kab/kota: Tangki

  • Pertamina Jember Tegaskan Pertalite Tak Mengandung Air, Ungkap Faktor Motor Bisa Brebet
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 November 2025

    Pertamina Jember Tegaskan Pertalite Tak Mengandung Air, Ungkap Faktor Motor Bisa Brebet Surabaya 7 November 2025

    Pertamina Jember Tegaskan Pertalite Tak Mengandung Air, Ungkap Faktor Motor Bisa Brebet
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Pertamina Jember menegaskan bahwa bahan bakar jenis Pertalite yang dijual di wilayahnya dalam kondisi aman dan sesuai standar.
    Pernyataan ini disampaikan menyusul munculnya isu di masyarakat terkait dugaan Pertalite bercampur air maupun etanol.
    Sales Branch Manager Pertamina Jember
    , Hendra Saputra menyampaikan bahwa pihaknya tak menutup mata terhadap laporan masyarakat dan terus melakukan pengecekan kualitas di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
    “Pertamina juga merespons isu di masyarakat, kaitannya dengan Pertalite yang bercampur air atau ‘brebet’. Jika ada konsumen yang mengalami kendala, silakan datang ke SPBU tempat membeli untuk diklarifikasi,” kata Hendra saat diwawancara, Jumat (7/11/2025).
    Pihaknya sempat mendapatkan laporan dari beberapa masyarakat yang meminta penjelasan perihal ramainya isu tersebut.
    Berdasarkan hasil sidak gabungan Pertamina bersama Pemkab dan Polres Jember, kata dia, hingga saat ini tak ditemukan adanya kandungan air dalam Pertalite yang dijual di SPBU.
    “Selama masa sidak, tidak ditemukan adanya air.
    Water content-
    nya bersih dan densitasnya masih dalam batas toleransi, yaitu 0,710 sampai 0,770. Rata-rata yang kami temukan di lapangan 0,720 hingga 0,725, masih sesuai spesifikasi,” ucap Hendra.
    Menanggapi isu campuran etanol dalam Pertalite, Hendra menyebut pihaknya masih menunggu pembaruan data resmi dari pusat.
    “Untuk etanol, secara spesifikasi kami belum menerima pembaruan. Nanti akan kami pastikan lagi ke pusat,” katanya.
    Menurut dia, setiap SPBU telah memiliki prosedur operasional standar (SOP) yang ketat dalam pengecekan kualitas bahan bakar.
    Pemeriksaan dilakukan tiga kali sehari, setiap pergantian shift, yang meliputi uji kadar air, densitas, suhu, serta pengecekan visual menggunakan gelas ukur kaca.
    “Kalau ditemukan air di tangki timbun atau di nozzle, maka BBM tersebut tidak akan dijual ke konsumen,” kata Hendra.
    Pertamina juga membuka layanan pengaduan melalui kanal resmi, termasuk aplikasi MyPertamina dan Pertamina Call Center 135, agar masyarakat dapat melaporkan keluhan terkait penggunaan BBM.
    Selain itu, Hendra mengimbau masyarakat agar menggunakan bahan bakar sesuai dengan
    rasio kompresi kendaraan
    .
    Menurutnya, kendaraan modern dengan rasio kompresi di atas 10 sebaiknya menggunakan bahan bakar dengan RON minimal 92 seperti Pertamax.
    Hendra mengatakan, salah satu penyebab kendaraan mogok atau mesin berebet setelah mengisi bahan bakar bukan semata karena kualitas BBM, melainkan bisa disebabkan oleh ketidaksesuaian antara rasio kompresi mesin dan jenis bahan bakar yang digunakan.
    “Rasio kompresi kendaraan sekarang rata-rata sudah 10 minimal. Jadi sebenarnya produk Pertalite ini didesain untuk mesin dengan rasio kompresi 9 sampai 10. Kalau lebih dari itu, seharusnya pakai bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi,” paparnya.
    Ia mencontohkan, pada kendaraan
    matic modern
    , proses pembakaran di ruang mesin bisa terganggu bila bahan bakar yang digunakan tidak sesuai.
    “Kalau piston itu seharusnya memompa sampai titik atas baru terjadi ledakan pembakaran. Tapi kalau pakai BBM dengan RON di bawah kebutuhan mesin, pembakarannya bisa terjadi lebih cepat sebelum piston mencapai titik atas,” kata dia. 
    Menurut Hendra, kondisi itu menyebabkan tenaga mesin berkurang, timbul getaran, dan dalam jangka panjang bisa memicu kerusakan pada komponen seperti piston dan busi.
    “Jadi secara teknis, faktor penyebabnya banyak, karena itu penting menggunakan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan rasio kompresi kendaraan,” ucap Hendra. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Honda Airblade 160 Terbaru Meluncur, Siap Lawan Yamaha Aerox!

