kab/kota: Tangki

  • Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik Lebaran

    Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik Lebaran

    Jakarta

    Banyak masyarakat yang memilih mudik menggunakan mobil pribadi. Namun, ada banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum berangkat mudik naik mobil, salah satunya konsumsi bahan bakar.

    Bagi detikers yang menggunakan kendaraan konvensional, disarankan untuk menghitung konsumsi BBM saat perjalanan mudik. Hal ini dapat membantu menghitung berapa rata-rata konsumsi BBM dan uang yang dikeluarkan untuk membeli bensin.

    Nah, ada dua cara mudah untuk menghitung konsumsi BBM selama perjalanan mudik. Bagaimana caranya? Simak dalam artikel ini.

    Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik

    Mengutip laman Wuling Indonesia, setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung konsumsi BBM, yakni dengan metode full to full dan pengukuran lewat Multi-Information Display (MID). Berikut penjelasannya:

    1. Menghitung Konsumsi BBM Melalui MID

    Mobil keluaran terbaru kini telah mengusung fitur Multi-Information Display (MID). Layar digital di dekat odometer ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada pengemudi, salah satunya mengecek konsumsi bahan bakar.

    Pengemudi dapat mengetahui konsumsi BBM secara otomatis berkat bantuan Electronic Control Unit (ECU) sesuai bensin yang disuplai oleh injektor. Untuk mengetahui jumlah konsumsi bahan bakar, detikers bisa mengeceknya pada kolom average fuel consumption atau umumnya disingkat menjadi ‘AVG’.

    2. Menghitung Konsumsi BBM Melalui Metode Full to Full

    Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan MID, ada cara lain untuk menghitung konsumsi bahan bakar, yakni lewat metode full to full. Cara ini dilakukan dengan menghitung total jarak tempuh yang sudah dilalui, kemudian membaginya dengan jumlah bahan bakar yang telah diisi ulang.

    Agar tidak bingung, simak rumus mengecek konsumsi bahan bakar lewat metode full to full berikut ini:

    (Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir.

    Misalnya, Ahmad mengisi BBM untuk mobilnya sampai full tank. Saat mengisi bensin yang pertama, angka odometer yang tercatat di mobil adalah 2.000 kilometer. Setelah mengisi bensin, Ahmad kembali menggunakan mobil untuk perjalanan mudik.

    Setelah melaju hingga kecepatan 60-100 Km/jam, Ahmad kembali mengisi BBM sampai penuh. Di tahap ini, Ahmad menghitung berapa liter bahan bakar yang diisi ke dalam tangki mobilnya, ternyata mencapai 20 liter.

    Selain itu, Ahmad juga mencatat berapa kilometer jarak yang telah ditempuh setelah terakhir kali mengisi bensin. Ternyata, dia sudah menempuh jarak sejauh 200 Km, sehingga di odometer tercatat 2.200 km.

    Kini, Ahmad tinggal menghitung konsumsi BBM berdasarkan rumus di atas. Perhitungannya sebagai berikut:

    (Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir
    (2.200 – 2.000) / 20 = 10 Km/liter.

    Jadi, konsumsi BBM mobil Ahmad setelah dihitung menggunakan metode full to full adalah 10 Km/liter.

    Perhitungan Konsumsi BBM dapat Berbeda

    Sebagai catatan, hasil perhitungan konsumsi BBM dapat berbeda-beda tergantung oleh berbagai faktor. Dilansir situs Daihatsu, berikut sejumlah penyebabnya:

    1. Kapasitas Mesin

    Perhitungan konsumsi BBM dapat berbeda-beda tergantung dari kapasitas mesin. Saat ini, ada banyak mobil yang memiliki kapasitas mesin yang beragam, mulai dari 1.5 L, 2.0 L, hingga 2.5 L. Kapasitas mesin yang berbeda juga menyebabkan jumlah konsumsi BBM yang tak sama.

    2. Kompresi

    Tak hanya kapasitas mesin, rasio kompresi juga berpengaruh terhadap perhitungan konsumsi BBM. Soalnya, efisiensi BBM selaras dengan rasio kompresi yang dimilikinya. Rasio bahan bakar yang tinggi dapat mengubah energi kimia ke energi mekanis yang jauh lebih besar.

    3. Jenis BBM yang Digunakan

    Menggunakan jenis BBM dengan oktan tinggi dinilai lebih irit bensin ketimbang BBM beroktan rendah. Namun, kamu juga harus menyesuaikan kembali dengan kompresi kendaraan masing-masing, apakah bisa menenggak bensin dengan oktan tinggi atau tidak.

