kab/kota: Tanah Abang

  • 4
                    
                        Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng
                        Megapolitan

    4 Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng Megapolitan

    Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng
    Penulis

    KOMPAS.com –
    Siswi SMA Strada St Thomas Aquino, Kota Tangerang, bernama Maria Gabriella atau akrab disapa Gaby (16), sempat menghilang selama sepekan sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Jakarta Pusat.
    Gaby dilaporkan hilang sejak Rabu (5/11/2025), setelah terakhir kali diantar ibunya, Brigita Titis (43), ke sekolah menggunakan sepeda motor.
    Ayah Gaby, Yohanes, menuturkan bahwa istrinya sempat meninggalkan motor di sekolah karena sore hari Gaby dijadwalkan mengikuti les.
    “Awalnya pagi, Gaby sama mamanya naik motor ke sekolah Strada. Nah si mamanya bilang, ‘Kak motor mamah tinggal karena nanti sore kamu les’,” ujar Yohanes kepada
    Kompas.com
    , Rabu (12/11/2025).
    Setelah itu, Brigita berangkat bekerja menggunakan ojek
    online
    dari sekolah anaknya. Yohanes yang berada di Cikarang bersama anak keduanya, Michael (13), masih sempat berkomunikasi dengan istri dan Gaby di pagi hari.
    Namun, sejak siang, pesan yang dikirim kepada Gaby tak lagi dibalas.
    “Saya nanya, ‘Si Gaby ke mana hari ini jalannya?’, ‘oh nanti les gini-gini’. Nah, itu masih komunikasi sama Gaby, masih chat-chat-an, berarti kan aman tuh,” kata Yohanes.
    Namun, sejak sore, Gaby tak lagi memberi kabar. Saat Brigita pulang kerja, putrinya belum juga tiba di rumah.
    “Malamnya kami doa bareng, tapi Gaby enggak ada. Baru setelah itu mamanya cerita kalau Gaby enggak pulang,” ujarnya.
    Keesokan harinya, Kamis (6/11/2025), keluarga melaporkan kehilangan Gaby ke Polres Metro Tangerang Kota. Laporan diterima oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
    Yohanes kemudian memutuskan untuk datang ke Tangerang dari Cikarang pada Jumat (7/11/2025), setelah mendapat kabar bahwa titik koordinat ponsel Gaby terdeteksi di kawasan Pasaraya, Manggarai, Jakarta Selatan.
    “Pasaraya kan sudah mati, tidak ada kehidupan mall, yang ada hanya JCO sama KFC kalau enggak keliru. Dua-duanya kan ada kopi, Gaby suka kopi, saya ada dugaan ke situ, karena titik koordinatnya ada di area situ,” jelas Yohanes.
    Ia dan Michael mencari ke dua restoran itu, juga ke belakang gedung Pasaraya, namun hasilnya nihil.
    Setelah tiga jam mencari, keduanya kembali ke Tangerang atas saran Brigita. Namun, pada pukul 16.00 WIB, titik koordinat berpindah ke area Universitas Indonesia (UI), Depok.
    Yohanes dan Brigita berangkat dengan sepeda motor, tiba sekitar pukul 20.00 WIB, dan meminta bantuan sekuriti kampus, tetapi hasil pencarian tetap kosong.
    Sekitar pukul 21.00 WIB, lokasi ponsel berpindah lagi ke sebuah hotel di Ancol, Jakarta Utara. Yohanes dan Brigita langsung menuju ke sana.
    “Sampai hotel itu kebetulan penjaganya kooperatif, dilihatin CCTV-nya, segala macem gitu, memang tidak ada pergerakan di situ,” jelasnya.
    Pencarian terus dilakukan tanpa hasil. Sekitar pukul 01.00 WIB, Sabtu (8/11/2025), Michael memberi tahu bahwa titik koordinat berpindah ke kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Yohanes dan Brigita segera menuju lokasi. “Pokoknya sampe TKP Tanah Abang itu sekitar jam 1–2-an pagi tuh.
    Nah setelah dari Tanah Abang kita sudah dapet CCTV tidak ada pergerakan anak, yaudah kita balik ke Tangerang lagi, naik motor lagi, berdua lagi,” katanya.
    Setelah tiba di rumah pukul 04.00 WIB, ponsel Gaby tidak lagi menunjukkan pergerakan.
    Keduanya melanjutkan pencarian ke sejumlah tempat yang biasa dikunjungi Gaby seperti kafe dan hotel sekitar Tangerang, namun tetap tidak ada hasil.
    Pada Senin (10/11/2025), polisi memberi kabar bahwa titik koordinat ponsel Gaby aktif kembali dan terdeteksi di Stasiun Tangerang sekitar pukul 11.00 WIB. Yohanes dan Brigita langsung menuju lokasi.
    “Saya nanya ke polisi, Iho bapak ngasih tau saya koordinat, kenapa pasukan dari polres tidak ada yang merapat, malah menyuruh kami yang nyari,” cerita Yohanes.
    Setelah dua jam mencari, mereka pulang tanpa hasil.
    Pada malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, titik koordinat bergeser lagi ke kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    Dibantu kerabat di Ciledug, mereka memeriksa lima hotel di sekitar lokasi, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Gaby.
    “Kita sampai masuk lima hotel tidak ada gelagat dari Gaby, di CCTV hotel-hotel juga tidak ada. Akhirnya kita putuskan, jam 02.00 WIB untuk pulang,” kata Yohanes.
    Setelah sepekan pencarian, Rabu (12/11/2025), Gaby akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota, Iptu Prapto, membenarkan hal tersebut.
    “Tadi ketemunya 16.00 WIB di depan kantin Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat,” ujarnya.
    Menurut Prapto, Gaby saat ditemukantampak duduk seorang diri sambil memegang ponsel.
    “Baju kaos oblong warna coklat. Enggak nangis pas ketemu tadi, lagi duduk seorang diri aja,” katanya. Ia menambahkan bahwa kondisi Gaby sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda trauma.
    Setelah ditemukan, Gaby langsung dibawa ke Polres Metro Tangerang Kota untuk menjalani pemeriksaan dan memberikan keterangan terkait penyebab kepergiannya.
    “Nanti kami mintai keterangan lengkap, ke mana saja dan bersama siapa selama tidak pulang,” ujar Prapto.
    Ayah Gaby, Yohanes Hani (50), mengaku belum mengetahui secara pasti proses penemuan putrinya.
    “Saya belum tahu A1, cuma istri aja tadi ngabarin dengan nge-share WA ke saya. Sudah itu saja,” ujarnya. Ia juga menyerahkan seluruh penjelasan kepada pihak kepolisian.
    “Tadi polisi ngomong langsung saja ke humas,” imbuhnya.
    Yohanes berencana segera menuju Tangerang dari Cikarang untuk menjemput Gaby.
    “Besok pagi saya rencana ke Tangerang, sendiri. Michael besok sekolah, nanti dititipi ke saudara saya,” ujarnya.
    Penemuan Gaby di Menteng menandai berakhirnya pencarian intensif selama sepekan yang dilakukan oleh keluarga bersama aparat kepolisian.
    Polres Metro Tangerang Kota masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap alasan di balik hilangnya siswi SMA tersebut serta memastikan kondisinya tetap aman.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana, Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng
                        Megapolitan

    7 Kronologi Hilangnya Maria Gabriella Usai Diantar Ibu ke Sekolah Megapolitan

    Kronologi Hilangnya Maria Gabriella Usai Diantar Ibu ke Sekolah
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Seorang remaja bernama Maria Gabriella atau akrab disapa Gaby (16) menghilang sejak Rabu (5/11/2025).
    Ayah Gaby, Yohanes, mengatakan bahwa putrinya terakhir kali terlihat pada Rabu pagi ketika sang ibu, Brigita Titis (43), mengantarkannya ke SMA Strada St. Thomas Aquino, Kota Tangerang, menggunakan sepeda motor.
    “Awalnya pagi, Gaby sama mamanya naik motor ke sekolah Strada. Nah si mamanya bilang, ‘Kak motor mamah tinggal karena nanti sore kamu les’,” ujar Yohanes kepada
    Kompas.com
    , Rabu (12/11/2025).
    Usai mengantar Gaby ke sekolah, Brigita langsung menuju tempat kerjanya dengan menggunakan ojek
    online
    yang ia pesan dari sekolah anaknya.
    Hari itu berjalan seperti biasa. Yohanes yang berada di Cikarang bersama anak keduanya, Michael (13), masih sempat berkomunikasi dengan istrinya dan Gaby.
    Namun, sejak siang, pesan yang dikirim ke Gaby tak lagi dibalas. Hal itu membuat dirinya khawatir dan langsung menanyakan keberadaan Gaby ke sang istri.
    “Saya nanya, ‘Si Gaby ke mana hari ini jalannya?’, ‘oh nanti les gini-gini’. Nah, itu masih komunikasi sama Gaby, masih
    chat-chat-
    an, berarti kan aman tuh,” kata dia.
    Namun, sejak sore, Gaby tak lagi memberikan kabar. Saat Brigita pulang kerja, putrinya belum juga tiba di rumah.
    “Malamnya kami doa bareng, tapi Gaby enggak ada. Baru setelah itu mamanya cerita kalau Gaby enggak pulang,” cerita dia.
    Keesokan harinya, keluarga melapor ke Polres Metro Tangerang Kota dan diterima oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Kamis (6/11/2025).
    Pada Jumat (7/11/2025), Yohanes bersama Michael berangkat dari Cikarang menuju rumah istrinya di Cimone, Kota Tangerang. Di tengah perjalanan, ia mendapat informasi bahwa titik koordinat ponsel Gaby terdeteksi di Pasaraya, Manggarai, Jakarta Selatan.
    Saat tiba di Stasiun Manggarai, Yohanes langsung menuju Pasaraya untuk mencari.
    “Pasaraya kan sudah mati, tidak ada kehidupan
    mall
    , yang ada hanya JCO sama KFC kalau enggak keliru. Dua-duanya kan ada kopi, Gabby suka kopi, saya ada dugaan ke situ, karena titik koordinatnya ada di area situ,” jelas dia.
    Di sana, Yohanes bersama putranya mencari Gaby di dua restoran tersebut, tetapi tak menemukannya. Mereka juga mencari Gaby hingga ke belakang Pasaraya. Namun, setelah tiga jam mencari di sekitar Pasaraya, hasilnya nihil.
    “Saya cari dari sekitar jam 09.00 WIB tapi tidak ada. Kemudian karena mamanya bilang sudah pulang aja Pak. Akhirnya kita pulang balik ke Tangerang,” kata dia.
    Pada pukul 16.00 WIB, titik koordinat baru muncul di area Universitas Indonesia (UI), Depok. Yohanes dan Brigita segera berangkat dari Tangerang menggunakan sepeda motor.
    Setibanya di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB, mereka bertanya kepada sekuriti dan diketahui bahwa titik koordinat berada di gedung Kesehatan UI. Namun, hasil pencarian bersama sekuriti juga nihil.
    Sekitar pukul 21.00 WIB, lokasi ponsel Gaby kembali berpindah ke salah satu hotel di Ancol, Jakarta Utara. Informasi itu didapat dari Michael yang memantau pergerakan titik koordinat melalui laptop di Tangerang.
    Yohanes dan Brigita kemudian berangkat ke hotel di Ancol dan tiba sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka langsung bertanya ke sekuriti. Petugas langsung mengarahkan ke ruangan CCTV, tetapi sosok Gaby tak juga ditemukan.
