kab/kota: Tanah Datar

  • Waspada! Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Tinggi Abu 1.500 Meter

    Waspada! Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Tinggi Abu 1.500 Meter

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan telah terjadi erupsi Gunungapi Marapi di Sumatera Barat pada Kamis (03/04/2025) pagi ini pukul 07:12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati +- 1.500 meter di atas puncak.

    Selain meminta masyarakat untuk tenang dan waspada, PVMBG juga meminta masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunungapi Marapi.

    “Telah terjadi erupsi G. Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 03 April 2025 pukul 07:12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati +- 1.500 m di atas puncak (+- 4.391 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur,” ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (03/04/2025).

    Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara ini +- 1 menit 9 detik, lanjutnya.

    Sebelumnya, dilaporkan bahwa G. Marapi telah mengeluarkan erupsi pada tanggal 1 dan 2 April 2024. Erupsi pada tanggal 02 April 2025 tersebut terjadi pada pukul 16:04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati +- 1.000 m di atas puncak (+- 3.891 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi +- 39 detik.

    Gunung Marapi secara administratif berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Saat ini Gunungapi Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi sebagai berikut :

    Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) G. Marapi.
    Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar tetap mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
    Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
    Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
    Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.
    Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (@pvmbg_).

    (wia)

  • Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada – Halaman all

    Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bukittinggi – Gunung Marapi kembali erupsi, pada Kamis, 3 April 2025, sekitar pukul 07.12 WIB.

    Erupsi ini menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 1.500 meter dari puncak gunung, dengan arah condong ke timur.

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, menjelaskan bahwa erupsi teramati dengan amplitudo maksimum 304 mm dan durasi 1 menit 9 detik.

    Saat ini, status Gunung Marapi ditetapkan pada Level II Waspada.

    Rekomendasi untuk Masyarakat

    Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi dan para pendaki diimbau untuk tidak memasuki area dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek.

    Teguh Purnomo juga mengingatkan agar warga yang bermukim di lembah dan bantaran sungai yang berhulu di puncak gunung tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

    “Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan,” ungkap Teguh.

    Koordinasi dan Informasi

    Pemerintah Daerah setempat, termasuk Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas gunung.

    Masyarakat juga dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui beberapa platform, seperti website Badan Geologi, PVMBG, dan aplikasi Magma Indonesia yang tersedia di Google Playstore, serta melalui media sosial PVMBG.

    ( TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gunung Marapi Meletus, Warga Dilarang Mendekati Radius 3 Km dari Kawah

    Gunung Marapi Meletus, Warga Dilarang Mendekati Radius 3 Km dari Kawah

    Padang, Beritasatu.com –  Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat kembali meletus, Kamis (3/4/2025). Masyarakat dan pendaki dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 07.12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi Ahmad Rifandi Datuak Malano.

    PGA melaporkan kolom abu Gunung Marapi berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi Gunung Marapi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum milimeter serta berdurasi sekitar 1 menit 9 detik.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek Gunung Marapi.

    Selain itu, PVMBG mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

  • Pedagang Minuman di Ragunan Jakarta Ngaku Omzetnya Turun: Ekonomi Tak Bagus Usai Ganti Pemerintahan – Halaman all

    Pedagang Minuman di Ragunan Jakarta Ngaku Omzetnya Turun: Ekonomi Tak Bagus Usai Ganti Pemerintahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keramaian pengunjung Taman Margasatwa Ragunan ternyata berbanding terbalik dengan pendapatan penjual dagangan minuman.

    Dia adalah seorang pria karib disapa Bang Sekul umur 50-an asal Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.

    Bang Sekul mengaku telah berjualan di dalam kawasan Kebun Binatang Ragunan sejak 2006 silam.

    Lelaki yang hobi sepak bola tersebut menyebut pendapatannya turun kendati jumlah pengunjung Ragunan pada hari ketiga libur lebaran ini mencapai 71 ribu hingga pukul 13:00 WIB.

