kab/kota: Tanah Abang

  • Transjakarta sesuaikan layanan selama Lebaran

    Transjakarta sesuaikan layanan selama Lebaran

    Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza saat dijumpai di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Transjakarta sesuaikan layanan selama Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 19 Maret 2025 – 13:48 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza mengatakan pada hari pertama Idul Fitri, seluruh layanan bus Transjakarta baru akan beroperasi pukul 09.00 WIB.

    Dia mengatakan, hal itu dilakukan agar seluruh pegawai Transjakarta bisa fokus beribadah terlebih dulu.

    “Pagi itu semuanya off, khusus untuk ibadah. Jadi tidak ada yang operasi sama sekali. Jam 9 baru dimulai lagi layanan. Hari rayanya yang ditentukan pemerintah ya,” kata Welfizon di Jakarta, Rabu.

    Welfizon mengatakan jam operasional ini juga berlaku untuk bus di tempat-tempat wisata. Namun di hari ke dua Lebaran, jam operasional akan kembali normal.

    Kendati demikian, Welfizon belum menyebutkan apakah akan ada tarif spesial di Hari Raya Idul Fitri nanti. Sebab dia mengatakan, penentuan tarif merupakan wewenang dari regulator.

    Mendekati lebaran, Welfizon mengatakan pihaknya juga bersiap melakukan penyesuaian armada. Sebab biasanya, permintaan (demand) akan turun di hari-hari menjelang Idul Fitri.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, kalau sudah dekat Lebaran biasanya kebutuhan demand-nya itu turun. Jadi kita sesuaikan. Karena kan untuk mengoptimalkan subsidinya. Jadi nanti kita akan sesuaikan jumlah unit yang beroperasi mungkin akan dikurangi sedikit,” kata Welfizon.

    Terkait dengan arus balik, lanjut Welfizon, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menyediakan kendaraan di lokasi-lokasi kedatangan pemudik seperti terminal.

    Nantinya, Transjakarta akan menyediakan armada khusus untuk mengangkut para pemudik untuk kembali menuju tempatnya masing-masing.

    “Kita lagi siapkan itu. Jadi pada saat mereka balik di terminal, itu ada angkutan yang kita siapkan untuk bisa menjadi feeder (bus pengumpan yang bertugas mengumpulkan penumpang dan menyalurkannya ke angkutan trayek utama).  Setelah itu baru  menuju ke lokasi masing-masing,” jelas Welfizon.

    Lebih lanjut, Welfizon mengatakan Idul Fitri hari kedua merupakan puncak di tempat-tempat wisata. Sehingga pihaknya juga akan berkonsentrasi menambah armada di titik-titik tempat wisata seperti Ragunan, Ancol, maupun Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Sumber : Antara

  • Jerit Pedagang Kala Riuh Pasar Tanah Abang Tinggal Kenangan: Pengunjung Ramai, Tapi Sepi Pembeli 

    Jerit Pedagang Kala Riuh Pasar Tanah Abang Tinggal Kenangan: Pengunjung Ramai, Tapi Sepi Pembeli 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG – Riuh Pasar Tanah Abang yang biasa terlihat menjelang lebaran kini makin memudar, pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu kini tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

    Bila biasanya ribuan pembeli berdesakan hingga berebut pakaian lebaran, kini pemandangan justru didominasi raut cemas para pedagang menunggu pembeli.

    Teriakan antusias dari pembeli yang berebut baju terbaik untuk dikenakan di hari yang fitri pun kini berubah menjadi jeritan para penjual yang menawarkan dagangan mereka.

    Sepinya pembeli menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah ini pun dikeluhkan sejumlah pedagang, seperti yang diungkapkan oleh Wawan (45).

    “Sekarang masih santai, lebih ramai tahun lalu. Tahun ini pembeli turun kurang lebih 30 persen,” ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com di kiosnya yang berada di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Menurunnya jumlah pembeli ini pun berdampak pada turunnya pendapatan para pedagang di Pasar Tanah Abang.

    Bila tahun lalu mereka bisa mendapat omzet belasan hingga puluhan juta dalam sehari, kini rata-rata mereka hanya bisa membawa pulang Rp3 juta sampai Rp5 juta saja.

    “Tahun lalu bisa dapet Rp15 juta sampai Rp20 juta. Sekarang paling Rp3 jutaan, kalau ramai paling Rp5 juta,” ujarnya.

    Menurunnya pendapatan ini juga dikeluhkan oleh pedagang lainnya, Neneng (32) yang mengeluhkan pendapatannya menurun drastis.

    “Kurang lebih menurun 50 persen,” kata dia.

    Hal senada turut disampaikan Aswir (51) yang menyebut pengunjung sebenarnya cukup ramai, tapi hanya segelintir yang membeli barang dagangannya.

    “Alhamdulillah tahun ini lumayan, tapi kalau dibanding tahun lalu sih jauh berkurang. Pengunjung sih hampir sama, tapi daya belinya turun,” tuturnya.

    Bila dibandingkan tahun sebelumnya, Aswir mengaku pendapatanya merosot signifikan.

    “Pendapatan menurun, sampai 50 persen lebih,” kata dia.

    Para pedagang itu pun kini hanya bisa banyak-banyak berdoa supaya daya beli masyarakat bisa makin meningkat, sehingga dagangan mereka bisa laris manis di sisa bulan Ramadan tahun ini.

    “Harapannya sih daya beli masyarakat meningkat, karena pengunjung sih ramai, tapi yang beli menurun,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pasar Tanah Abang mulai dipadati warga pemburu baju Lebaran

    Pasar Tanah Abang mulai dipadati warga pemburu baju Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Memasuki hari ke-18 Ramadhan 1446 Hijriah, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai dipadati oleh warga pemburu baju baru untuk merayakan Lebaran maupun dijual kembali.

    Seorang pedagang di Pasar Tanah Abang Erdi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa setiap menjelang Lebaran Pasar Tanah pasti akan dipadati pembeli dari berbagai daerah.

    “Sudah mulai ramai, dan ini terjadi setiap kali menjelang Lebaran,” katanya.

    Ia mengaku omzet penjualannya pun naik bila dibandingkan hari biasa, dan itu bisa terjadi tiga kali lipat bahkan lebih.

    “Momentum ini yang ditunggu para pedagang,” katanya.

    Erdi mengaku, perkembangan zaman juga mempengaruhi cara berjualan mereka, karena selain berdagang di pasar, para pedagang juga menjajakan dagangannya melalui daring.

    Sementara itu, seorang pengunjung Susi, mengaku setiap menjelang Lebaran pasti datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli baju bagi keluarganya, selain murah, banyak juga pilihan.

    “Kalau beli langsung kita bisa tahu bahannya,” katanya.

    Pada Selasa siang, tampak warga mulai memadati pasar grosir terbesar se-Asia Tenggara itu, mereka datang dari berbagai daerah untuk membeli baju Lebaran di Tanah Abang.

    Warga datang menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari kereta, bus, angkot, maupun kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil.

    Meningkat signifikan
    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, omzet pedagang baju di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, cenderung meningkat signifikan menjelang Lebaran dibandingkan hari-hari biasa.

    Peningkatannya bervariasi tergantung pada jenis produk yang dijual dan periode waktu tertentu.

    Misalnya, pada Ramadhan 2023, seorang pedagang pakaian pria yang biasanya memperoleh omzet Rp2 juta per hari sebelum Ramadan, melaporkan peningkatan omzet hingga Rp11-12 juta per hari selama bulan puasa, terutama menjelang Lebaran.

    Pada periode yang sama, pedagang lain melaporkan omzet harian mencapai Rp25 juta per hari menjelang Lebaran.

    Namun, tidak semua pedagang mengalami peningkatan yang sama. Pada Lebaran 2024, beberapa pedagang mengeluhkan penurunan omzet dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pendapatan kotor rata-rata per hari berkisar antara Rp3 juta hingga Rp10 juta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemeran Bajuri Meninggal, Rieke Oneng ungkap Janjinya yang Belum Tuntas

    Pemeran Bajuri Meninggal, Rieke Oneng ungkap Janjinya yang Belum Tuntas

    Bisnis.com, JAKARTA — Anggota DPR RI Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka menyatakan bakal memperjuangkan hak milik Nasrullah alias Mat Solar pemeran Bajuri dalam serial Bajaj Bajuri atas pembayaran hak tanah senilai Rp3,3 miliar.

    Hal itu diungkapkan Rieke beberapa jam sebelum Mat Solar menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (17/3/2025) malam.

    Rieke mengatakan persoalan tanah itu melibatkan anak usaha Jasa Marga (JSMR) PT Cinere Serpong Jaya pada 2019.

    Namun, hingga saat ini belum dibayarkan karena adanya sistem konsinyasi pada Desember 2019. Alhasil, tanah milik Mat Solar itu dianggap bersengketa.

    “Surat PN Tangerang No.201/Pdt.PCons/2019/PN.Tng, 23 Desember 2019 menetapkan ganti rugi pada PN Tangerang atas bidang tanah Bidang Nomor 258 B2 seluas 1.313 m2 senilai Rp3,3 miliar untuk dilakukan penitipan ke pengadilan,” tulis Rieke di akun Instagramnya, Senin (17/3/2025).

    Rieke menyebut tanah yang dimiliki oleh Mat Solar tersebut dinilai sah secara hukum lantaran terdapat Akta Jual Beli (AJB) tanah itu pada Jasa Marga saat momentum pembebasan lahan.

    Dia juga mengungkap bahwa aset tanah Mat Solar itu bisa dibeli dari upah saat membintangi serial televisi. Oleh sebab itu, Rieke mengaku ingin memperjuangkan hak milik rekannya saat bermain peran di serial TV Bajaj Bajuri tersebut.

    “Oneng tahu kerja kerasnya Abang buat bisa beli ntu tanah. Bang, sekarang kita musti menempuh sidang perdata. Tergugatnya BPN, PT.Cinere Serpong Jaya, Pejabat Pembuat Komitmen dari Kementerian PU dan Pak Haji,” tambahnya.

    Di lain sisi, Rieke juga menyatakan bahwa Dirut PT Jasa Marga telah berjanji untuk segera menyelesaikan persoalan ini sebelum lebaran. Hal itu terungkap saat Komisi VI DPR melakukan RDP dengan PT Jasa Marga, Senin (17/3/2025).

    “Tadi di rapat Dirut PT Jasa Marga janji mau cepat selesaikan kasus tanah Abang. Janjinya di rapat terbuka bilang sebelum lebaran udah selesai [semoga sampai pembayaran] Bang Juri, jangan berkecil hati ya. Kita ikhtiar terus. Oneng perjuangin semampu Oneng. Oneng uber terus,” pungkasnya.

    Mat Solar Meninggal Dunia

    Komedian Nasrullah alias Mat Solar yang merupakan pemain sinetron Bajaj Bajuri tutup usia 62 tahun pada Senin (17/3/2025) sekitar 22.30 WIB.

    Jenazah rencananya akan dimakamkan di TPU Haji Daiman, Cimanggis, Ciputat pada Selasa (18/3), pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB.

    Sekadar informasi, Mat Solar berjuang melawan penyakit stroke yang menyerangnya sejak 2017. Dia sempat terkena serangan stroke sebanyak tiga kali dimana didiagnosa mengidap stroke pada bagian otak kanan yang menyebabkan tubuh bagian kirinya sulit bergerak.

  • Sampai Meninggal, Mat Solar Bajuri Belum Dapatkan Hak dari Tanah yang Diambil Buat Tol

    Sampai Meninggal, Mat Solar Bajuri Belum Dapatkan Hak dari Tanah yang Diambil Buat Tol

    TRIBUNJAKARTA.COM – Komedian Nasrullah atau yang akrab disapa Mat Solar meninggal dunia pada Senin (17/3/2025) malam.

    Nama Mat Solar dikenal luas saat berperan sebagai Bajuri dalam Sitkom Bajaj Bajuri. 

    Pemeran istri Bajuri, Oneng yang diperankan Rieke Diah Pitaloka masih memperjuangkan hak Mat Solar.

    Rieke Diah Pitaloka yang kini duduk sebagai Anggota Komisi VI DPR RI sempat menuliskan surat untuk Bajuri.

    “Surat Buat Bang Juri,” tulis Rieke dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).
     
    Pembayaran tanah abang (1.313 m2) yang dipakai negara buat Tol Serpong Cinere, masa dari tahun 2019 ngga beres-beres. Di rapat Komisi VI DPR RI sama Dirut PT Jasa Marga, Subakti Sukur, Oneng tagih utang negara ke Abang.  Oneng bilang, kalau ngga ada penetapan konsinyasi (PT.Cinere Serpong Jaya anak perusahaan Jasa Marga dan Kementerian PU) di 16 Desember 2019, kagak bakalan kejadian kaya gini. 

    Surat PN Tangerang No.201/Pdt.PCons/2019/PN.Tng, 23 Desember 2019 menetapkan ganti rugi pada PN Tangerang atas bidang tanah Bidang Nomor 258 B2 seluas 1.313 m2 senilai Rp.3.338.214.930 untuk dilakukan penitipan ke pengadilan.

    Oneng sama Idham (anak Bang Juri) udah cek kronologis dan dokumen. Kan dari Juni 2019 sudah ada Akta Jual Beli, jadi alas hak jelas. Ada kwetansi jual beli dan surat pernyataan tidak sengketa dari ahli waris Pak Haji. Ngapain surat keputusan PN, Desember 2019, masih seperti itu.

    Oneng ngga terima Abang ngalamin kaya gini. Oneng tahu itu tanah Abang beli dari ngumpulin honor shooting. Ngga ikhlas pokoknya. Abang kena strooke dari 2017. Katanya waktu awal kejadian ada yang datang ke rumah, abang kagak ada yang dampingin, anak-anak lagi ngga di rumah. Sakit hati Oneng, Bang. Oneng tahu kerja kerasnya Abang buat bisa beli ntu tanah. 

    Bang, sekarang kita musti menempuh sidang perdata. Tergugatnya BPN, PT.Cinere Serpong Jaya, Pejabat Pembuat Komitmen dari Kementerian PU dan Pak Haji.

    Tadi Oneng tegaskan berdasarkan Pasal 6 UU Pokok Agraria dan UU No.2/2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum. Sudah jelas dinyatakan Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara MEMBERI GANTI RUGI YANG LAYAK dan ADIL KEPADA PIHAK YANG BERHAK!

    Tanggal 19 Maret 2024 sidang pertama. Tadi di rapat Dirut PT Jasa Marga janji mau cepat selesaikan kasus tanah Abang. Janjinya di rapat terbuka bilang sebelum lebaran udah selesai (semoga sampai pembayaran).

    Bang Juri, jangan berkecil hati ya. Kita ikhtiar terus. Oneng perjuangin semampu Oneng. Oneng uber terus. Jangan-jangan bukan cuma Abang yang ngalamin diutangin negara kaya gini.  Bismillah

    Oneng
    (Istri Bajuri)

    Bahas di RDP Komisi VI DPR

    Rieke mengungkapkan permasalahan yang dialami Mat Solar sempat disampaikan saat Komisi VI DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut Jasa Marga, Subakti Syukur di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

    “Tadinya ada rapat di Komisi VI DPR terus dengan Dirut Jasa Marga, agenda mudik,” jata Rieke dikutip dari tayangan Intens Investigasi pada Selasa (18/3/2025).

    Rieke lalu bercerita dirinya tidak bisa tidur pada malam Senin. 

    Ia baru bisa tidur pada pukul 03.00 WIB. Hanya tidur sebentar, Rieke langsung sahur dan belum sempat mempersiapkan bahan soal permasalahan Mat Solar.

    “Pas mau duduk kayak omongin tanah Bang Juri saya sampaikan di komisi terkait tanahnya proyek belum selesai 2019,” katanya.

    “Saya sampaikan, dirutnya mengatakan akan diselesaikan sebelum Lebaran,” sambungnya.

    Pada saat RDP di Gedung DPR RI, Dirut Jasa Marga, Subakti Syukur mengungkapkan kasus tersebut karena masalah konsinyasi yang sudah terlanjur dilakukan.

    Ia menurutkan pembebasan tanag dilakukan oleh Kementerian PU. 

    Subakti memastikan uang yang tertahan di pengadilan akan diberikan kepada Mat Solar sebelum Lebaran.

    “Nanti akan langsung kita buatkan ke notaris. Jadi perjanjian perdamaian sehingga sebelum Lebaran ini, insyaallah sudah. Tapi kita upayakan sebelum Lebaran,” katanya.

    Diketahui, Pemain Sitkom Bajaj Bajuri, Mat Solar dimakamkam di TPU Haji Daiman, Cimanggis, Ciputat pada Selasa (18/3/2025).

    Rencananya, Mat Solar akan dimakamkan pada pukul 09.00-10.00 WIB.

    Mat Solar meninggal dunia di RS Pondok Indah pada Senin (17/3/2025) pukul 22.30 WIB.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung Mendekati Lebaran, Pedagang: Hari Biasa Sepi

    Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung Mendekati Lebaran, Pedagang: Hari Biasa Sepi

    PIKIRAN RAKYAT – Jelang hari raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025, masyarakat tampak melakukan perbelanjaan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pasar grosir terbesar di Asia Tenggara itu menjadi tujuan berbelanja mendekati hari lebaran.

    Sejak Senin, 17 Maret 2025 pagi sekira pukul 10.30 WIB, keramaian terlihat di luar pasar tersebut. Keramaian pengunjung juga terjadi di Blok B lantai pasar yang menjual seperti celana, pakaian gamis, dan perlengkapan keagamaan.

    Seorang pedagang kerudung bernama Muhamad Akbar mengatakan pasar tanah abang pasti ramai disambangi pengunjung apalagi kalau sudah mendekati beberapa pekan jelang lebaran, tak terkecuali pada momen kali ini.

    Dia bercerita kalau sudah menjual beberapa kerudung sejak mulai buka pukul 9.00 WIB. Momen lebaran menjadi peluang pedagang menjual dagangannya lebih banyak. Dia bercerita misalnya pada akhir pekan jualannya bisa terjual ratusan unit.

    “Sabtu-Minggu dalam momen lebaran ini pasti macet ini (lorong) karena banyak orang sampai ke blok A, karena sudah umum. Setiap tahun pasti sudah begitu, cuman kalau hari biasa enggak begitu, sepi,” kata dia saat ditemui di kiosnya.

    Menurutnya, momen lebaran memang terjadi peningkatan penjualan. Namun, di luar hari spesial memang tidak seramai itu.

    Jelang hari raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat menjadi tujuan berbelanja.

    Di sisi lain, dia tidak menampik bahwa memang ada pergeseran sikap pembeli beralih ke platform online. Kendati Akbar masih belum menjajakan dagangannya secara online karena alasan fee potongan untuk jasa aplikasi.

    “Saya jualnya di WA aja, langganan gitu, tidak pakai platform online. Karena biaya admin lumayan, saya enggak bisa ambil besar-besar. Saya jual Rp55 ribu dipotong bisa kena Rp5 ribu misalnya,” kata dia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Wanita Tewas Tertabrak Kereta di Tanah Abang, Kedua Kakinya Putus – Halaman all

    Wanita Tewas Tertabrak Kereta di Tanah Abang, Kedua Kakinya Putus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga di sekitar rel kereta api di Jalan Pejompongan, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat dihebohkan dengan adanya penemuan jasad wanita.

    Diketahui, wanita tersebut berinisial AW yang ditemukan tewas di tengah rel pada Sabtu (15/3/2025) lalu.

    “Pada hari Sabtu, tanggal 15 Maret 2025 pukul 10.00 WIB telah terjadi penemuan mayat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Senin (17/3/2025).

    Ade Ary menceritakan awalnya seorang saksi berinisial AS mendatangi Polsek Metro Tanah Abang untuk melapor jika ada seorang wanita yang tertabrak kereta api.

    “Awal kejadian ada orang yang tertabrak kereta  jurusan Rangkasbitung ke Tanah Abang di TKP. Kemudian saksi mendatangi Polsek Metro Tanah Abang untuk melaporkan bahwa ada orang yang tertabrak kereta,” ucapnya.

    Setelah pihak kepolisian mendatangi lokasi, korban saat itu sudah dalam keadaan tewas di tengah rel kereta.

    “Ditemukan korban dengan kondisi kedua belah kakinya putus selanjutnya korban di bawa ke RSCM untuk dilakukan visum,” jelasnya.

    Saat ini, lanjut Ade Ary, kasus tersebut tengah diselidiki untuk mengetahui apakah insiden ini murni kecelakaan atau hal lain.

    “Insiden ini ditangani Polsek Metro Tanah Abang,” ucapnya.
     

  • 5
                    
                        Kala Riuh Tanah Abang Tinggal Kenangan…
                        Megapolitan

    5 Kala Riuh Tanah Abang Tinggal Kenangan… Megapolitan

    Kala Riuh Tanah Abang Tinggal Kenangan…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tanah Abang, pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, pernah menjadi lautan manusia menjelang Lebaran.
    Ribuan pembeli tumpah ruah, berdesakan, saling berebut pakaian terbaik untuk hari kemenangan.
    Namun, kini suasana itu memudar, tergantikan oleh lorong-lorong lengang dan wajah-wajah pedagang yang sarat kecemasan.
    Edo (35), seorang pedagang yang telah bertahun-tahun menggantungkan hidupnya di Pasar Tanah Abang, hanya bisa menghela napas saat mengingat Lebaran tahun-tahun sebelumnya.
    “Tahun sebelumnya pembeli bagaikan tawaf karena jalan cuma selangkah. Padat,
    full
    banget,” ungkap Edo saat ditemui, Sabtu (15/3/2025).
    Dulu, Edo terbiasa mendengar teriakan antusias ibu-ibu yang berebut pakaian terbaik.
    “Buat saya, buat saya!” tirunya, mengenang.
    Kini, suara itu nyaris lenyap, tergantikan oleh sunyi yang menggantung di udara.
    Jumlah pembeli turun drastis, sekitar 50 persen dari tahun lalu.
    Dari yang biasanya bisa melayani 150 orang dalam sehari, kini hanya separuhnya.
    “Pembeli menurun 50 persen dari tahun sebelumnya yang sehari bisa mencapai sekitar 150 orang,” ucap Edo.
    Novi, pedagang lain di Tanah Abang, turut merasakan kesunyian yang melanda.
    “Kalau tahun lalu, sejak pagi sampai sore orang desak-desakan. Sekarang, ramai cuma dua jam, setelah itu sepi lagi,” ujarnya dengan sorot mata yang penuh kekecewaan.
    Ia ingat betul bagaimana dari pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, tak ada ruang kosong di antara para pembeli.
    Sekarang, lautan manusia itu meredup, menyisakan lorong-lorong yang lengang. Sepinya pembeli berimbas pada pendapatan yang menurun drastis.
    Novi menyebutkan bahwa tahun lalu ia bisa meraup omzet hingga Rp 10 juta sehari, kini hanya separuhnya.
    “Sekarang sekitar Rp 5 juta. Itu pun kalau lagi bagus,” keluhnya.
    Selain itu, Atun (48), seorang pedagang lainnya, mengaku pendapatannya anjlok hingga 75 persen.
    “Dulu bisa belasan juta sebulan, sekarang jauh sekali, 75 persen turunnya,” kata Atun. 
    Kehadiran toko
    online
    dianggap menjadi tantangan tersendiri bagi para pedagang Pasar Tanah Abang.
    Atun mengaku sering mendengar pembeli membandingkan harga baju di pasar dengan di e-commerce.
    “Mereka bilang di
    online
    lebih murah. Padahal kualitasnya beda, ukurannya juga beda,” ujar Atun.
    Pasar Tanah Abang kini bukan lagi pusat hiruk-pikuk menjelang Lebaran seperti dahulu.
    Pedagang masih bertahan, berharap keajaiban datang dan mengembalikan kejayaan mereka.
    Namun, dengan ekonomi yang terus melemah dan persaingan dengan toko
    online
    yang kian ketat, riuh di Tanah Abang kini tinggal kenangan.
    Akankah pasar ini kembali riuh seperti dulu? Ataukah sunyi akan terus menjadi teman setia para pedagang di sudut-sudut pasar yang semakin lengang?
    (Reporter: Rachel Farahdiba R, Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Kala Riuh Tanah Abang Tinggal Kenangan…
                        Megapolitan

    1 Keluh Pedagang Pasar Tanah Abang: Kini Sepi Pembeli dan Kerap Dibandingkan dengan Toko "Online" Megapolitan

    Keluh Pedagang Pasar Tanah Abang: Kini Sepi Pembeli dan Kerap Dibandingkan dengan Toko “Online”
    Tim Redaksi
    JAKARTA,KOMPAS.com –
     Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, sejumlah pedagang di
    Pasar Tanah Abang
    , Jakarta Pusat, mengeluhkan soal kondisi pembeli saat ini yang tak seramai seperti tahun lalu.
    Mereka menilai, ada penurunan jumlah pembeli yang cukup signifikan di Pasar Tanah Abang.
    “Tahun sebelumnya pembeli bagaikan tawaf karena jalan cuma selangkah. Padat, 
    full
    banget,” ungkap Edo (35), salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang ketika ditemui di tempatnya berdagang, Sabtu (15/3/2025).
    Edo menyebutkan, suasana di Pasar Tanah Abang saat ini terasa lebih longgar, bahkan di beberapa koridor masih tampak sepi.
    “Sekarang mah, ibaratnya bisa buat main sepak bola karena ada yang luang,” tambahnya dengan nada canda.
    Edo mengenang masa lalu saat pembeli saling berebut baju di tokonya menjelang Lebaran.
    “Buat saya, buat saya,” katanya, menirukan suara para ibu-ibu yang antusias dalam perburuan busana.
    Namun, di tahun ini, momen seru tersebut tidak lagi ia rasakan. Edo berujar ada penurunan jumlah pembeli yang cukup drastis.
    “Pembeli menurun 50 persen dari tahun sebelumnya yang sehari bisa mencapai sekitar 150 orang,” ungkapnya.
    Padahal, waktu menjelang Lebaran seharusnya membawa suasana berbelanja yang lebih hidup.
    Senada dengan Edo, pedagang Pasar Tanah Abang lainnya, Novi, juga merasakan betapa sepinya kondisi Tanah Abang saat ini.
    “Kalau sekarang dapat dikatakan sepi. Sedangkan, kalau tahun lalu, sejak pagi, pembeli sudah desak-desakan,” ujar Novi kepada Kompas.com.
    Novi ingat betul bahwa tahun lalu pembeli sudah berbondong-bondong datang ke Pasar Tanah Abang sejak pagi dengan kondisi penuh sesak hingga sore hari.
    “Kalau tahun kemarin, dari jam 07.00-17.00 WIB itu pembeli desak-desakan dalam seharian,” jelasnya.
    Akan tetapi, suasana yang terjadi saat ini sebaliknya, di mana pembeli hanya ramai selama dua jam.
    “Sisanya sepi lagi,” tutur Novi dengan nada yang mencerminkan kekecewaan.
    Penurunan jumlah pembeli berdampak langsung terhadap pendapatan para pedagang Pasar Tanah Abang.
    Novi mengungkapkan, penjualan di tokonya saat menjelang Lebaran pada tahun lalu bisa mencapai Rp 10 juta. Namun, pendapatan yang didapatnya kini berkurang 50 persen.
    “Sekarang sekitar Rp 5 juta sehari,” jelasnya.
    Sementara itu, Edo menilai sepinya pembeli disebabkan oleh melemahnya ekonomi masyarakat Indonesia.
    “Pembeli sepi karena ekonomi Indonesia melemah, pembeli jadi terdampak,” kata Edo.
