kab/kota: Tanjung Priok

  • Titik Banjir Jakarta Hari Ini, Ketinggian Air Sampai 1 Meter

    Titik Banjir Jakarta Hari Ini, Ketinggian Air Sampai 1 Meter

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Jakarta dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir di beberapa titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut 43 RT di Jakarta Barat masih terendam banjir. 

    Akibatnya, warga terpaksa mengungsi ke 29 lokasi yang tersebar di wilayah setempat. Adapun ketinggian air beragam, paling tinggi mencapai 1 meter.

    Dikutip dari detikNews, Rabu (29/1/2025), titik-titik banjir di Jakarta Barat terdapat di Kelurahan Kaliangke, Tegal Alur, Kalideres, Cengkareng Barat, Tanjung Duren Utara, Rawa Buaya, hingga Jelambar. 

    Selain di Jakarta Barat, banjir juga terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Tercatat masih ada di 1 RT di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, lalu 1 RT di Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara. 

    Sejauh ini tak ada warga yang mengungsi dari lokasi tersebut. Setidaknya ada 19 ruas jalan yang tergenang banjir, sebagai berikut:

    1. Jl. Pluit Dalam, Kel. Penjaringan

    Ketinggian: 25 Cm

    2. Jl Keramat Raya, Kel. Tugu Utara

    Ketinggian: 15 Cm

    3. Jl. Boulevard Utara, Kel. Kelapa Gading Timur

    Ketinggian: 10 Cm

    4. Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Kel. Pegangsaan Dua Selasa

    Ketinggian: 20 Cm

    5. Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua

    Ketinggian: 40 Cm

    6. Jl Boulevard Barat Raya, Kel. Kelapa Gading Barat

    Ketinggian: 20 Cm

    7. Jl. Kalibaru Barat 1, Kel. Kali Baru

    Ketinggian: 20 Cm

    8. Jl. Mangga Ujung, Kel. Tugu Utara

    Ketinggian: 15 Cm

    9. Jl. Komplek Uka, Kel. Tugu Utara

    Ketinggain: 15 Cm

    10. Jl. Bhayangkara, Kel. Tugu Utara

    Ketinggian : 10 Cm

    11. Jl. Raya Sulawesi, Kel. Tanjung Priok

    Ketinggian: 10 Cm

    12. Jl. Boulevard Raya, Kel. Kelapa Gading Timur

    Ketinggian: 25 Cm

    13. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan

    Ketinggian: 20 Cm

    14. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan

    Ketinggian: 20 Cm

    15. Jl. Kelapa Nias Raya, Kel. Kelapa Gading Barat

    Ketinggian: 50 Cm

    16. Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat

    Ketinggian: 25 Cm

    17. Jl. Perumahan Green Garden, Kel. Kedoya Utara

    Ketinggian: 20 Cm

    18. Jl. Jelambar Baru Raya, Kel. Jelambar Baru

    Ketinggian: 60 Cm

    19. Jl. Pangeran Tubagus Angke Raya, Kel. Jelambar Baru

    Ketinggian: 30 Cm

    (fab/fab)

  • Lebih dari 200 orang di Rorotan diungsikan ke peti kemas

    Lebih dari 200 orang di Rorotan diungsikan ke peti kemas

    Saat ini kondisi masih tergenang dan ketinggian air mencapai 100 centimeter

    Jakarta (ANTARA) – Lebih dari 200 orang di RT18/RW005 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing diungsikan ke dalam enam unit peti kemas atau kontainer akibat banjir yang merendam rumah mereka akibat curah hujan yang tinggi di daerah setempat.

    “Di Kelurahan Rorotan ada 280 jiwa yang terdiri dari 92 kepala keluarga yang mengungsi ke Depo BBC,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, satu RT di Kelurahan Rorotan terendam banjir yang disebabkan curah hujan yang tinggi.

    “Saat ini kondisi masih tergenang dan ketinggian air mencapai 100 centimeter,” katanya.

    Ia mengatakan informasi terkini hingga pukul 09.00 WIB satu RT dan sejumlah ruas jalan masih terendam banjir di Jakarta Utara.