    Honda Airblade 160 Terbaru Meluncur, Siap Lawan Yamaha Aerox!

    Jakarta

    Honda Vietnam resmi meluncurkan Airblade 160 model 2026 dengan tampilan yang benar-benar baru dan lebih sporty. Skutik ini hadir dengan sejumlah ubahan signifikan mulai desain, fitur, hingga sasis. Motor kegemaran warga Vietnam ini pun siap menantang Yamaha Aerox.

    Ubahan paling mencolok terlihat di desain lampu depan yang kini lebih tajam dan agresif. Konsep double layer yang diadopsi mirip Honda Vario 160, tetapi lampu proyektor LED Crystal Light berbentuk persegi dan DRL di bawahnya justru mengingatkan pada Honda Winner R. Lampu sein ditempatkan di bagian atas, menciptakan tampilan yang modern dan seimbang.

    Honda Airblade 160 2026 Foto: Dok. Honda

    Dari sisi teknis, Airblade 160 terbaru kini menggunakan shock belakang ganda dan struktur bodi baru tanpa rangka eSAF. Honda mengganti rangka tersebut dengan model backbone baja tubular yang diklaim lebih kuat dan ringan. Bobotnya hanya 113 kg, sekitar 4 kg lebih ringan dari Vario 160. Skutik ini dibekali tangki kapasitas 4,4 liter.

    Menariknya, rem belakang masih mengandalkan tromol, tetapi versi tertingginya sudah dibekali ABS di roda depan. Airblade 160 tetap mengandalkan mesin 160 cc eSP+ 4 katup berpendingin cairan yang menghasilkan 11,2 kW (15,1 dk) pada 8.000 rpm dan torsi 14,8 Nm pada 6.000 rpm, sedikit lebih bertenaga dari Vario 160.

    Honda Airblade 160 terbaru meluncur Foto: Dok. Honda

    Fitur modern juga tak ketinggalan. Ada Smart Key, port USB di bawah jok, bagasi 23 liter yang bisa menampung helm full-face, dan juga panel instrumen LCD. Sayangnya, konektivitas smartphone seperti di PCX 160 dan ADV 160 belum tersedia.

    Honda Airblade 160 ditawarkan dalam tiga varian: Standar, Spesial, dan Sporty, dengan harga tertinggi VND 58,9 juta atau sekitar Rp 37,7 juta. Kira-kira model ini cocok dibawa ke Indonesia nggak ya detikers?

    (lua/dry)

  • Perbedaan Wuling Darion EV dan PHEV

    Perbedaan Wuling Darion EV dan PHEV

    Jakarta

    Wuling meluncurkan Cortez Darion dalam dua varian sekaligus, versi full listrik alias EV dan versi plug-in hybrid atau PHEV. Selain harga dan desain eksterior, apa saja yang membedakan keduanya?

    Perbedaan Wuling Darion PHEV dan EV

    Secara harga, Darion EV jauh lebih murah dari Darion PHEV. Darion EV CE dijual Rp 356.000.0002 dan Darion EV EX dipasarkan Rp 416.000.000. Sementara Darion PHEV CE dijual Rp 439.000.000 dan Darion PHEV EX dijual Rp 489.000.000. Harga itu berstatus OTR Jakarta dan untuk 1.500 pembeli pertama.

    Dari sisi desain, sebenarnya antara varian EV dan PHEV hampir mirip. Hanya ada perbedaan di bagian grille di mana varian PHEV menggunakan desain diamond cut grille, sementara pada varian EV tidak dibekali grille selayaknya mobil listrik pada umumnya.

