TNI AL Temukan Perahu Tenggelam, Dua Awak Belum Diketahui Nasibnya
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com
– Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan,
Kalimantan Utara
, masih melakukan pencarian terhadap dua anak buah kapal (ABK) yang hilang setelah perahu kayu pengangkut sembako dilaporkan tenggelam di Perairan Tanjung Karang,
Pulau Sebatik
, Minggu (20/7/2025).
Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, mengatakan hingga pencarian hari pertama berakhir, keberadaan dua ABK belum ditemukan.
“Prajurit kami hanya menemukan perahu yang penuh air dan tenggelam, pada sekitar pukul 14.00 Wita. Adapun dua ABK, belum berhasil kita temukan,” ujar Primayantha saat dihubungi, Minggu (20/7/2025).
Perahu kemudian dikuras dan ditarik ke Pantai Somel oleh prajurit TNI AL bersama warga. Lokasi itu berada tak jauh dari Pos TNI AL di Sei Pancang, Pulau Sebatik.
Perahu tradisional GT 2 tersebut memuat sembako dari Tawau, Malaysia, untuk kebutuhan warga di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.
“Operasi pencarian dihentikan pukul 18.00 Wita karena cuaca gelap sehingga jarak pandang terbatas. Pencarian dilanjutkan esok hari,” kata Primayantha.
Kapal kayu itu dilaporkan tenggelam pada Sabtu (19/7/2025) malam di perairan Tanjung Aru, perbatasan RI–Malaysia, tepatnya di wilayah Sebatik, Kabupaten Nunukan.
Primayantha menjelaskan laporan pertama diterima dari pemilik perahu bernama Arman pada Minggu pagi pukul 10.00 Wita.
“Kami menerima laporan dari Arman, warga Desa Bukit Aru Indah, Sebatik Timur, bahwa perahu miliknya yang bermuatan sembako tenggelam di Perairan Tanjung Aru,” katanya.
Perahu tersebut dinakhodai oleh Hasim Bin Hatta (Acok) dengan dua ABK, yakni Rahmat dan Arifin Nurman (29). Dari ketiganya, baru Arifin yang ditemukan dalam kondisi selamat.
Ia ditemukan oleh kru kapal reguler Sadewa Ekspress yang tengah berlayar menuju Tarakan, kemudian dievakuasi ke Puskesmas Sebatik Timur.
“Saudara Arifin ditemukan oleh ABK kapal reguler yang akan berangkat ke Tarakan, Sadewa Ekspress,” tambah Primayantha.
Berdasarkan keterangan Arifin, kapal tenggelam akibat angin kencang dan gelombang tinggi yang menerjang perairan sekitar pukul 23.00 Wita pada Sabtu malam.
Hingga berita ini diturunkan, dua awak lainnya, Hasim dan Rahmat, masih dinyatakan hilang. TNI AL Lanal Nunukan melanjutkan pencarian secara intensif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Tanjung Karang
-
/data/photo/2025/07/20/687cea8dc619d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
TNI AL Temukan Perahu Tenggelam, Dua Awak Belum Diketahui Nasibnya Regional 20 Juli 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1071836/original/021479300_1448938529-penjara.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tato Jadi Petaka, Residivis Pencuri Sepeda Kembali Dibekuk
Liputan6.com, Lampung – Aksi pencurian sepeda di kawasan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, berhasil diungkap polisi. Seorang pria berinisial S (45), yang diketahui merupakan residivis spesialis pencurian sepeda, kembali diringkus setelah wajah dan tatonya terekam jelas di kamera pengawas (CCTV).
Wakapolresta Bandar Lampung, AKBP Erwin Irawan, mengatakan bahwa peristiwa pencurian terjadi pada Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, pelaku nekat mengambil sepeda milik korban berinisial AD yang terparkir di teras rumah kontrakannya di Jalan Sisingamangaraja. “Pelaku masuk ke halaman rumah yang pagarnya tidak dikunci dan langsung membawa kabur sepeda yang berada di teras, kemudian melarikan diri menggunakan sepeda motor,” kata Erwin kepada wartawan, Rabu (25/6/2025).
