kab/kota: Tanah Abang

  • Keterbukaan informasi penting untuk menjamin hak asasi manusia

    Keterbukaan informasi penting untuk menjamin hak asasi manusia

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat menyoroti pentingnya keterbukaan informasi dalam konteks hak asasi manusia serta peran aktif berbagai pihak dalam menjamin akses informasi yang adil dan merata.

    Hal itu dia sampaikan saat menerima audiensi Ketua Senat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sekaligus Guru Besar, Prof. Hafid Abbas di kantor KI DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu.

    “Kami merasa bahwa kami tidak sendiri. Masih ada ‘stakeholder’ yang mendukung, termasuk guru besar dan mantan Komisioner Komnas HAM RI yang berkunjung ke tempat ini,” ujar Harry di Jakarta.

    Harry juga menegaskan bahwa keterbukaan informasi publik saat ini tidak hanya menjadi hak akses strategis, tetapi telah menjadi bagian dari hak asasi manusia (HAM).

    “Ke depan keterbukaan informasi tidak hanya menjadi hak untuk akses strategis, tetapi juga bagian dari hak asasi manusia,” katanya.

    Hal ini penting, terutama bagi mereka yang sebelumnya belum memahami pentingnya informasi publik. “Kami pun terus-menerus melakukan sosialisasi meskipun dengan berbagai keterbatasan, tetapi semangat kami tetap tinggi,” kata Harry.

    Menurut Harry, hal ini menunjukkan bahwa akses informasi dianggap vital untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan hak-hak mereka.

    Dengan memberikan akses informasi yang memadai, kata Harry, masyarakat dapat lebih memahami situasi yang dihadapi dan berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.

    Sementara itu, Hafid Abbas menyampaikan pandangannya mengenai peran strategis Komisi Informasi dalam pengelolaan informasi. Menurutnya, Komisi Informasi tidak hanya berfungsi sebagai pengelola data, tetapi juga memiliki fungsi kuasi-yudisial.

    Hafid juga membahas tantangan dalam pengelolaan hak asasi manusia yang ditemui di 11 negara, dengan Uni Eropa dan Australia sebagai contoh yang berhasil.

    “Dan kondisi ekonomi tentang situasi ekonomi yang buruk, seperti pertumbuhan ekonomi negatif, yang dapat mengalihkan perhatian dan sumber daya dari pengelolaan hak asasi manusia,” katanya.

    Diskusi tersebut menekankan pentingnya akses informasi sebagai bagian dari hak asasi manusia.

    Selain itu, pertemuan ini juga membahas kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia, termasuk tantangan yang dihadapi masyarakat dan perlunya perhatian serius terhadap isu-isu tersebut.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • 8 Rekomendasi Klub Jakarta Nightlife untuk Semua Partygoers

    8 Rekomendasi Klub Jakarta Nightlife untuk Semua Partygoers

    Jakarta, Beritasatu.com – Selamat datang di dunia glamor dan keseruan malam di klub Jakarta! Jika kamu mencari tempat untuk merayakan momen spesial atau sekadar ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman, nightclub Jakarta adalah jawabannya.

    Dengan berbagai pilihan klub yang menawarkan suasana yang beragam, dari yang mewah hingga yang kasual, setiap sudut Jakarta menyimpan potensi untuk pengalaman malam yang tak terlupakan. Siap untuk menjelajahi kehidupan malam yang penuh energi dan keceriaan?

    Yuk, kita mulai petualangan ini dan temukan klub Jakarta terbaik yang siap memanjakan kamu dengan hiburan yang luar biasa!

    1. Big Brother Kemang

    Big Brother Kemang menawarkan menu yang beragam, mulai dari street food hingga Mexican dishes.

    Big Brother Kemang hadir sebagai klub Jakarta yang mengusung dengan tema “Tropical Paradise” bernuansa Meksiko, memberikan suasana segar dan modern. Lokasinya strategis di kawasan Kemang, menjadikannya tempat favorit untuk nongkrong atau bersantai.

    Seperti yang dilansir oleh jakartapartyclub, terdapat arcade corner di Big Brother Kemang lantai dua yang menambah keseruan pengunjung seharian disana. Menunya beragam, mulai dari street food hingga Mexican dishes seperti taco dan quesadilla, membuat BBK ideal bagi kamu yang ingin menikmati malam santai dengan sajian lezat.
    ● Alamat: Jl. Taman Kemang No.28, Bangka, Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12730
    ● RSVP: +62 817-170-799
    ● Instagram: @bigbrotherkemang

    Brotherhood Gunawarman terkenal dengan suasana cozy dan elegan.

    Brotherhood Gunawarman menghadirkan konsep unik berupa perpaduan antara steakhouse dan bar ala Brooklyn. Tempat ini terkenal dengan suasana cozy dan elegan, cocok buat kamu yang ingin menikmati makanan berkualitas, seperti sirloin grills atau beef short ribs, sambil menyeruput cocktail.

    Selain itu, event live music dan DJ terkenal menambah keseruan malam di sini, dengan lighting dan sound system kelas atas yang membuat setiap kunjungan terasa eksklusif.
    ● Alamat: Jl. Gunawarman No.40, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
    ● RSVP: +62 811-100-204-90
    ● Instagram: @brotherhood.jkt

    3. Big Brother Sudirman
    BBS menyuguhkan pengalaman hiburan dengan konsep urban hideout, lengkap dengan videotron yang memeriahkan acara live. Pilihan tempat duduk di balkon atau ruang VIP menjadikannya cocok untuk sekadar bersantai atau mengadakan pesta privat.