    Untuk ruas jalan yang masih terendam banjir adalah Jalan Mangga Ujung Tugu Utara Koja dengan ketinggian banjir 15 centimeter, Jalan Komplek Uka Tugu Utara Koja dengan ketinggian air 15 centimeter.

    Kemudian Jalan Bhayangkara Tugu Utara Koja terendam banjir setinggi 15 centimeter, Jalan Camar Tugu Utara Koja terendam 10 centimeter, Jalan Pluit Dalam Penjaringan ketinggian banjir mencapai 25 centimeter, Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara Koja dengan ketinggian air mencapai 15 centimeter.

    Selanjutnya Jalan Boulevard Utara Kelapa Gading banjir setinggi 10 centimeter, Jalan Pegangsaan Dua Greenhill Kelapa Gading terendam banjir setinggi 30 centimeter, Jalan Kelapa Hybrida Raya Kelapa Gading terendam banjir setinggi 40 centimeter, Jalan Boulevard Barat Raya Kelapa Gading Barat tergenang air setinggi 20 centimeter.

    Kemudian Jalan Kalibaru Barat 1 Cilincing terendam banjir setinggi 20 centimeter, Jalan Raya Sulawesi Tanjung Priok terendam banjir setinggi 10 centimeter.

    Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading terendam banjir setinggi 25 centimeter, Jalan Muara Baru Depan Pluit Selatan View Penjaringan ketinggian banjir mencapai 30 centimeter, kawasan Pelabuhan Nizam Zachman Penjaringan ketinggian banjir mencapai 20 centimeter dan Jalan Kelapa Nias Kelapa Gading ketinggian banjir mencapai 50 centimeter.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    Sejumlah pengendara motor menuntun motornya melewati banjir di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta, Selasa (28/1/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

    54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 09:50 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan yang diakibatkan hujan lebat pada Rabu dini hari.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah mengakibatkan kenaikan air sejumlah pos pantau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji. di Jakarta, Rabu.

     Menurut dia, data terakhir yaitu Rabu pukul 03.00 WIB terdapat 54 RT dan 23 ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terendam banjir.

    Ia mengatakan untuk ketinggian banjir rata-rata mulai dari 30 hingga 100 centimeter.

    Berikut beberapa RT dan ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terdampak banjir;

    Jakarta Barat terdapat 29 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cengkareng Barat 2 RT, Kedaung Kali Angke 11 RT, Rawa Buaya 4 RT, Jelambar Baru 2 RT, Kalideres 2 RT, Pegadungan 1 RT, Tegal Alur 5 RT, Duri Kepa 1 RT, dan Kelurahan Joglo 1 RT.

    Jakarta Pusat terdapat 1 RT yang berada di Kelurahan Kebon Kosong. Jakarta Selatan terdapat 4 RT yang berada di Kelurahan Pejaten Timur.

    Jakarta Timur terdapat di 20 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cakung Timur 1 RT, Rawa Terate 1 RT, Bidara Cina 3 RT, Cawang 14 RT, dan Kelurahan Cililitan 1 RT.

    Sementara untuk 23 ruas jalan yang terendam banjir yaitu;

    Jl. Mangga, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Mangga Ujung, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Komp. Uka, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Bhayangkara, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Camar, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm.
    Jl. Pluit Dalam, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Kramat Jaya Raya, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Boulevard Utara, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm.
    Jl. Pegangsaan Dua (Greenhill), Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 40 cm.
    Jl. Boulevard Barat Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Kalibaru Barat 1, Kel. Kali Baru, Kec. Cilincing, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. R.E. Martadinata (samping rel Terminal Tanjung Priok), Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Raya Sulawesi, Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm.
    Jl. Boulevard Raya, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Kelapa Nias Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Perumahan Green Garden, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Perumahan Green Garden RW 04 (McDonalds), Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm.
    Jl. K.H. Hasyim Ashari, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, ketinggian: 30 cm.