    Perbedaan lain tentunya terletak pada powertrain-nya. Varian Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan melalui roda depan dengan transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC).

    Sementara Darion PHEV menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga puncak 105 dk dan torsi 130 Nm. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 dk) dan torsi 230 Nm.

    Darion PHEV pakai Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan baterai 20,5 kWh memberi jarak jelajah 125 km dalam mode EV. Sementara tangki bensin 52 liter menjaga efisiensi jarak jauh hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian bahan bakar.

    “Darion merupakan gabungan frasa ‘Dari Indonesia’ yang mengusung semangat Evolving Family Moments. Produk ini merupakan MPV pertama di Indonesia yang hadir dalam varian EV dan PHEV, sehingga membawa cerita baru bagi keluarga. Wuling Darion memadukan desain, kenyamanan, teknologi, dan efisiensi sehingga dapat menghadirkan momen berkesan dalam perjalanan bersama keluarga. Mobil ini jadi sebuah MPV yang tak hanya diproduksi di Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai dan kebutuhan keluarga Indonesia,” jelas Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors.

    (lua/dry)

  • Kendaraan ‘Hijau’ Tak Cuma EV, Gas dari Kotoran Ternak Bisa Jadi Bahan Bakar

    Kendaraan ‘Hijau’ Tak Cuma EV, Gas dari Kotoran Ternak Bisa Jadi Bahan Bakar

    Hamamatsu

    Pabrikan otomotif berlomba-lomba menghadirkan teknologi kendaraan ramah lingkungan untuk mencapai netralitas karbon. Namun, untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih, teknologi mobil bukan cuma soal mobil listrik. Ada juga teknologi lain yang bisa dimanfaatkan.

    Salah satu pabrikan Jepang, Suzuki, menilai untuk mencapai netralitas karbon tak cukup dengan hanya menghadirkan mobil listrik. Teknologi lain yang bisa membantu mencapai netralitas karbon juga dibutuhkan. Makanya, Suzuki menerapkan langkah multi-pathway untuk menuju netralitas karbon dengan menghadirkan berbagai teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

    “Jika berbicara tentang netralitas karbon, targetnya bukan menambah jumlah mobil listrik berbasis baterai, tapi cara untuk mengurangi gas rumah kaca. Seberapa banyak Anda dapat mengurangi gas rumah kaca, itulah tujuan netralitas karbon,” kata Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Untuk itu, Suzuki menghadirkan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan. Tak cuma dengan mobil listrik seperti e Vitara, Suzuki juga menghadirkan teknologi kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Salah satunya mobil dengan bahan bakar CBG atau compressed biomethane gas (gas biometana terkompresi).

    “Kami punya satu lagi, yaitu (kendaraan berbahan bakar) biometana. Itu juga potensial. Dari sudut pandang (netralitas karbon untuk mengurangi gas rumah kaca) itu, (kendaraan berbahan bakar) biometana lebih masuk akal,” kata Harano.

    Bahkan, Harano menyebut kendaraan dengan bahan bakar CBG 28 kali lebih efektif untuk mencapai netralitas karbon.

    Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.

    Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.

    Suzuki memamerkan mobil Suzuki Victoris dengan bahan bakar CBG di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Tangki bahan bakar gas pada Suzuki Victoris CBG ini diletakkan di bawah lantai, bukan di kompartemen bagasi sehingga kapasitas bagasinya tetap utuh.

    Dipamerkannya Victoris CBG ini menjadi bukti bahwa untuk mencapai netralitas karbon tak hanya menghadirkan mobil listrik, tapi berbagai teknologi yang dapat membantu mencapai target itu.

    (rgr/dry)

  • Ratusan Pemotor Keluhkan Brebet usai Isi Pertalite, Mayoritas Kuras Tangki-Ganti BBM

    Ratusan Pemotor Keluhkan Brebet usai Isi Pertalite, Mayoritas Kuras Tangki-Ganti BBM

    Jakarta

    Ada ratusan laporan yang diterima Pertamina terkait performa kendaraan usai isi Pertalite. Mayoritas diselesaikan dengan kuras tangki dan juga mengganti jenis bahan bakar.