Dari laporan korban dan hasil penyelidikan awal, tim kepolisian langsung menelusuri rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian. Dari video tersebut, polisi mengenali ciri khas pelaku, yakni tato pada tubuhnya yang telah tercatat dalam data kepolisian. “Pelaku ini sudah tiga kali keluar masuk penjara atas kasus serupa. Tato di tubuhnya sangat mencolok dan itu jadi kunci identifikasi,” ungkap dia.
Pelaku akhirnya dibekuk pada Jumat (20/6/2025), sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang berada di parkiran sebuah ruko di Jalan Agus Salim. Saat ditangkap, tersangka tidak melakukan perlawanan dan langsung mengakui perbuatannya. Kepada polisi, pelaku mengaku bahwa sepeda hasil curian telah dijual secara cash on delivery (COD) seharga Rp500 ribu.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, mengungkapkan bahwa sepeda yang dicuri merupakan jenis United Cross Line, yang memiliki nilai pasar sekitar Rp4,5 juta. “Pelaku menjualnya jauh di bawah harga. Tapi dari rekaman CCTV, pengakuan tersangka, dan gaya aksinya, kami pastikan ini bukan pertama kalinya dia mencuri sepeda. Tato dan gerak-geriknya khas,” jelas Kombes Alfret.
Saat ini pelaku telah diamankan di Polresta Bandar Lampung dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian, yang ancamannya maksimal lima tahun penjara.
-

Al Muzzammil Yusuf Terpilih Jadi Presiden PKS Gantikan Ahmad Syaikhu, Ini Profilnya
GELORA.CO – Menyambut Pemilu 2029, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan rotasi kepimpinan secara besar-besaran.
PKS sadar bahwa persaina di Pemilu 2029 akan berat, karena itu perlu penyegaran.
Sebab pada Pemilu 2029, akan sangat banyak geerasi muda, karena itu PKS butuh pemimpin yang tahu apa keinginan anak muda.
Setelah resmi menetapkan M Sohibul Iman sebagai Ketua Majelis Syuro, Selasa (3/6/2025), maka pada Rabu (4/6/2025), PKS mengangkat Dr Al Muzzammil Yusuf sebagai Presiden PKS.
Al Muzzammil Yusuf terpilh lewat forum Majelis Syuro yang diikuti para senior PKS.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, mengatakan proses pemilihan berlangsung damai dan demokratis.
“Iya benar Majelis Syuro PKS sudah digelar dengan damai dan demokratis sejak kemarin (3 Juni) sampai tadi jelang zuhur (4 Juni 2025),” kata Hidayat dikutip dari Tribunnews.com.
Sohibul Iman sebelumnya dikenal sebagai mantan Presiden PKS, mantan Wakil Ketua DPR RI, dan mantan Rektor Universitas Paramadina.
Sementara Muzzammil Yusuf pernah menjabat sebagai Ketua DPP PKS bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Hidayat menyebut informasi lengkap mengenai struktur kepengurusan dan hasil Majelis Syuro akan disampaikan langsung oleh DPP PKS dalam konferensi pers.
“Untuk detilnya saya kira DPP PKS akan segera konferensi pers,” pungkasnya.
Profil Al Muzzammil Yusuf
Dikutip dari situs Fraksi PKS, Dr. H. Al Muzzammil Yusuf, M.Si. lahir di Tanjung Karang, Lampung pada 6 Juni 1965.
Ia menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) melalui Daerah Pemilihan Lampung I.
Dapil tersebut meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.
Keluarga
Al Muzzammil menikah dengan Nurul Hidayati K Ubaya, S.S., MBA.
Keduanya kemudian dikaruniai dua anak perempuan dan satu anak laki-laki.
Al Muzzammil dan Nurul Hidayati juga sudah memiliki tiga cucu.
