JAKARTA – Penuaan tidak hanya memengaruhi kulit dan wajah, tetapi juga organ internal tubuh, termasuk organ genitalia. Proses penuaan ini dapat menyebabkan perubahan baik dari segi bentuk maupun fungsi.
Dalam bidang medis, khususnya estetika dan anti-aging, perhatian terhadap kesehatan dan penampilan organ intim semakin meningkat karena dampaknya terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan individu.
“Anti-aging medicine memiliki dua pilar, yaitu internal aging correction untuk menjaga organ tubuh tetap sehat, dan external aging correction yang fokus pada penampilan,” ujar Assoc. Prof. Dr. Teguh Tanuwidjaja, M.Biomed, Presiden ISAM saat ditemui di ICE BSD, Tangerang pada Jumat, 5 Desember 2025.
“Awalnya hanya wajah yang menjadi perhatian, tetapi kini perhatian juga berkembang ke bagian tubuh, termasuk genitalia,” lanjutnya.
Pada perempuan, penuaan genitalia sering ditandai dengan kekenduran organ kewanitaan. Perbaikan dapat dilakukan melalui prosedur non-bedah menggunakan kombinasi teknologi benang dan hyaluronic acid.
“Hari ini dalam kongres AISWAM diperkenalkan teknologi pengencangan organ kewanitaan yang tidak menggunakan operasi, dengan kombinasi benang dan hyaluronic acid. Tujuannya adalah agar organ tampak muda secara biologis dan fisiologis, meski usia kronologis bertambah,” beber Dr. Teguh.
Sedangkan pada pria, penuaan genitalia dapat memengaruhi kekencangan dan fungsi organ seksual. Perbaikan estetika anti-aging dilakukan untuk meningkatkan fungsi dan penampilan organ tersebut, tetap menggunakan bahan sementara untuk meminimalkan risiko komplikasi dan memastikan efikasi yang aman.
“Pada organ pria, ketika aging terjadi perubahan, kemudian dilakukan koreksi untuk membuat organ lebih kencang dan memenuhi unsur kejantanannya. Material yang dipilih bersifat temporary karena ilmu dan riset terus berkembang,” kata Dr. Teguh.
Perhatian terhadap estetika dan anti-aging tidak hanya untuk kalangan tertentu, melainkan kini semakin luas jangkauannya. Sejak 2006, lebih dari 14 ribu dokter umum dan berbagai spesialis menambahkan kompetensi di bidang estetika anti-aging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Estetika dan anti-aging tetap dibutuhkan masyarakat. Zaman dulu dianggap hanya monopoli kalangan atas, tapi sekarang semua kalangan sudah dapat dilayani,” imbuh Dr. Teguh.
Ketua Umum PERDESTI, dr. Hendry Hartono, M.Kes.,Est., menambahkan bahwa semua upaya ini memiliki tujuan positif.
“Untuk memastikan dokter Indonesia memiliki kompetensi yang setara dengan standar global, sekaligus memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui praktik estetika yang etis, aman, dan sesuai kaidah kedokteran,” ucapnya.
Penyelenggaraan 16th International Symposium & Workshop in Aesthetic Medicine (ISWAM) 2025 menjadi tonggak penting bagi perkembangan estetika dan anti-aging.
Tahun ini simposium mencatat rekor yakni lebih dari 200 pembicara internasional hadir, partisipasi dari 44 negara, dan program edukasi lengkap seperti Cadaver Dissection, Anatomy Lab, dan Live Injection Demo.
ISAM sebagai organisasi internasional kini memasuki era pertumbuhan paling progresif sejak berdiri. Melalui kerja sama dengan PERDESTI, Kementerian Kesehatan, dan universitas-universitas terkemuka di Indonesia, ISAM memastikan transfer pengetahuan dan kompetensi dokter estetika semakin merata, sehingga standar layanan di Indonesia setara dengan tingkat global.
Selain itu, acara ini juga memperkenalkan para finalis Miss Aesthetic International 2025. Acara penobatan itu berlangsung di Nusantara Hall, ICE BSD Tangerang pada 6 Desember 2025 pukul 19.00 WIB.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434781/original/096766400_1764987304-20251205_161330.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)







