kerja. Gangguan ini secara langsung berdampak pada kemampuan mereka untuk konsentrasi, memproses dan menyimpan informasi saat belajar,” ungkap dr Ray.

    Lebih dari 19 persen anak-anak dalam studi ini juga terbukti mengalami anemia, yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi. Prof Nila Moeloek dan Dr Ray Basrowi menjelaskan, “Ironisnya, anemia bukan hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga sangat memengaruhi kemampuan kognitif anak-anak,” tandas mereka.

    “Anak-anak dengan anemia memiliki skor memori kerja yang jauh lebih rendah, bahkan berdampak klinis yang sangat nyata. Anemia Kurang besi secara langsung membatasi kemampuan anak untuk menyerap informasi, berpikir logis, dan berpartisipasi aktif di kelas,” ujar kedua inisiator Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) ini.

    NEXT: Cara Mencegah Anemia pada Anak

  • Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Pelaku Logistik Mengeluh – Halaman all

    Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Pelaku Logistik Mengeluh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta mendesak pemerintah untuk meninjau ulang pemberlakuan tarif Tol Cibitung-Cilincing yang dinilai terlalu mahal, sehingga menghambat tujuan utama pembangunan tol tersebut.

    Ketua DPW ALFI Jakarta, Adil Karim, mengungkapkan bahwa tarif tol yang tinggi justru mendorong para pelaku logistik memilih jalur lain yang lebih murah, seperti Tol Cikampek-Priok. 

    Padahal, salah satu tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut adalah untuk memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi malah membuat para pelaku logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing, dan akhirnya kemacetan di Tol Cikampek tetap tidak terurai,” kata Adil dalam konfirmasinya, Rabu (11/12/2024). Menurutnya, hal ini menghambat optimalisasi fungsi dari tol baru tersebut.

    Adil juga menyoroti perbedaan tarif yang sangat mencolok. “untuk kendaraan golongan II dan III, tarif tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34 km mencapai Rp 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di ruas JORR 1 yang panjangnya 66 km hanya Rp 25.000. Ini sangat timpang,” tegasnya.

    Menurut Adil, tingginya tarif tol ini berdampak langsung pada biaya operasional perusahaan logistik, yang tetap tinggi meskipun semua pihak berkomitmen untuk menekan biaya logistik di Indonesia.

    Ia pun menilai bahwa tol ini belum efektif dalam mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang.

    Untuk itu, DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik dan melakukan penyesuaian tarif. Penurunan tarif dianggap penting agar keberadaan Tol Cibitung-Cilincing dapat memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional dan mencapai tujuan utamanya.

    “Tarif yang wajar dan dapat dijangkau oleh pelaku logistik akan membantu meringankan beban operasional, sekaligus mengoptimalkan distribusi barang di Indonesia,” kata Adil.

    Sebagai informasi, Tol Cibitung-Cilincing diharapkan menjadi jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan di Tol Cikampek yang selama ini menjadi salah satu titik krusial dalam distribusi barang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, dengan tarif yang tinggi, jalan tol ini justru menjadi beban bagi para pelaku logistik.

    Sumber: Warta Kota

  • ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing

    ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 17:35 WIB

    Elshinta.com – Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta meminta pemerintah meninjau ulang pemberlakuan tarif tol Cibitung-Cilincing yang dianggap terlalu mahal. 

    Ketua DPW ALFI Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut, yaitu memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan tol Cibitung-Cilincing,” katanya, di Jakarta, Rabu (11/12).

    Menurut Adil, dengan tidak beralihnya kendaraan logistik ke ruas tol Cibitung-Cilincing, kemacetan di Tol Cikampek juga tidak terurai, sehingga fungsi tol baru ini tidak maksimal. 

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol, yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 

    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi. Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” katanya.

    “Dengan tarif yang tinggi, biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.

    ALFI melihat bahwa fungsi jalan tol untuk mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang belum tercapai. 