    Pertamina membuka posko laporan terkait dengan fenomena mesin brebet di sejumlah wilayah Jawa Timur. Region Manager Retail Sales Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga Deny Sukendar menjelaskan hingga 5 November 2025 terdapat 782 laporan konsumen soal motor brebet dan telah ditangani di bengkel resmi Pertamina. Mayoritas kasus berhasil diselesaikan melalui pembersihan tangki dan penggantian bahan bakar tanpa memerlukan penggantian komponen besar.

    “Permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian masyarakat terkait laporan adanya kendala pada mesin kendaraan setelah pengisian BBM di beberapa wilayah Jawa Timur dalam beberapa pekan terakhir,” ungkap Deny dilansir Antara.

    Pertamina juga terus melakukan pemeriksaan kualitas bahan bakar di seluruh SPBU Jawa Timur. Pengecekan proses distribusi, kadar air, dan densitas BBM juga terus menjadi sorotan.

    “Ini merupakan bagian dari tanggung jawab Pertamina kepada masyarakat,” kata Deny.

    Pemilik bengkel Libra Motor Anton Agus Wijaya mengatakan pihaknya telah menangani puluhan motor brebet usai isi Pertalite. Menurut Anton, sebagian besar kasus ditangani dengan menguras tangki dan mengganti bahan bakar.

    “Langkah awal, kuras Pertalite dan isi Pertamax Turbo. Kalau mesin normal, aman. Kalau masih brebet, baru cek filter dan busi,” kata Anton.

    Fenomena motor brebet di Jawa Timur itu juga membuat warga jadi was-was isi Pertalite. Warga juga lebih rela antre di SPBU swasta khawatir motornya brebet.

    “Nggak apa-apa antre lama di BP, yang penting tenang. Dibanding isi Pertalite, waswas motor bisa brebet. Dari awal memang lebih pilih SPBU swasta karena rasanya lebih aman,” ungkap Lian.

    (dry/din)

  • Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet

    Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet

    Jakarta

    Warga lebih rela antre panjang di SPBU swasta ketimbang harus beli Pertalite. Isi Pertalite di motor bikin was-was lantaran banyak yang mesinnya brebet.

    Belum lama ini, fenomena motor brebet terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur. Banyak dari pemotor itu mengaku motornya brebet usai isi Pertalite. Keluhannya seragam, motor disebut habis mengisi Pertalite. Mesinnya brebet, tarikan berat, hingga harus mengganti busi. Tak cuma itu, tangki juga harus dikuras untuk mengganti BBM-nya.

    Rentetan kejadian itu bikin warga jadi was-was isi Pertalite. Dikutip detikJatim, antrean mengular terjadi di SPBU BP Jalan Pemuda dan Jalan Raya Gubeng. Bahkan antreannya sampai di jalan raya. Salah seorang warga mengungkap, dirinya rela antre lebih lama ketimbang harus was-was motornya isi Pertalite.

    “Nggak apa-apa antre lama di BP, yang penting tenang. Dibanding isi Pertalite, waswas motor bisa brebet. Dari awal memang lebih pilih SPBU swasta karena rasanya lebih aman,” ungkap Lian.

    Kondisi ini justru berbeda dengan yang terjadi di SPBU Pertamina. Dalam pantauan detikJatim, antrean Pertalite justru lebih lancar. Namun antrean Pertamax lebih dipadati warga.

    “Motor saya sempat brebet waktu isi Pertalite. Akhirnya saya servis mandiri di bengkel dekat rumah karena nggak sempat klaim ke Pertamina juga. Ya sudah, sekarang ganti ke Pertamax aja dulu,” ujar Maria.

    Adapun atas fenomena motor brebet, Pertalite dicurigai terkontaminasi dengan air. Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo mengungkap bahwa Lemigas telah melakukan pengambilan sampel Pertalite dari sejumlah SPBU di Jawa Timur untuk diuji di laboratorium. Ia menegaskan bahwa Lemigas bersama Ditjen Migas akan terus melakukan analisis lanjutan, termasuk jika ditemukan laporan serupa di daerah lain.

