kab/kota: Tanah Abang

  • SOSOK Bikin Resah Jukir Liar Pasar Tanah Abang Ditangkap Polisi, Pengunjung Digetok Bayar Rp60 Ribu

    SOSOK Bikin Resah Jukir Liar Pasar Tanah Abang Ditangkap Polisi, Pengunjung Digetok Bayar Rp60 Ribu

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pihak kepolisian berhasil menangkap seorang juru parkir (jukir) liar yang beraksi mematok tarif tinggi ke pengunjung yang parkir di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Kabar penangkapan jukir liar itu diinformasikan akun Instagram @warungjurnalis, pada Rabu (16/4/2025).

    Dalam video tersebut, tampak juru parkir liar tersebut sempat menolak saat akan ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Jukir liar itu tampak dikawal tiga orang polisi berpakaian bebas.

    Kabar penangkapan jukir liar ini pun turut dikonfirmasi Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki.

    “Sudah diamankan,” kata Haris Akhmat Basuki dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/4/2025). 

    Haris belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait penangkapan tersebut.

    Namun, ia membenarkan bahwa pelaku sempat mematok tarif parkir sebesar Rp 60.000 untuk kendaraan mobil.

    Dishub DKI mengaku kecolongan terkait adanya parkir liar di kawasan Tanah Abang. Pengunjung digetok harga tinggi oleh juru parkir liar Rp60 ribu.

    “Benar demikian tarif yang dipatok,” ucap Haris.

    Diberitakan sebelumnya, pengalaman tak mengenakan dialami oleh warga bernama Tata Julia Permana (26). 

    Dalam video yang beredar, wanita ini mengaku datang bersama temannya menggunakan kendaraan.

    Begitu tiba di kawasan Pasar Tanah Abang, wanita itu mengaku diarahkan seorang juru parkir untuk parkir di pinggir jalan.

    Setelah wanita itu memarkirkan kendaraannya, sang juru parkir kemudian datang menghampiri dan meminta bayaran di muka.

    “Dengernya cuma Rp10 ribu, pas ngasih uang Rp5.000 dua lembar, ternyata dia minta Rp60 ribu. Hahh! Kata dia parkir di pinggir jalan semuanya Rp60 ribu,” ucap wanita itu dalam video tersebut dikutip Selasa (15/4/2025).

    Meski mengaku syok namun wanita itu akhirnya hanya pasrah dan memberikan uang Rp60 ribu yang diminta juru parkir liat tersebut.

    “Tahu gitu gua parkir di gedung parkir, daripada parkir di pinggir jalan bayar Rp60 ribu,” kata dia.

    Menanggapi video viral tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku kecolongan.

    Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

    Syafrin berdalih, jajarannya sudah berupaya maksimal untuk mengantisipasi parkir liar dengan melakukan operasi penertiban.

    “Tapi kembali bahwa pada saat petugas tidak ada di lokasi setelah ditertibkan, petugas kembali ke pos, itu terjadi yang namanya timbul 1-2 orang untuk melakukan pengaturan,” kata Syafrin.

    Anak buah Gubernur Pramono Anung ini pun mengaku sudah berkali-kali memberi imbauan kepada masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraannya di parkir liar.

    Namun, imbauan itu kerap tak diindahkan oleh masyarakat yang lebih memilih parkir liar lantaran lebih mudah keluar-masuk dengan posisi di pinggir jalan.

    “Beberapa kali saya mengimbau kepada masyarakat untuk pertama, jangan parkir di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan parkir atau dilarang parkir,” tuturnya.

    “Hanya saja masyarakat kita begitu melihat ada juru parkir liar seolah-olah di sana boleh parkir,” tambahnya menjelaskan.

