kab/kota: Tangki

  • Pertalite di SPBU Trucuk Klaten Dioplos Air, Pertamina Patra Niaga: Oknum sudah Diserahkan ke Polisi

    Pertalite di SPBU Trucuk Klaten Dioplos Air, Pertamina Patra Niaga: Oknum sudah Diserahkan ke Polisi

    TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Geger kasus pertalite oplosan di SPBU Trucuk Klaten akhirnya menemukan titik terang.

    Dimana sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.

    Kemudian diketahui kalau itu akibat pertalite yang bercampur air.

    Pertamina Patra Niaga memastikan, Pertalite yang bercampur air di SPBU Trucuk Klaten itu karena sengaja dioplos.

    Terungkap sosok yang mengoplos adalah awak mobil tangki (AMT).

    Oknum AMT berinisial MWJ itu kini sudah dipecat.

    Tak hanya itu, Taufiq Kurniawan, Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah juga sudah menyerahkan oknum AMT itu ke Polres Klaten.

    Tak hanya MWJ, oknum AMT lainnya berinisial Y juga terancam dipecat.

    Hanya saja, pemecatan itu menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Klaten.

    “Hasil investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada SPBU,” jelas Taufiq, Rabu (9/4/2025).

    Selain itu, pihaknya juga membekukan  SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten.

    Pembekuan ini dilakukan hingga batas  waktu yang tidak ditentukan hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai.

    “Menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat,” ujarnnya.

    Pertamina Patra Niaga menyerahkan oknum AMT dan oknum petugas SPBU kepada Polres Klaten.

    “Kami  mendukung proses hukum yang dilakukan Polres Klaten,” pungkasnya.

    Pernyataan Resmi

    Berikut pernyataan lengkap Taufiq Kurniawan selaku Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah

    “Bersama ini kami sampaikan keterangan update dari Pertamina Patra Niaga perihal case SPBU Trucuk, sebagai berikut :

    1. Pasca laporan konsumen terkait kualitas BBM di SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten, Pertamina Patra Niaga  segera melakukan investigasi internal pada pihak SPBU dan oknum awak mobil tangki (AMT) yang melakukan distribusi produk Pertalite ke SPBU tersebut

    2. Dari investigasi tersebut, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada SPBU 

    3. Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi tegas berupa :

    – Pemecatan terhadap Oknum AMT Berinisial MJW yang terbukti melakukan pelanggaran, dan AMT berinisal Y menunggu proses hukum lebih lanjut

    – Pemberhentian operasional (pembekuan) SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten sampai batas waktu yang tidak ditentukan hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai.

    – ⁠Menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat

    4. Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga menyerahkan oknum AMT dan oknum petugas SPBU kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut dan mendukung proses hukum yang dilakukan Polres.

    6. Adapun SPBU 4457429 Trucuk Klaten juga telah bertanggungjawab menyelesaikan aduan kepada 12 kendaraan (4 R4 dan 8 R2) yang dikeluhkan oleh konsumen terkait kasus tersebut berupa perbaikan kendaraan di bengkel dan isi ulang kendaraannya dengan BBM Pertamax pada 8 April 2025 pagi hari.” (*)

    Sebagian artiket tayang di  TribunSolo.com

  • SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 April 2025

    SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi Regional 9 April 2025

    SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi
    Tim Redaksi
    KLATEN, KOMPAS.com –

    Pertamina
    Patra Niaga menemukan pelanggaran prosedur terkait kasus tercampurnya air dengan BBM Pertalite di SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.
    Investigasi internal yang dilakukan Pertamina mengungkap adanya pelanggaran operasional yang dilakukan oleh oknum awak mobil tangki (AMT) dan kelalaian petugas SPBU dalam mendistribusikan produk Pertalite ke SPBU tersebut.
    “Dari investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oleh oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada BBM yang dijual di SPBU,” ujar Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025).
    Oknum AMT yang terlibat dalam pelanggaran ini berinisial MJW dan Y.
    Keduanya telah diberikan sanksi tegas berupa pemecatan setelah terbukti melakukan pelanggaran. Selain itu, petugas SPBU yang terlibat juga telah dinonaktifkan.
    Taufiq menambahkan bahwa kedua oknum tersebut telah diserahkan kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Kami mendukung proses hukum yang dilakukan Polres,” ungkap Taufiq.
    Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina juga memutuskan untuk menghentikan sementara operasional SPBU 44.574.29 Trucuk hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sampai proses investigasi menyeluruh selesai dilakukan.
    Kasus tercampurnya air dengan BBM Pertalite di SPBU tersebut telah mengakibatkan empat pengendara mobil dan delapan pengendara sepeda motor mogok, yang menjadi dampak langsung dari kelalaian tersebut.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Mobil Esemka yang Bikin Jokowi Digugat Warga Solo

    Ini Mobil Esemka yang Bikin Jokowi Digugat Warga Solo

    Jakarta

    Presiden ke-7 Joko Widodo digugat gara-gara mobil Esemka. Ini mobil Esemka yang bikin Jokowi digugat warga Solo.

