kab/kota: Tangki

  • Pulihkan Pasokan BBM Aceh, BPH Migas Manfaatkan Drum hingga Alih Suplai

    Pulihkan Pasokan BBM Aceh, BPH Migas Manfaatkan Drum hingga Alih Suplai

    JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengawal langsung proses mitigasi untuk memastikan ketersediaan serta pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh.

    Sebanyak 12 mobil tangki BBM telah dikirimkan untuk menyuplai 13 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun yang suplainya sempat terputus dari Fuel Terminal Lhokseumawe.

    Anggota komite BPH Migas Fathul Nugroho menjelaskan, BPH Migas telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin Area Aceh di Fuel Terminal Pertamina Krueng Raya untuk menjalankan skenario distribusi Regular, Alternative, dan Emergency (RAE) dalam pengiriman BBM ke wilayah terdampak.

    “Namun tentu saja tetap memegang prinsip kehati-hatian, agar baik petugas dan masyarakat selamat,” ujar Fathul Nugroho, Senin, 1 Desember.

    Fathul memaparkan, pengiriman BBM dilakukan menggunakan 12 mobil tangki BBM yang berkapasitas angkut 288 Kiloliter (KL) untuk 13 SPBU di wilayah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun. Proses pendistribusian berjalan lancar dengan dukungan juga dari Tim Keamanan dan TNI.

    Secara umum, stok BBM di Fuel Terminal (FT) Provinsi Aceh berada pada level aman terkendali. Saat ini Pemerintah, termasuk BPH Migas, Pemerintah Daerah dan PT Pertamina Patra Niaga fokus pada distribusi ke SPBU di wilayah terdampak bencana. Untuk Provinsi Aceh, kebutuhan BBM dipenuhi dari 6 Fuel Terminal (FT) yaitu Medan Group, Sabang, Lhoksumawe, Krueng, Maulaboh, dan Simeulue. Distribusi BBM untuk wilayah Aceh aman dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Mengenai kondisi wilayah terdampak bencana di Aceh, menurut Fathul, ⁠saat ini banjir sudah mulai surut dan alternatif rute mulai terbuka, sehingga distribusi BBM mampu dilakukan kembali oleh Pertamina Patra Niaga.

    BPH Migas juga telah menerima dan menindaklanjuti permintaan beberapa Bupati/Walikota di Provinsi Aceh terkait kuota subsidi solar untuk peralatan berat yang digunakan untuk membersihkan material di wilayah terdampak bencana

    Sementara untuk distribusi BBM ke wilayah yang masih terisolasi akibat bencana seperti Aceh Tengah, Bener Merah, dan Gayo Lues, pengiriman BBM akan dilakukan menggunakan berbagai moda transportasi yang memungkinkan.

    Misalnya untuk Kabupaten Aceh Tengah, pengiriman dilakukan menggunakan truk engkol dan drop-off drum di dua titik karena jalan masih rawan longsor. Untuk SPBU di wilayah Biruen, disuplai dari FT Krueng Raya melalui jalur alternatif.

    Mengingat distribusi BBM sudah mulai berjalan lancar, BPH Migas mengimbau masyarakat di Aceh dan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) agar tidak panik dan membeli BBM sesuai dengan kebutuhan.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Sales Area Manager Sales Retail Aceh PT Pertamina Patra Niaga Misbah Bukhori menegaskan bahwa pihaknya secara konsisten terus berupaya memenuhi kebutuhan BBM di wilayah terdampak bencana banjir di Aceh dan sekitarnya, sebagai wujud melayani masyarakat.

    “Untuk wilayah terdampak bencana, terutama di wilayah Aceh timur, kita sudah melakukan alih suplai dari FT Lhoksemawe ke FT Krueng Raya. Sedangkan untuk wilayah Aceh tengah yang jalurnya terputus, sedang dipersiapkan distribusi menggunakan drum yang rencananya akan kita suplai hingga titik terputus dan selanjutnya akan dibantu penyalurannya oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan bencana),” kata Misbah.

  • Pertamina: Distribusi BBM Aceh Berangsur Pulih, Jangan "Panic Buying"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2025

    Pertamina: Distribusi BBM Aceh Berangsur Pulih, Jangan "Panic Buying" Regional 1 Desember 2025

    Pertamina: Distribusi BBM Aceh Berangsur Pulih, Jangan “Panic Buying”
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara saat ini berupaya memulihkan distribusi bahan bakar minyak ke sejumlah kabupaten dan kota di Aceh.
    Longsor
    dan banjir serta kerusakan di sejumlah titik badan jalan menjadi kendala dalam percepatan distribusi
    BBM
    .
    “Sejumlah wilayah yang terisolasi akibat bencana tetap dilayani kebutuhan BBM-nya melalui jalur distribusi alternatif, dengan suplai dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi akses mobil tangka,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR
    Pertamina
    Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, Minggu (30/11/2025) dalam pernyataan resminya.
    Saat ini juga terdapat beberapa armada mobil tangki yang masih terjebak di ruas jalan yang tergenang atau terputus. Sementara armada lain yang dapat bergerak terus dimaksimalkan untuk menjaga suplai ke SPBU prioritas.
    Untuk masyarakat di sekitar lokasi terdampak bencana, pelayanan BBM terpantau tetap berjalan, termasuk melalui pola operasional dua puluh empat jam di SPBU yang kondisinya memungkinkan.
    Meski demikian, Pertamina menegaskan bahwa stok BBM di
    Aceh
    pada prinsipnya terpantau cukup, dan suplai dari terminal BBM tetap berjalan mengikuti perkembangan kondisi.
    “Kami terus memaksimalkan dan mempercepat distribusi BBM ke seluruh lokasi banjir dan longsor di Aceh,” ujar Fahrougi.
    Pada 29–30 November 2025, Komite
    BPH Migas
    Fathul Nugroho hadir langsung di Aceh bersama Pertamina Patra Niaga dan Tim Posko Darurat untuk memantau kondisi penyaluran di area terdampak.
    “Kami melihat langsung proses distribusi yang dilakukan bertahap menyesuaikan akses yang tersedia. Dalam kondisi bencana seperti ini, konsumsi BBM yang wajar dari masyarakat sangat membantu agar suplai dapat dibagi secara merata,” kata Fathul Nugroho.
    Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban pembelian di SPBU.
    “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau
    panic buying
    . Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh,” tambahnya.
    Fathul memastikan Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh, BPBD, aparat keamanan, serta BPH Migas untuk memastikan layanan energi tetap berjalan dan pemulihan distribusi berlangsung optimal.
    Sebelumnya diberitakan, banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten
    Aceh Utara
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        30 November 2025

    Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre Medan 30 November 2025

    Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre
    Tim Redaksi
    PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com – Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, terpantau padat kendaraan bermotor akibat stok BBM menipis, Minggu (30/11/2025).
    Selain antrean panjang pengendara bermotor, beberapa SPBU terpaksa tutup lantaran stok BBM habis. Adapun BBM yang habis antara lain solar dan pertalite.
    Salah satu SPBU yang ramai antrean kendaraan bermotor sejak Minggu pagi hingga malam yaitu SPBU di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Siantar Timur.
    “Pertalite dan solar kosong, yang ada saat ini cuma pertamax itu pun stok sudah menipis. Ini karena mobil tangki ada keterlambatan pengiriman. Tapi ini nggak lama,” kata Operator SPBU Yeni Sitorus.
    Di tempat berbeda, SPBU di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Sitalasari, kendaraan roda dua mengantre panjang. BBM yang tersedia pada Minggu sore hanya pertamax.
    Hal serupa terjadi di SPBU Jalan Medan, Siantar Martoba dan SPBU Jalan Rahkuta Sembiring. Salah seorang operator menyarankan pengendara roda dua ke SPBU lain karena BBM kosong.
    “Habis, menunggu mobil tangki datang. Kemarin mobil tangki tak bisa jalan karena banjir,” ujar pria pengendara di SPBU Jalan Medan.
    Sementara SPBU di Jalan Melanthon Siregar, Kecamatan Siantar Seletan kondisinya lengang. Operator SPBU menutup areal dengan barrier membubukan plang bertuliskan ‘BBM Habis’.
    “Dari tadi siang minyak sudah habis di sini. Orang orang sudah pergi ke SPBU lain,” kata salah seorang warga ditemui di lokasi.
    Yudi, salah seorang pengemudi ojek online mengaku kesulitan mengisi BBM sejak Jumat (28/11/2025) malam. Untuk menyiasati mesin sepeda motornya tetap menyala, ia mengisi BBM pada pagi hari.
    Ternyata, kata Yudi, pagi tadi pun sudah banyak yang mengantre. Bahkan banyak mobil truk sudah parkir di dekat SPBU.
    “Katanya kenapa bisa langka, mobil tangki nggak jalan karena kondisi jalan banjir beberapa hari yang lalu,” tutur Yudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir & Longsor Hambat Distribusi, Pertamina Jamin BBM Tetap Tersedia di Aceh

    Banjir & Longsor Hambat Distribusi, Pertamina Jamin BBM Tetap Tersedia di Aceh

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melaporkan perkembangan penyaluran BBM di wilayah Aceh yang masih dalam tahap pemulihan akibat banjir dan longsor di sejumlah titik. Sejumlah wilayah yang terisolasi akibat bencana tetap dilayani kebutuhan BBM-nya melalui jalur distribusi alternatif.

    Penyaluran suplai BBM ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi akses mobil tangki. Langkah ini ditempuh untuk memastikan pasokan energi tetap tersedia bagi masyarakat terdampak.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan kondisi akses jalan yang berubah-ubah serta mobilitas armada yang terbatas menjadi faktor yang mempengaruhi kecepatan distribusi di beberapa lokasi. Untuk memastikan kesediaan BBM, pola distribusi dilakukan dengan sangat dinamis.

    “Tim suplai kami terus menyesuaikan rute dan waktu pengiriman mengikuti kondisi lapangan. Kami mengajak masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan harian agar layanan di SPBU dapat berlangsung lebih lancar,” kata Fahrougi dalam keterangan tertulis, Minggu (30/11/2025).

    Fahrougi menyampaikan, saat ini terdapat beberapa armada mobil tangki yang masih terjebak di ruas jalan yang tergenang atau terputus. Sementara armada lain yang dapat bergerak terus dimaksimalkan untuk menjaga suplai ke SPBU-SPBU prioritas.

    Untuk masyarakat di sekitar lokasi terdampak bencana, pelayanan BBM terpantau tetap berjalan, termasuk melalui pola operasional 24 jam pada SPBU yang kondisi lingkungannya memungkinkan. SPBU-SPBU dalam kota Banda Aceh maupun di wilayah yang tidak terdampak banjir juga tetap melayani 24 jam guna memenuhi kebutuhan harian warga.

    Dari pemantauan lapangan, stok di SPBU yang diberitakan tersebut masih tersedia sejak siang hari, dan pengisian ulang dilakukan sesuai jadwal suplai yang dapat ditempuh armada di tengah kondisi cuaca dan akses jalan yang fluktuatif.

    “Pertamina menegaskan bahwa stok BBM di wilayah Aceh pada prinsipnya terpantau cukup, dan suplai dari terminal BBM tetap berjalan mengikuti perkembangan kondisi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Komite BPH Migas, Fathul Nugroho melakukan pemantauan langsung proses penyaluran di area terdampak. Proses distribusi yang dilakukan bertahap menyesuaikan akses yang tersedia. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga ketertiban pembelian di SPBU.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh,” ujar Fathul.

    Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh, BPBD, aparat keamanan, serta BPH Migas untuk memastikan layanan energi tetap berjalan dan pemulihan distribusi dapat berlangsung optimal.

    (kil/kil)

  • Pertamina Kebut Pasokan LPG di Wilayah Terdampak Banjir Sumut-Aceh

    Pertamina Kebut Pasokan LPG di Wilayah Terdampak Banjir Sumut-Aceh

    Jakarta

    Bencana banjir terjadi wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat beberapa hari terakhir. Hal ini menyebabkan gangguan akses jalan akibat banjir dan longsor, sehingga turut berdampak pada distribusi energi.

    Pertamina mengoperasikan 54 Stasiun Pengisian Bulk LPG (SPBE) dari total 71 SPBE yang terdampak bencana dan 556 agen LPG di 3 provinsi yang terdampak bencana banjir dan longsor tersebut. Perusahaan memastikan dapat mempertahankan operasional dan di sebagian besar SPBE tetap beroperasi.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menyampaikan Pertamina akan terus mengusahakan pemenuhan kebutuhan energi untuk masyarakat di wilayah terdampak bencana, salah satunya LPG.

    “Pertamina Patra Niaga bersama Pertamina Group bergerak bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pemulihan dan menjamin suplai energi tetap tersedia bagi masyarakat. Di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, kami berusaha mengupayakan distribusi LPG berjalan seoptimal mungkin,” ujar Roberth dalam keterangannya, Minggu (30/11/2025).

    Salah satu SPBE yang lancar beroperasi di kawasan terdampak bencana adalah SPBE Gn Sitoli. Di sana telah dikirimkan lebih dari 12 ribu tabung elpiji 3 kilogram ke berbagai wilayah sekitar Nias, mulai dari Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, hingga Nias Induk pada Sabtu 29 November 2025. Sementara itu, pada hari sebelumnya, yakni Jumat 28 November, realisasi penyaluran elpiji 3 kilogram mencapai 11.760 tabung.

    Sementara itu, sebanyak 565 Agen LPG tersebar di wilayah-wilayah terdampak, tetap dapat melayani masyarakat. Yakni, 39 Agen LPG di wilayah Aceh, 368 agen di Sumatera Utara, dan 149 Agen di Sumatera Barat.

    Hambatan di Lapangan

    Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan kondisi geografis dan cuaca ekstrem menjadi tantangan utama distribusi.

    Menurutnya, terdapat beberapa hambatan yang memengaruhi kelancaran suplai LPG, seperti jalan nasional dan provinsi yang terputus di titik-titik vital, longsor aktif yang menghalangi mobil tangki dan armada agen, banjir yang masih menutup jalur lintas timur dan barat, hingga jembatan yang mengalami penurunan struktur sehingga hanya dapat dilalui kendaraan kecil.

    Fahrougi menegaskan bahwa Pertamina terus meningkatkan langkah mitigasi untuk mengupayakan penyaluran energi tetap berjalan.

    “Pertamina melakukan koordinasi intensif dengan Pemda, BPBD, dan instansi terkait untuk percepatan pembukaan akses. Pemantauan kami lakukan 24 jam melalui Satgas demi memastikan titik-titik kritis tetap terlayani,” tegasnya.

    Pertamina juga terus mengupayakan percepatan mobilisasi armada, pengalihan suplai dari terminal yang aman, dan dukungan logistik lapangan untuk memastikan kebutuhan LPG masyarakat tetap terpenuhi selama masa darurat.

    Bila masyarakat ingin menyampaikan pengaduan dapat melalui Pertamina Contact Center 135 atau melalui kanal resmi sosial media terkait informasi pasokan dan distribusi LPG.

    (acd/acd)

  • Bantuan Air Bersih Mengalir Untuk Korban Banjir di Pidie Jaya, Aceh

    Bantuan Air Bersih Mengalir Untuk Korban Banjir di Pidie Jaya, Aceh

    Bantuan Air Bersih Mengalir Untuk Korban Banjir di Pidie Jaya, Aceh

    PIDIE JAYA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Aceh mulai mengalirkan bantuan air bersih untuk warga korban banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Sabtu.

    “Semua peralatan dan air bersih kita bawa dari Banda Aceh ke Pidie Jaya dan hari ini sudah mengalir untuk warga di lokasi bencana,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Tanggap Darurat BPBPK Aceh Ismadi kepada ANTARA di Pidie Jaya.

    Ismadi menjelaskan bantuan air bersih dibawa dari Banda Aceh menggunakan enam mobil tangki kapasitas 4.000 liter. Untuk penyaluran ke warga menggunakan 10 tandon air kapasitas 2.000 liter.

    “Untuk penentuan lokasi penempatan 10 tandon air, kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” katanya.  

    Ia mengatakan untuk pengisian air selanjutnya, tim BPBPK sudah mendapatkan sumber air layak minum di Pidie Jaya. Selanjutnya tim tersebut menyalurkan bantuan air bersih ke Kabupaten Pidie.

    “Sejauh ini kami baru bisa jangkau dua daerah yakni Pidie Jaya dan Pidie, karena akses transportasi dan komunikasi ke daerah bencana lain masih terkendala,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri sangat berterima kasih atas bantuan air bersih. Warga korban banjir Pidie Jaya sangat membutuhkan air bersih karena sumur air warga penuh lumpur.

    “Mudah-mudahan bantuan dari instansi dan lembaga lain bisa segera datang karena kondisi kita sangat kritis,” katanya.

    Hasan Basri mengatakan banjir bandang yang terjadi pada 25 November telah mengakibatkan sekitar 60 persen dari 220 desa hancur di Pidie Jaya. Ia berharap pada pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh untuk segera membantu karena Pemkab Pidie Jaya sudah kewalahan menanggulangi bencana ini.

    “Kondisinya sangat kritis dan kami tidak mampu beban ini,” katanya.

    Berdasarkan data BPBD Pidie Jaya pada Jumat (28/11) tercatat jumlah warga terdampak bencana hidrometerologi mencapai 90.000 jiwa dan jumlah pengungsi sekitar 12.000 jiwa.

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Aceh mulai mengalirkan bantuan air bersih untuk warga korban banjir di Kabupaten

  • Kejanggalan Kecelakaan Truk di JLS Tulungagung, Misteri Keberadaan Sopir dan Identitas Kendaraan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 November 2025

    Kejanggalan Kecelakaan Truk di JLS Tulungagung, Misteri Keberadaan Sopir dan Identitas Kendaraan Surabaya 29 November 2025

    Kejanggalan Kecelakaan Truk di JLS Tulungagung, Misteri Keberadaan Sopir dan Identitas Kendaraan
    Tim Redaksi
    TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
    – Kecelakaan tunggal truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) arah Pantai Midodaren, Kecamatan Besuki, Tulungagung pada Jumat (28/11/2025).
    Tidak hanya memicu proses evakuasi panjang. Peristiwa ini justru membuka sejumlah kejanggalan administrasi kendaraan.
    Sementara sopir yang mengemudikan truk tersebut masih belum ditemukan hingga hari ini, setelah melarikan diri setelah kecelakaan terjadi.
    Truk tangki tersebut, bermuatan sekitar 6.000 liter solar diduga ilegal tergelincir dan terbalik ke saluran air, setelah gagal menanjak.
    Kemudian sekira pukul 05.30 WIB, Jumat (28/11/2025), saat petugas tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal, sopir truk tidak ada di tempat.
    “Saat kami tiba di lokasi untuk olah TKP, sopir tidak berada di tempat. Yang kami temukan hanya kendaraan dalam kondisi terbalik,” kata Kasat Lantas
    Polres Tulungagung
    , AKP Mohammad Taufik Nabila, Sabtu.
    Salah satu hal paling janggal dari insiden ini adalah hilangnya sopir yang diduga mengalami luka.
    Polisi menelusuri informasi bahwa yang bersangkutan sempat dibawa ke fasilitas kesehatan di wilayah Besuki dan sekitarnya.
    Namun, pengecekan ke sejumlah puskesmas dan dua rumah sakit di wilayah Besuki dan sekitarnya tidak menemukan hasil.
    “Kami masih terus melakukan pencarian. Informasi sementara menyebutkan bahwa ia mengalami luka, namun setelah kami cek ke tiga puskesmas dan dua rumah sakit, tidak ditemukan,” terang Taufik.
    Setelah polisi melakukan penyelidikan pada unit truk pengangkut solar tersebut, petugas menemukan ketidaksesuaian identitas kendaraan.
    Nomor polisi tertera AG 9462 UT, sementara data Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) menunjukkan nopol seharusnya AG 9642 UT.
    Keterangan warna kendaraan pada STNK juga berbeda. di STNK tertulis hijau, namun truk di TKP berwarna biru kombinasi Putih.
    Meski demikian, nomor rangka dan nomor mesin dipastikan sesuai dengan STNK asli.
    Juga dijelaskan , pelat nomor yang terpasang telah mati pajak sejak 2018 silam, dan masa berlaku STNK-nya berakhir pada tahun 2022.
    Adapun nopol asli kendaraan tercatat masih aktif hingga 2026 dengan masa berlaku STNK sampai 2029.
    “Penggunaan pelat nomor yang tidak sesuai spesifikasi merupakan pelanggaran Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, dengan ancaman kurungan dua bulan atau denda Rp 500.000,” terang Taufik.
    Atas kecelakaan tersebut, evakuasi truk tangki baru bisa dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (28/11/2025).
    Petugas terlebih dahulu memindahkan muatan solar ke kendaraan lain, sebelum truk ditarik ke gudang Unit Laka Satlantas Polres Tulungagung.
    “Alhamdulillah proses evakuasi sudah selesai dan kendaraan saat ini sudah kami amankan di gudang laka,” terang Taufik.
    Selain masalah administrasi kendaraan, polisi juga menelusuri legalitas 6.000 liter solar yang diangkut truk tersebut.
    Statusnya belum bisa dipastikan, apakah termasuk solar industri atau solar subsidi.
    Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Ryo Pradana menuturkan pihaknya telah mengambil sampel untuk diuji.
    “Nanti akan kami uji di Labfor Polda Jatim dan Disperindag juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium lain sebagai pembanding. Hasilnya akan kami sajikan secara transparan,” terang Kasatreskrim Polres Tulungagung Ryo Pradana.
    Menurutnya, penyaluran kedua jenis solar tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan karena harus mengikuti prosedur pemerintah.
    Atas kecelakaan tersebut, kini ditangani oleh unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung, dan untuk dugaan pidananya ditangani Satreskrim Polres Tulungagung.
    Setelah kecelakaan mencuat, polisi mengaku dihubungi seseorang yang mengaku perwakilan PT Ganani, pihak yang disebut sebagai pemilik kendaraan.
    “Kami sarankan segera hadir ke polres dengan membawa surat-surat kelengkapan sekaligus membawa serta pengemudi,” kata Ryo.
    Selain kepolisian, Kepala Unit Meteorologi Legal Tulungagung Mohammad Salman menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina terkait penyelidikan kasus ini.
    Ia menyoroti ketidaksesuaian standar dalam pengangkutan BBM.
    “Seharusnya untuk pengangkutan BBM wajib ada label maupun jenis bahan bakar yang diangkut,” terang Kepala Unit Meteorologi Legal Tulungagung Mohammad Salman
    Dengan berbagai temuan yang masih ditelusuri, aparat menegaskan bahwa kasus tersebut tidak berhenti pada insiden tergelincirnya truk.
    Mulai legalitas muatan hingga administrasi kendaraan, akan diurai demi memastikan tidak ada celah pelanggaran yang terlewat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) beserta seluruh subholding dan anak usaha menjaga pasokan BBM dan LPG, terutama ke wilayah terdampak banjir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan sekitarnya. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) juga mengupayakan tersedianya pasokan BBM dan LPG ke wilayah terdampak secara optimal melalui berbagai moda transportasi.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan Pertamina menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang terjadi. Pertamina Group fokus pada penyediaan dan distribusi pasokan energi dan akan mengupayakan semua langkah, sehingga energi terutama BBM dan LPG dapat mencapai ke masyarakat.

    “Seluruh subholding dan anak usaha juga saling membantu untuk mendukung sampainya energi ke masyarakat, sekaligus bantuan dan dukungan bagi masyarakat terdampak. Hal ini mewujudkan komitmen Pertamina dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

    Baron menjelaskan, sarana dan fasilitas Pertamina di wilayah terdampak berada dalam kondisi baik. Sejumlah pekerja terdampak, juga telah mendapatkan dukungan dari Pertamina dan sebagian besar tetap bertugas melayani kebutuhan masyarakat.

    Dari sisi distribusi, kapal pengangkut BBM menghadapi tantangan cuaca buruk dan ombak tinggi. Pada beberapa hari terakhir, kondisi gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring (SPM) Belawan, sehingga mempersulit proses sandar kapal. Namun saat ini, dua kapal pengangkut BBM telah berhasil melakukan bongkar muat BBM.

    Pertamina juga telah memberangkatkan Heli tipe Bell 412 EP dengan kode PK-PUJ milik PT Pelita Air Service untuk pengangkut BBM dan bantuan lain. Heli berangkat dari Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang, direncanakan menuju Bandara Internasional Kualanamu Medan.

    Selain mengantar energi, Pelita Air juga mempersiapkan armadanya untuk menjalankan Misi Penerbangan Emergency di Sumatera, dengan tujuan terutama Rantau, Lhokseumawe, Pangkalan Susu dan sekitarnya.

    Sementara itu, anak usaha yakni PT Elnusa Petrofin, yang berperan dalam armada distribusi melalui mobil tangki BBM, juga memastikan distribusi energi berjalan maksimal. Elnusa Petrofin telah memberangkatkan armada mobil tangki untuk mengantarkan BBM ke berbagai lokasi walaupun terdapat tantangan medan jalan yang dilalui.

    Elnusa Petrofin juga memastikan operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Gunung Sitoli, serta Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sibolga dan Silangit, berada dalam kondisi aman.

    “Pertamina berkoordinasi dengan berbagai pihak agar mobil tangki dapat mendistribusikan BBM dengan aman dan tetap mengedepankan aspek safety,” jelas Baron.

    Sebagai bentuk mitigasi, Pertamina telah melakukan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Skema prioritas penyaluran juga diterapkan untuk menjaga ketersediaan di SPBU yang memasuki kategori stok kritis.

    Selain itu, penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex turut dimaksimalkan untuk mendukung kebutuhan energi masyarakat selama proses pemulihan suplai.

    Sementara itu, Pertamina juga menerjunkan tim Pertamina Peduli yakni relawan Perwira Pekerja Pertamina untuk ikut membantu masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor. Bantuan Pertamina diberikan sebagai respon cepat, dalam penanggulangan bencana serta memberikan pelayanan sepenuh hati bagi masyarakat.

    Sejumlah bantuan diserahkan Pertamina Peduli, yakni berupa 600 box mie instan, 50 karung beras 10 kg, serta 120 kardus air mineral, yang dipersiapkan untuk mendukung kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di titik-titik bencana.

    Sejumlah Perwira PT Pertamina Hulu Energi juga mendampingi pemberian bantuan berupa mie instan, air mineral, biskuit, susu balita, popok dewasa, popok bayi, selimut, dan handuk.

    Selain bantuan, anak usaha PT Pertamina Bina Medika IHC yang merupakan pengelola sejumlah rumah sakit BUMN, telah membuka area Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat, serta Rumah Sakit Pertamina Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi lokasi untuk masyarakat mengungsi.

    Rumah Sakit Pertamina juga tetap beroperasi melayani kebutuhan kesehatan masyarakat, walaupun turut terimbas banjir.

    “Seiring rasa keprihatinan Pertamina, bantuan ini merupakan langkah awal untuk dapat meringankan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di masa tanggap darurat,” jelas Baron.

    Sementara itu Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menegaskan Pertamina Patra Niaga mengambil langkah kesiapsiagaan cepat untuk menjaga distribusi energi bagi masyarakat tetap berjalan optimal.

    “Kami melakukan pemantauan intensif dan penyesuaian pola suplai sesuai kondisi di lapangan, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta pihak penanganan kebencanaan,” ujar Roberth.

    Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, BPBD, serta pemangku kepentingan terkait untuk memetakan kebutuhan prioritas di lapangan. Dukungan lanjutan dapat kembali disiapkan dan disalurkan sesuai perkembangan kondisi lapangan.

    Sejak 13 November 2025, Pertamina juga telah mengaktifkan Satgas NATARU yang bertugas memonitor kebutuhan energi dan infrastruktur distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

    Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, membeli BBM dan LPG sesuai kebutuhan, serta selalu berhati-hati saat melintas di jalur yang masih dalam penanganan. Jika terdapat kendala layanan, silakan hubungi Pertamina Contact Center 135.

    (anl/ega)

  • Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        28 November 2025

    Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor Medan 28 November 2025

    Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Aktivitas puluhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta penyaluran LPG di wilayah Sumatera Utara mengalami gangguan akibat bencana tanah longsor dan banjir yang melanda daerah tersebut.
    Area Manager Communication, Relations & CSR
    Pertamina Patra Niaga
    Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw menyatakan, pihaknya terus memperkuat langkah penanganan darurat untuk menjaga kelancaran distribusi energi.
    “Kondisi jalur transportasi yang sempat terputus menyebabkan beberapa SPBU dan SPPBE mengalami keterbatasan operasional,” ujar Fahrougi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Jumat (28/11/2025).
    Fahrougi menambahkan, berdasarkan laporan operasional hingga 27 November 2025 pukul 21.00 WIB, sebanyak 23 dari 403 SPBU di Sumut terdampak bencana.
    Ia menyampaikan, stok BBM di Lembaga Penyalur tercatat sebanyak 4.489 KL Gasoline dan 1.910 KL Gasoil.
    Namun, terdapat kendala di mana dua kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar di Pelabuhan Belawan sejak 23 November.
    Beruntung, cuaca mulai membaik pada hari ini sehingga gelombang laut yang sebelumnya tinggi telah mereda.
    Kapal tersebut kini telah dapat bersandar di Fuel Terminal
    Medan
    Group.
    “Sejak hari ini, proses
    recovery
    dan normalisasi penyaluran BBM kembali dilakukan ke SPBU-SPBU terdampak secara bertahap,” jelas Fahrougi.
    Pertamina Patra Niaga Sumbagut memastikan suplai terus bergerak dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta membeli BBM sesuai kebutuhan.
    Di sisi lain, Fahrougi mengungkapkan,
    penyaluran LPG
    ke 15 agen dan 5 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Sumut turut terdampak.
    “Sejumlah akses jalur logistik di beberapa titik rusak, termasuk rute Pangkalan Susu-Brandan,” tuturnya.
    Sebagai langkah mitigasi, Pertamina melakukan Reguler Alternatif Supply (RAE) dari IT Dumai untuk mendukung suplai LPG ke sejumlah SPPBE yang aksesnya terhambat.
    “Hingga hari ini, beberapa SPPBE tercatat masih dapat menyalurkan LPG ke agen sehingga kebutuhan masyarakat tetap terlayani,” kata Fahrougi.
    Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan LPG untuk kebutuhan memasak di rumah, karena langkah-langkah percepatan telah dilakukan.
    “Mulai dari penambahan mobil tangki dari Dumai, pemanfaatan skid tank, penggunaan AE Suplai, serta penugasan Awak Mobil Tangki dari luar
    region
    untuk mempercepat
    recovery
    distribusi,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Segini Harga Mobil BYD yang Terjual 50.000 Unit dalam 80 Hari

    Segini Harga Mobil BYD yang Terjual 50.000 Unit dalam 80 Hari

    Jakarta

    SUV FCB Ti7 laris manis. Penjualannya tembus 50.000 unit dalam waktu 80 hari. Memang berapa harganya?

    Sub-brand di bawah naungan BYD, Fang Cheng Bao, menorehkan prestasi baru. Belum lama ini FCB diketahui meluncurkan SUV Tai 7 atau Ti7 yang ternyata laku keras. Penjualannya tembus 50.000 unit dalam waktu 80 hari. Artinya, setiap hari ada 625 unit FCB Ti7 yang terjual ke pasaran. General Manager BYD Group Divisi Fang Cheng Bao, Xiong Tianbo, mengungkap angka penjualan tersebut di akun media sosial Weibo.

    Menurut perusahaan, penjualan yang cepat ini menunjukkan bahwa SUV hybrid yang menggabungkan teknologi ramah lingkungan dan kemampuan off-road itu dapat diterima pasar dengan sangat baik. Lebih lagi harganya kompetitif dibandingkan SUV bermesin konvensional.

    Kalau bicara harga, sejatinya FCB Ti7 ini bukanlah SUV yang murah-murah banget. SUV dengan desain kekar ala tersebut paling murahnya ditawarkan dengan harga 179.800 yuan. Kalau dikonversi ke rupiah dengan kurs 1 yuan = Rp 2.351, harganya sekitar Rp 422 jutaan. Sedangkan versi termahalnya punya banderol 219.800 yuan yang setara dengan Rp 516 jutaan. Lengkapnya, berikut harga FCB Ti7.

    135 KM RWD Pro: 179.800 yuan (setara Rp 422 jutaan)200 KM RWD Max: 189.800 yuan (setara Rp 445 jutaan)190 KM AWD Max: 206.800 yuan (setara Rp 485 jutaan)190 KM AWD Ultra: 219.800 yuan (setara 516 jutaan)

    Menyoal spesifikasi, FCB Ti7 merupakan mobil berteknologi PHEV. Di balik kap depan, tersemat mesin 1.5 turbo yang dipadukan dengan motor listrik. Mesinnya memiliki tenaga maksimal 154 daya kuda. Ada dua opsi tenaga penggerak yang ditawarkan yaitu RWD (Rear Wheel Drive) dan AWD (All-wheel Drive). Versi RWD, mesinnya dipasangkan dengan motor listrik 200 kW, serta opsi baterai 26.6 kWh dan 35,6 kWh. Masing-masing baterai itu menjanjikan jarak tempuh 135 km dan 200 km.

    Sedangkan varian AWD mengusung motor listrik 160 kW dan baterai 35,6 kWG dan menjanjikan jarak tempuh 190 km. Bila kondisi tangki terisi penuh bensin dan baterai, maka mobil ini bisa menjelajah sejauh 1.300 km. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,5 detik. Konsumsi BBM-nya per 100 km adalah 4,9 liter. Kalau dikonversi ke km/liter, maka tiap satu liter bisa menempuh jarak 20,4 km.

    Di dalam kabin, terdapat 45 kompartemen penyimpanan. Bila kursi belakang dilipat, maka bisa menambah volume sebesar 1.880 liter. Dari sisi hiburan, terdapat layar berukuran 15,6 inch di tengah, instrumen klaster 12,3 inch, dan W-HUD 26 inch. Di varian tertinggi, BYD menyematkan fitur ‘Mata Tuhan’ alias God’s Eye B’ yang berisi ragam fitur canggih untuk membantu pengendara.

    (dry/din)