    Salah satu yang memengaruhi, menurut Bang Sekul, ialah faktor cuaca. Memang pada hari ini Ragunan sempat diguyur hujan pada siang hari.

    “Kalau untuk kenaikan omset udah pasti, tapi kalau menurut kapasitas sekarang ya omsetnya enggak maksimal, satu hujan kan, kedua kan memang ekonomi lagi enggak bagus, enggak bagus-bagus ini,” ucap Bang Sekul di Taman Margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    Faktor ekonomi yang sedang tidak bagus tersebut, dijelaskan Bang Sekul, terkait peralihan pemerintahan.

    “Kenapa? Kalau saya menilai pemerintah kan, pemerintah kan peralihan gitu ya, jauh omsetnya,” imbuhnya.

    Menurut Bang Sekul, dengan pengunjung hanya 10 ribu orang saja ia bisa mengantongi Rp4–5 juta. Namun, kenyataannya dengan jumlah pengunjung 71 ribu, dia belum mengantongi nominal dimaksud.

    “Enggak sampai, baru separuh,” tuturnya.

    Diketahui pada hari ketiga libur lebaran, Rabu (2/4/2025), tercatat Taman Margasatwa Ragunan dipadati oleh 71 ribu pengunjung. Data tersebut terangkum sejak buka pukul 06:00 WIB hingga 13:00 WIB.

    “Tadi secara keseluruhan cukup banyak ya, 71 ribu pengunjungnya. Dan ini sangat berbeda dengan kondisi kemarin [Selasa], kemarin sekitar 67 ribu pengunjung. Jadi ini sudah melewati jumlah pengunjung kemarin,” ucap Humas Taman Margasatwa Ragunan, Bambang Wahyudi, saat dijumpai Tribunnews.com di Pusat Informasi.

    Bambang memprediksi jumlah pengunjung hari ini akan terus bertambah. Menurut dia, puncak pengunjung Ragunan diperkirakan bisa menyentuh angka 100 ribu hingga nanti waktu tutup pukul 16:00 WIB.

    “Memang kemarin kami sudah sampaikan bahwa hari ini ada kemungkinan menjadi puncak jumlah pengunjung tertinggi yang kemungkinan besar akan bisa mencapai 100 ribuan. Dan ini sudah terbukti pada siang hari ini pengunjung sudah mencapai 71 ribu dan betul-betul waktu kita masih cukup panjang, sekitar jam 16:00 masih kita layani para pengunjung yang tertentu,” katanya.

    Bambang berharap liburan di Ragunan bagi warga pada hari ketiga libur lebaran ini tetap berjalan lancar, aman, dan terkendali.

  • Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter, Gunung Marapi Kembali Erupsi

    Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter, Gunung Marapi Kembali Erupsi

    Padang, Beritasatu.com – Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak, Rabu (2/4/2025) sore.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 16.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung,” kata petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi Teguh di Padang.

    Ia mengatakan kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Letusan tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan durasi sekitar 39 detik.

    Pada pukul 06.25 WIB, Gunung Marapi juga erupsi dengan tinggi kolom terpantau sekitar 350 meter di atas puncak. Catatan Pos Gunung Api, letusan itu berdurasi sekitar 57 detik dengan amplitudo 1,6 milimeter.

    Petugas PGA Gunung Marapi lainnya Ahmad Rifandi mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi seluruh rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

    “Kami mengimbau agar masyarakat mematuhi semua rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG,” kata dia dikutip dari Antara.

    Ia menegaskan agar tidak ada masyarakat mencoba mendaki Gunung Marapi mengingat saat ini masih dalam kondisi libur Idulfitri 1446 Hijriah.

    BKSDA Sumbar bersama Pemerintah Kabupaten Agam dan Tanah Datar telah bersepakat menutup jalur pendakian ke Gunung Marapi.

    Merujuk data PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada level II atau waspada. Dengan status tersebut, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di wilayah dengan radius 3 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

    PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

  • Tinggi Letusan Sampai 1.000 Meter

    Tinggi Letusan Sampai 1.000 Meter

    PIKIRAN RAKYAT – Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mengalami erupsi [ada Rabu 2 April 2025 pagi ini. Erupsi gunung tersebut dilaporkan terjadi pukul 06.46 WIT.

    “Sampai pagi ini, erupsi secara intensif terjadi. Pada saat ini erupsi magmatis yang eksplosif,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Sarjan Roboke.

    Sampai pagi ini, erupsi masih berlangsung. Dia menyebut, ketinggian erupsi letusan sampai 1.000 meter di atas puncaknya.

    “Kondisinya masih intensif dan relatif stabil,” ucap Sarjan Roboke.

    Menurutnya, Gunung Dukono mengeluarkan Abu vulkanik. Peristiwa ini pun berdampak pada aktivitas masyarakat.

    “Jatuhannya di daerah pemukiman Kota Tobelo dan sekitarnya dan mengganggu aktivitas masyarakat,” tutur Sarjan Roboke.

    Dia mengatakan, lokasi pelikiakan penduduk dengan aktivitas Gunung Dukono ini berjarak 10 sampai 15 km. Seperti desa Mamuya, Luai, dan daerah di sekitar Kota Tobelo.

    “Saat ini status Gunung Dukono pada level 2 waspada,” kata Sarjan Roboke.

    Terkait kondisi ini, dia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Dukono tidak mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km. Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.

    “Direkomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan. Ini untuk menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” tutur Sarjan Roboke.

    Gunung Marapi Juga Erupsi

    Selain Gunung Dukono, Gunung Marapi di Tanah Datar, Sumatra Barat, juga kembali mengalami erupsi pada Rabu 2 April 2025 pukul 06.25 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 350 m di atas puncak (± 3241 m di atas permukaan laut).

    Selain itu, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut.

    “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 1.6 mm dan durasi 57 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo.

    Dia menyatakan, Gunung Marapi berada pada Status Level II (waspada). Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan diimbau memperhatikan kondisi ini.

    Terutama, tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

    Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai diminta waspada. Khususnya, di area yang berhulu di puncak Gunung Marapi. Sebab, terdapat potensi/ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi saat musim hujan.

    “Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker. Selain itu, penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA),” tutur Teguh Purnomo.

    Sisi lainnya, seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat. Tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

    “Dari data terakhir PGA, Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 414 kali. Sejak erupsi utama di Desember 2023 lalu,” ucap Teguh Purnomo.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 9
                    
                        Gunung Marapi Meletus Selasa Malam, Dentuman Keras Menggetarkan Kaca
                        Regional

    9 Gunung Marapi Meletus Selasa Malam, Dentuman Keras Menggetarkan Kaca Regional

    Gunung Marapi Meletus Selasa Malam, Dentuman Keras Menggetarkan Kaca
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com –

    Gunung Marapi
    di Sumatera Barat kembali meletus pada Selasa (1/4/2025) malam.
    Erupsi
    terjadi pada pukul 22.33 WIB dengan mengeluarkan suara dentuman yang terdengar hingga ke Bukittinggi.
    Kolom abu gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu tidak teramati karena tertutup kabut.
    “Dentumannya keras sekali hingga terdengar ke Bukittinggi,” kata warga Bukittinggi, Rudi (42) saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.
    Evi (39), warga Kecamatan X Koto Tanah Datar yang berada di kaki Gunung Marapi, mengatakan, dentuman sangat kuat hingga kaca jendela bergetar.
     
    “Saya terkejut karena suara dentumannya keras dan kaca jendela bergetar jadinya,” kata Evi.
     
