kab/kota: Tangki

  • Awal Mula Kilang Minyak di Cilacap Kebakaran, Muncul Api dari Salah Satu Tangki – Halaman all

    Awal Mula Kilang Minyak di Cilacap Kebakaran, Muncul Api dari Salah Satu Tangki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CILACAP – Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Suharto, menjelaskan soal insiden kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah.

    Menurut dia, insiden itu berawal pada saat pembersihan sisa sludge di tang yang sedang tidak aktif digunakan.

    “Kegiatan pembersihan sludge ini merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan keselamatan fasilitas kilang,” ujarnya.

    Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (27/2/2025).

    Pembersihan sludge dilakukan untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki. 

    Dia menjelaskan, upaya itu dilakukan untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional.

    Proses Pemadaman

    Pasca terjadi kebakaran, proses pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah. 

    Pihaknya mengimbau masyarakat  tetap tenang dan tidak panik, karena tim pemadaman sedang berupaya maksimal untuk mengendalikan kejadian. 

    “Kilang tetap beroperasi normal dan untuk produksi BBM tidak mengalami gangguan,” tambahnya.

    Informasi Kebakaran 

    Kilang Pertamina Lomanis di Cilacap, Jawa Tengah, dikabarkan terbakar pada Kamis (27/2/2025).

    Kapolresta Cilacap Kombes Pol Ruruh Wicaksono memberikan keterangan terkait kabar tersebut.

    Menurutnya, kondisi yang terjadi bukan kebakaran melainkan hanya asap yang timbul dari salah satu tangki.

    “Hasil konfirmasi dari pihak Pertamina melalui Bapak Cecep (Area Manager Communication, Relations, and CSR Kilang Cilacap) bahwa itu bukan kebakaran, namun asap tebal dari salah satu tangki yang sedang dalam proses pembersihan berkala,” ucap Ruruh kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Dia menuturkan tangki tersebut dalam keadaan kosong karena sudah diisolasi.

    Terkait kronologi dan penyebab asap itu muncul, Kapolresta masih belum dapat menjelaskan lebih lanjut.

    Diketahui, Kilang Pertamina Lomanis di Cilacap, Jawa Tengah terbakar, Kamis (27/2/2025).

    Dikutip dari akun media sosial X @jateng_twit, asap hitam membumbung diduga dari lokasi penyimpanan bahan bakar jenis Pertalite.

    Dari keterangan unggahan itu disebutkan ada 38 tangki yang berisi produk Pertalite.

    Upaya pemadaman sedang dilakukan intensif oleh tim pertamina menggunakan high capacity foam monitor.

  • Kilang Cilacap Terbakar, Pertamina Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

    Kilang Cilacap Terbakar, Pertamina Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

    Bisnis.com, JAKARTA – Kilang Cilacap milik Pertamina terbakar pada Kamis (27/2/2025). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    Pjs Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap Subholding Refining & Petrochemical Pertamina Sunaryo Adi mengungkapkan, insiden flash atau percikan api terjadi di salah satu tangki dari sisa sludge. Hal itu terjadi saat pelaksanaan kegiatan pembersihan tangki yang sedang tidak aktif dipergunakan.

    Adi mengatakan, proses pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah, baik untuk upaya pemadaman maupun untuk di luar tangki. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pendinginan tangki.

    Dia juga menyebut pembersihan sludge dilakukan untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki.  

    “Ini untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional,” jelas Adi melalui keterangan resmi.

    Dia juga memastikan kegiatan ini dilakukan dengan mengutamakan prinsip HSSE (health, safety, security, & environment).  

    “Seluruh prosedur keselamatan telah dijalankan secara ketat, termasuk penggunaan alat pelindung diri [APD] dan pemantauan lingkungan sekitar untuk meminimalkan risiko,” kata Adi.

    Dia menuturkan, masyarakat saat ini sudah dikondisikan dan diinformasikan terkait dengan kondisi yang terjadi. 

