Potret Kampung Dadap Tangerang, Terancam Tenggelam di Tengah Gemerlap Kawasan Elite
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Di tengah pesatnya pembangunan kawasan elit Pantai Indah Kapuk (PIK),
Kampung Dadap
di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, justru menghadapi ancaman serius: kawasan seluas 14,5 hektare itu nyaris tenggelam akibat
banjir rob
yang terjadi setiap hari.
Kampung yang berbatasan langsung dengan PIK, Kamal (Jakarta Barat), dan Kamal Muara (Jakarta Utara) yang kini semakin ramai didatangi wisatawan.
Kampung ini diisi tiga RW, yakni RW 01, RW 02, dan RW 03. Di RW 03 saja terdapat sekitar 800 keluarga dengan total kurang lebih 1.000 bangunan rumah—sebagian besar berukuran kecil dan semi permanen.
Untuk bertahan dari banjir rob harian, hampir semua warga meninggikan bagian depan rumah menggunakan semen, agar air laut tak langsung masuk ke dalam rumah.
Pasalnya, wilayah ini berhadapan langsung dengan laut dan menajdi langgan banjir rob setiap harinya. Namun upaya itu tak membuat kawasan ini bebas dari genangan.
“Betul sekali dan setiap hari, bahkan hitungan saya sudah lebih dari tiga bulan begini. Nanti surut, pasang surut, tapi satu bulan ini lebih banyak pasangnya,” ucap Ketua RW 03 Jamal, ketika diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Jumat (21/11/2025).
Rob umumnya menggenang sepanjang Jembatan Cinta hingga ujung Kampung Dadap, sekitar dua kilometer, dengan ketinggian air 30–50 sentimeter.
Air yang masuk pun kian keruh, berubah warna menjadi cokelat hingga hitam akibat bercampur lumpur dan air selokan.
Kasturi (40), salah satu warga, mengatakan rob kerap datang tiba-tiba, terutama malam hari.
“Karena pas Jumat aja air datang langsung besar masuk ke rumah,” kata Kasturi.
Setiap terjadi rob, Kasturi memilih mengungsikan anaknya ke rumah keluarga karena khawatir air datang dalam volume besar tanpa peringatan. Ia mengaku lelah karena saban hari harus mengeruk lumpur sisa genangan.
“Masuk airnya ke rumah, jadi ini ditinggiin airnya enggak masuk. Abis capek tiap hari bersihin lumpur. Kalau banjir malam coba jam 03.00 WIB subuh kami ngerukin lumpur.”
Di depan rumahnya, dua bangunan besar tampak hancur dan ditinggalkan pemiliknya karena terus terendam rob.
Hanya tersisa bambu dan genteng yang sudah rapuh dari bangunan rumah itu seolah pertanda betapa kerasnya banjir rob menghantam wilayah ini setiap hari.
“Iya, banyak rumah yang rusak dan ditinggalkan penghuninya, karena banjir terus dan lama-lama rusak,” kata dia.
Siswanto (50), warga RW 03, mengatakan rob akan jauh lebih parah bila bersamaan dengan kiriman air dari Bandara Soekarno-Hatta.
“Iya, kalau air laut lagi pasang sama hujan, jadi begini kondisinya. Kalau ada kiriman air dari bandara bisa sampai sepaha orang dewasa. Kondisi makin parah kalau air laut pasang, air kiriman dari bandara dibuka, ya, udah bisa tinggi airnya dalam,” jelas Siswanto.
Rumah-rumah yang belum ditinggikan langsung terendam. Sejumlah warga sampai harus berjalan di atas tanggul setinggi empat meter agar bisa keluar rumah tanpa basah.
Siswanto sendiri sering kesulitan berangkat kerja saat rob.
“Kami bingung, ya, mau kerja kalau udah banjir kadang-kadang harus berjuang semampunya, kalau bawa kendaraan udah enggak bisa. Biasanya, kita jalan menerobos banjir dulu ke depan, nanti naik angkutan umum,” tutur Siswanto.
Menurut Siswanto, rob sebenarnya sudah terjadi sejak 1990-an, tetapi dulu air lebih cepat surut. Dalam satu dekade terakhir kondisinya memburuk.
“Mulai makin parah karena ada pembangunan pergudangan, lebih parah lagi ada
reklamasi
.”