Riwayat Pekerjaan
Ia telah menjabat sebagai anggota DPR dan MPR RI selama tiga periode sejak 2004.
Al Muzzammil juga sempat menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI pada periode 2005-2007 dan 2012-2014.
– Anggota DPR/MPR RI 4 Periode (2004-2009; 2009-2014; 2014-2019; 2019-2024, 2024-2029).
– Wakil Ketua Komisi III DPR RI (2005–2007) dan ( 2012-2014)
– Wakil Ketua Baleg DPR RI (2007– 2009)
– Wakil Ketua Komisi II DPR (2015–2017)
– Wakil Ketua FPKS MPR RI (2014–2019)(2019-2024)
– Tim Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Sejak 2004
– Anggota Komisi I DPR RI (2019-2024)
– Anggota Komisi XIII DPR RI (2024-sekarang)
Riwayat Pendidikan
Ia memperoleh gelar sarjana di Universitas jurusan Ilmu Politik.
Kemudian melanjutkan pendidikan magister dan doktor di Universitas Sahid di jurusan Ilmu Komunikasi Politik.
Selain itu, Al Muzzammil juga sempat memperoleh pendidikan bahasa Arab di Kairo, Mesir selama satu tahun.
Kemudian mempelajari bahasa Inggris di Sydney, Australia selamat satu tahun.
– S1 : Ilmu Politik, Universitas Indonesia
– S2 : Ilmu Komunikasi Politik, Universitas Sahid
– S3 : Ilmu Komunikasi Politik, Universitas Sahid
– International Relation, (Second Certificate), CAS- Islamabad, Pakistan.
– Pendidikan Bahasa Inggris di Sydney – Australia (1 Tahun)
– Pendidikan Bahasa Arab di Kairo – Mesir (1 Tahun)
Riwayat Organisasi
Pria berusia 58 tahun itu pernah menjabat sebagai Wakil Presiden DPP PKS periode 2004. Selain itu, ia juga pernah berkecimpung di sepak bola usia muda.
Al Muzzammil menjadi pembina sekolah sepak bola usia mudia di SSB Gaza dan SSB Keadilan Lampung.
– Wakil Presiden DPP PKS Periode 2004
– Pembina Sekolah Sepak Bola Usia Muda di SSB Gaza dan SSB Keadilan Lampung
– Pembicara pada seminar pembinaan keluarga, pelajar, pemuda dan mahasiswa
– Pembicara pada seminar tema politik nasional dan Dunia Islam
Media Sosial
– Facebook : Almuzzammil Yusuf
– Twitter : @Muzzammil_Yusuf
– Instagram : @almuzzammil.yusuf
– YouTube: Al Muzzammil Yusuf
– Website: www.almuzzammilyusuf.id
-
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5150575/original/008266800_1741078241-20250220_161308.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tertangkap Basah Curi Rel Kereta Api di Way Kanan, Dua Residivis Diringkus Polisi
Liputan6.com, Lampung – Aksi pencurian rel kereta api kembali terjadi di Lampung. Dua pria berinisial FH (36) dan KM (36) yang diketahui merupakan residivis, ditangkap aparat Kepolisian Resor (Polres) Way Kanan, Lampung, saat tengah membawa potongan rel hasil curian.
Penangkapan dilakukan oleh Tim Satuan Tugas Anti Premanisme dan Kejahatan Jalanan Polres Way Kanan saat melaksanakan patroli rutin di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalinsum), Kampung Way Pisang, Kecamatan Way Tuba, pada Rabu (21/5/2025) pukul 09.30 WIB.
“Kedua pelaku diamankan saat membawa potongan rel kereta api menggunakan sebuah truk. Mereka adalah warga Sukaraja Tuha, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur, Sumatra Selatan,” jelas Kasat Reskrim Polres Way Kanan, AKP Sigit Barazili, Rabu (28/5/2025).