    Warga Solo bernama Aufaa Luqmana Re A melayangkan gugatan ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan PT Solo Manufaktur Kreasi yang merupakan produsen mobil Esemka. Gugatan itu dilayangkan Aufaa melalui Pengadilan Negeri Surakarta lantaran merasa dirugikan atas janji Jokowi yang dianggap mempromosikan Esemka sebagai merek mobil nasional.

    Kuasa hukum Aufaa, Sigit N Sudibyanto, mengungkap Aufaa tertarik meminang mobil Esemka. Mobil itu, kata Sigit, rencananya digunakan sebagai armada di rental mobil pikap yang akan dibuka Aufaa. Aufaa bahkan sempat mendatangi pabrik Esemka di Boyolali pada tahun 2021 lalu. Namun hingga saat ini belum bisa memiliki mobil Esemka.

    “Kita sama sekali belum bayar DP, tapi kita sudah survei ke pabrik atau gudangnya. Ketemu pihak marketingnya, tapi belum melakukan transaksi apa pun. Tapi sudah kadung berharap, jadi kecewa,” ungkap Sigit.

    Kekecewaan itu membuat Aufaa melayangkan gugatan karena perbuatan Esemka dianggap wanprestasi. Aufaa merasa dirugikan sehingga menuntut para tergugat (Jokowi dan Esemka) paling rendah harga mobil pikap Esemka, masing-masing Rp 150 juta.

    “Karena dia ingin beli dua mobil, jadi Rp 300 juta. Terhadap PT Solo Manufaktur Kreasi, penggugat meletakkan sita jaminan, agar tergugat memenuhi prestasinya apabila gugatan dikabulkan,” jelas Sigit.

    Spesifikasi Esemka Bima

    Adapun mobil yang bikin Aufaa kepincut itu adalah Esemka Bima. Esemka Bima merupakan mobil pikap yang diluncurkan pada tahun 2019. Peluncuran itu berbarengan dengan peresmian pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi di Desa Demangan, Boyolali. Esemka Bima ditawarkan dalam dua opsi mesin yaitu 1.2 L dan 1.3 L.

    Soal spesifikasi, tentu berbeda. Esemka Bima 1.2 L punya ukuran yang lebih kecil. Dimensi panjangnya 4.560 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.890 mm, serta jarak sumbu roda 2.900 mm. Bima 1.2 L mengusung mesin 1.2L E-power I4 DOHC dengan kapasitas silinder 1.243 cc. Daya maksimumnya mencapai 72 kW dan torsi 119 Nm.

    Selanjutnya Esemka Bima 1.3 L memiliki dimensi panjang 4.930 mm, lebar 1.720 mm, tinggi 1.995 mm, serta jarak sumbu roda 3.050 mm. Mobil ini dilengkapi kargo boks berukuran panjang 2.970 mm, lebar 1.740 mm, dan tinggi 470 mm. Dalam kondisi kosong, kendaraan ini punya bobot 2.150 kg dengan kapasitas tangki 40 liter. Esemka Bima 1.3L mengusung mesin 1.3L DOHC 16V dengan kapasitas silinder 1.298 cc. Berkat mesin itu, Bima 1.3 L memiliki daya maksimum 63 kW dan torsinya 105 Nm.

    (dry/rgr)

  • Seorang pria ditemukan tewas dalam keadaan mulut berbusa di Tamansari

    Seorang pria ditemukan tewas dalam keadaan mulut berbusa di Tamansari

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial MS ditemukan tewas dalam keadaan mulut berbusa di kamar Hotel Manggis Inn, RT 05/03 Tangki, Mangga Besar, Tamansari Jakarta Barat, Selasa (8/4) pagi.

    Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya mayat di dalam kamar hotel.