Aktivitas reklamasi membuat air laut tak lagi mengalir ke empang dan hutan mangrove, melainkan langsung masuk ke permukiman warga yang berada di dataran rendah.
Sekretaris Jenderal KIARA, Susan Herawati, menjelaskan banjir rob di Dadap semakin parah dalam dua-tiga tahun terakhir karena perubahan arus laut akibat penimbunan.
Hal serupa juga pernah terjadi di desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, yang kini sudah tenggelam. Tenggelamnya Desa Timbulsloko disebabkan karena adanya berbagai pembangunan seperti Pelabuhan Tanjung Mas dan Reklamasi Marina di tahun 2010.
Semenjak itu, banjir rob semakin intens terjadi di wilayah Timbulsloko dan menurut analisa akademisi perubahan arus imbas reklamasi menjadi penyebab desa itu tenggelam.
“Nah, kasus serupa terjadi di Dadap dengan adanya aktivitas reklamasi, karena reklamasi sekitar tiga tahun ke belakang kan benar-benar, PIK-nya jadi dibuka untuk umum, itu sebenarnya terjadi karena ada aktivitas seperti itu,” tutur Susan.
Susan memastikan, penimbunan pantai dari reklamasi akan mengubah arus laut. Di mana biasanya ada arus tertentu yang melewati satu daerah, namun karena ada penimbunan di titik itu, maka arus menjadi berubah arah dan menyebabkan banjir ke daratan secara perlahan-lahan.
Oleh karena itu, kata dia, banjir rob di Kampung Dadap bukan cuma sekedar fenomena alam biasa, melainkan juga karena perbuatan manusia.
Peneliti
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
, Budi Heru Santosa, menilai penurunan tanah juga menjadi faktor utama.
“Kami sudah sering mendengarkan bahwa di pesisir Pantura, Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya terjadi penurunan muka tanah. Kesimpulan yang dilakukan para ahli, pertama adalah karena lapisan tanah di situ lapisan aluvial yang cenderung lunak, sehingga ketika terjadi pemampatan, pembebanan, pengambilan air tanah maka dia akan turun,” tutur Budi.
Penurunan muka tanah membuat permukaan daratan lebih rendah daripada air laut, sehingga rob semakin sering dan makin tinggi ketika pasang berbarengan dengan hujan.
Fenomena kenaikan muka air laut atau sea level rise terjadi karena adanya perubahan iklim yang disebabkan mencairnya gunung es di kutub utara.
Dampak dari peristiwa tersebut memang tidak dirasakan begitu signifikan di Pesisir Pulau Jawa. Namun, dalam beberapa tahun ke depan dan ditambah penurunan muka tanah maka dampak tersebut akan dirasakan signifikan.
Tanggul yang dibangun pada 2024 pun tak banyak membantu. Tanah yang terus turun membuat tanggul ikut “turun” dan kehilangan efektivitasnya dalam beberapa tahun saja.
“Tanggul itu dibangun di atas tanah, dia punya pondasi ditanam di dalam tanah tapi ada bagian ke atas. Ketika tanah mengalami land subsidence maka tanggul akan mengikuti karena dia ditanam di atas tanah,” ujar Budi.
Budi mencontohkan, misalnya suatu tanggul dibangun untuk mengatasi air laut setinggi satu meter, ketika terjadi penurunan tanah misalnya 10 cm per tahun, maka dalam lima tahun mendatang tanggul yang dibangun turun sekitar 50 cm.
Imbasnya, tanggul itu tidak lagi efektif untuk menahan ketinggian air laut setinggi satu meter dan membuatnya mudah meluap ke daratan.
Budi menyarankan pembangunan sistem polder terintegrasi yang meliputi tanggul memutari kawasan, kolam retensi, serta pompa untuk membuang air ke luar tanggul.
Air di kolam retensi itu akan dipompa ke wilayah di luar tanggul yang sudah dibangun sehingga tidak mengandalkan gravitasi atau air mengalir secara alami.
Namun, yang perlu diperhatikan dalam membangun sistem polder adalah tidak boleh ada lubang sekecil apa pun yang membuat air merembes ke daratan.
Selain itu, bisa juga dipertimbangkan untuk menempuh perbaikan secara alami seperti penanaman mangrove.
“Kemudian, perlu dilelajari apakah masih memungkinkan ditempuh restorasi berbasis alami dengan penanaman mangrove di sepanjang pesisir yang dapat menangani laju laut dan sebagainya, nah ini dapat dipertimbangkan,” jelas dia.
Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, mengatakan pemerintah telah mengambil sejumlah langkah.
Pertama Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun 2025 Kabupaten Tangerang digunakan untuk pembangunan pintu air di saluran pembuangan Perumahan Duta Bandara.
“Lalu, akan dibangun stasiun pompa banjir dan normalisasi kolam retensi Perumahan Duta Bandara tahun 2026,” ujar Intan.
Untuk Perumahan Taman Dadap Indah yang kerap banjir, pemerintah menjadwalkan pengerukan manual drainase.
Sementara terkait tanggul laut, pemerintah masih berkoordinasi dengan Kementerian PUPR.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Tangerang
-
/data/photo/2025/11/22/69214de655217.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Potret Kampung Dadap Tangerang, Terancam Tenggelam di Tengah Gemerlap Kawasan Elite Megapolitan 24 November 2025
-
/data/photo/2025/11/22/6921bc3462d83.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Subuh di Atas KRL: Perjalanan Panjang Bocah Tangerang yang Setia pada Sekolah Lamanya Megapolitan 24 November 2025
Subuh di Atas KRL: Perjalanan Panjang Bocah Tangerang yang Setia pada Sekolah Lamanya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa SD di Klender, Jakarta Timur, harus berangkat sekolah sendiri menggunakan KRL sejak subuh viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah aku Instagram @Jabodetabek24info, terlihat seorang anak berseragam SD menaiki KRL dari Tangerang menuju Stasiun Klender pada waktu subuh untuk berangkat sekolah.
Hal ini menarik perhatian publik lantaran jarak yang ditempuh anak tersebut, yakni dari Tangerang ke Jakarta Timur, cukup jauh.
Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah, membenarkan soal video tersebut.
Ia menjelaskan, anak itu sebelumnya tinggal di dekat sekolah. Namun, setelah ibunya yang merupakan orangtua tunggal pindah ke Tangerang karena urusan pekerjaan, sang anak tetap melanjutkan sekolah di Klender.
“Orangtuanya memang dulu tinggal dekat sekolah. Setelah pindah, anaknya tetap bersekolah di sana. Itu yang disampaikan pihak sekolah kepada kami,” kata Farida saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Sabtu (22/11/2025).
Farida menyampaikan, Dinas Pendidikan telah melakukan komunikasi dengan orangtua dan murid tersebut.
Namun, sang anak menolak pindah ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggal barunya lantaran sudah merasa nyaman di sekolah lama.
“Anaknya merasa sudah nyaman dan tidak keberatan terkait dengan keberangkatan anak tersebut dari pagi dengan perjalanan yang segitu panjangnya. Anaknya merasa juga
enjoy
juga gitu kan,” ungkapnya.
Baik anak maupun ibunya menolak rencana pindah sekolah karena merasa tidak ada masalah dengan rutinitas berangkat sejak subuh tersebut.
“Orangtuanya juga sudah disarankan untuk pindah, tapi tidak mau juga orangtuanya untuk pindah,” jelas Farida.
Farida menyampaikan, proses pindah sekolah tidak dapat dilakukan secara mendadak karena harus menunggu persyaratan administrasi, termasuk pergantian semester.
“Anaknya baru bisa pindah sekolah saat semester selesai. Itu aturan yang harus diikuti,” katanya.
Sebagai solusi sementara, anak tersebut akan tinggal di rumah seorang teman yang berlokasi lebih dekat dengan sekolah. Awalnya, ia menolak karena tidak ingin berpisah dari ibunya.
“Orangtuanya kan tetap berada di Tangerang ya, ibunya tetap berada di Tangerang sementara dia tinggal sama temannya di situ. Penilaian anak-anak ya, dia kehilangan ibunya, tidak sehari-hari dengan ibunya gitu,” ujar Farida.
Namun, setelah dibujuk oleh pihak sekolah dan orangtua murid lainnya, anak tersebut akhirnya bersedia tinggal di rumah temannya.
“Saat ini dia sudah mau. Senin besok dia sudah berada di Duren Sawit, di wilayah Klender, bersama temannya laki-laki, di rumah temannya laki-laki, diurus oleh orangtua temannya,” kata Farida.
Farida mengatakan, keputusan sementara ini diambil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan sang anak yang harus berangkat sejak pukul 04.00 WIB dan tidak memiliki alat komunikasi pribadi.