    Isnawa menambahkan upaya yang dilakukan PBD DKI Jakarta yaitu dengan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Sumber : Antara

  • Polri Batal Cabut Pagar Laut Hari Ini
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Januari 2025

    Polri Batal Cabut Pagar Laut Hari Ini Nasional 29 Januari 2025

    Polri Batal Cabut Pagar Laut Hari Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair) Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri batal melakukan pencabutan
    pagar laut
    di wilayah
    Karang Serang
    , Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
    Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri
    Brigjen Hero Henrianto
    Bachtiar mengatakan, kegiatan pencabutan pagar laut dibatalkan lantaran kondisi cuaca yang buruk.
    “Hari ini sedianya kita akan melakukan pencabutan pagar di Karang Serang, Sukadiri, Banten, tapi terkendala karena cuaca,” kata Hero Henrianto di Markas Dit Polairut, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (29/1/2025).
    Hero mengatakan, pihaknya bersama awak media telah berusaha menuju titik lokasi pagar laut yang akan dicabut oleh personel Dit Polair.
    Namun, ombak besar menuju lokasi tersebut membuat polisi membatalkan kegiatan tersebut.
    “Kondisi cuaca tidak bersahabat, ombak agak tinggi 1 sampai 2 meter, dan informasi dari anggota kita di lapangan juga ombaknya lebih tinggi lagi dan jelas tidak memungkinkan kami lakukan kegiatan pencabutan,” kata Hero.
    Pagar laut
    itu membentang sepanjang 30,16 kilometer dari Desa Muncung hingga Pakuhaji, Tangerang, Banten, dengan wujud berupa bambu yang ditancapkan di dasar laut.
    Belum terungkap siapa pemiliknya, kasus menjadi semakin ruwet setelah diketahui area pagar laut itu memiliki SHGB dan SHM.
    Berdasarkan temuan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), ada 263 bidang tanah yang berbentuk SHGB.
    Menurut keterangan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang didapat dari Kementerian ATR/BPN, sertifikat tersebut diterbitkan pada 2023.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Jakarta Berangsur Surut, 51 RT dan 21 Ruas Jalan Masih Terendam

    Banjir Jakarta Berangsur Surut, 51 RT dan 21 Ruas Jalan Masih Terendam

    loading…

    Kapusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta M Yohan menyebut banjir di sejumlah wilayah Jakarta saat ini mulai berangsur surut. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Kapusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta M Yohan menyebut banjir di sejumlah wilayah Jakarta saat ini mulai berangsur surut. Hanya Jakarta Barat dan Jakarta Timur yang wilayahnya masih banyak terendam dengan ketinggian bervariasi.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 51 RT dan 21 Ruas Jalan,” ucap Yohan, Rabu (29/1/2025).

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucapnya.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

    Genangan yang sudah surut:

    1. Kel. Tanjung Duren Utara: 1 RT
    2. Kel. Kembangan Utara : 1 RT
    3. Kel. Joglo : 1 RT
    4. Kel. Pejaten Timur: 4 RT

    Jalan Tergenang yang sudah surut:

    1. Jl. Mahoni, Kel. Lagoa, Kec. Koja.
    2. Jl. Yos Sudarso Raya , Kel. Sungai Bambu, Kec. Tanjung Priok.
    3. Jl. Gaya Motor (Depan Masjid Astra), Kel. Sungai Bambu, Kec. Tanjung Priok.
    4. Jl. Gaya Motor 1, Kel. Sungai Bambu, Kec. Tanjung Priok.
    5. Jl. Pulo Besar ll, RT 08 RW 010, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok
    6. Jl. Bazoka Raya, RT 01 RW 06, Kel. Joglo, Kec. Kembangan
    7. Jl. Tanjung Duren Raya, RT 012 RW 02, Kel. Tanjung Duren Utara, Kec. Grogol Petamburan
    8. Jl. Jl. Komp. Joglo Baru RT 07 RW 06, Kel. Joglo, Kec. Kembangan
    9. Jl. Srengseng Raya, RW 02 (Depan Kantor Kelurahan), Kel. Srengseng, Kec. Kembangan
    10. Jl. R.E. Martadinata (samping rel Terminal Tanjung Priok), Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok

  • Imlek di Asia Tenggara, Lempar Jeruk Sampai Mandi Air Rebusan Ketumbar

    Imlek di Asia Tenggara, Lempar Jeruk Sampai Mandi Air Rebusan Ketumbar

    Hanoi

    Baca dalam bahasa Inggris.

    Suhana Lim adalah peranakan Tionghoa-Indonesia generasi kedua yang sekarang bermukim di Melbourne, Australia. Keluarganya berasal dari provinsi Fujian, China dan bermigrasi sekitar tahun 1950-an ke Jakarta, Indonesia.

    “[Ayah saya] turun di Pelabuhan Tanjung Priok dari kapal laut yang membawanya selama berminggu-minggu mengarungi lautan menuju Indonesia,” kata Suhana.

    Sebagai generasi kedua dari peranakan Tionghoa, Imlek memiliki makna besar bagi Suhana yang biasanya diisi dengan berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan khas, dan membagikan angpao.

    Pada tahun 1997, Suhana pindah dari Jakarta ke Melbourne.

    Tahun tersebut menandai gelombang besar migrasi warga Tionghoa-Indonesia ke luar negeri akibat krisis moneter yang diikuti gelombang kerusuhan di Indonesia.

    Meskipun kini tinggal jauh, Suhana tetap melestarikan tradisi Imlek yang dulu ia jalani di Indonesia.

    Makanan wajib vs terlarang saat Imlek

    Kedua masakan tersebut biasanya dihidangkan pada makan malam keluarga yang disebut reunion dinner atau 團年飯, yang dilakukan pada malam sebelum Imlek.

    Menurut Suhana, tradisi makan babi dan teripang pada perayaan Imlek berakar dari kepercayaan dalam perayaan Imlek hanya makanan terbaik yang harus disajikan.

    “Nah, makanya ada hidangan teripang, itu kan mahal dan eksklusif bukan sesuatu yang bisa kamu beli setiap saat,” ujarnya.

    Suhana juga menjelaskan bahwa jenis makanan yang menjadi tradisi saat Imlek bisa berbeda di setiap daerah.

    “Di daerah-daerah lain ada makanan jenis lain yang dianggap mewah. Kalau di beberapa tempat, harus ada ikan bandeng karena dianggap hidangan mahal … ada juga abalon (baoyu; 鲍鱼), yang juga dianggap mewah,” kata Suhana.

    Tetapi, ada juga makanan yang tidak boleh ada saat perayaan Imlek, seperti adalah buah Li, atau lebih dikenal dengan buah pir.

    “Itu karena buah pir (梨; li) homonim dengan kata berpisah (离; li). Jadi, kita enggak mau dalam suasana bahagia, kita berpisah dengan orang,” katanya.

    ‘Membersihkan’ tubuh dengan rebusan ketumbar

    Lain di Indonesia, lain pula di Vietnam.

    Hannah Le, warga Vietnam yang tinggal di Hanoi, mengatakan Imlek bagi warga Vietnam adalah Tt Nguyn n atau Tahun Baru Vietnam — bukan tahun baru China.

    Ia mengatakan Tahun Baru Vietnam adalah “hari libur terpenting bagi masyarakat Vietnam.”

    Salah satu tradisi unik yang hanya dilakukan oleh warga di daerah utara Vietnam untuk menyambut Tahun Baru adalah mandi dengan air rebusan ketumbar.

    Tradisi ini dilakukan pada malam sebelum Tahun Baru Vietnam dan dipercaya dapat memurnikan tubuh serta membuang sial.

    “Kamu bisa mencium aroma ketumbar di seluruh kota,” kata Hannah.

    Hannah pertama kali melakukan tradisi ini karena semua orang di sekitarnya melakukannya, tanpa pernah menanyakan alasan di baliknya.

    “Saya enggak berpikir apa-apa, aku melakukannya karena aroma ketumbar enak sekali,” tutur Hannah sambil tertawa.

    Namun, setelah berbincang dengan teman-temannya yang berasal dari bagian Selatan Vietnam, ia menyadari bahwa tradisi mandi dengan air rebusan ketumbar ini hanya dilakukan di bagian utara Vietnam.

    “Saat saya menanyakan hal ini kepada orangtua saya mereka bilang mungkin karena di utara Vietnam, pada saat tahun baru, cuaca biasanya sangat dingin dan ketumbar bisa menghangatkan tubuh,” kata Hannah.

    Dari teman-temannya juga, Hannah mempelajari bahwa warga Vietnam di bagian selatan menggunakan sayuran yang berbeda untuk menyambut tahun baru.

    Di sana, peria atau yang lebih dikenal dengan pare lebih sering dipilih sebagai makanan khas perayaan tersebut.

    “Mereka memasak sup pare karena dalam bahasa Vietnam, kata pare diucapkan ‘kho qua’ yang berirama dengan kata untuk kesulitan (kho),” katanya.

    Warga Vietnam selatan percaya bahwa dengan merebus pare, mereka juga akan “menghilangkan semua kesulitan di tahun sebelumnya” dan mereka tidak akan menghadapi kesulitan lagi di tahun yang baru.

    Lempar jeruk saat Cap Goh Meh

    Masih di kawasan Asia Tenggara, negeri jiran Malaysia punya tradisi yang tak kalah menariknya.

    Markus Chek adalah warga negara Malaysia keturunan Tionghoa generasi keempat.

    Kakek buyutnya berasal dari Provinsi Guangxi di Tiongkok, kemudian pindah ke Singapura sebelum akhirnya pindah ke Kedah, Malaysia.

    Salah satu kenangan paling awal Markus Chek tentang perayaan Imlek adalah tradisi di hari ke-15, yang dikenal sebagai hari terakhir perayaan Imlek atau ‘Cap Goh Meh’.

    Bersama keluarganya, ia pergi ke sungai di kawasan Pekan Cina, Kedah untuk mengikuti tradisi yang dilakukan oleh warga setempat.

    Tradisi tersebut adalah dengan menulis harapan di kulit jeruk sebelum melemparkannya ke sungai, atau air yang mengalir.

    “Di sana ada banyak orang Jeruk dijual di mana-mana. Beberapa bahkan menjual jeruk yang sudah ditulisi harapan di kulitnya, seperti ‘kesehatan yang baik’, ‘kekayaan melimpah’, atau ‘keberuntungan’, dan sebagainya,” kata Markus.

    Markus, yang saat itu baru berusia delapan tahun, berharap bisa mendapatkan nilai A di 10 mata pelajaran.

    Sama seperti Hannah, Markus hanya menjalankan tradisi tanpa pernah benar-benar yakin alasan di baliknya.

    “Saya tidak benar-benar memahami konsep mengapa orang membuang jeruk ke sungai Saya sempat bertanya kepada keluarga saya, dan mereka mengatakan bahwa ini adalah tradisi jadi kami ikut saja seperti semua orang,” katanya.

    Tapi menurut Shirley Chan, dosen studi China di Macquarie University, tradisi melempar jeruk ke sungai atau laut dibawa oleh komunitas Tionghoa Hokkien yang bermigrasi dari Fujian, China ke Malaysia, pada masa lampau.

    Tradisi ini meyakini bahwa perempuan lajang yang melempar jeruk ke dalam air dapat membantu mereka menemukan pasangan hidup.

    “Ada lagu rakyat Fujian yang menyebutkan bahwa melempar jeruk dapat membantu seseorang menemukan suami yang baik,” tambah Shirley.

    Namun menurut Markus, tradisi ini kini bisa diikuti semua orang, tidak hanya untuk perempuan, dan bukan hanya untuk alasan perjodohan.

    Walau sudah lama setelah Markus melakukan tradisi ini, tahun ini Markus mungkin akan melakukannya lagi.

    “Saya percaya [dengan tradisi itu] dalam batas tertentu. Rasanya seperti membuat permohonan ke sumur harapan.”

    Keberagaman tradisi yang harus dijaga

    Walau setiap wilayah di Asia Tenggara memiliki tradisi Imleknya masing-masing, ada pula persamaannya.

    Markus, Suhana, dan Hannah sama-sama menjalankan tradisi membersihkan rumah sebelum Imlek, serta mengenakan pakaian berwarna merah.

    Shirley menambahkan, meski perayaan Imlek telah berkembang, nilai-nilai inti seperti kebersamaan, rasa syukur, dan doa tidak berubah.

    Pada 4 Desember 2024, perayaan Imlek secara resmi ditetapkan sebagai bagian dari Intangible Cultural Heritage UNESCO.

    Di lamannya UNESCO menjelaskannya bahwa penetapan tersebut bertujuan untuk menjaga keberagaman tradisi dan praktik budaya bagi generasi mendatang.

    Shirley menambahkan, pengakuan UNESCO ini menunjukkan betapa signifikannya keberagaman budaya dan tradisi Imlek yang dirayakan secara global setelah “beradaptasi dengan banyak budaya lokal”, salah satunya di Asia Tenggara.