    “Kemudian bisa kami sampaikan, pemantauan langsung yang bersama-sama dan dilanjutkan dengan contoh atau sampel yang dikirimkan ke Lemigas. Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya, adalah on spesifikasi, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK Dirjen Migas Nomor 486 Tahun 2017,” terang Cahyo dikutip laman Pertamina.

    Sementara itu, Ahli Teknik Kimia ITS, Prof. Renanto, menjelaskan bahwa fenomena gangguan mesin kendaraan tidak dapat langsung dikaitkan dengan bahan bakar. Menurutnya, secara teori, karakteristik kimia hidrokarbon pada bahan bakar tidak memungkinkan air untuk larut dalam jumlah besar di dalamnya.

    “Hasil uji spek BBM Pertalite yang tadi sudah disampaikan sesuai dengan standar, maka tentu saja Pertalite ini akan bebas air. Jadi tidak masalah kalau Pertalite digunakan sebagai bahan bakar untuk motor, hanya spesifikasi kebutuhan BBM motornya harus disesuaikan, apakah sesuai dengan Pertalite,” terang Renanto.

    (dry/din)

  • Pakai Mesin V-Twin 650 cc, Siap Diajak Terabasan

    Pakai Mesin V-Twin 650 cc, Siap Diajak Terabasan

    Jakarta

    Suzuki Motor Corporation (SMC) meluncurkan motor crossover terbaru Suzuki SV-7GX di pameran sepeda motor internasional EICMA 2025 di Milan, Italia. Motor petualang ini akan dijual di pasar Amerika Utara dan Eropa mulai tahun depan.

    Suzuki SV-7GX mewarisi konsep dan desain agresif dari model kelas atas, GSX-S1000GX. Motor ini merupakan model crossover yang memadukan sportyness model jalanan dengan kenyamanan model petualangan.

    Suzuki SV-7GX menggendong mesin 645 cc Liquid-Cooled 4 Cycle V-Twin DOHC. Mesin dihubungkan dengan transmisi 6 percepatan.

    Suzuki SV-7GX Foto: Dok. Suzuki

    “Dengan mengadopsi mesin V-twin yang sangat diakui dari seri SV650, itu mengamankan kinerja berkendara yang gesit sambil juga mengejar kenyamanan tur dengan posisi berkendara tegak, peralatan standar seperti box belakang, kaca depan yang dapat disesuaikan, dan cover setang,” sebut Suzuki.

    Suzuki SV-7GX Foto: Dok. Suzuki

    Moge petualang ini juga dilengkapi dengan Suzuki Drive Mode Selector (SDMS). Sistem itu memungkinkan penyesuaian karakteristik output mesin sesuai dengan kondisi jalan dan tingkat keterampilan pengendara; kontrol traksi yang mendeteksi selip roda dan mengontrol output mesin; dan sistem quick shifting dua arah. Semanya dikemas dalam sistem kontrol elektronik S.I.R.S. (Suzuki Intelligent Ride System) yang menjamin ketenangan pikiran dan kenyamanan saat berkendara.

    Suzuki SV-7GX menggabungkan rangka teralis dengan kekakuan dan fleksibilitas, mesin V-twin yang ramping dan ringkas, dan kursi tahan lelah dengan pijakan yang baik. Kombinasi itu membuat pengendara tetap merasa nyaman untuk tur jarak jauh dan ketenangan pikiran untuk berkendara sehari-hari di kota. Selain itu, fitur lampu depan proyektor yang menyeimbangkan kecerahan dan distribusi cahaya yang luas, serta tangki bahan bakar 17,4L tersedia untuk meningkatkan kenyamanan.

    Suzuki SV-7GX Foto: Dok. Suzuki

    “Slogan perusahaan Suzuki adalah By Your Side, dan kami bertujuan untuk menjadi perusahaan infrastruktur yang terhubung erat dengan kehidupan masyarakat. Model crossover SV-7GX adalah motor serbaguna yang dapat menjadi mitra andal bagi banyak pengguna, dari pengendara muda hingga veteran, untuk berbagai penggunaan mulai dari berkendara di kota sehari-hari hingga tur akhir pekan. Ke depan, kami akan terus menanggapi kebutuhan pelanggan di bawah bendera ‘By Your Side’, sambil bertujuan untuk pertumbuhan lebih lanjut dalam bisnis sepeda motor kami,” kata President and CEO Suzuki, Toshihiro Suzuki.

