kab/kota: Tangki

  • BPH Migas Terus Lakukan Pemulihan Proses Distribusi BBM di Daerah Terdampak Bencana Sumatera

    BPH Migas Terus Lakukan Pemulihan Proses Distribusi BBM di Daerah Terdampak Bencana Sumatera

    JAKARTA – Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Wahyudi Anas mengatakan pemerintah terus melakukan pemulihan proses distribusi bahan bakar minyak (BBM) di daerah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 6 Desember, ketersediaan dan distribusi BBM di daerah terdampak bencana menjadi perhatian utama.

    Ia mengatakan pemerintah juga telah memberi keringanan untuk pembelian jenis BBM tertentu (JBT) minyak solar dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite di daerah terdampak bencana.

    Wahyudi mengatakan keringanan tersebut diperlukan untuk mempercepat proses penanganan bencana, mulai dari pembukaan akses jalan, evakuasi, hingga distribusi logistik.

    “Prioritas penanganan di wilayah bencana salah satunya adalah pemulihan ketersediaan energi seperti BBM. Hingga Kamis 4 Desember, stok BBM di wilayah Marketing Operation Region (MOR I) yang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau dalam keadaan cukup,” ujar dia, dikutip Antara.

    Wahyudi juga mengatakan berdasarkan data per 5 Desember 2025, dari 75 SPBU terdampak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, saat ini 48 SPBU berangsur mulai beroperasi dan 27 SPBU belum beroperasi.

    Upaya yang dilakukan untuk mendorong kelancaran distribusi BBM di wilayah Aceh, antara lain dengan skema alternative and emergency (AE) supply.

    Wilayah Pidie Jaya, Pidie dan Bireun yang sebelumnya disuplai dari Fuel Terminal (FT) Lhokseumawe dipindahkan ke FT Krueng Raya karena jalur terputus akibat banjir.

    Selain itu, BPH Migas bersama PT Pertamina Patra Niaga juga memetakan SPBU prioritas, memastikan SPBU tidak mengalami kehabisan stok BBM secara bersamaan di wilayah yang berdekatan, dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) untuk pengamanan antrean di SPBU.

    “Dilakukan penyiapan modular di wilayah yang masih terisolir, juga menyiapkan mobil tangki yang siaga di SPBU terdekat yang tidak terdampak untuk terus melayani kebutuhan BBM di lokasi,” kata Wahyudi.

    Sementara itu, ia mengatakan di Provinsi Sumatera Utara, mitigasi dan tindak lanjut yang dilakukan adalah AE supply FT Medan dari FT Lhokseumawe, Integrated Terminal (IT) Dumai, FT Siantar, dan FT Kisaran.

    Dilakukan juga penambahan mobil tangki dari Dumai ke bagian selatan dan utara Sibolga, yaitu Tapanuli Selatan, Kota Padangsidempuan, Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, dan Tapanuli Utara.

    “Untuk Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolir, mitigasinya adalah emergency supply ke Sitoli dari Teluk Kabung dengan menggunakan kapal, memberikan BBM ke pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk kendaraan alat berat dan transportasi penanggulangan bencana, serta penambahan mobil tangki dan awak mobil tangki,” katanya, menambahkan.

    Sedangkan, untuk Provinsi Sumatera Barat, tidak terdapat SPBU yang terdampak. Langkah untuk mendukung distribusi BBM yang dilakukan adalah dengan skema regular, alternative, and emergency (RAE) supply dari FT Siak ke 5 SPBU di wilayah Lima Puluh Kota dari IT Teluk Kabung.

    “Juga dilakukan pemetaan SPBU prioritas, meningkatkan koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga serta dengan aparat penegak hukum untuk pengamanan di SPBU,” ujar dia.

    Selain itu, lanjut Wahyudi, mereka juga melakukan penambahan mobil tangki dan awak mobil tangki sebanyak 17 unit yang masing-masing berkapasitas 16 kl, serta optimalisasi mobil tangki 8 kl pada wilayah Kabupaten Pasaman.

  • Pilu 10 Mahasiswa Tewas dalam Kebakaran di Restoran Peru

    Pilu 10 Mahasiswa Tewas dalam Kebakaran di Restoran Peru

    Lima

    Sedikitnya 10 mahasiswa tewas mengenaskan dalam kebakaran yang menghanguskan sebuah restoran di Peru. Kebakaran ini terjadi saat para mahasiswa itu sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun.