    (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jukir Liar Tanah Abang Diserahkan ke Dinsos, Polisi: Tak Ada Unsur Pidana
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 April 2025

    Jukir Liar Tanah Abang Diserahkan ke Dinsos, Polisi: Tak Ada Unsur Pidana Megapolitan 16 April 2025

    Jukir Liar Tanah Abang Diserahkan ke Dinsos, Polisi: Tak Ada Unsur Pidana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polsek Tanah Abang telah menyerahkan seorang
    juru parkir liar
    yang mematok tarif parkir kendaraan di
    Pasar Tanah Abang
    , Jakarta Pusat, kepada Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
    Penyerahan ini dilakukan setelah kepolisian menilai bahwa tindakan tersebut tidak memenuhi unsur pidana.
    “Kami sudah kasih ke dinas sosial, sudah kami limpahkan ke dinas sosial kemarin ya,” ujar Kepala Unit Reskrim Polsek Tanah Abang Komisaris Martua Malau, saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
    Alasan pelimpahan ini didasarkan pada pengakuan warga bernama
    Tata Julia Permana
    (26) yang mengalami kejadian tidak menyenangkan saat berkunjung ke Pasar Tanah Abang.
    Tata mengungkapkan pengalamannya melalui media sosial, yang kemudian menjadi viral.
    “Enggak, dia kan bukan perbuatan pidana, itu kan yang menangani Dinas Perhubungan lah ya. Perparkiran,” tegas  Martua.
    Setelah penangkapan, polisi sempat mengundang Tata sebagai korban ke Polsek Tanah Abang. Namun, ia tidak hadir.
    “Ya sudah, kami data orang tersebut. Tapi, untuk tindak lanjutnya, kami telusuri. Enggak ada tindak pidana yang dilakukan karena korban juga enggak melapor,” ujar Martua.
    Sebelumnya, Tata mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan saat mengunjungi Pasar Tanah Abang untuk pertama kalinya pada Sabtu (12/4/2025).
    Ia dikenakan tarif parkir liar sebesar Rp 60.000 untuk mobilnya.
    “Benar, Rp 60.000, tapi enggak apa-apa, bukan rezeki saya. Berarti Tuhan menitipkan saja buat abangnya,” kata Tata pada Selasa (15/4/2025).
    Tata, yang datang bersama temannya, mengaku mengikuti arahan di Google Maps dan tidak mengetahui lokasi parkir resmi.
    Ia pun terpaksa mengikuti petunjuk seorang pria yang ternyata adalah juru parkir liar.
    “Di situ ada abang-abang langsung mengarahkan masuk parkir. Karena ketidaktahuan saya, saya langsung ikuti arahan abangnya. Di situ parkir juga di pinggir jalan trotoar banyak,” ujarnya.
    Tata tidak mengingat di blok mana ia memarkirkan kendaraannya di Pasar Tanah Abang, namun ia terkejut saat mengetahui tarif parkir yang dikenakan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jukir Getok Tarif Parkir Rp 60 Ribu di Tanah Abang Diringkus Polisi

    Jukir Getok Tarif Parkir Rp 60 Ribu di Tanah Abang Diringkus Polisi

    Jakarta

    Video penangkapan seorang pria di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus), beredar di media sosial. Pria itu merupakan juru parkir (jukir) yang kerap menggetok harga.

    Dalam video yang dilihat, Rabu (16/4/2025), pria tersebut tampak digelandang oleh sejumlah orang berpakaian preman. Disebutkan bahwa jukir tersebut kerap menggetok harga parkir sebesar Rp 60 ribu.

    Pria tersebut segera diringkus dan dibawa oleh sejumlah orang tersebut. Dia diringkus tanpa melakukan perlawanan.

    Dikonfirmasi, Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki membenarkan kejadian itu. Polisi juga membenarkan pria yang ditangkap merupakan jukir yang kerap mematok tarif parkir sebesar Rp 60 ribu.

    “Benar demikian tarif yang dipatok,” ungkapnya.

    Haris menyebut saat ini pelaku sudah diamankan pihak kepolisian. Namun, dia belum menjelaskan terkait kronologi kejadian tersebut.

    (rdh/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kecelakaan Hari Ini di Jakarta: Jalan Tol Cawang Berubah Menjadi Berapi, Mobil Tiba-tiba Terbakar

    Kecelakaan Hari Ini di Jakarta: Jalan Tol Cawang Berubah Menjadi Berapi, Mobil Tiba-tiba Terbakar

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kejadian mengerikan terjadi di Jalan Tol Dalam Kota, Tebet, Jakarta Selatan yang mengarah ke Cawang, mobil tiba-tiba dipenuhi api.

    Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (15/4/2025) malam.

    Berdasarkan laporan dari akun X TMC Polda Metro Jaya, sebuah mobil Honda HR-V tiba-tiba terbakar di bahu jalan Tol Dalam Kota.