    Untuk mengatasi persoalan ini, DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Kriminal kemarin, kasus Klinik Ria Beauty hingga sidang Mario Dandy

    Kriminal kemarin, kasus Klinik Ria Beauty hingga sidang Mario Dandy

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan dan kriminalitas menghiasi Jakarta yang terjadi pada Rabu (11/12), mulai dari perkembangan kasus klinik kecantikan ilegal Ria Beauty hingga Terpidana kasus penganiayaan terhadap David Ozora, Mario Dandy Satrio (20) menjalani sidang dugaan kasus pencabulan terhadap AG (15) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Kasus Klinik Ria Beauty, Polisi: Jika jadi korban silahkan lapor

    Polda Metro Jaya mempersilahkan siapapun yang menjadi korban dari praktik Klinik Kecantikan Ria Beauty untuk melapor ataupun membuat pengaduan ke Kepolisian.

    “Untuk posko itu, setiap orang yang merasa jadi korban, Ria Beauty, boleh mengadu ke Polda Metro Jaya. Tepatnya di Unit 1 Renakta Ditreskrimum,” kata Kepala Subdirektorat​​​​​​ (Kasubdit) Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi (Kompol) Syarifah Chaira Sukma saat ditemui di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Polisi kejar pelaku penyiraman air keras ke seorang wanita di Bekasi

    Kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyiraman air keras ke seorang wanita berinisial FR (20) di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (7/12) malam.

    “Kalau soal motif itu kita belum mendalami, saat ini pelaku masih dalam pengejaran,” kata Kapolsek Bekasi Utara Komisaris Polisi Yus Jahan saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Polisi beri penyembuhan trauma kepada korban kebakaran di Kemayoran

    Polres Metro Jakarta Pusat memberikan bantuan penyembuhan trauma (trauma healing) kepada warga terdampak kebakaran di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

    “Hari ini kami dari Polres Metro Jakarta Pusat bersama dengan tim ‘trauma healing’ Polwan melaksanakan kegiatan mitigasi sosial,” kata Waka Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wirdhanto Hadicaksono di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Polisi tangkap pelaku pembunuhan di Kampung Bahari Tanjung Priok

    Kepolisian telah menangkap pria berinisial SE (21) yang diduga melakukan kekerasan berujung kematian terhadap korban SA (21) di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Pelaku ini kami jerat dengan pasal 338 jo 351 KUHP terkait penganiayaan berat dengan ancaman pidana kurungan maksimal 15 tahun,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Tommy Brian di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Mario Dandy jalani sidang kasus pencabulan di PN Jaksel

    Terpidana kasus penganiayaan terhadap David Ozora, Mario Dandy Satrio (20) menjalani sidang dugaan kasus pencabulan terhadap AG (15) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, Mario tiba pada pukul 10.35 WIB.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dinilai Memberatkan, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Dinilai Memberatkan, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Jakarta: Pemerintah didesak meninjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing. Sebab, tarif yang ditetapkan saat ini dinilai terlalu mahal. 

    Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut. Yakni, memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Adil melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024. 

    Menurut Adil, mahalnya tarif membuat kendaraan logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing. Akibatnya, kemacetan di Tol Cikampek tidak terurai. 

    “Sehingga, fungsi tol baru ini tidak maksimal,” ungkap dia.
     

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol. Yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 

    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi,” sebut dia.

    Adil membandingkan tarif Tol Cibitung-Cilincing dengan ruas Tol JORR. Perbedaan tarif cukup jauh.

    “Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” ujar dia.

    Tingginya tarif tersebut membuat biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. “Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.

    DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.

    Jakarta: Pemerintah didesak meninjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing. Sebab, tarif yang ditetapkan saat ini dinilai terlalu mahal. 
     
    Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut. Yakni, memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.
     
    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Adil melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024. 
    Menurut Adil, mahalnya tarif membuat kendaraan logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing. Akibatnya, kemacetan di Tol Cikampek tidak terurai. 
     
    “Sehingga, fungsi tol baru ini tidak maksimal,” ungkap dia.
     

