kab/kota: Tanah Abang

  • Tidak Semua Diperiksa, Begini Aturan dan Cara Periksa Cek Kesehatan Gratis untuk Dewasa dan Lansia – Halaman all

    Tidak Semua Diperiksa, Begini Aturan dan Cara Periksa Cek Kesehatan Gratis untuk Dewasa dan Lansia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang resmi dimulai Senin (10/2/2025).

    Pada CKG kelompok dewasa dan lansia tidak semua jenis pemeriksan didapatkan warga. Ada aturan dan caranya.

    Direktur  Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi memaparkan, cara pemeriksaan pada CKG.

    Cek kesehatan gratis ini meliputi 20 jenis pemeriksaan pada dua level atau kategori pemeriksaan. Baik untuk dewasa (di atas 18 tahun – 59 tahun) dan lansia (di atas 59 tahun), .

    Ia mengatakan, tidak semua jenis pemeriksaan bisa didapatkan masyarakat, namun disesuaikan dengan usia.

    Seperti pemeriksaan kanker payudara dan kanker serviks dilakukan pada perempuan dewasa berusia 30 tahun ke atas.

    Sementara bagi usia 18 – 19 tahun, pemeriksaan terkait kanker belum didapatkan.

    WARGA ANTUSIAS – Salah satu petugas Puskesmas memeriksa telinga salah seorang warga saat program cek kesehatan gratis (CGK). Sementara itu salah seorang warga bernama Lina mengaku pelaksanaan program cek kesehatan gratis, khususnya di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat sudah rapi. Ini karena setiap tahapan yang dilalui pasien sudah terbagi-bagi, seperti meja pemeriksaan anak yang dipisahkan dengan meja untuk orang dewasa atau lansia. “Sudah rapi sih saya lihatnya,” kata Lina. (Tribunnews/Danang Triatmojo)

    “Dewasa yang 30 tahun ke atas, itu perempuan yang untuk kanker payudara dan kanker serviks. 

    Jadi yang 18 sampai 29 kalau perempuan belum dapat itu. Jadi akan diikuti mulai usia 30 tahun,” kata dia saat ditemui di Puskesmas Tanah Abang, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Hal itu juga berlaku, pada pemeriksaan jantung, dimana ini akan dilakukan pada usia 40 tahun ke atas.

    Namun untuk memeriksakan seperti tekanan darah, gula darah, periksa mata, periksa pendengaran, gigi warga akan mendapatkannya pada setiap CKG.

    “Jadi pemeriksaan pertanyaan tentang merokok, aktivitas fisik, kemudian pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kemudian periksa mata, periksa telinga, gigi, nah itu semua pasti mendapatkan. Tapi yang lainnya itu sesuai umurnya,” terang Endang.

    Pemeriksaan penyakit menular seksual jarang peminat

    CEK KESEHATAN GRATIS – Seorang warga sedang melakukan pemeriksaan tekanan darah di puskesmas Tanah Abang saat cek kesehatan gratis yang dimulai Senin (10/2/2025). (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Endang menuturkan, khusus pemeriksaan hepatitis, sifilis dan HIV pihaknya menyadari masih banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual.

    Karena itu, Kemenkes tidak menargetkan terlalu tinggi masyarakat yang ikut pemeriksaan ini.

    “Masyarakat kadang-kadang tidak mau untuk dicek yang penyakit menular seksualnya. Sehingga kami  untuk HIV,sifilis itu cuma menyediakan di awal sekitar 30 persen karena masyarakat belum terlalu mau dicek,” kata dia.

    20 pemeriksaan kesehatan gratis

    Berikut Jenis Pemeriksaan untuk Cek Kesehatan Gratis pada Dewasa dan lansia:

    1. Merokok

    2. Tingkat Aktivitas Fisik

    3. Status Gizi

    4. Gigl

    5. Tekanan Darah

    6. Gula Darah

    7. Risiko Stroke, Risiko jantung (dilakukan pada usia di atas 40 tahun)

    8. Fungsi Ginjal (dilakukan di atas 40 tahun)

    9. Tuberkulosis

    10. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

    11. Kanker Payudara (dilakukan pada usia 30 tahun)

    12. Kanker Leher Rahim (dilakukan pada usia di atas 30 tahun)

    13. Kanker Paru (dilakukan pada usia di atas 45 tahun)

    14. Kanker Usus Besar ( dilakukan di atas 50 tahun)

    15. Mata

    16. Telinga

    17. Jiwa

    18. Hati (Hep B, C, Sirasis)

    19. Calon Pengantin (Anemia, Sifilis, HIV)

    20. Geriatri (dilakukan di atas 60 tahun)

     