    “Iya benar, jenazah sudah dibawa pihak keluarga,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Menurut Riyanto, awalnya pihak keamanan hotel mendapat laporan dari wanita rekan korban berinisial A. Selanjutnya ketika pihak keamanan hotel mendatangi kamar korban, MS sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

    Riyanto menyebutkan bahwa dari keterangan A, MS sempat lemas, bernafas tak beraturan serta mengeluarkan busa dari mulut.

    “Kemudian, saksi melaporkan kejadian itu ke Polsek Metro Taman Sari,” kata dia.

    Sekira pukul 03.10 WIB, anggota Polsek Metro Tamansari tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenazah dan menemukan adanya obat kuat yang diduga dikonsumsi oleh korban sebelum tewas.

    “Ada obat-obatan lainnya juga,” katanya.

    Hingga berita ini diturunkan, Kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kronologi lengkap dari saksi A.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bikin Motor Mogok setelah Isi BBM, SPBU di Klaten Dipasangi Garis Polisi, Pengelola Angkat Bicara – Halaman all

    Bikin Motor Mogok setelah Isi BBM, SPBU di Klaten Dipasangi Garis Polisi, Pengelola Angkat Bicara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah kendaraan bermotor mogok setelah diisi dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU 44.574.29 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (8/4/2025).

    Insiden itu diduga karena BBM jenis Pertalite yang berada di SPBU itu tercampur dengan zat lain.

    Para korban mengaku mengalami mogok kendaraan setelah melaju beberapa ratus meter meninggalkan SPBU.

    Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo melalui Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto.

    “Pada Selasa (8/4/2025) sekira pukul 01.00 WIB, beberapa pengendara melakukan pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk. Tetapi selang beberapa ratus meter meninggalkan SPBU, kendaraan tersebut mengalami mogok atau macet,” jelasnya, Selasa (8/4/2025). 

    Dikatakan kendaraan mogok karena mesinnya mati dan tidak mau hidup kembali. 

    Sehingga para pengendara terpaksa mencari bengkel yang masih buka pada tengah malam itu. 

    “Kejadian serupa dialami beberapa pengendara, yakni empat mobil dan tujuh sepeda motor,” pungkasnya.

    Menyusul adanya keluhan masyarakat terkait hal itu, SPBU Trucuk pun ditutup sementara.

    Pihak kepolisian pun kini tengah melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait kejadian tersebut. 

    Pantauan TribunJogja.com, tampak garis polisi warna kuning terpasang di dispenser pengisian BBM SPBU Trucuk.

    Pagar rantai juga terpasang di jalan masuk SPBU yang menandakan tempat pengisian BBM tersebut ditutup. 

    Siang itu, sejumlah warga yang ingin mengisi bensin di SPBU Trucuk terlihat kecele.

    Mereka terpaksa putar balik karena pelayanan SPBU Trucuk tutup sementara. 

    Seorang warga, Hariatmoko (50), mengaku kaget ada banyak polisi yang datang ke SPBU Trucuk siang itu.

    “Saya hampir setiap hari beli di sini, paling Rp15 ribu dan biasanya sehari habis karena untuk perjalanan,” katanya. 

    Hariatmoko mengungkapkan selama membeli Pertalite di SPBU Trucuk tidak mengalami kendala apapun di kendaraannya.

    Namun, ia menyebut sempat merasa mesin kendaraannya sedikit tersendat-sendat setelah membeli bensin Pertalite di SPBU Trucuk pada Senin (7/4/2025). 

    “Kemarin ini terakhir saya isi bensin terus sepeda motornya agak tersendat sedikit. Tapi saya tidak tahu kenapa, jadinya tetap dipakai saja dan belum sempat cek ke bengkel,” ujar dia.

    Warga lainnya, Hartono (51) menuturkan bahwa kendaraannya sempat mengalami kendala setelah mengisi bensin di SPBU Trucuk. 

    Dia mengatakan, sepeda motornya sempat mengalami brebet atau tersendat sekitar setengah bulan lalu. 

    “Itu saya langsung bawa ke bengkel, katanya kecampur kotoran dari tangki tapi belum saya serviskan tangkinya. Jadi walau diisi Pertalite atau Pertamax tetap agak brebet-brebet,” tuturnya.

    Mengenai kejadian tersebut, AKP Nyoto menyebut jajaran Satreskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk mulai melakukan penyelidikan dan pendalaman.

    Pihak kepolisian juga telah membawa sampel BBM untuk penyelidikan lebih lanjut. 

    “Saat ini dispenser pengisian BBM di SPBU Trucuk sudah dipasang police line, guna menghindari adanya korban lain dan bagian dari proses penyelidikan,” tandasnya.