    Peristiwa ini dilaporkan terjadi di KM 03+400 arah Cawang.

    Pihak kepolisian dan Jasa Marga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung sigap memberikan penanganan.

    “20.45 Sebuah mobil terbakar di bahu jalan Ruas Tol Dalam Kota depan RS Tebet arah Cawang dan saat ini sedang dalam penanganan petugas Kepolisian Sat PJR Dit Lantas PMJ dan petugas Pemadam Kebakaran,” tulis pernyataan akun X TMC Polda Metro Jaya dikutip TribunJakarta, Rabu (16/4/2025).

    Akibat kebakaran mobil tersebut, situasi arus lalu-lintas di ruas Tol Dalam Kota arah Cawang terjadi perlambatan.

    “Diimbau kepada pengendara untuk berhati-hati ketika melintas dan jaga jarak aman kendaraan anda,” tulis keterangan akun TMC Polda Metro Jaya.

    Dishub DKI mengaku kecolongan terkait adanya parkir liar di kawasan Tanah Abang. Pengunjung digetok harga tinggi oleh juru parkir liar Rp60 ribu.

    Dalam rekaman video yang diunggah, terlihat api berkobar menyelimuti mobil berwarna hitam tersebut.

    Api dengan cepat merambat hingga melalap seluruh bagian kendaraan. 

    Api yang begitu besar membuat arus lalu lintas di lokasi kejadian sempat tersendat.

    Petugas dari kepolisian yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) langsung menyemprotkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ke arah kendaraan yang terbakar.

    Tak lama kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan segera berupaya memadamkan api yang melahap kendaraan.

    Tampak juga beberapa petugas lain mengatur arus lalu lintas karena terjadi kemacetan akibat insiden tersebut.

    Kasat Polisi Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya Kompol Dhanar mengatakan, terdapat empat orang di dalam kendaraan Honda HR-V,

    Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    “Nihil korban jiwa. Cuma sekarang masih syok. Nanti kami antar ke kediaman korban,” kata Dhanar dikutip dari Kompas.com.

    (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bukan Kriminal Biasa, DPR Minta Pabrik Uang Palsu Bogor Diusut Tuntas!

    Bukan Kriminal Biasa, DPR Minta Pabrik Uang Palsu Bogor Diusut Tuntas!

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi III DPR meminta Polri mengusut tuntas kasus pabrik uang palsu di Perumahan Griya Melati 1, RT 03/RW 13, Kelurahan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. Kemunculan uang palsu menjadi ancaman serius bagi negara. 

    Anggota Komisi III DPR Abdullah mengatakan kasus pabrik uang palsu tersebut bukan tindakan kriminal biasa karena berdampak serius terhadap sistem keuangan negara.

    “Dampaknya nyata, kerugian ekonomi, menurunnya kepercayaan publik terhadap uang rupiah, serta ancaman terhadap transaksi perdagangan harian masyarakat kecil yang sering menjadi korban karena minimnya alat deteksi keaslian uang,” ujar Abdullah kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

    Menurut Abdullah, penggerebekan pabrik uang palsu oleh polisi Bersama TNI di Bogor membuka mata masyarakat bahwa ancaman terhadap stabilitas ekonomi tidak hanya datang dari krisis global, tetapi juga dari kejahatan terorganisir yang bergerak di dalam negeri. 

    Karena itu, kata dia, negara tidak boleh kalah dengan melakukan penanganan secara tegas, transparan, profesional serta tuntas.

    “Jadi ini yang banyak dirugikan adalah masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih banyak pakai uang cash. Termasuk kelompok pekerja menengah, seperti kasir-kasir minimarket,” tandas Abdullah.

    Abdullah mengungkapkan kasus penggerebekan pabrik uang palsu tersebut menyingkap dua hal penting, yakni lemahnya deteksi dini di masyarakat dan celah dalam sistem pengawasan transaksi tunai. Menurut Abdullah, era digital semestinya dapat membantu menekan peredaran uang palsu, tetapi kenyataannya uang tunai masih dominan, terutama di daerah-daerah. 

    “Maka, digitalisasi sistem pembayaran juga harus terus diperluas, disertai proteksi data dan keamanan siber yang kuat. Pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah strategis menghadapi maraknya kasus ini,” imbuh dia. 

