kab/kota: Tangki

  • Triumph Luncurkan Moge Murah, Harganya Cuma Rp 50 Jutaan

    Triumph Luncurkan Moge Murah, Harganya Cuma Rp 50 Jutaan

    Jakarta

    Produsen roda dua asal Inggris, Triumph meluncurkan motor gede (moge) murah untuk konsumen di India. Kendaraan tersebut bernama Triumph Thruxton 400 dan hanya dibanderol Rp 50 jutaan. Apa saja kelebihannya?

    Dilansir dari Gaadiwaadi, Kamis (7/8), Triumph Thruxton 400 merupakan moge bergaya café racer. Kuda besi tersebut kemungkinan besar dikembangkan Triumph bersama produsen asal India, Bajaj Auto. Sebab, keduanya telah terlibat proyek bersama sejak beberapa tahun terakhir.

    Selayaknya moge café racer, Thruxton 400 menggunakan kepala ‘buntung’, stang jepit, tangki bahan bakar ramping, cowl jok bullet, spion ujung stang dan ekor yang dirancang agak menggantung. Meski berstatus sebagai produk Triumph, namun nuansa India di motor itu terasa begitu kuat.

    Triumph Thruxton 400. Foto: Doc. Triumph

    Triumph Thruxton 400 pakai rangka baja tubular model hybrid spine/perimeter yang dipadukan dengan swingarm aluminium cor dua sisi. Suspensinya mengusung fork upside-down Big Piston 43 mm di depan dan monoshock belakang gas-charged yang sudah dilengkapi reservoir eksternal plus pengaturan preload.

    Dibanding Triumph Speed 400, posisi berkendara Thruxton 400 dibuat jauh lebih agresif. Setangnya pakai model clip-on yang 40 mm lebih sempit dan 246 mm lebih rendah. Sementara posisi footpeg juga dimundurkan 86 mm dan dinaikkan 27 mm untuk menciptakan karakter lebih sporty.

    Triumph Thruxton 400 dibekali mesin TR-Series 398 cc satu silinder dengan semburan daya 42 PS di 9.000 rpm dan torsi 37,5 Nm di 7.500 rpm. Spesifikasi tersebut masih lebih baik dibandingkan Speed 400 sebagai saudara kandungnya.

    Triumph Thruxton 400. Foto: Doc. Triumph

    Thruxton 400 hadir dengan teknologi modern seperti throttle ride-by-wire, kontrol traksi yang bisa dimatikan, slipper & assist clutch, ABS dual-channel, dan port charger USB-C. Panel instrumennya pakai model satu dial dengan speedometer analog yang dipadukan layar LCD multifungsi, sementara pencahayaannya full LED.

    Di India, Thruxton 400 dibanderol 274 ribu rupee atau sekira Rp 51,02 juta. Moge murah tersebut baru akan dipasarkan di luar India mulai tahun depan.

    (sfn/dry)

  • Viral di Lampung, Bendera One Piece Berkibar di Mobil Tangki Sedot WC

    Viral di Lampung, Bendera One Piece Berkibar di Mobil Tangki Sedot WC

    Menanggapi fenomena itu, Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan penolakan keras terhadap pengibaran simbol selain bendera Merah Putih, termasuk bendera bajak laut anime.

    Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menegaskan bahwa bendera negara tidak boleh disandingkan atau digantikan dengan simbol budaya populer dalam bentuk apapun.

    “Kita sudah sepakat bahwa bendera kita adalah Merah Putih. Kita tidak mempercayai selain bendera itu. Sudah, hidup Merah Putih,” ujar Marindo, Rabu (6/8).

    Dia mengimbau masyarakat agar tidak mengibarkan bendera berlatar hitam dengan simbol tengkorak tersebut, apalagi menjelang momen sakral kemerdekaan RI.

    “Pokoknya jangan mendirikan atau mengibarkan bendera selain Merah Putih,” tegas dia.

    Kendati demikian, Marindo menyebut pemerintah daerah hanya memberikan imbauan dan tidak akan melakukan penertiban secara represif.

    “Tidak ada instruksi sweeping. Ini murni imbauan,” katanya.

  • Top 3 News: SPBU Kembangan Ditutup Sebulan Gara-Gara Tangki Pertalite Diisi Solar Bikin Motor Mogok Massal – Page 3

    Top 3 News: SPBU Kembangan Ditutup Sebulan Gara-Gara Tangki Pertalite Diisi Solar Bikin Motor Mogok Massal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menjatuhkan sanksi tegas kepada SPBU 34.116.12 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, buntut dari viralnya sejumlah kendaraan yang mogok usai mengisi BBM di lokasi tersebut pada Senin 4 Agustus 2025. Itulah top 3 news hari ini.

    Menurut Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Susanto Satria, SPBU Meruya Utara dikelola oleh mitra Pertamina. Begitu kasus mencuat, pihak pengelola langsung bergerak cepat menindaklanjuti keluhan konsumen.

    Sementara itu, jika melihat di peta, wilayah Cibubur ke Jakarta hanya belasan kilometer. Tetapi bagi para pekerja di kota penyangga yang saban hari pulang pergi, melalui dua kawasan itu bak melewati dua dunia berbeda.

    Seperti pengakuan Tio (32), pekerja di industri kreatif Jakarta. Baginya, perjalanan dari rumah ke tempat kerja bukan sekadar rutinitas. Lebih dari itu, bagian pengorbanan besar demi keluarga. Meski diakuinya ongkos transportasi untuk menuju tempat kerja bikin ‘boncos’.

    Tio sebelumnya tinggal di sebuah apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan. Lokasinya lebih dekat ke kantor. Tetapi lama kelamaan, dia dan keluarga kecilnya merasa hidup di apartemen terlalu sempit untuk anak mereka yang sedang bertumbuh.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan reaksi Presiden Prabowo Subianto soal ramainya pengibaran bendera bergambar bajak laut dari anime One Piece jelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia atau HUT ke-80 RI.

    Mensesneg Prasetyo Hadi menyebut, Prabowo tak mempermasalahkan apabila pengibaran bendera One Piece tersebut merupakan bentuk ekspresi kreativitas masyarakat.

    Namun, dia menekankan pengibaran bendera One Piece jangan sampai dibenturkan atau disandingkan dengan bendera Merah Putih. Prasetyo menekankan Merah Putih merupakan satu-satunya bendera bangsa Indonesia.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Selasa 5 Agustus 2025:

    Polisi Bongkar Alat Ukur BMM di SPBU Pemalang, Apa Temuannya?

  • Puluhan motor rusak akibat isi BBM campur solar di SPBU Jakbar

    Puluhan motor rusak akibat isi BBM campur solar di SPBU Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 25 unit sepeda motor diduga rusak akibat mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite tercampur solar pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Pertamina di Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar).

    “Sekitar 25 motor tapi belum dicek lagi. Kerusakan antara lain ganti busi, injeksi, ganti oli. Tapi itu kurang lebih cuman tiga motor aja, selebihnya itu kuras tangki,” kata pegawai bengkel motor di dekat SPBU itu, Della di Jakarta, Selasa.

    Della menyebut, berdasarkan cerita dari para pemilik sepeda motor, Pertamina atau SPBU telah bertanggung jawab dengan membayar ganti rugi para pengendara.

    “Katanya ada ganti rugi. Siapa pun korbannya diganti oleh Pertamina,” kata Della.

    Kini, pegawai di bengkal tempat Della sedang bekerja memperbaiki puluhan motor itu hanya dua teknisi.

    “Lama pekerjaan per sepeda motor tak bisa diperkirakan karena hanya dua teknisi,” kata Della.

    Bengkelnya pun memberikan garansi selama tujuh hari bagi motor-motor yang diperbaiki.

    “Ada garansi tujuh hari. Kalau ada keluhan lagi, kita perbaiki lagi,” ujar Della.

    Hingga pukul 12.08 WIB, pihak SPBU belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait pemeriksaan oleh kepolisian karena manajemen pom bensin itu sedang tidak di lokasi.

    Operasional SPBU itu juga ditutup, sehingga banyak pengendara yang akhirnya putar balik dan tak jadi mengisi BBM.

    Sebelumnya, mereka mengakui bahwa mogoknya sepeda motor sejumlah pengendara usai mengisi bahan bakar di SPBU itu disebabkan kelalaian petugas.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung. BBM (bahan bakar minyak) biosolar masuk ke pertalite. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut tidak memindahkan selangnya ke tanki. Sehingga terjadi mogok pada motor pelanggan,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Ramses Sitorus di lokasi, Senin (4/8).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi turun tangan selidiki Pertalite tercampur solar di SPBU Kembangan

    Polisi turun tangan selidiki Pertalite tercampur solar di SPBU Kembangan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mendalami insiden dugaan tercampurnya bahan bakar minyak (BBM) solar dengan Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat yang menyebabkan mogoknya sepeda motor sejumlah pengendara.

    Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung menyebutkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.

    “Kami sudah turunkan tim untuk lakukan pemeriksaan di lokasi. Selain itu, pihak manajemen SPBU juga kami panggil untuk dimintai keterangan dan dilakukan proses BAP,” kata Arfan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Penyelidikan itu tetap tetap dilakukan, kendati pun pihak manajemen SPBU telah mengonfirmasi tercampurnya BBM solar dengan Pertalite disebabkan oleh kelalaian petugas.

    “Ada dugaan bahwa terjadi kesalahan pengisian bahan bakar yang dilakukan pegawai SPBU. Seharusnya BBM solar diisi ke dalam tangki tanam BBM jenis solar ini salah masuk ke tangki Pertalite,” kata Arfan.

    Saat ini lokasi SPBU tersebut telah diberi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

    Pihak kepolisian juga tengah berkoordinasi dengan Pertamina dan pihak SPBU untuk menyelidiki adanya unsur kelalaian atau pidana dalam peristiwa ini.

    Pihaknya pun telah memanggil lebih dari tiga orang saksi, termasuk manajer dan supervisor SPBU.

    “Saksi-saksi seperti petugas pada saat itu, manajer, supervisor. Kami periksa dari pagi pukul 10.00 WIB, belum bisa dipastikan sampai jam berapa,” ujar Arfan.

    Jika terbukti ada unsur kelalaian, kata Arfan, bisa dikenakan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

    Hingga pukul 12.08 WIB, pihak SPBU belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
    Hal itu lantaran manajemen SPBU sedang tidak berada di lokasi.

    Operasional SPBU itu juga ditutup, sehingga banyak pengendara yang akhirnya putar balik dan tak jadi mengisi bahan bakar minyak (BBM).

    Sebelumnya diberitakan, Pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat menyampaikan bahwa mogoknya sepeda motor sejumlah pengendara usai mengisi bahan bakar di SPBU itu disebabkan kelalaian petugas.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung. BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut tidak memindahkan selangnya ke tanki. Sehingga terjadi mogok motor-motor customer,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Ramses Sitorus di lokasi, Senin (4/8).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi panggil pihak SPBU Kembangan soal pertalite tercampur solar

    Polisi panggil pihak SPBU Kembangan soal pertalite tercampur solar

    Jakarta (ANTARA) – Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat memanggil pihak manajemen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, terkait insiden tercampurnya pertalite dengan solar.

    “Pasti kami BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Kami panggil mereka hari ini untuk BAP,” ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Dia menyebutkan pihaknya memanggil lebih dari tiga orang saksi, termasuk manajer dan supervisor SPBU.

    “Saksi-saksi, seperti petugas pada saat itu, manajer, supervisor. Kami periksa dari pagi pukul 10.00 WIB, belum bisa dipastikan sampai jam berapa,” ujar dia.

    Jika terbukti ada unsur kelalaian, sambung dia, maka dapat dikenakan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

    Hingga pukul 12.08 WIB, pihak SPBU belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait pemeriksaan oleh pihak kepolisian karena diketahui manajemen SPBU tidak berada di lokasi.

    Operasional SPBU tersebut juga ditutup sehingga banyak pengendara yang akhirnya putar balik dan batal mengisi bahan bakar minyak (BBM).

    Sebelumnya, pihak SPBU 34.116.12 di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat, melaporkan akibat kelalaian petugas, sejumlah sepeda motor mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung. BBM biosolar masuk ke pertalite. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut tidak memindahkan selangnya ke tanki. Sehingga terjadi mogok motor-motor customer,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Ramses Sitorus, Senin (4/8).

    “Sejauh ini yang ada laporan, saya belum lihat semua, laporan 20 kiloliter ditambah 8.000 liter dari solarnya (yang secara lalai dimasukkan petugas),” sambung dia.

    Menindaklanjuti kelalaian tersebut, pihaknya bertanggung jawab dengan membayar kerugian atau kerusakan yang dialami oleh para pengendara.

    “Akibat dari semua ini kami tanggung jawab. Untuk kerugian dari customer kami tanggung,” tegas dia.

    Setelah mendapat laporan pertama kerusakan sepeda motor pelanggan akibat BBM yang tidak sesuai, pihak SPBU 34.116.12 langsung menghentikan penjualan BBM pertalite.

    “Sejauh ini, laporan ke saya baru 15 (motor). Dan kami akan data lagi, barang kali ada customer yang habis dari sini mungkin tidak sadar. Motornya masih jalan,” ujar Ramses.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SPBU Jakbar buka-tutup usai insiden solar tercampur pertalite

    SPBU Jakbar buka-tutup usai insiden solar tercampur pertalite

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 34.116.12 di Kembangan, Jakarta Barat sempat buka-tutup usai kejadian tercampurnya bahan bakar minyak (BBM) solar dengan pertalite.

    Berdasarkan pantauan di lokasi pada Selasa pukul 10.15 WIB, antrean pengendara motor dan mobil untuk mengisi BBM masih mengular.

    Sebagian besar dari mereka hendak mengisi bahan bakar pertamax untuk sepeda motor dan solar untuk mobil.

    Operasional di SPBU tersebut awalnya berjalan lancar, di setiap lajur terdapat pengendara yang mengantre untuk isi BBM.

    Namun pada pukul 11.00 WIB, pihak SPBU Kembangan menutup operasionalnya. Salah satu pengendara yang sempat membeli pertamax, Alwan (22), mengaku sudah mengetahui insiden tercampurnya pertalite dengan solar di SPBU tersebut.

    Akan tetapi, dia tetap mendatangi SPBU tersebut karena merupakan yang terdekat dan kondisi bensin di motornya sudah habis.

    “Kebetulan sekalian lewat habis kuliah di Mercu Buana, terus bensin abis, terus lewat sini, enggak apa-apa lah. Terpaksa sih. Soalnya mau ke sana di rasa jauh, takutnya keburu habis bensinnya,” kata Alwan saat ditemui di lokasi, Selasa.

    Meski demikian, dia mengaku khawatir dengan mesin motornya lantaran insiden tersebut.

    Menurut dia, peristiwa itu tidak hanya bisa merugikan dirinya, tetapi juga banyak konsumen lainnya.

    “Ada lah pasti (kekhawatiran) karena kan biosolar masuk ke pertalite, fatal lah buat petugas, harusnya enggak bisa begitu, enggak pantas lah sampai salah begitu,” ungkap Alwan.

    Dia pun berharap insiden tersebut ke depannya dapat menjadi pelajaran bagi pihak SPBU Kembangan agar lebih mengetatkan pengawasan sebelum menyalurkan bahan bakar kepada konsumen.

    Sebelumnya, pihak SPBU 34.116.12 di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat, melaporkan akibat kelalaian petugas, sejumlah sepeda motor mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung. BBM biosolar masuk ke pertalite. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut tidak memindahkan selangnya ke tanki. Sehingga terjadi mogok motor-motor customer,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Ramses Sitorus, Senin (4/8).

    “Sejuah ini yang ada laporan, saya belum lihat semua, laporan 20 kiloliter ditambah 8.000 liter dari solarnya (yang secara lalai dimasukkan petugas),” sambung dia.

    Menindaklanjuti kelalaian tersebut, pihaknya bertanggung jawab dengan membayar kerugian atau kerusakan yang dialami oleh para pengendara.

    “Akibat dari semua ini kami tanggung jawab. Untuk kerugian dari customer kami tanggung,” tegas dia.

    Setelah mendapat laporan pertama kerusakan sepeda motor pelanggan akibat BBM yang tidak sesuai, pihak SPBU 34.116.12 langsung menghentikan penjualan BBM pertalite.

    “Sejauh ini, laporan ke saya baru 15 (motor). Dan kami akan data lagi, barang kali ada customer yang habis dari sini mungkin tidak sadar. Motornya masih jalan,” ujar Ramses.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina tutup SPBU Jakbar yang sebabkan motor mogok

    Pertamina tutup SPBU Jakbar yang sebabkan motor mogok

    SPBU ini adalah SPBU swasta dan sudah kami beri sanksi tegas berupa penutupan sementara untuk investigasi menyeluruh,

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menutup sementara SPBU 34.116.12 Meruya Utara, Jakarta Barat, setelah terdapat keluhan berupa motor mogok dari konsumen setelah membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU tersebut.

    “SPBU ini adalah SPBU swasta dan sudah kami beri sanksi tegas berupa penutupan sementara untuk investigasi menyeluruh,” ucap Area Manager Communications Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Susanto August Satria, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

    Pertamina Patra Niaga, lanjut dia, memiliki standar ketat terhadap kualitas dan keamanan distribusi BBM, sehingga setiap pelanggaran akan ditindak tegas.

    Terkait dengan konsumen yang terdampak, Satria menyampaikan SPBU telah memberikan pelayanan perbaikan motor ke bengkel dan mengisi penuh kendaraannya dengan BBM jenis Pertamax.

    “Konsumen yang melaporkan kendala di SPBU sudah ditangani. Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh dalam pelayanan kepada masyarakat di SPBU baik yang kami kelola sendiri maupun swasta untuk melindungi hak konsumen,” ujarnya.

    Satria mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus melakukan perbaikan dan peningkatan sistem distribusi, pengawasan mutu, serta peningkatan kompetensi mitra SPBU di seluruh Indonesia.

    Ia juga menyampaikan, Pertamina terus memantau situasi di lapangan. Apabila masyarakat memiliki keluhan dan ingin melaporkan temuan-temuan, masyarakat dapat menghubungi Call Center 135 atau mengirim surel (email) ke pcc135@pertamina.com.

    “Kami memohon maaf atas kejadian tersebut dan kami akan terus memperkuat sistem pengawasan dan kontrol mutu BBM agar kejadian serupa tidak terulang. Kami mengapresiasi masyarakat yang proaktif melaporkan dan terus terbuka terhadap masukan demi pelayanan yang lebih baik,” tutur Satria.

    Sebelumnya, Manajer SPBU 34.116.12 Pertamina Ramses Sitorus di Jakarta, Senin (4/5), mengakui adanya kelalaian petugas berakibat sepeda motor sejumlah pengendara mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu, kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut, tidak memindahkan selangnya ke tangki sehingga motor pelanggan mogok,” kata Ramses.

    Menindaklanjuti kelalaian tersebut, pihaknya siap membayar kerugian atau kerusakan yang dialami oleh para pengendara.

    Selain itu, setelah adanya laporan pertama kerusakan sepeda motor pelanggan akibat BBM yang tidak sesuai, pihaknya langsung memberhentikan semua penjualan BBM Pertalite.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa yang berkaitan dengan keamanan terjadi di Jakarta pada Senin (4/8), mulai dari penodongan senjata api di Jakarta Timur hingga penyiraman air keras di Jakarta Utara.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Polisi selidiki pria todongkan senjata api ke pemotor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyelidiki pria pengemudi mobil yang menodongkan senjata api ke pemotor di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Minggu (3/8) sore.

    “Terkait pengemudi mobil yang mengeluarkan senjata api di Banjir Kanal Timur (BKT), kami masih selidiki,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Empat pelajar di Jakarta Utara jadi tersangka penyiram air keras

    Jakarta (ANTARA) – Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok menetapkan empat pelajar berinisial AR, YA, JBS dan MA sebagai tersangka penyiram air keras terhadap pelajar berinisial AP (17) di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (1/8).

    “Keempat tersangka dijerat Pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan pasal 170 ayat 2 kedua KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal sembilan tahun,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok AKP Handam Samudro di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Fariz RM dituntut enam tahun penjara atas kasus narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menuntut terdakwa Fariz Roestam Munaf (Fariz RM) selama enam tahun penjara atas kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) jenis sabu.

    “Menjatuhkan terdakwa dengan pidana penjara selama enam tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara tetap ditahan,” kata salah satu JPU, Indah Puspitarani dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian sepeda motor beruntun pada dua titik di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (3/8) dini hari.

    “Masih kita lakukan penyelidikan. Korban dan saksi-saksi sudah kita periksa. Kemudian CCTV di dua lokasi, juga sudah kita ambil untuk bahan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Jaya Sibarani saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Ini penjelasan SPBU Jakbar soal motor pengendara mogok usai isi BBM

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Pertamina di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) mengakui adanya kelalaian petugas berakibat sepeda motor sejumlah pengendara mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu, kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut, tidak memindahkan selangnya ke tangki sehingga motor pelanggan mogok,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Pertamina, Ramses Sitorus di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 48 Jet Tempur KAAN Bakal Mengudara di Tanah Air, Pesawat Canggih Asal Turki untuk Segala Cuaca

    48 Jet Tempur KAAN Bakal Mengudara di Tanah Air, Pesawat Canggih Asal Turki untuk Segala Cuaca

    48 Jet Tempur KAAN Bakal Mengudara di Tanah Air, Pesawat Canggih Asal Turki untuk Segala Cuaca
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Indonesia resmi menandatangani kontrak pembelian 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN buatan
    Turkish Aerospace Industries
    (TAI), Turki.
    Memorandum of Understanding (MoU) awal ditandatangani pada 11 Juni 2025 di Jakarta, saat Indo Defence 2025, dan pada 26 Juli 2025 dilanjutkan dengan kontrak implementasi di Istanbul, saat pameran pertahanan IDEF 2025.
    Dengan nilai diperkirakan mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp162 triliun, KAAN akan menjadi armada baru TNI Angkatan Udara (AU) yang lengkap, mampu beroperasi di segala kondisi cuaca, dan dilengkapi teknologi siluman generasi terbaru.
    Pesawat ini diharapkan menjadi bagian penting dari modernisasi kekuatan udara Indonesia ke depan.
    Pembelian 48 unit KAAN diposisikan sebagai bagian dari strategi modernisasi alutsista Indonesia yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir.
    Kesepakatan Government-to-Government (G2G) antara Indonesia dan Turki menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya soal akuisisi, tetapi juga transfer teknologi, yang mencakup pembangunan fasilitas produksi dan pemeliharaan di Indonesia bersama PT Dirgantara Indonesia dan mitra lokal lainnya.
    “Basis industri lokal yang akan dibentuk di Indonesia diharapkan menjadi bukti nyata dari kemitraan yang saling menguntungkan dan berlandaskan pada persahabatan,” kata Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
    Kolaborasi ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mendorong kemandirian pertahanan nasional sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Turki.
    Indonesia sebelumnya juga memperbarui armadanya dengan pembelian pesawat Rafale asal Perancis serta membahas jet J-10 dari China dan F-15EX dari AS.
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa meskipun anggaran negara tengah di bawah tekanan efisiensi, pembelian pesawat ini tetap didukung melalui realokasi anggaran dari pos yang kurang produktif ke sektor strategis.
    Menurutnya, efisiensi bukan berarti tidak belanja sama sekali.
    Efisiensi merupakan relokasi untuk belanja hal yang lebih penting.
    “Makanya efisiensi, maknanya bisa dibilang ini sesuatu yang lebih baik,” kata Prasetyo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).
    Salah satu pos pengeluaran yang bisa diefisiensi adalah kegiatan tidak produksi seperti perjalanan dinas ke luar negeri.
    Anggaran ini digunakan untuk membeli kebutuhan lain, tidak terkecuali di bidang pertahanan negara.
    “Misalnya anggaran perjalanan dinas ke luar negeri. Kita merasa perlu untuk dikurangi supaya bisa dibagi untuk apa. Contoh tadi memperkuat pertahanan dengan kita menggunakan alutsista-alutsista yang memang itu kita butuhkan, kita perlukan,” ujar dia.
    Prasetyo mengungkapkan, pembelian 48 unit
    pesawat tempur KAAN
    dari Turki bertujuan untuk memperkuat pertahanan.
    Sebab, wilayah Indonesia luas dan dihuni oleh lebih dari 300 juta penduduk.
    Ia menyatakan, pembelian bukan berarti Indonesia ikut andil dalam perang yang berkecamuk di berbagai negara.
    “Bukan kita dalam rangka mau berperang, tapi sebagai sebuah negara besar, 300 juta penduduk dengan luas sebesar Eropa, kita harus memiliki pertahanan yang kuat,” kata Prasetyo.
    Senada, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pembelian tersebut memang didasari kebutuhan Indonesia meski saat ini ada efisiensi anggaran.
    “Pembelian-pembelian pesawat yang dimaksud dan sudah direncanakan itu, menurut saya dalam situasi dan kondisi pada saat ini yang kemudian tidak menentu, kita perlu juga memperkuat pertahanan kita,” kata Dasco di lokasi yang sama, Senin.
    Menurut Dasco, pesawat tempur penting di tengah situasi yang tidak menentu.
    Hal ini disampaikan untuk menjawab terkait pembelian puluhan unit pesawat tersebut di tengah efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
    Lagipula, kata Dasco, efisiensi APBN bukan berarti Indonesia tidak memiliki dana.
    Efisiensi dilakukan untuk mengalihkan belanja ke pos-pos yang lebih penting.
    “Berulang kali disampaikan bahwa efisiensi APBN itu bukan karena kita tidak ada dana. Tapi efisiensi APBN itu dilakukan untuk melakukan relokasi. Dari anggaran yang kemudian diefisiensikan, kemudian dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat,” ucapnya.
    KAAN diklaim memiliki kemampuan jet tempur generasi kelima, berkemampuan siluman, daya manuver tinggi, supercruise, visibilitas radar rendah, arsitektur avionik yang dapat beradaptasi, peningkatan kesadaran situasional, penargetan presisi, dan interoperabilitas.
    Jet tempur yang diproduksi oleh industri pertahanan Turkiye, Turkish Aerospace Industries ini disebut bisa digunakan di segala cuaca, bermesin ganda, dan generasi kelima yang dirancang untuk menjadi andalan armada penerbangan taktis Angkatan Udara Turkiye.
    KAAN dibuat dengan rangka pesawat yang tidak dapat diamati dengan jelas, menggunakan material penyerap radar canggih, dan memiliki permukaan bersudut yang meminimalkan penampang radar di beberapa pita frekuensi.
    Untuk sistem persenjataan, KAAN dilengkapi Bozdogan (Merlin), peluru kendali inframerah jarak pendek yang dirancang dalam pertempuran jarak jauh dan pertempuran udara jarak dekat, Gökdogan (Peregrine), peluru kendali radar jarak jauh yang dimaksudkan untuk misi pencegatan jarak jauh dan misi keunggulan udara.
    KAAN bisa membawa berbagai jenis peralatan mutakhir.
    Contohnya, dapat membawa rudal jelajah TUBITAK SAGE SOM-J yang awalnya dirancang untuk dibawa secara internal oleh F-35A.
    Dalam konfigurasi non-siluman, pesawat ini memiliki enam external hardpoints dan mampu membawa muatan bom yang jauh lebih berat.
    External hardpoints adalah titik-titik di sayap atau badan pesawat yang digunakan untuk membawa senjata, bom, roket, atau tangki bahan bakar tambahan.
    Jet tempur KAAN
    juga bisa membawa rudal jelajah Satha Atilan Orta Menzilli Muhimmat (SOM), termasuk SOM-B1 dengan pencocokan terminal inframerah dan SOM-B2 dengan hulu ledak penetrator dua tahap.
    Selain itu, pesawat tempur ini juga kompatibel dengan rudal MBDA Meteor yang menawarkan jangkauan luas dan panduan radar aktif dengan sistem propulsi ramjet.
    Sehingga, memiliki kemampuan menangani serangan yang hebat terhadap target yang lincah dan berkecepatan tinggi.
    Sistem pendorong
    jet tempur KAAN
    terdiri dari mesin turbofan afterburner kembar, dengan prototipe awal yang ditenagai oleh mesin General Electric F110-GE-129.
    Setiap mesin memberikan output daya dorong sekitar 29.000 pound-force (lbf), memfasilitasi kinerja kecepatan tinggi, akselerasi cepat, dan pelayaran supersonik yang berkelanjutan tanpa afterburner—fitur yang dikenal sebagai supercruise.
    Mesin ganda tersebut juga disebut masing-masing menghasilkan daya dorong 13.000 kilogram dan mencapai kecepatan maksimal 2.222 kilometer per jam.
    Kecepatan tersebut lebih dari satu kali kecepatan suara, atau tepatnya Mach 1,8.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.