SPBU Pertamina Rajawali Surabaya Duga Pertalite Dalam Botol Saat Sidak Armuji Dibawa dari Luar
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Pihak SPBU Pertamina di Jalan Rajawali, Surabaya menyampaikan bahwa botol berisi Pertalite yang ditunjukkan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan berisi campuran cairan lain itu bukan dari SPBU Pertamina.
Sebelumnya, Armuji melakukan sidak ke SPBU Pertamina Rajawali atas banyaknya laporan motor driver ojek
online
(ojol) yang mogok dan brebet setelah pengisian BBM Pertalite.
Dalam sidak tersebut, Armuji sempat menunjukkan botol berisi Pertalite yang diperolehnya dari seorang pengendara yang sedang mengantre BBM.
Di dalam botol tersebut, terlihat dua zat cair terpisah dengan warna berbeda, yaitu cairan berwarna hijau yang merupakan Pertalite dan cairan berwarna putih yang tidak diketahui.
Manajer Operasional SPBU Rajawali, Budi Susetyo mengatakan, setelah melakukan pengecekan kamera CCTV seharian, tidak ditemukan pengendara tersebut melakukan pengisian BBM Pertalite di SPBU Rajawali.
Ia menduga, BBM Pertalite dalam botol tersebut dibawa dari luar SPBU Pertamina.
“Kan itu kelihatan di CCTV, saya juga cek seharian enggak ada orang itu melakukan tap Pertalite di sini, jadi itu sampelnya dibawa dari luar,” kata Budi saat ditemui
Kompas.com,
Jumat (31/10/2025).
“Sewaktu saya tanya ‘Belinya di mana?’ Orangnya juga enggak jawab,” ujar dia.
Ia menuturkan, pengendara itu langsung kabur setelah menunjukkan botol berisi Pertalite kepada Armuji.
“Terus setelah orangnya nunjukin botol itu ke Cak Ji (sapaan akrabnya), botolnya diambil lagi, terus orangnya langsung kabur, enggak jadi isi bensin di sini,” tuturnya.
Menurutnya, ada dugaan dua zat cair dalam botol tersebut sengaja dibuat-buat.
“Dari visualnya kan airnya bening banget, jadi kayak dibuat-buat begitu, dibikin air terus dikasih Pertalite,” ujarnya.
Sebab, lanjutnya, visual zat etanol juga berwarna putih keruh dan kental bukan bening seperti air.
“Kalau biasanya yang diprakirakan ada bahan campuran seperti etanol itu kan nanti yang tahu laboratorium. Tapi, bentuknya putih keruh dan kental,” ucapnya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa kerugian dari pengendara motor ojol yang mogok dan brebet setelah pengisian BBM telah mendapatkan penggantian.
“Kemarin setelah saya data, terus saya verifikasi untuk dilaporkan ke Pertamina. Ada dua orang yang komplain tapi dua duanya sudah diganti,” ucap dia.
Ia mengimbau kepada para pengendara roda dua untuk selalu meminta nota pembayaran setelah melakukan pengisian BBM Pertalite.
Agar dapat mengajukan komplain di SPBU pengisian terakhir apabila motor mogok dan brebet.
“Jadi harus ada nota pembayarannya itu untuk bisa mengajukan komplain di SPBU pengisian terakhir kalau memang motornya mogok atau brebet setelah diisi Pertalite,” kata dia.
SPBU Pertamina Rajawali juga telah bekerja sama dengan empat bengkel Ahass rujukan di Surabaya sebagai bentuk kompensasi masyarakat yang motornya brebet dan mogok tersebut.
“Jadi setelah nota dikirim, nanti kami kasih surat rujukan ke bengkel yang sudah kami kerja sama sebagai kompensasi perbaikan kalau motor yang mogok atau brebet setelah diisi d isini,” paparnya.
Budi juga menyatakan bahwa hari ini telah dilakukan pengecekan tangki pendam dan dispenser bahan bakar oleh Polrestabes Surabaya.
“Tadi dari Polrestabes juga ke sini untuk cek tangki pendam dan dispenser dan didapati semua BBM di sini aman,” ucapnya.
Menurutnya, setelah kejadian tersebut, terdapat penurunan pembeli BBM Pertalite, meski tidak terlalu signifikan.