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol. Yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 
     
    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi,” sebut dia.
     
    Adil membandingkan tarif Tol Cibitung-Cilincing dengan ruas Tol JORR. Perbedaan tarif cukup jauh.
     
    “Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” ujar dia.
     
    Tingginya tarif tersebut membuat biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. “Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.
     
    DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ABK)

  • Tol Cibitung-Cilincing Dikeluhkan Mahal, Pengelola Siap Diskusi dengan Pelaku Logistik Soal Tarif

    Tol Cibitung-Cilincing Dikeluhkan Mahal, Pengelola Siap Diskusi dengan Pelaku Logistik Soal Tarif

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing siap berdiskusi dengan pelaku logistik terkait keluhan-keluhan soal tarif jalan bebas hambatan tersebut yang dianggap terlalu mahal.

    Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) melalui PT CTP Tollways memahami keberatan pelaku usaha mengenai tarif tol Cibitung-Cilincing yang dianggap terlalu tinggi.

    Sebagai respons, SPSL membuka ruang dialog dengan pelaku industri logistik untuk mendengarkan masukan dan mencari solusi terbaik.

    Direktur Utama PT SPSL Joko Noerhudha menyatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah, khususnya dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

    Hal itu guna memastikan kebijakan tarif yang diterapkan mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor logistik di Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Joko sebagai tanggapan terhadap keluhan dari kalangan industri logistik yang menilai tarif tol Cibitung-Cilincing terlalu mahal.

    Ia menjelaskan bahwa penetapan tarif tol sepenuhnya menjadi kewenangan BPJT yang didasari oleh kajian komprehensif, meliputi faktor-faktor seperti biaya pembangunan, pemeliharaan, serta dampak terhadap sektor terkait.

    Meski begitu, Joko menegaskan bahwa SPSL tetap membuka ruang dialog untuk mendengarkan masukan lebih lanjut dari pelaku usaha.

    “Kami ingin memastikan kebijakan ini tidak hanya berfokus pada aspek biaya, namun juga pada keberlanjutan sektor logistik secara keseluruhan,” kata Joko dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).

    Joko juga merespons pertanyaan wartawan terkait kemungkinan divestasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing.

    Ia mengatakan divestasi bisa menjadi pilihan apabila ada pihak yang tertarik dengan angka yang menguntungkan.

    “Jika ada yang tertarik dengan angka yang bagus, silakan. Ini kan sifatnya masih opsi-opsi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Joko juga memaparkan sejumlah pencapaian positif SPSL hingga triwulan III 2024.

    Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,38 triliun, yang tercatat meningkat 2,63 persen dibandingkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan tumbuh 2,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dari sisi operasional, SPSL mencatatkan volume gudang sebesar 116,8 ribu ton/m⊃3;, sementara kapasitas lapangan mencapai 110,59 ribu boks, dengan tingkat okupansi gedung sebesar 80,4 persen.

    Ditambahkan, sektor logistik diproyeksikan akan mengalami pengeluaran yang signifikan pada 2026, dengan angka yang diperkirakan mencapai Rp 3.839 triliun.

    Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh sektor fast-moving consumer goods (FMCG), e-commerce, dan farmasi.

    “Potensi besar ini membuka peluang untuk memperluas layanan logistik, khususnya di segmen first dan middle mile,” katanya.

    Seiring pesatnya perkembangan industri logistik, SPSL kini fokus pada pengembangan infrastruktur strategis.

    Proyek-proyek seperti Kawasan Pendukung Kijing, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan Integrated Logistics Center Tanjung Priok terus berjalan.

    “SPSL pun terus mendorong digitalisasi dalam operasional logistik. Dengan mengimplementasikan sistem real-time reconciliation dan track & trace, perusahaan berupaya meningkatkan akurasi dan kecepatan operasional, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di industri logistik,” tutupnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Menko Perekonomian Tanggapi Pernyataan Presiden Prabowo tentang ICOR Indonesia yang Capai Level 6

    Menko Perekonomian Tanggapi Pernyataan Presiden Prabowo tentang ICOR Indonesia yang Capai Level 6

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator dan Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi, pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia saat ini yang tergolong tinggi, yakni berada di level .