    SPBU angkat bicara

    Menanggapi peristiwa ini, perwakilan SPBU Trucuk, Galih Adianjaya turut angkat bicara.

    Dia tidak menampik bahwa ada banyak keluhan masyarakat khususnya pengendara yang kendaraannya mogok usai mengisi bensin di SPBU Trucuk.

    Galih mengaku, insiden ini baru pertama kali terjadi sejak SPBU tersebut beroperasi.

    Kendati demikian, pihak SPBU dan Polres Klaten saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kejadian itu.

    “Saya mau menyampaikan, tapi ini bukan klarifikasi nggih. Namun, saya hanya memberikan keterangan seputar yang terjadi di SPBU Trucuk. Nah, yang terjadi dan sekarang ramai adalah tercampurnya BBM dengan air. Kebetulan itu terjadi baru pertama kali di tempat kami dan selama ini SPBU kami aman-aman saja,” ujar Galih kepada awak media pada Selasa.

    Saat ditanya terkait jumlah kendaraan yang mogok akibat kejadian itu, Galih mengaku belum bisa menyampaikan lebih lanjut. 

    Meski begitu, pihaknya mengaku telah memberikan pertanggungjawaban dengan membiayai perawatan kendaraan yang mogok untuk diperbaiki di bengkel. 

    “Ya kami serviskan kendaraan yang tadi terkendala itu,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kendaraan Mogok setelah Isi BBM Pertalite Diduga Tercampur Air, Perwakilan SPBU Trucuk Buka Suara

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJogja.com/Dewi Rukmini)

  • Harga BBM RON 90 Vivo Turun, Bedanya Segini sama Pertalite

    Harga BBM RON 90 Vivo Turun, Bedanya Segini sama Pertalite

    Jakarta

    Harga BBM RON 90 Vivo turun. Harga per liternya kini Rp 12.700. Bedanya dengan Pertalite jadi Rp 2.700 per liter.

    Vivo melakukan penyesuaian harga BBM per 1 April 2025. Seluruh BBM nonsubsidi yang dijual Vivo turun harga jadi lebih murah. BBM RON 90 misalnya, bila pada Maret dijual Rp 13.390 per liter, di awal April harganya menjadi Rp 12.800 per liter. Selanjutnya untuk Revvo 92 juga turun harga. Per Maret, BBM RON 92 Vivo itu dibanderol Rp 13.590 per liter namun pada April harganya Rp 12.920 per liter.

    Harga BBM RON 95 dan Diesel Primus Plus Vivo juga ikutan turun. RON 95 per April dibanderol Rp 13.370 per liter atau turun Rp 690 per liter. Sementara harga Diesel Primus Plus turun Rp 700 per liter menjadi Rp 14.060 per liter.

    Penyesuaian harga yang dilakukan Vivo tak berhenti di situ. Tiga hari setelahnya, Vivo dalam akun Instagramnya mengumumkan adanya penurunan harga. Namun penurunan harga itu hanya berlaku untuk BBM RON 90. Revvo 90 itu kini dijual Rp 12.700 per liter atau turun Rp 100 per liter.

    Buat kamu pengguna Revvo 90, biaya pengisian akan sedikit lebih murah meski tak berbeda signifikan. Artinya, ada perbedaan harga Rp 2.800 per liter dengan Pertalite yang saat ini dibanderol Rp 10.000 per liter. Lalu berapa perbedaan biaya pengisian Revvo 90 dan Pertalite?

    Sebagai contoh untuk mobil-mobil Low MPV yang memang pada buku panduan manual masih aman mengkonsumsi BBM RON 90, biaya pengisian Pertalite memang jelas akan lebih murah. Contohnya Toyota Avanza dengan kapasitas tangki 43 liter, mengisi dengan Pertalite dari kondisi tangki kosong hingga penuh akan keluar biaya Rp 430.000.

    Sementara bila menggunakan Revvo 90, pengisian dari tangki kosong, pemilik bakal merogoh biaya sebesar Rp 546.100. Selisihnya sebesar Rp 116.100.

    Demikian pula dengan pemilik Xpander pengguna Pertalite, akan merogoh kocek lebih mahal Rp 121.500 bila menggunakan Revvo 90. Mengisi tangki berkapasitas 45 liter pada Xpander dari nol dengan Revvo 90 itu akan mengeluarkan biaya sebesar Rp 571.500 sedangkan dengan Pertalite hanya Rp 450.000.

