kab/kota: Tangki

  • Bisa Tempuh Lebih dari 1.000 Km, Segini Harga Geely Starray EM-i

    Bisa Tempuh Lebih dari 1.000 Km, Segini Harga Geely Starray EM-i

    Jakarta

    Geely Auto Indonesia resmi membuka pre-booking Geely Starray EM-i. Mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) itu bisa menempuh jarak lebih dari 1.000 km sekali full.

    Geely Starray EM-i melakoni debutnya di GIIAS 2025. Bersamaan dengan pameran GIIAS Surabaya 2025, Geely merilis harga pre-booking untuk mobil tersebut secara nasional.

    Geely secara resmi membuka masa pre-book untuk Geely Starray EM-i. Harga pre-book Geely Starray EM-i Max ditawarkan di bawah Rp 499,8 juta OTR Jakarta dan di bawah Rp 504,8 juta OTR Surabaya.

    Model ini mengusung Geely EM-i Super Hybrid, teknologi cerdas yang menawarkan efisiensi energi maksimal, performa jangka panjang. Geely Starray EM-i dibangun di atas arsitektur GEA, sebuah platform global inovatif yang menjadi pionir dalam mengintegrasikan perangkat keras, sistem, ekosistem, dan teknologi AI ke dalam satu kerangka terhubung.

    Dari sisi performa, Geely Starray EM-i dilengkapi mesin hybrid dengan efisiensi termal tertinggi di kelasnya, mencapai 46,5%. Kehadiran baterai 18,4 kWh memungkinkan jarak tempuh listrik murni hingga 105 km, terjauh di kelasnya. Dipadukan dengan tangki bahan bakar 51 liter, kendaraan ini mampu melaju lebih dari 1.000 km, dengan konsumsi bahan baka setara 83 km per liter.

    EM-i, singkatan dari E-Motive Intelligence, menggabungkan tenaga listrik dan mesin bensin secara cerdas untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, performa lebih bertenaga, sekaligus menekan emisi gas buang. Teknologi ini dilengkapi SiC (Silicon Carbide) Intelligent Electric Control yang memungkinkan mobil tetap bertenaga dan juga responsif bahkan saat kapasitas baterai rendah.

    Dari sisi keselamatan, Starray EM-i hadir dengan sistem L2 ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang mencakup fitur-fitur modern seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, hingga Automatic Emergency Braking. Seluruh teknologi ini bekerja untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengemudi dan penumpang selama perjalanan.

    Geely menegaskan bahwa kehadiran Starray EM-i menjadi bukti keseriusannya dalam menghadirkan lini kendaraan elektrifikasi yang sesuai kebutuhan konsumen di Indonesia.
    SUV berteknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) ini bakal menjadi model kedua Geely yang dirakit secara lokal melalui skema knock down (KD), setelah merek asal China itu merakit model EX5 secara lokal di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM).

    (rgr/din)

  • Limbah Pabrik Ancam Sungai Brantas, KLH Pasang Garis Pengawasan di 5 Perusahaan Ini

    Limbah Pabrik Ancam Sungai Brantas, KLH Pasang Garis Pengawasan di 5 Perusahaan Ini

    JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) melakukan pengawasan terhadap lima perusahaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Jawa Timur, setelah ditemukan dugaan pelanggaran yang berpotensi mencemari lingkungan.

    “DAS Brantas adalah sumber kehidupan jutaan masyarakat Jawa Timur. Setiap perusahaan wajib menjalankan operasinya sesuai dokumen lingkungan dan standar baku mutu. Dugaan pelanggaran akan ditindaklanjuti sesuai aturan hukum,” ujar Deputi Bidang Penegakan Hukum (Gakkum) KLH/BPLH, Rizal Irawan di Jakarta, Antara, Kamis, 28 Agustus.

    Pengawasan dilakukan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) pada 20–23 Agustus 2025. Tim menemukan indikasi pencemaran yang memengaruhi kualitas air Sungai Brantas dan anak sungainya.

    Di PT Energi Agro Nusantara (Etanol), pelanggaran berupa perluasan lahan tanpa perubahan dokumen lingkungan serta pembuangan limbah ceceran pupuk hayati, mesin produksi, dan instalasi pengolahan air langsung ke Sungai Ngares dan Sungai Jinontro.

    Pada PT Molindo Raya Industrial (Etanol), PPLH mendapati pembangunan pondasi tangki etanol tanpa persetujuan lingkungan. Perusahaan juga membangun unit baru di luar dokumen UKL-UPL 2016, antara lain CO₂ Plant, CPU Plant, dan 12 tangki CO₂, serta tidak memiliki persetujuan teknis pemenuhan baku mutu air limbah.