“Ada penurunan pembelian Pertalite, tapi enggak terlalu signifikan. Malah sekarang banyak masyarakat yang ngantre ya untuk beli Pertamax,” kata Budi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Tangki
-
/data/photo/2025/10/31/69048014b9163.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 SPBU Pertamina Rajawali Surabaya Duga Pertalite Dalam Botol Saat Sidak Armuji Dibawa dari Luar Surabaya
-

Ramai Motor Berebet Usai Isi Pertalite, Polda Jatim dan Pertamina Turun Tangan Cek SPBU di Surabaya
Surabaya (beritajatim.com) – Tim gabungan dari Subdit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim bersama Pertamina melakukan pengecekan di SPBU Kebonsari, Surabaya, Kamis (30/10/2025).
Langkah itu dilakukan menyusul banyaknya keluhan masyarakat yang mengaku motornya berebet hingga mati mendadak setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite. Anehya, motor kembali normal setelah tangki dikuras dan diganti dengan Pertamax.
Fenomena ini membuat masyarakat resah dan memunculkan berbagai dugaan, mulai dari Pertalite dicampur air, oplosan, hingga adanya permainan distribusi bahan bakar.
Kanit II Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim, Kompol Putu Angga, mengatakan pihaknya telah menerima banyak laporan terkait keluhan tersebut.
” Kami bersama Pertamina melakukan uji kandungan air di Pertalite, baik dari tangki pendam maupun nozzle. Hasilnya, tidak ditemukan campuran air. Semua sesuai spesifikasi,” ujarnya.
Putu menambahkan, penyelidikan masih terus berjalan untuk memastikan apakah gangguan pada motor warga disebabkan oleh faktor bahan bakar, kondisi mesin, atau penyebab lain.
Sementara itu, Sales Manager Pertamina Wilayah Surabaya, Doni Prasetya, mengatakan pihaknya memahami keresahan warga dan telah membuka posko pengaduan 24 jam.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat, khususnya di Kota Surabaya. Kami sudah mengecek langsung dan hasilnya aman. Tapi kami tetap membuka posko pengaduan agar konsumen bisa melapor,” ujarnya.
Pertamina mencatat, sudah ada 14 laporan konsumen di SPBU Kebonsari, dan kini empat posko pengaduan resmi telah dibuka di wilayah Surabaya, masing-masing di Kebonsari, Kayun, Kupang Jaya, dan SPBU Coco milik Pertamina.
“Silakan datang ke SPBU tempat terakhir mengisi, bawa bukti pembelian dan hasil pemeriksaan dari bengkel. Kami akan bantu proses pengaduan secepatnya,” kata Doni. [uci/ian]
-

Menteri ESDM pastikan kualitas Pertalite di Jatim dalam kondisi baik
saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi
Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di wilayah Jawa Timur dalam kondisi baik.
Menurut dia, hasil uji laboratorium dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas Kementerian ESDM menunjukkan bahwa kualitas BBM jenis Pertalite di lokasi tersebut berada dalam kondisi baik.
Hasil ini, dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Kamis, sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang sempat muncul beberapa waktu terakhir.
“Di sini, saya pikir clear, karena ada dari Lemigas, kemudian dari Dirjen (Direktur Jenderal) Migas, ada Dirut (Direktur Utama) Pertamina Patra Niaga, yang punya tugas untuk menyediakan stok sampai kemudian menyalurkan. Ini Pak Ega Dirutnya (PT Pertamina Patra Niaga) dan Ibu BPH Migas, Ibu Erika, yang mengontrol stok dan penyaluran BBM subsidi,” ujar Bahlil saat mengecek kualitas BBM Pertalite di salah satu SPBU Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, serta menjadi tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait dugaan penurunan kualitas BBM di sejumlah wilayah.
Menteri Bahlil menyebut bahwa kegiatan pengecekan ini merupakan bagian dari langkah cepat pemerintah menindaklanjuti laporan masyarakat di wilayah Lamongan, Gresik dan Tuban, Jatim, terkait kendaraan bermotor yang mengalami kendala seusai menggunakan BBM Pertalite.
Ia menegaskan bahwa pemerintah bersikap transparan terhadap hasil pengecekan di lapangan.
