kab/kota: Tangki

  • Ibu-ibu di Bekasi Dilaporkan ke Polisi Karena Tampar Petugas SPBU Saat isi BBM – Halaman all

    Ibu-ibu di Bekasi Dilaporkan ke Polisi Karena Tampar Petugas SPBU Saat isi BBM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Seorang ibu-ibu dilaporkan ke polisi karena menampar petugas operator SPBU bernama Rizka Alpiah ditampar konsumen yang hendak mengisi bensin di SPBU di Jalan Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Rizka Alpiah mengatakan tindakan kekerasan itu bermula dari seorang wanita meminta dilayani isi bensin meskipun petugas sedang istirahat.

    “Awalnya teman saya mau istirahat, ditutup satu (tempat pengisian), lalu ibu (konsumen) itu bawa motor maunya tetap isi bensin di yang kosong itu, kebetulan teman saya lagi pergi,” kata Rizka saat dikonfirmasi, Rabu (19/3/2025).

    Rizka menjelaskan dirinya tidak menyangka wanita tersebut tiba-tiba menamparnya.

    “Dia (konsumen) awalnya tidak mau tuh, terus akhirnya dia ngalah ke jalur saya, saya isiin bensin orang yang ada di depan dia,” jelasnya.

    Namun kata Rizka, ketika berpindah jalur pengisian bensin hingga antre, wanita tersebut terus menggerutu.

    Namun Rizka tidak menanggapinya.

    “Si ibu masih ngoceh aja, kan bisa bolak-balik, dan saya bilang tidak bisa kan ada aturannya, karena cuma satu, jadi kami cuma satu mesinnya, dia tetap bilang harusnya bolak-balik dong, akhirnya saya isiin, saya ngalah diam saja,” tuturnya.

    Rizka menyampaikan akhirnya dirinya bisa menghela nafas usai mengisikan bensin ke motor wanita tersebut.

    Tapi baru saja selesai mengisikan bensin ke tangki motornya, wanita tersebut menghampiri dan langsung menamparnya.

    “Dia (konsumen) masih ngoceh, dan dibilang kalau saya disuruh kerja yang sopan. Padahal saya udah jelasin dari awal, pas dia maju setelah isi bensin terus saya menghela nafas kan, lalu dia pergi, mungkin dia enggak senan, terus balik lagi langsung nabok muka saya,” ucapnya.

    Rizka mengungkapkan ia tidak membalas setelah ditampar si wanita itu, tapi langsung melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.

    “Udah saya laporkan ke pihak kepolisian, katanya ini bentuk kekerasan,” ucapnya. 

    Penulis: Rendy Rutama

  • Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bentuk Satgas RAFI 2025

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bentuk Satgas RAFI 2025

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bentuk Satgas RAFI 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 16:14 WIB

    Elshinta.com – Dalam menjamin ketersediaan kebutuhan BBM, LPG dan Avtur, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1446H/2025.

     Satgas RAFI ini  bertugas mulai tanggal 17 Maret hingga 13 April 2025 mendatang.

    “Kami membentuk Satgas RAFI 2025 mulai Senin 17 Maret hingga 13 April mendatang. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut berkomitmen untuk menjamin ketersediaan BBM, LPG dan Avtur di wilayah operasional Sumbagut, khususnya Provinsi Sumatera Utara (Sumut),” ujar Group Head Operation Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Teddy Bariadi dalam Press Conference Satgas RAFI 2025 di Medan, Senin (17/3).

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa 106 SPBU 24 Jam, 385 Agen LPG Siaga, 4 titik Layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, 32 Motorist/ PDS BBM, 20 Mobil tangki stand by, 16 mobil tangki standby, 4 layanan kesehatan dan 1 Serambi MyPertamina di Bandara Kualanamu. Selain itu, khusus layanan LPG pada masa satgas, sebanyak 332 Agen LPG PSO Siaga, 53 Agen LPG NPSO Siaga, 2.221 Pangkalan LPG NPSO Siaga, 13.768 Pangkalan LPG PSO Siaga, 40 SPBE LPG PSO/NPSO Siaga akan melayani kebutuhan masyarakat Sumatera Utara.

    Region Manager Retail Sales PPN Regional Sumbagut, Edith Indra Triyadi menjelaskan untuk konsumsi produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari 5 provinsi selama periode Satgas RAFI tahun ini diperkirakan meningkat 15 persen, bila dibandingkan rata-rata harian normal atau 12.890 Kilo Liter (KL) menjadi 14. 832 KL per hari. Sementara konsumsi produk Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi mengalami penurunan 8 persen bila dibandingkan rata-rata harian normal yaitu dari 8.957 KL menjadi 8.244 KL.

    “Konsumsi Gasoline kami prediksi mengalami kenaikan karena adanya peningkatkan perjalanan kendaraan pribadi saat mudik lebaran. Sedangkan untuk konsumsi Gasoil diperkirakan mengalami penurunan sebab turunnya aktivitas logistik selama Ramadan dan Idul Fitri, menyikapi hal tersebut, seluruh sarfas kami dalam kondisi baik dan siap melayani kebutuhan energi Masyarakat,” ucapnya.