“Kalau dari sana itu dilepas sama ibunya sendiri, dia menitipkan sama penjaga di stasiun kereta. Jadi masuk sampai JakLingko aman, terus turunnya juga aman,” tambahnya.
Proses mutasi sekolah baru dapat dilakukan setelah pembagian rapor semester, sekitar pertengahan Desember 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/24/6923c0e71a224.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dari Pemulung karena Tekanan Hidup, Lilis Kini Memimpin Koperasi yang Topang Ribuan Orang Megapolitan 24 November 2025
Dari Pemulung karena Tekanan Hidup, Lilis Kini Memimpin Koperasi yang Topang Ribuan Orang
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Perjalanan hidup
Listiarsih
(55), atau yang akrab disapa Lilis, menunjukkan pekerjaan pemulung yang kerap dipandang sebelah mata justru dapat menjadi penopang ekonomi bagi ribuan orang.
Dari keterdesakan hidup, ia kini memimpin
Koperasi Pemulung Berdaya
Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Cipeucang Raya, Kademangan, Setu, yang menjadi tumpuan bagi pemulung dan bandar kecil di wilayah Jabodetabek.
Lilis menuturkan, perjalanan dimulai pada 2010. Saat itu, suaminya meninggal dan ia harus menghidupi tiga anaknya yang masih kecil.
“Kalau kerja pabrik sudah enggak bisa, jadi pembantu juga enggak cukup. Mulung itu yang paling fleksibel, pagi bisa urus anak dulu,” kata Lilis kepada
Kompas.com.
Berbekal kebutuhan dan keberanian, ia mulai mengumpulkan plastik dan barang bekas dari pasar hingga kawasan wisata.
Pendapatan awalnya sangat kecil, hanya Rp 3.500 per kilogram botol PET. Ia mengaku sempat merasa rendah diri karena profesi pemulung dianggap sebagai pekerjaan rendahan, termasuk oleh keluarga almarhum suaminya.
“Dibanding-bandingin sama keluarga suami tapi saya mikirnya yang penting kerja halal dan anak-anak cukup,” ucapnya.
Lilis menjalani pekerjaan itu perlahan hingga akhirnya beberapa pemulung ingin ikut bekerja bersamanya. Selama setengah tahun memulung sendiri, ia kemudian membuka lapak kecil dan mulai mengelola enam anak buah.
“Ada teman bilang ‘aku mau ikut’, terus ada anak buah adik saya juga diserahin. Ya sudah, mulailah bandar kecil,” jelas dia.
Titik baliknya terjadi pada 2013 ketika ia dan para bandar lain diajak membentuk koperasi oleh pengelola penampungan plastik PET di Maruga. Meski mengaku tak memahami dunia koperasi, Lilis akhirnya bersedia menjadi ketua.
“Semua enggak mau jadi ketua. Ya sudah lah, enggak apa-apa saya. Padahal saya enggak tahu apa-apa juga,” katanya.
Di bawah kepemimpinannya, Koperasi Pemulung Berdaya berkembang menjadi wadah yang menaungi ribuan pemulung di Jabodetabek.
Koperasi ini memiliki lahan operasional seluas 1.800 meter persegi, mempekerjakan pekerja produktif, serta memberdayakan pemulung lansia sebagai pekerja lepas untuk tugas-tugas ringan.
“Kami juga memberdayakan yang sudah usia lanjut, tapi freelance. Kalau enggak kita kasih kerjaan, pendapatannya enggak ada. Tapi enggak bisa diporsir juga, kasihan. Jadi dikasih kerjaan yang ringan saja,” ujar Lilis.
Kini, kondisi berbalik. Selain menghidupi keluarganya, koperasi yang dipimpinnya menjadi penopang ekonomi bagi banyak pemulung dan bandar kecil di wilayah tersebut.
“Sekarang semua sampah itu ada nilainya. Kalau pemulung rajin, pasti cukup. Bahkan keresek pun laku sekarang,” kata dia.
Dengan perjalanan yang dimulai dari memulung seorang diri hingga memimpin koperasi besar, Lilis menegaskan pemulung bukan pekerjaan rendahan, melainkan bagian penting dari rantai
ekonomi sirkular
yang menghidupi banyak orang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/22/69212239a2a1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Koperasi Pemulung Berdaya di Tangsel Jadi Penopang Hidup 4.000 Pemulung Jabodetabek Megapolitan 24 November 2025
Koperasi Pemulung Berdaya di Tangsel Jadi Penopang Hidup 4.000 Pemulung Jabodetabek
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Koperasi Pemulung Berdaya di Cipeucang, Tangerang Selatan, menjadi tumpuan ekonomi bagi sekitar 4.000 pemulung yang tersebar di wilayah Jabodetabek hingga Pulau Seribu.