    Airlangga mengakui angka itu lebih tinggi dibandingkan beberapa negara dikawasan Asia Tenggara yang berada di level 3-5. Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan era pemerintahan Soeharto, yang mencapai level 4, sehingga pertumbuhan ekonomi capai 8,2 persen.

    “Jadi kalau investasi kita 30 persen dengan ICOR Indonesia 6 persen, sederhananya 30 persen dibagi 6 persen pertumbuhan kita di 5 persen. Nah dahulu waktu zaman Pak Harto sempat kita pada angka 8,2 persen karena ICOR kita 4,” ujar Airlangga seusai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Investasi 2024 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

    Airlangga menyebut, penilaian terhadap ICOR meliputi investasi yang berkesinambungan dengan sektor produktif. Dia mencontohkan, apabila pemerintah ingin membangun bendungan maka saluran tersier, sekunder, dan primernya tersambung sehingga produksi pangan meningkat.

    Salah satunya, Pelabuhan Patimban yang belum tersambung dengan jalan tol sehingga pengendara masih harus melewati jalan lama yang ada di Utara. Airlangga menilai, hal ini tidak maksimal dan efisien.

    “Padahal lebih murah, lebih efisien itu ngirim barang kontainer dari Karawang kemudian Subang ke Tanjung Priok atau Tanjung Perak atau Tanjung Mas, sehingga ini harus kita selesaikan. Kalau ini selesai, pemerintah optimistis ICOR kita akan meningkat,” pungkas Airlangga.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyoroti ICOR Indonesia yang tergolong tinggi, yakni berada di level 6. Angka itu lebih tinggi dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang di level 3-5.

    “Dalam penilaian terhadap ekonomi kita, ada suatu tolak ukur yang disebut ICOR. ICOR kita dinilai angkanya 6, ICOR beberapa negara tetangga kita 4 atau 5. Artinya kita dinilai lebih tidak efisien dari beberapa ekonomi tetangga kita, bahkan tidak efisiennya itu dinilai 30 persen,” ucap Prabowo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (11/12/2024).

  • RI Kalah dari Malaysia, Investor Industri Keramik Asal China Bakal Tanam Modal Jumbo di Negeri Jiran – Halaman all

    RI Kalah dari Malaysia, Investor Industri Keramik Asal China Bakal Tanam Modal Jumbo di Negeri Jiran – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Keramik Indonesia (ASAKI) Edy Suyanto mengungkap bahwa pengusaha di bidang keramik asal China berencana melakukan investasi besar-besaran di Malaysia.

    Edy mengungkap hal tersebut usai mengikuti rapat bersama asosiasi keramik se-Asia Tenggara di Bangkok, Thailand.

    “Saya melihat country report dari Malaysia bahwa di tahun depan investor China akan investasi besar-besaran di Malaysia,” katanya dalam diskusi saat acara “Twin Fest 2024: Ceramic Tableware & Glassware Indonesia” di Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

    Edy mulanya heran mengapa pengusaha asal China tersebut memilih Malaysia sebagai target negara investasi, padahal Indonesia merupakan sasaran utama ekspor produk keramik mereka.

    Dari informasi yang ia dapat dari ketua asosiasi keramik Malaysia, tahun depan ada tambahan kapasitas pabrik seluas 40 juta meter persegi di Malaysia.

    Edy pun menyimak country report dari Malaysia. Dari situ, ia menyadari apa yang akhirnya membuat China lebih tertarik berinvestasi di Negeri Jiran.

    Ia mengungkapkan bahwa berbagai faktor yang membuat Malaysia menjadi pilihan lebih menarik bagi investor keramik China adalah harga gas yang lebih murah dan biaya logistik lebih rendah.

    Meskipun Indonesia memiliki kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang memberikan insentif untuk beberapa industri, industri baru di Indonesia tetap harus membayar harga gas 13,8 USD per MMBTU.

    Sebaliknya, Malaysia menawarkan harga gas yang lebih rendah, yaitu sebesar 10 USD per MMBTU.

    “Jadi bagi mereka produsen yang akan ekspansi lebih untung, lebih murah, lebih efisien adalah di sebelah (dengan harga gas) 10 (USD per MMBTU). Kita 13,8 (USD per MMBTU) untuk sesama pemain baru,” ujar Edy.

    Lalu, Edy juga menyoroti perbedaan besar dalam biaya logistik antara Indonesia dan Malaysia.

    Sebagai contoh, biaya ekspor dari Tanjung Priok, Jakarta ke Port Klang, Malaysia, hanya sekitar 150 USD per kontainer dengan ukuran 20 kaki.

    Angka tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan pengiriman dari Jakarta ke Medan yang bisa mencapai 700 USD per kontainer.

    “Bagi produsen, bagi investor, lebih bagus dia membangun di tempat yang gasnya sudah murah. Kedua, transportation cost, logistic cost-nya juga murah,” ucap Edy.

    “Dia bangun di Malaysia, nanti dia kirim ke Indonesia. Paling hanya 50-100 USD (biaya logistiknya). Jauh lebih murah. Jadi ini memberikan mereka (Malaysia) keunggulan,” pungkasnya.

    Ia pun mencermati langkah ini. Dari sini, Edy berharap tidak ada tren perusahaan keramik ekspansi di Malaysia, hanya untuk barangnya dikirim ke Indonesia. 

  • Pelni pastikan keamanan kapal penumpang hadapi Natal dan Tahun Baru

    Pelni pastikan keamanan kapal penumpang hadapi Natal dan Tahun Baru

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Jakarta memastikan keamanan kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta saat pelayaran menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Sembilan kapal yang memiliki ‘homebase’ di Tanjung Priok Jakarta sudah melakukan sejumlah pemeriksaan agar memberikan keamanan dan kenyamanan dalam melayani penumpang di momen Nataru tahun ini,” kata Kepala Cabang PT Pelni Jakarta Dicky Dermawan di Jakarta, Rabu.

    Sembilan kapal penumpang tersebut, yaitu KM Cermai, KM Dobonsolo, KM Dempo, KM Dorolonda, KM Nggapulu, KM Lawit, KM Bukit Raya, KM Kelud dan KM Tidar. Semua kapal tersebut sudah melakukan “ramp check” dan uji petik laik melaut.

    Menurut pada tahun ini sembilan kapal tersebut sudah melakukan perawatan atau docking tahunan terhadap 25 kapal termasuk tujuh kapal yang bersandar di Tanjung Priok.

    “Tujuh kapal docking di Pelabuhan Tanjung Priok, satu kapal di Belawan dan satu kapal di Ambon,” kata dia.

    Menurut dia, pemeriksaan berkala ini bertujuan menjaga keselamatan kapal dalam berlayar mengantarkan penumpang dan itu yang menjadi prioritas utama.

    Pemeriksaan ini juga dilakukan dari internal dan eksternal dengan melibatkan Badan Klasifikasi Indonesia (BKI), pejabat pemeriksa keselamatan kapal (marine inspector) dan lainnya.

    Pemeriksaan yang dilakukan dengan menurunkan seluruh sekoci yang ada di kapal, menghitung jumlah sekoci dan kapasitas, serta menghitung jaket keselamatan serta alat yang menjadi tumpuan keselamatan di atas kapal.

    Terkait cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, Dicky mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah instansi dalam menghadapi momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kami siap melayani penumpang yang ingin berlibur dan mengantarkan mereka selamat hingga ke tujuan,” kata dia.

    PT Pelni Cabang Jakarta menargetkan kenaikan jumlah penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 4 persen saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

    “Untuk periode Nataru dari 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2024 jumlah penumpang ditarget naik 4 persen,” katanya.

    Ia mengatakan, pada 2024 jumlah penumpang mencapai 19.587 orang dan di tahun ini dalam periode tersebut ditargetkan 20.371 penumpang.