  • Cek Kesehatan Gratis di Hari Perdana, PCO: Respons Masyarakat Bagus
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Februari 2025

    Cek Kesehatan Gratis di Hari Perdana, PCO: Respons Masyarakat Bagus Nasional 10 Februari 2025

    Cek Kesehatan Gratis di Hari Perdana, PCO: Respons Masyarakat Bagus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, program
    cek kesehatan gratis
    yang berlangsung perdana pada Senin hari ini mendapat respons bagus dari masyarakat.
    Dia mengungkapkan, cek kesehatan gratis dimulai dengan 19 titik. Para menteri Kabinet Merah Putih turut melihat pengecekan kesehatan perdana di sejumlah titik tersebut.
    “Tadi ada 19 titik yang dikunjungi para menteri Kabinet Merah Putih dan tentu didampingi oleh kami Kantor Komunikasi Kepresidenan, sehingga kami bisa melihat langsung di masyarakat bahwa animo masyarakat luar biasa,” kata Adita di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025)
    Adita menyebut, dirinya juga sempat menyambangi Puskesmas di Tanah Abang, pagi tadi. Menurut dia, antrean di sana cukup membludak karena rerata Puskesmas melayani 30 orang yang melakukan pengecekan kesehatan per hari.
    Dia pun menerima respons dari masyarakat yang kebanyakan mengakui baru merasakan diberi akses oleh negara untuk cek kesehatan gratis.
    “Banyak sekali yang menyampaikan testimoni itu. Bagi kami ini artinya apa yang menjadi harapan dari program ini setidaknya di hari pertama ini bisa tercapai, respons masyarakat bagus,” ujarnya.
    Nantinya, kata Adita, hasil cek kesehatan akan menjadi deteksi dini. Jika ditemukan penyakit, masyarakat bisa segera melakukan pengobatan sehingga penyakit itu tidak memburuk.
    “Jadi lebih cepat diketahui lebih cepat juga untuk bisa diantisipasi. Nah, tadi dengan hasil cek kesehatan gratis mereka umumnya sudah terima tuh istilahnya report kesehatannya, report kesehatannya. Dari situ tinggal nanti apa yang akan ditindaklanjuti,” katanya.
    Menurut Adita, hal ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mencegah meningkatnya penderita penyakit-penyakit stadium lanjut. Sebab diketahui, penyakit stadium lanjut dapat membebani penderita maupun negara.
    Adapun untuk mendapatkan kuota cek kesehatan gratis, Adita menyarankan agar masyarakat untuk segara mendaftarkan diri dalam aplikasi Satu Sehat.
    “Jadi nanti ada notifikasi bahkan sebulan sebelum jatuh hari ultahnya sudah diberitahukan Anda sudah berhak melakukan ini dari tanggal ini hingga tanggal sekian,” ujarnya.
    Sebagai informasi, cek kesehatan gratis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dimulai serentak hari ini, Senin (10/2/2025).
    Cek kesehatan gratis
    dilakukan Puskesmas dengan terlebih dulu mendaftar
    online
    melalui aplikasi Satu Sehat atau datang langsung ke Puskesmas bagi wilayah yang kesulitan internet.
    Program cek kesehatan gratis ini terbagi dibagi menjadi tiga jenis, yakni cek kesehatan gratis di hari ulang tahun, cek kesehatan gratis di sekolah, dan cek kesehatan gratis khusus.
    Cek kesehatan gratis sebagai kado ulang tahun yang berlaku hari ini, ditujukan untuk masyarakat berusia enam tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.
    Sementara anak berusia 7-17 tahun, baru bisa mengikuti cek kesehatan gratis pada Juli 2025, sesuai tahun ajaran baru dan dilakukan di sekolah masing-masing.
    Masyarakat dapat mendaftar cek kesehatan gratis melalui aplikasi Satu Sehat, WhatsApp layanan Kemenkes di nomor 0811 10500567, atau datang langsung ke Puskesmas terdekat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuota Cek Kesehatan Gratis Dibatasi, Puskesmas Layani 30-40 Orang per Hari

    Kuota Cek Kesehatan Gratis Dibatasi, Puskesmas Layani 30-40 Orang per Hari

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) masih memberikan kuota pendaftar 40 per hari untuk program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Ulang Tahun. Dengan rincian 30 pendaftar secara daring dan 10 pendaftar offline atau datang ke puskesmas langsung.

    Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi mengatakan angka ini bisa saja bertambah. Hal ini tentunya disesuaikan dengan sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas masing-masing puskesmas.

    “Tadi kami melihat beberapa puskesmas sudah menambah sendiri. Jadi sebetulnya bisa bervariasi, ada yang bisa sampai 50. Tapi 30 (online) itu kami anggap manageable untuk semua puskesmas,” kata Endang di puskesmas Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).

    “Jadi kita saat ini kuotanya 30 dulu (online). Itu hitungan kami juga memang bisa nambah kuotanya, dengan SDM yang ada,” lanjut dia.

    Di hari pertama, Kemenkes menyebut bahwa SDM di 10.200 puskesmas Indonesia masih bisa menjalankan program cek kesehatan gratis ini, di samping pelayanan reguler.

    “Nanti kita juga akan kerahkan Pustu (puskesmas pembantu). Jadi begitu caranya untuk mengatur load, tanpa untuk saat ini menambah SDM dulu,” katanya.

    Terkait evaluasi program, Endang mengatakan bahwa Kemenkes memiliki data real time cek kesehatan gratis, sehingga setiap bulan akan berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

    Untuk pemeriksaan sendiri, lanjut Endang, dewasa dan lansia (lanjut usia) rata-rata membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit, mengingat kondisi yang dicek cukup banyak. Sementara anak-anak membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

    “Pemeriksaan awal yang sederhana (10.200 puskesmas) bisa. Pemeriksaan awal ini kayak gula darah, anemia. Untuk pemeriksaan lanjutan misalnya EKG (elektrokardiografi) untuk yang hipertensi dan gula darahnya tinggi,” kata Endang.

    “Kalau EKG di puskesmas itu belum ada, nanti dirujuk ke puskesmas terdekat. Nanti akan diinformasikan ke pasien tersebut,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Alat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Belum Lengkap Warga Bisa Dirujuk ke Faskes Lain – Halaman all

    Alat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Belum Lengkap Warga Bisa Dirujuk ke Faskes Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi menyebut, belum semua puskesmas memiliki fasilitas dan alat kesehatan yang memadai untuk Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    Karena itu, warga bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan (faskes) atau laboratorium terdekat.

    “Jika di puskesmas ini nggak ada nanti dinas kesehatan akan memandu warga tetap mendapatkan pemeriksaan, misalnya di puskesmas sebelah atau ke laboratorium, nanti dari dinkes masing-masing,” kata dia saat ditemui di Puskesmas Tanah Abang, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Ia mengatakan, pada tahap awal ini Kemenkes menargetkan, warga setidaknya sudah bisa melakukan pemeriksaan awal yang sederhana seperti tekanan darah, gula darah, mata, pendengaran maupun tinggi badan dan berat badan.

    “Jika ada pemeriksaan lanjutan misalnya EKG untuk yang hipertensi dan gula darahnya tinggi. EKG kalau di puskesmas itu belum ada, nanti di-refer ke puskesmas terdekat. Itu dinas kesehatan sudah melakukan pemetaan dan juga melakukan peta jalan rujukannya jadi nanti akan diinformasikan kepada pasien,” jelas Maria Endang.

    Dari data Kemenkes, baru ada sekitar 60 persen puskesmas yang memiliki peralatan lengkap, dimana puskesmas itu mayoritas berada di pulau Jawa.

    Sementara 40 persen lainnya, masih akan dilakukan pemenuhan alat dan fasilitas secara bertahap oleh Kemenkes dalam 2-3 tahun ke depan.

    “Semua pemeriksaan saat ini masih bisa berjalan. Harapannya masyarakat menggunakan. Ini kan budaya baru, biasanya sakit baru ke yankes, sekarang belum sakit sudah periksa. Tolong digunakan layanan ini, kami ingin masyarakat yang sehat dan membangun budaya sehat,” pesan dia.

    Seorang warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat Saut (63) menuturkan, dirinya sudah mengikuti serangkaian cek kesehatan gratis sederhana hari ini.

    Ia masih akan berlanjut untuk pemeriksaan lanjut di laboratorium pada keesokan harinya​.   