    “Selain sarfas yang berjalan normal, kami memberikan layanan tambahan untuk mendukung kelancaran perjalanan konsumen selama Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, kami pun telah menyiapkan berbagai skema atau Pola RAE (Reguler Alternatif Emergency) jika sewaktu-waktu terjadi kendala dalam pendistribusian energi seperti terjadi bencana dan lainnya” tambah Edith.

    Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR PPN Regional Sumbagut, Susanto August Satria menambahkan selain memastikan keamanan stok dan distribusi, pihaknya juga mengundang partisipasi dari awak media untuk bisa memberikan Informasi kepada Posko Satgas Rafi 2025 Sumbagut apabila terdapat layanan-layanan yang perlu cepat diintervensi penanganannya missal bencana alam ataupun kemacetan di suatu wilayah.

    “Informasi dari awak media diperlukan sebagai bentuk partisipasi dalam menyukseskan kegiatan selama Satgas Rafi 2025 ini,” tukas Satria seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Selasa (18/3). 

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak diantaranya, pemerintah daerah, aparat penegak hukum untuk mendukung kelancaran distribusi energi kepada masyarakat.

    Dengan dukungan dan kerja sama seluruh stakeholder, Pertamina siap melayani masyarakat Sumut yang mudik tahun ini,pungkas Satria. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CEMPAKA PUTIH – Pengelolaan air minum di Jakarta menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI).

    FGD bertajuk “Tantangan Pengelolaan Air Minum Jakarta: Masalah dan Solusinya” itu turut dihadiri Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin; Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi; Ketua Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali; serta pemerhati Jakarta, Sugiyanto (SGY) dan Amir Hamzah.

    Selain itu, diskusi juga turut dihadiri sejumlah pimpinan dan perwakilan non government organization (NGO) di Jakarta.

    Mulai dari Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, Rico Sinaga; Direktur Jakarta Public Service, Mohammad Syaiful Jihad; dan Ketua LP2AD, Victor Irianto Napitupulu.

    Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengapresiasi terselenggaranya FGD untuk membahas tantangan pengelolaan air minum di Jakarta yang melibatkan semua pihak.

    “Saya kira forum ini juga menjadi penting bagi kami untuk menyampaikan progres target cakupan layanan 100 persen di tahun 2030 serta menerima masukan konstruktif,” kata Arief, di lokasi acara kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Arief menngatakan, Perumda PAM Jaya tentunya terbuka terhadap kritik dan saran membangun agar bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada warga Jakarta.

    “Kita sudah on the track, namun demikian juga masih memerlukan energi tambahan. Termasuk, dengan adanya masukan positif dari kawan-kawan aktivis,” terangnya.

    Ia berharap peran dari NGO untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menggunakan air bersih atau air minum melalui jaringan perpipaan.

    “Penggunaan air tanah saat ini memicu land subsidance hingga dapat memicu masalah kesehatan karena sumber air yang dibuat dekat dengan tangki septik,” kata dia.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI, Andi Wijaya mengatakan, FGD ini salah satunya diadakan rangka memperingati Hari Air Sedunia.

    “Ketersediaan air bersih dan sanitasi sangat berkaitan dengan pola hidup masyarakat. 

    Kesehatan, kualitas hidup, dan produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor ini,” ucap pria yang karib disapa Adjie Rimbawan ini.

    Menurutnya, Kurangnya infrastruktur air bersih atau air minum yang baik, terutama di daerah pinggiran kota dan pedesaan dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan. 

    Selain itu, kata dia, juga bisa memengaruhi ekonomi masyarakat.  

    “Melalui FGD ini kita ingin mengevaluasi masalah-masalah ini dan mencari solusi yang tepat sebagai masukan dan kritik membangun untuk PaM Jaya,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho mendukung Perumda PAM Jaya untuk segera merealisasikan cakupan air minum atau air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Penggunaan air tanah di Jakarta dengan lingkungan permukiman padat penduduk sangat rentan pada pencemaran yang bisa berdampak pada kesehatan,” tuturnya 

    Ia mengajak masyarakat yang sudah ada jaringan perpipaan Perumda PAM Jaya untuk memanfaatkan layanan tersebut.

    “Sudah menjadi realita permukiman padat di Jakarta kalau sumber air itu biasanya berdekatan dengan tangki septik karena keterbatasan lahan. 

    Ini sangat rentan adanya pencemaran bakteri e.Coli yang bisa membahayakan kesehatan, termasuk memicu stunting,” paparnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ini alasan Jaksel pasang tangki septik di Pondok Labu

    Ini alasan Jaksel pasang tangki septik di Pondok Labu

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memasang tangki septik di Pondok Labu, Cilandak untuk mewujudkan kawasan bersih dan bebas buang air besar (BAB) sembarangan (open defecation free/ODF).

    “Pemasangan tangki septik ini tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang tadinya langsung dibuang ke Kali Grogol, tapi sekarang sudah bisa disimpan di tangki septik,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin kepada wartawan di Pondok Labu Jakarta, Selasa.

    Munjirin mengatakan dengan adanya tangki septik lingkungan menjadi bersih dan tidak tercemar oleh bakteri dari kotoran manusia.

    Adapun empat tangki septik telah dibangun di kawasan Pondok Labu yakni dua dari PT Federal Internasional Finance (FIF) Group dan dua dari warga sekitar.

