kab/kota: Tangki

  • Warga Jakarta makin sadar sedot tinja secara terjadwal

    Warga Jakarta makin sadar sedot tinja secara terjadwal

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perumda Paljaya, Untung Suryadi menyebutkan warga Jakarta semakin sadar untuk memanfaatkan layanan penyedotan tinja di tangki septik (septic tank) secara terjadwal, salah satunya dibuktikan angka permintaan penyedotan tinja yang meningkat.

    “Penyedotan lumpur tinja meningkat 100 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya masyarakat makin sadar, mereka menyedot secara terjadwal. Kesadaran ini merupakan hasil dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan di tingkat kecamatan dan kelurahan,” ujar Untung dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Data Paljaya menunjukkan, volume penyedotan tercatat sekitar 2.500 meter kubik hingga Juni 2024, dan angka ini naik menjadi 4.800 meter kubik pada periode yang sama tahun 2025.

    Untuk mengimbangi tingginya permintaan layanan sedot tinja dari masyarakat, Perumda Paljaya berencana menambah 10 unit truk sedot tinja baru pada tahun ini, sehingga total armada truk sedot tinja Paljaya menjadi 27 unit.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Paspor Jurist Tan dan Riza Chalid Dicabut, Pakar: Kewarganegaraan Dicabut, Itu Konsekwensi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    Paspor Jurist Tan dan Riza Chalid Dicabut, Pakar: Kewarganegaraan Dicabut, Itu Konsekwensi Nasional 4 Oktober 2025

    Paspor Jurist Tan dan Riza Chalid Dicabut, Pakar: Kewarganegaraan Dicabut, Itu Konsekwensi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana, menilai bahwa pencabutan paspor Jurist Tan dan Riza Chalid turut berimplikasi terhadap status kewarganegaraan keduanya.
    Menurut dia, dengan pencabutan kewarganegaraan dan juga paspor merupakan konsekuensi yang harus diterima akibat dari perbuatan melanggar hukum.
    “Pencabutan kewarganegaraan, berarti kan pencabutan paspor. Itu konsekuensi,” kata Hikmahanto kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (4/10/2025).
    Namun, Hikmahanto tidak menjelaskan mekanisme pencabutan paspor yang menyebabkan status kewarganegaraan seseorang dicabut atau stateless.
    Merujuk Pasal 23 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI, ada sembilan hal yang membuat status kewarganegaraan seorang WNI hilang.
    Pertama, memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri. Kedua, tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
    Ketiga, dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
    Keempat, masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin lebih dulu dari presiden. Kelima, secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh WNI.
    Selanjutnya, secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut. Ketujuh, tidak diwajibkan tapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing.
    Kedelapan, punya paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.
    Kesembilan, tinggal di luar negeri lima tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap jadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada Perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan RI tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
    Sebagai informasi, Kejagung menilai status Riza Chalid dan Jurist Tan yang kini menjadi buronan kasus korupsi, secara otomatis tak punya kewarganegaraan (stateless) usai pihaknya mengajukan pencabutan paspor kepada Ditjen Imigrasi.
    Kapuspenkum Kejaksaan Agung Anang Supriatna mengatakan permohonan pencabutan paspor dilakukan sejak Juli 2025. Kedua buron kasus korupsi itu saat ini tengah berada di luar negeri.
    “Penarikan paspor 21 Juli 2025 untuk Riza Chalid, dan 9 Juli 2025 untuk penarikan paspor Jurist Tan,” ujar Anang.
    Dengan pencabutan paspor, Anang menilai bahwa status kewarganegaraan dari Riza Chalid dan Jurist Tan otomatis stateless.
    “Iya (statusnya stateless),” lanjut Anang.
    Sebagai informasi, Riza Chalid ditetapkan sebagai buron usai tiga kali mangkir untuk pemeriksaan dalam kasus tata kelola minyak mentah.
    Riza disebut bersepakat dengan tiga tersangka lain untuk menyewakan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) tangki Merak.
    Jurist Tan juga mangkir ketika dipanggil oleh penyidik Kejagung, terkait kasus pengadaan laptop Chromebook untuk pelajar PAUD hingga SMA, termasuk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
    Agustus lalu, Kejagung telah memproses permintaan red notice terhadap dua tersangka tersebut.
    Red notice nantinya dikeluarkan oleh Interpol kepada negara-negara anggotanya untuk membantu menemukan dan menangkap seseorang yang menjadi buronan, guna ekstradisi atau penyerahan kepada negara peminta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Kejagung Benarkan Riza Chalid dan Jurist Tan Berstatus Stateless akibat Paspor Dicabut
                        Nasional

    6 Kejagung Benarkan Riza Chalid dan Jurist Tan Berstatus Stateless akibat Paspor Dicabut Nasional

    Kejagung Benarkan Riza Chalid dan Jurist Tan Berstatus Stateless akibat Paspor Dicabut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapuspenkum Kejaksaan Agung Anang Supriatna membenarkan, status dua buronan yaitu Riza Chalid dan Jurist Tan, sudah
    stateless
    seiring dengan pencabutan paspor keduanya.
    “Ya (
    stateless
    ),” ujar Anang saat ditanya konsekuensi pencabutan paspor Riza Chalid dan Jurist Tan, Sabtu (4/10/2025).
    Dengan pencabutan paspor, diharapkan dua buron tersebut tidak bisa pergi dari negara tempat mereka bersembunyi saat ini, lantaran tak mempunyai kewarganegaraan (
    stateless
    ).
    Sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigrasi pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan memastikan telah mencabut paspor milik Jurist Tan, pada Senin (4/8/2025).
    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menuturkan, pencabutan paspor eks anak buah Nadiem itu dilakukan berdasarkan permintaan Kejaksaan Agung (Kejagung).
    “(Dicabut) sejak tanggal 4 (Agustus) sesuai permintaan Kejagung RI,” kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu (13/8/2025).
    Sementara itu, pencabutan paspor Riza Chalid dilakukan bersamaan ketika Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pencekalan terhadapnya pada 10 Juli 2025.
    “Dicabut (paspornya) biar enggak ke mana-mana, kalau dipakai nanti pasti akan diinfo ke kita,” ujar Agus. 
    Lepasnya status kewarganegaraan seseorang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.
    Pada Pasal 23, tercatat ada sembilan hal yang menyebabkan seseorang kehilangan kewarganegaraan, yaitu: 
    Sebagai informasi, Riza Chalid ditetapkan sebagai buron usai tiga kali mangkir untuk pemeriksaan dalam kasus tata kelola minyak mentah.
    Riza disebut bersepakat dengan tiga tersangka lain untuk menyewakan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) tangki Merak.
    Jurist Tan juga mangkir ketika dipanggil oleh penyidik Kejagung, terkait kasus pengadaan laptop Chromebook untuk pelajar PAUD hingga SMA, termasuk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
    Agustus lalu, Kejagung telah memproses permintaan red notice terhadap dua tersangka tersebut.
    Red notice nantinya dikeluarkan oleh Interpol kepada negara-negara anggotanya untuk membantu menemukan dan menangkap seseorang yang menjadi buronan, guna ekstradisi atau penyerahan kepada negara peminta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina Distribusikan BBM Berkualitas untuk MotoGP Mandalika

    Pertamina Distribusikan BBM Berkualitas untuk MotoGP Mandalika

    Bisnis.com, PRAYA — Pertamina Patra Niaga memastikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang didistribusikan ke Mandalika selama ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 atau MotoGP Mandalika merupakan BBM yang berkualitas. 

    Seperti Pertamax Turbo yang disediakan di modular yang terletak di area sirkuit Mandalika, merupakan Pertamax Turbo yang berkualitas, sama seperti yang disediakan di SPBU dan Prestashop. 

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan Pertamina Patra Niaga melakukan uji kuantitas dan kualitas berkala (QQ) pada Modular Pertamax Turbo untuk memastikan dan menjaga energi tetap berkualitas demi sirkuit kebanggaan negeri, Pertamina Mandalika International Circuit (PMIC). 

    Peran Modular ini juga tak main-main. Modular Pertamax Turbo yang ada di PMIC menjadi pendukung untuk kegiatan operasional race termasuk safety car. Semua melalui proses pengujian yang ketat, sehingga dipastikan energi yang didistribusikan tetap terjaga keamanan kuantitas dan kualitasnya. 

    Dalam proses pengecekan QQ Modular Pertamax Turbo tersebut, pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh sarana prasarana yang terdapat di Modular, mulai dari dispenser, tera metrologi, APAR, hingga digitalisasi. 

    Kandungan air pun dilakukan pengecekan pada tangki modular dengan menggunakan stick dipping dan pasta air untuk memastikan tidak ada kandungan air pada BBM. Selain itu, pengecekan juga dilakukan terhadap visual, density, dan nozzle. Terakhir yang tak kalah penting, Pertamax Turbo yang digunakan telah dilakukan pengambilan rutin sampel untuk pengujian lab. 

    “Dalam menjalankan proses distribusi, serangkaian prosedur dilaksanakan Pertamina Patra Niaga demi menjamin energi yang berkualitas, tentunya termasuk untuk perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia tahun ini. Sarana prasarana serta kuantitas dan kualitas telah dilakukan pengecekan dan dipastikan siap untuk mendukung kegiatan,” jelas Ahad dikutip dari siaran pers, Sabtu (4/10/2025).

    Ahad menambahkan bahwa pengecekan ini tidak hanya mendukung operasional penyelenggaraan tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah ajang balap kelas dunia sekaligus menunjukkan kualitas BBM yang dimiliki sudah diakui dan sesuai standar Internasional.

    Terkait kualitas produk, Pertamina Patra Niaga senantiasa memastikan kualitas BBM sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak berwenang dalam hal ini tertuang dalam SK Dirjen Migas No. 110 Tahun 2022. Mulai dari kapal tanker tiba, proses di depot hingga penyaluran melalui SPBU, Petrashop maupun Modular. 

    “Serangkaian proses dan pemeriksaan telah dilakukan sebagai bentuk quality control (QC) produk. Dengan semua proses ini, Pertamina Patra Niaga senantiasa jaga energi berkualitas demi sirkuit kebanggan negeri,” ujar Ahad. 

  • Ikabi pastikan kadar etanol 3,5 persen di BBM sesuai standar dunia

    Ikabi pastikan kadar etanol 3,5 persen di BBM sesuai standar dunia

    Kalau etanol biasanya hanya bisa dicampurkan hingga sekitar 5 persen volume agar tetap memenuhi syarat. Jadi, kandungan 3,5 persen volume di BBM Pertamina masih aman dan sesuai standar.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (Ikabi) Tatang Hernas Soerawidjaja memastikan kadar etanol sebesar 3,5 persen di dalam bahan bakar minyak (BBM) masih aman dan sesuai standar dunia.

    Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, World-wide Fuel Charter menyatakan bahwa bensin boleh mengandung oksigen maksimal 2,7 persen berat.

    “Kalau etanol biasanya hanya bisa dicampurkan hingga sekitar 5 persen volume agar tetap memenuhi syarat. Jadi, kandungan 3,5 persen volume di BBM Pertamina masih aman dan sesuai standar,” kata inisiator Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB tersebut.

    Tatang melanjutkan kandungan tersebut justru tergolong rendah bila dibandingkan praktik global.

    “Di Brasil, bensin dicampur dengan bioetanol hingga kadar minimal 20 persen volume. Di sana, ada mobil berbahan bakar fleksibel, kadar bioetanolnya bisa dari 20 hingga 95 persen volume. Kendaraan dilengkapi instrumen pendeteksi kadar bioetanol di dalam tangki dan otomatis menyesuaikan perbandingan udara dan uap bahan bakar yang tepat,” ujarnya menerangkan.

    Tatang juga menegaskan bahwa bahan bakar beroksigen seperti bioetanol dan MTBE terbukti meningkatkan angka oktan dan membuat emisi gas buang lebih bersih.

    “Di negara-negara yang polusi udaranya sudah berat, pencampuran etanol bahkan diwajibkan oleh peraturan negara untuk menurunkan emisi kendaraan bermotor,” katanya lagi.

    Ia juga menilai langkah Indonesia mencampur etanol 3,5 persen pada BBM sebagai titik awal yang positif.

    “Masih tergolong sangat rendah dibandingkan tren global, tapi ini awal yang baik. Pemerintah bisa mulai dengan 5 persen volume lalu meningkatkannya, sambil mempersiapkan kehadiran flexible-fuel vehicle agar transisi lebih mulus,” ujarnya.

    Menurut Tatang, pemanfaatan bioetanol di sektor transportasi merupakan langkah strategis mendukung target net zero emission pada 2060.

    “Bioetanol berkontribusi positif pada pencapaian net-zero emission. Mendukung pemanfaatan bioetanol di sektor transportasi itu wajib kita lakukan bersama pemerintah, industri, dan masyarakat,” katanya menegaskan.

    Kehadiran bioetanol dalam BBM dinilainya bukan hanya menambah angka oktan, tetapi juga membuka peluang baru bagi sektor pertanian dan energi terbarukan.

    Jika diatur dan diawasi dengan baik, hal ini akan mengurangi ketergantungan impor minyak mentah, meningkatkan nilai tambah sumber daya domestik, dan mendukung agenda transisi energi nasional, kata Tatang pula.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Labuan Bajo Kini Punya Fuel Terminal BBM, Berkapasitas 488 Kiloliter – Page 3

    Labuan Bajo Kini Punya Fuel Terminal BBM, Berkapasitas 488 Kiloliter – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga meresmikan Fuel Terminal Labuan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur demi memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung sektor pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP).

    Fuel Terminal Labuan Bajo yang diresmikan ini memiliki kapasitas 488 Kiloliter (KL) dengan 8 tangki untuk produk Pertamax dan Pertamina Dex untuk melayani kebutuhan 4 SPBU dan 1 SPDN untuk Nelayan di sekitar wilayah Labuan Bajo.

    Peresmian Fuel Terminal Labuan Bajo ini, turut diresmikan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Komisaris Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra serta Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat, Hari Purnomo.

    Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, yang menyambut baik kehadiran Fuel Terminal Labuan Bajo ini. “Dengan hari ini kita meresmikan Fuel Terminal di kawasan Labuan Bajo, maka ada harapan pertumbuhan ekonomi di tempat ini di berbagai sektor akan melaju begitu pesat,” ujar Edistasius saat acara peresmian Fuel Terminal Labuan Bajo, Kamis (2/10/2025).

    Pembangunan Fuel Terminal Labuan Bajo tidak hanya untuk mendukung pariwisata, tetapi juga bagian dari komitmen yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia khususnya tentang mewujudkan kemandirian bangsa melalui swasembada energi dalam menjaga dan memperkuat ketahanan energi nasional.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa dengan hadirnya Fuel Terminal ini, pasokan Labuan Bajo yang sebelumnya bergantung pada Fuel Terminal Reo, saat ini akan jauh lebih efisien dan distribusi lebih cepat.

  • Kementerian ESDM memanggil SPBU swasta soal BBM impor belum dibeli

    Kementerian ESDM memanggil SPBU swasta soal BBM impor belum dibeli

    Ini kesepakatan tersebut saya akan dapatkan secara lengkap pada saat rapat nanti sore pukul 15.30 WIB.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanggil pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta guna membahas terkait belum dilakukannya pembelian base fuel dari bahan bakar minyak (BBM) impor yang disediakan oleh Pertamina.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan pertemuan itu akan dilakukan hari Jumat ini di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM sekitar pukul 15.30 WIB.

    “Di Kantor Migas, jadi mungkin kita tunggu saja nanti sore ya. Info yang lebih pasti lagi mengenai kesepakatan yang ada,” kata Laode ditemui di Kantor Kementerian ESDM, di Jakarta, Jumat siang.

    Di menyampaikan pihaknya akan bertemu dengan para pengusaha SPBU dalam rangka negosiasi menuju kesepakatan antarbadan usaha.

    “Ini kesepakatan tersebut saya akan dapatkan secara lengkap pada saat rapat nanti sore pukul 15.30 WIB,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan SPBU swasta Shell, Vivo, British Petroleum (BP), dan Exxon Mobil menyetujui untuk membeli stok BBM tambahan dengan skema impor melalui Pertamina.

    Langkah tersebut untuk mengatasi kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta, seperti Shell dan BP, yang telah terjadi sejak Agustus 2025.

    Menurut Bahlil, dari kesepakatan tersebut, SPBU swasta mengajukan beberapa syarat dalam skema impor tambahan BBM lewat kolaborasi dengan Pertamina, yaitu BBM yang dibeli merupakan BBM murni (base fuel) yang nantinya akan dilakukan pencampuran di tangki SPBU masing-masing.

    Akan tetapi, hingga saat ini, belum ada SPBU swasta yang membeli base fuel dari Pertamina.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina: Terminal BBM Labuan Bajo perkuat ketahanan energi Indonesia

    Pertamina: Terminal BBM Labuan Bajo perkuat ketahanan energi Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan keberadaan Terminal BBM (Fuel Terminal/FT) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, akan makin memperkuat ketahanan energi, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan terminal Labuan Bajo akan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung destinasi wisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

    “Terminal Labuan Bajo akan melengkapi jaringan infrastruktur energi di Pulau Flores, NTT,” ujarnya.

    Sebelumnya, Pertamina telah mengoperasikan empat FT yakni Reo, Ende, Maumere, dan Larantuka, yang menjadi penopang utama pasokan BBM bagi masyarakat dan sektor produktif di NTT.

    Mars Ega menjelaskan Pertamina juga telah membangun dan meningkatkan infrastruktur terminal BBM dan LPG di Kupang, Bima, Wayame, hingga Jayapura untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan energi nasional di Indonesia timur.

    Pada Kamis (2/10/2025), Pertamina Patra Niaga meresmikan Terminal Labuan Bajo berkapasitas 488 kiloliter dengan delapan tangki untuk produk Pertamax dan Dex, yang akan melayani kebutuhan empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan satu solar packed dealer nelayan (SPDN) di Labuan Bajo.

    Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan kehadiran Fuel Terminal Labuan Bajo akan makin menumbuhkan ekonomi masyarakat di daerahnya.

    Mars Ega menambahkan Terminal Labuan Bajo juga sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto khususnya tentang mewujudkan kemandirian bangsa melalui swasembada energi dalam menjaga dan memperkuat ketahanan energi nasional.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina resmikan terminal BBM, dukung pariwisata Labuan Bajo

    Pertamina resmikan terminal BBM, dukung pariwisata Labuan Bajo

    Labuan Bajo, NTT (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga meresmikan terminal BBM di Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu, Manggarai Barat, NTT, guna mendukung keberlanjutan ekonomi dan pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).

    “(Terminal BBM ini) kami lakukan kerja sama dan berkolaborasi melalui sinergi BUMN baik itu dengan Pelindo maupun dengan Elnusa Petrofin,” kata Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Hari Purnomo saat peresmian terminal di Labuan Bajo, NTT, Kamis.

    Ia menambahkan Fuel Terminal Labuan Bajo dibangun di atas lahan seluas 6.000 meter persegi dengan kapasitas tangki pada tahap pertama mencapai 500 kiloliter.

    “Diharapkan nantinya di ultimate goalnya terminal ini akan memiliki kapasitas setara dengan dua juta liter (2.000 kiloliter), untuk menunjang tersebut ada dua filling atau dua tempat pengisian yang dilakukan untuk pengisian mobil tangki dalam rangka mendistribusikan ke lembaga penyalur di mana tadi dari sampaikan ada empat SPBU dan satu SPDN,” katanya.

    Secara operasi, lanjut dia, keberadaan Fuel Pertamina Labuan Bajo merupakan pendukung Fuel Terminal Reo, Kabupaten Manggarai. Pasokan energi atau bahan bakar minyak nantinya disuplai dari Fuel Terminal Reo ke Fuel Terminal Labuan Bajo sebagai persediaan tambahan atau cadangan yang disimpan untuk mengantisipasi permintaan yang tidak terduga atau fluktuasi dalam rantai pasokan.

    “Ini dalam rangka memitigasi adanya beberapa kendala ketika proses distribusi dari Reo menuju Labuan Bajo di mana sering kali terkendala adanya longsor maupun adanya kondisi ketika hujan deras,” ujarnya.

    Ia menegaskan Pertamina berkomitmen menjaga keandalan, ketersediaan, dan ketahanan energi di Labuan Bajo.

    “Nantinya, di tahap kedua insya Allah akan ada empat tangki yang akan kami bangun dan satu part line yang akan ke jeti milik Pelindo, sehingga ke depannya mode supply ke Labuan Bajo tidak lagi menggunakan moda mobil tangki, tapi menggunakan moda kapal,” katanya.

    Pewarta: Gecio Viana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Resmikan Fuel Terminal Labuan Bajo, Layani 4 SPBU & 1 SPDN

    Pertamina Resmikan Fuel Terminal Labuan Bajo, Layani 4 SPBU & 1 SPDN

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga meresmikan Fuel Terminal Labuan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hadirnya Fuel Terminal Labuan Bajo ini diharapkan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung sektor pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP).

    Fuel Terminal Labuan Bajo memiliki kapasitas 488 Kiloliter (KL) dengan 8 tangki untuk produk Pertamax dan Pertamina Dex. Dengan kapasitas ini, Fuel Terminal Labuan Bajo dapat melayani kebutuhan 4 SPBU dan 1 SPDN untuk Nelayan di sekitar wilayah Labuan Bajo.

    Dalam kesempatan ini, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menyambut baik kehadiran Fuel Terminal Labuan Bajo ini.

    “Dengan hari ini kita meresmikan Fuel Terminal di kawasan Labuan Bajo, maka ada harapan pertumbuhan ekonomi di tempat ini di berbagai sektor akan melaju begitu pesat,” ujar Edistasius dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

    Pembangunan Fuel Terminal Labuan Bajo tidak hanya untuk mendukung pariwisata, tetapi juga bagian dari komitmen yang sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Hal ini khususnya tentang mewujudkan kemandirian bangsa melalui swasembada energi dalam menjaga dan memperkuat ketahanan energi nasional.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menjelaskan dengan hadirnya Fuel Terminal ini, pasokan Labuan Bajo yang sebelumnya bergantung pada Fuel Terminal Reo, saat ini akan jauh lebih efisien dan distribusi lebih cepat.

    Labuan Bajo kini melengkapi jaringan infrastruktur energi di Pulau Flores. Sebelumnya, Pertamina telah mengoperasikan empat Fuel Terminal (FT) di wilayah ini, yakni FT Reo, FT Ende, FT Maumere, dan FT Larantuka, yang menjadi penopang utama pasokan BBM bagi masyarakat dan sektor produktif di wilayah Nusa Tenggara Timur ini.

    “Dengan hadirnya Fuel Terminal Labuan Bajo, sistem distribusi energi di Pulau Flores semakin kuat dan merata. Inilah bentuk kehadiran negara dan Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga yang memastikan energi tersedia dan terjangkau hingga ke destinasi wisata super prioritas (DPSP). Tidak hanya soal ketersediaan energi, adanya Fuel Terminal Labuan Bajo akan menciptakan multiplier effect untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat lokal dan memperkuat daya saing daerah,” tegasnya.

    Mars Ega menambahkan pihaknya juga telah membangun dan meningkatkan infrastruktur terminal BBM dan LPG di Kupang, Bima, Wayame, hingga Jayapura untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan energi nasional di Indonesia Timur.

    Secara terpisah, Direktur Utama Elnusa Petrofin, Doni Indrawan menyatakan Elnusa Petrofin, sebagai pelaksana pembangunan infrastruktur Fuel Terminal Labuan Bajo, berkomitmen mendukung keandalan dan pemerataan infrastruktur energi.

    Ia menegaskan kontribusi ini sejalan dengan komitmen perusahaan sebagai bagian dari Pertamina Group dalam memperkuat akses energi di berbagai wilayah Indonesia.

    “Sebagai bagian dari Pertamina Group, Elnusa Petrofin berkomitmen mendukung distribusi energi nasional. Pembangunan Fuel Terminal Labuan Bajo ini adalah langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang lebih andal bagi masyarakat dan sektor pariwisata,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Fuel Terminal Labuan Bajo turut diresmikan oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Ende, Komisaris Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra serta Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat, Hari Purnomo.

    Dengan peresmian Fuel Terminal Labuan Bajo, Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mendorong upaya menjaga ketahanan energi di Indonesia Timur sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan pariwisata nasional.

    (prf/ega)