kab/kota: Tanjung Priok

  • Puslabfor Polri Diterjunkan Periksa Mobil Pensiunan TNI yang Ditemukan di Laut Dermaga Marunda – Page 3

    Puslabfor Polri Diterjunkan Periksa Mobil Pensiunan TNI yang Ditemukan di Laut Dermaga Marunda – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Mobil yang ditumpangi Brigjen (Purn) TNI Hendrawan Oestevan telah ditemukan dari dalam laut di Dermaga Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara pada Sabtu, 18 Januari 2025. Saat ini, kepolisian akan memeriksa mobil tersebut untuk mendalami kasus kematian Hendrawan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pemeriksaan mobil pensiunan jenderal TNI itu melibatkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.  

    “Akan dilakukan pemeriksaan terhadap mobil oleh tim Puslabfor Mabes Polri didampingi oleh penyidik dari Subdit Resmob,” kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Dia menjelaskan, pemeriksaan akan berfokus pada kondisi mobil pensiunan jenderal BIN tersebut. Sementara untuk hasilanya baru akan disampaikan setelahnya.

    “Ini masih berproses,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya.

    Mobil tersebut ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah Hendrawan Oestevan di kawasan Pelabuhan Marunda di KCN di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Mobil tersebut bermerek Toyota Vios warna hitam dengan nomor polisi B 1606 LB.

    “Upaya pencarian oleh tim gabungan membuahkan hasil, kami menghaturkan rasa syukur ya. Selanjutnya mobil ini akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dilakukan penelitian, dilakukan pendalaman oleh Puslabfor Polri ya,” ujar Ade Ary.

    Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengatakan, mobil tersebut ditemukan petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, Ditpolairud Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Tanjung Priok.

    “Dan proses pendalaman peristiwa ini dilakukan oleh tim gabungan Polres dan Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

     

  • Polisi periksa mobil purnawirawan TNI yang ditemukan di  Marunda

    Polisi periksa mobil purnawirawan TNI yang ditemukan di Marunda

    pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kondisi dari kendaraan tersebut sebelum peristiwa

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya memeriksa mobil yang diduga milik jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditemukan di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Akan dilakukan pemeriksaan terhadap mobil oleh tim Puslabfor Mabes Polri didampingi oleh penyidik dari Subdit Resmob Polda Metro Jaya, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Senin.

    Ade Ary menjelaskan pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kondisi dari kendaraan tersebut sebelum peristiwa yang menewaskan Hendrawan.

    “Akan dilakukan pendalaman, pemeriksaan terkait kondisi mobil. Ini masih berproses, ” ucapnya.

    Kepolisian berhasil menemukan kendaraan bermotor roda empat yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Pada hari ini, sekira jam 10.00 WIB, kami menemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (18/1).

    Ade Ary menjelaskan mobil yang ditemukan tersebut adalah sebuah sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang didukung oleh rekan-rekan dari Direktorat Polairud Polda Metro Jaya serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Sementara itu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DKI Jakarta menjelaskan mobil yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara ditemukan dengan kondisi terbalik di dalam lumpur.

    “Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil tersebut dalam kondisi terbalik di dalam lumpur,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/1).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mobil Brigjen Purn TNI Hendra Hendrawan Ditemukan di Dasar Laut Marunda, Tak Jauh dari Penemuan Jenazah

    Mobil Brigjen Purn TNI Hendra Hendrawan Ditemukan di Dasar Laut Marunda, Tak Jauh dari Penemuan Jenazah

    Fajar.co.id, Jakarta — Setelah 8 hari operasi, pencarian mobil Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan akhirnya membuahkan hasil.

    Tim gabungan dari Basarnas, Ditpolairud Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Tanjung Priok menemukan mobil di dasar laut.

    Benda tersebut ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah. Tepatnya di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    “Bahwa sekira jam 10 pagi ini telah ditemukan mobil yang diduga dikendarai oleh Brigjen TNI Purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia, mobil Toyota Vios B 1606 LB. Upaya pencarian tim gabungan membuahkan hasil,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (18/1).

    Petugas di lapangan kini telah mengevakuasi mobil tersebut. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan guna mencari alat bukti terkait kematian korban.

    “Selanjutnya mobil akan dilakukan pemeriksaan laboratoris, pendalaman oleh Puslabfor Polri,” jelas Ade.

    Sebelumnya, polisi menyampaikan bahwa rekaman CCTV di lokasi tersebut menunjukkan pensiunan perwira tinggi bintang satu TNI itu berkendara menggunakan mobil Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB. Yang bersangkutan masuk ke Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB. Mobil tersebut terus melaju di sekitar Kade 07-08 sampai ke ujung Dermaga KCN Marunda.

    ”Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” terang perwira menengah dengan tiga kembang di pundak itu.

    Belum diketahui pasti alasan korban berkendara sampai ujung dermaga. Yang pasti, kata Ade Ary, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga korban melalui Tim Gakkum Ditpolairud Polda Metro Jaya. Sebelumnya, Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi membenarkan informasi temuan jenazah pensiunan TNI dengan pangkat terakhir brigjen. (jpg)

  • 17 Januari 1948: Langkah berliku menuju kemerdekaan

    17 Januari 1948: Langkah berliku menuju kemerdekaan

    Perjanjian Renvile (Sumber: Nationaal Museum van Wereldculturen) (https://tinyurl.com/524a48fj)

    17 Januari 1948: Langkah berliku menuju kemerdekaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Perjanjian Renville menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda. Perjanjian ini ditandatangani pada 17 Januari 1948 di atas kapal perang Amerika Serikat, USS Renville, yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Mediasi ini muncul sebagai respons internasional terhadap konflik yang terus memanas antara Indonesia dan Belanda setelah Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947.

    Belanda melancarkan serangan militer meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan dalam Perjanjian Linggarjati. Konflik ini mengundang perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang kemudian membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk memediasi perselisihan. Perundingan yang dimulai pada Desember 1947 melibatkan delegasi Indonesia yang dipimpin Amir Sjarifuddin, delegasi Belanda yang dipimpin R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, dan KTN yang terdiri dari wakil Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

    Hasil dari perundingan ini mencakup beberapa poin penting, seperti pengakuan garis demarkasi (Garis Van Mook) sebagai batas wilayah kekuasaan, penghentian permusuhan, serta pengakuan bahwa wilayah Indonesia hanya meliputi Yogyakarta, Jawa Tengah, dan sebagian Sumatra. Belanda juga berjanji untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara bertahap dalam bentuk negara federal.

    Namun, perjanjian ini memunculkan berbagai dampak yang signifikan. Secara politik, Kabinet Amir Sjarifuddin menghadapi tekanan besar karena dianggap terlalu kompromistis, hingga akhirnya jatuh dari kekuasaan. Di sisi militer, pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di wilayah yang diduduki Belanda terpaksa mundur ke daerah yang diakui dalam garis demarkasi, menciptakan perjalanan panjang dan penuh pengorbanan yang kemudian dikenal sebagai “long march.” Di tingkat internasional, Perjanjian Renville menunjukkan bahwa perjuangan Indonesia untuk meraih kedaulatan mendapat perhatian dunia dan semakin memantapkan posisi diplomatiknya.

    Meskipun memberikan pengakuan internasional terhadap keberadaan Indonesia, Perjanjian Renville juga memperlihatkan tantangan besar yang harus dihadapi bangsa ini untuk mencapai kemerdekaan penuh. Peristiwa ini adalah langkah yang berat namun penting dalam perjalanan panjang menuju pengakuan kedaulatan Indonesia pada tahun 1949. Penandatanganan Perjanjian Renville menjadi cerminan semangat perjuangan bangsa dalam menghadapi tekanan, baik dari dalam maupun luar negeri, demi mempertahankan kedaulatan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.

    Sumber : Sumber Lain

  • Mobil Brigjen TNI Purnawirawan Berhasil Ditemukan di Perairan Marunda

    Mobil Brigjen TNI Purnawirawan Berhasil Ditemukan di Perairan Marunda

    loading…

    Mobil milik Brigjen TNI purnawirawan HO (75) akhirnya berhasil ditemukan petugas Tim SAR gabungan hari ini di perairan Marunda. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Mobil milik Brigjen TNI purnawirawan HO (75) akhirnya berhasil ditemukan petugas Tim SAR gabungan hari ini di perairan Marunda. Mobil tersebut ditemukan setelah petugas melakukan pencarian selama dua hari berturut-turut.

    “Baru saja mendapat update dari rekan-rekan penyidik, bahwa pukul 10 pagi hari tadi, telah ditemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam, Sabtu (18/1/2025).

    Menurut Ade, berdasarkan informasi yang disampaikan penyidik, mobil milik korban tersebut bernomor polisi B 1606 LB dengan jenis sedan warna hitam merek Toyota Vios. Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Ditpolair dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Basarnas yang sejak beberapa hari lalu telah melakukan pencarian mobil di sekitar lokasi kejadian.

    “Sebuah mobil sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB. Ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah di kawasan yang sama di Marunda, di KCN di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara,” tuturnya.

    Ade menambahkan, mobil yang dikendarai korban saat tercebur di Dermaga KCN Marunda tersebut ditemukan tak jauh dari lokasi jenazah korban ditemukan oleh nelayan. Petugas pun baru berhasil menemukan mobil tersebut karena kondisi cuaca di perairan Marunda yang tak bagus, mulai dari badai, hujan, hingga arus bawah laut yang kencang.

    (cip)

  • Mobil Pensiunan Brigjen TNI Ditemukan Tak Jauh dari Lokasi Penemuan Jasad
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Mobil Pensiunan Brigjen TNI Ditemukan Tak Jauh dari Lokasi Penemuan Jasad Megapolitan 18 Januari 2025

    Mobil Pensiunan Brigjen TNI Ditemukan Tak Jauh dari Lokasi Penemuan Jasad
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mobil Toyota Vios hitam milik Brigadir Jenderal Purnawirawan TNI Hendrawan Ostevan (75), ditemukan di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025).
    Mobil dengan nomor polisi B 1606 LB itu ditemukan tak jauh dari lokasi ditemukannya jasad Hendrawan.
    “(Mobil) ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah di kawasan yang sama di KCN Marunda, di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu.
    Setelah ditemukan, mobil ini akan diperiksa Puslabfor Polri untuk mengusut kematian
    Brigjen Hendrawan Ostevan
    .
    “Mobil ini akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dilakukan penelitian, dilakukan pendalaman oleh Puslabfor Polri,” 
    Proses pencarian yang dilakukan tim gabungan dari Basarnas, bersama Ditpolair Polda Metro Jaya, dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
    “Dan proses pendalaman peristiwa ini dilakukan oleh tim gabungan Polres dan Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya,” terang Ade.
    Sebelumnya, Hendrawan Ostevan (75) ditemukan tewas mengambang di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025).
    Saat mengevakuasi, petugas menemukan sebuah dompet kulit yang berisi kartu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Intelijen Negara (BIN).
    Setelah penemuan ini, jasad langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Sementara itu, mobil yang dikendarai korban diketahui melaju dari arah Cilincing lalu memasuki dermaga KCN Marunda pada Kamis dini hari.
    “Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nomor polisi B 1606 LB masuk ke dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” ucap Ade, Selasa (14/1/2025).
    “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” tambahnya.
    Saat itu, Hendrawan diketahui berkendara seorang diri dan juga tidak ditemukan bekas luka pada tubuhnya.
    Namun, polisi masih terus mendalami penyebab kematiannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Akhirnya Temukan Mobil Eks Pejabat BIN Tenggelam di Marunda

    Tim SAR Akhirnya Temukan Mobil Eks Pejabat BIN Tenggelam di Marunda

    GELORA.CO – Pihak kepolisian berhasil menemukan kendaraan bermotor roda empat yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Pada hari ini, sekira jam 10.00 WIB, telah ditemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (18/1/2025).

    Ade Ary menjelaskan mobil yang ditemukan tersebut adalah sebuah sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang didukung oleh rekan-rekan dari Direktorat Polairud Polda Metro Jaya serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Upaya pencarian oleh tim gabungan membuahkan hasil, selanjutnya mobil ini akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dilakukan penelitian, dilakukan pendalaman oleh Puslabfor Polri,” jelasnya.

    Dia menambahkan kendaraan tersebut ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah di kawasan yang sama di Marunda di KCN, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebutkan korban HO (75) membawa kendaraan roda empat, sebelum ditemukan tewas di perairan Marunda, Jumat (10/1/2025).

    “Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Jumat (10/1) pukul 00.35 WIB, ” kata Ade Ary, Selasa (14/1).

    Ade Ary menjelaskan pihaknya telah melakukan penelusuran CCTV dan ditemukan mobil yang dikendarai korban melaju menyusuri kade (pangkalan tempat kapal menaikkan dan membongkar muatan) 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.

    Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ressa Fiardy Marasabessy, Kamis (16/1), menyebutkan mobil tersebut diduga ikut tercebur bersama korban di perairan Marunda, Jakarta Utara pada Jumat (10/1).

    “Rekaman kamera pengawas (CCTV) yang menunjukkan bahwa mobil tersebut terjun ke laut sudah kita dapatkan, ” ucapnya.

    Dia juga menyebutkan berdasarkan rekaman CCTV terlihat korban menyetir mobil seorang diri.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Ressa, korban sebelum ke Marunda sempat pergi ke Tangerang.

    “Berdasarkan keterangan keluarga, korban ke Tangerang, dari situ berdasarkan analisa IT, ya korban ini putar-putar sampai ke Bogor, ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan terakhir ke Marunda,” paparnya.

  • Polisi tangkap terduga muncikari dalam kasus TPPO di Jaksel

    Polisi tangkap terduga muncikari dalam kasus TPPO di Jaksel

    Tersangka pria dengan inisial R alias T (19) saat dibawa ke Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025). ANTARA/HO-Istimewa

    Polisi tangkap terduga muncikari dalam kasus TPPO di Jaksel
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 12:09 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian membenarkan telah menangkap satu orang terduga pelaku yang berperan sebagai muncikari dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Iya betul, tersangka baru satu, pria dengan inisial R alias T (19), ” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Kebayoran Baru Komisaris Polisi Nunu Suparmi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Nunu menjelaskan selain menangkap terduga muncikari, Kepolisian juga mengamankan empat orang lainnya namun belum dijelaskan peran masing-masing.

    “Jadi yang diamankan itu lima orang, tapi yang pasti tersangka itu satu si muncikari, yang empat belum tahu karena kemarin tidak disebut di BAP (berita acara pemeriksaan) sebelumnya, ” ucapnya.

    Dia menerangkan muncikari tersebut berhasil ditangkap di wilayah Tanjung Priok pada Kamis (16/1) tanpa perlawanan.

    Nunu menambahkan peran muncikari dalam kasus ini adalah bertugas mengepul uang dan yang menikmati uang hasil tindak pidana tersebut.

    Kemudian saat dikonfirmasi terkait sudah berapa lama muncikari tersebut beroperasi, Nunu menjelaskan masih dalam pemeriksaan.

    “Yang jelas kan kemarin korban menjelaskan dari bulan Oktober, tapi kan si muncikari sudah berpraktik lama sebelum korban bekerja di situ, ” ucapnya.

    Jajaran Polsek Kebayoran Baru menangkap empat pelaku yang terlibat dalam kasus TPPO di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    Kanit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/1), mengatakan keempat pelaku itu pria berinisial RA alias A, MRC alias B, MR alias M, dan R.

    Mereka menjual dua remaja perempuan yang salah satunya masih berstatus anak di bawah umur, yakni berinisial AMD (17) dan MAL (19).

    “Itu terjadi pada 3 Januari 2025, TKP-nya di salah satu hotel di Jalan Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” ujarnya.

    Pada awalnya, korban AMD dan MAL ditawari pekerjaan oleh seorang temannya. Kedua korban lalu bertemu dengan muncikari berinisial R alias Tobak yang saat ini masih diburu polisi.

    Dalam pertemuan itu, korban dijelaskan bahwa dirinya harus melayani 70 pria hidung belang jika ingin mendapatkan gaji. Namun, bila jumlah pelanggannya tidak mencapai 70 orang, maka korban tak akan mendapat gaji.

    Sumber : Antara

  • Muncikari yang Jual Remaja Perempuan ke 70 Pria Pelajari Prostitusi dari Pekerjaan Sebelumnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Januari 2025

    Muncikari yang Jual Remaja Perempuan ke 70 Pria Pelajari Prostitusi dari Pekerjaan Sebelumnya Megapolitan 17 Januari 2025

    Muncikari yang Jual Remaja Perempuan ke 70 Pria Pelajari Prostitusi dari Pekerjaan Sebelumnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – R alias T (19), muncikari yang menjual remaja perempuan kepada 70 laki-laki hidung belang di Jakarta Selatan, mempelajari cara menjalankan bisnis prostitusi dari pekerjaan sebelumnya.
    Sebelum jadi muncikari, R sempat bekerja sebagai joki di tempat prostitusi selama satu bulan. 
    “Jadi joki, setelah itu dia belajar. Dari joki cukup sebulan itu, dia langsung jadi muncikari,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi saat dihubungi, Jumat (17/1/2025).
    Sebagai muncikari, R menjual remaja perempuan untuk melayani pria hidung belang dengan sistem paket. 
    Perempuan-perempuan yang jadi korbannya mesti melayani minimal 20 pria untuk dapat menerima gaji.
    “Itu ide dia sendiri (untuk menjual) paketan, ada 20, 50, dan 70 (pria),” tambah Nunu.
    Dari pekerjaannya itu, R mendapatkan penghasilan Rp 3-5 juta per bulan.
    Sebelumnya diberitakan, Polsek Kebayoran Baru menangkap seorang muncikari berinisial R alias T (19) terkait kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
    R ditangkap bersama empat orang lainnya di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
    Pemuda itu diduga menjual dua remaja berinisial AMD (17) dan MAL (19) untuk melayani 70 pria hidung belang dengan bayaran Rp 3,5 juta.
    Setelah penangkapan ini, polisi langsung menetapkan R alias T sebagai tersangka. Sementara, empat orang lainnya masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
    “Yang pasti tersangka itu satu, si muncikari, yang empat (orang lainnya) belum tahu. Karena, kemarin tidak disebutkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sebelumnya,” ungkap Nunu.
    Adapun AMD (17) dan MAL (19) dipaksa melayani 70 pria hidung belang sejak Oktober 2024 di sebuah hotel di Jalan Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
    “Korban wajib melakukan pelayanan terhadap, katakanlah laki-laki hidung belang terhadap 70 orang, baru korban dibayar Rp 3,5 juta,” kata Nunu. 
    Mulanya, korban ditawari pekerjaan oleh temannya. Ternyata, pekerjaan yang dimaksud berupa melayani pria hidung belang.
    Jika keluar dari pekerjaan tersebut, AMD dan MAL akan dianggap berutang.
    “Tarifnya kalau dari para tamu yang membayar kepada mucikari ini berkisar Rp 250.000 sampai Rp 1,5 juta. Sedangkan korban hanya dibayar Rp 3,5 juta per 70 tamu,” tambah Nunu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muncikari yang Jual Remaja ke 70 Pria di Jaksel Sempat Jadi Joki Prostitusi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Januari 2025

    Muncikari yang Jual Remaja ke 70 Pria di Jaksel Sempat Jadi Joki Prostitusi Megapolitan 17 Januari 2025

    Muncikari yang Jual Remaja ke 70 Pria di Jaksel Sempat Jadi Joki Prostitusi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    R alias T (19), muncikari yang menjual dua remaja perempuan berinisial AMD (17) dan MAL (19) kepada 70 pria hidung belang di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sempat menjadi joki prostitusi sebelum menjadi muncikari.
    Pekerjaan itu hanya R lakoni selama satu bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi muncikari.
    “September untuk jadi muncikari. Tapi sebelumnya dia belajar dulu jadi joki. Jadi joki, setelah itu dia belajar. Dari joki cukup sebulan itu, dia langsung jadi muncikari,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu saat dihubungi, Jumat (17/1/2025).
    Nunu mengatakan, ide untuk mempekerjakan beberapa perempuan dan membayarnya per 70 pria adalah ide dari R.
    “Katanya cukup belajar jadi joki satu bulan dia yakin bisa jadi bos. Itu ide dia sendiri,” tambah Nunu.
    Sebelumnya diberitakan, Polsek Kebayoran Baru menangkap seorang muncikari berinisial R alias T (19) terkait kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
    R ditangkap bersama empat orang lainnya di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
    Pemuda itu diduga menjual dua remaja berinisial AMD (17) dan MAL (19) untuk melayani 70 pria hidung belang dengan bayaran Rp 3,5 juta.
    Setelah penangkapan ini, polisi langsung menetapkan R alias T sebagai tersangka. Sementara itu, empat orang lainnya masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
    “Yang pasti tersangka itu satu, si muncikari, yang empat (orang lainnya) belum tahu. Karena, kemarin tidak disebutkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sebelumnya,” ungkap Nunu.
    Adapun AMD (17) dan MAL (19) dipaksa melayani 70 pria hidung belang sejak Oktober 2024 di sebuah hotel di Jalan Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
    “Korban wajib melakukan pelayanan terhadap, katakanlah laki-laki hidung belang terhadap 70 orang, baru korban dibayar Rp 3,5 juta,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu saat ditemui di Polsek Kebayoran Baru, Selasa (14/1/2025).
    Mulanya, korban ditawari pekerjaan oleh temannya. Ternyata, pekerjaan yang dimaksud berupa melayani pria hidung belang.
    Jika keluar dari pekerjaan tersebut, AMD dan MAL akan dianggap berutang.
    “Tarifnya kalau dari para tamu yang membayar kepada mucikari ini berkisar Rp 250.000 sampai Rp 1,5 juta. Sedangkan korban hanya dibayar Rp 3,5 juta per 70 tamu,” tambah Nunu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.