    Dari segi kuliner, menu seperti nasi goreng gila dan cocktail Jägerbomb jadi favorit pengunjung. Sentuhan mural dan grafiti khas menambah atmosfer underground, membuat BBS pilihan menarik untuk melepas penat di tengah hiruk pikuk kota.
    ● Alamat: Jl. K.H. Mas Mansyur No.41A, Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10250
    ● RSVP: +62 811-9928-990
    ● Instagram: @bigbrothersudirman

    4. House of Delulu
    Delulu adalah rooftop lounge dengan konsep modern yang memadukan suasana outdoor dan indoor, ideal bagi kamu yang ingin rehat dari keramaian kota. Berlokasi di atas The Neighbourhood, lounge ini populer di kalangan Gen Z dan sering jadi tempat kumpul seru.

    Dengan minuman beralkohol yang diracik sempurna dan musik asyik, Delulu menawarkan pengalaman nongkrong santai di bawah langit malam. Suasana luas dan nyaman di sini bikin kamu betah berlama-lama menikmati waktu bersama teman.
    ● Alamat: Jl. Cipaku I No.85, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170
    ● RSVP: +62 811-1686-844
    ● Instagram: @delulu.jkt

    5. Duck Down Gunawarman
    Duck Down Bar di kawasan Gunawarman, Jakarta, tepatnya di basement gedung SOHO, menyajikan pengalaman unik dengan vibe khas dive bar Amerika. Nightclub Jakarta ini dihiasi poster-poster musik klasik yang memperkuat nuansa retro.

    Duck Down juga mengusung konsep simpel tapi efektif, dengan acara seperti happy hour dan karaoke night setiap Kamis yang selalu menarik perhatian. Klub ini tetap ramai bukan hanya di akhir pekan, tapi juga jadi tempat favorit untuk melepas penat di hari kerja.

    6. Black Owl
    Black Owl adalah salah satu nightclub yang berlokasi di Golf Island, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Klub Jakarta ini menghadirkan konsep one stop entertainment dengan menggabungkan restoran, bar, dan lounge dalam satu atap, memberikan pengalaman hiburan lengkap bagi para pengunjung.

    Desain interior Black Owl memancarkan kesan modern dan elegan, dilengkapi sofa nyaman, sistem madrix mutakhir, serta videotron LED yang memukau. Di sini, kamu bisa menikmati hidangan dan minuman berkualitas sambil ditemani alunan musik live dari band atau DJ ternama. Salah satu menu unggulannya adalah Berry Berry Good, yaitu cocktail segar yang memadukan vodka, blueberry, raspberry, dan lemonade.

    7. Chao-Chao
    Chāo Cháo memadukan masakan Tiongkok kontemporer dengan mixology khas dan layanan bottle service. Lokasinya tersebar di lantai 25 dan 26 Alila SCBD, Jakarta. Restoran di lantai 25 memiliki Man Dining Room, sebuah ruang makan yang mengelilingi bangunan dengan jendela dari lantai hingga langit-langit, menyajikan pemandangan kota secara panoramik.

    Sementara, Chao Chao Rooftop yang ada di lantai 26 adalah klub Jakarta dengan teras terbuka dan pemandangan kota yang memukau di tengah gedung-gedung tinggi SCBD. Rooftop ini dilengkapi dengan cabana, sofa, meja, dua bar, DJ booth, dan lantai dansa. Tempat ini sempurna untuk bersantai di udara terbuka, menikmati cocktail saat matahari terbenam, atau berpesta hingga larut malam.

    8. The H Club SCBD
    Ini adalah klub Jakarta khusus hiburan malam yang mewah dan spektakuler. Menempati area seluas 7.000 meter persegi, tempat ini dikenal sebagai salah satu nightclub terbesar di Asia.

    Dengan langit-langit setinggi 10 meter dan hiasan lampu gantung besar, suasana di dalamnya terasa megah dan elegan, sebanding dengan klub-klub internasional.

    Selain pesta besar, H Club menawarkan berbagai acara tematik dan pertunjukan eksklusif beberapa kali dalam sebulan. Jika kamu ingin merasakan kemewahan malam sambil menikmati minuman pilihan, tempat ini adalah pilihan yang tepat. Dengan lokasinya di pusat SCBD, H Club sangat mudah diakses dan menjadi spot populer bagi mereka yang ingin melepaskan penat setelah bekerja atau sekadar mencari hiburan maksimal.

    Dengan berbagai pilihan yang ditawarkan, klub Jakarta memang menjadi destinasi utama bagi para partygoers dan pencari hiburan malam. Setiap nightclub memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Tidak hanya sekadar tempat untuk berpesta, tetapi juga ruang untuk bersosialisasi dan menikmati musik terbaik. Jadi, siapkan dirimu untuk menjelajahi kehidupan malam yang penuh warna dan keseruan di Jakarta!

  • 5
                    
                        Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan
                        Megapolitan

    5 Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan Megapolitan

    Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil-Suswono
    , hanya berhasil unggul di dua kecamatan dari total 44 kecamatan di wilayah Jakarta.
    Hal ini diketahui dari hasil
    real count
    yang ada di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni
    pilkada2024.kpu.go.id
    .
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    dari laman tersebut, Ridwan-Kamil Suswono hanya unggul di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dan Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
    Ketua tim pemenangan calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, Cak Lontong mengklaim bahwa paslonnya unggul di 42 kecamatan dan berhasil meraih suara 50,07 persen dalam
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Kemenangan Pramono-Rano ini diklaim berdasarkan hasil rekapitulasi formulir D1 KWK di setiap kecamatan Jakarta.
    “Jadi paslon 03 Mas Pram (Pramono) dan Bang Doel (Rano Karno) unggul di 42 kecamatan dari total 44 kecamatan se-DKI Jakarta. Artinya paslon 03 Mas Pram dan Bang Doel Alhamdulillah memperoleh sebaran suara yang merata di seluruh wilayah DKI Jakarta,” kata Cak Lontong saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
    Cak Lontong merinci, Pramono-Rano tidak unggul di satu kecamatan wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
    Untuk tingkat kota, Pramono-Rano unggul di Jakarta Selatan, Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat.
    “Kami sampaikan bahwa pasangan nomor urut tiga Mas Pram-Bang Doel memperoleh suara, 2.183.239 suara. Sama dengan 50,07 persen dan dari hasil rekapitulasi suara tersebut, Alhamdulillah paslon tiga unggul merata di seluruh wilayah DKI Jakarta,” tutup Cak Lontong.
    – Kepulauan Seribu Selatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 2.593
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 396
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 3.172
    – Kepulauan Seribu Utara
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 3.985
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 257
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 4.284