    “Masyarakat di sini punya usaha pabrik kerupuk dan ada 61 karyawan, kalau dari FIF itu untuk rumah kontrakan-kontrakan kecil-kecil masuk ke sini semua,” ujarnya.

    Berdasarkan data yang dihimpun, dari empat lokasi pemasangan tangki septik ini terhubung dengan 70 kepala keluarga (KK) atau 303 jiwa.

    Pemasangan tangki septik atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Pondok Labu untuk mewujudkan Jakarta Selatan sebagai kawasan bebas buang air besar (BAB) sembarangan, Jakarta, Selasa (18/3/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

    Maka itu, diharapkan langkah ini mampu mempercepat target Jakarta Selatan sebagai kawasan bebas ODF pada dua tahun mendatang.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan secara bertahap mendorong setiap kecamatan untuk memiliki tangki septik.

    “Dicicil semuanya disisir wilayah yang masih ada BAB langsung ke saluran atau kali, semuanya harus disisir dan harus dibuat tangki septik,” ujarnya.

    Sementara, Lurah Pondok Labu, Nachnoer Vernier Atom mengatakan tangki septik dipasang di RT 01 dan RT 02/RW 10 untuk mengurangi kebiasaan warga BAB sembarangan.

    Proses pemasangan tangki septik dikerjakan selama satu bulan yakni dari Juli hingga Agustus 2024.

    “Sebelumnya mereka buang airnya dari saluran langsung ke sungai, kini bisa diolah dulu ke tangki septik atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” ujarnya.

    Dia menambahkan, kini di Pondok Labu masih ada lima RW yang membutuhkan pemasangan tangki septik.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengamat nilai Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina memudahkan masyarakat 

    Pengamat nilai Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina memudahkan masyarakat 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pengamat nilai Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina memudahkan masyarakat 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 14:05 WIB

    Elshinta.com – Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai positif Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 yang bertugas 17 Maret hingga 13 April. Menurut Sofyano, keberadaan Satgas Ramadan dan Idulfitri sangat memudahkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, di tengah kebutuhan energi yang sangat tinggi pada momen tersebut. Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM) namun juga LPG. 

    ”Sangat memudahkan. Kalau tidak ada Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, akan repot karena tingginya kebutuhan BBM dan LPG. Di banyak titik mudik kan padat semua. Kalau tidak ada Satgas, bagaimana pemenuhan kebutuhan masyarakat?” kata Sofyano kepada media hari ini. 

    Kebutuhan energi memang diperkirakan sangat tinggi. Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), misalnya, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 68,1 juta orang menggunakan kendaraan pribadi. 

    Lebih dari itu, lanjut Sofyano, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina tidak hanya menjamin ketersediaan energi di jalur mudik saja. Karena Satgas bersifat nasional, kata dia, maka juga menjamin ketersediaan BBM dan LPG seluruh masyarakat dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025. Termasuk di wilayah-wilayah terpencil.

    “Hal itu tidak mungkin diserahkan kepada SPBU asing yang hanya sekitar 400. Itu pun hanya ada di kota-kota. Sedangkan jumlah SPBU Pertamina sekitar 8.000–an di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga pelosok,” jelas Sofyano, yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi).

    Sofyano juga mengapresiasi langkah Pertamina yang selalu berinovasi dalam setiap pembentukan Satgas Ramadan dan Idulfitri. Dari tahun ke tahun, jelasnya, Satgas selalu menunjukkan perbaikan layanan. Masyarakat juga semakin mudah memperoleh BBM, termasuk dalam kondisi darurat di tengah kemacetan.

    “Karena Pertamina sudah membentuknya sejak beberapa tahun lalu, sehingga semakin mengetahui persis kebutuhan masyarakat. Misalnya saja, seperti BBM kemasan yang semakin mudah dibawa armada motoris,” kata dia.

    Begitu juga dengan layanan-layanan lain dari Satgas Ramadan dan IdulfitriPertamina. Menurut Sofyano, Pertamina memang sudah merancang untuk menjamin distribusi energi dan kemudahan kepada masyarakat. Sebut saja ratusan truk tangki yang selalu siaga. 

    “Kalau tidak ada truk tangki yang stand by tentu saja masyarakat harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan BBM akibat truk tangkinya terjebak kemacetan di perjalanan,” ujar Sofyano.

    Begitu juga dengan layanan Serambi MyPertamina. Menurut Sofyano, tempat istirahat yang nyaman tersebut, diharapkan mengembalikan kebugaran para pemudik, yang pada akhirnya bisa menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas. 

    “Dengan tubuh yang segar dan fit, bisa membantu menghindarkan dari kecelakaan lalu lintas. Apalagi, fasilitas Serambi MyPertamina, menurut Saya cukup membantu masyarakat yang kecapekan dalam perjalanan seperti adanya kursi pijat, bahkan ada dokter yang bisa memastikan kondisi kebugaran pemudik,” jelasnya.
      
    Lebih dari itu, Sofyano berharap, keberadaan Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, semakin meyakinkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas BBM Pertamina, termasuk Pertamax. Apalagi, dalam perjalanan mudik yang panjang, tentu masyarakat bisa menilai performa kendaraannya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pengamat Kebijakan Energi Sebut Satgas Ramadan dan Idulfitri Jamin ketersediaan BBM di Jalur Mudik – Halaman all

    Pengamat Kebijakan Energi Sebut Satgas Ramadan dan Idulfitri Jamin ketersediaan BBM di Jalur Mudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai positif Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 yang bertugas 17 Maret hingga 13 April.