    (dry/din)

  • Jelang Arus Balik di Maluku, Pertamina Cek Ketersediaan dan Kualitas BBM di Ambon

    Jelang Arus Balik di Maluku, Pertamina Cek Ketersediaan dan Kualitas BBM di Ambon

    Jelang Arus Balik di Maluku, Pertamina Cek Ketersediaan dan Kualitas BBM di Ambon
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Pertamina
    terus memastikan ketersediaan dan kualitas bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia telah sesuai standar yang ditetapkan pemerintah menjelang puncak
    arus balik
    Lebaran 2025.
    Terbaru, Pertamina melakukan pengecekan kualitas BBM di SPBU 84.971.05 di Jalan Ir Putuhena,
    Ambon
    ,
    Maluku
    , Sabtu (5/4/2025).
    Dalam kegiatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
    Bahlil Lahadalia
    dan Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina
    Patra Niaga
    Eduward Adolof Kawi mengecek kualitas Pertalite dan Pertamax yang menjadi konsumsi utama kendaraan masyarakat.
    Eduward menyampaikan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengecek kuantitas stok BBM serta kualitas BBM yang disalurkan Pertamina Patra Niaga selama Satgas Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
    Berdasarkan pengecekannya, stok BBM di Ambon terpantau aman serta kualitas BBM-nya pun terjaga selama libur Lebaran.
    Pertamina memastikan bahwa Satgas Idul Fitri berjalan lancar, mulai dari berangkat sampai arus balik. Eduward telah mengecek sendiri ketersediaan stok masih aman, termasuk kualitas BBM di SPBU.
    “Patra Niaga telah menyalurkan BBM sesuai spesifikasi yang disyaratkan Kementerian ESDM,” ujar Eduward dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/4/2025).
    Selain SPBU,
    Menteri ESDM
    beserta rombongan mengecek Integrated Terminal Wayame yang menjadi salah satu pemasok utama BBM di regional Maluku-Papua.
    Integrated Terminal Wayame juga menjadi lokasi transit suplai untuk wilayah timur Indonesia dengan total 18 tangki timbun berkapasitas 160.000 kl.
    Pada kesempatan yang sama, Bahlil mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kesiapan Satgas Pertamina.
    Menurutnya, arus mudik H-10 hari sampai liburan tidak terjadi kendala. Kuantitas dan kualitas BBM secara nasional juga masih bagus.
    “Kami mengecek kuantitas dan kualitas BBM selama pada arus balik di Maluku. Kualitas BBM sudah baik sehingga masyarakat tidak perlu ragu,” kata Bahlil.
    Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina terus memantau kebutuhan BBM selama arus balik di seluruh Indonesia untuk mendukung kelancaran Idul Fitri 2025.
    “Pertamina berupaya memberikan layanan terbaik dan memastikan seluruh SPBU menjaga ketersediaan BBM untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat,” ujar Fadjar.
    Fadjar mengimbau masyarakat yang menemukan ketidaksesuaian BBM dan tidak tersedianya LPG untuk menyampaikan langsung ke Pertamina Call Center 135.
    “Satgas Ramadhan dan Idul Fitri 2025 siaga 24 jam untuk mendukung kelancaran arus balik Lebaran dan memberikan layanan prima kepada masyarakat,” tandas Fadjar.
    Sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
    Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan
    environmental, social, and governance
     (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Teknologi Baru buat Jaga Kedaulatan Maritim, Ini Kecanggihannya

    Ada Teknologi Baru buat Jaga Kedaulatan Maritim, Ini Kecanggihannya

    Jakarta

    Dalam rangka memperkuat sistem pertahanan dan pengawasan wilayah maritim Indonesia, dibutuhkan pengembangan teknologi kedirgantaraan hasil karya anak bangsa. Salah satu terobosan yang dikembangkan adalah Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) SE-01, sebuah pesawat multifungsi yang mampu beroperasi baik di darat maupun di perairan.

    Wakil Gubernur Lemhanas Laksamana Muda TNI Edwin Rajo Mangkuto menjelaskan, pesawat ini memiliki dimensi bentang sayap 4,5 meter, panjang 3,1 meter, dan tinggi 0,9 meter, dibangun menggunakan material komposit ringan namun kokoh. Dengan berat maksimum saat lepas landas (MTOW) 60 kg, PUTA mampu membawa beban hingga 15 kg.

    PUTA SE-01 ditenagai bahan bakar Pertamax dengan kapasitas tangki 10 liter, memungkinkannya terbang selama 3 hingga 4 jam pada ketinggian antara 300 sampai 6.000 kaki. Kecepatan jelajahnya mencapai 75 km/jam, dengan kecepatan maksimum 130 km/jam.