    Cengkareng
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 98.522
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 24.564
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 102.659
    – Grogol Petamburan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 29.312
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 11.839
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 50.359
    – Kalideres
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 78.780
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 19.856
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 79.991
    – Kebon Jeruk
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 51.087
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.880
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 76.578
    – Kembangan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 47.184
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.496
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 66.645
    – Palmerah
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 34.556
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.403
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 44.722
    – Taman Sari
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 14.812
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.054
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.295
    – Tambora
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 32.627
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 11.365
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 52.489
    – Cempaka Putih
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 15.627
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.523
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 21.865
    – Gambir
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 11.241
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 3.951
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 19.446
    – Johar Baru
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.316
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.045
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.032
    – Kemayoran
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 36.885
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.486
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 51.197
    – Menteng
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 12.726
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 3.213
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 17.902
    – Sawah Besar
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 14.994
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.977
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.028
    – Senen
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 15.793
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.973
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 24.142
    – Tanah Abang
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.703
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.697
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 31.760
    – Cilandak
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 32.666
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 8.760
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 51.776
    – Jagakarsa
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 66.470
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.556
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 79.153
    – Kebayoran Baru
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.776
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.885
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 33.121
    – Kebayoran Lama
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 50.637
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.518
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 65.782
    – Mampang Prapatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 25.840
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.208
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 31.640
    – Pancoran
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 27.807
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.599
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 36.292
    – Pasar Minggu
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 52.187
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.624
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 67.347
    – Pesanggrahan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 45.138
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.498
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 52.337
    – Setiabudi
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 17.171
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.391
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 23.237
    – Tebet
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 34.669
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.255
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 50.332
    – Cakung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 96.282
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 22.039
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 111.213
    – Cipayung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 55.188
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.004
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 56.516
    – Ciracas
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 58.458
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.656
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 59.296
    – Duren Sawit
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 70.721
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 19.142
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 97.218
    – Jatinegara
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 49.001
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.073
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 67.646
    – Kramatjati
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 51.084
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.638
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 57.334
    – Makasar
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 36.517
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.672
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 41.850
    – Matraman
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 28.146
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 7.752
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 38.846
    – Pasar Rebo
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 45.601
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.168
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 40.046
    – Pulogadung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 44.615
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.791
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 65.205
    – Penjaringan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 41.420
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.909
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 56.773
    – Tanjung Priok
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 57.678
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 18.158
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 77.878
    – Koja
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 52.842
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.375
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 57.419
    – Cilincing
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 71.793
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 17.623
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 70.208
    – Pademangan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 20.877
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.659
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 32.540
    – Kelapa Gading
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 16.853
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 7.302
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 33.668
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Legislator: Wacana gubernur dipilih DPRD harus dibahas di DPR RI

    Legislator: Wacana gubernur dipilih DPRD harus dibahas di DPR RI

    Selasa, 3 Desember 2024 14:46 WIB

    Sejumlah warga menyaksikan proses penghitungan perolehan suara Pilkada di TPS 5 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (27/11/2024). ANTARA FOTO/Fauzan/YU.

    Semua itu kita kembalikan kepada keputusan perwakilan rakyat kita yang duduk di DPR

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • 7
                    
                        Potong Anggaran Perjalanan Dinas, Menag: 1 Hari Nongol, Sisanya Jalan-jalan
                        Nasional

    7 Potong Anggaran Perjalanan Dinas, Menag: 1 Hari Nongol, Sisanya Jalan-jalan Nasional

    Potong Anggaran Perjalanan Dinas, Menag: 1 Hari Nongol, Sisanya Jalan-jalan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (
    Menag
    )
    Nasaruddin Umar
    menyebut
    perjalanan dinas
    yang dilakukan para kepala kantor wilayah (kanwil) Kementerian Agama (
    Kemenag
    ) seharusnya bisa diganti dengan pertemuan melalui aplikasi Zoom.
    Sebab, menurut Nasaruddin, perjalanan dinas sering kali dilakukan hanya untuk berjalan-jalan atau mencari oleh-oleh.
    “Kemudian, para Kanwil, banyak itu undangan, juga hadir. Semuanya bisa kita selesaikan dengan Zoom, maka kita akan lakukan dengan Zoom,” kata Nasaruddin dalam acara Hari Anti Korupsi di Kementerian Agama RI, Senin (2/12/2024).
    “(
    Perjalanan dinas
    ) dilakukan ke Jakarta tiga hari, satu harinya nongol, tapi hari kedua ke Tanah Abang, ke mana-mana. Apa yang dibawa pulang ke daerahnya? Koper oleh-oleh, baju kaus, dan sebagainya. Tapi materi yang bermanfaat untuk umat, kepada bangsa, enggak kelihatan,” ujarnya lagi.
    Dalam kesempatan itu, Imam Besar Masjid Istiqlal ini juga menyinggung soal hasil sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa efek positif dari perjalanan dinas khususnya ke luar negeri hanya 0,5 persen dari sebuah program yang dijalankan.
    “Kami membaca data bapak ibu sekalian, efek positif perjalanan dinas itu di luar negeri ada sebuah penelitian, kemanfaatannya sesuai dengan apa yang ditargetkan dengan apa yang dijalankan, itu hasilnya 0,5 persen. Jadi perjalanan dinas itu hasilnya 0,5 persen,” katanya.
    Dia pun menyindir bahwa anggaran perjalanan dinas yang banyak tapi hasil dan kesimpulannya sama sekali tidak mencerminkan ada sesuatu yang sangat positif.
    Oleh karena itu, Nasaruddin mengatakan, Kemenag akan membatasi perjalanan dinas.
    “Jadi, untuk ke depan Kementerian Agama, kita akan membatasi perjalanan dinas. Jadi, ibu Menteri Keuangan, kita akan potong perjalanan dinas ini 50 persen,” ujar Nasaruddin.
    Lebih lanjut, Nasaruddin meminta agar jajaran Kemenag berpikir jujur dan obyektif, serta rasional dalam merencanakan perjalanan dinas.
    Terutama, terhadap jajaran Kemenag di perguruan tinggi yang seharusnya menjadi lembaga pengejawantahan dari program-program milik Kemenag.
    “Kitalah (yang) ikut mengemban tanggung jawab merasionalisasi apa yang kita kerjakan di lingkungan Kemenag ini,” kata Nasaruddin.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jejak inklusi Pilkada 2024 di Jakarta Barat