    Selain penguatan pengawasan dan penegakan hukum, kata dia, pemerintah juga harus memperkuat edukasi dan literasi terkait ancaman peredaran uang palsu. Termasuk, kata dia, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ciri-ciri uang asli dan langkah yang harus diambil jika menemukan uang palsu.

    “Bank Indonesia juga harus terus memperbarui fitur keamanan uang kertas dan melakukan edukasi masif kepada publik. Tidak semua masyarakat memahami atau mampu mengenali ciri uang asli,” ucap Abdullah.

    Abdullah pun meminta pemerintah untuk berkolaborasi dengan lembaga keuangan demi memperkuat sistem deteksi uang palsu di perbankan dan lembaga keuangan lainnya guna mencegah peredaran yang lebih luas. Dia mengingatkan agar negara tidak boleh kalah dengan kelompok pemalsu uang menggerogoti sendi ekonomi bangsa. 

    “Pemerintah harus menjadikan setiap kasus pemalsuan uang sebagai urgensi nasional. Karena di balik selembar uang palsu, ada kepercayaan publik yang ternoda, ada pedagang kecil dan rakyat yang dirugikan, serta ada stabilitas ekonomi yang dipertaruhkan,” pungkas Abdullah.

    Diketahui, polisi bersama Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal) berhasil mengungkap sindikat produksi uang palsu di sebuah rumah di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor. 

    Terbongkarnya pabrik uang palsu tersebut berawal dari temuan tas yang tertinggal di KRL Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (7/4/2025). Setelah dilakukan investigasi, pabrik uang palsu itu akhirnya digerebek pada Rabu (9/4/2025). 

    Polres Metro Tanah Abang telah menetapkan delapan tersangka sebagai pelaku yang memproduksi hingga menjual uang palsu tersebut. Polisi menyita barang bukti berupa 23.000 lembar lebih uang palsu dengan total nilai Rp 2,3 miliar. Sebanya Rp 1,3 miliar di antaranya sudah siap edar. 

    Penggerebekan pabrik uang palsu ini bukanlah insiden yang pertama kali. Wilayah Bogor sudah beberapa kali menjadi lokasi produksi uang palsu, termasuk mata uang asing seperti dolar dan euro.

  • Pelaku Pelecehan Seks di St Tanah Abang Diciduk Usai Terdeteksi Video Analitik

    Pelaku Pelecehan Seks di St Tanah Abang Diciduk Usai Terdeteksi Video Analitik

    Jakarta

    Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Broer Rizal mengatakan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang yang sempat viral beberapa waktu lalu telah ditangkap. Penangkapan berhasil dilakukan setelah pelaku terdeteksi lewat video analitik yang dipasang KAI pada 84 stasiun.

    “Karena dari 84 stasiun yang ada di wilayah Jabodetabek sudah kami pasang semua CCTV dengan video analitik sehingga di manapun TO itu bergerak di wilayah stasiun kami tentu akan termonitor dan kami bisa lakukan penangkapan,” tutur Rizal di kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).

    Rizal menjelaskan, awal mulanya pelaku ditetapkan menjadi target operasi dalam sistem. Setelah pelaku berhasil diidentifikasi lewat video analitik pada waktu dan lokasi yang akurat, petugas monitor akan memberitahu petugas lapangan untuk menangkap.

    “Begitu si TO (target operasi) kami input dalam video analitik kami yang kemudian dimonitor oleh tugas dalam 24 jam. Begitu ada notifikasi pelaku di satu titik, di satu stasiun, petugas yang ada di CCR (Central Control Room) yang tugasnya memang memonitor, dia akan menginformasikan ke petugas yang ada di lapangan,” tutur Rizal.

    Petugas pengamanan tertutup (Pamtup) akan mengikuti arahan dari CCR untuk menangkap pelaku. CCR akan memberikan informasi kepada pamtup di mana titik lokasi pelaku berada saat menggunakan KRL.

    “Kami punya teman-teman pamtup (pengamanan tertutup) yang tersebar di semua stasiun, di mana mereka akan mendapatkan info dari CCR yang kemudian begitu mendapatkan informasi adanya TO di satu stasiun kami langsung melakukan penangkapan,” tutur Rizal.

    “Jadi dia kemarin ketangkap di relasi Rangkasbitung sampai Tanah Abang. Jadi di stasiun yang berbeda,” kata Rizal

    “Sudah, sudah diserahkan ke pihak kepolisian dan sudah dilaporkan dan juga oleh si korban (dilaporkan) kemarin malam,” tambahnya.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • KAI Tangkap Pelaku Pelecehan Viral di St Tanah Abang, Langsung di-Blacklist

    KAI Tangkap Pelaku Pelecehan Viral di St Tanah Abang, Langsung di-Blacklist

    Jakarta

    Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Broer Rizal mengatakan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang yang sempat viral kini telah ditangkap. Pelaku teridentifikasi melalui video analitik yang dipasang KAI pada 84 stasiun.

    “Kemarin yang sempat viral kejadian di Tanah Abang, di mana dari kejadian tersebut kami tracing, kemudian kami dapatkan identifikasi si pelaku, kemudian kami jadikan TO (Target Operasi),” tutur Rizal di kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).

    “Kemarin tanggal 14 pelaku tertangkap. Pelaku tertangkap karena tertangkap di video analitik,” tambahnya

    Pelaku tertangkap pada stasiun yang berbeda saat kejadian pelecehan berlangsung. Rizal mengatakan pelaku berhasil ditangkap di salah satu stasiun relasi Rangkasbitung-Tanah Abang.

    “Jadi dia kemarin ketangkap di relasi Rangkasbitung sampai Tanah Abang. Jadi di stasiun yang berbeda,” kata Rizal

    “Sudah, sudah diserahkan ke pihak polisian dan sudah dilaporkan dan juga oleh si korban (dilaporkan) kemarin malam,” tambahnya.

    “Jadi karena orang tersebut sudah masuk dalam database kami sebagai orang yang ter-blacklist, begitu dia kelihatan masuk di stasiun kami, kami akan langsung usir dan tidak izinkan mereka untuk naik,” ujar Rizal.

    Diketahui peristiwa pelecehan seksual tersebut viral di media sosial. Penumpang perempuan korban pelecehan pelaku menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sopir taksi online yang ditumpanginya.

    KAI Commuter menyebutkan telah menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di area Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2025. Setelah menerima laporan, petugas segera melakukan pencarian di lokasi kejadian, namun terduga pelaku tidak ditemukan dan korban telah meninggalkan stasiun.

    “Laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan penelusuran melalui sistem CCTV analytic untuk melacak terduga pelaku,” kata Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, dalam keterangannya.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 5 Kasus Uang Palsu Terbesar dan Paling Menghebohkan di Indonesia

    5 Kasus Uang Palsu Terbesar dan Paling Menghebohkan di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Peredaran uang palsu bukan sekadar kejahatan ekonomi biasa, melainkan juga ancaman serius terhadap stabilitas keuangan nasional.

    Sejumlah kasus besar terkait produksi dan peredaran uang palsu pernah menghebohkan publik Indonesia. Tak hanya karena jumlah uang yang fantastis, tetapi juga karena lokasi yang tak terduga hingga keterlibatan figur publik.

    Berikut deretan pengungkapan kasus uang palsu terbesar dan paling mencengangkan yang pernah terjadi di Indonesia:

    Kasus Uang Palsu yang Menggemparkan

    1. Penggerebekan pabrik uang palsu di Bogor (April 2025)

    Kasus ini menyita perhatian setelah polisi membongkar sebuah rumah di kawasan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, yang dijadikan sebagai pabrik uang palsu. Pengungkapan berawal dari temuan tas misterius berisi tumpukan uang palsu di salah satu gerbong KRL jurusan Tanah Abang.

    Dari penyelidikan, diketahui rumah tersebut telah memproduksi lebih dari 23.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, dengan total nominal mencapai Rp 2,3 miliar, serta beberapa lembar dolar AS palsu pecahan USD 100. Polisi menangkap delapan tersangka dengan peran berbeda, mulai dari pencetak, pengedar, hingga perantara antar kota.

    2. Skandal uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar (Desember 2024)

    Salah satu kasus paling menggemparkan terjadi di lingkungan akademik, tepatnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Seorang pejabat kampus yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan ditangkap karena diduga menjalankan sindikat uang palsu dari dalam institusi pendidikan.

    Fasilitas kampus digunakan sebagai tempat penyimpanan dan produksi uang palsu yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah, meskipun sebagian besar belum sempat diedarkan.

    Kasus ini menyoroti lemahnya sistem pengawasan, bahkan di lembaga pendidikan tinggi. Masyarakat pun diimbau untuk selalu memeriksa keaslian uang menggunakan metode 3D, dilihat, diraba, diterawang.

    3. Sindikat pengedar uang palsu Rp 15 triliun di Pandeglang (Juli 2023)

    Di Pandeglang, Banten, lima orang ditangkap karena menjadi bagian dari sindikat pengedar uang palsu dengan nilai fantastis mencapai Rp15 triliun. Ini menjadi salah satu kasus terbesar dalam sejarah penanganan uang palsu di Indonesia.

    Menurut Kapolres Pandeglang saat itu, uang tersebut belum seluruhnya dicetak dalam bentuk fisik, namun telah direncanakan untuk diproduksi dan diedarkan. Modusnya, Rp 1 juta uang palsu dijual dengan imbalan Rp 200 ribu uang asli. Sindikat ini menyasar masyarakat awam yang tergiur dengan keuntungan cepat.

    4. Mantan aktris Sekar Arum Widara (April 2025)

    Awal April 2025, publik dikejutkan dengan penangkapan Sekar Arum Widara, mantan artis drama kolosal, karena diduga terlibat dalam peredaran uang palsu. Ia ditangkap setelah kedapatan berbelanja menggunakan uang palsu pecahan Rp 100.000 di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

    Dari penangkapan itu, polisi menyita uang palsu senilai Rp 223,5 juta. Sekar diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar yang lebih luas. Kasus ini memicu keprihatinan publik karena melibatkan figur yang pernah dikenal luas oleh masyarakat.

    5. Temuan dan pemusnahan uang palsu di Jawa Barat (2019–2024)

    Bank Indonesia kantor perwakilan Jawa Barat mencatat, selama periode 2019 hingga Juli 2024, telah ditemukan dan dimusnahkan sebanyak 93.967 lembar uang palsu dari hasil laporan masyarakat dan investigasi. Total nilai uang palsu yang diamankan mencapai Rp 7,1 miliar.

    Mayoritas uang palsu merupakan pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. Fakta ini menunjukkan bahwa peredaran uang palsu masih tinggi dan menyebar luas. BI terus mengedukasi masyarakat agar lebih jeli membedakan uang asli dan palsu.

    Deretan kasus uang palsu di atas menunjukkan bahwa kejahatan uang palsu terus berkembang dan melibatkan berbagai kalangan, dari masyarakat umum, akademisi, hingga selebritas. Modus yang digunakan juga makin canggih seiring perkembangan teknologi percetakan dan distribusi.

  • Polisi dalami jaringan uang palsu yang diedarkan mantan artis kolosal

    Polisi dalami jaringan uang palsu yang diedarkan mantan artis kolosal

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian masih mendalami jaringan uang palsu yang diedarkan mantan artis drama kolosal, Sekar Arum Widara (41) senilai Rp223 juta di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Kemang, Mampang.

    “Jadi, kalau menurut keterangan dia, dia dapat dari temannya. Temannya ini yang harus kita cari, apakah dia mendapatkan itu ataukah dia mencetak, dan lain-lain. Harus kita dalami dan kembangkan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Nurma menyebut pihaknya saat ini masih memburu orang yang merupakan satu jaringan dari peredaran uang palsu tersebut.

    Selain itu, pihaknya juga akan mendalami apakah jaringan ini juga serupa dengan kasus di Jakarta Pusat yang diungkap Polsek Tanah Abang pada Kamis (10/4) lalu.

    “(Apakah satu jaringan di Jakpus), kita melakukan pengembangan tentunya ya. Jadi, jaringan-jaringan ini jelas kita pertanyakan juga ya,” ucapnya.

    Polres Jaksel juga akan memeriksa suami siri Sekar, AD yang turut diamankan di tempat kejadian perkara (TKP) apakah terlibat dalam peredaran uang palsu tersebut.

    Transaksi uang tunai belanja Sekar sempat ditolak dua kali untuk mengelabui petugas kasir saat melakukan pembayaran tunai.