Koperasi ini menghimpun botol plastik PET dari ratusan lapak pemulung dan mengolahnya menjadi cacahan plastik yang kemudian dikirim ke pabrik daur ulang di kawasan Tangerang.
Sekretaris
Koperasi Pemulung Berdaya
, Julaeha (35), menjelaskan bahwa koperasi tersebut telah beroperasi sejak 2013 setelah sebelumnya berdiri sebagai unit daur ulang dari program CSR pada 2010.
“Awalnya ini cuma unit daur ulang, namanya RBU. Baru tahun 2013 resmi jadi koperasi,” ujar Julaeha saat ditemui
Kompas.com
di lokasi.
Julaeha menjelaskan, koperasi ini bekerja sama dengan 300 hingga 400 lapak pemulung meski anggota resminya hanya 53 orang. Setiap lapak rata-rata menaungi sekitar 10 pemulung.
“Kalau dijumlahkan, sekitar 4.000 pemulung yang hidupnya tersambung ke koperasi ini,” kata Julaeha.
Para pemulung menjual botol plastik PET hasil temuan harian mereka ke lapak, kemudian memasoknya ke koperasi.
Namun, botol-botol PET itu tidak selalu langsung dijual setiap hari. Kadang mereka mengumpulkannya terlebih dahulu hingga mencapai 10 kilogram sebelum disetorkan ke lapak. Harga jualnya saat ini berada di kisaran Rp 5.000 per kilogram.
“Pemulung yang jalan kaki biasanya dapat 1 sampai 3 kilo per hari. Yang pakai gerobak bisa sampai 10 kilo sekali setor,” ujar dia.
Setelah dibeli dari pemulung, lapak kemudian menjual botol-botol tersebut ke koperasi dengan harga yang sama.
Cara itu dilakukan dari tahun ke tahun hingga kapasitas produksi koperasi terus meningkat.
Dari yang hanya 5 ton per bulan saat awal berdiri, kapasitasnya kini mencapai 150 ton plastik PET per bulan.
“Sehari kita bisa giling 5 sampai 6 ton menjadi cacahan plastik. Kemudian hasil cacahannya pabrik biji plastik di Tangerang. Dikirim dua hari sekali,” jelas dia.
Menurut Julaeha, keberadaan Koperasi Pemulung Berdaya memberikan dampak ekonomi besar bagi pemulung. Sebab, banyak pemulung maupun pekerja harian yang terlibat langsung dalam produksi.
Bahkan, dari pekerjaan itu, banyak pemulung yang mampu menyekolahkan anak mereka hingga menjadi sarjana.
“Ada juga yang bisa bangun kontrakan atau beli sawah,” kata dia.
Namun belakangan, kata Julaeha, koperasi juga menghadapi tantangan, salah satunya menurunnya omzet yang sebelumnya sempat mencapai Rp 1,2 miliar dan kini turun hingga ratusan juta rupiah.
Penyebabnya antara lain tingginya biaya operasional, perawatan mesin, serta fluktuasi harga plastik di pasaran.
“Sebenernya untuk omzet sih kalau pas lagi banyak barang ya, kita bisa Rp 1,2 miliaran, tapi kalau lagi sepi ya paling berapa gitu, enggak sampai segitu,” kata dia.
Julaeha juga menjelaskan bahwa omzet Rp 1,2 miliar itu merupakan pendapatan kotor yang masih harus dibagi untuk berbagai kebutuhan operasional koperasi, yakni gaji karyawan, biaya listrik, perawatan mesin, hingga logistik.
“Jadi belum tentu juga untung. Usaha daur ulang itu kompleks,” imbuh dia.
Untuk membantu perekonomian para pemulung, pihaknya berencana memperluas jenis sampah yang dikelola koperasi.
“Tahun depan insyaallah kita mau ambil karton, HDPE, dan multilayer,” kata dia.
Ia pun berharap keberadaan koperasi dapat membantu lebih banyak pemulung keluar dari ketidakpastian ekonomi.