    “Sampai hotel itu kebetulan penjaganya kooperatif, dilihatin CCTV-nya, segala macem gitu, memang tidak ada pergerakan di situ,” jelas dia.
    Setelah perjalanan panjang, keduanya beristirahat sejenak. Namun, pada Sabtu (8/11/2025) pukul 01.00 WIB, Michael kembali memberi tahu bahwa titik koordinat berpindah ke Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Pasangan itu segera menuju lokasi, tetapi hasilnya lagi-lagi tetap nihil.
    “Pokoknya sampe TKP Tanah Abang itu sekitar jam 1-2-an pagi tuh. Nah setelah dari Tanah Abang kita sudah dapet CCTV tidak ada pergerakan anak, yaudah kita balik ke Tangerang lagi, naik motor lagi, berdua lagi,” kata dia.
    Mereka tiba di rumah pukul 04.00 WIB. Sejak itu, tidak ada lagi pergerakan titik koordinat ponsel Gaby.
    Yohanes dan Brigita pun melanjutkan pencarian secara mandiri ke tempat-tempat yang sering dikunjungi Gaby, seperti kafe dan beberapa hotel di sekitar Tangerang, namun tak menemukannya.
    Pada Senin (10/11/2025), polisi mengabarkan bahwa titik koordinat Gaby kembali aktif dan terdeteksi di Stasiun Tangerang sekitar pukul 11.00 WIB.
    Yohanes dan Brigita langsung menuju Stasiun Tangerang untuk mencari putrinya. Tetapi saat itu, ia merasa kesal lantaran tidak ada polisi yang ikut mencari.
    “Saya nanya ke polisi, Iho bapak ngasih tau saya koordinat, kenapa pasukan dari polres tidak ada yang merapat, malah menyuruh kami yang nyari,” cerita Yohanes.
    Dua jam mencari di stasiun, Gaby tetap tidak ditemukan. Sekitar pukul 13.00 WIB, keduanya kembali pulang.
    Namun, pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, titik koordinat kembali bergeser ke Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    Dengan meminta bantuan kerabat di Ciledug, Tangerang, Yohanes dan Brigita mencari ke sejumlah hotel di sekitar lokasi.
    “Kita sampai masuk lima hotel tidak ada gelagat dari Gaby, di CCTV hotel-hotel juga tidak ada. Akhirnya kita putuskan, jam 02.00 WIB untuk pulang,” kata dia.
    Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan. Keluarga menunggu perkembangan dari Polres Metro Tangerang Kota, yang disebut sedang menelusuri petunjuk baru di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.
    “Sampai hari ini, sampai siang ini belum ada pergerakan,” ucap Yohanes.
    Sementara itu,
    Kompas.com
    masih berupaya menghubungi Polres Metro Tangerang Kota terkait peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Danantara bersama pemerintah berbagi peran tangani utang Whoosh

    Danantara bersama pemerintah berbagi peran tangani utang Whoosh

    Jakarta (ANTARA) – Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyampaikan Danantara bersama pemerintah akan berbagi peran dalam menangani utang Kereta Cepat atau Whoosh secara terukur.

    Ia menegaskan, sebagaimana dijelaskan Presiden Prabowo Subianto bahwa Whoosh telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian, sehingga langkah penanganan utang tersebut menjadi bagian dari upaya menjaga keberlanjutan layanan transportasi modern tersebut.

    “Masalah mengenai restrukturisasinya juga sudah disampaikan oleh Bapak Presiden (Prabowo Subianto) tentu melibatkan pemerintah (dan) Danantara,” kata Donny ditemui seusai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Perum Bulog di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa.

    Dikatakannya, Danantara akan fokus pada aspek operasional Whoosh agar layanan transportasi ini semakin optimal, efisien, dan mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung dan sekitarnya.

    “Nah ini juga solusi terbaik tentunya mana yang porsinya Danantara tentu akan dilakukan oleh Danantara terutama sekali berkaitan operasional Whoosh,” jelasnya.

    Sementara itu, pemerintah akan berperan dalam pengelolaan dan penguatan infrastruktur yang mendukung jalannya layanan kereta cepat tersebut.

    “Dan juga ada porsinya pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur,” bebernya.

    Menurutnya Whoosh telah membawa dampak ekonomi nyata terutama mendukung pergerakan masyarakat, serta memperkuat konektivitas antarwilayah yang sebelumnya memakan waktu panjang.

    “Whoosh ini kan memberikan manfaat yang banyak terutama sekali buat perekonomian kita dan juga buat angkutan massal,” katanya.

    Danantara berharap layanan Whoosh semakin diminati masyarakat, sekaligus menjaga keberlanjutan operasional yang efisien dan profesional.

    “Jadi kami bertanggung jawab terhadap operasional Whoosh supaya bagaimana Whoosh lebih optimal lagi memberikan layanan yang lebih baik lagi dan tentu saja mudah-mudahan ke depannya membawa penumpang lebih banyak lagi,” kata Dony.

    Diberitakan sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya selaku Kepala Negara akan bertanggung jawab penuh atas polemik dan keberlangsungan operasional Kereta Api Cepat atau Whoosh.

    Pernyataan itu dikemukakan Presiden setelah meresmikan operasional Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11) saat ditanya awak media terkait tanggapannya atas beban utang proyek Whoosh.

    “Nggak usah khawatir, ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Presiden menyatakan proyek kereta cepat Whoosh tidak menghadapi persoalan serius seperti yang ramai diberitakan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Soal Restrukturisasi Utang Kereta Cepat, Ini Peran Pemerintah dan Danantara

    Soal Restrukturisasi Utang Kereta Cepat, Ini Peran Pemerintah dan Danantara

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal membagi peran dalam penyelesaian utang kereta cepat Whoosh. Danantara akan mengambil porsi urusan operasional, sementara pemerintah pada sisi infraatrukturnya.

    Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menuturkan, restrukturisasi utang kereta cepat Whoosh ditanggung pemerintah dan Danantara. Ini sejalan dengan mandat yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini juga solusi terbaik tentunya mana yang porsinya Danantara tentu akan dilakukan oleh Danantara, terutama sekali berkaitan operasional dengan Whoosh dan juga ada porsinya pemerintah tentu saja yang berkaitan dengan infrastruktur,” ungkap Dony, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

    Dia menegaskan lagi, Holding Operasional Danantara akan berfokus pada pengelolaan operasi Whoosh. 

    “Jadi kami bertanggung jawab secara operasional daripada Whoosh supaya bagaimana Whoosh lebih optimal lagi memberikan layanan yang lebih baik lagi, dan tentu saja mudah-mudahan ke depannya membawa penumpang lebih banyak lagi,” terangnya.

    Skema penyelesaian utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh tengah menjadi perbincangan. Terbaru, Presiden Prabowo menegaskan akan bertanggung jawab soal beban tersebut. Sementara, Danantata pun mengkaji skema public service obligation (PSO) dalam operasionalnya, meski belum ada rincian pasti mengenai skema tersebut. 

    Prabowo Tanggung Jawab

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara tentang polemik utang proyek  Kereta Cepat Jakarta-Bandung, alias Whoosh senilai Rp 116 triliun yang ramai diperbincangkan publik.

    Presiden meminta masyarakat tak khawatir dan ribut-ribut. Kepala Negara menegaskan akan bertanggung jawab atas penyelesaian utang Whoosh. 

    “Enggak usah khawatir, ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025.

  • Babak Baru Penyelidikan Whoosh: KPK Endus Oknum Jual Tanah Negara ke Negara

    Babak Baru Penyelidikan Whoosh: KPK Endus Oknum Jual Tanah Negara ke Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Penyelidikan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh memasuki babak baru. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan penyelidikan ini diduga tindak pidana korupsi terkait pembebasan lahan.

    Pernyataan itu disampaikan oleh Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat konferensi pers, Senin (10/11/2025) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    “Yang sedang kita tangani itu terkait dengan pembebasan lahan [proyek Whoosh], yang di sana ada terindikasi tindak pidana korupsi,” kata Asep.

    Lahan-lahan yang dibebaskan digunakan untuk membangun konstruksi tiang penyanggah rel kereta cepat. Persoalannya adalah sejumlah lahan yang dibebaskan merupakan milik negara.

    Lebih lanjut, KPK mengendus adanya sejumlah oknum yang menjual tanah milik negara kepada negara.

    “Ada oknum-oknum di mana yang bersangkutan itu yang seharusnya ini milik negara, tapi dijual lagi kepada negara,” ujar Asep.

    Terkait lahan-lahan yang dimiliki secara pribadi, Asep mengatakan transaksi penjualan dapat sah-sah saja asalkan tidak terjadi penggelembungan dana.