     

  • Ikut Cek Kesehatan Gratis, Warga Tak Takut Ketahuan Sakit, Janji Prabowo Dinilai Menolong Rakyat – Halaman all

    Ikut Cek Kesehatan Gratis, Warga Tak Takut Ketahuan Sakit, Janji Prabowo Dinilai Menolong Rakyat – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pemerintah mulai 10 Februari 2025 melaksanakan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    Cek kesehatan gratis diberikan sebagai salah satu program quick win Presiden Prabowo Subianto.

    Berikut penuturan warga Tanah Abang yang mengikuti cek kesehatan gratis perdana yang ditemui Tribunnews.com, Senin (10/2/2024).

    Saut Humishar (63) warga Bendungan Hilir menjadi warga yang pertama mengikuti CKG di Puskesmas Tanah Abang.

    Saut berulang tahun pada 9 Februari kemarin.

    CEK KESEHATAN GRATIS – Saut Humishar (63) warga Bendungan Hilir menjadi warga yang pertama mengikuti CKG di Puskesmas Tanah Abang. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Ia tampak antusias hadir. Berbekal aplikasi SATUSEHAT yang ada di gawainya, Saut meminta panduan kepada petugas keamanan untuk bisa ikut CKG.

    “Saya daftar via aplikasi SATUSEHAT, karena usia lanjut saya gaptek tadi saya dibantu sekuriti” kata dia.

    Saut menghabiskan waktu satu jam untuk bisa mengikuti seluruh rangkaian, mulai dari pengambilan nomor antrean, memasukan data administrasi hingga pemeriksaan.

    Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah cek tekanan darah, gula darah, tinggi badan, berat badan, mata serta pendengaran.

    Dan kemudian dilanjutkan dengan tes lanjutan di laboratorium pada esok hari.

    “Untuk hasilnya bagus dan besok saya masih cek lanjutan dilaboratorium,” tutur dia.

    Bagi Saut, cek kesehatan gratis ini bisa membantu banyak masyarakat yang terkendala biaya untuk memantau kesehatan setiap tahunnya.

    Walaupun sempat mengalami kendala atau eror saat administrasi namun secara keseluruhan kegiatan hari ini berkesan.

    “Sangat berkesan menolong rakyat kecil. Karena jika dilakukan sendiri biayanya mahal. Ini janji Prabowo, bukan omon-omon,” ucap dia.

    CEK KESEHATAN GRATIS -Sri Wahyuni (52) warga Kebon Kacang yang mengikuti CKG di Puskesmas Tanah Abang. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Sementara bagi Sri Wahyuni (52) warga Kebon Kacang, CKG ini menjadi pemeriksaan kesehatan terlengkap yang pernah dia jalani sepanjang hidup.

    Ia sudah sejak lama antusias ingin mengikuti CKG.

    “Saya tidak takut kalau nanti ketemu misalkan penyakit jantung, diabetes. Ini kan upaya untuk mencegah lebih dini penyakit,” tutur dia.

    Warga Kebon Kacang ini sering memantau media sosial untuk mengetahui update tentang program ini.

    Termasuk mencari tau cara mendaftar secara digital untuk mendapatkan tiket pemeriksaan.

    Sri Wahyuni sangat tertarik mengikuti tes IVA untuk mendeteksi kanker serviks.

    “Sangat membantu soalnya saya belum pernah melakukan pemeriksaan lengkap. Saya ulang tahun pada 18 Januari. Ketika ada informasi pendaftaran dibuka, saya langsung ikut dan mengisi data diaplikasi,” kata dia.

     

  • PCO sebut CKG penting menjaga SDM sehat untuk Indonesia Emas 2045

    PCO sebut CKG penting menjaga SDM sehat untuk Indonesia Emas 2045

    Jakarta (ANTARA) – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati mengatakan program cek kesehatan gratis yang dimulai serentak secara nasional merupakan program penting untuk menjaga sumber daya manusia Indonesia memiliki kesehatan optimal guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    Program cek kesehatan gratis (CKG) yang dirancang menjadi hadiah tahunan dari pemerintah bagi masyarakat pada momen perayaan ulang tahunnya tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga rencana jangka panjang negara dapat tercapai.

    “Cek kesehatan gratis ini adalah bagian dari mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan salah satunya adalah meningkatkan membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia dan kesehatan adalah hal yang paling fundamental. Oleh karenanya, CKG ini menyasar seluruh masyarakat Indonesia 280 juta jiwa dan akan dilaksanakan secara bertahap,” kata Adita usai meninjau program CKG di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin.