“Sampah itu bukan tidak berguna. Kalau dipilah benar, nilainya bisa besar,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Akhir Tahun Dinilai Paling Ideal untuk Beli BMW, Ini Penyebabnya
Jakarta –
Akhir tahun menjadi momentum penting bagi pasar mobil premium. BMW Group Indonesia memanfaatkan periode ini dengan menghadirkan program penawaran paling agresif di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025.
Pameran yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang pada 21 hingga 30 November 2025 ini menghadirkan deretan model baru sekaligus promo yang membuat pembelian BMW menjelang pergantian tahun terasa semakin menarik.
Peter Sunny Medalla sebagai President Director BMW Group Indonesia menegaskan bahwa gelaran GJAW tidak sekadar menjadi ajang pamer produk baru.
Menurutnya, November hingga Desember selalu menjadi periode yang memperlihatkan peningkatan minat pembelian mobil mewah dan BMW memastikan konsumen mendapatkan value tambahan yang signifikan.
Ia menjelaskan bahwa kepemimpinan BMW di segmen premium dengan pangsa pasar gabungan sekitar 60 persen menjadi dasar bagi perusahaan untuk memberikan program yang benar-benar relevan di akhir tahun.
BMW membawa enam model terbaru termasuk debut First Ever BMW M3 CS Touring dan New BMW M3 Competition Sedan.
Selain itu, beragam lini kendaraan favorit BMW juga hadir dan dapat dites langsung oleh pengunjung yang ingin melakukan upgrade kendaraan.
Program penawaran tahun ini menjadi salah satu yang paling besar. Model berstatus NIK 2025 seperti 320i M Sport, 330i M Sport Pro, 520i M Sport, X1 sDrive18i xLine, dan X5 xDrive40i M Sport mendapatkan paket BMW Lifestyle Collection dan aksesori bernilai Rp 18 juta.
Di sisi lain, masih ada stok model NIK 2024 seperti X3, X4, 735i M Sport, iX1, iX, dan i4 mendapat tambahan voucher perjalanan hingga Rp 10 juta ditambah paket lifestyle yang sama.
Penawaran paling tinggi diberikan untuk model performa seperti BMW M2, M3 Competition Touring, M4 Coupé, M4 Convertible, hingga BMW i7 yang mendapatkan voucher perjalanan hingga Rp 30 juta rupiah.
Program ini juga dilengkapi BMW Service Inclusive hingga lima tahun atau 100.000 kilometer, garansi lima tahun tanpa batas jarak tempuh, serta BMW Group Tire Coverage dua tahun yang mencakup penggantian ban akibat kerusakan atau tusukan.
Melalui rangkaian benefit tersebut, BMW menegaskan bahwa akhir tahun memang menjadi waktu paling menguntungkan bagi pelanggan yang ingin masuk ke segmen premium.
Kombinasi peluncuran model performa baru, program direct gift bernilai tinggi, serta keuntungan kepemilikan jangka panjang membuat transaksi akhir tahun menjadi lebih rasional sekaligus emosional.
Untuk membantu konsumen menavigasi pilihan model, berikut rangkuman lengkap harga BMW per November 2025.