    Menurut Sofyano, keberadaan Satgas Ramadan dan Idulfitri sangat memudahkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, di tengah kebutuhan energi yang sangat tinggi pada momen tersebut. Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM) namun juga LPG.

    ”Sangat memudahkan. Kalau tidak ada Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, akan repot karena tingginya kebutuhan BBM dan LPG. Di banyak titik mudik kan padat semua. Kalau tidak ada Satgas, bagaimana pemenuhan kebutuhan masyarakat?” kata Sofyano kepada media hari ini (18/3/2025).

    Kebutuhan energi memang diperkirakan sangat tinggi. Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), misalnya, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang.

    Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 68,1 juta orang menggunakan kendaraan pribadi.

    Lebih dari itu, lanjut Sofyano, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina tidak hanya menjamin ketersediaan energi di jalur mudik saja.

    Karena Satgas bersifat nasional, kata dia, maka juga menjamin ketersediaan BBM dan LPG seluruh masyarakat dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025. Termasuk di wilayah-wilayah terpencil.

    “Hal itu tidak mungkin diserahkan kepada SPBU asing yang hanya sekitar 400. Itu pun hanya ada di kota-kota. Sedangkan jumlah SPBU Pertamina sekitar 8.000–an di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga pelosok,” jelas Sofyano, yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi).

    Sofyano juga mengapresiasi langkah Pertamina dalam setiap pembentukan Satgas Ramadan dan Idulfitri.

    Dari tahun ke tahun, jelasnya, Satgas selalu menunjukkan perbaikan layanan. Masyarakat juga semakin mudah memperoleh BBM, termasuk dalam kondisi darurat di tengah kemacetan.

    “Karena Pertamina sudah membentuknya sejak beberapa tahun lalu, sehingga semakin mengetahui persis kebutuhan masyarakat. Misalnya saja, seperti BBM kemasan yang semakin mudah dibawa armada motoris,” kata dia.

    “Kalau tidak ada truk tangki yang stand by tentu saja masyarakat harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan BBM akibat truk tangkinya terjebak kemacetan di perjalanan,” ujar Sofyano.

  • Dari Density hingga Sampel BBM, Begini Cara SPBU Jaga Kualitas BBM

    Dari Density hingga Sampel BBM, Begini Cara SPBU Jaga Kualitas BBM

    Jakarta: Kepercayaan pelanggan terhadap kualitas bahan bakar menjadi prioritas utama bagi Pertamina Patra Niaga. Melalui berbagai prosedur pengawasan ketat di setiap SPBU, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa BBM yang disalurkan di SPBU memenuhi standar kualitas. 

    Penerapan standar kualitas diterapkan di setiap SPBU dimulai dari proses pengiriman hingga penyimpanan. Setiap tahap diawasi guna memenuhi standar yang telah ditetapkan.

    Suma Hidayat selaku Kepala Shift salah satu SPBU Pertamina di Jl MT Haryono Jakarta menjelaskan, “Setiap pagi kami melakukan pengecekan density dan tera untuk memastikan kualitas bahan bakar. Saat mobil tangki datang, kami cek dokumen surat jalan, mengukur density, dan memastikan tidak ada kandungan air menggunakan pasta air. Jika tidak sesuai standar, seperti density yang tidak sesuai atau ada kandungan air, kami wajib menolak pengiriman tersebut.” 
     

     

    Memastikan Kualitas Bahan Bakar
    Sejak truk tangki datang mengantar BBM, tugas Kepala Shift harus langsung melakukan pengecekan dengan detail.

    “Setiap pengiriman BBM oleh mobil tangki melalui pemeriksaan teliti, mulai dari verifikasi segel hingga memastikan keakuratan jumlah dan kualitas BBM sebelum masuk ke tangki penyimpanan dan dispenser di SPBU,” ujar Suma. 

    Suma menambahkan, pihak SPBU selalu mengganti botol sampel BBM setiap kali ada pembongkaran atau memindahkan BBM dari truk tangki ke bak penampung BBM. 

    “Botol ini ditempatkan di area pompa untuk memberi tahu konsumen bahwa bahan bakar telah melalui proses pengecekan sesuai SOP,” tambahnya.

    Langkah-langkah ini dinilai sukses membangun kepercayaan di kalangan pelanggan. Salah satunya, Lutfi, pengguna motor yang tinggal di Mekarsari, Cileungsi. 

    “Kalau berangkat kerja untuk pulang pergi kan otomatis kita butuh bensin, ya. Nah, saya itu dari kosan ke kerjaan itu lumayan jauh, kak. Saya itu sering buru-buru, jadi saya pilih Pertamax biar enggak mengantre. Selain itu tarikannya (akselerasi motor) juga lebih enak (dengan Pertamax),” ujar Lutfi.

    Bila sedang di SPBU, Lutfi mengatakan beberapa kali menggunakan failitas yang tersedia. Dan ketika sedang dalam perjalanan harus menunaikan ibadah salat, sering ia menggunakan musala di SPBU.

    “Kalau saya biasanya ke musala, kalau pulangnya maghrib, biasanya saya isi bensin dulu baru saya salat. Kan lumayan lah enak, nyaman musalanya. Toilet juga bersih,” kata Lutfi.