    4. Gaya Berkendara

    Konsumsi BBM juga dipengaruhi oleh gaya berkendara. Misalnya saat menyetir mobil di perkotaan, maka gaya berkendara cenderung santai sehingga lebih irit bahan bakar.

    Lain halnya jika mengendarai mobil ke luar kota dengan kecepatan tinggi atau melintasi banyak tanjakan. Hal ini membuat mesin mobil harus bekerja ekstra sehingga lebih boros bensin.

    Demikian cara menghitung konsumsi BBM dengan mudah untuk perjalanan mudik. Semoga bermanfaat!

    (ilf/fds)

  • Layanan 24 Jam, Motoris-Fasilitas Lengkap

    Layanan 24 Jam, Motoris-Fasilitas Lengkap

    Jakarta

    Menjelang puncak arus mudik Lebaran, Pertamina memastikan bahwa kualitas BBM yang dijual telah teruji sesuai standar pemerintah serta menjamin ketersediaan stok selama masa mudik.

    Vice President Corporate Communication (VP Corcom) Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena seluruh lini operasional perusahaan, mulai dari produksi hingga distribusi, telah disiapkan secara optimal.
    Dari hasil pengecekan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), angka oktan bahan bakar yang diuji menunjukkan hasil yang sesuai spesifikasi.

    “Angka oktan Pertalite diperoleh 90,4, Pertamax 92,37, Pertamax Green 97,42, dan Pertamax Turbo 98,33. Ini membuktikan bahwa kualitas BBM Pertamina telah sesuai standar dan diuji oleh Lemigas, lembaga resmi yang bersertifikasi,” kata Fadjar, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2025).

    Selain memastikan kualitas BBM, Pertamina juga telah mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri sejak 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025 untuk menjaga ketahanan stok energi. Fadjar mengatakan pihaknya memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir saat perjalanan mudik.

    Sebagai bentuk layanan tambahan, Pertamina juga menyiapkan motoris BBM bagi pemudik yang kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan. Menurut Fadjar, Pemudik yang mengalami kendala dapat menghubungi call center 135, dan tim motoris akan datang langsung ke lokasi tanpa biaya tambahan, hanya membayar harga BBM yang digunakan.

    Empat Pilar Layanan Satgas Ramadan dan Idul Fitri

    Tim Juru Bicara Pertamina Ratih Triutami Wijayanti menjelaskan bahwa Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 menghadirkan empat jenis layanan utama bagi masyarakat, yaitu layanan energi, layanan wilayah atensi, layanan promosi, dan layanan tambahan.

    Pertama adalah layanan energi. Pertamina memastikan distribusi BBM dan LPG tetap berjalan untuk berbagai sektor, termasuk industri, rumah tangga, serta transportasi darat, laut, dan udara.

    Perusahaan juga telah melakukan inspeksi menyeluruh terhadap kelayakan sarana dan fasilitas BBM, mobil tangki, serta kesehatan awak mobil tangki untuk menjamin keamanan distribusi energi. Kemudian layanan wilayah atensi.

    Pertamina mengambil langkah khusus untuk mengantisipasi kendala suplai ke daerah kepulauan kecil yang berpotensi mengalami gangguan akibat cuaca ekstrem. Ratih mengatakan Pertamina telah melakukan build-up stok BBM sejak H-14 dan menambah tangki modular di SPBU yang berada di kepulauan kecil.

    “Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan bekerja sama dengan KRI untuk bantuan pengangkutan BBM atau LPG jika diperlukan,” kata Ratih.

    Ketiga, layanan promosi. Pertamina menawarkan berbagai promo menarik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan arus balik.

    Promo tersebut tersedia melalui aplikasi MyPertamina dan mencakup diskon pembelian pelumas, produk Bright Store, serta tiket pesawat melalui Pelita Air Service. Selain itu, ada juga promo menginap di hotel Patra Jasa serta harga khusus avtur di 37 bandara selama Ramadan dan Idul Fitri.

    Terakhir adalah layanan tambahan. Untuk meningkatkan kenyamanan pemudik, Pertamina menyediakan Serambi MyPertamina di berbagai titik strategis, seperti rest area tol, bandara, pelabuhan, dan lokasi wisata. Fasilitas ini menawarkan berbagai layanan, termasuk pijat, barbershop, dan nursery.

    “Kami ingin memberikan kenyamanan ekstra bagi pemudik. Misalnya, jika ada yang ingin merapikan rambut sebelum bertemu keluarga, mereka bisa menggunakan layanan barbershop di Serambi MyPertamina,” ujar Ratih.