    Sementara, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh Purnomo menjelaskan,
    erupsi
    Marapi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,6 mm dengan durasi 34 detik.
    Saat ini Gunung Marapi berstatus Level II atau
    waspada
    , sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati dan beraktivitas 3 kilometer dari kawah.
    “Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan,” kata Teguh dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.
    Warga juga diimbau menggunakan masker jika terjadi
    hujan abu
    sebab hal itu bisa membahayakan kesehatan.
    Sebelumnya, Gunung Marapi mengalami erupsi pada 3 Desember 2023 dan menewaskan 23 pendaki yang berada di atasnya.
    Bencana Marapi terus berlanjut dengan terjadinya banjir lahar pada Sabtu (11/5/2024) yang menewaskan 60 warga di Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Marapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1 Kilometer

    Gunung Marapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1 Kilometer

    Jakarta

    Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Kamis dini hari pukul 02.29 WIB. Gunung Marapi melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 02.29 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak,” kata petugas Pos Gunung Api, Gunung Marapi Teguh di Padang, dilansir Antara, Kamis (20/3/2025).

    Berdasarkan laporan pantauan pos gunung api, kolom abu Marapi berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi Gunung Marapi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum milimeter serta berdurasi sekitar 54 detik.

    Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada status level II (waspada). PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

    Selain itu, PVMBG mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi, selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

    Kemudian jika terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan akut (ISPA). PVMBG juga meminta semua pihak menjaga suasana yang kondusif di masyarakat dengan tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Gunung Marapi Sumbar Erupsi Pagi Ini, PVMBG Minta Pendaki Menjauh 3 Km dari Kawah Verbeek

    Gunung Marapi Sumbar Erupsi Pagi Ini, PVMBG Minta Pendaki Menjauh 3 Km dari Kawah Verbeek

    JAKARTA – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi mencatat erupsi gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tersebut berdurasi sekitar 45 detik.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi pada 16 Maret 2025 pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak,” kata Petugas PGA Gunung Marapi Teguh di Padang, Minggu 16 Maret, disitat Antara.

    Berdasarkan catatan PGA Gunung Api setempat kolom abu akibat letusan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

    Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter (mm) serta berdurasi sekitar 45 detik.

    Sementara itu salah seorang warga Nagari Canduang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Noviardi mengatakan letusan gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut sempat membuat warga khawatir.

    “Warga di tempat tinggal saya sempat keluar rumah, karena dentuman letusan kali ini lumayan keras dari kejadian sebelumnya,” kata Noviardi.

    Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada status Level II atau Waspada. PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi masyarakat, pendaki, atau pengunjung, diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer (km) dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

    Selain itu PVMBG mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi, selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

  • Gunung Marapi Erupsi Minggu Pagi, Terdengar Dentuman Keras – Page 3

    Gunung Marapi Erupsi Minggu Pagi, Terdengar Dentuman Keras – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Gunung Marapi erupsi pada Minggu pagi, 16 Maret 2025. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat erupsi gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terjadi sekitar 45 detik.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi pada 16 Maret 2025 pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak,” kata Petugas PGA Gunung Marapi Teguh di Padang, dilansir Antara.

    Berdasarkan catatan PGA Gunung Api setempat kolom abu akibat letusan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

    Erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter serta berdurasi sekitar 45 detik.

    Noviardi, salah seorang warga Nagari Canduang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, mengatakan letusan gunung api yang berada 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut sempat membuat warga khawatir.

    “Warga di tempat tinggal saya sempat keluar rumah, karena dentuman letusan kali ini lumayan keras dari kejadian sebelumnya,” kata Noviardi.

    Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada). PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi antara lain masyarakat, pendaki, atau pengunjung, diminta tidak memasuki dan berkegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

    Selain itu, PVMBG mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi, selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

    Gunung Marapi di Sumatera Barat alami erupsi pada Minggu (3/12/2023) siang. Di tengah bencana alam tersebut, beredar video mahasiswi terjebak di lokasi pendakian. Zhafirah Zahrim Febrina merekam dirinya terjebak di tengah erupsi dengan kondisi mempri…