Aksi dua pelaku ini terungkap berkat laporan masyarakat yang mencurigai sebuah truk berwarna kuning tengah mengangkut besi rel dari kawasan Sp. 5 Tanjung Sari, Kecamatan Blambangan Umpu, menuju arah Way Tuba. Tim kepolisian langsung menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan koordinasi bersama Polsek Way Tuba. Tak lama kemudian, truk tersebut berhasil dihentikan di depan Mapolsek Way Tuba tanpa perlawanan dari sopir.
Saat diperiksa, petugas menemukan 37 batang besi rel yang sudah dipotong-potong, disembunyikan di balik tumpukan dedaunan dalam bak truk. Selanjutnya, pelaku dan barang bukti dibawa ke Mapolres Way Kanan untuk proses hukum lebih lanjut. “Dari hasil pemeriksaan, besi rel tersebut diduga milik PT KAI (Persero) Divre IV Tanjung Karang,” ungkap Kasatreskrim.
-
/data/photo/2025/05/29/6837e28e876e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria di Sebatik Lukai Diri Sendiri dan Mengaku Dibegal, Demi Gelapkan Uang Bosnya Regional 29 Mei 2025
Pria di Sebatik Lukai Diri Sendiri dan Mengaku Dibegal, Demi Gelapkan Uang Bosnya
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com
– Seorang pria bernama Rudiantoro, warga Pulau
Sebatik
,
Nunukan
,
Kalimantan Utara
, nekat melukai tubuhnya sendiri dan membuat
laporan palsu
sebagai korban begal, demi menggelapkan uang milik atasannya.
Aksi tersebut dilakukan Rudiantoro demi menyembunyikan uang yang dia bawa dari ATM, dan memunculkan narasi bahwa dirinya menjadi korban pembegalan saat dalam perjalanan pulang.
“Hasil lidik, didapat fakta bahwa peristiwa begalnya rekayasa pelapor,” ujar Kapolsek Sebatik Timur, AKP Wisnu Bramantyo, saat dihubungi, Kamis (29/5/2025).
Dalam laporannya ke polisi, Rudiantoro mengaku diserang oleh tiga orang tak dikenal saat melintas di Jalan Yos Sudarso, Desa Tanjung Karang, pada Kamis (22/5/2025) sekitar pukul 10.00 WITA.
Ia bahkan menjelaskan secara rinci bagaimana pelaku menyerangnya dengan senjata tajam, memukul kepala, hingga membuatnya tak sadarkan diri di area perkebunan sawit.
Namun, penyelidikan polisi menemukan sejumlah kejanggalan. Saat diinterogasi lebih lanjut, Rudiantoro yang terdesak akhirnya mengakui bahwa seluruh peristiwa tersebut hanya rekayasa.
Rudiantoro mengakui bahwa ia menyilet bajunya sendiri, menyayat kulit tubuhnya dengan duri sawit, dan membuat luka di kepala, demi merekayasa insiden begal.
“Motifnya karena terlilit hutang,” ungkap Wisnu.
Dalam laporan palsu yang dia buat, Rudiantoro mengklaim mengalami kerugian berupa 1 unit HP Realme dan uang tunai sebesar Rp 152 juta.
Uang itu seharusnya disetorkan ke bosnya, namun dijadikan sasaran penggelapan dengan menyusun cerita fiktif pembegalan.
Laporan Rudiantoro tersebut sempat memicu kekhawatiran di masyarakat perbatasan RI–Malaysia karena menjadi kasus pertama pembegalan yang dilaporkan di wilayah itu.
Namun, kasus berubah arah setelah polisi mendapatkan fakta bahwa peristiwa begal itu tidak pernah terjadi.
Rudiantoro kini ditetapkan sebagai tersangka kasus laporan palsu dan dijerat Pasal 220 KUHP, dengan ancaman hukuman 1 tahun 4 bulan penjara.
Wisnu berharap kasus ini bisa menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tetap waspada dan tidak bermain-main dengan hukum.
“Harus tetap waspada, apalagi kalau membawa uang dalam jumlah besar. Kalau bisa jangan sendirian, bila perlu minta pengawalan aparat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Korupsi Rp2 M, Mantan Teller Bank BUMN Ditangkap Setelah 8 Tahun Buron, Sempat Sembunyi di Magelang
TRIBUNJATENG.COM – Seorang mantan teller sebuah bank milik negara akhirnya berhasil ditangkap setelah menjadi buron selama delapan tahun.
Namanya Endang Pristiwati (56).
Endang merupakan terpidana kasus korupsi senilai Rp 2 miliar yang sempat menghilang sejak 2017.
Penangkapannya dilakukan pada Minggu (4/5/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB di Perumahan Sakura Land, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
BURONAN: Kolase poster buronan eks teller bank BUMN yang ditangkap Kejari Lampung Tengah, Senin (5/5/2025). (KOMPAS.COM/DOK. KEJARI LAMPUNG TENGAH)
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah, Alfa Dera, mengungkapkan bahwa selama masa pelariannya, Endang tidak hanya berpindah-pindah tempat tinggal, tetapi juga mengganti identitasnya.
“Terpidana juga sempat mengganti namanya menjadi Widyastuti saat bersembunyi di Magelang, Jawa Tengah,” kata Alfa saat dihubungi pada Senin (5/5/2025) petang.
Bagaimana Endang Menghindari Kejaran Hukum?
Menurut Alfa, proses pelacakan terhadap Endang cukup sulit karena ia terus berpindah lokasi.
Sejak penyidikan kasus ini kembali dibuka pada 2017, Endang sudah lebih dulu menghilang.
Ia memanfaatkan perubahan identitas dan mobilitas tinggi untuk menghindari aparat penegak hukum.
“Keberadaan terpidana sulit dilacak karena terus berpindah tempat tinggal,” ujar Alfa.
Strategi yang dilakukan Endang, seperti berpindah kota dan mengganti nama, membuat aparat kesulitan melacaknya.
Ia sempat tinggal di beberapa wilayah sebelum akhirnya ditemukan di Bandar Lampung.
Apa Kasus Korupsi yang Menjerat Endang?
Kasus yang menjerat Endang bermula pada tahun 2006, ketika ia masih bekerja sebagai teller di salah satu bank BUMN.
Saat itu, Endang menyalahgunakan kewenangannya dan menilap dana nasabah, yang totalnya mencapai Rp 2 miliar.
Aksi korupsi ini menyebabkan kerugian besar bagi negara dan nasabah.
Penyidikan kasus tersebut sempat terhenti selama satu dekade, namun kembali dilanjutkan pada tahun 2017.
Ketika proses hukum dilanjutkan, Endang sudah menghilang, sehingga Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Tanjung Karang menjatuhkan vonis secara in absentia.
Endang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara serta denda sebesar Rp 200 juta.
Karena vonis tersebut dijatuhkan tanpa kehadirannya, aparat kejaksaan terus melakukan pencarian hingga akhirnya berhasil menangkapnya di tahun 2025.
Setelah penangkapan, Endang kini telah diamankan oleh Kejari Lampung Tengah dan akan segera menjalani hukuman sesuai dengan putusan pengadilan.
“Penangkapan terhadap terpidana atas nama Endang Pristiwati dilakukan di Bandar Lampung pada Minggu, 4 Mei 2025 malam,” tegas Alfa. (*)
-
/data/photo/2025/05/05/6818a53b580ff.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Sempat Ganti Nama dan Berpindah Kota, Begini Cara Eks Teller Bank BUMN Buron 8 Tahun Usai Korupsi Rp 2 Miliar Regional
Sempat Ganti Nama dan Berpindah Kota, Begini Cara Eks Teller Bank BUMN Buron 8 Tahun Usai Korupsi Rp 2 Miliar
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Terpidana kasus korupsi Rp 2 miliar,
Endang Pristiwati
(56), mantan
teller
bank BUMN, akhirnya ditangkap setelah delapan tahun buron. Selama pelariannya, Endang tak hanya berpindah-pindah tempat tinggal, tetapi juga sempat mengganti identitas.