    Dia menegaskan bahwa jika nantinya ditemukan indikasi mark-up harga, tim lembaga antirasuah akan melakukan tindakan pemberantasan korupsi.

    “Misalkan kalau itu milik pribadi dan seharusnya mendapat pembayaran, ya tentunya pembayaran yang wajar. Kita juga kalau pembayarannya wajar, tidak akan kita perkarakan,” tegas Asep.

    KPK juga mengusut kerugian negara dari dugaan skandal pada proyek strategis nasional (PSN) yang dieksekusi di era Presiden ke-7 Joko Widodo itu.

    “Kerugian dari sisi pembebasan lahan inilah yang sedang kita kejar dan kita akan kembalikan kepada negara,” tuturnya.

    Meski demikian, Asep belum bisa menjelaskan secara rinci lokasi mana saja yang terindikasi korupsi karena masih proses penyelidikan. 

    “Nah, terkait yang mana pembebasan lahannya apakah yang di Halim, yang dari Jakarta ini, kan semua kan tancapnya tiang-tiang tuh sampai Bandung. Nah ataukah yang di Bandung di Tegalluar. Ya nanti kita sama-sama tunggu ya,” jelas Asep.

    Mark-Up Proyek Whoosh

    Asep menyatakan pengungkapan materi penyelidikan kasus ini sekaligus meluruskan isu yang berkembang di masyarakat sebelumnya bahwa penyelidikan dugaan korupsi whoosh terkait mark-up anggaran rel, sebagaimana sempat dilontarkan oleh Mahfud MD.

    Adapun penyelidikan sudah berlangsung pada awal tahun 2025. Penyelidik masih mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah dugaan perkara ini naik ketahap penyidikan atau tidak.

    “Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun, jadi memang ini masih terus berprogres,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada jurnalis di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025).

     

    Beban Utang Whoosh

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berharap diajak ke China supaya bisa terlibat langsung dalam rencana negosiasi pembayaran utang Kereta Cepat Whoosh antara Indonesia dengan Pemerintah China.

    Selain itu, Purbaya juga menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto menggunakan harta rampasan korupsi untuk pembayaran utang kereta cepat.

    Pemerintah saat ini juga tengah merencanakan untuk mengirim tim negosiasi yang telah ditunjuk untuk mengurus perihal rencana restrukturisasi skema pembayaran utang pembangunan Kereta Cepat Whoosh tersebut ke China.

    “Tapi nanti akan diskusikan dan mungkin Indonesia akan kirim tim ke China lagi kan, untuk diskusi seperti apa nanti pembayaran [utang Whoosh] persisnya. Kalau itu saya diajak biar saya tahu diskusinya seperti apa nanti,” ucap Purbaya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (10/11/2025) malam.

    Dirinya juga angkat bicara mengenai rencana yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto untuk menggunakan dana sitaan dari para koruptor dalam rangka pembayaran utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.

    Purbaya menjelaskan, pemerintah saat ini masih berdiskusi lebih lanjut mengenai rencana penggunaan harta pengembalian atas hasil tindak pidana korupsi tersebut. Saat ini, rencana tersebut menurutnya masih baru dalam bentuk garis besar semata.

    “Masih didiskusikan, masih didiskusikan, nanti detailnya. Itu masih yang ada adalah masih garis-garis besarnya,” katanya.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia akan membayar sekitar Rp1,2 triliun per tahun, dalam skema pelunasan utang kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Hal tersebut disampaikan Prabowo setelah meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (4/11/2025) lalu.

    Prabowo menyatakan bahwa salah satu sumber pendanaan utang tersebut akan bersumber dari uang hasil rampasan korupsi. Dia lantas berujar bahwa pemerintah tak akan memberikan kesempatan lagi bagi para koruptor untuk kembali mencari celah dalam keuangan negara demi keuntungan pribadi.

    “Jadi saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” tutur Prabowo.

  • Bisakah Subsidi Bikin Utang Kereta Cepat Berkurang?

    Bisakah Subsidi Bikin Utang Kereta Cepat Berkurang?

    Jakarta

    Opsi pemberian subsidi public service obligat (PSO) untuk operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh terbuka. Pemberian subsidi PSO diharapkan bisa membantu masalah keuangan proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut, termasuk utang yang menumpuk.PSO) untuk operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh terbuka. Pemberian subsidi PSO diharapkan bisa membantu masalah keuangan proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut, termasuk utang yang menumpuk.

    Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Aditya Dwi Laksana menilai bantuan subsidi memang bisa memberikan titik cerah bagi keuangan Whoosh. Dengan subsidi PSO, dampak pertama adalah tarif bisa berkurang karena harga operasi berkurang, penumpang bertambah dan pemasukan kembali lancar.MTI Aditya Dwi Laksana menilai bantuan subsidi memang bisa memberikan titik cerah bagi keuangan Whoosh. Dengan subsidi PSO, dampak yang pertama adalah tarif bisa berkurang karena harga operasi berkurang, alhasil penumpang bertambah dan pemasukan kembali lancar.

    Kedua, biaya operasional yang semakin minim membuat perusahaan bisa mendapatkan sedikit kelonggaran pada arus keuangannya.keuangannya.

    “Ya subsidi APBN kan tujuannya bisa dua, menambah volume penumpang Whoosh karena tarifnya diturunkan, tau mengurangi biaya operasional KCIC,” ujar Aditya ketika dihubungi detikcom, Selasa (11/11/2025).tarifnya berkurang, tau mengurangi biaya operasional KCIC,” ujar Aditya ketika dihubungi detikcom, Selasa (11/11/2025).

    “Memang ini supaya arus kas KCIC meningkat jadi lebih ada kemampuan membayar utang,” lanjutnya.KCIC meningkat jadi lebih ada kemampuan membayar utang,” lanjutnya.

    Hanya saja, bagi Aditya, subsidi PSO tidak tepat diberikan kepada Whoosh. PSO lebih tepat diberikan pada jenis moda transportasi yang pemanfaatannya tinggi bagi masyarakat. Dalam moda transportasi, PSO diberikan pada moda yang menunjang mobilitas tinggi bagi masyarakat.Aditya, subsidi PSO tidak tepat diberikan kepada Whoosh. PSO lebih tepat diberikan pada jenis moda transportasi yang pemanfaatannya tinggi bagi masyarakat. Dalam moda transportasi, PSO diberikan pada moda yang menunjang mobilitas tinggi bagi masyarakat.

    Dalam perkeretaapian, Aditya mencontohkan PSO lebih cocok diberikan untuk KA Lokal, KA Perkotaan, atau KA Kelas Ekonomi di tempat yang minim transportasi. Moda transportasi itu akan menjadi andalan utama masyarakat maka cocok diberikan PSO.Aditya mencontohkan PSO lebih cocok diberikan untuk KA Lokal, KA Perkotaan, atau KA Kelas Ekonomi di tempat yang minim transportasi. Moda transportasi itu akan menjadi andalan utama masyarakat maka cocok diberikan PSO.

    Baginya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung pemanfaatannya tidak akan tinggi bagi masyarakat, karena di rute yang sama sudah banyak pilihan transportasi yang terjangkau harganya bagi masyarakat.pemanfaatannya tidak akan tinggi bagi masyarakat, sebab di rute yang sama sudah banyak pilihan transportasi yang terjangkau harganya bagi masyarakat.

    “Karena ini (PSO) terutama untuk mendorong keterjangkauan tarif agar masyarakat dengan penghasilan rendah tetap dan diupayakan masyarakat bisa bermobilitas,” kata Aditya.PSO) terutama untuk mendorong keterjangkauan tarif agar masyarakat dengan penghasilan rendah tetap dan diupayakan masyarakat bisa bermobilitas,” kata Aditya.

    Peneliti Senior Instran Deddy Herlambang juga menyetujui subsidi PSO yang diberikan kepada kereta cepat Jakarta-Bandung. Meskipun begitu, dia menilai pemberian PSO jelas bisa menjadi jalan keluar bagi masalah keuangan proyek Whoosh.Instran Deddy Herlambang juga tak setuju subsidi PSO diberikan kepada kereta cepat Jakarta-Bandung. Meskipun begitu, dia menilai pemberian PSO jelas bisa menjadi jalan keluar bagi masalah keuangan proyek Whoosh.

    Memang bisa saja lewat PSO (membantu masalah keuangan Whoosh). Tiket jadi terjangkau, beban operasi berkurang, kata Deddy.PSO (membantu masalah keuangan Whoosh). Tiket jadi terjangkau, beban operasi berkurang,” kata Deddy.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto buka suara soal penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Prabowo siap pasang badan alias bertanggung jawab terhadap masalah tersebut. Dia juga meminta tidak ada lagi yang berkaitan dengan masalah utang proyek Kereta Cepat.Prabowo Subianto buka suara soal penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Prabowo siap pasang badan alias bertanggung jawab terhadap masalah tersebut. Dia juga meminta tidak ada lagi yang meributkan soal utang proyek Kereta Cepat.

    “Jadi sudahlah, saya sudah katakan Presiden RI yang ambil alih tanggung jawab. Nggak usah ribut,” tegas Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, hari ini di Jakarta, Selasa (4/11/2025).Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, hari ini di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Prabowo menegaskan tidak ada masalah dengan pembayaran utang Kereta Cepat. Menurutnya, utang yang harus dibayar per tahunnya sebesar Rp 1,2 triliun untuk proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.Prabowo menegaskan tak ada masalah dengan pembayaran utang Kereta Cepat. Menurutnya, utang yang harus dibayar per tahunnya Rp 1,2 triliun untuk proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.

    Tonton juga video “2 Sudut Pandang Pakar Soal Prabowo ‘Pasang Badan’ Di Whoosh”

    (hal/fdl)

  • Respons Purbaya Soal Rencana Prabowo Pakai Harta Koruptor untuk Bayar Utang Whoosh

    Respons Purbaya Soal Rencana Prabowo Pakai Harta Koruptor untuk Bayar Utang Whoosh

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berharap diajak ke China supaya bisa terlibat langsung dalam rencana negosiasi pembayaran utang Kereta Cepat Whoosh antara Indonesia dengan Pemerintah China.

    Selain itu, Purbaya juga menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto menggunakan harta rampasan korupsi untuk pembayaran utang kereta cepat.

    Pemerintah saat ini juga tengah merencanakan untuk mengirim tim negosiasi yang telah ditunjuk untuk mengurus perihal rencana restrukturisasi skema pembayaran utang pembangunan Kereta Cepat Whoosh tersebut ke China.

    “Tapi nanti akan diskusikan dan mungkin Indonesia akan kirim tim ke China lagi kan, untuk diskusi seperti apa nanti pembayaran [utang Whoosh] persisnya. Kalau itu saya diajak biar saya tahu diskusinya seperti apa nanti,” ucap Purbaya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (10/11/2025) malam.

    Dirinya juga angkat bicara mengenai rencana yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto untuk menggunakan dana sitaan dari para koruptor dalam rangka pembayaran utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.

    Purbaya menjelaskan, pemerintah saat ini masih berdiskusi lebih lanjut mengenai rencana penggunaan harta pengembalian atas hasil tindak pidana korupsi tersebut. Saat ini, rencana tersebut menurutnya masih baru dalam bentuk garis besar semata.

    “Masih didiskusikan, masih didiskusikan, nanti detailnya. Itu masih yang ada adalah masih garis-garis besarnya,” katanya.

    Pernyataan Prabowo

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia akan membayar sekitar Rp1,2 triliun per tahun, dalam skema pelunasan utang kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Hal tersebut disampaikan Prabowo setelah meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (4/11/2025) lalu.

    Prabowo menyatakan bahwa salah satu sumber pendanaan utang tersebut akan bersumber dari uang hasil rampasan korupsi. Dia lantas berujar bahwa pemerintah tak akan memberikan kesempatan lagi bagi para koruptor untuk kembali mencari celah dalam keuangan negara demi keuntungan pribadi.

    “Jadi saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” tutur Prabowo.

  • Purbaya Ingin Terlibat Soal Nego Utang Kereta Cepat Whoosh ke China

    Purbaya Ingin Terlibat Soal Nego Utang Kereta Cepat Whoosh ke China

    Bisnis.com, SURABAYA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berharap bisa ikut terlibat dalam rencana negosiasi pembayaran utang Kereta Cepat Whoosh antara Indonesia dengan Pemerintah China.

    Pemerintah saat ini juga tengah merencanakan untuk mengirim tim negosiasi yang telah ditunjuk untuk mengurus perihal rencana restrukturisasi skema pembayaran utang pembangunan Kereta Cepat Whoosh tersebut ke China.

    Purbaya yang merupakan mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini juga berharap dirinya turut serta dilibatkan dalam pembicaraan dengan Pemerintah China dan perusahaan-perusahaan mitra yang tergabung dalam Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

    “Tapi nanti akan diskusikan dan mungkin Indonesia akan kirim tim ke China lagi kan, untuk diskusi seperti apa nanti pembayaran [utang Whoosh] persisnya. Kalau itu saya diajak biar saya tahu diskusinya seperti apa nanti,” ucap Purbaya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (10/11/2025) malam.

    Dirinya juga angkat bicara mengenai rencana yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto untuk menggunakan dana sitaan dari para koruptor dalam rangka pembayaran utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.

    Purbaya menjelaskan, pemerintah saat ini masih berdiskusi lebih lanjut mengenai rencana penggunaan harta pengembalian atas hasil tindak pidana korupsi tersebut. Saat ini, rencana tersebut menurutnya masih baru dalam bentuk garis besar semata.

    “Masih didiskusikan, masih didiskusikan, nanti detailnya. Itu masih yang ada adalah masih garis-garis besarnya,” katanya.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia akan membayar sekitar Rp1,2 triliun per tahun, dalam skema pelunasan utang kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Hal tersebut disampaikan Prabowo setelah meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (4/11/2025) lalu.

    Prabowo menyatakan bahwa salah satu sumber pendanaan utang tersebut akan bersumber dari uang hasil rampasan korupsi. Dia lantas berujar bahwa pemerintah tak akan memberikan kesempatan lagi bagi para koruptor untuk kembali mencari celah dalam keuangan negara demi keuntungan pribadi.

    “Jadi saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” tutur Prabowo.

  • Prabowo Bakal Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara dari Koruptor, Purbaya: Masih Didiskusikan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 November 2025

    Prabowo Bakal Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara dari Koruptor, Purbaya: Masih Didiskusikan Surabaya 10 November 2025

    Prabowo Bakal Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara dari Koruptor, Purbaya: Masih Didiskusikan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merespons rencana Presiden Prabowo Subianto menggunakan uang pengembalian dari koruptor untuk membayar utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh.
    Purbaya mengatakan, pemerintah masih mendiskusikan rencana penggunaan uang sitaan dari koruptor tersebut.
    “Masih didiskusikan, masih didiskusikan nanti detailnya. Itu yang ada adalah masih garis-garis besarnya,” kata Purbaya ketika berada di Universitas Airlangga (Unair), Senin (10/11/2025).
    Selain itu, kata Purbaya, pemerintah juga tengah merencanakan untuk mengirim sebuah tim ke China. Dengan tujuan, berdiskusi mengenai konsep pembayaran utang
    Whoosh
    .
    “Tapi nanti akan diskusikan dan mungkin Indonesia akan kirim tim ke China lagi kan, untuk diskusi seperti apa nanti pembayaran persisnya,” ujarnya.
    “Kalau itu saya diajak biar saya tahu diskusinya seperti apa nanti,” tambahnya.
    Diberitakan sebelumnya, Presiden
    Prabowo Subianto
    menyebut bakal menggunakan uang negara hasil pengembalian dari para koruptor untuk membayar utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh.
    Hal itu disampaikan Prabowo saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
    “Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi, saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” ujar Prabowo.
    Selain itu, Kepala Negara menyinggung bahwa semua uang yang dipakai negara untuk kepentingan rakyat berasal dari pajak yang dibayarkan rakyat.
    Prabowo lantas menjelaskan bahwa pemerintah selama ini juga memberikan subsidi harga tiket kereta kepada masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab menghadirkan transportasi murah.
    “Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. makanya kita harus mencegah semua kebocoran,” kata Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menjajal Lima Menit Tambahan di Stasiun Karet – BNI City

    Menjajal Lima Menit Tambahan di Stasiun Karet – BNI City

    Bisnis.com, JAKARTA — Hiruk pikuk pengguna KRL yang biasa naik dan turun di Stasiun Karet nantinya akan sedikit berbeda. Bukan karena jadwal kereta berubah, tapi karena butuh jalan kaki lebih lama yaitu sekitar lima menit, menyusuri 340 meter peron menuju Stasiun BNI City.

    Fasilitas penghubung antara kedua stasiun itu sebenarnya sudah rampung. Peron telah diperpanjang, gerbang tiket elektronik sudah terpasang, dan jalur pejalan kaki pun terlihat siap digunakan.

    Berdasarkan pantauan Bisnis pada Senin (10/11/2025) siang, pagar di kedua sisi peron penghubung telah tertutup rapat.

    Meskipun saat ini seluruh peron Stasiun Karet belum tertutup pagar sepenuhnya, para penumpang nantinya harus menata ulang waktu yang dibutuhkan menuju BNI City agar tidak tertinggal kereta. 

    Potret peron penghubung Stasiun Karet dengan BNI City arah Manggarai yang sudah dipasang pagar, Senin (10/11/2025) / BISNIS- Annasa Rizki Kamalina.

    “Katanya nanti semua diarahkan ke BNI City, tapi sekarang belum bisa lewat. Ya, paling nanti tambah jalan [kaki] sedikit,” ujar Andra, 29 tahun, karyawan yang setiap hari menempuh rute Depok–Karet untuk bekerja di kawasan Thamrin.

    Bisnis mencoba menyusuri peron penghubung dua stasiun tersebut. Waktu tempuh dari pintu masuk Stasiun Karet ke BNI City memakan sekitar 5 menit dengan berjalan santai. Jarak itu mungkin tak terasa jauh, tapi cukup untuk membuat napas sedikit tersengal bila harus mengejar jadwal kereta di bawah panas matahari siang.

    Di peron Karet sendiri, penumpang diimbau tidak menempati gerbong pertama dan kedua karena peron di bagian itu tidak lagi bisa digunakan usai dipagari. Mereka disarankan bergeser ke gerbong ketiga agar bisa turun dengan aman.

    Rencana Integrasi Stasiun Karet-BNI City

    Integrasi dua stasiun ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperluas konektivitas transportasi di pusat Jakarta. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan, Stasiun Karet tidak akan ditutup total, melainkan disambungkan langsung ke Stasiun BNI City.

    “Tidak ditutup, hanya disambungkan,” ujarnya dalam Media Briefing, Selasa (30/9/2025).

    BNI City sendiri memang lebih modern. Peronnya lebar, gerbang tiketnya lima buah yakni empat untuk umum dan satu khusus kereta bandara. Setiap rangkaian KRL bisa berhenti penuh di sana, berbeda dengan Karet yang sebagian peronnya masih pendek.

    Wajah muka Stasiun BNI City / BISNIS – Annasa Rizki Kamalina

    Namun, perubahan tak selalu tanpa kompromi. Bagi sebagian penumpang, integrasi berarti perjalanan yang sedikit lebih jauh dari biasanya.

    “Kalau nanti lewat BNI City, mungkin lebih nyaman, cuma ya tambah jalan juga. Lima menit sih enggak apa-apa, asal enggak kehujanan,” kata Dita, pegawai swasta yang saban hari menumpang KRL arah Bogor.

    Uji coba penghubung antara Karet dan BNI City dijadwalkan dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah terus memantau arus penumpang terlebih dahulu sebelum membuka akses penuh.

    Salah satu rencana tambahan adalah membuka pintu masuk Stasiun Karet dari arah Pasar Tanah Abang, agar calon penumpang tak perlu lagi menyeberangi rel.