kab/kota: Tanah Datar

  • Hutama Karya Berikan Bantuan Korban Longsor di Agam Sumbar

    Hutama Karya Berikan Bantuan Korban Longsor di Agam Sumbar

    Padang (beritajatim.com) – PT Hutama Karya (Persero) bersama anak perusahaannya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) bergerak cepat dalam membantu para korban musibah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, pada 11 Mei 2024.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa penyaluran bantuan senilai Rp 200 juta direalisasikan secara bertahap melalui koordinasi bersama pemerintah daerah setempat dan tim di lapangan yang terjun langsung untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran sejak Senin (13/5).

    “Mewakili perusahaan, bantuan yang mencakup berbagai kebutuhan pokok berupa sembako telah diserahkan pada posko bantuan di SDN 08 Kubang Duo, Koto Panjang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat oleh perwakilan karyawan HKI Proyek Tol Padang – Sicincin,” ujar Adjib.

    Lebih lanjut Adjib mengatakan bahwa selain kebutuhan pokok, Hutama Karya dan HKI juga mengirimkan bantuan dukungan infrastruktur berupa material bangunan dan alat berat excavator yang digunakan untuk membuka akses jalan, membersihkan sisa material longsor, dan mempercepat perbaikan infrastruktur di Kota Padang Panjang.

    “Sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat terdampak, kami telah menyalurkan sejumlah bantuan tambahan berupa matras tidur, selimut, pakaian, perlengkapan kebersihan pribadi, barang-barang esensial untuk keluarga, obat-obatan serta baju layak pakai untuk anak-anak dan dewasa di Kabupaten Tanah Datar,” ujar Adjib.

    Adjib kembali menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan komitmen Hutama Karya Group atas kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak terlebih lokasi bencana tersebut berdekatan dengan wilayah pembangunan Proyek Tol Padang – Pekanbaru, Seksi Padang – Sicincin.

    “Kami turut prihatin dengan bencana yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatra Barat dan berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat serta mendukung proses pemulihan pasca bencana,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya. (ted)

  • Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan Sempat Dibatalkan

    Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan Sempat Dibatalkan

    Jakarta (beritajatim.com) – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi. Aktivitas gunung Marapi terjadi letusan sebanyak 5 dan 13 hembusan pada Rabu, (27/3/2024), erupsi pertama tercatat pada pukul 00.13 WIB dini hari dengan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak.

    Aktivitas gunung Marapi pada Kamis (28/3) tercatat terjadi 1 letusan dengan 51 hembusan. Letusan tersebut disertai dengan suara gemuruh dan hujan abu tipis di beberapa wilayah di sekitar gunung, seperti Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kota Bukittinggi.

    “Berdasarkan informasi dari laporan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Marapi dengan Level III (Siaga),” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Kamis (28/3/2024).

    Dia menyebut, akibat erjadinya erupsi dan arah angin letusan menyebabkan sejumlah penerbangan dibatalkan, pihak bandara Minangkabau mengeluarkan pemberitahuan untuk operasional Bandara Minangkabu di tutup sementara dari pukul 10.21 WIB.

    Menurut Muhari, erupsi Gunung Marapi pada (27/3/2024) tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang signifikan. Namun, masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari PVMBG.

    “Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi,” katanya.

    Dia juga meminta, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu, Muhari mengimbau, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

    “Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,” ujarnya. [ian]