    (rgr/dry)

  • Kejagung Limpahkan Klaster Kedua Tersangka Kasus Tata Kelola Minyak, Tidak Ada Riza Chalid

    Kejagung Limpahkan Klaster Kedua Tersangka Kasus Tata Kelola Minyak, Tidak Ada Riza Chalid

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah melimpahkan delapan tersangka dan barang bukti atau tahap II terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna delapan tersangka itu dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat.

    “Kasus Pertamina hari ini telah diserahkan, tersangka dan berkas juga barang bukti dari penyidik ke penutut umum di Kejari Jakarta Pusat,” ujar Anang di Kejagung, Rabu (5/11/2025).

    Dia menambahkan, klaster kedua tersangka yang dilimpahkan ini terdiri dari mantan SVP Integrated Supply Chain atau Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho (TN).

    Kemudian, tersangka yang dilimpahkan adalah eks VP Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina atau eks Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution (AN); Eks Direktur Pemasaran & Niaga PT Pertamina Hanung Budya Yuktyanta (HB); dan Direktur Gas, Petrochemical & New Business, PT Pertamina International Shipping, Arif Sukmara (AS).

    Selain itu, mantan VP Crude & Product Trading ISC – Kantor Pusat PT Pertamina, Dwi Sudarsono (DS); Mantan SVP Integrated Supply Chain, Hasto Wibowo (HW); mantan Business Development Manager PT Trafigura Pte. Ltd dan Senior Manager PT Trafigura Martin Haendra Nata (MHN); dan Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi, Indra Putra (IP).

    Setelah dilakukan Tahap II, tim Jaksa Penuntut Umum akan segera mempersiapkan Surat Dakwaan untuk pelimpahan berkas perkara tersebut ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    “Nanti setelah diserahkan ke penutut umum, penuntut umum akan melakukan untuk pelimpahan ke pengadilan,” imbuh Anang.

    Adapun, pelimpahan ini dilakukan tanpa adanya tersangka Riza Chalid. Sebab, Beneficial Owner (BO) PT Tangki Merak dan PT Orbit Terminal Merak itu masih belum kembali ke Indonesia.

    Dalam hal ini, Anang menyatakan pihaknya belum merencanakan Riza Chalid disidangkan secara in absentia. 

    “Belum, sementara tetap. Itu kan terpisah. Berkasnya kan terpisah. Sementara kita masih minta, masih minta menunggu red notice dari Interpol,” pungkasnya.

  • Honda Luncurkan Moge Petualang Baru, Pakai Basis CB1000 Hornet

    Honda Luncurkan Moge Petualang Baru, Pakai Basis CB1000 Hornet

    Jakarta

    Honda terus memperkuat lini moge turingnya dengan menghadirkan model-model teranyar. Terbaru, pabrikan asal Jepang ini resmi meluncurkan CB1000GT, motor petualang baru yang dibangun dari basis CB1000 Hornet empat silinder, dikemas dengan fitur-fitur mewah dan teknologi canggih.

    Motor baru ini menjadi pelengkap keluarga Hornet bersama CB1000 Hornet SP dan CB1000F retro, semuanya pakai mesin DOHC empat silinder segaris 1.000 cc turunan dari CBR1000RR Fireblade 2017. Tenaganya tembus 149,6 dk pada 11.000 rpm dan torsi 102 Nm pada 8.750 rpm, menjadikannya pesaing tangguh bagi Suzuki GSX-S1000GX, Kawasaki Versys 1100, hingga Harley-Davidson Pan America 1250 ST.

    Honda CB1000GT Foto: MCN

    Dengan bobot kosong 229 kg, CB1000GT dilengkapi tangki berkapasitas 21 liter yang bisa menempuh jarak hingga sekitar 339 km setiap kali tangki terisi penuh. Transmisi 6 percepatannya dirancang untuk akselerasi kuat di gigi rendah, sementara gigi keenam berfungsi sebagai overdrive untuk cruising nyaman di jalan tol.