    Mesinnya berjenis 2 tak dengan kapasitas 170 cc dan tenaga 17,5 HP, mampu menghasilkan hingga 9.000 RPM. Propeller dua bilah berukuran 30″×12″ dengan konfigurasi pusher mendukung performa mesin ini secara optimal.

    Keunggulan utama PUTA SE-01 terletak pada kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di dua medan, baik air maupun darat. Ini membuatnya sangat ideal untuk operasi di wilayah pulau terluar, pesisir pantai, serta daerah terdampak bencana.

    Meski sudah memiliki kapabilitas tinggi, Edwin menyebutkan bahwa pengembangan PUTA masih akan terus dilakukan agar dapat beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem dan ombak laut yang lebih besar (sea-state), dengan target penggunaan di kapal perang TNI AL.

    “PUTA adalah bentuk nyata dari upaya memperkuat pengawasan maritim nasional. Dengan kemampuan take off dan landing di air, pesawat ini menjadi aset strategis dalam menjaga luasnya perairan Indonesia,” ujar Edwin dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/25).

    Ia juga menegaskan bahwa PUTA tidak semata untuk operasi militer, namun juga berpotensi besar digunakan dalam misi kemanusiaan, pelestarian lingkungan, dan ketahanan pangan.

    “Ini bukan sekadar alat pertahanan. PUTA adalah bukti kesiapan kita menjaga kedaulatan sekaligus melayani masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau,” lanjutnya.

    PUTA SE-01 menjadi representasi kemajuan teknologi nasional yang adaptif, efisien, dan dirancang untuk menjawab tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

    (ada/ara)

  • Sederet Jurus Elnusa Petrofin Amankan Pasokan BBM Selama Mudik dan Arus Balik Lebaran – Page 3

    Sederet Jurus Elnusa Petrofin Amankan Pasokan BBM Selama Mudik dan Arus Balik Lebaran – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta PT Elnusa Petrofin anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA), kembali diamanahkan untuk mendukung Satuan Tugas (SATGAS) Ramadan Idul Fitri 2025 Pertamina. SATGAS ini berlangsung mulai 17 Maret hingga 13 April 2025, dengan memegang peran strategis dalam memastikan ketahanan energi Nasional.

    Diperkirakan sekitar 52% pergerakan masyarakat akan meningkat dalam periode ini, dengan lonjakan permintaan bahan bakar mencapai 12,5%. Untuk menjamin kelancaran distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia, Elnusa Petrofin mengoptimalkan sistem pengawasan dan kontrol berbasis teknologi guna memastikan keamanan, efisiensi, serta keandalan pasokan energi selama periode krusial ini.

    Dalam menjalankan tugasnya, Elnusa Petrofin telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendukung Pertamina dalam menjaga kelancaran distribusi energi. Dari sisi kesiapan Sumber Daya Manusia dan armada, sebanyak 7.240 Awak Mobil Tangki dan 2.070 Mobil Tangki telah dipersiapkan untuk mendukung operasional selama SATGAS. Elnusa Petrofin memastikan seluruh sarana, fasilitas, dan unit kendaraan operasional telah melalui proses kalibrasi, peningkatan standar, serta dalam kondisi optimal.

    Selain Mobil Tangki reguler, Elnusa Petrofin juga menyediakan SPBU Storage di beberapa lokasi serta ratusan unit MT Spot Charter yang tersebar di titik-titik strategis SATGAS. Dukungan terhadap operasional Mobil Tangki juga diperkuat dengan penyediaan workshop kendaraan, rest area, serta tim mekanik siaga guna memastikan armada tetap dalam kondisi prima sepanjang perjalanan. Pemeriksaan kesehatan berkala kepada Awak Mobil Tangki yang bertugas, termasuk Daily Fit to Work Check, Medical Check-Up, serta pemberian vitamin dan extra fooding, juga dilakukan untuk menjaga kebugaran para pengemudi selama bertugas.

    Sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan dan kelancaran distribusi BBM/BBK, Elnusa Petrofin mengimplementasikan sistem pengawasan 24 jam dengan mengoptimalkan peran strategis Tim Road Traffic Control (RTC) dan Pusat Kontrol Distribusi Area (PKDA). Kedua tim ini berperan dalam mendampingi Awak Mobil Tangki (AMT) selama bertugas, memantau pengiriman BBM/BBK secara real-time, serta memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan berkendara.