“Saya akan melakukan rapat langsung di Kementerian ESDM untuk mengecek perkembangan apa yang menjadi kunjungan lapangan hari ini di lokasi-lokasi yang ditengarai, yang diinformasikan ada problem. Nanti, kalau ada apa-apa, kita sampaikan,” paparnya.
Bahlil juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas BBM sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap kebutuhan energi masyarakat.
Ia juga mengingatkan Pertamina Patra Niaga agar menjamin kualitas produk yang dijual di lapangan.
“Kita meminta kepada Pertamina jangan main-main ya. Saya nggak main-main. Sekalipun BUMN, tapi saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini, Menteri ESDM turut pula didampingi Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.
Stok BBM Terkendali
Selain mendampingi Menteri ESDM, Erika Retnowati juga melakukan kunjungan ke Fuel Terminal (FT) Malang untuk memastikan stok dan pasokan BBM subsidi dan kompensasi tetap aman.
Dalam kunjungan itu, Erika menegaskan pentingnya kesiapan pasokan menjelang periode akhir tahun.
“Kita harus bisa memastikan bahwa Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti bisa berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Stok BBM harus tersedia cukup hingga akhir tahun, penyaluran dan distribusinya berjalan lancar,” tambahnya.
Erika juga mengingatkan bahwa faktor cuaca ekstrem dan kondisi geografis dapat menjadi tantangan dalam penyaluran energi.
“Semoga kendala-kendala dalam penyediaan dan distribusi BBM tidak banyak terjadi. Kita harus memastikan stok BBM cukup karena dapat berdampak atau memunculkan kondisi atau isu-isu yang tidak kita inginkan,” harapnya.
FT Malang, yang berdiri sejak 1947, memiliki 10 unit tangki dengan kapasitas total 6.987 kiloliter dan disuplai dari Integrated Terminal Surabaya, Jatim.
BBM dari terminal ini disalurkan untuk 114 SPBU, 150 Pertashop, dan 1 stasiun pengisian diesel nelayan (SPDN), serta untuk kebutuhan industri dan instansi lain.
Kunjungan ke terminal ini juga diikuti Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Sales Area Manager Retail Malang Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Alam Kanda Winali, serta Fuel Terminal Manager Malang Doly Pratama Yudha.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Menteri ESDM pastikan kualitas Pertalite di Jatim dalam kondisi baik
saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi
Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di wilayah Jawa Timur dalam kondisi baik.
Menurut dia, hasil uji laboratorium dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas Kementerian ESDM menunjukkan bahwa kualitas BBM jenis Pertalite di lokasi tersebut berada dalam kondisi baik.
Hasil ini, dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Kamis, sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang sempat muncul beberapa waktu terakhir.
“Di sini, saya pikir clear, karena ada dari Lemigas, kemudian dari Dirjen (Direktur Jenderal) Migas, ada Dirut (Direktur Utama) Pertamina Patra Niaga, yang punya tugas untuk menyediakan stok sampai kemudian menyalurkan. Ini Pak Ega Dirutnya (PT Pertamina Patra Niaga) dan Ibu BPH Migas, Ibu Erika, yang mengontrol stok dan penyaluran BBM subsidi,” ujar Bahlil saat mengecek kualitas BBM Pertalite di salah satu SPBU Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, serta menjadi tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait dugaan penurunan kualitas BBM di sejumlah wilayah.
Menteri Bahlil menyebut bahwa kegiatan pengecekan ini merupakan bagian dari langkah cepat pemerintah menindaklanjuti laporan masyarakat di wilayah Lamongan, Gresik dan Tuban, Jatim, terkait kendaraan bermotor yang mengalami kendala seusai menggunakan BBM Pertalite.
Ia menegaskan bahwa pemerintah bersikap transparan terhadap hasil pengecekan di lapangan.
“Saya akan melakukan rapat langsung di Kementerian ESDM untuk mengecek perkembangan apa yang menjadi kunjungan lapangan hari ini di lokasi-lokasi yang ditengarai, yang diinformasikan ada problem. Nanti, kalau ada apa-apa, kita sampaikan,” paparnya.
Bahlil juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas BBM sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap kebutuhan energi masyarakat.
Ia juga mengingatkan Pertamina Patra Niaga agar menjamin kualitas produk yang dijual di lapangan.
“Kita meminta kepada Pertamina jangan main-main ya. Saya nggak main-main. Sekalipun BUMN, tapi saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini, Menteri ESDM turut pula didampingi Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.
Stok BBM Terkendali
Selain mendampingi Menteri ESDM, Erika Retnowati juga melakukan kunjungan ke Fuel Terminal (FT) Malang untuk memastikan stok dan pasokan BBM subsidi dan kompensasi tetap aman.
Dalam kunjungan itu, Erika menegaskan pentingnya kesiapan pasokan menjelang periode akhir tahun.
“Kita harus bisa memastikan bahwa Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti bisa berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Stok BBM harus tersedia cukup hingga akhir tahun, penyaluran dan distribusinya berjalan lancar,” tambahnya.
Erika juga mengingatkan bahwa faktor cuaca ekstrem dan kondisi geografis dapat menjadi tantangan dalam penyaluran energi.
“Semoga kendala-kendala dalam penyediaan dan distribusi BBM tidak banyak terjadi. Kita harus memastikan stok BBM cukup karena dapat berdampak atau memunculkan kondisi atau isu-isu yang tidak kita inginkan,” harapnya.
FT Malang, yang berdiri sejak 1947, memiliki 10 unit tangki dengan kapasitas total 6.987 kiloliter dan disuplai dari Integrated Terminal Surabaya, Jatim.
BBM dari terminal ini disalurkan untuk 114 SPBU, 150 Pertashop, dan 1 stasiun pengisian diesel nelayan (SPDN), serta untuk kebutuhan industri dan instansi lain.
Kunjungan ke terminal ini juga diikuti Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Sales Area Manager Retail Malang Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Alam Kanda Winali, serta Fuel Terminal Manager Malang Doly Pratama Yudha.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396661/original/059601000_1761760071-Petugas_menguji_kualitas_BBM_di_Jatim.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kabar Terbaru Investigasi Penyebab Motor Brebet Setelah Diisi Pertalite di Tuban Hingga Surabaya
Fenomena motor brebet tengah ramai dikeluhkan warga Jatim. Dalam beberapa hari terakhir, pengendara dari Tuban, Bojonegoro, Surabaya, hingga Sidoarjo melaporkan kendaraannya mogok mendadak setelah mengisi Pertalite di sejumlah SPBU.
Kondisi ini membuat banyak motor tiba-tiba mati di jalan, hingga pengendara terpaksa membawanya ke bengkel untuk diperbaiki.
Salah satunya dialami Marzuki (35), warga Menur, Surabaya. Ia mengaku sepeda motor Vario miliknya mengalami brebet atau mogok tiba-tiba setelah mengisi Pertalite di SPBU Nginden.
“Pagi ini saya isi Pertalite di SPBU kawasan Nginden kok brebet sepeda motor saya,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Marzuki mengatakan, sebenarnya gejala brebet pada sepeda motornya sudah dirasakan sejak beberapa hari terakhir. Ia juga sempat membawa ke bengkel terdekat. Karena merasakan tarikan gasnya tidak seperti biasanya. Performa motor pun turun.
“Sudah beberapa hari ini merasakan tarikan enggak enak. Sudah servis sama ganti busi juga tapi sekarang malah brebet,” ucapnya.
Ia pun merasa curiga dengan kualitas BBM yang beredar di wilayahnya saat ini. Terlebih, kata dia, akhir-akhir ini sempat viral BBM dicampur dengan etanol. Untuk sementara waktu, ia mengaku tidak mau menggunakan BBM Pertalite pada kendaraan lainnya, terutama mobil.
“Mobil saya isi Pertamax. Aman sih sejauh ini, enggak berani isi Pertalite, kalau rusak malah biayanya parah,” ujarnya.
Sementara itu, hal serupa juga dirasakan Arianto Deni (29), warga Sepanjang, Sidoarjo. Ia mengaku sepeda motornya juga mengalami brebet setelah mengisi Pertalite di SPBU kawasan Medaeng, Sidoarjo, pada Senin (27/10). Ia mengatakan masalah ini membuat performa motornya menurun drastis, meski saat ini motor sudah bisa digunakan kembali.