    Adita menyatakan semua puskesmas di Indonesia telah dikoordinasi dan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan cek kesehatan gratis.

    Dia mencontohkan Puskesmas Tanah Abang yang ditinjaunya sebagai salah satu lokasi yang sudah bersiap sejak pagi hari menyambut masyarakat untuk melakukan cek kesehatan.

    “Sudah siap sekali, kami pun tadi pagi-pagi banget sudah melihat persiapannya bersama kepala puskesmas. Kami melihat dari lantai ke lantai, tempat-tempat yang nanti akan dijadikan tempat pemeriksaan, alurnya seperti apa, itu sudah kita lakukan pengecekan,” kata Adita.

    Adita berharap hadirnya cek kesehatan gratis itu dapat dimanfaatkan masyarakat agar tidak harus sakit dulu untuk pergi memeriksa kesehatan, namun dapat dilakukan rutin sehingga dapat menjadi bagian preventif menjaga kesehatan tubuh.

    Dia juga berharap masyarakat bisa meminimalisasi dampak-dampak dari penyakit sebelum menjadi serius dengan mengikuti cek kesehatan gratis setiap tahunnya.

    “Karena (dengan CKG) kita bisa menemukan kenali kondisi tubuh dan itu nantinya akan bisa memperkecil resiko-resiko kesehatan selanjutnya,” ujarnya.

    Program cek kesehatan gratis adalah bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat kedua yang dilakukan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Program ini disiapkan menyasar sekitar 280 juta jiwa penduduk di Indonesia dan tersedia untuk semua rentang usia mulai dari bayi hingga lanjut usia (lansia).

    Program cek kesehatan dimulai pada Senin, 10 Februari 2025, di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan bisa diakses masyarakat pada bulan ulang tahun dan ditambah satu bulan setelahnya.

    Pada tahap awal, Kementerian Kesehatan menggandeng sebanyak 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik sebagai lokasi cek kesehatan gratis.

    Untuk pelajar sekolah (SD-SMA), cek kesehatan disiapkan hadir di setiap pergantian tahun ajaran baru. Artinya untuk tahun ini bagi anak sekolah akan dilaksanakan pada Juli 2025.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Susul Para Menteri, Kepala Daerah Akan "Wajib Militer" Usai Dilantik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Februari 2025

    Susul Para Menteri, Kepala Daerah Akan "Wajib Militer" Usai Dilantik Nasional 10 Februari 2025