    Edo menjelaskan, kondisi ekonomi yang melemah membuat pembeli kesusahan sehingga berimbas kepada para pedagang.
    Ia pun menuding salah satu penyebab melemahnya ekonomi masyarakat adalah banyaknya pejabat yang terlibat dalam praktik korupsi.
    “Mungkin karena kebanyakan pejabat korupsi, ekonomi jadi turun, yang susah kita sebagai masyarakat,” ungkapnya.
    Selain pendapatan yang berkurang, pedagang di Pasar Tanah Abang jug mengeluhkan soal pembeli yang kerap membandingkan kualitas dan harga bajunya di toko
    online
    .
    Tak sedikit pembeli merasa bahwa harga baju di Tanah Abang mahal, sedangkan di toko
    online
    murah.
    “Sering banyak yang membandingkan barang di sini lebih mahal daripada
    online
    atau
    e-commerce
    ,” kata salah satu padagang di Pasar Tanah Abang, Atun (48).
    Atun mengatakan, kualitas barang yang dijual di Tanah Abang berbeda dengan di
    e-commerce
    .
    “Kami cuma bisa bela diri bahwa bahan di sini beda, ukurannya juga beda,” jelas dia.
    Menurut Atun, keberadaan toko
    online
    membuat penghasilannya juga berkurang 75 persen.
    “Sebulan bisa meraih sekitar belasan juta, sekarang berkurang 75 persen,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menjelajahi 6 Destinasi Museum Menarik di Jakarta

    Menjelajahi 6 Destinasi Museum Menarik di Jakarta

    5. Museum MACAN

    Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara atau MACAN adalah museum seni kontemporer pertama di Indonesia yang bertaraf internasional. Museum ini menampilkan berbagai karya seni modern dan kontemporer dari seniman Indonesia maupun mancanegara.

    Museum MACAN sering menjadi tujuan favorit para pecinta seni dan pengunjung yang ingin menikmati pengalaman seni yang berbeda. Pameran di museum ini terus berganti menampilkan karya-karya dari seniman terkenal.

    Lokasinya berada di AKR Tower Level M, Jl. Panjang No.5, Kb. Jeruk, Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan jam buka setiap hari Selasa hingga Minggu pukul 10.00 hingga 17.30 WIB.

    6. Museum Taman Prasasti

    Museum Taman Prasasti merupakan museum unik yang berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Museum ini dulunya adalah kompleks pemakaman elit kolonial Belanda pada abad ke-18 yang kemudian diubah menjadi museum yang menyimpan berbagai prasasti bersejarah.

    Di museum ini, pengunjung dapat menemukan makam tokoh-tokoh terkenal seperti Olivia Mariamne Raffles, istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi kereta jenazah antik dan prasasti bertuliskan berbagai bahasa.

    Museum Prasasti berlokasi di Jl. Tanah Abang I No. 1, RT.11/RW.8, Petojo Sel., Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan jam buka setiap hari Selasa hingga Minggu pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.