    “Imlek tidak hanya sebagai perayaan Tionghoa sekarang, tetapi juga momen multikultural yang penting di banyak wilayah.”

    Lihat juga Video: Menyaksikan Atraksi Barongsai di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jakarta Dikepung Banjir di Malam Imlek, Berikut Sebaran Titiknya

    Jakarta Dikepung Banjir di Malam Imlek, Berikut Sebaran Titiknya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jakarta dikepung banjir di malam Imlek pada Selasa (28/1/2025). 

    Sejumlah wilayah tergenang banjir akibat curah hujan yang tinggi. 

    Berikut sejumlah wilayah yang tergenang banjir. 

    Banjir di Jakarta Utara

    Dilansir dari jakut.info di Instagram, Jalan Gaya Motor (Astra), Tanjung Priok, Jakarta Utara terendam banjir. 

    Akibat dari banjir tersebut, pengendara motor tidak bisa melintas sekitar pukul 21.20 WIB. 

    Postingan lainnya menayangkan sebuah SPBU di Danau Sunter Selatan tergenang banjir dengan ketinggian air 5 sampai 10 cm sekitar pukul 21.00 WIB. 

    Video lainnya juga menayangkan Jalan Danau Sunter Selatan lumpuh total akibat banjir sekitar pukul 21.00 WIB. 

    Bahkan, pemotor nyaris tercebur ke saluran air di jalan tersebut.

    Masih dari Instagram jakut.info, sebuah video menayangkan keadaan jalan tol yang dilalui sejumlah pengendara motor di Tol Wiyoto Wiyono. 

    Pengendara motor melewati jalan tol lantaran dikabarkan Jalan di kolong tol yaitu, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Yos Sudarso direndam banjir hampir setinggi satu meter. 

    Banjir di Jakarta Barat

    Sementara itu dilansir dari Instagram @jakartabarat24jam, banjir juga merendam Jalan Panjang Raya, titik kena Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat hingga dini hari pada pukul 01.10 WIB pada Rabu (29/1/2025). 

    Video lainnya menayangkan sebuah banjir di Jalan Arjuna arah Taman Anggrek hingga depan Tol Tomang pada Selasa (28/1/2025) malam. 

    Selain itu, banjir juga dikabarkan melanda wilayah lainnya di Jakarta Barat, di antaranya di wilayah Kembangan, Cengkareng, Grogol Petamburan, hingga Kali Deres.

    Banjir di Jakarta Timur

    Banjir juga melanda wilayah Jakarta Timur. 

    Dilansir dari @info_jakartatimur, banjir melanda Metland Menteng Cakung, Pulogadung, Jalan Amalia Penggilingan, Kompleks PLN Klender, Kampung Lio, Jalan Jenderal Ahmad Yani, tepatnya dekat Halte TJ Pulomas ByPass Jakarta Pusat. 

    Banjir di Jakarta Pusat

    Banjir juga dikabarkan melanda wilayah Jakarta Pusat. 

    Dilansir dari @info_jakartapusat di Instagram, banjir merendam kawasan sekitar Lapangan Banteng arah Katedral dengan ketinggian air diperkirakan 30 cm. 

    Akun tersebut juga mengunggah beberapa kejadian banjir di Jalan MH Thamrin depan Sarinah, Menteng; Kampung Irian, Kemayoran; Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih dan Jalan Mardani, Cempaka Putih. 

    Kawasan Monas juga dikabarkan terendam banjir. 

    Dikutip dari Kompas.com, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, terendam banjir pada Selasa (28/1/2025) malam.

    Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 22.08 WIB, banjir terjadi di beberapa titik.

    Jalanan sekitar bundaran Patung Kuda sempat terendam air, namun saat ini sudah dapat dilewati oleh kendaraan.

    Banjir justru lebih parah terjadi di Jalan Budi Kemuliaan yang mengarah ke Tanah Abang, di mana air menggenangi kawasan tersebut dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter.

    Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Balaikota menuju Patung Kuda juga terendam banjir.

    Banjir sepanjang sekitar 100 meter ini memiliki kedalaman sekitar 30 sentimeter, terutama menggenangi jalur lambat yang digunakan untuk sepeda motor.

    Sebaliknya, jalur cepat pada jalan yang sama tidak terendam air. Aliran air dari Jalan Medan Merdeka Selatan justru menggenangi Jalan Haji Agus Salim sekitar 30 sentimeter.

    Beberapa kendaraan bermotor terlihat mati akibat banjir di jalan utama ini, namun situasi tersebut tidak menyebabkan kemacetan yang signifikan.

    Hingga pukul 22.14 WIB, banjir di kawasan Monas masih belum surut.

    28 Kelurahan diprediksi banjir

    Sebanyak 28 kelurahan di Jakarta diperkirakan terdampak banjir pada Rabu (29/1/2025) pagi, akibat kiriman air dari Bendung Katulampa.

    Status bendungan tersebut telah siaga 3 sejak Selasa (28/1/2025) sore.

    Prediksi ini berdasarkan informasi dari laman resmi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

    Ke-28 kelurahan tersebut meliputi:

    Kelurahan Bale Kambang

    Kelurahan Bali Mester

    Kelurahan Baru

    Kelurahan Bidara Cina

    Kelurahan Bukit Duri

    Kelurahan Cawang

    Kelurahan Cikoko

    Kelurahan Cililitan

    Kelurahan Duren Tiga

    Kelurahan Gedong

    Kelurahan Jagakarsa

    Kelurahan Jati Padang

    Kelurahan Kalibata

    Kelurahan Kalisari

    Kelurahan Kampung Melayu

    Kelurahan Kampung Tengah

    Kelurahan Kebagusan

    Kelurahan Kebon Baru

    Kelurahan Kebon Manggis

    Kelurahan Lenteng Agung

    Kelurahan Manggarai

    Kelurahan Pal Meriam 

    Kelurahan Pancoran

    Kelurahan Pejaten Timur

    Kelurahan Pengadegan

    Kelurahan Rawajati

    Kelurahan Srengseng Sawang

    Kelurahan Tanjung Barat

    Berdasarkan pantauan petugas Bendung Katulampa, ketinggian air di bendung tersebut mengalami peningkatan, mencapai 115 sentimeter pada Selasa sore.

    Hal ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Ciliwung di Puncak, Bogor.

    Petugas jaga Bendung Katulampa, Jaenudin mengungkapkan, aliran air diperkirakan akan tiba di Jakarta dalam waktu sembilan hingga 12 jam ke depan.

    “Sekitar 161.000 liter air per detik mengalir di Bendung Katulampa. Debit air diperkirakan tiba di wilayah Jakarta dalam waktu sembilan hingga 12 jam,” jelas Jaenudin, Selasa.

    Meskipun ketinggian air mulai mengalami penurunan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung diimbau untuk tetap waspada.

    “Diimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati,” kata Jaenudin. (Kompas.com/@info_jakartapusat/@jakartabarat24jam/@jakut.info).

     

  • BPBD: 54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    BPBD: 54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    ketinggian banjir rata-rata mulai dari 30 hingga 100 centimeter

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan yang diakibatkan hujan lebat pada Rabu dini hari.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah mengakibatkan kenaikan air sejumlah pos pantau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji. di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, data terakhir yaitu Rabu pukul 03.00 WIB terdapat 54 RT dan 23 ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terendam banjir.

    Ia mengatakan untuk ketinggian banjir rata-rata mulai dari 30 hingga 100 centimeter.

    Berikut beberapa RT dan ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terdampak banjir;

    Jakarta Barat terdapat 29 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cengkareng Barat 2 RT, Kedaung Kali Angke 11 RT, Rawa Buaya 4 RT, Jelambar Baru 2 RT, Kalideres 2 RT, Pegadungan 1 RT, Tegal Alur 5 RT, Duri Kepa 1 RT, dan Kelurahan Joglo 1 RT.

    Jakarta Pusat terdapat 1 RT yang berada di Kelurahan Kebon Kosong. Jakarta Selatan terdapat 4 RT yang berada di Kelurahan Pejaten Timur.

    Jakarta Timur terdapat di 20 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cakung Timur 1 RT, Rawa Terate 1 RT, Bidara Cina 3 RT, Cawang 14 RT, dan Kelurahan Cililitan 1 RT.

    Sementara untuk 23 ruas jalan yang terendam banjir yaitu;

    Jl. Mangga, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm. Jl. Mangga Ujung, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Komp. Uka, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Bhayangkara, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Camar, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm. Jl. Pluit Dalam, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm. Jl. Kramat Jaya Raya, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Boulevard Utara, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm. Jl. Pegangsaan Dua (Greenhill), Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm. Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 40 cm. Jl. Boulevard Barat Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. Kalibaru Barat 1, Kel. Kali Baru, Kec. Cilincing, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. R.E. Martadinata (samping rel Terminal Tanjung Priok), Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. Raya Sulawesi, Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm. Jl. Boulevard Raya, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm. Jl. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. Kelapa Nias Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm. Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, ketinggian: 25 cm. Jl. Perumahan Green Garden, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm. Jl. Perumahan Green Garden RW 04 (McDonalds), Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm. Jl. K.H. Hasyim Ashari, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, ketinggian: 30 cm.

    Isnawa menambahkan upaya yang dilakukan PBD DKI Jakarta yaitu dengan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat Megapolitan 28 Januari 2025

    BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) mengeluarkan peringatan terkait
    cuaca ekstrem
    yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta pada Selasa (28/1/2025) malam ini.
    Dikutip dari laman
    bmkg.go.id
    , wilayah yang terpantau berpotensi mengalami cuaca buruk meliputi
    Jakarta Pusat
    (Jakpus),
    Jakarta Utara
    (Jakut), dan Jakarta Barat (Jakbar).
    “Waspada cuaca ekstrem mulai 20:20 WIB hingga 3 jam ke depan di Jakpus, Jakut, dan Jakbar,” demikian isi kutipan dari laman tersebut.
    Adapun cuaca ekstrem di wilayah Jakarta Pusat meliputi Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Kemayoran, Senen, Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, dan Johar Baru.
    Sementara itu, cuaca ekstrem di Jakarta Utara meliputi Kecamatan Penjaringan, Tanjung Priok, Koja, Cilincing, Pademangan, dan Kelapa Gading.
    Untuk cuaca ekstrem di Jakarta Barat, ini meliputi

    Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kebon Jeruk, Kalideres, Pal Merah, dan Kembangan.
    BMKG mengimbau masyarakat di daerah ketiga wilayah tersebut untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan cuaca lebih lanjut melalui informasi resmi yang dapat diakses di situs BMKG.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Apes, 4 Orang Terkunci di Mall Usai Nonton Bioskop, Teriak Minta Tolong Tapi Tidak Ada Respons – Halaman all

    Apes, 4 Orang Terkunci di Mall Usai Nonton Bioskop, Teriak Minta Tolong Tapi Tidak Ada Respons – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Empat orang panik usai terjebak di Sunter Mall di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 11.44 WIB.

    Mereka terkunci di mall tersebut setelah menonton sebuah film di bioskop yang selesai pada malam hari karena mall tersebut sudah tutup.

    Terlihat dalam video yang viral di media sosial, para pemuda tersebut terjebak di pintu darurat lantai 1.

    “Objek evakuasi orang terjebak di pintu darurat mall,” kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

    Gatot menyebut awalnya keempat orang bernama Ria Ratna Nengsih (27), Erat Ratih (49), Muhammad Rivai (18), Iqbal (18) baru selesai menonton bioskop.

    “Setelah keluar dari CGV / Bioskop pada pukul 11.44 WIB mall sudah dalam keadaan tutup, selanjutnya korban berjalan menuju pintu darurat untuk ke arah lantai basement,” ucapnya.

    Namun, ternyata pintunya terkunci otomatis dan tidak dapat dibuka dari dalam.

    “Setelah melakukan upaya selama kurang lebih 26 menit meminta tolong dengan berteriak, tidak ada respon dari orang di sekitar mall. Selanjutnya korban menghubungi Damkar untuk meminta bantuan,” ungkapnya.

    Setelah itu, kata Gatot, pihaknya tiba sekira pukul 00.13 WIB untuk mengevakuasi keempat orang tersebut dengan menurunkan 3 personel.

    “Korban berhasil dievakuasi dalam keadaan aman dan selamat, petugas damkar bekerjasama dengan pihak keamanan gedung,” tuturnya.