    Sementara itu, PT Etanol Ceria Abadi diinformasikan sudah tidak beroperasi. Pengawasan di PT Sinergi Gula Nusantara (PG Ngadiredjo, Kediri) menemukan ketiadaan persetujuan teknis pemenuhan baku mutu air limbah domestik di fasilitas toilet karyawan, masjid, dan perkantoran, serta belum dilakukan pengambilan sampel kualitas udara ambien.

    Di lokasi berbeda, PT Sinergi Gula Nusantara (PG Gempolkrep) diketahui tidak memiliki tempat penyimpanan abu ketel, yang justru ditaruh di kolam penampungan air wet scrubber. Selain itu, rincian teknis penyimpanan limbah B3 belum terintegrasi dengan persetujuan lingkungan.

    Sebagai tindak lanjut, tim PPLH dari Deputi Gakkum KLH memasang papan peringatan dan garis pengawasan di empat perusahaan tersebut.

    Direktur Pengaduan dan Pengawasan KLH, Ardyanto Nugroho, mengatakan langkah awal berupa penutupan saluran limbah, pemasangan papan peringatan, dan garis pengawasan dilakukan untuk memastikan perusahaan melakukan perbaikan nyata.

    “Kami akan memberikan sanksi jika pelanggaran terus berlanjut dan tidak ada evaluasi dari pihak perusahaan,” kata Ardyanto.

    KLH/BPLH menegaskan komitmennya menjaga kualitas lingkungan DAS Brantas dan memastikan setiap perusahaan bertanggung jawab atas dampak operasionalnya.

  • Kenapa Konflik Israel dan Houthi Kembali Memanas?

    Kenapa Konflik Israel dan Houthi Kembali Memanas?

    Jakarta

    Pada hari Minggu (24/8), jet tempur Israel melancarkan serangan udara berskala besar ke ibu kota Yaman, Sana’a. Menurut militer Israel (IDF), sejumlah target militer berhasil dihantam: sebuah kompleks yang juga mencakup istana kepresidenan, dua pembangkit listrik, serta sebuah depot bahan bakar. Israel menegaskan, fasilitas-fasilitas itu digunakan oleh kelompok Houthi untuk kepentingan militer — baik untuk memasok listrik ke pusat komando maupun menyediakan bahan bakar bagi operasi drone.

    Otoritas Houthi melaporkan sedikitnya enam orang tewas dan hampir 90 orang terluka, termasuk banyak warga sipil. Gambar dan video dari Sana’a memperlihatkan tangki bahan bakar yang dilahap api, serta rumah-rumah penduduk yang rusak. Serangan ini bukan yang pertama dilakukan Israel terhadap Houthi, tetapi termasuk yang paling berat sejak front baru ini dibuka.

    Mengapa Israel bereaksi sekarang?

    Pemicu serangan itu terjadi dua hari sebelumnya. Pada 22 Agustus, Houthi menembakkan sebuah rudal ke arah Israel yang, menurut IDF, untuk pertama kalinya dilengkapi dengan submunisi — kepala peledak berisi bom-bom kecil. Senjata semacam ini dilarang secara internasional karena kerap menimbulkan korban sipil.

    Bagi Israel, penggunaan bom curah dipandang sebagai eskalasi kualitatif. Dengan serangan balik ini, pemerintah Israel diyakini ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya akan bertahan secara defensif, tetapi juga lebih agresif menyerang sumber ancaman di Yaman.

    Dalam beberapa bulan terakhir, intensitas serangan rudal dan drone dari Yaman memang meningkat. Menurut analis independen asal Yaman, Hannah Porter, ini menandai fase baru.

    “Yang baru adalah Houthi tampaknya mulai memasang submunisi dalam rudal mereka. Bahkan jika rudal berhasil ditembak jatuh, pecahan atau bagian berisi bom kecil tetap bisa jatuh di Israel dan meledak saat menghantam tanah,” kata Porter dalam wawancara dengan DW. “Tujuannya jelas: menimbulkan dampak lebih besar, bahkan di sekitar Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.”

    Sejak kapan Houthi menyerang Israel?

    Konfrontasi ini berawal pada musim gugur 2023. Saat itu, tak lama setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober, Houthi menyatakan melakukan “serangan solidaritas” terhadap Israel. Pada 19 Oktober, Angkatan Laut AS untuk pertama kalinya menembak jatuh rudal Houthi di atas Laut Merah yang diduga mengarah ke Israel. Pada 31 Oktober, Houthi secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka telah menembakkan drone dan rudal ke arah Eilat.