    Jejak inklusi Pilkada 2024 di Jakarta Barat

    Dody Dermawan (44), pria disabilitas fisik yang menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di RT/RW 07/08 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat sedang bekerja mempersiapkan TPS 90, Selasa (26/11/2024) malam. ANTARA/Risky Syukur

    Jejak inklusi Pilkada 2024 di Jakarta Barat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 02 Desember 2024 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah kotak putih berdimensi 40x40x60 sentimeter itu mulai tersusun rapi di atas meja-meja yang diletakkan dalam sebuah tenda yang didirikan di pinggir sebuah kolam. Tenda itu terlihat unik dibalut kain berwarna merah dan putih pada bagian dindingnya serta menjuntai pada bagian depan atap tenda.

    Diterangi lampu yang dipasang di bawah atap tenda, sejumlah petugas tampak sibuk bekerja hingga larut malam. Beberapa kali meja-meja dalam tenda itu digeser oleh para pria itu untuk menemukan tata letak yang paling cocok. Sementara itu, para perempuan sibuk mengurus sejumlah dokumen serta hiasan-hiasan tambahan seolah tenda itu akan dijadikan tempat hajatan.

    Malam itu, sehari sebelum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pos RW 08 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Kampung Pulo disulap menjadi tenda Tempat Pemungutan Suara (TPS) 90. Seorang pria dengan kaus merah putih, celana pendek hitam, kacamata hitam, topi hitam, tas kecil hitam, serta alas kaki berwarna hitam pula terlihat sibuk membentuk bilik suara dari sembilan karton putih bertuliskan ‘KPU Pemilihan Tahun 2024’.

    Sekilas, kaki serta tangan pria itu tampak sedikit sulit digerakkan. Selain itu, mata kirinya juga semacam diliputi oleh selaput berwarna putih, namun semua itu tidak menghalanginya untuk tetap telaten membentuk bilik suara itu. Jika semuanya belum beres malam itu, Selasa (26/11), maka Pilkada Jakarta keesokan harinya bisa timpang dengan absennya 200 lebih warga yang tercatat di daftar pemilih tetap (DPT) di wilayah setempat.

    Dody Darmawan, pria berusia 44 tahun, merupakan salah seorang dari 24.164 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di wilayah Jakarta Barat.  Dody merupakan salah satu dari dua petugas KPPS yang teridentifikasi sebagai difabel. 

    Keterbatasan bukan penghalang

    Di sela-sela kesibukannya, Dody melipir sekitar 6 meter ke samping tenda. Diangkatnya bangku panjang yang terletak di pinggir aspal, lalu ia duduk di bangku tersebut.​​​​​​​ Dody kemudian melintangkan tangannya pada bahu bangku lalu sejenak menarik napas. Tarikan napas itu pun menariknya kembali ke masa lalu, tepatnya pada tahun 2010.

    Saat itu, cerita Dody, dirinya baru saja pulang bekerja dari sebuah hotel di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat bersama seorang temannya. Tiba di turunan Jembatan Layang (Flyover) Tanah Abang, sebuah mobil yang melaju kencang dari arah belakang langsung menyalip sepeda motor yang dikendarai Dody dan memotong arah yang diambil Dody.

    Kaget dengan mobil yang memotong jalurnya, Dody pun spontan membelokkan setang motornya sehingga motor itu terbanting. Dody kemudian terpental ke pinggir dan kepalanya, tepatnya pada bagian ubun-ubun, menghantam pagar flyover. Akibat kecelakaan tersebut, menurut pengakuan Dody, kelumpuhan fisik pada sejumlah tubuhnya dimulai.

    Sempat lumpuh selama beberapa tahun, Dody serta keluarganya yang tak menyerah dengan keadaan mengikuti rangkaian terapi fisiologis  sehingga akhirnya kini Dody kembali menjalani hidupnya. Setelah insiden itu, ia tak lagi bekerja di hotel sebagai office boy, Dody kini menjadi staf RT di lingkungan tempat tinggalnya.

    Hal itu pun diakui oleh warga setempat bahwa Dody bertugas menerima surat atau undangan yang masuk ke pihak RT serta secara berkala mengumpulkan iuran RT dari warga setempat. Tak hanya itu, Dody yang mengalami masalah berjalan, tangan kanan yang sulit digerakkan, serta mata kiri yang rabun, tak menghalanginya aktif berolahraga.

    Dirinya ternyata aktif bersepeda, bahkan tergabung dalam sejumlah forum pesepeda di Cengkareng, maupun di Forum Pesepeda Jakarta Barat. Pada titik tersebut, Dody setidaknya membuktikan dirinya tetap bisa beraktivitas fisik seperti orang pada umumnya. Keterbatasan bukan menjadi penghalang.

    Pada saat sama, Dody juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kaum difabel lainnya bahwa batas yang sebenarnya adalah kemauan dan niat. Sepanjang niat itu tak ada batasnya, maka batas itu pun tak ada, meskipun dengan keterbatasan fisik. Keaktifan Dody di lingkungan serta komunitas pesepedanya membuatnya mendapatkan rekomendasi RT setempat untuk menjadi petugas KPPS sejak Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

    Dengan demikian, Dody sudah menjadi petugas KPPS sebanyak tiga kali. Komitmen itulah yang menjadikannya dipercaya untuk mengemban tugas penting sebagai petugas KPPS. Apalagi, ketika itu sejumlah petugas KPPS di Jakarta Barat mengundurkan diri setelah mengikuti bimbingan teknis (bimtek), tapi Dodi tetap memilih bertahan dan menyelesaikan apa yang telah ia mulai.

    Ia merasa tak pantas memberi nasihat kepada orang-orang, kecuali berujar, “Selagi Tuhan masih mengizinkan kita hidup, kerjakan aja apa yang kita bisa.” Setelah mengatakan hal itu, Dody kemudian berdiri dan beranjak menuju ke tenda TPS. Sejumlah mahasiswi yang ikut bekerja di TPS tersebut menanyakan sebuah hal yang telah rampung dikerjakan Dody terkait perlengkapan TPS, lantaran hal itu ternyata dibutuhkan dalam jumlah lebih banyak.

    Dody pun meminta mahasiswi itu menyerahkan pekerjaan itu kepadanya. Dirinya lalu memasuki tenda TPS dan melanjutkan membentuk dan merapikan bilik serta kotak suara dan peralatan TPS lainnya.

    Nol kecelakaan kerja

    Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat Reza Fajrin menyebut bahwa tidak kriteria kesempurnaan fisik untuk menjadi petugas KPPS. Inti dari persyaratan itu harus warga negara Indonesia (WNI), berusia 17–55 tahun, memiliki ijazah SMA atau sederajat atau sudah mengikuti paket C, dan juga yang terpenting bisa mengerjakan tugas pokok dan fungsi KPPS.

    Jadi, sejauh kondisi difabel seorang tidak menghalangi mengerjakan tupoksi KPPS dan orang itu memenuhi syarat administratif,  dia bisa menjadi KPPS.​​​​​​​ Selain Dody, terdapat penyandang difabel dan disabilitas lain yang menjadi petugas KPPS, yakni Eko Budiyanto di TPS 009 Kemanggisan, Palmerah. Eko menyandang disabilitas fisik berupa masalah berjalan, namun Eko tidak menggunakan tongkat.

    Dalam proses seleksi, 24.164 petugas KPPS di Jakarta Barat dipilih berdasarkan kriteria standar tersebut. Dody dan Eko pun terpilih setelah memenuhi kriteria itu. Namun demikian, KPU Jakbar juga memastikan kesehatan petugas KPPS dengan melakukan pemeriksaan gula darah, tekanan darah, serta kolesterol untuk menghindari kecelakaan kerja petugas KPPS. Semua indikator kesehatan itu, hasilnya harus memenuhi syarat medis.

    Hal itu kemudian terbukti dengan tercapainya target nol kecelakaan kerja petugas KPPS di Jakarta Barat dalam Pilkada 2024.​​​​​​​ Jejak inklusi Pilkada di Jakarta Barat juga tampak dari demografi DPT setempat. Ketua KPU Jakbar Endang Istianti menyebut terdapat 12.722 pemilih difabel/disabilitas dari 1.909.774 total jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di wilayah ini.

    Dari 12.722 pemilih disabilitas tersebut, ada 3.718 pemilih disabilitas fisik, 747 disabilitas intelektual, 2.095 disabilitas mental, 4.863 disabilitas sensorik wicara, 570 disabilitas sensorik rungu ada, serta 729 disabilitas sensorik netra. Semua 3.452 TPS di Jakarta Barat menyediakan surat suara khusus disabilitas sensorik netra atau alat bantu tunanetra.

     

    Pihak Endang memastikan agar semua pemilih difabel/disabilitas memiliki akses untuk menggunakan hak pilih. Adapun 1.909.774 pemilih di Jakarta Barat merupakan hasil pleno rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran dan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat kota.

    Dari jumlah pemilih tersebut, terdapat 946.565 pemilih pria dan 963.209 pemilih wanita. Jumlah pemilih tersebut merupakan hasil akhir pleno setelah adanya 5.535 pemilih baru, 11.686 pemilih yang tidak memenuhi syarat, dan 15.756 yang melakukan perbaikan data pemilih.

    Pilkada 2024 sudah usai dan secara umum berlangsung lancar dan aman. Di balik capaian tersebut, ada peran warga difabel/disabilitas, baik sebagai bagian dari penyelenggara maupun sebagai pemilih.

    Sumber : Antara

  • Reuni 212, KRL Commuter Line Jabodetabek Bakal Semakin Padat – Page 3

    Reuni 212, KRL Commuter Line Jabodetabek Bakal Semakin Padat – Page 3

    Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat lonjakan penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek pada Minggu, 20 Oktober 2024. Bertepatan dengan pemberlakuan tarif khusus Rp 1, saat adanya pesta rakyat di hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    “Sepanjang Minggu 20 Oktober kemarin total pengguna KRL Commuter Line in and out, atau yang naik dan turun di seluruh stasiun Jabodetabek sebanyak 1.504.362 orang,” jelas Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, Senin (21/10/2024).

    Joni mengatakan, stasiun di dekat pusat keramaian Pesta Rakyat pun tanpa kendala. Terpantau volume pengguna di stasiun-stasiun sekitar pusat panggung pesta rakyat, semisal Stasiun Sudirman sebanyak 50.271 orang.

    “Sedangkan yang turun di stasiun tersebut sebanyak 53.630 orang. Sementara itu, di Stasiun BNI City juga tercatat sebanyak 7.494 orang yang naik dan sebanyak 5.369 orang yang turun di Stasiun BNI City,” terangnya.

    Di sisi lain, volume pengguna yang naik di stasiun keberangkatan awal seperti Stasiun Bogor, tercatat sebanyak 51.021 orang. Lalu, Stasiun Citayam 23.490 orang, Stasiun Bekasi 22.208 orang, Stasiun Rangkasbitung 17.336 orang, dan Stasiun Tangerang sebanyak 14.020 orang

    Sementara untuk stasiun transit, volume transit di Stasiun Manggarai pada 20 oktober kemarin berada di angka 149.776 orang. Disusul Stasiun Tanah Abang sebanyak 101.800 orang, Stasiun Duri 58.516 orang, dan Stasiun Kampung Bandan sebanyak 25.340 orang.

    Khusus akhir pekan ada 20 Oktober kemarin, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.081 perjalanan KRL Jabodetabek di seluruh lintas. Dengan jumlah perjalanan tersebut, bisa mengantisipasi kepadatan saat menunggu perjalanan dan memberikan alternatif waktu keberangkatan.

    “Dengan pengoperasian 1.081 perjalanan atau pemberlakukan pola operasional seperti hari kerja, diharapkan pengguna bisa leluasa menyesuaikan jadwal perjalanannya,” imbuh Joni.

     

     

  • Pohon Tumbang di Jalur Duri-Tanah Abang, Perjalanan KRL Sempat Terhambat

    Pohon Tumbang di Jalur Duri-Tanah Abang, Perjalanan KRL Sempat Terhambat

    Jakarta

    Perjalanan KRL sempat terhambat karena ada pohon tumbang di antara jalur Stasiun Duri-Tanah Abang. Proses evakuasi pohon tumbang itu pun segera dilakukan.

    Informasi terkait pohon tumbang menghambat perjalanan KRL ini diunggah di akun X KAI Commuter, Minggu (1/12/2024). KRL tidak dapat melintas sebelum pohon tumbang itu dievakuasi pada pukul 18.25 WIB.

    “Adanya Pohon Tumbang di antara jalur hulu Stasiun Duri-Tanah Abang, saat ini dalam proses evakuasi. Perjalanan Commuter Line di antara jalur hulu Stasiun Duri-Tanah Abang belum dapat dilalui,” tulis @CommuterLine seperti dilihat detikcom.

    Pihak KAI Commuter pun menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh pohon tumbang tersebut.

    Petugas segera melakukan evakuasi pohon tersebut. Tak butuh lama, yaitu pukul 18.34 WIB, pohon tumbang tersebut dilaporkan sudah dievakuasi. Perjalanan KRL pun kembali normal

    “Proses evakuasi pohon tumbang di antara jalur hulu Stasiun Duri-Tanah Abang telah selesai, perjalanan Commuter Line di lokasi sudah dapat dilalui. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” imbuhnya.

    (fas/gbr)

  • KAI Commuter Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual di KRL Parung Panjang-Tanah Abang

    KAI Commuter Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual di KRL Parung Panjang-Tanah Abang

    KAI Commuter Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual di KRL Parung Panjang-Tanah Abang
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter mem-
    blacklist
    pelaku pelecehan seksual yang terjadi di gerbong Kereta Rel Listrik (
    KRL
    ) rute Parung Panjang-Tanah Abang.
    Manager Public Relations
    KAI Commuter
    , Leza Arlan mengatakan, pihaknya telah merekam wajah pelaku agar tidak bisa menggunakan transportasi KRL lagi.
    “Kami sangat menyayangkan tindakan asusila ini. Yang jelas pelaku sudah kami black list untuk naik
    commuter line
    ,” ujar Leza Arlan kepada
    Kompas.com,
    Sabtu (30/11/2024).
    Adapun cara
    blacklist
    yang dilakukan pihak KAI Commuter, yaitu dengan memasukan rekaman atau sketsa wajah ke dalam database sistem CCTV analytic
    “Kami mem-blacklist pelaku agar tidak bisa menggunakan commuter line karena sudah dimasukkan ke dalam data base dan akan selalu terpantau melalui CCTV analytic,” kata dia.
    Dia pun menjelaskan bahwa dengan proses tersebut, sistem akan menganalisis rekaman wajah atau data lainnya untuk memverifikasi identitas pelaku.
    Nantinya, jika pelaku berusaha kembali naik KRL, maka para petugas pengamanan akan mendapatkan notifikasi, baik di stasiun maupun dalam kereta.
    Diberitakan sebelumnya, Seorang perempuan berinisial KD menjadi korban pelecehan di dalam gerbong KRL rute Parung Panjang-Tanah Abang, Kamis (28/11/2024).
    Aksi pelecehan tersebut dilakukan seorang laki-laki tua saat kondisi kereta penuh sesak pada jam sibuk pagi hari.
    “Kondisi dalam gerbong KRL saat itu padat banget karena memang rush hours, orang berangkat kerja,” kata KD melalui akun X @kezia_dera, Jumat (29/11/2024).
    KD menceritakan, saat itu ia merasa tergencet oleh penumpang lain. Untuk melindungi bagian tubuhnya, ia menyilangkan tangannya. Namun, ia merasakan sesuatu menyentuh area sensitif bagian bawah tubuhnya.
    “Saya masih positive thinking saja dan mengira adalah tas isi dokumen atau laptop,” ujar KD.
    Namun, pergerakan yang lebih intens mulai terasa, sehingga KD memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
    “Saya curiga dan akhirnya mencoba paksa menggeser sedikit orang di kanan kiri saya buat melihat siapa yang menyentuh area sensitif saya,” ungkapnya.
    KD terkejut saat mendapati pria tua itu. Ia langsung berteriak, merekam wajah pelaku dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan KRL.
    Ketika KRL tiba di Stasiun Pondok Ranji, petugas keamanan KRL langsung membawa pria tersebut untuk diinterogasi. KD mendampingi proses tersebut dengan emosi yang masih terpancar.
    “Saya marah ke pria itu dan saya videoin mukanya. Ketika di pemberhentian Stasiun Pondok Ranji, sudah ada sekuriti KRL yang sigap membawa predator,” ucap KD.
    Dihubungi terpisah, Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Namun, ia menyebutkan bahwa kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara damai.
    “Para pihak dimediasi oleh pihak PKD kereta api. (Korban) tidak membuat LP. Berdamai,” kata Kemas saat dihubungi
    Kompas.com,
    Jumat (29/11/2024).
    Kejadian ini menambah daftar kasus pelecehan di transportasi umum, yang terus menjadi perhatian publik dan mendorong peningkatan keamanan bagi pengguna jasa transportasi massal.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia

    Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia

    Anggota KPPS menujukkan surat suara tidak sah saat penghitungan surat suara Pilkada DKI Jakarta 2024 di TPS 32 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (27/11/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.)

    Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 29 November 2024 – 16:23 WIB

    Elshinta.com – Hasil penelitian yang dilakukan dua periset, Ned Augenblick dan Scott Nicholson, menunjukkan adanya fenomena yang sangat menarik dalam pemilihan umum.

    Penelitian yang didanai the George P. Shultz Fund di Stanford Institute for Economic Policy Research itu fokus pada topik Choice fatigue and voter behavior dan mengungkap fakta bahwa kelelahan memilih (choice fatigue) berdampak signifikan pada perilaku pemilih dalam pemilihan umum.

    Studi ini menemukan bahwa semakin banyak keputusan yang harus dibuat oleh pemilih dalam surat suara, semakin besar kemungkinan mereka tidak menggunakan hak pilih secara penuh (undervote).

    Selain itu, pemilih cenderung mengandalkan pola yang sederhana, seperti memilih kandidat pertama dalam daftar atau opsi yang dianggap aman, meskipun itu mungkin bukan keputusan optimal.

    Temuan ini didasarkan pada eksperimen alami di California, yang menunjukkan bahwa penurunan posisi kandidat di surat suara cenderung meningkatkan abstensi sebesar 0,11 persen per posisi.

    Relevansi penelitian ini sangat terasa di Indonesia, terutama dalam pelaksanaan pemilu serentak yang kompleks, di mana pemilih dihadapkan pada surat suara yang panjang dan melibatkan banyak kandidat dari berbagai tingkat pemerintahan.

    Pada Pemilu 2019, misalnya, menunjukkan fenomena ballot roll-off, di mana banyak pemilih fokus pada pemilihan presiden, sementara pemilihan legislatif sering diabaikan.

    Hal ini menunjukkan bahwa pemilih menghadapi beban kognitif yang berat dalam membuat keputusan secara bersamaan, mirip dengan choice fatigue yang ditemukan dalam penelitian Augenblick dan Nicholson.

    Riset itu semakin relevan kini dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, ketika diketahui angka partisipasi pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 disebut paling rendah dalam sejarah pilkada di wilayah ibu kota itu, sejak 2007.

    Tercatat partisipasi pemilih pada Pilgub DKI Jakarta 2024 hanya mencapai 4.357.512. Sementara itu, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007. Artinya, partisipasi pemilih di Jakatta ada di angka 53,05 persen atau yang golput mencapai 46,95 persen.

    Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia dapat mempertimbangkan beberapa strategi yang diusulkan dalam penelitian tersebut, seperti mengurangi jumlah kontes dalam satu pemilu, melakukan pengacakan posisi kandidat dalam surat suara, atau memberikan jeda waktu yang lebih panjang antarpemilu.

    Pendekatan ini dapat membantu mengurangi beban psikologis pemilih dan meningkatkan kualitas partisipasi.

    Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta harus lebih menggencarkan sosialisasi ke masyarakat agar rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 27 November 2024 tidak terulang.

    Ia juga berpandangan bahwa beberapa kelompok masyarakat beranggapan semua keputusan terkait kehidupan sehari-hari tergantung pada keputusan nasional, yakni presiden dan jajaran legislatif sehingga masyarakat lebih antusias saat Pemilu Februari lalu dibandingkan saat harus memilih gubernur.

    Partisipasi pemilih

    Dalam setiap demokrasi, partisipasi pemilih menjadi indikator penting keberhasilan proses politik. Indonesia sendiri secara keseluruhan sedang menghadapi fenomena tren penurunan partisipasi pemilih dalam pilkada.

    Fenomena yang sering disebut voter fatigue ini sekarang sedang menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, termasuk pengamat politik, Komisi II DPR, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Apakah benar masyarakat mulai jenuh dengan pemilu yang sering diadakan dalam waktu berdekatan, dan apakah hal ini cukup kuat untuk menjadi pertimbangan memisahkan kembali pemilu serentak?

    Fenomena voter fatigue atau kelelahan pemilih, umumnya terjadi ketika masyarakat merasa terbebani dengan intensitas pemilu yang terlalu sering atau rumit.

    Dalam konteks Indonesia, penyelenggaraan pemilu serentak dimulai dari pemilu legislatif, pilpres, hingga pilkada didesain untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memperkuat sistem presidensial. Namun, kenyataan di lapangan justru menunjukkan tantangan baru yang tidak terduga.

    Data dari beberapa pilkada terakhir menunjukkan penurunan partisipasi di sejumlah daerah. Pada Pilkada Serentak 2020, misalnya, partisipasi pemilih tercatat sekitar 76,09 persen, turun dibandingkan Pilpres 2019 yang mencapai 81 persen.

    Meski angka ini masih tergolong tinggi di tingkat global, tren penurunan tetap menjadi alarm bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia.

    Dalam diskusi dengan beberapa pengamat politik, banyak yang mengaitkan fenomena ini dengan kelelahan pemilih akibat intensitas pemilu yang terlalu tinggi dalam kurun waktu singkat.

    Ditambah lagi, pandemi COVID-19, saat itu, juga menjadi faktor penghambat yang mempengaruhi tingkat partisipasi.

    Namun, voter fatigue bukan hanya soal jadwal. Ada elemen lain yang memperparah jenuh pemilih, yaitu minimnya diferensiasi program dan visi antarkandidat.

    Sejumlah pemilih yang diwawancarai mengungkapkan, pilihan mereka tidak banyak berpengaruh. Kandidat sering kali menjanjikan hal yang sama, tetapi kenyataannya tidak banyak berubah.

    Ungkapan ini mencerminkan keresahan sebagian masyarakat bahwa pemilu hanya menjadi ritual politik tanpa dampak nyata bagi kesejahteraan mereka.

    Fenomena ini harus disadari sebagai ancaman bagi demokrasi partisipatif, sehingga perlu kajian mendalam tentang dampak pemilu serentak terhadap partisipasi pemilih.

    Pemilu serentak

    Terlepas dari perdebatan yang terjadi, pertanyaan yang muncul adalah apakah perlu memisahkan kembali pemilu serentak? Jawabannya, tentu tidak sederhana.

    Pemilu serentak dicanangkan untuk menyederhanakan proses pemilu dan mengurangi biaya negara, tetapi jika implementasinya justru menimbulkan dampak negatif, seperti penurunan partisipasi atau potensi voter fatigue, maka perlu ada evaluasi ulang.

    Beberapa pakar menyarankan pendekatan hibrida, di mana pemilu serentak tetap dilakukan, tetapi dengan jeda waktu yang lebih panjang antara pemilu legislatif, pilpres, dan pilkada.

    Hal ini dapat memberikan ruang bagi masyarakat untuk memproses hasil pemilu sebelumnya dan mengurangi beban psikologis yang mungkin timbul akibat terlalu sering terpapar kampanye politik.

    Selain itu, pendidikan politik kepada masyarakat perlu diperkuat, terutama untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya partisipasi dalam pilkada.

    Pandangan lain mengusulkan inovasi dalam penyelenggaraan pemilu untuk mengatasi kelelahan pemilih.

    Digitalisasi proses pemilu, misalnya, dapat menjadi salah satu solusi. Dengan memperkenalkan e-voting atau sistem hibrida antara manual dan digital, masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam menyalurkan hak suaranya.

    Hanya saja, implementasi solusi ini membutuhkan infrastruktur yang memadai dan jaminan keamanan data.

    Selain teknis pelaksanaan, peningkatan kualitas kandidat juga menjadi kunci penting. Masyarakat akan lebih antusias berpartisipasi jika mereka merasa kandidat yang maju benar-benar mewakili kepentingan mereka.

    Partai politik harus mampu menciptakan mekanisme seleksi yang transparan dan inklusif, sehingga melahirkan calon pemimpin yang berintegritas dan kompeten.

    Sebab, pada akhirnya, pemilih cenderung jenuh, bukan hanya karena terlalu sering memilih, tetapi juga karena merasa pilihan yang ada tidak membawa perubahan signifikan.

    Keharusan untuk memisahkan pemilu serentak masih membutuhkan kajian mendalam. Meskipun demikian, apa pun langkah yang diambil, satu hal yang jelas adalah, demokrasi harus terus diperkuat.

    Demokrasi bukan hanya tentang angka partisipasi, tetapi juga tentang kualitas hubungan antara pemilih dan pemimpin yang dipilih.

    Faktanya yang harus disyukuri adalah bahwa masyarakat Indonesia disadari kian dewasa dalam berdemokrasi. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Dr Trubus Rahardiansyah menilai masyarakat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi, sehingga tidak lagi terlalu reaktif dalam merespons penyelenggaraan pilkada. Terlebih dalam pilkada serentak, fokus masyarakat terpecah di daerahnya masing-masing.

    Meski begitu, tipis anggapan tentang kedewasaan dalam berdemokrasi dengan voter fatigue. Memang kerap kali orang dewasa lebih rendah tingkat ketertarikannya pada sesuatu yang sudah pernah mereka alami sebelumnya, termasuk pemilu, namun voter fatigue jelas merupakan fenomena lain yang berbeda, yang benar-benar bisa menjadi ancaman nyata dalam kehidupan berdemokrasi.

    Sebab dari kelelahan bisa mengarah pada ignorant, kemudian apatis. Jika hal itu terjadi, maka langkah evaluasi harus segera dilakukan, baik melalui perbaikan sistem, penguatan kapasitas penyelenggara, maupun pendidikan politik kepada masyarakat.

    Indonesia memiliki potensi besar untuk terus menjadi negara demokrasi yang stabil, namun potensi ini hanya akan terwujud jika setiap elemen dalam sistem pemilu, dari jadwal, kandidat, hingga penyelenggara, dapat memenuhi harapan masyarakat.

    Voter fatigue bukan sekadar tanda kejenuhan. Ini adalah sinyal bahwa demokrasi memerlukan perbaikan yang lebih inklusif, responsif, dan berorientasi pada hasil yang nyata.

    Sumber : Antara