    Susul Para Menteri, Kepala Daerah Akan “Wajib Militer” Usai Dilantik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Para kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang setelah dilantik oleh
    Presiden Prabowo Subianto
    pada 20 Februari 2025.
    Retret ini dirancang sebagai bentuk pembekalan intensif bagi kepala daerah, serupa dengan yang telah dijalani para menteri Kabinet Merah Putih di tempat yang sama.
    “Dijadwalkan 21 (Februari) para kepala daerah itu akan mengikuti pembekalan di Magelang,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya dalam siaran pers, Minggu (9/2/2025).
    Sebanyak 505 kepala daerah, yang terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota, akan mengikuti program ini selama sepekan, tepatnya dari 21 hingga 28 Februari 2025.
    Para kepala daerah akan mendapatkan pembekalan mengenai tugas pokok dan fungsi mereka pada masa pemerintahan Presiden Prabowo.
    Kemudian, ada materi mengenai program Asta Cita yang akan dipaparkan oleh para menteri, serta pembekalan dari Lembaga Ketahanan Nasional.
    Di luar itu, akan ada sesi khusus dari Kementerian Keuangan terkait pemahaman efisiensi anggaran, serta peran pemerintah daerah dalam mendukung efisiensi tersebut.
    Bima menjelaskan bahwa
    Akmil Magelang
    dipilih karena fasilitasnya sudah tersedia dan terbukti efektif digunakan dalam retret para menteri Kabinet Merah Putih.
    “Dimulai dari (retret) Kabinet Merah Putih, di sana sudah ada tempatnya. Jadi daripada kita mengeluarkan anggaran lagi untuk tempat-tempat lain, lebih efektif dan efisien di situ saja,” kata Bima.
    Ia menambahkan, para kepala daerah kemungkinan akan dikumpulkan terlebih dahulu di Istana Kepresidenan Yogyakarta sebelum diberangkatkan ke Magelang.
    Namun, skema keberangkatan  maupun rangkaian kegiatan selama retret, masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.
    “Kami di Kemendagri, BPSDM yang bertanggung jawab untuk menyusun semua rangkaian acara bersama dengan Lemhannas. Ini kami sedang meninjau, survei opsi-opsi dari lokasi,” ujar mantan wali kota Bogor itu.
    Mengacu pada retret para menteri sebelumnya, kegiatan di Akmil Magelang lekat dengan kegiatan-kegiatan bernuansa militer, mencakup apel dan senam pagi, latihan baris berbaris, hingga pendakian ke Lembah Tidar.
    Para peserta juga diwajibkan mengenakan seragam khusus berupa loreng dan pakaian safari lapangan layaknya peserta program wajib militer.
    Untuk keberangkatannya, para menteri bahkan diangkut menggunakan pesawat TNI jenis Hercules dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma.
    Selama program berlangsung, kepala daerah tidak didampingi oleh ajudan dan diharapkan mengikuti seluruh agenda dengan penuh kedisiplinan.
    Namun, Prabowo saat itu menegaskan bahwa ia tidak berniat untuk menerapkan nilai-nilai militeristik kepada anak buahnya.
    Ia hanya ingin para menterinya menyelaraskan kedisiplinan dan kesetiaan pada bangsa dan negara.
    “The military way inti dari semua perusahaan adalah disiplin. Kedua, kesetiaan benar-benar minta saudara tidak setia kepada Prabowo, setia kepada bangsa dan negara Indonesia,” kata Prabowo, 25 Oktober 2024.
    Beberapa kepala daerah terpilih menyatakan kesiapannya untuk mengikuti retret ini.
    Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, menilai bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan koordinasi dan adaptasi antar kepala daerah.
    “Retret menurut saya menjadi bagian yang penting untuk saling meng-update, bagaimana sebetulnya adaptasi, adaptasi dan mitigasi, mitigasi ini menjadi penting,” ujar Khofifah.
    Senada dengan Khofifah, Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung juga mendukung rencana ini.
    “Ya pokoknya yang namanya kepala daerah, mau diajak apa saja sama pemerintah pusat ikut banget,” kata Pramono di GBK Basket Hall, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2025).
    Ia menilai retret ini penting untuk menyelaraskan visi dan misi antara pemerintah pusat dan daerah.
    “Untuk mengawali pemerintahan tentunya bagus ya, karena ini semangat kebersamaan, intinya kan itu,” ujar Pramono.
    Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi, juga menyatakan kesiapannya.
    “Ya saya ngikut saja. Kita wayang,” kata Ahmad Luthfi di Kota Solo, Selasa (14/1/2024).
    Pakar ilmu pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad), Dede Sri Kartini, menilai bahwa
    retret kepala daerah
    ini memiliki manfaat, terutama dalam hal penyamaan persepsi antara pemerintah pusat dan daerah.
    “Terutama untuk kepala daerah terpilih yang katakanlah
    background
    -nya tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu pemerintahan,” kata Dede, dikutip dari
    Antara
    , Senin.
    Menurutnya, retret ini dapat membantu kepala daerah memahami batasan kewenangan yang mereka miliki sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
    Selain itu, Dede menekankan pentingnya pembekalan mengenai birokrasi pemerintahan yang efektif, termasuk bagaimana kepala daerah sebaiknya menghargai pendapat para kepala dinas dan tidak sembarangan melakukan perombakan.
    “Satu lagi adalah bagaimana kepala daerah terpilih lebih membuka diri untuk mengedepankan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan partai politiknya,” katanya.
    Dengan adanya retret ini, diharapkan para kepala daerah dapat lebih siap dalam menjalankan tugasnya, selaras dengan program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari, Ini 10 Titik Pemeriksaan di Jabodetabek – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari, Ini 10 Titik Pemeriksaan di Jabodetabek – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –  Pemerintah akan meluncurkan Cek kesehatan Gratis (CKG) pada Senin 10 Februari 2025.

    Ada 10 titik di wilayah Jabodetabek yang disiapkan dalam peluncuran CKG ini.

    Sebelumnya juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Adita Irawati menuturkan, tidak ada pelaksanaan seremoni peluncuran kegiatan tersebut yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Prabowo, lebih memilih mode senyap atau turun langsung melihat pelaksanaan cek kesehatan gratis.