    Tim RTC yang berpusat di Jakarta berkolaborasi erat dengan Tim PKDA yang tersebar di enam wilayah operasional, yaitu Medan (Region Sumatera bagian Utara), Palembang (Region Sumatera bagian Selatan), Surabaya (Region Jawa, Bali. Nusa, Tenggara), Balikpapan (Region Kalimantan), Makassar (Region Sulawesi), dan Jayapura (Region Maluku Papua). Dengan sistem ini, Elnusa Petrofin dapat secara cepat mendeteksi potensi kendala operasional dan melakukan intervensi segera guna menjaga kelancaran distribusi energi.

     

  • Kisah Asisten Masinis Selamat dari 28 Jam Pembajakan Kereta Api di Pakistan

    Kisah Asisten Masinis Selamat dari 28 Jam Pembajakan Kereta Api di Pakistan

    Islamabad

    Pada pagi yang dingin tanggal 11 Maret, Saad Qamar mengenakan seragam putih dan birunya lalu mengucapkan selamat tinggal kepada orang tua dan meninggalkan rumahnya pukul 07.30 pagi waktu setempat menuju gudang lokomotif Pakistan Railways. Lokasi itu berjarak setengah kilometer dari rumahnya.

    Dilansir Al-Jazeera, Kamis (3/4/2025), asisten masinis kereta berusia 31 tahun itu menandatangani formulir tugas sebelum memeriksa lokomotif yang akan dipasang pada Jaffar Express menuju Peshawar untuk perjalanan sejauh 1.600 km dari Quetta di barat daya Pakistan ke Peshawar di barat laut Khyber Pakhtunkhwa.

    Kereta berangkat bersama Qamar, masinis utama Amjad Yasin, dan lebih dari 400 penumpang di dalamnya. Tak ada yang aneh, semua awalnya berjalan seperti biasa.

    Mereka telah melintasi empat stasiun melalui pegunungan terjal di jajaran Bolan ketika dia pertama kali mendengar ledakan dahsyat menghantam lokomotif dari bawah. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 12.55 siang dan para masinis tahu, secara naluriah, bahwa mereka sedang diserang.

    Jaffar Express juga telah menjadi sasaran kelompok bersenjata sebelumnya, termasuk pada Januari 2023 ketika kereta itu dihantam bom, melukai beberapa penumpang dan menjungkirbalikkan tiga gerbong kereta.

    “Masinis mengaktifkan rem darurat,” kenang Qamar yang menceritakan kisah itu.

    Kereta melaju dengan kecepatan 40 km/jam saat peristiwa terjadi. Selama dua hari berikutnya, Jaffar Express menjadi berita utama tidak hanya di Pakistan tetapi juga di seluruh dunia karena Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), sebuah kelompok bersenjata, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan menyandera para penumpang.

    Menurut sayap media Angkatan Bersenjata Pakistan, Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR), 21 tentara dan 10 warga sipil tewas dalam pembajakan kereta paling mematikan di negara itu. Namun lebih dari tiga minggu kemudian, kenangan dan kengerian dari jam-jam itu masih menghantui Qamar.

    Saat kereta berhenti setelah serangan itu, Qamar mengatakan bahwa dia tahu tugas pertamanya adalah meletakkan potongan-potongan kayu di bawah roda untuk menghentikannya melaju.

    “Ketika saya melangkah keluar dan berhasil meletakkan satu sepatu kayu, tembakan gencar pun dimulai. Beberapa peluru mengenai roda di dekat saya. Masinis meminta saya untuk naik ke dalam lokomotif untuk menyelamatkan nyawa saya, dan kami mengunci pintu lokomotif,” ujarnya.

    Menurut saksi mata lainnya, para penyerang menargetkan kereta dengan tembakan dan granat berpeluncur roket (RPG). Mereka mulai menurunkan penumpang dan memisahkan mereka berdasarkan etnis setelah memeriksa kartu identitas mereka.

    Qamar berhasil memberi tahu stasiun kereta api terdekat tentang serangan tersebut menggunakan sistem komunikasi nirkabel yang tersedia di kereta. Namun, koneksi terputus setelah masinis mematikan lokomotif untuk menghindari risiko kebakaran, apalagi saat itu solar bocor dari tangki bahan bakar setelah peluru menembusnya.

    “Kami tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman karena itu adalah area tanpa sinyal,” katanya menjelaskan kondisi telepon seluler saat itu.

    Qamar merupakan anak tertua di antara keempat saudaranya. Dia akhirnya diselamatkan pada 12 Maret pukul 16.30 sore oleh pasukan komando dari Kelompok Layanan Khusus (SSG) yang memindahkannya dan 135 penumpang lainnya ke Quetta.

    Pada saat itu, dia telah menghabiskan sekitar 28 jam di lokasi serangan. Hampir seluruh waktunya dihabiskan di dalam mesin.

    “Saya makan makanan yang diberikan ibu saya, tetapi saya berbuka puasa saat senja dengan seteguk air dan saya kembali berpuasa keesokan paginya dengan seteguk air lagi karena saat itu saya tidak memikirkan apa pun kecuali berdoa kepada Tuhan,” katanya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Namun, dia bukan satu-satunya yang takut akan keselamatannya. Dengan militer yang memberlakukan pemutusan komunikasi di wilayah tersebut, rumor menyebar dengan cepat dan liar di seluruh Pakistan.

    Salah satunya ialah para penyerang telah membunuh masinis dan asisten masinis. Hingga malam tanggal 11 Maret, ayah Qamar, Ghulam Sabir, tidak menyadari serangan tersebut. Dia sedang tidak sehat dan keluarganya tidak ingin membuat pria berusia 67 tahun itu khawatir.

    “Saya merasakan sesuatu yang buruk telah terjadi karena adik laki-laki dan anak laki-laki saya terus-menerus bergosip dengan wajah tegang dan seluruh lingkungan di Railway Colony tidak normal,” kata Sabir yang juga bekerja sebagai masinis kereta api untuk Pakistan Railways selama 40 tahun.

    “Ketika saya kembali dari salat Isya, saya menerima telepon dari seorang teman yang tinggal di Sibi (kota kecil di selatan Quetta), yang pertama kali bertanya, ‘Bagaimana kabar anakmu Saad?’ karena Jaffar Express telah diserang dan dibajak di dekat Stasiun Kereta Api Paneer,” sambungnya.

    Sabir, yang pensiun dari perkeretaapian pada tahun 2019, bergegas ke ruang kendali kereta api di Quetta untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang putranya. Namun tidak seorang pun memiliki informasi pasti.

    Beberapa pejabat mengatakan Qamar kemungkinan besar telah meninggal, yang lain mengatakan dia mungkin masih menjadi sandera. Sang ayah tetap berada di ruang kendali, menunggu kabar terbaru. Saat makan berbuka puasa keesokan harinya, berita yang dikonfirmasi datang.

    Qamar masih hidup.

    “Para pengemudi dan staf lain memeluk saya sambil meneteskan air mata,” kenangnya.

    Pakistan merupakan salah satu negara dengan sistem kereta api tertua di dunia. Kereta api di Pakistan diperkenalkan selama pemerintahan kolonial Inggris pada abad ke-18 untuk mengangkut senjata dan peralatan militer lainnya di dekat perbatasan barat laut dan barat daya dengan Afghanistan.

    Kereta api merupakan sarana transportasi yang terjangkau bagi mayoritas dari 244 juta penduduk Pakistan dan sering kali penuh sesak dengan penumpang. Hal itu juga membuat kereta api menjadi sasaran empuk bagi kelompok bersenjata yang ingin menarik perhatian.

    Serangan terbaru tersebut merupakan yang paling mematikan dan paling berani dalam sejarah Pakistan. Ini juga merupakan kali pertama Qamar, dalam 5 tahun kariernya di perkeretaapian, mendapati dirinya berada di tengah-tengah serangan.

    Ketika dia kembali ke rumah, ibunya mencoba meyakinkannya untuk berhenti dari pekerjaannya. Tetapi, ayahnya mendesaknya untuk tetap bekerja.

    “Sebagai asisten masinis atau masinis, kami selalu berusaha menyediakan perjalanan yang tepat waktu dan aman bagi para penumpang karena kami adalah pemimpin kereta penumpang dan bertanggung jawab atas ratusan nyawa yang duduk di belakang kami dan percaya tanpa mengenal kami,” kata Qamar.

    “Saya memberi tahu anak saya untuk melaksanakan tugasnya dengan berani bahkan setelah pembajakan kereta ini,” cerita Sabir.

    Pada 28 Maret, Pakistan memulai kembali layanan kereta api yang menghubungkan Balochistan dengan seluruh negeri setelah sempat ditangguhkan akibat serangan tersebut. Pada hari Kamis (3/4) Qamar kembali bekerja untuk pertama kalinya sejak pembajakan Jaffar Express, di kereta yang sama, mengenakan seragam putih dan biru kepercayaannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini