kab/kota: Tanah Abang

  • Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Anggi Saputra Ibrahim menuturkan pihak kepolisian tak akan membiarkan pedagang yang mencari untung besar di momen bulan Ramadan.

    Untuk itu upaya sidak dilakukan agar harga jual bahan pokok kepada masyarakat tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

    “Kita tidak ingin ada spekulan-spekulan yang menjual harga melambung tinggi. Kita memastikan bahwa stok untuk masyarakat ini aman,” ucap Anggi di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat apabila ada penjual yang menjual terlalu tinggi untuk dilaporkan.

    “Kita diinformasikan dari tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya. Kita akan laksanakan penyelidikan di mana ada oknum yang berniat untuk mencari untung banyak atau mencari untung lebih, itu akan kita tindak,” tukasnya.

    Menurutnya, Pasar Induk Cipinang menjadi sentral penjualan beras masuk dari berbagai daerah ke Jakarta.

    Sehingga apabila harga di Pasar Induk Cipinang melonjak, harga di pengecer pasti juga ikut naik.

    “Kalau seandainya harga di Pasar Induk Cipianang ini sudah melambung tinggi pasti berantai ke bawah itu akan tinggi,” ucapnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan dan pengawasan serta sidak pasar terkait ketersediaan/stock dan harga bapokting (bahan pokok penting) sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi di antaranya beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya sampai saat ini stok bapokting mencukupi dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi yakni:

    – Jakarta Utara : Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali

    – Jakarta Selatan : Pasar Kebayoran Lama,Pasar Tebet Barat

    – Jakarta Barat : Pasar Tomang Barat,Pasar Jembatan Lima,Pasar Jembatan Dua,Pasar Kedoya

    – Tangerang Kota : Pasar Anyar

    – Jakarta Pusat : Pasar Sawah Besar,Pasar Tanah Abang,Pasar Cempaka Putih,Pasar JohaR

    – Bekasi Kabupaten : Pasar Tambun

    – Depok : Pasar Depok Jaya

    – Bekasi Kota : Pasar Pondok Gede

    – Tangerang Selatan : Pasar Serpong

    – Kepulauan Seribu : Pasar Sembako Maju

    – Tanjung Priok : Pasar Muara Angke

     

  • Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak secara acak ke sejumlah pasar tradisional untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok di awal Ramadan.

    Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, terjun langsung memantau harga di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    “Kami memastikan bahwa yang pertama, ketersediaan stok bahan pokok aman. Tadi kita sudah menyaksikan bahwa stok beras mencukupi,” ucapnya.

    Selanjutnya, ia menambahkan bahwa rantai pasokan bahan pangan dari produsen ke distributor hingga ke konsumen juga berjalan dengan baik.

    Anggi menuturkan bahwa berdasarkan keterangan para pedagang, rantai pasok bahan pokok masih dalam kondisi aman.

    “Yang ketiga, tadi kita juga berdiskusi terkait harga yang dipasarkan. Kami selalu mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” pungkasnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan, pengawasan, serta sidak pasar terkait ketersediaan stok dan harga bapokting (bahan pokok penting) atau sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi antara lain beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam, telur, gula, Minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa hingga saat ini, stok bapokting masih mencukupi dan harga relatif stabil, meskipun terdapat kenaikan yang bervariasi.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi, yakni:

    Jakarta Utara: Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali.

    Jakarta Selatan: Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat ; Jakarta Barat: Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Jembatan Dua, Pasar Kedoya; Tangerang Kota: Pasar Anyar.

    Kemudian Jakarta Pusat: Pasar Sawah Besar, Pasar Tanah Abang, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar; Bekasi Kabupaten: Pasar Tambun; Depok: Pasar Depok Jaya; Bekasi Kota: Pasar Pondok Gede; Tangerang Selatan: Pasar Serpong;   Kepulauan Seribu: Pasar Sembako Maju dan Tanjung Priok: Pasar Muara Angke.
     

  • Tari Pencak Silat Betawi dan Ajakan untuk Belajar Pencak Silat

    Tari Pencak Silat Betawi dan Ajakan untuk Belajar Pencak Silat

    Liputan6.com, Jakarta – Tari pencak silat dari Betawi memiliki keunikan yang tak banyak ditemukan di tarian tradisional lain. Sesuai namanya, keseluruhan gerakan tarian ini diambil dari gerakan pencak silat.

    Mengutip dari berbagai sumber, tari pencak silat ini memiliki daya tarik lain berupa musik yang mengiringinya. Tarian ini diiringi oleh tetabuhan khusus yang disebut dengan gendang pencak, gambang kromong, serta gamelan topeng.

    Adapun beberapa gerakan tarian atau gaya dalam tari pencak silat khas Betawi yang paling populer disebut gaya seray, gaya pecut, gaya rompas, dan gaya bandul. Tarian ini menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti oleh masing-masing penari.

    Tari pencak silat merupakan salah satu tarian khas Betawi yang berkembang dengan mengambil unsur gerakan pencak silat. Selain tari pencak silat, ada juga tari blenggo dan tari uncul.

    Tari pencak sikat secara khusus sebenarnya belum begitu lama berkembang. Hal ini disebabkan karena ahli-ahli persilatan Betawi pada masa lalu lebih mengutamakan isi daripada kembangan silat.

    Kembangan dianggap membuang waktu dan tak memiliki manfaat. Mereka berpikir bahwa silat bukan untuk dipamerkan, melainkan untuk membela diri saat sewaktu-waktu diperlukan.

    Terkait aliran silat di Betawi, telah berkembang berbagai aliran silat. Dalam wilayah budaya Betawi terdapat aliran lintau, cimande, ciomas, sahbandar, dan cikalong yang menimbulkan berbagai aliran, seperti aliran kwitang, aliran tanah abang, hingga kemayoran.

    Tari pencak silat Betawi memiliki unsur gerak-gerak silat yang menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti penari masing-masing. Berbeda dengan di Pasundan, tari pencak silat biasanya diiringi orkes gendang pencak.

    Sementara tari pencak silat di Betawi biasanya diiringi berbagai orkes, seperti gambang kromong, rebana biang, dan sebagainya. Ada juga yang menggunakan iringan orkes gendang pencak seperti grup Putra Betawi. Instrumen gendang pencak pada tarian hanya berfungsi sebagai pembawa irama saja.

    Sementara itu, gendang pencak di Priangan berfungsi sebagai pembawa irama. Namun, gendang tersebut juga bergungsi untuk memberikan aksentuasi pada gerakan-gerakan tari.

    Sementara itu, kehadiran tari pencak silat khas Betawi juga berguna untuk membangkitkan semangat anak muda untuk belajar pencak silat. Unsur silat di dalamnya masih menjadi bagian dari tarian lain, seperti tari blenggo rebana, blenggo ajeng, uncul, dan lain sebagainya.

    Penulis: Resla

  • Sidak 27 Pasar, Satgas Pangan Polda Metro Pastikan Stok Sembako Cukup Meski Ada Kenaikan Harga Jelang Ramadan

    Sidak 27 Pasar, Satgas Pangan Polda Metro Pastikan Stok Sembako Cukup Meski Ada Kenaikan Harga Jelang Ramadan

    JAKARTA – Satgas Pangan Polda Metro Jaya menggelar sidak di 27 pasar untuk memastikan harga dan ketersedian bahan pokok mencukupi. Pengawasan tersebut dilakukan selama Ramadan 1446 Hijriah.

    “Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya telah melakukan monitoring, pengecekan dan pengawasan serta sidak pasar terkait ketersediaan dan harga bahan pokok penting atau sembako di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ujar Ketua Satgas Pangan Polda Metro Jaya sekaligus Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada VOI, Jumat, 28 Februari.

    Sembako yang menjadi fokus pengawasan yakni beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita dan daging sapi.

    Sementara untuk pasar yang disidak guna memastikan harga dan ketersedian sembako antara lain; Pasar Iakan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali, yang seluruhnya di wilayah Jakarta Utara.

    Kemudian, pasar yang berada di wilayah Jakarta Selatan yakni Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat. Lalu, Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Jembatan Dua, Pasar Kedoya, yang berada di wilayah Jakarta Barat.

    “Untuk Tangerang Kota di Pasar Anyar, Jakarta Pusat di Pasar Sawah Besar; Pasar Tanah Abang; Pasar Cempaka Putih; dan Pasar Johar,” sebutnya.

    Sidak juga dilakukan di Pasar Tambun, Bekasi Kabupaten; Pasar Depok Jaya; Pasar Pondok Gede; Pasar Serpong; Pasar Sembako Maju; dan Pasar Muara Angke.

    Dari hasil kegiatan sidak, tidak ditemukan indikasi penimbunan atau lainnya. Meski, ada beberapa sembako yang mengalami kenaikan.

    “Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya sampai saat ini untuk ketersediaan mencukupi atau tersedia dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif,” kata Ade.

  • Sesaknya Pasar Tanah Abang Jelang Puasa

    Sesaknya Pasar Tanah Abang Jelang Puasa

    Jakarta

    Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat penuh sesak dipadati pengunjung menjelang bulan puasa atau 1 Ramadan 1446 H. Bahkan saking padatnya pengunjung, koridor Pasar Tanah Abang jadi susah untuk dilewati.

    Pantauan detikcom di lokasi, Kamis kemarin, kawasan pasar terlihat sangat ramai dengan mayoritas pengunjung merupakan ibu-ibu dan tak Sedikit di antara mereka yang turut serta membawa anak-anak. Kondisi ini terutama banyak terlihat di kawasan blok A dan blok B pasar.

    Banyak pengunjung yang secara tiba-tiba berhenti untuk melihat-lihat produk yang dijual salah satu pedagang. Ada juga pengunjung yang terlihat sedang melakukan tawar-menawar dengan pedagang, membuat pengunjung lain sesekali harus terhenti.

    Salah seorang pengunjung Pasar Tanah Abang yang juga berjualan baju di Bogor, Syafiq, mengatakan ia sengaja datang untuk berbelanja kebutuhan toko lebih awal sebelum puasa. Dengan begitu saat puasa berlangsung dirinya bisa fokus jualan tanpa perlu belanja barang dagangan lagi.

    “Belanja ada untuk dijual lagi, ada untuk keperluan pribadi juga. Kalau sebelum puasa emang biasa nambah beli di sini untuk yang dijual lagi, lebih rame lah karena memang musimnya,” ucap Syafiq. saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (27/2/2025).

    Di luar puasa dan Lebaran, ia mengaku tetap sering datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli barang dagangan. Namun secara jumlah maupun frekuensi pembelian tidak sesering maupun sebanyak saat jelang Lebaran.

    “Untuk puasa ini mungkin nambah belanja 50% lah dibandingkan biasanya. Soalnya nanti kalau sudah puasa kan kita nggak ke sini-sini lagi. Jadi kita sudah siap di bulan ini sebelum puasa, karena nanti kan bulan puasa lumayan menguras tenaga juga,” katanya.

    Selain mereka para pengecer produk tekstil yang perlu belanja lebih awal untuk stok berjualan jelang Hari Raya, ternyata banyak juga masyarakat umum yang berkunjung ke Pasar Tanah Abang karena enggan untuk berbelanja saat puasa.

    Misalnya saja pengunjung bernama Elmiyati yang datang jauh-jauh dari Sangiang, Kota Tangerang bersama kakak perempuannya menggunakan motor untuk belanja pakaian. Sebab menurutnya saat puasa ia tidak bisa lagi dengan leluasa beristirahat dan makan-minum jika lelah.

    “Saya sama kakak saya memang sengaja belanja sebelum puasa, kan nanti kalau sudah puasa capek. Kan kalau puasa kita habis muter-muter mau minum nggak bisa, kalau ini kan lapar tinggal makan,” ucapnya.

    Di luar itu mereka juga beli baju untuk kemudian dibagi-bagi ke lingkungan terdekat.

    “Jadi dia kan dagang depan sekolahan, jadi banyak abang-abang yang jualan gerobakan gitu. Terus abang-abang itu banyak belanja kebutuhannya banyak di warung kakak saya, jadi dia kasih ‘THR’ buat abang-abang itu,” terangnya lagi.

    Kemudian ada juga pelanggan lain yang sengaja datang lebih awal, karena mereka tidak berbelanja pakaian atau kebutuhan fesyen lainnya mengandalkan tunjangan hari raya (THR).

    Misalkan saja pengunjung bernama Najirin dan Rumli asal Kemayoran yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk jalan-jalan melepas kejenuhan. Karena itu mereka hanya datang berbelanja seadanya untuk kebutuhan sehari-hari.

    Selain itu karena mereka yang sudah tua dan semua anaknya sudah bekerja dan berkeluarga, Najirin tidak merasa perlu untuk berbelanja kebutuhan Lebaran sendiri. Ia mengaku sudah sangat bersyukur jika bisa mendapatkan ‘THR’ dari anak jika memang ada.

    “Belanja Lebaran nunggu THR dulu. THR dari anak, saya kan sudah tua, ya itu kalau dikasih. Mudah-mudahan ada rezeki, mereka kan juga sudah punya keluarga masing-masing,” kata Najirin.

    “Kalau nggak biar anak yang beli baju, kalau ikut belanja bareng anak malas saya. Mereka kan masih bisa jalan-jalan lama, kalau kita kan jalan-istirahat, jalan-istirahat duduk di mana. Belum kalau bawa cucu, masih pada bocah lari-larian mulu,” ucapnya lagi.

    Kemudian ada juga Alfiah asal Grogol yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk belanja persiapan Lebaran 2025, ia mengatakan bisa datang ke kawasan ini lain waktu jika memang ada rezeki.

    Lagi pula ia mengaku saat ini sang suami sudah pensiun alias tak lagi bekerja secara formal. Sehingga sang suami sudah tidak mendapatkan THR yang secara khusus bisa digunakan untuk keperluan belanja Lebaran.

    “Kalau dulu pas suami masih kerja kantoran belanja bajunya ya pas setelah dapat THR. Sekarang sudah pensiun, cuma nge-ojol untuk sehari-hari, ya bisa belanja kapan saja kalau lagi ada, nggak harus nunggu THR,” papar Alfiah.

    (fdl/fdl)

  • THR Belum Turun, Ini Alasan Ibu-ibu Belanja Duluan di Pasar Tanah Abang

    THR Belum Turun, Ini Alasan Ibu-ibu Belanja Duluan di Pasar Tanah Abang

    Jakarta

    Pasar Tanah Abang ramai pembeli jelang bulan puasa. Para pelanggan ini sengaja datang untuk berbelanja kebutuhan Lebaran 2025, untuk stok dagangan jelang Hari Raya, atau hanya sekedar jalan-jalan sebelum puasa.

    Misalkan saja pengunjung bernama Najirin dan Rumli asal Kemayoran yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk jalan-jalan melepas kejenuhan. Karena itu mereka hanya datang berbelanja seadanya untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Belanja buat sehari-hari, buat Lebaran uang belanjanya belum ketemu. Paling nanti kalau ada rezeki dapat THR dari anak ya baru belanja yang untuk Lebarannya,” ucap Najirin saat ditemui detikcom, di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    “Jadi ini kita datang bertiga, satu lagi nggak tahu tuh lagi ke mana. Ya buat jalan-jalan saja sebelum puasa kan, kalau ada yang cocok beli, kalau nggak ya sudah. Kita bertiga kan sudah 70 tahunan semua, jadi kalau jalan-jalan pas puasa capek,” terangnya lagi.

    Selain itu karena semua anaknya sudah pada bekerja dan berkeluarga, Najirin tidak merasa perlu untuk berbelanja kebutuhan Lebaran sendiri. Ia mengaku sudah sangat bersyukur jika bisa mendapatkan ‘THR’ dari anak jika memang ada.

    “Belanja Lebaran nunggu THR dulu. THR dari anak, saya kan sudah tua, ya itu kalau dikasih. Mudah-mudahan ada rezeki, mereka kan juga sudah punya keluarga masing-masing,” kata Najirin.

    “Kalau nggak biar anak yang beli baju, kalau ikut belanja bareng anak malas saya. Mereka kan masih bisa jalan-jalan lama, kalau kita kan jalan-istirahat, jalan-istirahat duduk di mana. Belum kalau bawa cucu, masih pada bocah lari-larian mulu,” ucapnya lagi.

    Kemudian ada juga Alfiah asal Grogol yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk belanja persiapan Lebaran 2025, ia mengatakan bisa datang ke kawasan ini lain waktu jika memang ada rezeki.

    “Belanja untuk sehari-hari saja. Kalau nanti pas puasa kan kita nggak enak, kalau capek mau minum nggak bisa. Kalau nggak puasa pun kan nggak bisa terang-terangan juga kita,” ucapnya.

    Lagi pula ia mengaku saat ini sang suami sudah pensiun alias tak lagi bekerja secara formal. Sehingga sang suami sudah tidak mendapatkan THR yang secara khusus bisa digunakan untuk keperluan belanja Lebaran.

    “Kalau dulu pas suami masih kerja kantoran belanja bajunya ya pas setelah dapat THR. Sekarang sudah pensiun, cuma nge-ojol untuk sehari-hari, ya bisa belanja kapan saja kalau lagi ada, nggak harus nunggu THR,” papar Alfiah.

    Di luar itu ada juga pengunjung lain yang datang untuk berbelanja stok dagangan jelang Hari Raya seperti Syafiq dari Bogor. Sehingga ia bisa berjualan tanpa perlu lagi berangkat ke Tanah Abang saat puasa, dan tokonya sudah siap menerima pembeli yang sudah mendapatkan THR.

    Kemudian ada lagi Elmiyati yang datang ke Pasar Tanah Abang untuk menemani sang kakak berbelanja baju koko untuk diberikan sebagai ‘THR’ kepada para pedagang kaki lima yang biasa berbelanja di warung milik kakaknya itu.

    Lihat juga Video: Situasi di Pasar Tanah Abang Jelang Penghujung Tahun 2024

    (fdl/fdl)

  • Pengunjung Rela Jauh-jauh dari Bogor ke Tanah Abang Beli Baju Sebelum Puasa

    Pengunjung Rela Jauh-jauh dari Bogor ke Tanah Abang Beli Baju Sebelum Puasa

    Jakarta

    Jelang bulan puasa dan Lebaran 2025, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih menjadi incaran banyak orang untuk belanja. Kondisi ini membuat sentra tekstil terbesar se-Asia Tenggara dipadati pengunjung.

    Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (27/2/2025), kawasan pasar terlihat sangat ramai dengan mayoritas pengunjung merupakan ibu-ibu dan tak Sedikit di antara mereka yang turut serta membawa anak-anak. Kondisi ini terutama banyak terlihat di kawasan blok A dan blok B pasar.

    Banyak pengunjung yang secara tiba-tiba berhenti untuk melihat-lihat produk yang dijual salah satu pedagang. Ada juga pengunjung yang terlihat sedang melakukan tawar-menawar dengan pedagang, membuat pengunjung lain sesekali harus terhenti.

    Tidak sedikit dari para pengunjung pasar ini datang dari tempat yang cukup jauh, dari luar Jakarta. Misalkan saja seorang pengunjung bernama Elmiyati yang datang jauh-jauh dari Sangiang, Kota Tangerang.

    Ia mengaku sengaja datang ke Pasar Tanah Abang bersama kakak perempuannya menggunakan motor untuk belanja pakaian. Mereka juga beli baju untuk dibagi-bagi ke lingkungan terdekat.

    “Dari Sangiang, Tangerang. Naik motor ini bareng kakak. Kalau saya untuk belanja kebutuhan sehari-hari saja, ini kakak saya beli baju koko dia buat kasih ‘THR’,” kata Elmiyati saat ditemui detikcom di lokasi.

    “Jadi dia kan dagang depan sekolahan, jadi banyak abang-abang yang jualan gerobakan gitu. Terus abang-abang itu banyak belanja kebutuhannya banyak di warung kakak saya, jadi dia kasih ‘THR’ buat abang-abang itu,” terangnya lagi.

    Dalam hal ini, ia sengaja datang ke Pasar Tanah Abang karena banyak pilihan toko dan pakaian. Belum lagi dengan banyaknya pilihan toko, ia bisa tawar-menawar dengan lebih leluasa.

    “Saya sama kakak saya memang sengaja belanja sebelum puasa, kan nanti kalau sudah puasa capek. Kan kalau puasa kita habis muter-muter mau minum nggak bisa, kalau ini kan lapar tinggal makan,” ucapnya.

    Selain Elmiyati, ada juga Syafiq dari Bogor yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang bersama istri dan dua anaknya yang masih balita. Ia yang kebetulan bekerja sebagai pedagang pakaian sengaja datang untuk belanja stok dagangan jelang puasa dan Lebaran.

    “Belanja ada untuk dijual lagi, ada untuk keperluan pribadi juga. Kalau sebelum puasa emang biasa nambah beli di sini untuk yang dijual lagi, lebih rame lah karena memang musimnya,” ucap Syafiq.

    “Untuk puasa ini mungkin nambah belanja 50% lah dibandingkan biasanya. Soalnya nanti kalau sudah puasa kan kita nggak ke sini-sini lagi. Jadi kita sudah siap di bulan ini sebelum puasa, karena nanti kan bulan puasa lumayan menguras tenaga juga,” terangnya lagi.

    Selain itu, Syafiq mengaku sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hari ini karena setiap Senin dan Kamis di kawasan ini terdapat ‘pasar dadakan’ yang biasa disebut sebagai Pasar Tasik. Berkat itu dirinya memiliki lebih banyak pilihan produk.

    Di luar itu, detikcom banyak juga menemui pengunjung lain yang berasal dari kawasan Jakarta seperti Najirin dan Rumli. Mereka yang berasal dari Kemayoran sengaja datang hanya untuk jalan-jalan dan membeli kebutuhan sehari-hari.

    Kemudian ada juga Alfiah yang datang ke Pasar Tanah Abang dari Grogol juga untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk keperluan Lebaran ia berencana datang lagi ke kawasan pasar pada minggu-minggu berikutnya.

    Lihat juga Video: Situasi di Pasar Tanah Abang Jelang Penghujung Tahun 2024

    (fdl/fdl)

  • Perusahaan Wajibkan Karyawan Nikah Jika Tidak akan Dipecat, Langsung Batal setelah Panen Hujatan

    Perusahaan Wajibkan Karyawan Nikah Jika Tidak akan Dipecat, Langsung Batal setelah Panen Hujatan

    TRIBUNJATIM.COM – Para karyawan terancam dipecat karena masih lajang.

    Pasalnya, perusahaan tempat mereka bekerja menjadikan pernikahan sebagai syarat.

    Perusahaan di China itu mengeluarkan kebijakan yang mengancam akan memecat karyawan lajang jika mereka tidak menikah sebelum akhir September.

    Perusahaan itu bernama Shuntian Chemical Group, yang berbasis di Provinsi Shandong dan memiliki lebih dari 1.200 karyawan.

    Mereka memperkenalkan aturan ini pada Januari dengan tujuan meningkatkan tingkat pernikahan di lingkungan kerja mereka.

    Kebijakan tersebut mewajibkan pekerja yang berusia antara 28 hingga 58 tahun yang saat ini masih lajang atau duda maupun janda untuk menikah sebelum September tahun ini.

    Jika masih lajang hingga Juni, perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap mereka.

    Apabila tidak juga menikah sampai September, mereka akan diberhentikan.  

    Selain itu, perusahaan juga mengedepankan nilai-nilai tradisional Tiongkok seperti kesetiaan dan bakti.

    Dalam pernyataan resminya, perusahaan menegaskan bahwa mengabaikan seruan pemerintah untuk meningkatkan angka pernikahan dianggap sebagai tindakan tidak loyal, tidak mendengarkan orang tua sebagai sikap tidak berbakti, membiarkan diri tetap lajang dianggap tidak baik hati, dan kurangnya kepedulian terhadap rekan kerja dinilai tidak adil, melansir dari TribunTrends.

    Didirikan pada tahun 2001, Shuntian Chemical Group termasuk dalam daftar 50 perusahaan teratas di Kota Linyi.

    Namun, setelah dilakukan inspeksi oleh otoritas ketenagakerjaan setempat pada 13 Februari, perusahaan menarik kebijakan tersebut dalam waktu kurang dari satu hari.

    Tidak ada karyawan yang diberhentikan akibat status perkawinannya.  

    Kebijakan ini menuai banyak kritik, terutama dari warganet.

    Beberapa menyebut perusahaan tersebut seharusnya lebih fokus pada bisnisnya daripada mengatur kehidupan pribadi pegawai.

    Ada pula yang menyarankan agar karyawan yang dipecat menuntut kompensasi melalui arbitrase, sementara yang lain mempertanyakan apakah perusahaan nantinya juga akan menghukum pasangan yang menikah tetapi tidak memiliki anak.

    Seorang pejabat pemerintah menegaskan bahwa kebijakan perusahaan ini melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan serta Undang-Undang Kontrak Tenaga Kerja di China.

    Sementara itu, Profesor Yan Tian dari Fakultas Hukum Universitas Peking menyatakan bahwa kebijakan ini bertentangan dengan kebebasan individu dalam memilih pasangan hidup, sehingga dianggap tidak konstitusional.  

    Di bawah hukum ketenagakerjaan China, perusahaan seharusnya tidak boleh menanyakan rencana pernikahan atau kelahiran kepada calon karyawan. Namun, dalam praktiknya, aturan ini sering diabaikan. 

    Secara lebih luas, angka pernikahan di China mengalami penurunan, dengan hanya 6,1 juta pernikahan tercatat tahun lalu, turun 20,5 persen dibandingkan 7,68 juta pernikahan pada tahun sebelumnya.

    Sementara itu di Indonesia, seorang wanita apes beli tiket pesawat dari karyawan travel yang sudah resign.

    Wanita berinisial AS itu pun rugi Rp 77 juta karena ulah karyawan agen travel tersebut.

    AS diketahui membeli tiket pesawat dari pelaku berinisial DDK.

    AS memesan tiket perjalanan dinas ke Batam pada 7 Februari 2025 melalui DDK.

    Di mana yang dikenal sebagai karyawan di perusahaan jasa perjalanan dan pariwisata.

    Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, pelaku diminta mentransfer uang untuk pemesanan.

    “Pelaku meminta pelapor mentransfer pada 11 Januari 2025 ke rekening pelaku sebesar Rp 9,4 juta,” ucap Ade Ary, Selasa (21/1/2025), melansir dari Kompas.com.

    Namun, kata Ade, keesokan harinya DDK kembali meminta AS untuk mentransfer uang senilai Rp 16 juta.

    Kemudian, pada 17 Januari 2025, AS juga mentransfer sebesar Rp 51,9 juta.

    “Setelah pengiriman uang ini, pelaku tak kunjung ada kabar,” ujar Ade Ary.

    Ketika AS mendatangi kantor DDK untuk menanyakan perihal tiket, dia mendapati bahwa pelaku sudah resign.

    Akibat kejadian ini, AS mengalami kerugian total mencapai Rp 77,8 juta.

    AS pun melaporkan kasus ini ke Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Tanah Abang untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Sebelumnya, warga di Kabupaten Gresik tertipu oleh salah satu koperasi simpan pinjam swasta. Mereka tergiur bunga tinggi.

    Korbannya mencapai puluhan, di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. 

    Diketahui para korban selain tergiur bunga tinggi, mereka juga kepincut sejumlah hadiah. Seperti lemari es, magic com, televisi, bahkan kambing, dan lain sebagainya.

    Bukan hadiah yang didapat, para korban yang berjumlah 29 orang justru tidak bisa menarik dana deposito dan tabungan yang dijanjikan pihak koperasi. 

    Total kerugian yang mereka alami diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

    Kuasa hukum para korban, M. Bonang Khalimudin mengungkapkan bahwa kasus ini bermula saat para korban ditawari seorang oknum karyawan koperasi berinisial TY untuk menyimpan uang dengan janji bunga 0,3 persen per bulan dan beragam hadiah.

    Mendengar iming-iming tersebut, mayoritas korban kemudian menempatkan uangnya, mulai dari Rp 10 juta sampai Rp110 juta per orang melalui skema deposito dan tabungan.

    Namun ketika jatuh tempo, uang tersebut justru tidak dapat dicairkan. 

    Pihak koperasi memberikan berbagai alasan, seperti dana yang telah digunakan untuk kepentingan internal dan lain-lain.

    “Jadi total kerugian yang dialami oleh para korban mencapai miliaran rupiah, belum yang di luar sana. Ini bukan angka kecil, terutama bagi masyarakat yang menaruh kepercayaan penuh pada koperasi ini,” ujar Bonang.

    Dikatakannya, upaya mediasi oleh pemerintah desa dan pihak terkait sudah dilakukan namun tidak menghasilkan solusi. Para korban pun akhirnya melapor ke Polres Gresik untuk meminta keadilan.

    “Para korban tergiur janji bunga yang tinggi, tetapi dana mereka disalahgunakan oleh pihak koperasi,” tukasnya.

    Menurut bonang, kasus ini menunjukkan indikasi penipuan terencana. 

    Sebab itu dia meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Sebab sangat merugikan masyarakat. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Jalur Baru Beroperasi di Tanah Abang Baru, KAI Ubah Flow Penumpang

    Jalur Baru Beroperasi di Tanah Abang Baru, KAI Ubah Flow Penumpang

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa dengan pengoperasian Peron jalur 1 di bangunan baru ini akan mengubah akses flow pengguna Commuter Line. “Perubahan ini hanya khusus untuk flow kedatangan dan keberangkatan pengguna Commuter Line tujuan Stasiun Angke/Kampung Bandan di Stasiun Tanah Abang, sedangkan untuk relasi atau tujuan lain tidak ada perubahan,” jelas Joni dalam keterangan press rilisnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

  • Ekonom: Pelemahan IHSG Sedikit Banyak Dipengaruhi Danantara – Halaman all

    Ekonom: Pelemahan IHSG Sedikit Banyak Dipengaruhi Danantara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada Senin (24/2/2025) setelah Pemerintah meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    Menurut Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan, melemahnya IHSG tidak sepenuhnya disebabkan oleh peluncuran Danantara.

    Ia menjelaskan bahwa fluktuasi pasar saham harian bisa disebabkan oleh berbagai faktor

    “Bisa terjadi karena The Fed karena orang cari return dan kepastian, bisa jadi juga karena Danantara,” katanya dalam acara bertajuk “Efisiensi Anggaran dan Pembentukan Danantara: Peluang Ekonomi atau Tantangan Fiskal” di kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

    Satu hal pasti menurut Deni, pelemahan IHSG sudah terjadi sejak awal tahun yang disebabkan oleh penjualan saham besar-besaran oleh investor asing.

    “Terjadinya terutama [pada] saham-saham BUMN yang besar, yang punya kapitalisasi besar [seperti] BNI, BRI, Bank Mandiri, perusahaan-perusahaan tambang juga,” ujarnya.

    Meski demikian, Deni mengakui bahwa peluncuran Danantara sedikit banyak mempengaruhi sentimen pasar.

    “Saya enggak bisa bilang ini [karena] Danantara, cuman keberadaan Danantara dengan kontroversi governance-nya, pengangkatannya, itu sedikit banyak mempengaruhi sentimen pasar bahwa bagaimana sih prospek ke depan dari pengelolaan BUMN ini, apakah dia akan punya potensi profitabilitas yang lebih tinggi atau enggak,” ucap Deni.

    Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG ditutup dengan kehilangan 53,4 poin di angka 6.749,6.

    Tren pelemahan ini terus berlanjut pada Selasa ini, di mana IHSG ditutup di angka 6.587,09, kehilangan 162,51 poin atau sebesar 2,41 persen.

    Terpisah, Penasehat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, menilai perilaku pelemahan IHSG usai diluncurkan Danantara karena pasar memang pada dasarnya wait and see.

    Menurutnya, investor pasar modal kemungkinan sedang memastikan seperti apa ke depannya kinerja BUMN setelah Danantara beroperasi. 

    “Ya mungkin kita bisa melihatkan perilaku pasar itu kan memang sering wait and see ya, mereka mungkin ingin kepastian apakah dengan adanya danantara ini akan makin membuat performance BUMN itu makin baik,” kata Bambang dalam acara Digital Economic Forum 2025, Selasa (25/2/2025). 

    Selain perilaku pasar yang wait and see, dia juga menilai adanya salah penanggapan atau mispersepsi.

    Bambang mencontohkan, adanya kekhawatiran investor saham dalam pembagian dividen oleh perusahaan pelat merah. 

    “Misalkan perusahaan-perusahaan BUMN yang biasanya ngasih dividen yang cukup generous untuk investor, barangkali akan menurunkan, padahal saya yakin itu tidak menjadi bagian dari strategi,” imbuhnya.

    Bambang menegaskan, kepentingan investor yang masuk ke pasar saham, tetap akan jadi perhatian dari seluruh perusahaan BUMN yang sudah melantai di lantai bursa.

    Tugas Danantara

    Danantara adalah lembaga yang melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengelolaan BUMN. Badan tersebut bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

    Danantara akan menjadi badan yang mengelola aset-aset badan usaha milik negara (BUMN) jumbo yang nilainya mencapai 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.670 triliun (kurs Rp 16.300).

    Dalam, pasal 3E Undang-undang tersebut Danantara berwenang mengelola Dividen Holding Investasi, Holding Operasional, dan BUMN.

    Selain itu Danantara berwenang untuk menyetujui penambahan dan/atau pengurangan penyertaan modal pada BUMN yang bersumber dari pengelolaan dividen. Kemudian menyetujui Restrukturisasi BUMN termasuk Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan Pemisahan.

    Danantara juga berwenang membentuk Holding Investasi, Holding Operasional, dan BUMN; lalu, menyetujui usulan hapus buku dan/atau hapus tagih atas aset BUMN yang diusulkan oleh Holding Investasi, atau Holding Operasional; dan mengesahkan dan mengkonsultasikan kepada DPR RI atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Holding Investasi dan Holding Operasional.