    Tiga orang lainnya mengalami luka-luka dalam kebakaran mematikan tersebut.

    Kebakaran itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (6/12/2205), terjadi di sebuah restoran bernama Calma Tripa yang ada di kota Huancane, wilayah Puno, Andes, dekat perbatasan Bolivia, pada Kamis (4/12) sore waktu setempat.

    Para korban yang berusia antara 17 tahun hingga 23 tahun itu, berasal dari sebuah perguruan tinggi keguruan.

    “Dengan kedatangan para ahli forensik dari kepolisian dan kejaksaan, 10 jenazah telah ditemukan,” kata seorang pejabat kepolisian setempat, yang tidak disebut namanya, kepada AFP.

    Para mahasiswa itu terjebak di lantai dua bangunan restoran yang terbuat dari kayu dan batu bata ketika api berkobar.

    Penyebab kebakaran restoran itu belum diketahui secara jelas.

    Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran dan sejumlah ember berisi air. Wali Kota Huancane, Valerio Tapia, mengatakan kepada kantor berita negara bagian Andina bahwa kota berpenduduk 20.000 jiwa itu tidak memiliki departemen pemadam kebakaran.

    Para petugas pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran itu berasal dari kota tetangga, Juliaca, yang baru tiba satu jam kemudian.

    Seorang sumber lokal, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menuturkan kepada AFP bahwa tangki bensin yang meledak kemungkinan menjadi penyebab kebakaran restoran tersebut.

    Kebakaran mematikan seperti ini tergolong umum terjadi di daerah-daerah terpencil di Peru, di mana penyimpanan bahan mudah terbakar seringkali melanggar aturan keselamatan.

    Tonton juga video “Kebakaran di Pasar Anyar Bogor, 20 Kios Hangus”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Kok Bisa Isuzu Panther di Aceh Masih Nyala usai Kebanjiran 10 Jam?

    Kok Bisa Isuzu Panther di Aceh Masih Nyala usai Kebanjiran 10 Jam?

    Jakarta

    Media sosial dihebohkan video Isuzu Panther di Aceh yang masih bisa menyala meski terendam banjir 10 jam. Lantas, bagaimana penjelasan teknis di balik fenomena unik tersebut?

    Pemilik bengkel MStar yang biasa mengerjakan perbaikan Panther, Mustar menjelaskan, kemungkinan besar ada faktor keberuntungan di balik fenomena tersebut. Meski demikian, menurutnya, Panther memang dikenal punya teknologi ‘majapahit’ yang minim kelistrikan.

    “Itu kan kalau alam memang faktor (eksternal) ya. Pasti lah. Tapi memang ada faktor keberuntungan juga. Karena Panther teknologinya bukan common rail, tidak ada kelistrikan,” ujar Mustar kepada detikOto, Sabtu (6/12).

    “Kan tidak ada kelistrikan, asal selang dan pipanya rapet semua, terus lubang udara rapet, otomatis kan air nggak bisa masuk ke mesin. Nah itu bisa dipastikan tetap hidup,” tambahnya.

    Isuzu Panther terendam banjir. Foto: Dok. tangkapan layar

    Mustar menduga, ketika terendam banjir, Panther di Aceh itu tak sepenuhnya berada di daratan, melainkan mengapung di air. Sehingga, ada komponen vital yang selamat dari genangan air.

    “Dia kalau kerendam setinggi kap mesin, itu masuk air pasti. Mungkin itu terendam kemudian agak mengapung. Jadi ruang intake manifold yang buat filter udara penyedot angin itu nggak kerendam karena mengapung tadi,” ungkapnya.

    Di tempat berbeda, pengamat otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu kurang lebih memiliki analisis yang sama seperti Mustar. Namun, dia juga menyoroti tangki bahan bakar Panther yang kemungkinan terisi penuh.

    “Bisa jadi stok solar cukup penuh di tangki yang berfungsi sebagai buffer hidrofobik, karena BJ solar (0,83 kg/L) lebih rendah dari BJ air (1 kg/L), hal ini secara teknis memungkinkan gravity separation di mana air mengendap di dasar tangki sementara lift pump mekanis menghisap dari pickup tube atas,” ujar Yannes kepada detikOto melalui pesan singkat, Sabtu (6/12).

    “Kelistrikannya juga sederhana ya, hanya alternator 14V/70A, starter solenoid, dan wiring seal karet tebal… Ini berpotensi kuat mengurangi titik kegagalan dibanding diesel modern dengan ECU dan sensor,” kata dia menambahkan.

    Diberitakan sebelumnya, Panther yang masih tetap hidup meski terendam banjir 10 jam itu viral setelah video-nya diunggah akun TikTok Rifqi Fauzi Akbar. Rekaman mula-mula menunjukkan bagian kabin mobil yang sudah tertutup lumpur, mulai dari dasbor, jok, hingga karpet kendaraan.

    Di bagian luar, air lumpur juga menutup sekujur tubuh hingga ke area kaca dan atap mobil. Kondisinya seperti menunjukkan, Isuzu Panther tersebut mustahil bisa dihidupkan.

    Namun, secara mengejutkan, mesin kendaraan tersebut masih menyala. Bahkan, saking mengherankannya, warga setempat sampai menjadikannya obyek tontonan!

    “Panther Sabil Aceh yang terendam banjir 10 jam, alhamdulillah masih bisa nyala atau hidup. Memang Isuzu ini bandel nggak mati,” demikian tulis akun tersebut.

    (sfn/dry)

  • Sempat Terputus Imbas Bencana, Akses Tarutung-Sibolga Sumut Terbuka 38 Km

    Sempat Terputus Imbas Bencana, Akses Tarutung-Sibolga Sumut Terbuka 38 Km

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, dan unsur teknis lainnya terus mempercepat penanganan darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan intensitas hujan yang sangat tinggi mencapai 118 mm/hari selama hampir sepekan di wilayah Sibolga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan gangguan akses transportasi di lebih dari 40 kecamatan.

    Bencana khususnya berdampak pada wilayah Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kota Medan, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, hingga sejumlah kota/kabupaten lainnya.

    Sebagian besar wilayah ini tercatat sempat mengalami banjir, banjir bandang, dan longsor akibat luapan sungai serta lereng yang labil setelah hujan berintensitas tinggi.

    “Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman. Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan BPBD dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif,” kata Dody dalam keterangan resminya, Sabtu (6/12/2025).

    Dalam hal ini, salah satu penanganan terbesar dilakukan pada ruas Tarutung-Sibolga-Barus sepanjang 64 km, yang sempat terputus akibat longsor besar di lebih dari 30 titik. Hingga 4 Desember 2025 sepanjang 38 km akses sudah berhasil dibuka, Penanganan difokuskan pada titik longsor besar di KM 38-39.

    “Kendala utama adalah tidak tersedianya ruang pembuangan material longsoran, serta banyaknya kendaraan besar yang tertimbun sehingga pekerjaan harus dilakukan secara hati-hati dan estafet,” terangnya.

    Sebanyak 9 unit excavator dan 1 unit dozer (milik BBWS Sumatera II, Waskita, Wika), 1 Unit Backhoe Loader (milik BBPJN Sumut), 2 Unit Dump Truck dan 2 Mobil Tangki Air (milik BPBPK Sumut), dan 1 Unit Backhoe Loader (milik Dinas PU Provinsi Sumut), 1 Unit Excavator (milik TNI AD), dan 1 Unit Wheel Loader (milik PT. Hutama Karya) diterjunkan untuk melakukan penanganan.

    Kementerian PU melalui BBWS Sumatera II juga memberikan dukungan penanganan banjir di Kota Medan yang melanda 14 kecamatan yakni Kecamatan Medan Marelan, Medan Barat, Medan Baru, Medan Deli, Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Labuhan, Medan Maimun, Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Timur, dan Medan Tuntungan.

    Dukungan Penanganan Banjir di Kota Medan berupa, perahu karet untuk evakuasi warga, distribusi selimut, kasur, kebutuhan dasar, dan pemasangan hidran umum untuk mendukung ketersediaan air bersih di lokasi pengungsian.

    Kemudian Tim TRC BBWS Sumatera II melakukan asesmen cepat di Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. Pemerintah daerah telah mengaktifkan dapur umum serta melakukan evakuasi warga terdampak. Kementerian PU juga mendukung mobilisasi alat berat serta hidran umum, toilet portable, dan mobile toilet untuk penanganan kebutuhan sanitasi darurat.

    Sebaran alat dan bahan yang disiagakan untuk mempercepat penanganan darurat, Kementerian PU dengan mengerahkan alat berat sebanyak 63 unit alat sudah berada di lapangan dan 21 unit dalam proses mobilisasi termasuk excavator long arm, excavator standard, loader, wheel loader, hingga dozer.

    Sebanyak 131 bahan konstruksi juga telah tersedia, termasuk geobag, bronjong kawat, rangka besi hidran umum, hidran umum portabel, toilet portable, dan mobile toilet. Selain itu Stok BBM sebanyak 3.000 liter tersedia untuk memastikan alat dapat beroperasi berkelanjutan di lokasi bencana.

    Kementerian PU memastikan penanganan darurat akan terus dilakukan hingga seluruh akses vital kembali berfungsi. Selain itu pihaknya juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan susulan serta mengikuti arahan pemerintah daerah terkait keselamatan.

    (igo/eds)

  • Distribusi Logistik Terus Mengalir, Pemerintah Mulai Pulihkan Jaringan Listrik

    Distribusi Logistik Terus Mengalir, Pemerintah Mulai Pulihkan Jaringan Listrik

    Bisnis.com, JAKARTA — Arus bantuan untuk korban banjir dan longsor di wilayah Aceh dan Sumatra terus mengalir. Secara bertahap, upaya yang dilakukan pemerintah dan warga melakukan penataan infrastruktur.
     
    Salah satu wilayah yang terkena dampak banjir dan tanah longsor yakni Desa Batu Nagodang Siatas, Kecamatan Onan Ganjang.
     
    Menurut Kepala Desa Batu Nagodang Siatas Hiras Manulang, mayoritas warga yang terdampak sudah memperoleh bantuan logistik, termasuk warga yang wilayahnya terisolasi.
     
    “Puji Tuhan, sembako lancar. Sampai saat ini selimut, tikar, semua lengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (6/12/2025).
     
    Hiras menuturkan longsor menerjang Desa Batu Nagodang Siatas yang berada di lereng bukit pada Selasa (25/11/2025) malam. Puluhan rumah rusak parah, dan longsor menimbun sawah serta ladang warga.
     
    Sebanyak 90 kepala keluarga mengungsi di Posko Gereja Parbutihan. Sementara warga lain ada yang memilih tetap bertahan karena rumah mereka masih utuh. Namun, satu-satunya akses menuju desa terputus akibat material longsor.
     
    Akibatnya, pengiriman logistik harus dilakukan dengan cara dipikul sejauh 7 km, melewati jalan setapak, menuruni bukit, menyeberangi sungai, kemudian naik ke area persawahan berundak sebelum tiba di permukiman warga.
     
    “Kami mengantar logistik dari Perbuputihan [Posko] pertama penyalurannya naik mobil sampai ke Desa Sapi Tua. Dari situ kita melalui jalan tikus melalui sungai, jembatan darurat. Semua logistik harus dipikul. Perjalanan sekitar 1,5 jam,” katanya.
     
    Menurutnya, masyarakat bergotong royong agar distribusi logistik dapat diterima warga hingga ke desa-desa.
     
    Hiras menyampaikan bahwa bantuan logistik dapat tersalurkan dengan baik. Warga berharap supaya aliran listrik segera menyala kembali, serta jalan yang terputus dan dua jembatan yang hanyut diterjang banjir dapat segera diperbaiki.
     
    Selain itu, dia juga meminta solusi atas longsor yang menimbun hampir 70% lahan sawah dan ladang warga.
     
    “Pemerintah Kabupaten dan pemerintah pusat tolong desa kami diperhatikan sehingga akses jalan ke desa kami bisa berjalan dengan lancar supaya masyarakat kami tidak merasa ketakutan lagi apabila dapat waktu malam,” katanya.

    Pemulihan Jaringan Listrik

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia guna menerima laporan terkini pemulihan sektor kelistrikan, bahan bakar minyak (BBM), dan pasokan gas elpiji.
     
    Dalam keterangannya usai bertemu Presiden, Bahlil menuturkan pasokan listrik di Aceh terus dipulihkan setelah jaringan transmisi dari Arun mengalami gangguan akibat banjir.
     
    Pemulihan listrik, menurut Bahlil, juga terus dilakukan di Tapanuli Tengah dan Sibolga.
     
    “Saya melaporkan bahwa urusan listrik untuk di Aceh, untuk meng-cover Banda Aceh, Bireuen, dan beberapa tempat lain dari Arun, 200 megawatt kita yang mati karena sutetnya kena banjir. Dan sekarang sudah dinaikkan, Insyaallah sudah bisa listriknya bisa jalan. Paling lambat hari Sabtu,” ujarnya.
     
    Terkait ketersediaan BBM, Menteri ESDM menegaskan bahwa stok tetap aman meski distribusi di beberapa titik sempat terganggu akibat akses jalan terputus. Untuk menjaga suplai, pemerintah menggunakan berbagai skema, termasuk di antaranya pengoperasian genset dan pengalihan mobilisasi.
     
    “Kita sebagian ada pakai gen, kita sebagian ada pakai tangki, dan terus melakukan. Tapi kalau di Tapanuli Tengah, sebagian kompor bensin sudah beroperasi 24 jam. Saya memutuskan, untuk barcode sementara untuk menghindari penumpukan dan antre, kita tiadakan di daerah-daerah bencana,” kata Menteri ESDM. (*)

  • BPH Migas terus pulihkan distribusi BBM di daerah terdampak bencana

    BPH Migas terus pulihkan distribusi BBM di daerah terdampak bencana

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Wahyudi Anas mengatakan pemerintah terus melakukan pemulihan proses distribusi bahan bakar minyak (BBM) di daerah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, ketersediaan dan distribusi BBM di daerah terdampak bencana menjadi perhatian utama.

    Ia mengatakan pemerintah juga telah memberi keringanan untuk pembelian jenis BBM tertentu (JBT) minyak solar dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite di daerah terdampak bencana.

    Wahyudi mengatakan keringanan tersebut diperlukan untuk mempercepat proses penanganan bencana, mulai dari pembukaan akses jalan, evakuasi, hingga distribusi logistik.

    “Prioritas penanganan di wilayah bencana salah satunya adalah pemulihan ketersediaan energi seperti BBM. Hingga Kamis (4/12), stok BBM di wilayah Marketing Operation Region (MOR I) yang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau dalam keadaan cukup,” ujar dia.

    Wahyudi juga mengatakan berdasarkan data per 5 Desember 2025, dari 75 SPBU terdampak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, saat ini 48 SPBU berangsur mulai beroperasi dan 27 SPBU belum beroperasi.

    Upaya yang dilakukan untuk mendorong kelancaran distribusi BBM di wilayah Aceh, antara lain dengan skema alternative and emergency (AE) supply.

    Wilayah Pidie Jaya, Pidie dan Bireun yang sebelumnya disuplai dari Fuel Terminal (FT) Lhokseumawe dipindahkan ke FT Krueng Raya karena jalur terputus akibat banjir.

    Selain itu, BPH Migas bersama PT Pertamina Patra Niaga juga memetakan SPBU prioritas, memastikan SPBU tidak mengalami kehabisan stok BBM secara bersamaan di wilayah yang berdekatan, dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) untuk pengamanan antrean di SPBU.

    “Dilakukan penyiapan modular di wilayah yang masih terisolir, juga menyiapkan mobil tangki yang siaga di SPBU terdekat yang tidak terdampak untuk terus melayani kebutuhan BBM di lokasi,” kata Wahyudi.

    Sementara itu, ia mengatakan di Provinsi Sumatera Utara, mitigasi dan tindak lanjut yang dilakukan adalah AE supply FT Medan dari FT Lhokseumawe, Integrated Terminal (IT) Dumai, FT Siantar, dan FT Kisaran.

    Dilakukan juga penambahan mobil tangki dari Dumai ke bagian selatan dan utara Sibolga, yaitu Tapanuli Selatan, Kota Padangsidempuan, Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, dan Tapanuli Utara.

    “Untuk Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolir, mitigasinya adalah emergency supply ke Sitoli dari Teluk Kabung dengan menggunakan kapal, memberikan BBM ke pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk kendaraan alat berat dan transportasi penanggulangan bencana, serta penambahan mobil tangki dan awak mobil tangki,” katanya, menambahkan.

    Sedangkan, untuk Provinsi Sumatera Barat, tidak terdapat SPBU yang terdampak. Langkah untuk mendukung distribusi BBM yang dilakukan adalah dengan skema regular, alternative, and emergency (RAE) supply dari FT Siak ke 5 SPBU di wilayah Lima Puluh Kota dari IT Teluk Kabung.

    “Juga dilakukan pemetaan SPBU prioritas, meningkatkan koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga serta dengan aparat penegak hukum untuk pengamanan di SPBU,” ujar dia.

    Selain itu, lanjut Wahyudi, mereka juga melakukan penambahan mobil tangki dan awak mobil tangki sebanyak 17 unit yang masing-masing berkapasitas 16 kl, serta optimalisasi mobil tangki 8 kl pada wilayah Kabupaten Pasaman.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sembilan mobil skind tank angkut elpiji tiba di Pelabuhan Ulee Lheu

    Sembilan mobil skind tank angkut elpiji tiba di Pelabuhan Ulee Lheu

    Banda Aceh (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengatakan sembilan mobil skind tank pemasok gas elpiji ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji telah tiba melalui Pelabuhan Ulee Lheu di Banda Aceh pada Jumat (5/12), sekitar pukul 12.30 WIB, dengan menggunakan Kapal Wira Lewisa.

    “Alhamdulillah kapal pengangkut sembilan mobil skind tank elpiji yang di pasok dari Terminal LPG Arun menuju Banda Aceh lewat jalur laut untuk memenuhi pasokan kebutuhan yang ikut terdampak akibat bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh telah tiba dan proses bongkar berjalan lancar,” kata SBM III Aceh Gas, Muhammad Suhanda di Banda Aceh, Sabtu.

    Ia menjelaskan sembilan mobil skind tank yang dikirim tersebut langsung menuju ke SPBE untuk bongkar muatan yang selanjutnya didistribusikan melalui agen dan pangkalan di seluruh daerah.

    Ia menyebutkan pasokan sembilan mobil tangki dengan kapasitas 135 MT terdiri dari 105 MT subsidi dan 30 MT nonsubsidi. Persediaan tersebut mampu memenuhi kebutuhan untuk wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh.

    Ia mengatakan dengan masuknya pasokan yang dikirim via laut karena jalur darat terputus akibat banjir dan longsor di Aceh, distribusi gas elpiji akan berjalan normal.

    Pengiriman sembilan unit mobil skind tank melalui pelabuhan di Lhokseumawe tersebut penuh dengan perjuangan, karena pada saat pengiriman dan mobil masuk dalam kapal cuaca tidak bersahabat.

    “Berkat doa dan dukungan dari semua pihak serta kerja seluruh tim proses pengangkutan dari Lhokseumawe hingga Ulee Lheu, Banda Aceh berjalan lancar. Hari ini pasokan elpiji bersubsidi isi 3 kilogram dapat segera kita distribusi,” katanya.

    Ia berharap masyarakat tidak perlu panik dan khawatir secara berlebihan karena stok elpiji subsidi dan non subsidi sudah sangat aman.

    Menurut dia, untuk tahap pertama akan mendistribusikan secara merata dalam memenuhi kebutuhan gas bagi masyarakat yang sempat terkendala akibat putusnya jalur distribusi via darat akibat banjir dan longsor melanda Aceh.

    “Kami juga terus berupaya semaksimal mungkin untuk LPG bisa terus hadir di masyarakat khususnya Aceh serta mohon doa dan dukungan masyarakat untuk suplai selanjutnya bisa berjalan lancar dan aman,” katanya.

    Pewarta: M Ifdhal
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 96 Persen SPBU Pertamina di Sumut, Sumbar dan Aceh Sudah Mulai Beroperasi

    96 Persen SPBU Pertamina di Sumut, Sumbar dan Aceh Sudah Mulai Beroperasi

    JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melaporkan jika per 4 Desember 2025, sebanyak 696 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau 96 persen dari total 727 SPBU di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar telah beroperasi menyalurkan BBM untuk masyarakat.

    Bahkan, beberapa SPBU memperpanjang jam layanan hingga 24 jam untuk memenuhi kebutuhan BBM, terutama di wilayah yang terdampak dengan tingkat permintaan tinggi.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, Pertamina menyiagakan tim khusus di lapangan untuk memastikan seluruh fasilitas operasional dan rantai distribusi tetap berjalan dengan baik serta cepat merespon potensi kendala di titik-titik rawan.

    “Berbagai upaya dilakukan agar dapat melayani masyarakat yang masih terkendala dengan akses jalan yang terputus,” ujar Fahrougi, Jumat, 5 Desember.

    Ia menambahkan, di Aceh, Pertamina melakukan alih suplai BBM dari Terminal Krueng Raya untuk melayani SPBU di wilayah Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen yang sebelumnya disuplai dari Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe.

    Selain itu, Pertamina juga menyiapkan suplai alternatif dan darurat dari beberapa terminal, yaitu Fuel Terminal (FT) Medan, FT Lhokseumawe, IT Dumai, FT Siantar, dan FT Kisaran, yang diaktifkan ketika cuaca buruk terjadi di Medan.

    Pertamina turut menambah armada mobil tangki dari Dumai untuk memperkuat penyaluran BBM ke wilayah selatan dan utara Sibolga, meliputi Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, dan Tapanuli Utara.

    Untuk pemenuhan kebutuhan elpiji, Pertamina menjaga stok dan distribusi dalam kondisi aman. Saat ini terdapat 574 Agen elpiji dan 71 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang beroperasi menyalurkan LPG kepada rumah tangga, bisnis, dan industri. Distribusi LPG terus dioptimalkan untuk menjangkau lokasi-lokasi yang akses daratnya masih terbatas.

    Pertamina mempercepat penyaluran elpiji ke wilayah yang masih terhambat aksesnya. Suplai darurat dilakukan dengan mengirimkan elpiji dari Teluk Bayur menggunakan Skid Tank melalui jalur laut ke Gunung Sitoli. Selain itu, Pertamina juga menyiapkan suplai alternatif dan darurat melalui perbantuan Skid Tank dari IT Dumai ke SPBE di Sumatera Utara.

    Dengan kondisi Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolasi, Pertamina melakukan mitigasi dengan menyalurkan suplai darurat ke Gunung Sitoli dari Teluk Kabung menggunakan kapal, serta menyalurkan suplai darurat ke Sibolga dari SPBE Sitoli melalui jalur laut.

    “Sebagian besar fasilitas penyaluran elpiji telah beroperasi normal dalam menyalurkan elpiji ke pangkalan dan masyarakat. Pertamina terus melakukan monitoring harian guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan di tengah situasi darurat,” imbuh Fahrougi.

    Pertamina juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memastikan alur distribusi energi ke wilayah terdampak tidak terganggu.

    “Dalam situasi bencana, kebutuhan energi masyarakat menjadi prioritas kami. Pertamina memastikan layanan dan pasokan tetap tersedia serta memberikan dukungan penuh terhadap upaya penanggulangan dan pemulihan daerah terdampak,” tandas Fahrougi.

  • PIS kerahkan armada guna salurkan energi ke wilayah terdampak bencana

    PIS kerahkan armada guna salurkan energi ke wilayah terdampak bencana

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina International Shipping (PIS) mengerahkan armadanya untuk menyalurkan bantuan dan energi ke wilayah yang terdampak bencana di Sumatera, sekaligus meningkatkan kesiagaan pelautnya di tengah situasi ekstrem.

    Dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, Pjs Corporate Secretary PIS Vega Pita menjelaskan kondisi cuaca ekstrem belakangan ini menjadi tantangan tersendiri bagi armada kapal dalam menyalurkan energi.

    “Namun kami menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk memastikan distribusi BBM dan LPG tetap berjalan, seperti pengalihan rute dan penyiapan armada untuk antisipasi percepatan tambahan stok. Selain itu, kapal kapal kami juga siap dioptimalkan untuk penyaluran bantuan ke wilayah terdampak banjir di Sumatera,” ujarnya.

    PIS terus berupaya menjaga pasokan energi dalam negeri di tengah tantangan cuaca yang ekstrem. Seperti yang terjadi di Fuel Terminal Medan, sebanyak 3 kapal yang membawa BBM berupa 280 ribu barel Pertalite dan 30 ribu KL solar sempat kesulitan bersandar.

    Kesulitan tersebut dialami sejak 23 November 2025, sebelum berhasil sandar pada 1 Desember 2025. Selama menunggu kapal bisa bersandar, PIS berkoordinasi intens dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk mitigasi alih distribusi penyaluran BBM dari IT Lhokseumawe, FT Kisaran, dan FT Siantar ke FT Medan Group via truk tangki sejak tanggal 23 November 2025.

    Ditambah dengan percepatan armada dengan penyediaan 2 kapal untuk angkut pasokan stok BBM berupa 100 ribu barel pertalite dan 6 ribu KL solar di area Sumatera, yang tiba pada 28–29 November 2025.

    PIS juga berkontribusi dalam menyalurkan energi dan bantuan masyarakat bagi masyarakat terdampak banjir di Sumatera. Salah satunya adalah wilayah Sumatera Utara, khususnya di Sibolga.

    “Kami terus bergerak cepat untuk mengatasi kendala pengangkutan BBM dan berharap kondisi cuaca bisa membaik hingga distribusi energi bisa berjalan maksimal, dan distribusi bantuan bisa diterima oleh masyarakat terdampak,” kata Vega.

    Di sisi lain, total 332 kapal tanker pengangkut minyak mentah, BBM, dan LPG, PIS siapkan untuk memastikan penyaluran energi hingga pelosok negeri pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Di samping itu, PIS juga telah menyiapkan 338 kapal pendukung (tugboat) dari PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) untuk kelancaran proses proses sandar dan bongkar muat di pelabuhan.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Pasok BBM hingga LPG ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

    Pertamina Pasok BBM hingga LPG ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga melakukan upaya tanggap darurat melalui jalur darat, laut hingga udara untuk memasok layanan energi tetap tersedia di wilayah terkena bencana di Sumatera.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa perusahaan bergerak cepat untuk mengamankan distribusi energi.

    “Kami menerapkan semua jalur distribusi untuk memastikan masyarakat tetap bisa mengakses BBM, LPG, dan Avtur. Operasional SPBU bertahap sudah berangsur normal untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat,” ujar Mars Ega dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

    Untuk jalur darat, Mars Ega menyebut pihaknya mengerahkan berbagai penguatan logistik, di antaranya mobilisasi 66 Awak Mobil Tangki (AMT) lintas pulau, pengoperasian 36 mobil tangki BBM tambahan, serta pengiriman 30 unit skid tank LPG untuk memperlancar pendistribusian LPG di wilayah terdampak.

    Kondisi infrastruktur yang terdampak mendorong Pertamina Patra Niaga untuk memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak. Bersama TNI Angkatan Udara, Pertamina Patra Niaga menyalurkan BBM dan Avtur melalui pesawat Hercules dan pesawat perintis ke Sibolga, Aceh Tengah, dan Bener Meriah, sebagai dukungan atas proses evakuasi dan percepatan pemulihan wilayah yang sulit dijangkau jalur darat.

    Pertamina Patra Niaga juga mengirimkan BBM dan LPG melalui jalur laut untuk menjangkau masyarakat terdampak di Aceh. Sebanyak 9 skid tank LPG dan 4 armada mobil tangki BBM turut dikirimkan ke Aceh dalam rangka memastikan kebutuhan energi tetap terpenuhi di seluruh wilayah.

    “Situasi darurat ini menuntut kami bekerja cepat sebagai upaya dalam pemulihan energi di Sumatera. Distribusi energi adalah tulang punggung pemulihan masyarakat. Kami pastikan semua lini bergerak dan saling terhubung, baik darat, laut, maupun udara. Pertamina Patra Niaga all out untuk mendukung pemulihan Sumatera,” tambah Mars Ega.

    Sebagai bentuk dukungan kepada semua pihak dan layanan publik, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan kanal layanan informasi untuk pihak-pihak yang membutuhkan informasi lebih lanjut terkait distribusi energi dan penanganan kondisi darurat.

    Untuk lembaga dan instansi dapat menghubungi 0822-7692-9620 dan untuk masyarakat umum dapat menghubungi layanan resmi Pertamina Contact Center 135.

    (rea/hns)