“Kemarin, sempat mogok selama tiga kali. Pertama itu brebet dua kali malahan di pom yang sama, seberang Rutan Medaeng. Setelah itu jalan ke Surabaya, kejadian brebet lagi di Rolag Karah,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Atas kejadian itu, ia pun langsung melaporkan masalah tersebut ke Pertamina, baik melalui pesan langsung maupun media sosial. “Sekarang sudah enggak apa-apa, tapi ngegas percepatan masih berat, kerasa campuran air ini. Akselerasi sepeda masih belum sesuai kehendak kecepatan kita. Saya sudah lapor juga kok ke Pertamina,” ucapnya.
Sementara itu, Polres Bojonegoro bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyatakan telah melakukan sidak ke sejumlah SPBU, baik di wilayah kota maupun hingga ke SPBU Kecamatan Sumberrejo.
Kanit II Pidter Polres Bojonegoro, IPDA Zaenan Naim, menjelaskan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan takaran liter, kadar oktan, serta kandungan air dalam tangki tandon BBM jenis Pertalite maupun Pertamax.
“Berdasarkan hasil uji bersama Disperindag, semua parameter masih sesuai standar yang diizinkan. Tidak ditemukan indikasi pengoplosan maupun adanya kandungan air dalam tangki BBM,” jelasnya.
Naim menambahkan, berdasarkan keterangan petugas SPBU, pasokan Pertalite dari Pertamina Tuban dalam sepekan terakhir memang memiliki bau yang lebih menyengat dari biasanya.
-

Pemkot Kediri, Polres, dan Pertamina Pastikan Pertalite Aman Sesuai Standar
Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri memastikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang beredar di wilayahnya aman dan sesuai standar. Langkah ini diambil untuk menepis kekhawatiran masyarakat atas isu dugaan penurunan kualitas Pertalite yang sempat beredar luas di media sosial.
Pengawasan dilakukan secara langsung oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri bersama Pertamina Regional Jatim Balinus dan Satreskrim Polres Kediri Kota pada Selasa (29/10/2025) di tiga SPBU, yakni SPBU Joyoboyo, SPBU Baruna, dan SPBU Ngampel. Pemeriksaan meliputi uji kualitas seperti kandungan air, density, temperatur, serta uji kuantitas atau tera, termasuk pengecekan tangki timbun di setiap SPBU.
Kepala Disperdagin Kota Kediri, Moh. Ridwan, menyatakan seluruh hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi BBM masih baik dan sesuai batas toleransi yang diatur. “Tidak ditemukan indikasi campuran air ataupun penyimpangan takaran. Semua SPBU di Kota Kediri dalam kondisi aman dan hasil pengujian menunjukkan angka wajar dalam batas toleransi,” ungkap Ridwan.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum dan Pertamina untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas distribusi energi.
“Kami memastikan seluruh proses distribusi BBM di Kediri tetap dalam pengawasan. Dari hasil pemeriksaan bersama, kondisi Pertalite dan jenis BBM lainnya di SPBU wilayah Kediri dinyatakan normal dan sesuai ketentuan. Tidak ditemukan adanya pelanggaran atau penyimpangan yang berpotensi merugikan masyarakat,” tegas AKP Cipto.
Sales Branch Manager Pertamina Kediri, Anwar Hidayat, menambahkan bahwa hasil pemeriksaan teknis di lapangan juga tidak menemukan adanya kandungan air maupun etanol dalam produk Pertalite, Pertamax Turbo, maupun Biosolar. “Pengujian lanjutan juga dilakukan di laboratorium Pertamina Surabaya dan kilang Balongan untuk memastikan hasilnya tetap konsisten,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, Pertamina membuka pos pelayanan dan pengaduan konsumen di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri, salah satunya di SPBU Ngampel. Posko ini beroperasi mulai 28 hingga 31 Oktober 2025 pukul 08.00-16.00 WIB. Warga yang merasa mengalami gangguan kendaraan setelah pengisian Pertalite dapat melapor dengan membawa dokumen seperti fotokopi KTP, laporan tempat pengisian, dan nota asli biaya perbaikan kendaraan.
“Setiap laporan akan diverifikasi oleh petugas untuk memastikan kebenarannya. Konsumen juga dapat menyampaikan laporan melalui SPBU terdekat atau Call Center Pertamina 135,” imbuh Anwar.
Pemerintah Kota Kediri menegaskan bahwa situasi distribusi BBM tetap dalam kendali. Pemeriksaan akan terus dilakukan secara rutin sebagai langkah antisipasi agar pasokan energi di Kediri berlangsung aman, transparan, dan dapat dipercaya.
“Kami ingin memastikan warga merasa aman dan terlindungi. Pemerintah bersama aparat dan Pertamina akan terus bersinergi menjaga kualitas BBM serta memberikan penanganan cepat bila ada keluhan dari masyarakat,” pungkas Moh. Ridwan. [nm/suf]
-
/data/photo/2025/02/24/67bc533849c91.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Siap-siap, Air Mati di 53 Kelurahan Jakarta pada 31 Oktober-1 November Megapolitan
Siap-siap, Air Mati di 53 Kelurahan Jakarta pada 31 Oktober-1 November
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Warga di 53 kelurahan di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Pusat diperkirakan akan mengalami penghentian aliran air bersih sementara mulai Jumat (31/10/2025) pukul 22.00 WIB hingga Sabtu (1/11/2025) pukul 02.00 WIB.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan, penghentian ini terkait pekerjaan kelistrikan yang dilakukan PLN dan berdampak langsung pada operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta Timur.
“Akan ada gangguan layanan suplai nanti di tanggal yang akan kita putuskan nanti di hari Jumat, tepatnya nanti pukul 22.00, PAM Jaya akan sementara men-
shutdown
atau apa bahasanya dalam bahasa Indonesia, mematikan produksinya air sebanyak 4.500 LPS itu,” ujar Arief dalam konferensi pers di Kantor PAM Jaya, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2025).
Penghentian distribusi dilakukan bertahap sehingga dampaknya mulai terasa sejak pukul 19.00 WIB pada Jumat malam.
Setelah pekerjaan PLN selesai, IPA Pulogadung akan kembali beroperasi secara bertahap mulai pukul 03.00 WIB.
PAM Jaya memperkirakan aliran air akan kembali normal sepenuhnya dalam 48 jam.
“Kalau air sudah dimatikan gitu, untuk mengisi lagi itu perlu waktu karena itu panjang pipanya lumayan, lumayan panjang, sehingga
recovery
terakhir itu bisa mungkin kurang lebih di 48 jam,” jelas Arief.
Langkah penghentian sementara juga dimanfaatkan PAM Jaya untuk mengganti beberapa elemen IPA Pulogadung yang telah berusia lebih dari 25 tahun agar pelayanan air ke depan lebih andal dan efisien.
Direktur Operasional PAM Jaya, Syahrul Hasan, mengatakan, pihaknya menyiapkan 62 unit mobil tangki air untuk membantu suplai bagi pelanggan terdampak.
Selain itu, kantor layanan pelanggan di wilayah Senen, Klender, Pulogadung, Gudang Air, Kelapa Gading, Dewaruci, Yos Sudarso, dan Sunter tetap buka sepanjang akhir pekan.
“Kami tetap buka Sabtu dan Minggu agar pelanggan bisa menyampaikan keluhan langsung,” ujar Syahrul.
Pelanggan juga dapat menghubungi call center PAM Jaya di 1500223 atau menggunakan aplikasi CRM Pemprov DKI Jakarta untuk informasi dan permintaan air tangki.
“PLN sudah menyampaikan surat sejak 10 Oktober 2025 untuk melakukan peningkatan keandalan listrik. Ini langkah preventif agar tidak terjadi korsleting yang bisa berdampak luas, bukan hanya ke PAM Jaya tapi juga gardu-gardu PLN di sekitar Pulogadung,” kata Syahrul.
Direktur Teknik PAM Jaya, Akhmad Santika, menambahkan, PAM Jaya menggunakan daya listrik sebesar 5.300 KVA atau setara tegangan menengah ke atas di atas 20.000 watt.
“Ini sesuatu yang normal di dalam operasional itu namanya perawatan pasti ada dan harus dilaksanakan sebagai salah satu preventif kehandalan peralatan, itu dari PLN,” ujar Santika.
Sebagai antisipasi, PAM Jaya mengimbau semua pelanggan terdampak untuk menampung air secukupnya sebelum penghentian suplai dimulai.
Berikut daftar 53 kelurahan yang akan mengalami gangguan suplai air, ditulis ke bawah agar lebih mudah dibaca:
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2023/12/15/657bfb2a47fe0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