    Masyarakat, kata dia, diharapkan tetap tenang dan tidak panik. Sebab, tim pemadaman sedang berupaya maksimal untuk mengendalikan kejadian.

    Adapun, Tim Cilacap saat ini terus fokus melakukan upaya terbaik untuk terus melakukan pengendalian kejadian. 

    Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Saat ini, kilang tetap beroperasi normal dan untuk produksi BBM tidak mengalami gangguan.

    “Kami mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat, agar upaya pemadaman yang dilakukan bisa segera dapat menangani kejadian,” ungkap Adi.

  • Tangki Kilang Minyak Cilacap Kebakaran, Ini Penjelasan Pertamina

    Tangki Kilang Minyak Cilacap Kebakaran, Ini Penjelasan Pertamina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero) mengalami kebakaran, pada Kamis (27/2/2025). Tim Pemadam di Kilang Cilacap gerak cepat tangani flash yang terjadi di salah satu tangki dari sisa sludge saat pelaksanaan kegiatan pembersihan tangki yang sedang tidak aktif dipergunakan.

    Pjs. Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Sunaryo Adi Putra mengatakan, kegiatan pembersihan sludge ini merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan keselamatan fasilitas kilang.

    Proses pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah baik untuk upaya pemadaman maupun untuk di luar tangki dengan tujuan untuk melakukan pendinginan tangki.

    Pembersihan sludge untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki. “Ini untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional,” jelas Adi, Kamis (27/2/2025).

    Kegiatan ini, kata Adi, dilakukan dengan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, & Environment). “Seluruh prosedur keselamatan telah dijalankan secara ketat, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan pemantauan lingkungan sekitar untuk meminimalkan risiko,” jelas Adi.

    Adi menambahkan, masyarakat saat ini sudah dikondisikan dan diinformasikan terkait dengan kondisi yang terjadi. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik, karena tim pemadaman sedang berupaya maksimal untuk mengendalikan kejadian. Tim Cilacap saat ini terus fokus melakukan upaya terbaik untuk terus melakukan pengendalian kejadian.

    Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Saat ini kilang tetap beroperasi normal dan untuk produksi BBM tidak mengalami gangguan, tegas Adi. “Kami mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat, agar upaya pemadaman yang dilakukan bisa segera dapat menangani kejadian,” ungkap Adi.

    (pgr/pgr)

  • Pertamina pastikan tidak ada kebakaran tangki di Kilang Cilacap

    Pertamina pastikan tidak ada kebakaran tangki di Kilang Cilacap

    Tangki tersebut sebenarnya sedang menjalani pembersihan sludge (lumpur). Itu merupakan agenda pemeliharaan berkala

    Cilacap (ANTARA) – Pejabat sementara Area Manager Communication, Relations and CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Sunaryo Adi Putra memastikan tidak ada kebakaran tangki 38T-101 di Kilang Cilacap seperti dalam video yang beredar melalui media sosial.

    “Tangki tersebut sebenarnya sedang menjalani pembersihan sludge (lumpur). Itu merupakan agenda pemeliharaan berkala,” kata Sunaryo Adi Putra saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

    Ia mengatakan secara kebetulan pada hari Kamis (27/2), sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi flash atau percikan api.

    Menurut dia, tim pemadam kebakaran Kilang Cilacap telah melakukan penanganan dan saat ini tangki tersebut dalam proses pendinginan.

    “Ini sudah penanganan, foam juga sudah masuk ke dalam tangki, terus yang di luar sudah mulai pendinginan. Terus di sini tidak ada korban jiwa,” katanya menjelaskan.

    Ia mengatakan, pihaknya telah menginformasikan kepada masyarakat sekitar bahwasanya kejadian tersebut hanya proses pembersihan, bukan kebakaran karena di dalam tangki sudah tidak ada minyaknya.

    Menurut dia, material yang ada hanyalah sludge atau semacam lumpur yang menjadi sedimen di dalam tangki.

    “Alhamdulillah tidak ada korban. Kondisi BBM (bahan bakar minyak) tetap terjaga, operasional masih lancar 100 persen kapasitas kilang kita, dua-duanya enggak terganggu,” kata Sunaryo.

    Dalam sejumlah media sosial seperti Facebook dan aplikasi perpesanan WhatsApp beredar beberapa video yang menunjukkan adanya asap hitam pekat dari salah satu tangki di Kilang Cilacap pada Kamis (27/2) siang yang dinarasikan sebagai kejadian kebakaran di kilang terbesar se-Indonesia itu.

    Tim pemadam kebakaran PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap melakukan pendinginan terhadap Tangki 38T-101 di area Kilang Cilacap yang sempat mengeluarkan asap hitam pekat saat pelaksanaan pembersihan lumpur sedimen pada hari Kamis (27/2/2025). ANTARA/HO-Kilang Cilacap

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamen ESDM Pastikan Stok Gas Elpiji Aman Jelang Lebaran 2025

    Wamen ESDM Pastikan Stok Gas Elpiji Aman Jelang Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan stok gas elpiji nasional tetap aman menjelang Lebaran 2025. Pemerintah bersama Pertamina telah menyiapkan strategi distribusi elpiji guna mengantisipasi lonjakan permintaan.

    “Saat ini stok elpiji rata-rata adalah 15,2 hari. Kami juga akan meningkatkan stok secara nasional agar tetap stabil,” ujar Yuliot Tanjung dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

    Yuliot menjelaskan Pertamina telah melakukan beberapa langkah terkait stok gas elpiji menjelang Lebaran 2025. Beberapa langkah tersebut, yaitu menyiagakan 32 terminal elpiji, 731 fasilitas pengisian dan pengangkutan elpiji ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE), dan 6.517 pangkalan elpiji yang siap melayani masyarakat.

    Ia menegaskan, distribusi gas elpiji dan BBM tetap aman, termasuk di jalur tol dan nontol meskipun ada potensi cuaca ekstrem. “Kami akan memastikan ketersediaan BBM dengan menyiagakan SPBU serta layanan tambahan berupa mobil tangki BBM,” jelasnya.

    Untuk menghindari kelangkaan, pemerintah dan Ditjen Migas akan melakukan pengawasan langsung serta memastikan agen gas elpiji siaga 24 jam, terutama di wilayah dengan permintaan tinggi.

    Selain itu, seluruh SPBE telah menghitung waktu perjalanan distribusi elpiji guna mengantisipasi kemacetan selama periode mudik dan persiapan Lebaran. “Kami sudah lakukan antisipasi agar distribusi elpiji tetap lancar meskipun ada lonjakan konsumsi,” tutup Yuliot Tanjung terkait stok gas elpiji menjelang Lebaran 2025.

  • Apa Beda BBM Pertalite dan Pertamax? Kenali Karakteristik Warna, Tingkat Kompresi Mesin & Polusinya – Halaman all

    Apa Beda BBM Pertalite dan Pertamax? Kenali Karakteristik Warna, Tingkat Kompresi Mesin & Polusinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kenali perbedaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax dalam artikel ini.

    Baru-baru ini, BBM jenis Pertalite dan Pertama tengah diperbincangkan masyarakat. 

    Sebab, isu bahan bakar minyak (BBM) oplosan jenis Pertalite menjadi Pertamax mencuat akhir-akhir ini.

    Isu tersebut, mencuat seiring adanya kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023 yang diungkap Kejaksaan Agung (Kejagung).

    Meski demikian, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, meminta masyarakat tak khawatir.

    Ia memastikan, produk Pertamina yang beredar di masyarakat bukanlah bahan bakar minyak (BBM) oplosan.

    Harli memastikan, BBM yang kini beredar di masyarakat bukan hasil oplosan dan tidak berkaitan kasus yang tengah diusut Kejagung.

    “Jadi, jangan ada pemikiran di masyarakat bahwa seolah-olah minyak yang digunakan sekarang itu adalah minyak oplosan. Nah, itu nggak tepat,” kata Harli.

    Oleh sebab itu, tak ada salahnya kita mengetahui lebih jauh lagi apa itu Pertalite dan Pertamax. Berikut penjelasannya:

    Pengertian BBM Pertalite dan Pertamax

    Pertalite merupakan salah satu bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan sebesar 90.

    Keberadaan Pertalite sangat baik digunakan untuk kendaraan dengan kompresi sebesar 9:1 hingga 10:1. 

    Jika dibandingkan bahan bakar minyak Premium, nilai oktan yang dimiliki oleh bahan bakar Pertalite ternyata lebih tinggi.

    Sementara itu, Pertamax adalah salah satu bahan bakar bensin yang memiliki nilai oktan minimal 92 standar internasional. 

    Dikutip dari Gramedia.com, bahan bakar minyak Pertamax direkomendasikan untuk jenis kendaraan yang memiliki jumlah kompresi rasio 10:1 hingga 11:1.

    Atau kendaraan dengan bahan bakar bensin yang sudah memiliki teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection atau EFI.

    Adanya ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian yang ada di dalam mesin atau detergency. 

    Selain itu, Pertamax dilengkapi pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan serta saluran bahan bakar dan ruang bahan bakar mesin atau corrosion inhibitor.

    Perbedaan Pertamax dan Pertalite

    Ada sejumlah perbedaan bahan bakar pertalite dan pertamax. Mulai dari harga, kualitas, dan masih banyak lainnya.

    1. Karakteristik Warna Berbeda

    Dikutip dari astra-daihatsu.id, masing masing bahan bakar diberi warna yang berbeda agar tidak tertukar. Umumnya, pertalite berwarna hijau, sedangkan pertamax 92 cenderung ke arah biru.

    Sementara itu, untuk pertamax turbo memiliki warna merah. 

    2. Nilai Oktan Bahan Bakar

    Nilai oktan BBM menjadi ukuran kualitas BBM untuk mesin bensin yang diambil dari RON atau dikenal dengan Research Octane Number. 

    Nilai RON ini cukup berbeda, yaitu pertamax 92 dan pertalite hanya 90. 

    Dengan adanya perbedaan nilai ini, maka akan memberikan nilai tekanan yang cukup signifikan. 

    Dijelaskan, semakin tinggi nilai oktan pada sebuah bahan bakar, maka BBM tersebut akan lebih lama terbakar oleh mesin. 

    Hal inilah yang akan menentukan seberapa irit bahan bakar pada kendaraan. 

    3. Tingkat Kompresi Mesin Berbeda

    Pertamax memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda dengan pertalite. 

    Kandungan yang ada seperti, anti karat, pembersih, zat penjaga kemurnian, dan lain sebagainya. 

    Zat aditif tersebut, sangat penting untuk menjaga kinerja mesin pada kendaraan bermotor. 

    Oleh karena itu, lebih baik memilih bahan bakar yang sesuai performa mesin dan kebutuhan. 

    4. Tingkat Polusi Berbeda 

    Selanjutnya, setiap bahan bakar juga memiliki tingkat polusi yang berbeda beda. 

    Aspek tersebut, didasarkan pada kualitas BBM. Sehingga Anda harus memperhatikan segi ini untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan tak terlalu terkena polusi.

    Tingkat polusi bahan bakar premium diketahui mengeluarkan polusi dalam jumlah yang cukup besar karena zat aditif di dalamnya.

    Adapun perbedaan premium, pertalite, dan pertamax bisa diketahui dari tingkat polusi.

    Untuk Pertalite lebih sedikit jika dibandingkan premium. Sedangkan pertamax dan pertamax plus, mengeluarkan polusi dengan jumlah yang paling sedikit dari lainnya. 

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

  • Apa Beda BBM Pertalite dan Pertamax? Kenali Karakteristik Warna, Tingkat Kompresi Mesin & Polusinya – Halaman all

    Kecewa Praktik Culas Bos Pertamina Warga Berbondong-bondong ke SPBU Warna Kuning, Ogah Isi Pertamax – Halaman all

    ​Laporan Gabriela Irvine Dharma

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023 yang diungkap Kejaksaan Agung (Kejagung) bikin heboh. Sebab, ada praktik culas bos Pertamina Patra Niaga mengoplos Pertalite menjadi Pertamax.

    Imbas hal tersebut, warga merasa kecewa dan kini mulai beralih mengisi bahan bakar minyak(BBM) dari Pertamina ke Shell. Pantauan Tribun di SPBU Shell Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat banyak pengendara sepeda motor berbondong-bondong ke SPBU Shell.

    “Saya awalnya isi Pertamax, tapi sejak harganya naik, terus sudah ada feeling juga sih, kayak nggak yakin gitu. Terus juga banyak yang kendala karena isi Pertamax itu motor jadi sering trouble atau tangki jadi kotor. Makannya saya beralih ke Shell,” kata salah satu pengendara sepeda motor Julian (31) saat ditemui Tribun, Rabu(26/2/2025).

    Julian mengaku tidak mempersoalkan harga BBM Shell yang lebih mahal dari Pertamina. Terpenting kata dia kualitasnya lebih baik.

    ANTREAN MENGISI BBM PERTALITE – Antrean kendaraan bermotor roda dua di SPBU KS Tubun, Jakarta Barat untuk mengisi BBM jenis Pertalite mengular, Rabu(26/2/2025). Hal tersebut imbas terungkapnya praktik culas bos Pertamina Patra Niaga mengoplos Pertalite menjadi Pertamax. (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

    “Walaupun harganya lebih mahal dikit, ya lebih percaya saja sih. Biasanya saya belinya itu kalau nggak yang Shell V-Power bisa juga yang Shell Nitro,” kata Julian.

    Terpisah, pantauan Tribun di tiga SPBU Pertamina yakni di Palmerah Utara, KS Tubun dan Penjernihan terlihat antrean kendaraan bermotor lebih banyak yang mengisi BBM jenis Pertalite dibandingkan Pertamax.

    Salah satu pengendara sepeda motor bernama Fendi (42) di SPBU Pertamina Palmerah Utara terlihat mengisi bahan bakar secara self-service​ jenis Pertalite.

    Saat ditanya, Fendi mengaku sebelumnya selalu menggunakan Pertamax. Namun, sejak harga Pertamax naik dan muncul kabar dugaan oplosan, ia memutuskan beralih ke Pertalite karena khawatir akan dampaknya pada mesin kendaraan.

    “Saya kecewa banget sih, karena saya pemakai (Pertamax) juga. Tapi apa boleh dikata. Untungnya sih ini mesinnya masih aman ya, nggak kenapa-kenapa. Jadi saya buru-buru ganti saja dah, daripada kena,” kata Fendi.

    Meski begitu, nyatanya masih ada pengendara yang tetap menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya.

    Apis (39), salah satu konsumen yang ditemui Tribun di SPBU KS Tubun, Jakarta Pusat mengaku sejauh ini sepeda motornya tidak mengalami masalah saat diisi dengan menggunakan Pertamax.
     
    “Saya sih selama ini biasa saja sih pakai Pertamax, nggak ada perubahan sih. Mesin juga aman. Saya juga melihat bensinnya warna apa gitu, nggak sih nggak ada campurannya. Soalnya beda rasanya kalau pakai Pertalite, lebih enteng ini (Pertamax),” ujarnya.

    Namun, dirinya mengatakan sempat curiga dengan Pertamax dan beralih menggunakan BBM non-subsidi, Shell.

    “Kecewa sih iya kecewa ya, apalagi saya selalu pakai Pertamax. Percuma dong saya beli Pertamax tapi kualitasnya Pertalite. Saya sempat beralih ke Shell, karena saya curiga takutnya benar-benar dioplos, tapi saya rasakan sih nggak ya ternyata, jadi balik lagi ke sini (Pertamax),” ujarnya.

    Berlanjut di SPBU Pertamina Penjernihan, Jakarta Pusat dua mahasiswa yang ditemui Tribun, David dan Yohanes (23), mengaku belum benar- benar membaca secara mendetail mengenai berita dugaan bensin oplosan.

    Sejauh ini, mereka mengisi bahan bakar disesuaikan dengan kondisi keuangan mereka saat itu.  

    “Kita belum baca bener sih terkait berita itu, baru denger aja. Sejauh ini kalau lagi ada uang lebih, ya isi Pertamax. Kalau lagi pas- pasan, ya Pertalite saja,” ujar David.

  • Bangun Tidur Lihat Roket di Rumah, Warga Polandia Kaget

    Bangun Tidur Lihat Roket di Rumah, Warga Polandia Kaget

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Polandia bernama Adam Borucki kaget ketika bangun tidur. Pasalnya, ia menemukan roket Falcon 9 buatan SpaceX di halaman belakang rumahnya.

    Bardasarkan laporan The Daily Mail, Borucki melaporkan ke kantor polisi setempat soal temuan “objek besar sekitar 1,6 meter.” 

    “Kami sedang menyelidiki cara objek tersebut muncul di lokasi ini, tetapi yang paling penting, tidak ada yang terluka,” kata juru bicara kepolisian lokal yang bernama Andrzej Borowiak kepada Daily Mail.

    Menurut badan luar angkasa Polandia, objek yang dilaporkan Borucki telah teridentifikasi sebagai bagian dari roket Falcon 9 yang jatuh tak terkendali di ruang udara Polandia pada Rabu pagi.

    Hal serupa peristiwa di Polandia sudah berulang kali terjadi seiring dengan peningkatan frekuensi misi dan uji coba penerbangan luar angkasa. Roket SpaceX pada khususnya telah beberapa kali ditemukan jatuh di area dengan populasi padat, misalnya dua kawasan pertanian di Australia dan wilayah Turks and Caicos.

    Media Polandia juga melaporkan sebuah “objek serupa tangki yang belum teridentifikasi” ditemukan di dekat Poznan, sebuah kota di negara tersebut. 

    “Kami mengamankan area tersebut selagi berusaha mencari penjelasan kenapa objek ini berakhir di lokasi tersebut,” kata Lukasz Paterski, petugas polisi di kota Poznan.

    Jonathan McDowell, ahli astrofisika dari Harvard, memperkirakan objek di Poznan “memiliki bentuk dan ukuran” yang sama dengan tangki yang digunakan di bagian atas roket Falcon 9.

    “Tangki serupa ditemukan dari sisa Falcon 9 tahap 2 yang kembali jatuh ke Bumi, memiliki kerusakan yang mirip. Poznan ada tepat di jalur kembalinya roket ke Bumi,” kata McDowell kepada Futurism.

    Tangki serupa ditemukan di pertanian di wilayah negara bagian Washington pada 2021 dan diidentifikasi sebagai sisa dari roket Falcon 9 tahap kedua yang terbakar di atas Amerika Serikat.

    Roket Falcon 9 tersebut diluncurkan dari California pada 1 Februari 2025 untuk membawa satelit Starlink ke orbit. Cahaya dari roket yang terbakar tidak hanya terlihat di Polandia, tetapi juga di Jerman dan Ukraina.

    Roket Faclon 9 tahap pertama didesain untuk kembali ke Bumi untuk kemudian digunakan lagi. Adapun bagian kedua dari roket tersebut dirancang untuk jatuh ke Bumi kemudian terbakar di atmosfer setelah berhasil mengantarkan bawaannya ke orbit.

    Namun, ada kalanya sisa dari roket tahap kedua tersebut tak terbakal seluruhnya sehingga menciptakan “hujan” roket di bawah lintasannya.

    (dem/dem)

  • Kebakaran kembali melanda sejumlah rumah di Tangki Tamansari

    Kebakaran kembali melanda sejumlah rumah di Tangki Tamansari

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran kembali melanda sekitar tiga unit rumah di Jalan Tangki, Gang Badila, RT 04/RW 04, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Selasa sekitar pukul 13.00 WIB.

    Tampak warga berjibaku bersama petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan kebakaran rumah di gang selebar sekitar 1,5 meter tersebut.

    Air dari tangki pemadam yang tergenang di sepanjang gang diserok warga menggunakan ember untuk menyiram rumah yang terbakar.

    “Sekitar tiga rumah (yang terbakar). Reaksinya serentaklah. Di sini kalau kebakaran cepat. Kalau tunggu damkar bisa lebih lama, itu masyarakat ramai-ramai nyiram,” ujar salah warga, Untung.

    Puntung menyebut kebakaran terjadi sekira pukul 13.00 WIB dan bersumber dari sebuah rumah milik pria lanjut usia (lansia) bernama Juli.

    “(Juli) Tinggal berdua sama istrinya. Dua-duanya udah lansia, tapi alhamdulillah mereka selamat. Anak sama mantunya udah tinggal pisah. Kalau penghuni rumah yang lain, juga selamat,” kata Untung.

    Tepat pada pukul 14.00 WIB, petugas pemadam kebakaran mulai menggulung selang air, tanda proses pemadaman telah rampung dilakukan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kilang Minyak Ryazan Rusia Berhenti Operasi Setelah Serangan Drone Ukraina

    Kilang Minyak Ryazan Rusia Berhenti Operasi Setelah Serangan Drone Ukraina

    JAKARTA – Kilang minyak Ryazan Rusia menghentikan operasinya setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina pada Senin.

    Unit penyulingan minyak mentah utama di kilang tersebut, CDU-6, terbakar dalam serangan tersebut. Pabrik itu lantas menghentikan sepenuhnya pemrosesan minyak, kata sumber kepada Reuters dilansir Senin, 24 Februari.

    Rosneft, pemilik pabrik terebut, tidak menanggapi permintaan tanggapan.

    Militer Ukraina mengatakan pada Senin, beberapa drone mereka telah menghantam kilang minyak Ryazan semalam, dengan lima ledakan terjadi di sekitarnya.

    Gubernur wilayah Ryazan, Pavel Malkov, mengatakan melalui aplikasi pesan Telegram, puing-puing yang jatuh dari drone Ukraina yang hancur telah memicu kebakaran di perusahaan industri di wilayah tersebut.

    Pabrik tersebut mungkin akan kembali beroperasi sebagian dalam beberapa hari, menurut salah satu sumber yang berbicara kepada Reuters.

    Unit CDU-6 memiliki kapasitas sekitar 170.000 barel per hari, atau sekitar 48% dari kapasitas pengilangan Ryazan. Kilang tersebut mungkin akan menyalakan unit distilasi utama CDU-4 dan CDU-3, sementara CDU-6 sedang dalam perbaikan, kata sumber tersebut.

    CDU-4 dan CDU-3 memiliki total kapasitas penyulingan sekitar 145.000 barel per hari, atau sekitar 41% dari kapasitas penyulingan terpasang pabrik tersebut, menurut sumber dan perhitungan Reuters.

    Kilang Ryazan melanjutkan sebagian pemrosesan minyak dan memuat bahan bakar motor ke tangki kereta api pada 11 Februari setelah menganggur selama 18 hari setelah serangan drone Ukraina lainnya pada 24 Januari.

    Kilang Ryazan memproses 13,1 juta metrik ton (262.000 barel per hari), atau hampir 5% dari total produksi penyulingan Rusia pada tahun 2024.

    Ini menghasilkan 2,3 juta ton bensin, 3,4 juta ton solar, 4,2 juta ton bahan bakar minyak dan 1 juta bahan bakar jet, menurut data berdasarkan sumber.