    Tak cuma bertenaga, fitur-fiturnya juga lengkap. CB1000GT sudah dilengkapi IMU enam sumbu, suspensi elektronik Showa EERA, cruise control, quickshifter, grip berpemanas, hingga handguard bawaan pabrik. Sistem elektroniknya mampu menyesuaikan peredaman setiap 15 milidetik, dengan empat mode utama-Standard, Sport, Rain, dan Tour-serta mode User untuk personalisasi setelan.

    Dari sisi desain, bodi Honda CB1000GT terlihat lebih lebar dan berotot, dengan layar depan yang bisa diatur lima tingkat dan fairing yang dirancang demi aerodinamika, serta perlindungan cuaca. Suspensinya kini memiliki jarak main 144 mm, lebih panjang 4 mm dari Hornet, sementara joknya lebih tebal untuk kenyamanan perjalanan jauh.

    Honda CB1000GT Foto: MCN

    Sistem pengereman mengandalkan kaliper Nissin empat piston dengan cakram ganda 310 mm dan cornering ABS. Semua dikontrol melalui layar TFT 5 inci anti-silau dengan konektivitas ponsel dan pencahayaan latar yang bisa disesuaikan.

    Honda CB1000GT 2026 siap menjadi pesaing serius di segmen sport-tourer modern yang semakin ramai. Sayangnya, belum ada informasi lebih lanjut mengenai harga motor petualang baru Honda ini, termasuk kapan mulai dijual.

    (lua/din)

  • OTT Solar Subsidi, Bupati Lumajang Temukan Lebih dari 10 "Barcode" Dikuasai Sopir Truk
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2025

    OTT Solar Subsidi, Bupati Lumajang Temukan Lebih dari 10 "Barcode" Dikuasai Sopir Truk Surabaya 4 November 2025

    OTT Solar Subsidi, Bupati Lumajang Temukan Lebih dari 10 “Barcode” Dikuasai Sopir Truk
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Bupati Lumajang Indah Amperawati mendapati sopir truk pengangkut solar subsidi yang ditangkapnya memiliki lebih dari 10
    barcode.
    Padahal, setiap kendaraan seharusnya hanya memiliki satu 
    barcode
    untuk mengisi BBM subsidi.
    Sebelumnya,
    Bupati Lumajang

    Indah Amperawati
    melakukan
    operasi tangkap tangan
    (OTT) terhadap terduga pelaku penimbunan
    solar subsidi
    , Senin (3/11/2025).
    Operasi tangkap tangan dilakukan 200 meter di sisi selatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
    Di sana, Indah mendapati ada lebih dari 10
    barcode
    yang dikuasai oleh sopir truk tersebut.
    Adapun,
    barcode
    merupakan persyaratan wajib yang harus ditunjukkan konsumen kepada petugas SPBU saat membeli BBM subsidi.
    Tujuannya, penyaluran subsidi bisa tepat sasaran.
    “Bapak sopirnya itu pegang lebih dari 10
    barcode,
    ” kata Indah di Lumajang, Selasa (4/11/2025).
    Indah mengatakan, modus yang digunakan oleh para pelaku penimbun
    solar subsidi
    yakni berpindah-pindah SPBU.
    Di setiap SPBU, para pelaku akan melakukan pembelian secara normal dengan menunjukkan
    barcode
    seperti pembeli biasa.
    Setiap
    barcode
    untuk kendaraan truk dibatasi kuota pengisian sebanyak 200 liter per hari.
    Namun, kapasitas BBM yang bisa dimuat oleh tangki truk rata-rata hanya mampu menampung 100 liter.
    “Jadi mereka ini modusnya ngisi di banyak SPBU, jadi kalau pembelian di SPBU-nya sah, mereka beli sesuai aturan, tapi kemudian pindah ke SPBU lain untuk mengisi lagi,” kata Indah.
    Truk yang diamankan Indah pada Senin (3/11/2025) malam membawa tandon air di bak belakang.
    Di sana juga terdapat selang yang menghubungkan tangki BBM dengan tandon air untuk tempat penampungan.
    Terdapat juga sebuah boks yang diduga merupakan alat penyedot bensin dari tangki truk menuju tempat penyimpanan berupa tandon air.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.