Kepala Seksi Intelijen (Kastel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah, Alfa Dera, mengatakan bahwa Endang ditangkap pada Minggu (4/5/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB di Perumahan Sakura Land, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
“Terpidana juga sempat mengganti namanya menjadi Widyastuti saat bersembunyi di Magelang, Jawa Tengah,” kata Alfa saat dihubungi, Senin (5/5/2025) petang.
Menurut Alfa, proses pelacakan sempat terkendala karena Endang terus berpindah lokasi sejak penyidikan kasusnya kembali dibuka pada 2017. Pergantian identitas dan lokasi tinggal menjadi strategi utama untuk menghindari kejaran aparat.
“Keberadaan terpidana sulit dilacak karena terus berpindah tempat tinggal,” ujarnya.
Kasus korupsi yang menyeret Endang bermula pada 2006, ketika ia menyalahgunakan wewenangnya sebagai teller dan menilap uang nasabah. Kerugian negara akibat tindakannya ditaksir mencapai Rp 2 miliar.
Meski sempat tertunda selama satu dekade, penyidikan kembali dilanjutkan pada 2017. Namun, saat itu Endang sudah menghilang dan divonis secara in absentia oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tanjung Karang. Ia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 200 juta.
“Penangkapan terhadap terpidana atas nama Endang Pristiwati dilakukan di Bandar Lampung pada Minggu, 4 Mei 2025 malam,” ujar Alfa.
Endang kini telah diamankan dan akan menjalani hukuman sesuai putusan pengadilan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Warga di Bandar Lampung
Bandar Lampung, Beritasatu.com – Puluhan rumah warga di sejumlah kecamatan rusak akibat angin puting beliung di Kota Bandar Lampung, Lampung, pada Rabu (23/4/2025) petang.
Peristiwa yang dipicu oleh cuaca ekstrem itu diketahui terjadi selama beberapa menit, sehingga banyak rumah warga yang mengalami kerusakan di bagian atap.
Adapun kecamatan yang terdampak angin puting beliung di Kota Bandar Lampung, yakni Kecamatan Kemiling, Kecamatan Tanjung Karang Timur dan Kecamatan Teluk Betung Barat.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, cuaca di Kota Bandar Lampung dilaporkan mendung saat angin puting beliung terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung pun mengerahkan delapan regu untuk membantu warga yang terdampak.
BPBD bersama kepolisian membantu warga membersihkan runtuhan atap rumah yang berserakan pascakejadian.
Selain itu, petugas juga mengevakuasi pohon yang tumbang menggunakan mesin pemotong kayu.
Camat Kemiling, Andi Darma Putra mengatakan, 20 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung berada di Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
“Untuk sementara, angin puting beliung merusak 20 rumah, pohon menimpa rumah dan ada juga yang atap berterbangan. Data tersebut berdasarkan laporan yang diterima dari lurah,” kata Andi saat meninjau rumah warga yang terdampak angin puting beliung.
Andi menjelaskan, berdasarkan laporan saat ini, intensitas kerusakan yang terjadi di Kecamatan Kemiling masuk dalam kategori sedang.
Adapun wilayah yang paling terdampak angin puting beliung adalah Kelurahan Kemiling Raya.
Menurut Andi, kerugian akibat angin puting beliung itu ditaksir mencapai Rp 10 juta-Rp 15 juta setiap rumah.
Hingga Kamis (24/4/2025) siang, petugas gabungan dari BPBD, kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bandar Lampung bergotong royong mengevakuasi pohon yang tumbang menimpah rumah warga.
Pihak Kecamatan Kemiling akan mendata warga yang terdampak angin puting beliung untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung. Warga pun diimbau untuk selalu waspada dengan menghindari berada di dekat pohon besar.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288186/original/015918200_1752897500-1000011257.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