    “Yang jelas sudah disiapkan ada sekitar 10 titik untuk ditinjau. Tapi kalau dilihat pengalaman Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), kemarin Pak Presiden ini sepertinya lebih memilih untuk melakukan kunjungan senyap. Jadi tidak ada seremoni, seperti juga himbauan beliau kan, tidak ada seremoni,” kata dia saat ditemui awak media di kantor Kemenkes Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Adita Irawati (Kolase Tribunnews/Wartakota)

    10 titik pemeriksaan kesehata gratis di Jabodetabek

    Berikut informasi titik lokasi peluncuran Cek Kesehatan Gratis yang terungkap dari undangan resmi yang diterima redaksi Tribunnews.com:

    1. Di Puskesmas Jatimulya, Bekasi

    2. Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan yang dihadiri Menko PM Muhaimin Iskandar

    3. Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi akan Kunjungan ke Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung

    4. Puskesmas yang dihadiri Wamendikti Saintek Stella Christie dan Tenaga Ahli Utama Tb Arie

    5. Puskesmas Tanah Abang yang Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Juru bicara PCO Adita Irawati, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi.

    6. Puskesmas Wanakerta, Karawang yang dihadiri Kepala PCO Hasan Nasbi dan Tenaga Ahli Utama Albert Tarigan

    7. Puskesmas Tebet yang dihadiri Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi dan Deputi I PCO Isra Ramli

    8. Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara yang dihadiri oleh Wakil Menteri Perindustrian Faishol Riza dan Juru Bicara PCO Hariqo Wibawa Satria

    9. Puskesmas Pasar Minggu pejabat yang hadir Romo HR Muhammad Syafi’i, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Hariqo Wibawa Satria, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan dan Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi & Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.

    10. Puskesmas Cengkareng dihadiri oleh Menteri Kehutanan dan Dirjen Farmalkes Lucia Rizka Andalusia

    Kegiatan peluncuran serentak dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB.

    Tentang cek kesehatan gratis, lokasi dan sasaran 

    ILUSTRASI PERIKSA GRATIS -Ilustrasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dibuat menggunakan AI pada Sabtu (1/2/2025). Kementerian Sosial akan mengerahkan 120.767 pilar sosial atau pendamping sosial untuk menyosialisasikan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mulai awal Februari 2025. (Tribunnews.com / Ilustrasi AI)

    Cek kesehatan gratis ini dapat dimanfaatkan masyarakat kapan saja? 
     

    Pertama, PKG saat ulang tahun yang akan dimulai 10 Februari diperuntukkan bagi mereka yang berusia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas. 

    Pemeriksaan ini bisa dilakukan di puskesmas dan klinik.

    Kedua, PKG sekolah dimulai Juli 2025 untuk mereka yang berusia 7-17 tahun. PKG sekolah ini akan dilakukan saat tahun ajaran baru di sekolah.

    Ketiga, PKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita di puskesmas dan posyandu.

     

  • Pj Gubernur Pastikan Puskesmas Jakarta Siap Layani Cek Kesehatan Gratis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Februari 2025

    Pj Gubernur Pastikan Puskesmas Jakarta Siap Layani Cek Kesehatan Gratis Megapolitan 9 Februari 2025

    Pj Gubernur Pastikan Puskesmas Jakarta Siap Layani Cek Kesehatan Gratis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta
    Teguh Setyabudi
    meninjau kesiapan puskesmas di wilayah Jakarta menjelang pelaksanaan program
    Pemeriksaan Kesehatan Gratis
    (PKG) yang dimulai pada Senin (10/2/2025).
    Teguh menyebutkan, dua puskesmas yang ia datangi, Puskesmas Tebet dan Puskesmas Tanah Abang,siap untuk mendukung program strategis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto itu.
    “Hari ini saya meninjau puskesmas untuk memastikan kesiapan pelayanan kesehatan gratis yang akan dimulai besok. Ini salah satu program strategis Bapak Presiden Prabowo dan sudah siap,” ucap Teguh kepada wartawan, Minggu (9/2/2025).
    Pemerintah Provinsi Jakarta menyiapkan 44 puskesmas kecamatan sebagai fasilitas utama pemeriksaan, dengan dukungan dari 292 puskesmas pembantu yang akan beradaptasi secara bertahap.
    Teguh memastikan bahwa tenaga kesehatan, peralatan medis, serta sistem pelayanan sudah siap untuk mendukung program ini.
    “Dari sisi SDM insya Allah siap, dari sisi sarpras juga. Kita harapkan Jakarta bisa menjadi
    role model
    karena puskesmas kita sudah terintegrasi,” ucap Teguh.
    Pemeriksaan kesehatan gratis
    ini dapat diakses oleh masyarakat tanpa batasan domisili.
    Warga luar Jakarta tetap bisa memanfaatkan layanan ini selama mereka mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile, memilih puskesmas, dan menentukan jadwal pemeriksaan.
    Layanan ini berlaku bagi masyarakat dari berbagai usia, mulai dari bayi berusia 2 hari hingga lansia.
    Pemeriksaan mencakup skrining kesehatan dasar seperti gula darah, kolesterol, tekanan darah, serta pemeriksaan laboratorium lainnya yang dapat dilakukan di puskesmas.
    Untuk menghindari antrean panjang, pemerintah menerapkan sistem pendaftaran digital melalui Satu Sehat Mobile, serta menyiapkan tenaga medis tambahan.
    Nantinya, setiap puskesmas dapat melayani 30 orang per hari.
    “Untuk PKG kita juga nanti harus layani sekitar 9,2 juta (masyarakat). Dengan asumsi per puskesmas setiap hari itu adalah 30 orang,” kata Teguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seventeen Konser di JIS Besok, Penonton Diimbau Gunakan Transportasi Umum

    Seventeen Konser di JIS Besok, Penonton Diimbau Gunakan Transportasi Umum

    Jakarta

    Grup idol K-pop Seventeen akan menggelar konser pada Sabtu 8 Februari di Jakarta International Stadium (JIS). Pihak pengelola JIS mengimbau para penonton menggunakan transportasi umum untuk menghindari kepadatan kendaraan.

    “Beberapa opsi transportasi umum yang direkomendasikan meliputi MRT, TransJakarta, dan KRL, yang dapat mengantarkan penonton ke lokasi dengan lebih efisien,” kata Head of Strategi Business Unit (SBU) JIS, Shinta Syamsul Arief, dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).

    Selain itu, penonton diharapkan untuk datang lebih awal guna menghindari antrean panjang dan memastikan proses pemeriksaan keamanan berjalan lancar. JIS juga akan memastikan bahwa aspek keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penonton menjadi prioritas utama.

    “Dalam rangka mengantisipasi jumlah penonton yang besar, pihak JIS bekerja sama dengan kepolisian, petugas keamanan, dan instansi terkait untuk mengatur sistem keamanan yang ketat,” ujarnya.

    Di sisi lain, JIS menjelaskan bahwa konser K-Pop memerlukan perhatian khusus terkait manajemen kerumunan, aksesibilitas, dan fasilitas pendukung penonton, mengingat tingginya antusiasme penggemar.

    “Kita berkoordinasi dengan promotor dan penyelenggara untuk memastikan seluruh aspek operasional dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.

    Maka, pihak JIS menyiapkan beberapa kantong parkir yang tersedia di Lapangan Benyamin Sueb dan area Ancol. Penonton nantinya dapat memarkir kendaraan di lokasi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Ancol.

    “Tersedia shuttle untuk kendaraan mobil dan motor dari Lapangan Benyamin Sueb dan area belakang Wisma Atlet yang dapat mengantarkan penonton ke JIS,” kata Shinta.

    Lalu, untuk pengguna KRL Commuter Line dari Bekasi atau Cikarang, penonton bisa transit di Stasiun Kampung Bandan, lanjut ke Stasiun Ancol, kemudian menggunakan MikroTrans Jak 90.

    “Mereka yang dari Tangerang bisa naik KRL menuju Stasiun Duri, transit ke Kampung Bandan, lalu ke Stasiun Ancol dan lanjut MikroTrans Jak 90,” kata Shinta.

    Lalu, dari Bogor bisa menuju Stasiun Jakarta Kota, transit ke Ancol, lalu lanjut menggunakan MikroTrans. Kemudian dari Rangkasbitung bisa transit di Stasiun Tanah Abang, lanjut ke Kampung Bandan, lalu Ancol.

    Selain KRL, TransJakarta juga akan beroperasi menuju JIS. Berikut beberapa Koridor yang akan beroperasi melayani penumpang ke JIS:
    – Koridor 14 (Senen-JIS)
    – Koridor 14A (Harmoni-JIS)
    – Koridor 14B (Tanjung Priok-Senen via JIS)
    – Koridor 12P (Stasiun LRT Pegangsaan Dua-JIS)

    Selanjutnya, ada beberapa rute MikroTrans juga yang melayani JIS antara lain Jak 77, Jak 88, Jak 89, Jak 90, Jak 118, dan Jak 120.

    (bel/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu