Soal Bentrokan di Tanah Abang yang Tewaskan Pekerja Proyek, Warga: Penyerang Bukan dari Sini
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Warga
Kebon Kacang
, Tanah Abang, Jakarta Pusat membantah keterlibatan warga dalam kasus penyerangan terhadap pekerja proyek.
Seorang warga berinisial A menegaskan bahwa pelaku bukan berasal dari lingkungan sekitar.
“Itu penyerangan bukan dari warga sini,” ujar A, seorang warga yang tinggal di Rusun Kebon Kacang, saat ditemui
Kompas.com
di lokasi kejadian, Jumat (20/12/2024).
A, yang bekerja sebagai anggota keamanan setempat, menjelaskan bahwa lokasi proyek bersinggungan dengan RW 01 dan RW 03.
Dia menegaskan bahwa penyerangan yang terjadi pada Selasa (17/12/2024) berlangsung secara tiba-tiba.
Menurutnya, tidak ada warga yang berkumpul atau berinteraksi dengan pihak proyek.
“Intinya ada keributan, bukan karena (warga lokal). Ini kan RW 1 ke sana (dari rusun ke depan lahan),” lanjut A.
A menjelaskan bahwa lahan yang menjadi tempat konflik dulunya merupakan lahan terbengkalai hingga menjadi “hutan”.
“Tadinya kan di sini lahan kosong. Yang jaga anak wilayah sini, tapi satpam (jaga) luar saja. Di dalam kan tadinya hutan, dulunya lebat. Baru mulai kosong 1-2 minggu belakangan ini,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa banyak ular di dalam “hutan” tersebut sehingga warga tidak bisa masuk.
Ketika proyek pembersihan lahan dimulai sekitar dua minggu yang lalu, warga sempat terganggu oleh pengerjaan yang berlangsung hingga tengah malam.
“Tadinya enggak ada yang mantau. Kirain (pekerja) sudah ada izinnya (ke RW). Ternyata, mereka ini enggak izin kalau kerja sampai malam,” kata A.
Menurutnya, RW dan tokoh masyarakat sempat menegur pihak pekerja proyek.
Teguran ini diterima baik oleh pekerja.
Saat itu, proyek pembersihan lahan sudah hampir selesai.
“Enggak ada masalah, (RW) tegur saja. Dia (pekerja proyek) juga tahu paham, (mereka bilang) ‘Oh iya maaf’. Besoknya enggak ada lagi namanya kerja sampai malam, malah berhenti,” kata A yang mengaku kapan tepatnya teguran itu dilayangkan.
Dia menegaskan bahwa sejak awal proyek hingga bentrokan terjadi, warga tidak memiliki masalah dengan pekerja proyek.
“(Pelaku bentrokan) bukan tetangga di lokasi kejadian, orang luar. Makanya di TV itu beritanya warga, seolah-olah kita,” imbuhnya.
Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat mengungkapkan kronologi bentrok antara warga dan pekerja proyek yang menewaskan satu orang di Kebon Kacang pada Selasa (17/12/2024).
Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika seorang warga berinisial AH menemui pekerja proyek pada Minggu (15/12/2024) pukul 01.30 WIB.
AH bermaksud menyampaikan keluhan masyarakat terkait pembangunan proyek.
“Maksud kedatangan Saudara AH ini adalah menyampaikan keluhan warga sekitar terkait dengan pekerjaan yang sedang dilakukan, salah satunya adalah bekerja sampai larut malam,” ucapnya di Mapolsek Tanah Abang, Jumat (20/12/2024).
Setelah menyampaikan keluhan pertama, AH kembali menemui pekerja proyek pada hari yang sama.
Namun, kedatangan AH yang kedua kali justru ditolak dan diancam oleh pekerja proyek.
“Nah kedatangan dari saudara AH ini yang kedua kali tidak diterima dengan baik oleh para pekerja dan penjaga tersebut, sehingga muncul adanya perkataan di mana saudara AH ini merasa terancam,” ucap Aditya.
AH kemudian melapor ke ketua RW setempat.
Para ketua RW sepakat untuk mendatangi pekerja proyek guna bermusyawarah.
Musyawarah dilakukan pada Senin (16/12/2024) dan menghasilkan kesepakatan.
Namun, beberapa warga tidak menerima hasil musyawarah dan berencana melakukan penyerangan.
Aksi penyerangan terhadap pekerja proyek dilakukan pada Selasa (17/12) pukul 17.00 WIB.
“Ada sekelompok warga yang berkumpul di depan lahan tersebut dan masuk ke dalam, langsung melakukan penyerangan. Nah dari akibat penyerangan tersebut satu orang meninggal dunia atas nama AS, usia 71 tahun,” kata Aditya.
Polisi telah menangkap tiga pelaku terkait bentrokan ini, yakni AC (36), HT (41), dan ZH (41).
Mereka dijerat Pasal 338 dan atau Pasal 170 dan atau Pasal 351 ayat 3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan matinya orang.
Ketiganya terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Dua terduga pelaku lain masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Kemudian ada dua orang yang kami sedang melakukan pengejaran, yaitu ER dan IP,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Tanah Abang
-
/data/photo/2024/12/18/67624d6ac345d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Soal Bentrokan di Tanah Abang yang Tewaskan Pekerja Proyek, Warga: Penyerang Bukan dari Sini Megapolitan
-

Fakta-fakta Bentrok Maut di Tanah Abang, Pelaku Utama Diburu
Jakarta –
Polisi telah meringkus tiga terduga pelaku bentrok maut antara pekerja proyek dengan warga di Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus). Pelaku utama dari bentrok yang menewaskan satu pekerja ini masih diburu.
Peristiwa ribut-ribut antara pekerja proyek dan warga di Tanah Abang, Jakarta Pusat terjadi pada Selasa (17/12/2024) sore. Keributan terjadi diduga akibat adanya kesalahpahaman. Berikut fakta-fakta terbaru kasus ini:
3 Pelaku Ditangkap
Setelah melakukan rangkaian penyidikan, polisi berhasil meringkus pelaku. Sebanyak 3 orang diamankan.
“Iya betul (tiga orang pelaku sudah diamankan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Jumat (20/12).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengatakan ketiga pelaku yang diamankan dari kelompok warga. Saat ini para pelaku masih menjalani pemeriksaan.
“Sudah 3 pelaku diamankan. Pelakunya dari warga,” ujarnya.
Tampang Pelaku
Foto: Konferensi pers kasus bentrokan pekerja proyek vs warga di Jakpus (Kurniawan/detikcom)
Polisi kemudian menggelar jumpa pers perkara ini pada Jumat (20/12) sore. Tiga pelaku dihadirkan dalam rilis. Mereka tampak mengenakan baju tahanan oranye.
Pantauan detikcom di Polsek Metro Tanah Abang, ketiga tersangka ditampilkan dalam kegiatan konferensi pers. Tangan dari ketiga tersangka pun tampak diborgol.
Ketiga tersangka tampak mengenakan celana pendek. Ketiganya juga terlihat hanya mengenakan sendal saat memasuki ruang konferensi pers.
Dua dari tiga tersangka tampak memiliki tato di bagian kedua lengan maupun kedua kakinya. Sementara satu tersangka lainnya tampak tak memiliki tato.
Polisi Buru Pelaku Utama
Polisi menyebut masih ada dua tersangka lain yang belum ditangkap. Polisi kini memburu dua pelaku.
“Kemudian yang sedang dalam pengejaran kami ada dua orang yaitu saudara ER, kemudian yang kelima adalah saudara IP, ini dua orang ini yang kami sedang melakukan pengejaran,” ungkap Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara.
Aditya menyebut dari dua tersangka buron salah satunya merupakan pelaku utama yang menyebabkan satu pekerja proyek AS (71) meninggal dunia. Dia menjelaskan tersangka buron melakukan tindak kekerasan yang menyebabkan AS meninggal.
“Yang kami duga sebagai pelaku yang menyebabkan korban meninggal dunia yaitu saudara IP. Ini yang kami duga melakukan tindakan kekerasan terhadap korban sehingga korban ini meninggal dunia, ini yang sedang kami kejar,” kata Aditya.
Dia juga mengungkap para pelaku melakukan penyerangan dengan berbagai tindakan. Mulai dari penyerangan menggunakan sajam hingga memiting korban meninggal dunia AS.
“Saudara AC ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa pedang sisir, kemudian saudara HT ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa samurai. kemudian saudara ZH ini memiting korban almarhum saudara AS,” ujar Aditya.
“Kemudian tadi sudah kami sebutkan saudara ZH ini yang memiting korban kemudian setelah dipiting, kemudian saudara IP ini melakukan tindakan kekerasan sehingga saudara AS ini menjadi korban,” ucapnya.
Awal Mula Bentrok
Foto: Ilustrasi penyerangan (dok detikcom)
Polisi menyebut bentrokan ini diawali keluhan warga terhadap pekerja proyek yang kerja hingga larut. Hal ini dirasa mengganggu.
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara menjelaskan mulanya salah seorang warga, AH menemui pihak penjaga lahan proyek pada Minggu (15/12) dini hari pukul 01.30 WIB. Dia mengatakan saat itu AH berniat menyampaikan keluhan warga tersebut.
“Kedatangan saudara AH ini adalah menyampaikan keluhan keluhan warga sekitar terkait dengan pekerjaan yang sedang dilakukan salah satunya adalah bekerja sampai larut malam,” kata AKBP Aditya dalam konferensi pers di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Keluhan warga kembali disampaikan AH di hari yang sama kepada pihak pekerja proyek. Namun, kedatangan AH untuk kedua kalinya ini mendapat penolakan hingga ancaman dari pihak pekerja.
“Kedatangan dari saudara AH ini yang kedua kali tidak diterima dengan baik oleh para pekerja dan penjaga tersebut sehingga muncul adanya perkataan di mana saudara AH ini merasa terancam oleh perkataan salah satu dari pekerja tersebut,” jelas AKBP Aditya.
AH pun menemui Ketua RW 01 untuk mengadukan hal yang dialaminya. Hingga akhirnya, para Ketua RW dekat wilayah proyek tersebut sepakat untuk mendatangi para pekerja proyek tersebut guna bermusyawarah.
Musyawarah dilakukan pada Senin (16/12) pukul 09.00 WIB. Hasilnya, kedua belah pihak menemui kesepakatan sehingga persoalan ini dianggap selesai.
Namun, beberapa warga masih ada yang belum bisa menerima hasil dari musyawarah yang dilakukan sehingga merencanakan untuk melakukan penyerangan terhadap para pekerja proyek. Aksi penyerangan ini pun dilakukan pada Selasa (17/12) pukul 17.00 WIB.
“Kemudian pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024 kira-kira pukul 17.00 WIB, ada sekelompok warga yang melakukan, berkumpul, berkumpul di depan lahan tersebut dan masuk ke dalam dan langsung melakukan penyerangan. Dari akibat penyerangan tersebut satu orang meninggal dunia atas nama AS ini usia 71 tahun,” jelas Aditya.
Pelaku Serang Korban Pakai Samurai
Ilustrasi penjara (Foto: Getty Images/iStockphoto/bortn76)
Polisi menyebut ketiga pelaku menyerang korban menggunakan senjata tajam jenis golok dan samurai. Bentrokan ini menewaskan satu pekerja berinisial AS (71).
“Saudara AC ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa pedang sisir. Kemudian saudara HT ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa samurai,” jelas Aditya.
“Kemudian saudara ZH ini memiting korban almarhum saudara AS. Dari akibat penyerangan tersebut, satu orang meninggal dunia atas nama AS ini usia 71 tahun,” imbuhnya.
Korban Mandor Proyek
Polisi mengungkap profesikorban. Polisi mengatakan korban bekerja sebagai operator ekskavator sekaligus mandor proyek.
“Untuk AS ini yang korban yang meninggal dunia ini, dia sebagai operator. Operator ekskavator sekaligus dia itu mandor. Jadi mandor sekaligus sopir atau operator alat berat, ekskavator,” katanya.
Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Polisi menjelaskan para tersangka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Hal ini karena pelaku dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain.
“Ancaman pidana ini sudah jelas, pelaku yang telah melakukan tindak pidana yaitu dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain dan atau di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang dan atau penganiayaan yang menyebabkan matinya orang sebagaimana dimaksud pasal 338 dan atau pasal 170 dan atau pasal 351 ayat 3 undang-undang nomor 1 tentang tahun 1946 tentang KUHP ini diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun,” ujar Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara.
Peran 3 Tersangka
Polisi mengungkap peran ketiganya dalam bentrokan yang menewaskan satu orang tersebut. AKBP Aditya Simanggara menjelaskan pelaku AC dan HT melakukan penyerangan kepada pekerja proyek menggunakan sengaja tajam. Adapun jenis senjata tajam yang digunakan adalah pedang sisir dan samurai.
“Untuk perannya masing-masing, saudara AC ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa pedang sisir, kemudian saudara HT ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa samurai,” terang AKBP Aditya.
Sementara untuk pelaku ZH, Aditya menyebut memiliki peran memiting mandor proyek, AS (71). AS diketahui meninggal dunia dalam bentrokan itu.
“Kemudian saudara ZH ini memiting korban almarhum saudara AS,” ujar Aditya.
Halaman 2 dari 4
(lir/fas)
-

Peran 3 Pelaku Bentrok Pekerja vs Warga Jakpus hingga Tewaskan Mandor Proyek
Jakarta –
Polisi menangkap pria inisial AC (36), HT (41), dan ZH (41) pelaku bentrokan pekerja proyek dengan warga di Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Polisi mengungkap peran ketiganya dalam bentrokan yang menewaskan satu orang tersebut.
Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara, menjelaskan pelaku AC dan HT melakukan penyerangan kepada pekerja proyek menggunakan sengaja tajam. Adapun jenis senjata tajam yang digunakan yakni pedang sisir dan samurai.
“Untuk perannya masing-masing, saudara AC ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa pedang sisir, kemudian saudara HT ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa samurai,” terang AKBP Aditya dalam konferensi pers di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jumat (20/12/2024).
Sementara untuk pelaku ZH, Aditya menyebut memiliki peran memiting mandor proyek, AS (71). AS diketahui meninggal dunia dalam bentrokan itu.
“Kemudian saudara ZH ini memiting korban almarhum saudara AS,” ujar Aditya.
Polisi mengatakan masih ada dua orang yang saat ini masih berstatus buron yakni ER dan IP. DPO berinisial IP diduga pelaku utama yang menyerang AS hingga kehilangan nyawa.
Bentrokan antara pekerja proyek dengan warga di Kebon Kacang, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/12) dipicu lantaran pengerjaan yang dilakukan hingga larut malam. Warga mengeluh karena merasa terganggu.
Salah seorang warga pun sempat mencoba menyampaikan keluhan ini ke pihak pekerja proyek sebanyak dua kali. Namun, saat keluhan yang kedua, ada ancaman dari pekerja proyek terhadap warga.
Meski begitu, rupanya ada beberapa warga yang masih belum bisa menerima kesepakatan hasil musyawarah tersebut. Alhasil, warga yang tak terima pun melakukan penyerangan terhadap pekerja proyek.
Terhadap para pelaku, polisi menyangkakan dengan pasal berlapis yaitu 338, 170 dan 351. Para pelaku pun diancam dengan hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara.
(ygs/ygs)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3245895/original/034449900_1600779706-PENANGKAPAN.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bentrokan Pekerja dan Warga di Tanah Abang, 3 Ditangkap dan 2 Buron – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Polisi menangkap tiga orang buntut bentrokan antara warga dengan pekerja. Insiden ini terjadi di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama menerangkan, ketiga orang yang diamankan yakni AC (36), HT (41), dan ZHH (41), sementara itu, ada dua orang berstatus sebagai DPO. Mereka semua terlibat keributan sehingga menyebabkan satu orang warga tewas.
“Kami berhasil mengamankan 3 orang yang terlibat langsung. Ada dua orang yang kami sedang melakukan pengejaran,” kata Aditya, Jumat (20/12/2024).
Aditya menerangkan, bentrok berawal dari keluhan warga terkait para pekerja yang bekerja sampai larut malam. Salah seorang warga inisial AH datang menemui penjaga lahan pada 15 Desember 2024 itu sekira pukul 01.30 WIB.
Aditya menyebut, AH datang dua kali. Namun, terakhir kali tak diterima baik oleh para pekerja dan penjaga, sehingga berujung hal yang tak mengenakan.
“Ada perkataan di mana saudara AH ini merasa terancam oleh perkataan salah satu dari pekerja tersebut,” ujar dia.
Aditya mengatakan, permasalahan ini pun sampai ke telinga ketua RW setempat. Adapun, ketua RW 01, 03, dan 04 melakukan mediasi dengan para pekerja di lahan.
Namun, pada Rabu 17 Desember 2024 sekira pukul 17.00 ada sekelompok warga yang berkumpul di depan lahan. Mereka masuk ke dalam dan langsung melakukan penyerangan hingga menimbulkan korban jiwa.
“Akibat penyerangan satu orang meninggal dunia atas nama AS (71),” ujar dia.
Atas kejadian itu, Polres Metro Jakarta Pusat menangkap tiga orang pelaku. Ketiga disebut punya peran berbeda. Adapun, AC membawa pedang sisir menyerang ke arah pekerja dan penjaga lahan.
-

Pelaku Bentrok Warga Vs Pekerja Proyek di Jakpus Serang Korban Pakai Samurai
Jakarta –
Polsek Metro Tanah Abang mengungkap kasus bentrokan antara pekerja proyek dengan warga di Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Polisi menyebut sebelum terjadi bentrok, kedua belah pihak sudah melakukan musyawarah.
“Hari Senin itu, (16/12), mereka sepakat, itu jam 9 pagi, itu hari Senin, itu para ketua RW, RT mendatangi para pekerja lahan. Seperti tadi saya sampaikan, untuk menyampaikan keluhan para warga kepada pihak pekerjaan. Di situ terjadi mediasi antara para ketua RW 01, 03 dan 04 dengan para pekerja di lahan tersebut, terjadi mediasi dan permasalahan selesai,” kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara dalam konferensi pers di Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Aditya mengatakan sejumlah warga tidak sepakat dengan hasil keputusan musyawarah dengan para pekerja proyek. Esok harinya para warga yang masih protes itu melakukan penyerangan kepada pekerja proyek.
“Sampai di situ kemudian pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024, kira-kira pukul 17.00 WIB, ada sekelompok warga yang melakukan, berkumpul, berkumpul di depan lahan tersebut dan masuk ke dalam dan langsung melakukan penyerangan,” ujar Aditya.
Sekelompok warga yang berisikan tiga pelaku AC (36), HT (41) dan ZH (41) menyerang menggunakan senjata tajam jenis golok dan samurai. Bentrokan ini menewaskan satu orang pekerja berinisial AS (71).
“Saudara AC ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa pedang sisir. Kemudian saudara HT ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa samurai,” jelas Aditya.
Polisi mengungkap korban bekerja sebagai operator eskavator sekaligus mandor proyek.
“Untuk AS ini yang korban yang meninggal dunia ini, dia sebagai operator. Operator eskavator sekaligus dia itu mandor. Jadi mandor sekaligus sopir atau operator alat berat, eskavator,” katanya.
Salah seorang warga pun sempat mencoba menyampaikan keluhan ini ke pihak pekerja proyek sebanyak dua kali. Namun, saat keluhan yang kedua, ada ancaman dari pekerja proyek terhadap warga.
Polisi sudah berhasil meringkus 3 orang tersangka inisial AC, HT dan ZH. Para pelaku ini berasal dari kelompok warga. Ketiganya diduga ikut dalam penyerangan yang menewaskan satu pekerja proyek.
(ygs/ygs)
-

Polisi Ungkap Pemicu Bentrok Pekerja Vs Warga Tewaskan 1 Orang di Jakpus
Jakarta –
Polisi menangkap AC (36), HT (41) dan ZH (41) sebagai pelaku bentrokan pekerja proyek dengan warga di Kebon Kosong, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Polisi menyebut bentrokan ini diawali keluhan warga terhadap pekerja proyek yang kerja hingga larut sehingga dirasa mengganggu.
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara menjelaskan awalnya salah seorang warga inisial AH menemui pihak penjaga lahan proyek pada Minggu (15/12) dini hari pukul 01.30 WIB. AH saat itu berniat menyampaikan keluhan warga.
“Kedatangan saudara AH ini adalah menyampaikan keluhan keluhan warga sekitar terkait dengan pekerjaan yang sedang dilakukan salah satunya adalah bekerja sampai larut malam,” kata AKBP Aditya dalam konferensi pers di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
Keluhan warga kembali disampaikan AH di hari yang sama kepada pihak pekerja proyek. Kedatangan AH untuk kedua kalinya ini justru mendapat penolakan hingga ancaman dari pihak pekerja.
“Kedatangan dari saudara AH ini yang kedua kali tidak diterima dengan baik oleh para pekerja dan penjaga tersebut sehingga muncul adanya perkataan di mana saudara AH ini merasa terancam oleh perkataan salah satu dari pekerja tersebut,” jelas AKBP Aditya.
AH pun menemui Ketua RW 01 untuk mengadukan hal yang dialaminya. Para Ketua RW dekat wilayah proyek tersebut akhirnya sepakat untuk mendatangi para pekerja proyek tersebut untuk bermusyawarah.
Namun, beberapa warga masih ada yang belum bisa menerima hasil dari musyawarah yang dilakukan sehingga merencanakan untuk melakukan penyerangan terhadap para pekerja proyek. Aksi penyerangan ini pun dilakukan pada Selasa (17/12) pukul 17.00 WIB.
“Kemudian pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024 kira-kira pukul 17.00 WIB, ada sekelompok warga yang melakukan, berkumpul, berkumpul di depan lahan tersebut dan masuk ke dalam dan langsung melakukan penyerangan. Dari akibat penyerangan tersebut satu orang meninggal dunia atas nama AS ini usia 71 tahun,” jelas Aditya.
Tiga Pelaku Ditangkap
“Iya betul (tiga orang pelaku sudah diamankan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Jumat (20/12).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengatakan ketiga pelaku yang diamankan dari kelompok warga. Saat ini para pelaku masih menjalani pemeriksaan.
“Sudah 3 pelaku diamankan. Pelakunya dari warga,” ujarnya.
(ygs/ygs)
-

Tujuh Perjalanan Commuter Line Terganggu Imbas Kebakaran Permukiman di Menteng Jakarta Pusat – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 15 rumah berada di Jalan Menteng Jaya, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, terbakar hebat pada Jumat (20/12/2024).
Kebakaran tersebut mengakibatkan tujuh perjalanan Kereta Listrik (Commuter Line) lintas Stasiun Manggarai dan Stasiun Tanah Abang mengalami gangguan.
“Perjalanan Commuter Line terganggu disebabkan kebakaran di sekitar jalur rel sekitar pukul 11.40 WIB tepatnya di KM.5+300/200,” kata Public Relation Manager KAI Commuter, Leza Arlan saat dikonfirmasi.
Leza menuturkan, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Jakarta masih di lokasi untuk melakukan proses pendinginan.
Sampai saat ini perjalanan kereta masih belum pulih sepenuhnya.
Kereta belum dapat melaju dengan kecepatan normal imbas insiden kebakaran di dekat rel kereta.
“Masih (terganggu, red) saat melintas dengan kecepatan hati-hati,” ujar dia.
Tujuh perjalanan kereta yang terganggu di antaranya Commuter Line No. 5543A tertahan di Stasiun Manggarai, Commuter Line No. 5725 dibatalkan, Commuter Line No. 5083A tertahan di Stasiun Jatinegara, Commuter Line No. 5085 tertahan di Stasiun Jatinegara, Commuter Line No. 5545A tertahan di Stasiun Jatinegara, Commuter Line No. 5087 tertahan di Stasiun Jatinegara, dan Commuter Line No. 4045 tertahan di Stasiun Jatinegara.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di permukiman padat Jalan Menteng Raya RT 015 dan RT 016 RW 008 Kelurahan Menteng.
Kebakaran setidaknya menghanguskan sebanyak 15 rumah.
Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat menerima laporan kebakaran sekitar pukul 11.43 WIB.
Sebanyak 17 unit mobil pemadam serta 68 petugas Gulkarmat diketahkan ke lokasi kebakaran.