    Para pelanggan juga membagikan pengalaman mereka saat menggunakan produk dan layanan Pertamina.

    Konsumen lainnya, Viganti seorang pelajar yang menggunakan motor untuk bepergian, mengungkapkan pendapatnya, “Kalau soal pelayanan, saya rasa lumayan baik cara melayaninya. Saya juga merasa nyaman karena Pertamax ini sudah jadi kebiasaan dari dulu di keluarga kami.”

    Viganti juga menyoroti kualitas BBM yang dijual di SPBU. “Kualitas BBM-nya konsisten, dan staf di SPBU ramah-ramah, jadi ya menyenangkan aja,” katanya. 

    Sementara, Sultan, pelanggan setia Pertamina lainnya, mengungkapkan alasannya memilih Pertamax.

    “Motor saya minimalnya memang pakai Pertamax. Kalau Turbo, harganya lebih mahal, jadi saya pilih Pertamax saja. Saya juga suka karena SPBU dekat rumah, lengkap fasilitasnya, toiletnya bersih, ada Bright Store juga. Jadi pengalaman saya di SPBU ini ya bagus ya,” kata Sultan.

    Sultan mengaku selalu memilih Pertamax karena keandalannya. “Pertamax ini membuat motor saya berfungsi optimal, bahkan untuk perjalanan jauh,” kata Sultan.

    Sementara itu, Andilo, seorang ASN, yang menggunakan moda kendaraan roda empat menyoroti pentingnya transparansi dalam layanan Pertamina.

    “Saya memilih Pertamax karena memberikan performa yang lebih halus untuk mobil saya. Ini juga bentuk dukungan saya terhadap produk dalam negeri. Saya juga yakin sama produk Pertamina,” ujar Andilo.

    Menurutnya, transparansi harus dikedepankan pihak Pertamina Patra Niaga.

    “Kalau ada isu-isu yang menerpa Pertamina kemarin, harus dijawab dengan baik dan ke depannya Pertamina harus terus memperbaiki diri. Proses produksi Pertamax juga perlu lebih dijelaskan ke masyarakat, juga quality controlnya, agar masyarakat lebih yakin kalau ini benar-benar RON 92. Saya harap Pertamina terus menjaga transparansi mengenai kualitas BBM-nya, karena ini membantu membangun Kembali kepercayaan di kalangan pengguna,” tutur Andilo.

    Jakarta: Kepercayaan pelanggan terhadap kualitas bahan bakar menjadi prioritas utama bagi Pertamina Patra Niaga. Melalui berbagai prosedur pengawasan ketat di setiap SPBU, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa BBM yang disalurkan di SPBU memenuhi standar kualitas. 
     
    Penerapan standar kualitas diterapkan di setiap SPBU dimulai dari proses pengiriman hingga penyimpanan. Setiap tahap diawasi guna memenuhi standar yang telah ditetapkan.
     
    Suma Hidayat selaku Kepala Shift salah satu SPBU Pertamina di Jl MT Haryono Jakarta menjelaskan, “Setiap pagi kami melakukan pengecekan density dan tera untuk memastikan kualitas bahan bakar. Saat mobil tangki datang, kami cek dokumen surat jalan, mengukur density, dan memastikan tidak ada kandungan air menggunakan pasta air. Jika tidak sesuai standar, seperti density yang tidak sesuai atau ada kandungan air, kami wajib menolak pengiriman tersebut.” 
     

     

    Memastikan Kualitas Bahan Bakar

    Sejak truk tangki datang mengantar BBM, tugas Kepala Shift harus langsung melakukan pengecekan dengan detail.

    “Setiap pengiriman BBM oleh mobil tangki melalui pemeriksaan teliti, mulai dari verifikasi segel hingga memastikan keakuratan jumlah dan kualitas BBM sebelum masuk ke tangki penyimpanan dan dispenser di SPBU,” ujar Suma. 
     
    Suma menambahkan, pihak SPBU selalu mengganti botol sampel BBM setiap kali ada pembongkaran atau memindahkan BBM dari truk tangki ke bak penampung BBM. 
     

     
    “Botol ini ditempatkan di area pompa untuk memberi tahu konsumen bahwa bahan bakar telah melalui proses pengecekan sesuai SOP,” tambahnya.
     
    Langkah-langkah ini dinilai sukses membangun kepercayaan di kalangan pelanggan. Salah satunya, Lutfi, pengguna motor yang tinggal di Mekarsari, Cileungsi. 
     
    “Kalau berangkat kerja untuk pulang pergi kan otomatis kita butuh bensin, ya. Nah, saya itu dari kosan ke kerjaan itu lumayan jauh, kak. Saya itu sering buru-buru, jadi saya pilih Pertamax biar enggak mengantre. Selain itu tarikannya (akselerasi motor) juga lebih enak (dengan Pertamax),” ujar Lutfi.
     
    Bila sedang di SPBU, Lutfi mengatakan beberapa kali menggunakan failitas yang tersedia. Dan ketika sedang dalam perjalanan harus menunaikan ibadah salat, sering ia menggunakan musala di SPBU.
     

     
    “Kalau saya biasanya ke musala, kalau pulangnya maghrib, biasanya saya isi bensin dulu baru saya salat. Kan lumayan lah enak, nyaman musalanya. Toilet juga bersih,” kata Lutfi.
     
    Para pelanggan juga membagikan pengalaman mereka saat menggunakan produk dan layanan Pertamina.
     
    Konsumen lainnya, Viganti seorang pelajar yang menggunakan motor untuk bepergian, mengungkapkan pendapatnya, “Kalau soal pelayanan, saya rasa lumayan baik cara melayaninya. Saya juga merasa nyaman karena Pertamax ini sudah jadi kebiasaan dari dulu di keluarga kami.”
     
    Viganti juga menyoroti kualitas BBM yang dijual di SPBU. “Kualitas BBM-nya konsisten, dan staf di SPBU ramah-ramah, jadi ya menyenangkan aja,” katanya. 
     
    Sementara, Sultan, pelanggan setia Pertamina lainnya, mengungkapkan alasannya memilih Pertamax.
     
    “Motor saya minimalnya memang pakai Pertamax. Kalau Turbo, harganya lebih mahal, jadi saya pilih Pertamax saja. Saya juga suka karena SPBU dekat rumah, lengkap fasilitasnya, toiletnya bersih, ada Bright Store juga. Jadi pengalaman saya di SPBU ini ya bagus ya,” kata Sultan.
     

     
    Sultan mengaku selalu memilih Pertamax karena keandalannya. “Pertamax ini membuat motor saya berfungsi optimal, bahkan untuk perjalanan jauh,” kata Sultan.
     
    Sementara itu, Andilo, seorang ASN, yang menggunakan moda kendaraan roda empat menyoroti pentingnya transparansi dalam layanan Pertamina.
     
    “Saya memilih Pertamax karena memberikan performa yang lebih halus untuk mobil saya. Ini juga bentuk dukungan saya terhadap produk dalam negeri. Saya juga yakin sama produk Pertamina,” ujar Andilo.
     
    Menurutnya, transparansi harus dikedepankan pihak Pertamina Patra Niaga.
     
    “Kalau ada isu-isu yang menerpa Pertamina kemarin, harus dijawab dengan baik dan ke depannya Pertamina harus terus memperbaiki diri. Proses produksi Pertamax juga perlu lebih dijelaskan ke masyarakat, juga quality controlnya, agar masyarakat lebih yakin kalau ini benar-benar RON 92. Saya harap Pertamina terus menjaga transparansi mengenai kualitas BBM-nya, karena ini membantu membangun Kembali kepercayaan di kalangan pengguna,” tutur Andilo.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Pemerintah RI Tak Biarkan BBM Subsidi Mengalir ke Timor Leste

    Pemerintah RI Tak Biarkan BBM Subsidi Mengalir ke Timor Leste

    Jakarta: Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di bawah manajemen Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, bersama Bea Cukai Atambua, memperketat pengawasan kendaraan yang melakukan eksportasi melalui PLBN. 

    Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Nurdin, mengatakan hal ini dilakukan untuk mencegah penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

    “Utamanya pascatemuan dugaan penyelundupan BBM bersubsidi ke Timor Leste yang diduga dilakukan dengan modus menggunakan truk pengangkut ekspor barang,” kata Nurdin dalam keterangan pers, Senin, 17 Maret 2025. 
     

    Sementara Kepala PLBN Motaain, Maria Fatima Rika, mengatakan telah berkoordinasi dengan Bea Cukai Atambua untuk meningkatkan pemeriksaan terhadap kendaraan ekspor, baik yang menuju Timor Leste maupun yang menuju ke Indonesia. 

    “Setiap kendaraan ekspor yang melintas akan diperiksa secara ketat oleh petugas dari Bea Cukai dibantu bersama unsur petugas satuan pengamanan PLBN Motaain,” jelas Rika.

    Rika memastikan yang menjadi fokus utama pada pengawasan adalah kendaraan yang telah dimodifikasi. Terutama truk ekspor yang menggunakan tangki ganda, atau memiliki kapasitas bahan bakar melebihi ketentuan.

    “Beberapa truk ekspor juga didapati memodifikasi tangki BBM sehingga melebihi kapasitas sewajarnya, terhadap truk tersebut, akan ditahan sementara untuk diperiksa lebih lanjut sesuai ketentuan,” ungkap Rika.

    Sejak adanya laporan dari masyarakat terkait penyelundupan BBM yang disamarkan saat kegiatan eksportasi dengan truk barang mulai terbuka, kegiatan pengawasan terhadap para pelintas batas di PLBN Motaain juga mulai diperketat setiap harinya.

    Menurut dia peningkatan ekskalasi pengawasan ini merupakan bentuk pencegahan dan mitigasi untuk meminimalisir praktik penyelundupan dan aktifitas ilegal di perbatasan RI-Timor Leste.

    “Kami terus memperkuat koordinasi bersama dengan unsur Customs, Immigration, dan Quarantine (CIQ) serta instansi terkait lainnya. Kerja sama yang solid sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada celah bagi praktik ilegal yang dapat merugikan negara,” ungkap Rika.

    Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara BNPP, Budi Setyono, menegaskan segala bentuk penyelundupan adalah kegiatan ilegal. 

    “Apalagi jika menyebabkan ekonomi di wilayah NKRI khususnya di Kabupaten Belu terganggu, ketersediaan BBM menjadi langka, maka perlu penegakan hukum,” ujarnya.

    Jakarta: Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di bawah manajemen Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, bersama Bea Cukai Atambua, memperketat pengawasan kendaraan yang melakukan eksportasi melalui PLBN. 
     
    Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Nurdin, mengatakan hal ini dilakukan untuk mencegah penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 
     
    “Utamanya pascatemuan dugaan penyelundupan BBM bersubsidi ke Timor Leste yang diduga dilakukan dengan modus menggunakan truk pengangkut ekspor barang,” kata Nurdin dalam keterangan pers, Senin, 17 Maret 2025. 
     

    Sementara Kepala PLBN Motaain, Maria Fatima Rika, mengatakan telah berkoordinasi dengan Bea Cukai Atambua untuk meningkatkan pemeriksaan terhadap kendaraan ekspor, baik yang menuju Timor Leste maupun yang menuju ke Indonesia. 

    “Setiap kendaraan ekspor yang melintas akan diperiksa secara ketat oleh petugas dari Bea Cukai dibantu bersama unsur petugas satuan pengamanan PLBN Motaain,” jelas Rika.
     
    Rika memastikan yang menjadi fokus utama pada pengawasan adalah kendaraan yang telah dimodifikasi. Terutama truk ekspor yang menggunakan tangki ganda, atau memiliki kapasitas bahan bakar melebihi ketentuan.
     
    “Beberapa truk ekspor juga didapati memodifikasi tangki BBM sehingga melebihi kapasitas sewajarnya, terhadap truk tersebut, akan ditahan sementara untuk diperiksa lebih lanjut sesuai ketentuan,” ungkap Rika.
     
    Sejak adanya laporan dari masyarakat terkait penyelundupan BBM yang disamarkan saat kegiatan eksportasi dengan truk barang mulai terbuka, kegiatan pengawasan terhadap para pelintas batas di PLBN Motaain juga mulai diperketat setiap harinya.
     
    Menurut dia peningkatan ekskalasi pengawasan ini merupakan bentuk pencegahan dan mitigasi untuk meminimalisir praktik penyelundupan dan aktifitas ilegal di perbatasan RI-Timor Leste.
     
    “Kami terus memperkuat koordinasi bersama dengan unsur Customs, Immigration, dan Quarantine (CIQ) serta instansi terkait lainnya. Kerja sama yang solid sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada celah bagi praktik ilegal yang dapat merugikan negara,” ungkap Rika.
     
    Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara BNPP, Budi Setyono, menegaskan segala bentuk penyelundupan adalah kegiatan ilegal. 
     
    “Apalagi jika menyebabkan ekonomi di wilayah NKRI khususnya di Kabupaten Belu terganggu, ketersediaan BBM menjadi langka, maka perlu penegakan hukum,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Tetangga RI Temukan Cara Kendalikan Air Seperti Suku Air di Avatar

    Tetangga RI Temukan Cara Kendalikan Air Seperti Suku Air di Avatar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekelompok peneliti dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura menemukan cara untuk mengendalikan gerakan air dan benda yang mengapung di atasnya. Temuan ini diklaim membuka peluang untuk membuka terobosan baru di bidang kuantum.

    Berdasarkan artikel yang diterbitkan di Nature, para peneliti “memanipulasi” air dengan gelombang. Setelah mempelajari simulasi komputer, tim NTU membuat struktur plastik yang dicetak menggunakan printer 3D.

    Struktur itu memiliki 24 tabung yang terhubung dengan speaker. Suara berfrekuensi rendah yang dihasilkan speaker menciptakan riak di air untuk  “membuat” beragam jenis gelombang di dalam tangki berisi air.

    Peneliti kemudian memanipulasi magnitudo dan frekuensi gelombang sehingga tercipta variasi pola di permukaan air, dari yang berbentuk lingkaran hingga pusaran. Pola itu digunakan untuk mengendalikan pergerakan benda yang terapung di atas air, seperti bola pingpong hingga sebutir beras.

    Gelombang itu kemudian dipamerkan untuk menahan benda tertentu di satu tempat atau membuat mereka bergerak mengikuti pola tertentu. Kontrol para peneliti atas gerakan barang di permukaan air sangat kuat hingga riak eksternal tidak berpengaruh ke gerakan barang.

    “Temuan kami adalah langkah pertama mencari cara gelombang air bisa dibentuk untuk menggerakkan objek, dengan berbagai potensi aplikasinya,” kata Shen Yiijie dari NTU dalam siaran pers yang dikutip oleh Gizmodo.

     

    [Gambas:Youtube]

    Yijie adalah seorang insinyur dalam bidang optik. Penelitian NTU soal gelombang air terinspirasi dari penelitiannya soal pola cahaya, yaitu gelombang cahaya bisa menggerakan partikel kecil.

    “Penelitian selanjutnya bisa mempelajari gelombang jauh lebih kecil, seukuran sel, atau gelombang ribuan kali lebih besar,” kata Yijie.

    Dalam skala molekuler, teknik ini bisa menggabungkan partikel. Dalam skala besar, kapal di laut dikendalikan hanya dengan “menggerakan air.” Pada masa depan, aplikasi lainnya adalah untuk memberikan polutan dari laut.

    Pada masa depan, peneliti juga menyarankan menerapkan teknologi serupa untuk gelombang cahaya dan pergerakan elektron dalam studi soal fenomena kuantum. Bahkan, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan untuk “menyimpan data” dalam air.

    (dem/dem)

  • Pertamina Aktifkan Satgas RAFI 2025, Pastikan Pasokan Energi Aman untuk Mudik Lebaran! – Page 3

    Pertamina Aktifkan Satgas RAFI 2025, Pastikan Pasokan Energi Aman untuk Mudik Lebaran! – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Demi menjamin pasokan energi jelang periode mudik lebaran tahun ini, Pertamina telah mengaktifkan Satuan Tugas Ramadan & Idulfitri (Satgas RAFI) 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi BBM, LPG, dan energi lainnya tetap lancar di tengah lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran.

    Peresmian Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Persero Simon Aloysius Mantiri bersama dengan Direksi Logistik & Infrastruktur Pertamina dan Direksi Subholding.

    Berdasarkan hasil survey Kementerian Perhubungan diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta orang, dengan sekitar 68,1 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Demi mempersiapkan ketahanan dan pasokan energi untuk periode tersebut Pertamina Grup berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik.

    Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyampaikan bahwa Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 ini Pertamina Grup akan memberikan yang optimal mengingat kegiatan ini bagian dari rutinitas tahunan yang dijalankan oleh Pertamina.

    “Koordinasi dan sinergi Pertamina Grup menjadi kunci penting untuk memastikan pasokan energi aman dan terdistribusi dengan baik di seluruh daerah. Target utamanya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang akan melaksanakan mudik dan merayakan Idulfitri,” jelas Simon.

    Perbesar

    Pertamina secara resmi memulai pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Simon juga memberikan perhatian khusus terkait beberapa langkah strategis lainnya yaitu pengawasan operasional di lapangan dan pemasangan CCTV di titik strategis untuk memantau keadaan darurat. Di waktu yang sama Pertamina juga memonitor kesiapan infrastruktur distribusi energi terutama untuk menghadapi cuaca ekstrem.

    “Persiapan menghadapi keadaan darurat dan cuaca ekstrem juga harus dilakukan demi memastikan tidak ada gangguan proses produksi dan distribusi energi. Personil juga tetap siaga di seluruh lokasi operasi strategis. Demi memastikan keamanan energi nasional Pertamina akan terus siaga,” tegas Simon.

    Kesiapan SPBU, Agen LPG, Mobil Tangki BBM hingga MyPertamina

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Selama periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Pertamina juga menyiagakan SPBU 24 jam di 1.832 titik, Agen LPG Siaga di 5.801 agen, Mobil Tangki standby sebanyak 211 unit, Layanan BBM dan Kios Pertamina Siaga di 57 titik, Motoris sebanyak 200 unit dan Serambi MyPertamina di 26 titik.

    Lokasi Serambi MyPertamina berada di rest area tol, bandara, pelabuhan, stasiun kereta dan lokasi wisata. Masyarakat dapat menikmati layanan spesial untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu Pertamina juga memiliki berbagai promo yang dapat memanjakan pelanggan.

    Dari Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional juga memastikan bahwa stok minyak mentah dalam kondisi aman, kapasitas pengolahan kilang juga sesuai target dengan readiness 1,101 MB/day dan optimal operasi kilang sekitar 930 Ribu Barrel per Stream Day (MBSD).

    Dukungan dari sisi perkapalan juga dipersiapkan oleh Subholding Integrated Marine & Logistik yaitu PT Pertamina International Shipping yang menyiapkan 342 kapal tanker (299 rute domestik dan 43 rute internasional) serta ditambah 10 kapal buffer yang selama Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 akan menjadi back up vessel diluar tonase reguler. Selain itu sebanyak 388 Kapal Support dan 18 Jetty Operasi juga telah dipersiapkan dengan optimal demi mendukung kelancaran distribusi jalur laut.

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Dari layanan gas, Subholding Gas yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk berkomitmen menjaga keamanan dan kehandalan penyaluran gas bumi untuk 3.279 Pelanggan Komersial dan Industri, 2.537 Pelanggan Kecil dan lebih dari 814 ribu Pelanggan Gas Rumah Tangga. Melalui optimalisasi teknologi, jaringan dan infrastruktur terintegrasi dipastikan operasional jaringan pipa sepanjang lebih dari 33.000 km, 16 SPBG dan MRU serta 13 LNG Terminal berjalan aman.

    Melalui Subholding New & Renewable Energy, PT Pertamina Power Indonesia telah siap menyediakan listrik melalui pembangkit berbasis energi bersih dengan total energi sebesar 2.495 Mega Watt. Seluruh pembangkit dalam kondisi normal dan siap berproduksi secara optimal.

    Dari sisi Hulu melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, memastikan produksi dan lifting migas domestik dalam kondisi optimal. Pada Maret 2025 produksi dan lifting minyak mencapai 400 Ribu Barrel Oil Per Hari. Pada Bulan Maret 2025 Produksi Gas mencapai 2,505 MMSCFD dan Lifting Gas mencapai 1,780 MMSCFD.

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Pertamina berharap dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing Sub Holding dapat mendukung kelancaran dan memberikan kenyamanan untuk seluruh masyarakat Indonesia jelang mudik dan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)