    Israel membalas dengan serangan udara ke target-target Houthi di Hodeida, kota pelabuhan di Laut Merah bagian barat Yaman yang sebelumnya juga kerap diserang oleh Saudi.

    Menurut Porter, serangan Houthi memiliki logika strategis. “Sejak 7 Oktober 2023, Houthi menyerang Israel secara konsisten. Ada jeda dan fluktuasi frekuensi, tapi mereka berulang kali menegaskan: tidak peduli berapa banyak serangan udara yang mereka terima, baik dari Israel maupun AS, mereka akan melanjutkan kampanye ini.”

    Apa kepentingan Houthi?

    Houthi, yang menyebut diri sebagai Ansar Allah, sejak 2014 menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman. Mereka berperang melawan pemerintah yang didukung Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Karena terisolasi secara internasional, Houthi sangat bergantung pada aliansi dengan Iran.

    Menurut temuan PBB, Teheran selama bertahun-tahun memasok senjata, teknologi rudal dan drone, serta dukungan pelatihan militer. Bagi Iran, Houthi adalah alat penting untuk menekan Arab Saudi, AS, maupun Israel.

    Sementara bagi Houthi, perang di Gaza menjadi panggung untuk menampilkan diri sebagai bagian dari “poros perlawanan”. Mereka mengemas serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas muslim dengan Palestina, yang sekaligus memperkuat dukungan internal di Yaman. Selain itu, mereka berharap aksi ini memberi sorotan internasional yang bisa menguntungkan posisi mereka dalam perundingan damai perang saudara di Yaman.

    Namun kondisi kemanusiaan di Yaman sangat mengkhawatirkan. Kelaparan, kekurangan gizi, dan malnutrisi mencapai rekor tertinggi. Lebih dari separuh penduduk, menurut PBB, bergantung pada bantuan kemanusiaan. Infrastruktur dan sistem kesehatan nyaris kolaps akibat perang berkepanjangan.

    Dampak bagi Timur Tengah

    Eskalasi ini tidak hanya menyangkut Israel dan Yaman, tetapi juga mengganggu perdagangan global. Sejak akhir 2023, Houthi secara rutin mengancam kapal dagang di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab, salah satu jalur pelayaran tersibuk dunia. Banyak perusahaan pelayaran terpaksa memutar rute lewat Tanjung Harapan, Afrika Selatan, yang membuat biaya melonjak drastis.

    Untuk melindungi jalur laut, AS dan Inggris meluncurkan operasi maritim Prosperity Guardian pada Desember 2023. Sejak itu, pasukan Barat beberapa kali melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi. Serangan terbaru Israel kini menjadi bagian dari pola aksi militer internasional yang bertujuan membatasi agresi Houthi.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    Simak juga Video: Netanyahu Klaim Rudal Israel Hantam Istana Presiden Yaman

    (ita/ita)

  • Awas Pabrik Gula Meledak-Swasembada Terancam, Ini Biang Keroknya

    Awas Pabrik Gula Meledak-Swasembada Terancam, Ini Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kekhawatiran baru muncul di kalangan petani tebu terkait penumpukan tetes tebu atau molase di pabrik gula. Jika disimpan terlalu lama dalam jumlah besar, molase berpotensi menimbulkan kecelakaan industri serius, termasuk ledakan.

    Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen menjelaskan, sifat molase bisa berubah ketika lama tersimpan. Cairan hasil samping produksi gula itu dapat mengeras dan mengalami reaksi kimia berbahaya, bahkan berpotensi bisa meledak.

    Sementara itu, molase yang disimpan terlalu lama juga akan mengalami proses fermentasi. Jika gas hasil fermentasi menumpuk di tangki tanpa ventilasi atau pengamanan memadai, tekanannya dapat meningkat hingga berujung ledakan.

    “Dia (molase) bisa berubah sifatnya. Sudah berfermentasi dan itu bahkan kalau itu tidak segera ditangani, dikeluarkan, itu bisa meledak. Kalau meledak bisa juga terjadi pencemaran lingkungan,” kata Soemitro dalam Seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

    Soemitro menegaskan, persoalan molase bukan hanya soal harga yang anjlok dan tidak terserap pasar, tetapi juga membawa risiko lingkungan.

    “Jadi dampak tidak bisa terjualnya molase (tetes tebu) itu lebih berbahaya, tidak hanya secara ekonomis, pada lingkungan juga bisa berdampak kurang bagus,” ujarnya.

    Ia menambahkan, tumpukan molase yang tak tertangani bisa memaksa pabrik gula menghentikan penggilingan tebu.

    Kondisi itu berpotensi merugikan petani sekaligus mengganggu target swasembada gula nasional, meski tahun ini produksi tebu diperkirakan meningkat.

    Karena itu, APTRI mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk menunda penerapan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Soemitro meminta aturan tersebut dikaji ulang dan untuk sementara kembali menggunakan Permendag 8/2024 agar tidak menimbulkan kerugian lebih luas.

    “Tidak apa-apa itu diadakan peninjauan kembali, asal itu ada alasannya. Nah alasannya sekarang sudah cukup. Tinggal waktunya ini. Tunda dulu lah, jangan tanggal 29 Agustus (diimplementasikan), itu sudah besok lusa ya,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tak Cuma Padamkan Api, Petugas Damkarla Gresik Juga Bantu Angkat Sepeda Motor Roda Tiga yang Masuk Selokan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Agustus 2025

    Tak Cuma Padamkan Api, Petugas Damkarla Gresik Juga Bantu Angkat Sepeda Motor Roda Tiga yang Masuk Selokan Surabaya 27 Agustus 2025

    Tak Cuma Padamkan Api, Petugas Damkarla Gresik Juga Bantu Angkat Sepeda Motor Roda Tiga yang Masuk Selokan
    Tim Redaksi
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik tidak hanya berperan memadamkan api. Mereka juga terlibat dalam evakuasi sepeda motor roda tiga yang terjatuh ke dalam selokan.
    Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (27/8/2025) di Jalan Raya Diponegoro, tepatnya di depan gapura masuk Dusun Srembi, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur.
    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik, Suyono, menjelaskan bahwa insiden bermula ketika sepeda motor roda tiga yang dikendarai Ainur Rofiq tiba-tiba terperosok ke dalam selokan.
    “Kejadian di luar dugaan. Pak Ainur Rofiq entah ngantuk atau gimana, motor tiga roda merek Viar yang dikendarainya itu tiba-tiba masuk ke dalam selokan di pengujung kampung, Dusun Srembi, Desa Kembangan,” ujar Suyono.
    Ia menambahkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, namun baru dilaporkan beberapa jam kemudian oleh seorang petugas keamanan Perumahan Grand Gresik Harmoni yang berjarak tidak jauh dari lokasi.
    “Kejadian sebenarnya pukul 10.00 WIB, tapi baru dilaporkan oleh salah seorang satpam Perumahan Grand Gresik Harmoni, atau laporan masuk kami terima itu hampir pukul dua (pukul 13.51 WIB) siang,” ungkapnya.
    Untuk menolong sepeda motor roda tiga milik Ainur Rofiq yang terjatuh di selokan, Damkarla Gresik menerjunkan 10 petugas dengan dukungan satu mobil rescue pikap Isuzu Panther dan satu unit mobil suplai air.
    “Mobil tangki suplai Hino kecil itu serta tali tampar untuk menarik ke atas jalan, tossa merek Viar yang telah terperosok di selokan samping jalan,” kata Suyono.
    Setelah bekerja sama dengan masyarakat sekitar, sepeda motor roda tiga tersebut akhirnya berhasil dievakuasi dari dalam selokan dan ditarik ke permukaan sekitar pukul 15.37 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragis! Bus Terbalik di Afghanistan Tewaskan 25 Orang, 27 Luka

    Tragis! Bus Terbalik di Afghanistan Tewaskan 25 Orang, 27 Luka

    Jakarta

    Setidaknya 25 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka ketika sebuah bus terbalik di Afghanistan timur pada hari Rabu (27/8). Insiden tragis ini terjadi seminggu setelah kecelakaan lalu lintas paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

    Kecelakaan itu terjadi “akibat kelalaian pengemudi” di jalan raya dekat ibu kota Afghanistan, Kabul yang mengarah ke kota Kandahar di Thailand selatan, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Abdul Mateen Qani, dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/8/2025).

    Qani mengatakan 25 orang tewas dan 27 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena luka-luka. Tidak disebutkan seberapa parah luka-luka yang dialami para korban.

    Kecelakaan lalu lintas yang mematikan sering terjadi di Afghanistan. Sebagian kecelakaan disebabkan oleh kondisi jalan yang buruk setelah konflik selama beberapa dekade, perilaku mengemudi yang sembrono di jalan raya, dan kurangnya regulasi.

    Sebelumnya pada Selasa (19/8) lalu, 78 orang, termasuk lebih dari selusin anak-anak, tewas di Provinsi Herat bagian barat, ketika sebuah bus yang membawa migran yang kembali dari Iran, bertabrakan dengan sebuah sepeda motor dan sebuah truk. Peristiwa itu disebut sebagai kecelakaan lalu lintas paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

    Pada bulan Desember tahun lalu, dua kecelakaan bus yang melibatkan sebuah truk tangki bahan bakar dan sebuah truk di jalan raya yang melintasi Afghanistan tengah, menewaskan sedikitnya 52 orang.

    (ita/ita)

  • Petani Tebu Ancam Kepung Kemendag, Ini Sebabnya!

    Petani Tebu Ancam Kepung Kemendag, Ini Sebabnya!

    Jakarta

    Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa jika Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak segera merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APTRI, M Nur Khabsyin, mengatakan permintaan ini disampaikan seiring menumpuknya stok molasis (tetes tebu) dari petani yang tak kunjung terserap imbas Permendag 16 Tahun 2025 yang membuka keran impor etanol tanpa kuota maupun persetujuan teknis dari badan terkait.

    Sebab etanol sendiri merupakan salah satu produk akhir dari pengolahan tetes tebu. Di mana menurut Nur saat ini tangki-tangki penyimpanan tetes tebu di pabrik gula akan segera meluap karena sudah kelebihan stok.

    “Kalau tidak direvisi atau tidak kembali ke Permendag yang sebelumnya (Permendag 8/2024), petani tebu tetap akan melakukan ujuk rasa di Kementerian Perdagangan,” kata Nur saat ditemui di sela-sela Seminar Ekosistem Gula Nasional di Royal Kuningan Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).

    Senada, Ketua Umum DPN APTRI Soemitro Samadikoen meminta agar pemerintah tetap memberlakukan Permendag 8/2024, meski telah dicabut dan diganti dengan Permendag 16/2025. Menurutnya, langkah ini bisa mengendalikan tetes gula di pabrik.

    “Sambil menunggu revisi, maka dimohon pemberlakuan Permendag ini atau ditunda, kembali kepada Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Sehingga nanti impor bahan yang itu bisa kita hasilkan, impor etanol kita ini tidak hanya dibatasi bea masuknya tetapi juga dibatasi kuantitasnya,” ujar Soemitro.

    Menurutnya jika aturan ini tidak segera direvisi, maka stok tetes tebu petani di pabrik-pabrik penggilingan akan luber karena kapasitas tampung sudah penuh.

    Masalahnya, komoditas tetes tebu ini lebih rentan untuk disimpan dalam waktu lama daripada gula. Sebab komoditas ini harus disimpan dalam wadah khusus yang jumlahnya sangat terbatas.

    “Kalau ini tidak ditindak segera, 5 hari yang lalu teman-teman petani Rejoagung melaporkan tetes di Rejoagung akan luber. Kalau ini luber berarti pabrik harus berhenti giling. Kalau itu berhenti giling, tebu yang sekarang sudah saatnya tebang bisa juga tertunda dan ini akan menunda banyak tebu,” paparnya.

    “Terus kami terima laporan juga beberapa pabrik yang sudah ini akhirnya kita kerahkan kepada yang sudah memberikan DP. anehnya molasis ini sudah dikasih DP, tapi karena macet yang sudah dikasih DP juga tidak mau ambil. Karena dia tidak punya tempat penyimpanan,” tutup Soemitro.

    Lihat juga Video: Gibran Panen Tebu di Sleman, Ada Titiek Soeharto-Panglima TNI

    (igo/fdl)

  • Babak Baru Korupsi Pertamina, Bakal Merembet ke SKK Migas?

    Babak Baru Korupsi Pertamina, Bakal Merembet ke SKK Migas?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) masih mengusut perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Dalam hal ini, korps Adhyaksa masih berfokus untuk melengkapi berkas perkara dan memperkuat pembuktian para tersangka, yaitu saudagar minyak Riza Chalid dkk.

    Teranyar, penyidik pada direktorat Jampidsus Kejagung RI telah memeriksa Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas, Djoko Siswanto (DS).

    Djoko diperiksa dalam kapasitasnya sebagai kasasi dalam kasus yang dinilai merugikan negara Rp285 triliun itu. Pemeriksaan Djoko dilakukan pada Senin (25/8/2025).

    Adapun, Djoko diperiksa dengan tujuh orang lainnya, yakni HSR selaku Analis Harga dan Subsidi di Dirjen Migas ESDM (2005-2014); LH selaku Junior Officer Gas Operation I PT Pertamina International Shipping; dan TN selaku Corporate Sevodary PT Pertamina (Persero) tahun 2020.

    Selanjutnya, SAP selaku Asisten Manajer Crude Trading ISC PT Pertamina (2017-2018); YS selaku SVP IT PT Pertamina; TK selaku SVP Sjared Services PT Pertamina; dan ES selaku Dirjen Migas pada Kementerian ESDM (2017) juga turut diperiksa.

    Alasan Kejagung Periksa Kepala SKK Migas

    Kapuspenkum Kejagung RI Anang Supriatna mengatakan DS diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM.

    “Kemarin ada pemeriksaan terhadap Mantan dirjen. Dan yang bersangkutan diperiksa terkait dengan perkara Pertamina ini, terus kapasitas sebagai saksi,” ujar Anang di Kejagung, dikutip Selasa (26/8/2025).

    Dia menambahkan Djoko dimintai keterangan terkait dengan kebijakannya terkait dengan tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    “Kapasitas dia jabatan saat itu tentunya kan dianggap kompeten mengetahui peristiwa tersebut, pendalaman seperti apa, pengetahuannya terhadap kegiatan-kegiatan yang diduga di situ ada terjadinya tindak pidana,” pungkas Anang.

    Kejagung Umumkan 18 Tersangka

    Secara total, Kejagung telah menetapkan 18 tersangka dalam perkara ini. Mulanya, Kejagung telah menetapkan tujuh tersangka mulai dari Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku Beneficial PT Navigator Khatulistiwa hingga eks Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RA) pada (25/2/2025).

    Selang sehari kemudian, Kejagung menjemput dua tersangka yakni Direktur Pemasaran Pusat & Niaga Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya (MK) dan VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne (EC) turut menjadi tersangka dalam perkara ini.

    Kemudian, Kejagung kembali menetapkan sembilan tersangka baru dari perkara ini. Satu dari sembilan tersangka itu merupakan sosok ternama di jagat pengusaha minyak di Tanah Air, yakni Riza Chalid.

    Berikut ini 18 tersangka yang telah ditetapkan Kejagung dalam kasus Pertamina 

    1. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS).

    2. Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi (YF).

    3. Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR).

    4. VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International Agus Purwono (AP).

    5. Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo (GRJ).

    6. Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin (SDS).

    7. Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati (DW).

    8. Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya (MK).

    9. VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne (EC).

    10. Vice President Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina tahun 2011-2015 atau Direktur Utama PT PPN sejak Juni 2021-Juni 2023, Alfian Nasution (AN).

    11. Eks Direktur Pemasaran & Niaga PT Pertamina Hanung Budya (HB).

    12. SVP Integrated Supply Chain Juni 2017 s.d. November 2018, saat ini menjabat sebagai Direktur Utama aktif PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho (TN).

    13. VP Crude & Product Trading ISC – Kantor Pusat PT Pertamina Persero Sejak 1 Juni 2019 – September 2020, Dwi Sudarsono (DS).

    14. Direktur Gas, Petrochemical & New Business, PT Pertamina International Shipping, Arif Sukmara (AS).

    15. Mantan SVP Integrated Supply Chain 2018 s.d. 2020, Hasto Wibowo (HW).

    16. Business Development Manager PT Trafigura Pte. Ltd periode November 2019-Oktober 2021 dan Senior Manager PT Trafigura (Manajemen Service) periode setelah November 2021, Martin Haendra Nata (MHN).

    17. Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi, Indra Putra (IP).

    18. Beneficial/ Owner (BO) PT Tangki Merak dan PT Orbit Terminal Merak, Muhammad Riza Chalid (MRC).

  • Unik! Buah Pengusir Tikus Ini Disulap Siswa SMA Jadi Bahan Bakar

    Unik! Buah Pengusir Tikus Ini Disulap Siswa SMA Jadi Bahan Bakar

    Jakarta

    Sekelompok siswa SMAN 21 Makassar berhasil menyulap buah simpalak yang biasanya dikenal beracun dan hanya dipakai sebagai pengusir tikus, jadi bahan bakar biodiesel ramah lingkungan. Penemuan mereka itu dilombakan pada ajang Toyota Eco Youth (TEY) ke-13.

    Salah satu anggota tim, Fairuz Zacky Sadewa, menjelaskan proses panjang yang harus ditempuh untuk mengolah buah simpalak, hingga menjadi biodiesel. Prosesnya tidak sederhana, buah simpalak perlu dikeringkan dulu dan kemudian hingga sampai proses ekstraksi.

    Toyota Eco Youth ke-13 Foto: (Luthfi Anshori/detikOto)

    “Kami mulai dengan mengumpulkan buah simpalak kering lalu dibelah untuk mengambil bijinya. Biji kemudian dikeringkan, dihaluskan, dan diekstraksi hingga menghasilkan minyak nabati,” tutur Fairuz di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Tahap selanjutnya, kata Fairuz, adalah mengurangi kadar asam lemak bebas dalam minyak. “Harus di bawah 2 persen. Kalau lebih, saat pencucian, bisa terjadi penyabunan yang menurunkan kualitas biodiesel,” jelasnya.

    Setelah melalui proses transesterifikasi dan pencucian, barulah biodiesel siap dikemas. Dari sekitar 600 kilogram buah simpalak, tim ini hanya mampu menghasilkan sekitar 500 mililiter biodiesel. Walaupun jumlahnya kecil, hasil ini membuktikan potensi besar buah simpalak sebagai sumber energi alternatif.

    Siswa SMAN 21 Makassar peserta Toyota Eco Youth ke-13, bikin biodiesel dari buah simpalak Foto: Dok. Istimewa

    Meski begitu, pemanfaatannya belum bisa langsung diterapkan ke kendaraan bermotor. “Biodiesel ini sifatnya korosif, jadi kalau bersentuhan dengan logam di tangki bensin bisa menimbulkan karat. Perlu modifikasi mesin khusus agar aman digunakan,” ungkap Fairuz.

    Untuk sementara, tim menguji hasil olahan mereka melalui perbandingan dengan minyak sawit pada sumbu api. Hasilnya cukup menjanjikan. “Kalau minyak sawit ditaruh di sumbu, minyaknya tidak naik. Tapi biodiesel dari simpalak ini bisa naik karena mengandung etanol,” tambahnya.

    Inovasi ini menunjukkan bahwa energi terbarukan bisa lahir dari eksplorasi bahan-bahan lokal yang tak terduga. Lewat kompetisi Toyota Eco Youth, para siswa ini tak hanya berkreasi, tetapi juga memberi inspirasi bagi upaya mencari alternatif energi di masa depan.

    (lua/din)

  • Mengevaluasi Beban Anggaran Tunjangan DPR
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Agustus 2025

    Mengevaluasi Beban Anggaran Tunjangan DPR Nasional 26 Agustus 2025

    Mengevaluasi Beban Anggaran Tunjangan DPR
    Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
    UNJUK
    rasa yang digelar pada 25 Agustus 2025, di depan Gedung DPR-MPR RI Jakarta, bukan sekadar momen protes biasa.
    Aksi massa yang menolak pemberian tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan kepada anggota DPR mencerminkan krisis kepercayaan terhadap lembaga legislatif.
    Bukannya membuka ruang dialog, aparat justru bertindak represif dengan membubarkan massa menggunakan
    water cannon
    , gas air mata, dan pentungan, padahal aksi belum melewati batas waktu yang diatur undang-undang.
    Kejadian ini menegaskan kenyataan pahit bahwa “rumah rakyat” kini semakin tertutup, secara harfiah dan simbolik, bagi suara rakyat.
    Penolakan atas tunjangan tersebut berakar pada ketimpangan ekonomi dan sosial yang semakin mencolok.
    Berdasarkan data Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), total penghasilan anggota DPR bisa mencapai Rp 230 juta per bulan, sebelum penambahan tunjangan perumahan (
    Kompas.id
    , 25/08/2025).
    Jumlah ini setara 42 kali upah minimum di Jakarta, dan lebih dari 100 kali lipat UMR terendah di Indonesia, yakni Banjarnegara.
    Di tengah tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat luas, penghasilan sebesar itu dianggap tidak adil, bahkan provokatif.
    Yang juga menjadi sorotan adalah fisik dan tata ruang kompleks DPR-MPR RI yang kini dibentengi pagar tinggi dan barikade kokoh. Pagar yang menjulang itu secara nyata memisahkan wakil rakyat dari rakyatnya.
    Tidak hanya simbol keterpisahan, tetapi menjadi bukti nyata bahwa DPR kini lebih sibuk melindungi kenyamanannya ketimbang menyerap aspirasi konstituennya.
    Massa pun hanya bisa menyuarakan keluhannya di jalanan, menyebabkan kemacetan, frustrasi sosial, dan konfrontasi dengan aparat.
    Fenomena ini harus dilihat dalam konteks demokrasi modern. Dalam bukunya
    On Democracy
    , Robert A. Dahl (1998) mengatakan bahwa demokrasi menuntut terbukanya ruang partisipasi dan komunikasi antara rakyat dan wakilnya.
    Jika ruang itu ditutup (secara fisik maupun politik), maka negara kehilangan ciri utamanya sebagai negara demokratis.
    Senada dengan Dahl, Peter Mair (2013) dalam
    Ruling the Void: The Hollowing of Western Democracy
    menyebutkan bahwa semakin jauhnya elite politik dari rakyat menciptakan krisis legitimasi.
    Ketika suara rakyat tidak lagi dianggap penting, maka sistem perwakilan kehilangan dasar moral dan politiknya. Situasi semacam ini membuka jalan pada apatisme, radikalisme, dan gerakan tandingan yang justru mengancam stabilitas negara.
    Di Indonesia, kekhawatiran semacam itu sudah mulai terasa. Massa aksi di depan DPR pada 25 Agustus, tidak hanya menuntut pembatalan tunjangan, tetapi juga meneriakkan yel-yel pembubaran DPR.
    Ini bukan sekadar bentuk kekecewaan, melainkan gejala ketidakpercayaan sistemik terhadap parlemen. Apalagi, seperti diakui salah satu peserta aksi kepada
    Kompas.id
    , para pengunjuk rasa berasal dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari mahasiswa, pelajar, pekerja informal, hingga pedagang kaki lima.
    Ini menandakan bahwa protes tersebut bukan digerakkan oleh elite oposisi, tetapi merupakan ekspresi organik dari rakyat biasa (
    Kompas.id
    , 25/08/2025).
    Sayangnya, alih-alih mendengar suara tersebut, negara merespons dengan kekuatan represif. Tindakan membubarkan massa sebelum waktunya, tanpa eskalasi kekerasan yang memadai, mencederai prinsip hak asasi warga negara yang dijamin dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945: “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
    Bahkan, Menteri Koordinator Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra mengakui bahwa menyuarakan aspirasi, termasuk usulan pembubaran DPR, sah saja dilakukan dalam demokrasi, selama dilakukan secara tertib dan damai (
    Kompas.id
    , 25/08/2025).
    Perlu dicatat bahwa tidak ada institusi demokratis yang sakral atau kebal dari kritik, termasuk DPR. Ketika lembaga legislatif justru menjadi beban anggaran dan gagal menunjukkan kepekaan terhadap kesulitan ekonomi rakyat, maka seruan pembubaran bukan sekadar agitasi, tapi peringatan keras.
    Demokrasi menuntut adanya kontrak sosial yang adil. Jika wakil rakyat hanya fokus pada kenyamanan pribadi, maka legitimasi moralnya sebagai “representasi rakyat” patut dipertanyakan.
    Argumen pembelaan yang kerap disampaikan anggota DPR bahwa pendapatan tinggi dibutuhkan untuk operasional di daerah pemilihan, masih belum ditunjang oleh transparansi data.
    Aria Bima, anggota DPR dari PDIP, misalnya, menyebut dana dibutuhkan untuk ambulans, mobil tangki air, dan sanggar tari (
    Kompas.id
    , 25/08/2025).
    Namun sejauh ini, belum ada laporan resmi terbuka yang bisa diaudit publik mengenai alokasi dana tersebut. Tanpa akuntabilitas, argumen semacam itu hanya memperdalam kecurigaan masyarakat.
    Demokrasi sejatinya dibangun atas dasar kepercayaan dan partisipasi. Jika wakil rakyat gagal mendengarkan suara konstituennya, dan negara terus meminggirkan hak menyatakan pendapat dengan cara represif, maka krisis demokrasi akan menjadi keniscayaan.
    Demokrasi yang sehat bukan hanya tentang pemilu setiap lima tahun, tetapi juga jaminan bahwa setiap warga negara bisa didengar, tanpa harus berhadapan dengan gas air mata dan pentungan aparat.
    DPR dan pemerintah perlu segera merespons sinyal darurat ini. Pertama, dengan mengevaluasi kembali seluruh bentuk tunjangan yang tidak rasional dan tidak selaras dengan kondisi ekonomi nasional.
    Kedua, membuka kembali akses fisik dan simbolik ke lembaga parlemen agar rakyat merasa memiliki tempat menyampaikan aspirasi.
    Ketiga, menginstruksikan aparat keamanan untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan menjamin hak konstitusional rakyat.
    Jika tidak, maka kita sedang menyaksikan proses “penghampaan” demokrasi, sebuah sistem yang hanya tersisa bentuknya, tetapi kosong dari semangat partisipasi dan keadilan sosial.
    Maka, pagar tinggi di DPR bukan sekadar beton dan besi. Ia adalah metafora ketertutupan, jarak, dan kegagalan sistem yang mestinya mewakili dan melayani rakyat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.