    Selain itu, Pertamina juga telah menyiapkan 1.832 SPBU yang beroperasi 24 jam, layanan BBM dan kios siaga di 57 titik, serta agen LPG siaga di 5.801 lokasi. Untuk kemudahan pengiriman, terdapat 211 unit mobil tangki standby dan 200 unit motoris BBM siap melayani masyarakat yang membutuhkan BBM di perjalanan.

    “Pertamina bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga ingin menjadi sahabat perjalanan seluruh masyarakat,” kata Ratih.

    Dengan berbagai upaya tersebut, Pertamina berkomitmen untuk mendukung kelancaran arus mudik dan memastikan kenyamanan serta keamanan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2025. Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

    Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (akn/akn)

  • BPH Migas mewaspadai cuaca ekstrem guna jaga pasokan energi di Jabar

    BPH Migas mewaspadai cuaca ekstrem guna jaga pasokan energi di Jabar

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mewaspadai cuaca ekstrem dalam distribusi BBM di Jawa Barat untuk memastikan kelancaran pasokan energi menjelang Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

    Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyampaikan bahwa secara umum pasokan BBM, LPG, dan listrik di Jawa bagian Barat dalam kondisi aman.

    Meski demikian, kata Erika, perlu diwaspadai cuaca ekstrem yang dapat mengganggu distribusi BBM ke SPBU-SPBU, serta terjadinya tanah longsor yang dapat membahayakan masyarakat.

    “Kita perlu mewaspadai cuaca ekstrem yang dapat mengganggu distribusi BBM, juga bencana tanah longsor seperti yang terjadi di Sukabumi,” kata Erika dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Tempat-tempat wisata yang berada dekat dengan gunung berapi, menurut Erika, juga perlu mendapat perhatian karena sewaktu-waktu statusnya dapat meningkat.

    “Yang terpenting kita tetap waspada,” imbuh Erika.

    Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, pemerintah terus meningkatkan pelayanan energi agar masyarakat dapat menikmati Hari Raya dengan tenang dan nyaman.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati melakukan pemantauan langsung kesiapan pasokan, kualitas, dan volume Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), serta kelistrikan di Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Jumat (28/3).

    Yuliot memastikan pasokan energi di Jawa Barat lebih dari cukup, serta telah dilakukan langkah antisipasi dengan menambah stok di setiap Terminal BBM. Untuk distribusi BBM dan LPG, dilakukan mitigasi untuk mengatasi kemacetan saat pendistribusiannya.

    “Kita siapkan mobile point to point, dari terminal ke salah satu titik SPBU untuk melayani kondisi darurat di SPBU lain supaya menjadi lebih dekat,” terangnya di Kantor PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cirebon.

    Secara nasional, stok ketahanan BBM yang biasanya berkisar 20 hari, saat ini meningkat menjadi 22 hari sampai dengan 40 hari tergantung jenis BBM. Kesiapan stok BBM ini diharapkan dapat dinikmati masyarakat yang mudik Lebaran.

    “Mudah-mudahan masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran dan juga akan merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga dilancarkan perjalanannya dan juga di kampung halaman bisa menikmati liburan dengan adanya ketersediaan dan suplai BBM yang tidak mengalami gangguan,” ucapnya.

    Tidak hanya ketersediaan stok, Kementerian ESDM juga memastikan kualitas dan volume BBM yang dijual di SPBU sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.

    Yuliot memantau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rest Area KM 270A Palikanci, Kabupaten Cirebon, dan memeriksa takaran BBM, serta akurasi volume pengisian dari mesin SPBU.

    “Kita melakukan pengecekan standar warna. Jadi, standar warna yang untuk Dex, Dexlite, Pertalite. Yang pertama itu justru ini kita sesuaikan dengan standar warna,” kata Yuliot.

    “Kemudian, yang kedua, ini ada standar berat jenis untuk setiap jenis BBM. Jadi, dengan adanya standar berat jenis, tentu kita melihat apakah sesuai dengan standar atau tidak,” katanya pula.

    Pengecekan standar warna dan berat jenis BBM dilakukan secara berlapis. Dimulai saat pengiriman dari Terminal BBM, selanjutnya dilakukan pengecekan ulang saat BBM akan dimasukkan ke tangki timbun SPBU.

    “Setiap pagi itu juga akan dilakukan pengecekan, baik warna, berat jenis dan juga yang terkait dengan dispenser, apakah tepat atau tidak. Untuk volume, ada dua pengecekan, yakni kapasitas 20 liter dan 1 liter,” katanya.

    “Toleransi dari Kementerian ESDM adalah 100 mililiter (ml), tetapi standar Pertamina 60 ml. Dari hasil pengecekan tadi, hanya 30 ml, jauh lebih rendah dari standar yang ada,” tambah Yuliot.

    Dari hasil pengecekan, didapati kualitasnya memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, menurut Yuliot, masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan BBM yang diproduksi Pertamina.

    “Dari proses pengiriman maupun distribusi ini seharusnya masyarakat tidak perlu ragu lagi terhadap kualitas yang ada di SPBU Pertamina. Kemudian, kita juga minta laporan terus dari Pertamina, itu dilakukan pengecekan oleh BPH Migas dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas,” jelasnya.

    Sementara untuk pasokan LPG, lanjut Yuliot, telah dilakukan penambahan stok sekitar 10 persen dari kebutuhan harian yang diharapkan dapat menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat.

    Khusus untuk mengecek ketersediaan LPG, Yuliot mengunjungi Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Ciayumajakuning Gas. Ia meninjau proses pengisian gas LPG tabung 3 kg dan berinteraksi dengan operator.

    Untuk lebih memastikan kesiapan pasokan, Yuliot juga mendatangi Pangkalan LPG Sukini di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon dan melakukan penimbangan secara acak LPG tabung 3 kg.

    Sementara itu mengenai kesiapan pasokan listrik, Yuliot meminta agar PLN melakukan pemeliharaan lebih awal, agar tidak terjadi gangguan selama Hari Raya Idul Fitri.

    “Tadi disampaikan, PT PLN telah menyiapkan personil dan juga peralatan yang stand by di gudang-gudang PLN,” tambahnya.

    Turut hadir dalam kegiatan ini, Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady BTP.

    Selain itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Migas Laode Sulaeman, dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Pertamax Turun, Isi Full Tank Avanza-Innova Buat Mudik Keluar Duit Segini

    Harga Pertamax Turun, Isi Full Tank Avanza-Innova Buat Mudik Keluar Duit Segini

    Jakarta

    Harga Pertamax Turun per 29 Maret 2025. Kalau mau isi full tangki Avanza hingga Innova Zenix dari nol buat perjalanan mudik, bakal habis duit segini.

    Harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Series dan Dex Series terpantau mengalami penyesuaian jelang awal bulan April 2025. Semuanya kompak turun harga dengan besar penurunan antara Rp 400 per liter hingga Rp 700 per liter.

    Plt Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam menyebut penyesuaian harga BBM nonsubsidi merupakan kado Lebaran dari pemerintah dan Pertamina untuk masyarakat.

    “Sebagai bagian dari komitmen dalam melayani masyarakat, khususnya pada momentum mudik Lebaran ini, pemerintah dan Pertamina Patra Niaga memberikan hadiah spesial dengan menurunkan harga BBM nonsubsidi. Kami berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan terjangkau,” ujar Mars Ega dilansir Antara.

    Harga BBM Pertamax 29 Maret 2025

    Untuk mengetahui lengkapnya, berikut ini rincian harga BBM Pertamina yang turun per 29 Maret 2025.

    Pertamax (RON 92): Rp 12.500 per liter (sebelumnya Rp 12.900 per liter)Pertamax Green (RON 95): Rp 13.250 per liter (sebelumnya Rp 13.700 per liter)Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter (sebelumnya Rp 14.000 per liter)Dexlite (CN 51): Rp 13.600 per liter (sebelumnya Rp 14.300 per liter)Pertamina Dex: Rp 13.900 per liter (sebelumnya Rp 14.600 per liter)Biaya Isi Full Tank

    Perlu dicatat, harga tersebut berlaku untuk wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor lima persen, seperti di DKI Jakarta. Di laman MyPertamina, khusus untuk Pertamax, harga Rp 12.500 per liter itu juga berlaku di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, dan NTB.

    Buat kamu pengguna Pertamax yang hendak mengisi full tank dari nol untuk perjalanan mudik, biayanya tentu akan sedikit lebih murah. Sebagai gambaran, bila mobilnya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dengan kapasitas tangki 43 liter, maka biaya pengisian penuh dari kosong Rp 537.500. Biayanya lebih hemat sekitar Rp 17.200. Jika mobil yang digunakan Kijang Innova Zenix dengan kapasitas tangki 52 liter, pengisian penuh tangki dari nol bakal keluar duit Rp 650 ribu, lebih hemat Rp 20.800.

    Bagi yang menggunakan Toyota Calya, Daihatsu Sigra, dan Daihatsu Ayla, siapkan uang Rp 450 ribu untuk mengisi penuh tangki berkapasitas 36 liter.

    (dry/din)

  • Pertamina Pastikan Armada Mobil Tangki Siap Penuhi Kebutuhan BBM Pemudik

    Pertamina Pastikan Armada Mobil Tangki Siap Penuhi Kebutuhan BBM Pemudik

    Jakarta: Mudik Lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan orang pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga. 
     
    Untuk memastikan perjalanan tetap lancar, ketersediaan bahan bakar menjadi salah satu faktor krusial. Pertamina Patra Niaga pun bersiap dengan berbagai langkah strategis, salah satunya melalui inspeksi menyeluruh terhadap armada mobil tangki agar distribusi BBM tetap berjalan tanpa hambatan.
    Ramp Check untuk memastikan armada mobil tangki prima
    Pertamina Patra Niaga menggelar ramp check atau inspeksi keselamatan pada armada mobil tangki untuk memastikan kesiapan operasional selama periode mudik Lebaran. 
     
    Inspeksi ini dilakukan di enam terminal utama yang menjadi jalur arus mudik, yaitu:

    FT Ujung Berung
    IT Balongan
    IT Surabaya
    IT Semarang
    IT Boyolali
    IT Tanjung Wangi

    Dalam ramp check ini, tim ahli melakukan pemeriksaan ketat terhadap lebih dari 50 unit mobil tangki di setiap lokasi. 

    Fokus utama pengecekan mencakup kondisi rem, ban, tangki angin, serta aspek teknis lainnya yang dapat memengaruhi keselamatan selama perjalanan.
     

    Mobil tangki yang tak lolos inspeksi tidak diizinkan beroperasi
    Keselamatan menjadi prioritas utama dalam distribusi BBM selama mudik Lebaran. VP HSSE Pertamina Patra Niaga, Geri Simansyah Achsan, menegaskan bahwa setiap mobil tangki yang tidak memenuhi standar keselamatan akan langsung ditetapkan sebagai NO-GO.
     
    “Mobil tangki yang tidak memenuhi standar keselamatan akan ditetapkan sebagai NO-GO dan tidak diizinkan beroperasi sebelum perbaikan serta validasi ulang. Langkah ini secara langsung mencegah potensi kecelakaan selama periode operasional Satgas RAFI 2025,” ujar Geri dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Maret 2025.
     
    Selain itu, evaluasi ramp check ini juga menjadi bahan pertimbangan untuk memperluas cakupan inspeksi ke terminal lainnya, memastikan seluruh kendaraan beroperasi sesuai standar keselamatan yang telah ditetapkan.
    Layanan tambahan untuk pemudik
    Tak hanya memastikan kesiapan armada mobil tangki, Pertamina Patra Niaga juga menghadirkan berbagai layanan tambahan demi kelancaran distribusi BBM dan LPG selama periode mudik, di antaranya:

    SPBU Modular di titik-titik strategis yang tidak memiliki SPBU reguler.
    Layanan Motorist, yaitu armada khusus yang siap membantu pemudik mendapatkan BBM secara darurat di jalur tol.
    SPBU, Agen, dan Pangkalan LPG Siaga untuk menjamin pasokan energi tetap tersedia selama libur Lebaran.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan bahwa kesiapan pasokan BBM dan LPG selama masa Satgas Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025 menjadi prioritas utama perusahaan.
     
    “Melalui berbagai upaya, termasuk ramp check armada mobil tangki dan inspeksi kesiapan infrastruktur ke terminal BBM, kami memastikan keandalan distribusi energi bagi masyarakat,” ujar Heppy.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap

    Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap

     
    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang puncak arus mudik Lebaran, Pertamina memastikan bahwa kualitas BBM yang dijual telah teruji sesuai standar pemerintah serta menjamin ketersediaan stok selama masa mudik.
     
    Vice President Corporate Communication (VP Corcom) Pertamina, Fadjar Santoso, menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena seluruh lini operasional perusahaan, mulai dari produksi hingga distribusi, telah disiapkan secara optimal.
     
    Dari hasil pengecekan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), angka oktan bahan bakar yang diuji menunjukkan hasil yang sesuai spesifikasi.
     
    “Angka oktan Pertalite diperoleh 90,4, Pertamax 92,37, Pertamax Green 97,42, dan Pertamax Turbo 98,33. Ini membuktikan bahwa kualitas BBM Pertamina telah sesuai standar dan diuji oleh Lemigas, lembaga resmi yang bersertifikasi,” kata Fadjar di Kantor Pertamina, Jakarta, Kamis (27/3).
     
    Selain memastikan kualitas BBM, Pertamina juga telah mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri sejak 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025 untuk menjaga ketahanan stok energi.
     
    “Kami pastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir saat perjalanan mudik,” tambahnya.
     
    Sebagai bentuk layanan tambahan, Pertamina juga menyiapkan motoris BBM bagi pemudik yang kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan. “Pemudik yang mengalami kendala dapat menghubungi call center 135, dan tim motoris akan datang langsung ke lokasi tanpa biaya tambahan, hanya membayar harga BBM yang digunakan,” tambahnya.
     
    Empat Pilar Layanan Satgas Ramadan dan Idulfitri
     
    Tim Juru Bicara Pertamina, Ratih Triutami Wijayanti, menjelaskan bahwa Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 menghadirkan empat jenis layanan utama bagi masyarakat, yaitu layanan energi, layanan wilayah atensi, layanan promosi, dan layanan tambahan.
     
    Pertama adalah layanan energi. Pertamina memastikan distribusi BBM dan LPG tetap berjalan untuk berbagai sektor, termasuk industri, rumah tangga, serta  transportasi darat, laut, dan udara. Perusahaan juga telah melakukan inspeksi menyeluruh terhadap kelayakan sarana dan fasilitas BBM, mobil tangki, serta kesehatan awak mobil tangki untuk menjamin keamanan distribusi energi.
     
    Kemudian layanan wilayah atensi. Pertamina mengambil langkah khusus untuk mengantisipasi kendala suplai ke daerah kepulauan kecil yang berpotensi mengalami gangguan akibat cuaca ekstrem.
     
    “Kami telah melakukan build-up stok BBM sejak H-14 dan menambah tangki modular di SPBU yang berada di kepulauan kecil. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan bekerja sama dengan KRI untuk bantuan pengangkutan BBM atau LPG jika diperlukan,” kata Ratih.
     
    Ketiga, layanan promosi. Pertamina menawarkan berbagai promo menarik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan arus balik. Promo tersebut tersedia melalui aplikasi MyPertamina dan mencakup diskon pembelian pelumas, produk Bright Store, serta tiket pesawat melalui Pelita Air Service. Selain itu, ada juga promo menginap di hotel Patra Jasa serta harga khusus avtur di 37 bandara selama Ramadan dan Idulfitri.
     
    Terakhir adalah layanan tambahan. Untuk meningkatkan kenyamanan pemudik, Pertamina menyediakan Serambi MyPertamina di berbagai titik strategis, seperti rest area tol, bandara, pelabuhan, dan lokasi wisata. Fasilitas ini menawarkan berbagai layanan, termasuk pijat, barbershop, dan nursery.
     
    “Kami ingin memberikan kenyamanan ekstra bagi pemudik. Misalnya, jika ada yang ingin merapikan rambut sebelum bertemu keluarga, mereka bisa menggunakan layanan barbershop di Serambi MyPertamina,” ujar Ratih.
     
    Selain itu, Pertamina juga telah menyiapkan 1.832 SPBU yang beroperasi 24 jam, layanan BBM dan kios siaga di 57 titik, serta agen LPG siaga di 5.801 lokasi. Untuk kemudahan pengiriman, terdapat 211 unit mobil tangki standby dan 200 unit motoris BBM siap melayani masyarakat yang membutuhkan BBM di perjalanan.
     
    “Pertamina bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga ingin menjadi sahabat perjalanan seluruh masyarakat,” kata Ratih.
     
    Dengan berbagai upaya tersebut, Pertamina berkomitmen untuk mendukung kelancaran arus mudik dan memastikan kenyamanan serta keamanan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri 2025.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cegah Kecelakaan, Armada Mobil Tangki BBM Dilakukan Ramp Check di Masa Mudik – Halaman all

    Cegah Kecelakaan, Armada Mobil Tangki BBM Dilakukan Ramp Check di Masa Mudik – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Armada mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) dilakukan ramp check atau inspeksi keselamatan untuk memastikan kelancaran distribusi energi saat periode Lebaran 2025.

    Sidak ramp check dilakukan pada 24–28 Maret 2025 di 6 terminal utama jalur arus mudik, yakni FT Ujung Berung, IT Balongan, IT Surabaya, IT Semarang, IT Boyolali, dan IT Tanjung Wangi, dengan target pemeriksaan acak terhadap 50 unit mobil tangki di setiap lokasi.

    VP HSSE Pertamina Patra Niaga Geri Simansyah Achsan menegaskan, inspeksi ini dilakukan sebagai langkah mitigasi untuk mencegah kecelakaan akibat kegagalan mekanis, seperti rem blong, ban tidak layak, atau kerusakan tangki angin. 

    “Mobil tangki yang tidak memenuhi standar keselamatan akan ditetapkan sebagai NO-GO dan tidak diizinkan beroperasi sebelum perbaikan serta validasi ulang. Langkah ini secara langsung mencegah potensi kecelakaan selama periode operasional Satgas RAFI 2025,” ujar Geri dikutip Jumat (28/3/2025).

    Selain menjamin kelaikan armada, kegiatan ramp check ini juga berfungsi sebagai check and balance terhadap program pre-trip inspection dan daily Inspection yang telah berjalan di setiap terminal. 

    Evaluasi dari pelaksanaan ramp check ini akan menjadi dasar untuk memperluas cakupan inspeksi ke terminal lainnya guna memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan operasional Pertamina Patra Niaga.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, kesiapan pasokan BBM dan LPG selama masa Satgas RAFI 2025 menjadi prioritas utama perusahaan. 

    “Melalui berbagai upaya, termasuk ramp check armada mobil tangki dan inspeksi kesiapan infrastruktur ke terminal BBM, kami memastikan keandalan distribusi energi bagi masyarakat,” ujar Heppy.

    Ia menambahkan selain penguatan dari sisi aspek keamanan dan keselamatan, layanan tambahan untuk menjamin pasokan BBM dan LPG kepada masyarakat seperti SPBU Modular yang menjangkau titik-titik yang tidak tersedia SPBU, layanan Motorist untuk membantu pemudik yang membutuhkan BBM secara emergency di jalur tol serta SPBU, Agen dan Pangkalan LPG Siaga dikerahkan untuk memastikan kenyamanan mudik masyarakat.

    “Dengan kesiapan armada dan dukungan sistem yang terintegrasi, kami berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi lonjakan kebutuhan energi di masa mudik lebaran,” tuturnya.

  • Pertamina Siapkan Keandalan Armada Mobil Tangki Selama Mudik Lebaran

    Pertamina Siapkan Keandalan Armada Mobil Tangki Selama Mudik Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga menggelar ramp check atau inspeksi keselamatan terhadap armada mobil tangki dalam rangka memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG selama masa mudik Lebaran 2025. 

    Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan dan kelaikan operasional mobil tangki guna mendukung kelancaran Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2025.

    Vice President HSSE Pertamina Patra Niaga Geri Simansyah Achsan menegaskan bahwa inspeksi ini dilakukan sebagai langkah mitigasi untuk mencegah kecelakaan akibat kegagalan mekanis, seperti rem blong, ban tidak layak, atau kerusakan tangki angin.

    “Mobil tangki yang tidak memenuhi standar keselamatan akan ditetapkan sebagai NO-GO dan tidak diizinkan beroperasi sebelum perbaikan serta validasi ulang. Langkah ini secara langsung mencegah potensi kecelakaan selama periode operasional Satgas RAFI 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/3/2025).

    Sidak ramp check ini dilakukan pada 24–28 Maret 2025 di 6 terminal utama jalur arus mudik, yakni FT Ujung Berung, IT Balongan, IT Surabaya, IT Semarang, IT Boyolali, dan IT Tanjung Wangi.

    Inspeksi ini melibatkan tenaga ahli bersertifikasi di bidang keteknikan kendaraan dari Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, dengan target pemeriksaan acak terhadap 50 unit mobil tangki di setiap lokasi.

    Selain menjamin kelaikan armada, kegiatan ramp check ini juga berfungsi sebagai check and balance terhadap program pre-trip inspection dan daily Inspection yang telah berjalan di setiap terminal. 

    Evaluasi dari pelaksanaan ramp check ini akan menjadi dasar untuk memperluas cakupan inspeksi ke terminal lainnya guna memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan operasional Pertamina Patra Niaga.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, kesiapan pasokan BBM dan LPG selama masa Satgas RAFI 2025 menjadi prioritas utama perusahaan. 

    “Melalui berbagai upaya, termasuk ramp check armada mobil tangki dan inspeksi kesiapan infrastruktur ke terminal BBM, kami memastikan keandalan distribusi energi bagi masyarakat,” ujar Heppy.

    Selain penguatan dari sisi aspek keamanan dan keselamatan, lanjut Heppy, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan layanan tambahan untuk menjamin pasokan BBM dan LPG kepada masyarakat.

    Sebut saja, seperti SPBU Modular yang menjangkau titik-titik yang tidak tersedia SPBU, layanan Motorist untuk membantu pemudik yang membutuhkan BBM secara emergency di jalur tol serta SPBU, Agen dan Pangkalan LPG Siaga yang dikerahkan untuk memastikan kenyamanan mudik masyarakat.

  • Aman Pace, BBM di SPBU Sentani Jayapura Sesuai Standar

    Aman Pace, BBM di SPBU Sentani Jayapura Sesuai Standar

    Liputan6.com, Jayapura – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura memastikan kualitas dan takaran BBM di SPBU Sentani sesuai standar. Hal ini diketahui setelah dilakukan pengecekan di SPBU Sentani, guna menjamin hak dan perlindungan konsumen dalam  pembelian BBM yang sesuai standar kelayakan.

    Kepala Dinas Disperindag Kabupaten Jayapura, Theopilus Hendrik Tegai menjelaskan pengecekan dilakukan bersama Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dan juga disaksikan masyarakat.

    “Dipastikan standar pelayanan dan kelayakan SPBU ini telah sesuai dengan aturan. Kami yakin, jika kualitas dan takaran BBM baik, maka pelayanan di SPBU juga ikut baik dan masyarakat yang terlayani puas,” ujar Theopilus.

    Reynold A. Korwa yang mewakili UPTD Metrologi Kota Jayapura juga memastikan kualitas dan takaran BBM yang diberikan kepada masyarakat telah sesuai dengan ketentuan pemerintah.

    “Masyarakat tak perlu khawatir, karena pada pompa dispenser ini segel masih terpasang utuh, ini artinya tidak diotak-atik oleh pemilik SPBU dan lain-lain, artinya selagi segel ini masih terpasang berarti volume yang dikeluarkan sesuai dengan yang diminta,” ucapnya.

     Pada pemeriksaan mesin dispenser SPBU, terkonfirmasi bahwa perangkat yang digunakan dalam kondisi standar, tidak ditemukan adanya perangkat tambahan, yang menunjukkan bahwa mesin dispenser beroperasi sesuai standar.

    “Kami simpulkan pada uji sampling kali ini,  volume yang dikeluarkan pada dispenser SPBU adalah benar-benar tepat sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Reynold memastikan.

    Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Isfahani menjelaskan pengecekan SPBU dilakukan untuk memastikan pasokan BBM berjalan lancar, serta mengevaluasi kesiapan fasilitas dan operasional SPBU termasuk kondisi fisik SPBU, kualitas pelayanan serta ketersediaan stok BBM jelang Idul Fitri.

    “Takaran telah sesuai dengan regulasi, begitu juga kualitas BBM telah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan Ditjen Migas. Selain itu juga dilakukan pengecekan pada tangki pendam untuk memastikan tidak adanya kandungan air pada BBM,” kata Isfahani.

     

  • Mengenal Komponen KD Kit Mobil Bensin Chery yang Terbakar di Bekasi

    Mengenal Komponen KD Kit Mobil Bensin Chery yang Terbakar di Bekasi

    Jakarta

    Sebanyak 100 unit KD (Knock-Down) Kit mobil bensin Chery terbakar di gudang penyimpanan pihak ketiga di Medan Satria, Bekasi, Minggu (23/3/2025). Apa yang dimaksud komponen KD kit?

    Dijelaskan Head of Marketing PT Chery Sales Indonesia (CSI) Mohamad Ilham Pratama, KD Kit merupakan part-part yang siap dirakit menjadi mobil utuh. “Pertama ada bodi, kemudian beberapa komponen part lain seperti tangki bensin, juga beberapa part interior,” ungkap Ilham kepada detikOto di lokasi kejadian, belum lama ini.

    100 unit KD (Knock-Down) Kit mobil bensin Chery terbakar di fasilitas penyimpanan pihak ketiga di Bekasi, Minggu (23/3/2025) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Dalam amatan detikOto di lapangan, KD Kit ini terdiri dari beberapa bagian, seperti bodi monokok dengan cat dasar berwarna hitam, juga ada beberapa komponen lain, yakni tangki bahan bakar, lampu, jok, dashboard, juga panel interior.

    Pihak Chery juga mengatakan bahwa unit KD Kit yang terbakar adalah seri Omoda bermesin bensin. Hal itu tampak dari lubang buat pengisian bahan bakar minyak (BBM) di bodi belakang bagian kiri, yang hanya ditemukan pada mobil bermesin pembakaran internal.

    100 unit KD (Knock-Down) Kit mobil bensin Chery terbakar di gudang penyimpanan di Medan Satria, Bekasi, Minggu (23/3/2025) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Akan Dimusnahkan

    Chery juga memastikan akan memusnahkan seluruh KD Kit tersebut, baik itu yang terbakar parah, maupun yang hanya terbakar sebagian. Chery memastikan, bagian atau komponen dari KD Kit tersebut tidak akan digunakan lagi untuk perakitan mobil baru.

    “Setelah proses investigasi selesai, kita akan musnahkan seluruhnya. Jadi kita dapat pastikan tidak ada yang dapat diselamatkan dan ini akan dimusnahkan semuanya,” kata Head of Marketing PT Chery Sales Indonesia (CSI) Mohamad Ilham Pratama kepada detikOto di lokasi kejadian, Senin (24/3/2025).

    Saat ini, Chery tengah melakukan investigasi internal secara menyeluruh buat memahami secara utuh penyebab dan dampak dari kejadian ini. Chery juga bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

    (lua/din)