    “Puncak Nataru tahun ini kami prediksi pada 22 Desember 2024 karena ada tiga kapal penumpang yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok hari tersebut,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • SPSL Siap Dialog dengan Pelaku Usaha Logistik Terkait Tarif Mahal Tol Cibitung-Cilincing

    SPSL Siap Dialog dengan Pelaku Usaha Logistik Terkait Tarif Mahal Tol Cibitung-Cilincing

    Jakarta: PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) memahami keberatan yang disampaikan pelaku usaha terkait tarif tol Cibitung-Cilincing dan membuka diri untuk berdialog dengan dunia usaha, khususnya pelaku industri logistik, guna mendengarkan masukan lebih lanjut.
     
    Direktur Utama PT SPSL Joko Noerhudha, mengatakan bahwa perusahaan akan terus berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk memastikan kebijakan tarif yang diterapkan mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor logistik nasional.
     
    “Kami akan berkoordinasi dengan BPJT sebagai regulator agar tarif yang diterapkan tidak hanya mempertimbangkan nilai investasi dan biaya pemeliharaan, tetapi juga kemampuan membayar (ability to pay) serta kesediaan membayar (willingness to pay) pengguna jalan,” ujar Joko dalam paparan kinerja dan capaian SPSL 2024 di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024.
    Pernyataan ini disampaikan Joko menanggapi keluhan kalangan industri logistik yang menilai tarif tol Cibitung-Cilincing terlalu mahal. Ia menjelaskan bahwa penetapan tarif tol sepenuhnya merupakan kewenangan BPJT berdasarkan kajian komprehensif.
     
    Kajian tersebut mencakup berbagai faktor, termasuk biaya pembangunan, pemeliharaan, dan dampak terhadap sektor terkait.
     
    Meskipun demikian, Joko menegaskan bahwa SPSL membuka ruang dialog untuk mendengarkan masukan dari pelaku usaha guna mencari solusi terbaik.
     
     
    Dirut SPSL Joko Noerhoeda saat memaparkan kinerja 2024-Foto Istimewa
     
    Dalam paparannya, Joko Noerhudha menunjukkan pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp1,38 triliun, yang mencerminkan kenaikan 2,63 persen di atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta pertumbuhan 2,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
     
    Dari sisi operasional, SPSL berhasil mencatatkan volume gudang sebesar 116,8 ribu ton/m³, sementara kapasitas lapangan tercatat mencapai 110,59 ribu boks, dengan tingkat okupansi gedung mencapai 80,4 persen.
     
    Angka-angka ini menunjukkan kinerja yang mengesankan, didorong pertumbuhan kawasan industri Indonesia yang tercatat 57 persen dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini turut membuka peluang besar untuk pengembangan layanan logistik lebih lanjut.
     
    Joko juga menjelaskan bahwa sektor logistik diproyeksikan mengalami pengeluaran yang signifikan, dengan angka mencapai Rp 3.839 triliun pada 2026. Kenaikan ini sebagian besar didorong sektor fast-moving consumer goods (FMCG), e-commerce, dan farmasi.
     
    “Potensi besar ini membuka jalan bagi perluasan layanan logistik, khususnya di segmen first dan middle mile,” ungkap Joko.
     
    Seiring dengan pesatnya perkembangan industri logistik, SPSL fokus pada pengembangan infrastruktur strategis. Proyek-proyek penting seperti Kawasan Pendukung Kijing, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan Integrated Logistics Center Tanjung Priok terus digarap.
     
    Perusahaan juga tengah memperluas layanan logistik multimoda di berbagai wilayah, seperti Jabodetabek, Sumatra Utara, dan Jawa Timur, untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
     
    Untuk mendukung efisiensi operasional, SPSL terus mengimplementasikan digitalisasi logistik dengan sistem real-time reconciliation dan track & trace. Langkah ini bertujuan meningkatkan akurasi, serta mempercepat operasional dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di industri logistik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RIZ)