    Polres Metro Jakarta Selatan menangkap mantan artis drama kolosal, Sekar Arum Widara (41) karena diduga edarkan uang palsu Rp223 juta di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Kemang, Mampang pada Rabu (2/4) sekitar pukul 21.00 WIB.

    Laporan tertuang dalam LP/A/08 /IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/POLDA METRO JAYA.

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 26 ayat 2 dan 3 Jo 36 ayat 2 dan 3 UU RI No. 7 tahun 2011 tentang Mata Uang dan atau Pasal 244 KUHP dan atau 245 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Viral Pengunjung Tanah Abang ‘Digetok’ Parkir Liar Rp60 Ribu, Kadishub DKI Buka Suara

    Viral Pengunjung Tanah Abang ‘Digetok’ Parkir Liar Rp60 Ribu, Kadishub DKI Buka Suara

    PIKIRAN RAKYAT – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengeklaim bahwa pihaknya terus melakukan penertiban terhadap pelaku pungli parkir liar di Pasar Tanah Abang Jakarta. Namun, pelaku pungli tetap beraksi ketika tidak dalam pengawasan petugas Dishub.

    “Jadi parkir liar di Tanah Abang, ini kami terus melakukan penertiban, dan termasuk mengkoordinasikan dengan rekan-rekan setempat untuk tidak ada parkir liar di sana. Tapi kembali bahwa pada saat petugas tidak ada di lokasi, setelah ditertibkan, petugas kembali ke pos, itu terjadi yang namanya timbul 1-2 orang untuk melakukan pengaturan,” kata Syafrin, Senin, 14 April 2025.

    Hal ini merespons video viral di media sosial warga mengaku diminta membayar Rp60.000 untuk parkir di pinggir jalan Pasar Tanah Abang, Jakarta.

    Dia mengatakan beberapa kali mengimbau kepada masyarakat untuk tidak parkir di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan parkir atau dilarang parkir. Pasalnya parkir di lokasi yang bukan semestinya bisa berujung pada sanksi kendaraan diderek oleh petugas.

    “Contohnya di Tanah Abang, di Tanah Abang bisa parkir langsung ke Blok A atau di beberapa lokasi yang memang di sana diperbolehkan parkir. Hanya saja masyarakat kita begitu melihat ada juru parkir liar, seolah-olah di sana boleh parkir,” kata Syafrin.

    Sebelumnya viral pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp60.000 ketika parkir kendaraan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pengakuan tersebut diunggah oleh seorang perempuan dan viral di media sosial Instagram.

    Dilihat dari akun @Jakartaterkini, seorang perempuan menceritakan pengalamannya parkir di pinggir jalan Pasar Tanah Abang Jakarta dan mesti bayar sebesar Rp60.000 untuk kendaraan mobil.

    Berdasarkan video tersebut perempuan itu mengaku sudah dalam waktu lama berada di Jakarta tetapi disebutnya baru pertama kali pergi ke pasar tersebut. Mengetahui biaya parkir mobil Rp60 ribu, dia mengaku terkejut.

    “Rp60 ribu, ya kak dipukul rata semua yang parkir dipinggir jalan juga semua Rp60 ribu,” kata perempuan tersebut, menirukan ucapan penjaga parkir.

    Sementara itu, warganet ikut menanggapi pungli tarif parkir mencapai Rp60 ribu di Tanah Abang. Beberapa meminta kepada Pemprov DKI untuk menelusuri kejadian tersebut. Sebagian yang lainnya menilai kalau pungli parkir salah satu penyebabnya sepi pengunjung di tanah Abang.

    “Mungkin ini faktornya kenapa Tanah Abang sepi lebih memilih beli online,” kata seorang pengguna.

    “Usut dong pak @pramonoanung Mungkin ini salah satu alasan Tanah Abang sepi,” kata pengguna lainnya.

    Sementara itu, pengguna lainnya menyayangkan perempuan tersebut memilih parkir bukan resmi. Namun, terdapat perdebatan bahwa parkir resmi pun tidak luput dari pungli dari orang tidak bertanggung jawab.

    “Pernah parkir di dalam, masuk bayar, entar keluar bayar lagi,” kata pengguna lain.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News