kab/kota: Tangki

  • Ada Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM untuk Mudik dan LPG Dipastikan Aman

    Ada Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM untuk Mudik dan LPG Dipastikan Aman

    Jakarta: Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG dipastikan aman selama masa Ramadan dan Idul Fitri di tengah perkiraan cuaca ekstrem. 
     
    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga (K/L) untuk memantau kepadatan hingga prediksi cuaca.
     
    “Di dalam tim lintas kementerian dan lembaga ini ada BMKG. BMKG memberikan akses kepada kami, bagaimana perkiraan cuaca, termasuk perkiraan arus laut, itu kami diberikan aksesnya. Kita bisa melihat sebetulnya di daerah mana nanti yang diperkirakan kesulitan penyandaran kapal dan lain-lain,” kata Mars Ega dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 5 Maret 2025.
    Pasokan LPG ditingkatkan
    Untuk memastikan kelancaran distribusi energi, Pertamina menyiapkan empat langkah strategis utama. Pertama, memastikan ketersediaan energi di berbagai titik layanan yang sudah ada, seperti SPBU, pangkalan LPG, dan agen LPG agar masyarakat tetap mendapatkan akses energi yang diperlukan.

    “Yang pertama, kita memastikan layanan energi dengan layanan ataupun aset-aset yang kita berikan eksisting saat ini. Yaitu SPBU, pangkalan LPG, agen LPG, dan lain-lain,” ujar Mars Ega.
     

    Berkaca dari perkiraan BMKG dan hasil survei Kementerian Perhubungan terkait rencana pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga juga memetakan wilayah rawan bencana dan terpencil (remote). 
     
    Khusus di daerah terpencil, pihaknya menambah stok energi sebelum puncak arus mudik. Selain itu, untuk mengantisipasi gangguan di jalur distribusi, Pertamina Patra Niaga juga mempersiapkan alternatif rute yang aman, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi. 
     
    “Daerah-daerah remote ini biasanya dua minggu sebelum menjelang poncak mudik, kami sudah melakukan build up stock di lokasi-lokasi outlet kami. Jadi di SPBU yang 3T itu, kita tambahkan stoknya. Bisa dengan kita taruh mobil tanking di deketnya situ, bisa juga dengan kita tambahkan drum-drum di lokasi SPBU tersebut secara temporary. Selain itu, kita juga menyiapkan untuk rute-rute yang rawan bencana,” tutur Mars Ega.
    Upaya atasi kurangan pasokan BBM
    Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan BBM menjelang puncak arus mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga menyiagakan mobil tangki kantong di area yang diperkirakan padat. 
     
    Selain itu, ada motorist yang siaga menyediakan kebutuhan BBM bagi kendaraan yang terjebak kemacetan.
     
    “Misalnya kehabisan di tengah jalan, bisa menghubungi ke 135 atau ke MyPertamina. Nanti motoristnya akan datang, motoristnya juga sudah mendapatkan izin dari Korlantas sehingga bisa masuk ke jalan tol, sehingga bisa mengakses di sela-sela mungkin walaupun kemacetan,” ujar Mars Ega.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Heboh Pertalite Oplosan di SPBU Kendari, Puluhan Driver Ojol Kuras Tangki BBM Gegara Mogok

    Heboh Pertalite Oplosan di SPBU Kendari, Puluhan Driver Ojol Kuras Tangki BBM Gegara Mogok

    GELORA.CO –  Puluhan driver ojek online (ojol) mengeluhkan adanya pertalite oplosan yang diduga berasal dari sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

    Satu satu driver ojol bernama Asnung mengaku peristiwa itu telah membuat heboh komunitas mereka karena banyaknya kendaraan ojol yang mengalami mogok atau mati mesin secara bersamaan.

    “Mogok semua ini pak, jadi kita kuras isi tangki,” katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (5/3/2025).

    Asnung dan rekan-rekannya kemudian melakukan aksi dengan menguras tangki motor mereka di depan SPBU sembari meneriakan aksi protes terkait dugaan pertalite oplosan.

    “Kita sudah kuras, baunya saja ini kayak bau sampah seperti dicampur dengan tiner,” kesalnya.

    Para ojol ini pun terlihat memindahkan pertalite yang diduga oplosan itu ke dalam jerigen yang kemudian isi tangki motornya diganti dengan bahan bakar yang baru.

    Setelah menggelar aksi protes, komunitas ojol tersebut kemudian bergerak ke Polresta Kendari untuk memberikan aduan dan laporan secara resmi.

    Sementara itu, menyikapi adanya tuduhan pertalite oplosan, pihak pertamina pun angkat bicara lewat rilis resminya. 

    Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu memastikan bahwa kualitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Meski demikian pihaknya akan tetap melakukan investigasi.

    “Pertamina saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan distribusi BBM tetap sesuai standar yang berlaku,” tulis Fahrougi Andriani selaku Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

    Kini pihak pertamina juga terus melakukan koordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Aparat Penegak Hukum serta pihak independen untuk memastikan hasil uji kualitas bahan bakar.

    “Hasil uji nantinya dilakukan secara transparan dan akurat, uji sampling juga akan segera dilakukan bersama dengan instansi terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat,” tambahnya.

    Sembari menunggu investigasi yang sedang dilakukan, pihak pertamina pun membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang mengalami kendala terkait produk BBM.

    “Pengaduan dapat disampaikan melalui SPBU terdekat, kantor layanan Pertamina di wilayah Sulawesi Tenggara, atau Call Center Pertamina 135 yang siap melayani 24 jam. Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu membeli BBM di SPBU resmi Pertamina guna memastikan kualitas dan keamanan bahan bakar yang digunakan,” pungkasnya. 

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM Dipastikan Aman Selama Ramadan dan Arus Mudik – Halaman all

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM Dipastikan Aman Selama Ramadan dan Arus Mudik – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi aman selama masa Ramadan dan Idul Fitri 2025 di tengah potensi cuaca ekstrem.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pihaknya mendapatkan akses perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    “BMKG memberikan akses kepada kami, bagaimana perkiraan cuaca, termasuk perkiraan arus laut, itu kami diberikan aksesnya. Kami bisa melihat sebetulnya di daerah mana nanti yang diperkirakan kesulitan penyandaran kapal dan lain-lain,” kata Mars Ega dikutip Rabu (5/3/2025).

    Untuk memastikan kelancaran distribusi energi, Pertamina Patra Niaga menyiapkan empat langkah strategis utama. 

    Pertama, memastikan ketersediaan energi di berbagai titik layanan yang sudah ada, seperti SPBU, pangkalan LPG, dan agen LPG agar masyarakat tetap mendapatkan akses energi yang diperlukan.

    “Yang pertama, kita memastikan layanan energi dengan layanan ataupun aset-aset yang kita berikan eksisting saat ini. Yaitu SPBU, pangkalan LPG, agen LPG, dan lain-lain,” ujar Mars Ega.

    Berkaca dari perkiraan BMKG dan hasil survei Kementerian Perhubungan terkait rencana pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga juga memetakan wilayah rawan bencana dan terpencil (remote). 

    Khusus di daerah terpencil, pihaknya menambah stok energi sebelum puncak arus mudik.

    Untuk mengantisipasi gangguan di jalur distribusi, Pertamina Patra Niaga juga mempersiapkan alternatif rute yang aman, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi. 

    “Daerah-daerah remote ini biasanya dua minggu sebelum menjelang puncak mudik, kami sudah melakukan build up stock di lokasi-lokasi outlet kami. Jadi di SPBU yang 3T itu, kami tambahkan stoknya.”

    “Bisa dengan kita taruh mobil tangki di dekat lokasi, bisa juga dengan kita tambahkan drum-drum di lokasi SPBU tersebut secara temporary. Selain itu, kita juga menyiapkan untuk rute-rute yang rawan bencana,” tutur Mars Ega.

    Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan BBM menjelang puncak arus mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga menyiagakan mobil tangki kantong di area yang diperkirakan padat. 

    Selain itu, ada motorist yang siaga menyediakan kebutuhan BBM bagi kendaraan yang terjebak kemacetan.

  • Terkejutnya Pemilik Kos di Bali Tak Bisa Nyalakan Air, Ternyata Ada Mayat WNA Dalam Toren – Halaman all

    Terkejutnya Pemilik Kos di Bali Tak Bisa Nyalakan Air, Ternyata Ada Mayat WNA Dalam Toren – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga negara asing (WNA) ditemukan tewas tanpa busana di dalam toren atau tangki air di sebuah kos di jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali pada Selasa (4/3/2025).
     
    Penemuan mayat WNA dalam toren di Bali yang belum diketahui identitasnya ini bermula saat pemilik kos hendak menghidupkan air keran, namun tidak bisa.

    Karena air tidak keluar, pemilik kos menduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air. 

    Pemilik kos lantas menghubungi tukang tandon air, bernama Ketut untuk mengecek kondisi toren.

    Saat itulah, Ketut melihat jasad bule tersebut meski awalnya sempat mengira itu adalah boneka.

    “Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, Rabu (5/3/2025), dilansir Tribun-Bali.com. 

    Penemuan jasad WNA dalam toren ini lantas dilaporkan kepada pihak kepolisian.

    Hingga kemudian, jasad korban dievakuasi petugas Basarnas, sementara itu Tim Inafis Polresta Denpasar melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

    “Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri,” ungkap Sukadi.

    “Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju,” lanjutnya.

    Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sandal karet warna biru, dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.

    Sosok Misterius

    Sebelum kejadian tersebut, FK (29), saksi sekaligus penghuni kos mengungkapkan, tengah malam sebelum kejadian, ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar menggunakan pakaian sweater hoodie warna coklat tua dengan celana panjang dan kepalanya ditutup.

    Orang misterius itu sempat berdiri di tangga menghadap ke utara kurang lebih 5 menit lalu naik ke atas, kurang lebih 30 menit kemudian, FK mendengar suara seperti ada barang yang jatuh.

    Tetapi, saat itu FK tidak menghiraukannya dan lanjut tidur, dan baru keesokan paginya, ia bangun saat sudah ramai penemuan jenazah. 

    Sementara itu, saksi penghuni kos lainnya, NT (49), sempat mendengar suara teriakan di atas.

    Hal itu membuat NT penasaran dan  langsung naik untuk melihat ke lantai 3.

    Sesampainya di lantai 3, orang-orang kos sudah berkumpul dan sempat ada yang melihat seseorang menggunakan pakaian hitam-hitam di balik pintu balkon.

    Tetapi, mereka tidak ada yang berani membuka khawatir sosoktersebut masih ada di balik pintu dan membawa benda tajam. 

    Akhirnya, pintu dibuka dan ternyata orang yang dimaksud sudah tidak ada di balkon.

    Namun, ditemukan ada bekas jejak kaki yang kemudian direkam oleh penghuni kos. Selain itu, pintu balkon dalam kondisi rusak.

    Saksi lainnya, RV (25), mengaku sempat mendengar ada suara benda jatuh di belakang, yang dikira suara kucing menjatuhkan sesuatu. 

    Saat RV membuka pintu belakang, ia melihat ada kaki orang kurus memakai baju jaket kain, celana panjang, tanpa alas kaki.

    RV lantas reflek menutup kembali pintu tersebut, tapi tiba-tiba orang tersebut mendorong pintu hendak masuk ke dalam.

    Ia yang sedang bersama sang kekasih langsung berteriak minta tolong. 

    Kemudian berselang kurang lebih 30 menit, RV bersama dua orang lainnya membuka pintu belakang dan sosok tersebut sudah tidak terlihat lagi.

    Saat ini, TKP telah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan dan polisi melakukan penyisiran CCTV di sekitar lokasi.

    Jenazah korban pun sudah dievakuasi ke  Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.

    Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk mencari tahu identitas korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul SOSOK Misterius Sebelum Gempar Penemuan Mayat Bule Tanpa Busana di Jimbaran, Ini Kata Penghuni Kos!

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Bali.com/Adrian Amurwonegoro)

  • 2 Pria di Medan Modifikasi Tangki Mobil untuk Beli Ribuan Liter Solar Subsidi, Pakai Barcode Berbeda
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        5 Maret 2025

    2 Pria di Medan Modifikasi Tangki Mobil untuk Beli Ribuan Liter Solar Subsidi, Pakai Barcode Berbeda Medan 5 Maret 2025

    2 Pria di Medan Modifikasi Tangki Mobil untuk Beli Ribuan Liter Solar Subsidi, Pakai Barcode Berbeda
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap dua pria berinisial KD dan A di Kota Medan karena melakukan penyelewengan pembelian solar bersubsidi.
    Saat beraksi, mereka menggunakan
    tangki modifikasi
    agar bisa membeli solar subsidi dengan jumlah yang banyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
    Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut,
    AKBP Muhammad Alan Haikel
    , mengatakan kasus ini terungkap bermula dari informasi tentang adanya aktivitas pembelian BBM tidak sesuai prosedur yang dilakukan kedua pelaku.
    Polisi kemudian menyelidikinya dan berhasil menangkap kedua pelaku seusai mereka membeli solar subsidi di SPBU di Jalan Tritura Kota Medan, Selasa (4/3/2025).
    Dari interogasi, kata Alan, saat melakukan aksinya, pelaku memodifikasi mobil pikap dengan tambahan mesin pompa dan
    baby tank
    yang mampu menampung 1.000 liter solar.
    “Pelaku beroperasi seolah-olah sebagai pengguna BBM solar biasa. Saat mengisi BBM subsidi di SPBU, mereka menggunakan pompa yang terpasang untuk memindahkan solar dari tangki kendaraan ke
    baby tank
    ,” ujar Alan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/3/2025).
    Alan mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal, para pelaku diperkirakan mampu mengisi
    baby tank
    berkapasitas 1.000 liter berulang kali dalam sehari di beberapa SPBU berbeda.
    Pihaknya juga masih mendalami dari mana mereka bisa memperoleh
    barcode
    yang berbeda-beda tersebut.
    Alan mengatakan, aksi mereka tidak mudah diketahui karena dalam setiap pembelian di SPBU, pelaku kerap menggunakan
    barcode
    berbeda.
    “Selain itu, mereka juga memalsukan pelat nomor kendaraan agar sesuai dengan
    barcode
    yang digunakan sehingga aksi mereka sulit dideteksi. Dengan modus ini, mereka dapat membeli solar subsidi dalam jumlah besar tanpa terdeteksi sistem pengawasan,” ujar Alan.
    Selanjutnya, kata Alan, dari BBM subsidi yang mereka peroleh, kedua pelaku diduga menjualnya kembali ke sejumlah perusahaan dengan harga jual yang lebih tinggi dari harga solar subsidi yang mereka beli di SPBU.
    Polisi kini juga masih mendalami jaringan para pelaku.
    “Polisi tengah menelusuri kemungkinan adanya sindikat yang mengendalikan operasi ilegal ini, termasuk pihak yang berperan sebagai pemasok maupun pembeli solar subsidi yang diselewengkan,” tuturnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dugaan Pertalite Oplosan di Kendari, Ini Hasil Sidak di 4 SPBU
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Maret 2025

    Dugaan Pertalite Oplosan di Kendari, Ini Hasil Sidak di 4 SPBU Regional 5 Maret 2025

    Dugaan Pertalite Oplosan di Kendari, Ini Hasil Sidak di 4 SPBU
    Tim Redaksi

    KENDARI, KOMPAS.com
    – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tenggara bersama Polda Sultra telah melakukan inspeksi kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Kendari, Rabu (5/3/2025).
    Sidak ini dilakukan sebagai respons atas keluhan ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang mengalami kerusakan motor setelah mengisi
    Pertalite
    di beberapa SPBU.
    Tim mengambil sampel BBM di SPBU untuk diuji secara langsung di lapangan.
    Hasil Pemeriksaan: Pertalite Sesuai Standar
    Kepala Bidang Energi Baru dan Terbarukan Dinas ESDM Provinsi Sultra, Dewi Rosaria Amin, memastikan bahwa Pertalite yang dijual di SPBU telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
    “Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, BBM jenis Pertalite yang beredar di SPBU telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh pemerintah. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena pengawasan terhadap kualitas BBM terus kami lakukan secara berkala,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).
    Ada 4 SPBU yang disidak oleh timnya. Namun, ia tak memberi penjelasan lebih jauh alasan 4 SPBU itu dipilih.
    Senada dengan itu, Kasubdit I Indigasi Ditreskrimsus Polda Sultra, AKBP Ali Rais Ndraha, juga menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi penyimpangan dalam kualitas BBM yang diperiksa.
    “Hasil pengecekan bersama menunjukkan bahwa Pertalite di SPBU sesuai dengan standar yang berlaku. Kami akan terus bersinergi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM berjalan dengan baik dan kualitasnya tetap terjaga,” ungkapnya.
    Ia juga menegaskan bahwa jika ditemukan pelanggaran, pihak kepolisian tidak akan ragu untuk menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
    Pengendara Masih Ragu
    Meski hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Pertalite di SPBU memenuhi standar, masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya yakin dengan kualitas BBM yang mereka beli.
    Firdaus, salah seorang pengendara, mengaku masih khawatir mengisi BBM langsung dari SPBU dan lebih memilih membeli Pertalite eceran.
    “Saya masih ragu, takut motor rusak lagi. Ini saya di bengkel kuras tangki motor, hasilnya Pertalite bau tinner,” tuturnya.
    Sebelumnya, ratusan pengemudi ojek online di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mendatangi kantor Polresta Kendari pada Selasa (4/3/2025) malam.
    Mereka mengeluhkan kendaraan yang mogok setelah mengisi bahan bakar di beberapa SPBU. Para pengemudi menduga bahwa Pertalite yang mereka gunakan telah tercampur dengan bahan lain atau dioplos.
    Dugaan adanya
    Pertalite oplosan
    semakin kuat setelah para pengemudi mengeluhkan bau bahan bakar yang menyengat serta warna yang tampak lebih gelap dari biasanya.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir, Ini Upaya Penanganan Kementerian PU

    7 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir, Ini Upaya Penanganan Kementerian PU

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan terdapat tujuh kecamatan di wilayah Kota Bekasi terdampak banjir akibat tingginya curah hujan.

    Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, tujuh Kecamatan yang terdampak banjir itu di antaranya berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Utara.

    Kemudian, banjir juga menggenangi Kecamatan Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, hingga Kecamatan Rawalumbu.

    “Banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin [3/3/2025] yang menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum,” jelas Dody dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).

    Adapun, kondisi di lapangan hingga 4 Maret 2025, banjir belum kunjung surut. Bahkan, di beberapa lokasi banjir tersebut menyebabkan adanya pemadaman listrik.

    Dody menjelaskan, saat ini pihak berwenang masih dalam tahap melakukan evakuasi warga dan melakukan pendataan korban serta melengkapi fasilitas umum yang terdampak.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” tambah Dody.

    Sebagai langkah lanjutan, Kementerian PU melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survei ke lokasi terdampak bencana untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak. 

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama. Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, tetapi masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini Tim Tanggap Darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter/detik serta sandbag sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi.

  • Ramai Spekulasi Warganet soal Penyebab Banjir Bekasi, Mana yang Benar? – Page 3

    Ramai Spekulasi Warganet soal Penyebab Banjir Bekasi, Mana yang Benar? – Page 3

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan langkah tanggap darurat banjir di Bekasi. Dengan memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Adapun banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin (3/3/2025), terus menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum.

    Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, terdapat 7 kecamatan yang terdampak bencana banjir. Antara lain, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Kondisi lapangan terakhir per Selasa (4/3/2025) malam, air banjir belum surut dan di beberapa lokasi terdampak mengalami listrik padam. Pihak berwenang masih dalam tahap evakuasi warga dan pendataan korban serta fasilitas umum yang terdampak.

    Kementerian PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survey ke lokasi terdampak bencana, untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana.

    Tenda Darurat

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama.

    Dukungan sarana dan prasarana air bersih untuk keperluan sehari-hari bagi para pengungsi juga telah didistribusikan di posko-posko logistik milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Salah satunya di Perumahan Pondok Gede Permai.

    Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, namun masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini, tim tanggap darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU. Dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter per detik, serta sandbad sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    “Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi,” pungkas Dody.

  • Biar Klaim Asuransi Diterima, Ini Cara Amankan Mobil yang Terendam Banjir

    Biar Klaim Asuransi Diterima, Ini Cara Amankan Mobil yang Terendam Banjir

    Jakarta

    Asuransi bisa saja meng-cover kerusakan mobil yang terendam banjir. Namun perlu dicatat, tidak semua asuransi bisa cover kerusakan mobil karena banjir.

    Perlu diketahui, polis asuransi mobil standar saja tidak bisa meng-cover klaim karena banjir. Ada perluasan jaminan untuk meng-cover klaim banjir. Jadi, kamu perlu memastikan terlebih dahulu apakah asuransi kendaraan yang dimiliki sudah dilengkapi dengan perlindungan yang dibutuhkan.

    Dikutip dari situs resmi Asuransi Astra (Garda Oto), ada beberapa cara mengamankan mobil yang terendam banjir agar klaim asuransi tidak ditolak.

    Pastikan Posisi Mobil Aman

    Pastikan ada opsi untuk memindahkan dan mengevakuasi mobil ke posisi yang lebih tinggi pada saat banjir. Apabila tidak sempat melakukan pemindahan atau evakuasi mobil, kamu bisa menutup knalpot terlebih dahulu supaya air tidak masuk ke dalam mesin mobil dan merusak mesin. Kamu bisa langsung menghubungi pihak asuransi untuk layanan darurat.

    Cegah Korsleting

    Pemilik mobil jangan ragu untuk melepaskan kabel negatif pada aki/baterai guna mencegah korsleting listrik. Pelepasan kabel ini mencegah rusaknya berbagai macam komponen listrik di dalamnya. Lakukan pencabutan kabel negatif sebelum terendam. Ciri-ciri kabel negatif pada aki ditandai dengan simbol – (minus/kurang ). Kabel yang menempel pada terminal negatif aki / baterai adalah warna hitam polos atau yang sejenisnya.

    Cek Kondisi Oli

    Ada kemungkinan oli tercampur air banjir. Periksa kondisi oli. Ketika sudah tercampur dengan air banjir, tangki oli harus dikuras habis terlebih dahulu baru kemudian diisi kembali. Pengurasan sebaiknya dilakukan oleh pihak bengkel resmi. Ciri-ciri oli sudah tercampur air yaitu warna oli berubah menjadi putih seperti susu

    Jangan Nyalakan Mesin

    Apabila mobil kita sudah dalam posisi terendam banjir, jangan langsung menyalakan mesin. Mesin terendam banjir jika dinyalakan bisa mengakibatkan korsleting pada aki sistem kelistrikan. Selain itu, air banjir yang masuk ke dalam mesin dapat merusak komponen yang ada di dalamnya. Sebaiknya segera menghubungi bengkel resmi untuk mengecek kendaraan yang terendam banjir.

    Jangan Lakukan Perbaikan Mobil Sendiri

    Jika mobil sudah terendam banjir, sebaiknya segera laporkan kepada pihak asuransi. Pemilik kendaraan jangan sampai melakukan perbaikan sendiri sebelum menghubungi pihak asuransi. Keadaan ini memungkinkan terjadinya gagal klaim.

    Merujuk pada penjelasan di Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) pasal 3 ayat 4, asuransi tidak menjamin kerugian, kerusakan dan biaya atas kendaraan bermotor tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan (ayat 4.4).

    (rgr/din)

  • Banjir di 7 Kecamatan Bekasi Surut, Kementerian PU Turun Tangan – Page 3

    Banjir di 7 Kecamatan Bekasi Surut, Kementerian PU Turun Tangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan langkah tanggap darurat banjir di Bekasi. Dengan memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Adapun banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin (3/3/2025), terus menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum.

    Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, terdapat 7 kecamatan yang terdampak bencana banjir. Antara lain, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Kondisi lapangan terakhir per Selasa (4/3/2025) malam, air banjir belum surut dan di beberapa lokasi terdampak mengalami listrik padam. Pihak berwenang masih dalam tahap evakuasi warga dan pendataan korban serta fasilitas umum yang terdampak.

    Kementerian PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survey ke lokasi terdampak bencana, untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana.

    Tenda Darurat

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama.

    Dukungan sarana dan prasarana air bersih untuk keperluan sehari-hari bagi para pengungsi juga telah didistribusikan di posko-posko logistik milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Salah satunya di Perumahan Pondok Gede Permai.

    Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, namun masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini, tim tanggap darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU. Dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter per detik, serta sandbad sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    “Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi,” pungkas Dody.