Daftar Harga Mobil BMW Terbaru (November 2025)
BMW Seri 2
218 Gran Coupé M Sport CKD Rp 1.048.000.000218 Gran Coupé M Sport CBU Rp 1.198.000.000218i Gran Coupé M Sport NIK 2024 Rp 935.000.000220i Coupé M Sport NIK 2024 Rp 1.423.000.000
BMW Seri 3
320i M Sport Rp 1.205.000.000330i M Sport Pro Rp 1.315.000.000
BMW Seri 4
430i Coupé M Sport Pro Rp 1.771.000.000430i Convertible M Sport Pro Rp 1.934.000.000
BMW Seri 5
520i M Sport Rp 1.507.000.000
BMW Seri 7
735i M Sport Rp 2.714.000.000
BMW X Series
X1 sDrive18i xLine Rp 1.025.000.000X3 20 xDrive M Sport CKD Rp 1.568.000.000X3 20 xDrive M Sport CBU Rp 1.718.000.000X3 sDrive20i xLine NIK 2024 Rp 1.375.000.000X3 xDrive30i M Sport NIK 2024 Rp 1.515.000.000X4 xDrive30i M Sport NIK 2024 Rp 1.783.000.000X5 xDrive40i M Sport Rp 2.070.000.000X6 xDrive40i M Sport Rp 2.457.000.000X7 xDrive40i M Sport Rp 2.864.000.000
BMW M
M2 Coupé AT Rp 2.080.000.000M2 Coupé Purist MT Rp 2.240.000.000M3 CS Touring Rp 3.800.000.000M3 Competition Sedan M xDrive Rp 2.870.000.000M3 Competition Touring NIK 2024 Rp 2.885.000.000M4 CS Rp 3.499.000.000M4 Competition Convertible Rp 3.251.000.000M4 Competition Coupé Rp 2.864.000.000
BMW XM
XM 50e Rp 3.776.000.000XM NIK 2024 Rp 6.472.000.000XM Label Red NIK 2024 Rp 7.966.000.000
BMW Z4
Z4 sDrive30i M Sport Rp 1.843.000.000Z4 M40i Rp 2.067.000.000
BMW i Series
iX1 eDrive20 M Sport Rp 1.379.000.000i4 eDrive35 NIK 2024 Rp 1.841.000.000i5 eDrive40 M Sport Rp 2.225.000.000i5 M60 xDrive Rp 2.830.000.000i5 eDrive40 Touring Rp 2.275.000.000iX xDrive45 Rp 2.628.000.000iX xDrive40 Sport Rp 2.545.000.000iX xDrive50 Sport Rp 2.719.000.000i7 xDrive60 Gran Lusso Rp 3.415.000.000i7 xDrive60 Two Tone Rp 3.576.000.000
(mhg/rgr)
-

Hari Angklung Sedunia, Kampung Dolanan tawarkan egrang di Kota Tua
Jakarta (ANTARA) – Kampung Dolanan Khatulistiwa menawarkan permainan tradisional egrang untuk dicoba pengunjung pada puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 (World Angklung Day) di Kota Tua Jakarta.
“Naik egrang bisa menjadi cara untuk melatih keseimbangan tubuh,” kata salah seorang fasilitator Kampung Dolanan Khatulistiwa, Serpong, Tangerang Selatan, Dias di Kota Tua, Jakarta, Minggu.
Dijelaskan, keseimbangan tubuh diperlukan karena untuk berjalan dengan dengan dua batang tongkat bambu, harus bertumpu pada pijakan setinggi sekitar 0,5 meter dari permukaan tanah.
Dikatakan, seseorang dengan keseimbangan yang baik bisa mahir menaiki egrang kurang dari dua jam.
“Sejam dua jam saja langsung bisa. Itu ada anak yang baru beberapa menit langsung bisa. Yang penting, keseimbangan dan kemauan untuk belajar,” katanya.
Bagi individu yang baru pertama kali menaiki egrang, Dias berpesan agar segera melangkah ketika tubuh akan jatuh.
“Harus bisa jaga keseimbangan dan kalau (sudah terasa) mau jatuh kita harus cepat-cepat melangkah, biar seimbang,” katanya.
Selain egrang, pengunjung juga bisa mencoba memainkan hulahop.
Dias dan rekan-rekannya pada kesempatan kali ini membawa sekitar 16 egrang dan 10 buah hulahop yang keduanya sama-sama terbuat dari bambu.
Semuanya bisa dimainkan pengunjung Kota Tua secara gratis tanpa batas waktu.
“Kami fokus permainan, memperkenalkan pada anak-anak tentang pentingnya permainan budaya. Selain egrang dan hulahop, ada juga congklak. Semuanya berbahan bambu,” katanya.
Sementara itu, perayaan puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 (World Angklung Day) kawasan Kota Tua Jakarta direncanakan akan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary.
Mengusung tema “Symphony of Jakarta Heritage”, festival ini diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni, “workshop” dan kolaborasi budaya.
Pertunjukannya antara lain konser angklung, penampilan dari orkestra angklung dalam dan luar negeri, serta perpaduan angklung dengan kesenian Betawi seperti gambang kromong, tari topeng dan ondel-ondel.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

VinFast Kenalkan Limo Green dan VF Wild di GJAW 2025
Foto Oto
Andhika Prasetia – detikOto
Minggu, 23 Nov 2025 15:43 WIB
Tangerang – VinFast memperkenalkan Limo Green dan VF Wild di GJAW 2025. Dua model ini sebagai bagian dari langkah VinFast memperluas penetrasi di pasar Indonesia.


