kab/kota: Tanah Abang

  • Ada Acara Silaturahride Bareng Pramono, Dishub DKI Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

    Ada Acara Silaturahride Bareng Pramono, Dishub DKI Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

    PIKIRAN RAKYAT – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memberlakukan rekayasa lalu lintas pada Sabtu, 19 April 2025 dimulai pukul 05.30 – 08.00 WIB sehubungan akan dilaksanakannya kegiatan bersepeda bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Rekayasa lalu lintas diberlakukan di 28 titik di wilayah Jaakrta untuk mendukung kelancaran acara Silaturahride with Mas Pram dalam rangka silaturahmi Idul Fitri.

    Adapun rute kegiatan bersepeda itu akan melalui jalan protokol dimulai di Balai Kota DKI Jakarta – Bundaran Patung Kuda – Bundaran Hl – Simpang Susun Semanggi – Bundaran Senayan- Simpang Susun Semanggi – Bundaran HI-Bundaran Patung Kuda – Balai Kota DKI Jakarta.

    “Dalam rangka kegiatan Silaturahide with Mas Pram akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas pada 28 simpang yang bersinggungan dengan rute,” kata Syafrin dalam keterangannya dikutip pada Jumat, 18 April 2025.

    Akan dilakukan rekayasa arus lali lintas secara situasional atau mekanisme buka- tutup di kawasan Bundaran Patung Kuda hingga Bundaran HI.

    Sementara untuk area di Bundaran HI hingga Bundaran Senayan akan mengalami pengalihan arus lalu lintas secara penuh.

    Berikut ruas jalan akan terdampak pengalihan arus lalu lintas terkait acara Silaturahride With Mas Pram.

    Segmen Bundaran Hl s.d Bundaran Senayan

    a. Simpang Jalan lmam Bonjol-Jalan Pamekasan yang mengarah ke Bundaran Hotel lndonesia;
    b. Simpang Jalan Pamekasan-Jalan Jenderal Sudirman;
    c. Simpang Jalan Galunggung-Jalan Jenderal Sudirman;
    d. Simpang Jalan Setia Budi Barat Vll- Jalan Jenderal Sudirman;
    e. Simpang Jalan Setiabudi Raya- Jalan Jenderal Sudirman;

    f. Simpang Jalan Penjernihan l- Jalan Jenderal Sudirman;
    g. Simpang Jalan Prof. Dr. Satrio- Jalan Jenderal Sudirman;
    h. Simpang Jalan Masjid Hidayatullah- Jalan Jenderal Sudirman;
    i. Simpang Jalan Gamisun- Jalan JenderalSudirman;
    j. Akses Kupingan Besar Semanggiyang mengarah ke Selatan (Bundaran Senayan);

    k. Akses Kupingan Kecil Semanggiyang mengarah ke Selatan (Bundaran Senayan);
    l. Simpang Jalan Gatot Subroto-Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Selatan;
    m. Simpang Jalan Tulodong Atas 2 (SCDB)- Jalan Jenderal Sudirman;
    n. Simpang Jalan Tulodong Atas 2 (Graha CIMB Niaga)- Jalan Jenderal Sudirman;
    o. Simpang Jalan Asia Afrika-Jalan Hang Lekir I yang mengarah ke Jalan Jenderal
    Sudirman’

    p. Simpang ialan Pintu Satu Senayan- Jalan Jenderal Sudirman;
    q. Akses Kupingan Besar Semanggi yang mengarah ke Selatan (Bundaran Hotel
    lndonesia);
    r. Akses Kupingan Kecil Semanggi yang mengarah ke Selatan (Bundaran Hotel
    lndonesia);
    s. Simpang Jalan Gatot Subroto-Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Utara;
    t. Simpang Jalan Bendungan Hilir-Jalan Jenderal Sudirman;

    u. Simpang Jalan Habib Usman Mufti- Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Utara;
    v. Simpang Jalan Karet Pasar Baru Timur 5- Jalan Jenderal Sudirman;
    w. Simpang Jalan R.M Magono Djojohadikoesoemo- Jalan Jenderal Sudirman;
    x. Simpang Jalan Kota Bumi- Jalan Jenderal Sudirman;
    y. Simpang Jalan Baturaja- Jalan Jenderal Sudirman;

    Dishub DKI menyiapkan alternatif Jalan guna menghindari potensi kemacetan, berikut informasinya.

    A. Arah dari Utara (Sarinah) menuju Selatan (Blok M) dapat melalui jalan M.H Thamrin-Jalan lmam Bonjol-Jalan Rasuna Said-Jalan Kapten Tendean- Jalan Wolter Mong insid i-Jalan Trunojoyo.

    B. Lalu Lintas dari Jalan Teluk Betung menuju Timur (Menteng) dapat melalui Jalan Jenderal Sudirman-Jalan M.H Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat-Berputar di Putaran selatan-selatan Jalan Medan Merdeka Barat-Jalan M.H Thamrin-Jalan lmam Bonjol

    C. Lalu lintas dariTimur (Menteng) menuju ke Barat ffanah Abang) dapat menggunakan Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Wahid Hasyim-Jalan Mas Mansyur

    D. Lalu Lintas dari Barat (Stasiun Karet) menuju Barat (Manggarai) dapat melalui Jalan R. M Margono Djojohadikoesoemo-Jalan Galunggung-Jalan Sultan Agung

    E. Lalu lintas dari arah Timur (Manggarai) menuju ke Barat (Tanah Abang) dapat menggunakan Jalan Sultan Agung-Jalan Galunggung-Jalan Karet Pasar Baru Timur lll-Jalan Karet Pasar Baru Timur ll-Jalan R.M Margono Djojohadikoesoemo

    F. Lalu Lintas dari Utara (Tanah Abang) menuju ke Tímur (Kampung Melayu) dapat menggunakan Jalan Mas MansyurJalan Prof. Dr. Satrio atau JLNT Satrio-Jalan Casablanca Raya-Jalan K.H Abdulah Syafei

    G. Lalu Lintas dari Timur (Kampung Melayu) menuju ke Utara (Tanah Abang) dapat menggunakan Jalan KH. Abdulah Syafei-Jalan Casablanca Raya-JLNT Dr. Satrio atau Jalan Dr. Satrio-Jalan Mas Mansyur

    H. Lalu lintas dari arah Barat (Slip¡) menuju Timur (Cawang) dapat menggunakan Jalan Gatot Subroto-Simpang Semanggi-Jalan S. Parman.

    I. Lalu lintas dari arah Timur (Cawang) menuju Barat (Slipi) dapat menggunakan Jalan Gatot Subroto-Simpang Semanggi-Jalan S. Parman- dst;

    J. Lalu Lintas dari arah Jalan Senopati atau Jalan Pattimura menuju Ke Gelora Bung Karno dapat menggunakan Jalan Hang Lekir 1-Jalan Hang Tuah Raya-Jalan Hang Lekir lV-Jalan Hang Lekir 2-Jalan Hang Lekir 1-jalan Asia Afrika-Jalan Gerbang Pemuda

    K. Lalu Lintas dari Gelora Bung Karno menuju ke Selatan (Blok M) dapat menggunakan jalan Gerbang Pemuda-Jalan Asia Afrika-Jalan Hang Lekir 1-Jalan Hang Tuah Raya- Jalan Raden Patah ll-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Panglima Polim

    Sementara itu operasional Transjakarta yang bersinggungan dengan rute Silaturahride with Mas Pram berlaku normal, saat rombongan peleton melintas di Bundaran Patung Kuda, Bundaran HI dan Bundaran Senayan dilakukan penyesuaian secara situasional oleh petugas pengatur lalu lintas.

    “Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan dijalan,” ujar Syafrin.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ketua Komisi A DPRD Sepakat Pejabat di Pemprov DKI Harus Berasal dari Internal

    Ketua Komisi A DPRD Sepakat Pejabat di Pemprov DKI Harus Berasal dari Internal

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua sepakat bahwa sudah seharusnya pejabat di Pemprov DKI Jakarta, khususnya untuk Eselon II dan I cukup berasal dari internal.

    Dikatakannya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung juga sudah menegaskan agar mereka yang menempati jabatan Eselon II dan I cukup berasal dari lingkungan dalam Pemprov DKI.

    “Pak Gubernur ingin orang-orang yang memimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jakarta itu bukan impor,” kata Inggard, saat acara diskusi bersama Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, di Gedung Gondangdia Lama, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025) malam.

    “Sehingga, tentu pejabat-pejabat yang kemarin kita impor harus dilakukan re-ekspor lagi,” tambahnya.

    Dalam diskusi yang mengusung tema “Mengawal 100 Hari Kerja Mas Pram dan Bang Doel: Mewujudkan Jakarta Sebagai Kota Global yang Partisipatif dan Kolaboratif” tersebut, Inggard juga mengingatkan pentingnya pengisian pejabat definitif.

    “Kita harus dukung Pak Gubernur karena punya komitmen untuk menyelesaikan pejabat-pejabat Pelaksana Tugas (Plt) dengan penjabat definitif.

    Ada 400 jabatan saat ini diisi Plt, minimal 200 itu saya harapkan bisa dituntaskan bulan ini,” ujarnya.

    Nasib beruntung jukir liar yang patok tarif Rp60 ribu ke pengunjung Pasar Tanah Abang tak ditahan polisi. Ada hal yang bikin pelaku tidak bisa ditahan polisi, kini sudah dilepas dan diberikan ke Dinas Sosial.

    Inggard menekankan, agar dalam pengisian jabatan secara definitif itu tidak ada cawe-cawe dari Legislator di Kebon Sirih untuk mengintervensi siapa yang akan ditempatkan. 

    Namun demikian, DPRD DKI memiliki fungsi pengawasan terhadap kinerja OPD atau Eksekutif.

    “Jangan ada cawe-cawe atau titipan-titipan, percayakan semua kepada Eksekutif dalam hal ini Pak Gubernur untuk menentukan pejabat definitif.”

    “Sesuai fungsi melekat kami melakukan pengawasan tentu mereka yang berkinerja tidak baik dapat kita rekomendasikan untuk diganti,” tegasnya.

    Politisi Gerindra itu berharap, dengan pengisian jabatan secerah definitif, Pram-Rano dapat menjalankan roda pemerintahan dengan kuat agar program-program yang direncakan dapat dieksekusi dengan optimal.

    “Saat ini kita sedang menyusun RPJMD, baru kemudian RKPD. Setelah itu, baru kita menyusun APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025, di sinilah program-program gubernur-wakil gubernur masuk,” ujarnya.

    Sementara itu, Staf Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim mengatakan, diskusi tersebut menjadi kesempatan untuk menyampaikan program-program prioritas Pram-Rano, khususnya dalam 100 hari kerja.

    Politisi PDIP itu mengatakan, sejumlah program pemimpin baru Jakarta sudah mulai dieksekusi dan memang ada yang perlu diselesaikan secara bertahap.

    “Ada terkait perbaikan dan penambahan jumlah penerima KJP Plus, KJMU, hingga Kartu Lansia. Semua memang lebih fokus pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    Chico memastikan, masukan-masukan yang disampaikan, termasuk dari aktivis di Jakarta tentu sangat berharga untuk Jakarta yang lebih baik.

    “Saya saat menghadiri berbagai forum diskusi akan lebih banyak mendengar dan menyerap aspirasi yang disampaikan. Sehingga, dapat menjadi bahan pengayaan untuk lebih baik lagi ke depan,” imbuhnya.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengapresiasi diskusi ini karena duduk bersama untuk membangun Jakarta.

    “Ini menjadi momentum yang baik buat kita pemerintah untuk menyampaikan program-program yang sedang dijalankan. Tentunya, kita berharap teman-teman aktivis ini juga bisa ikut menyosialisasikan, menyampaikan informasi yang sudah didapat kepada masyarakat luas,” ujarnya.

    Budi menuturkan, program-program unggulan yang sedang dijalankan ini sangat penting untuk diketahui publik, khususnya warga Jakarta.

    “Saya berharap forum diskusi antara aktivis Jakarta dengan Pemprov DKI maupun stakeholder lainnya bisa berkelanjutan secara rutin. Terlebih, pergerakan informasi komunikasi publik di Jakarta sangat dinamis,” paparnya.

    Sementara itu, mewakili Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, Endriansyah atau akrab disapa Rian mengaku optimistis kepemimpinan Pram-Rano akan membawa Jakarta lebih baik ke depan, khususnya dalam menyongsong Jakarta sebagai kota global.

    “Jakarta tidak lama lagi akan genap berusia lima abad. Saya yakin Mas Pram dan Bang Doel akan memberikan legacy terbaik baik warga Jakarta. Tidak hanya pembangunan fisik, tapi lebih utama juga non-fisik yang dirasakan langsung manfaatnya oleh warga Jakarta,” kata Rian.

    Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) ini juga mengingatkan agar Pram-Rano bisa menjaga dan membuka ruang komunikasi seluas-luasnya dengan seluruh stakeholder di Jakarta. 

    Sebab, masukan-masukan ini tentu penting untuk diserap, dikaji, dan diterapkan untuk Jakarta yang lebih baik.

    “Kami tentu siap menjadi mitra strategis Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Mas Pram dan Bang Doel untuk membangun Jakarta yang warganya juga semakin sejahtera,” harapnya.

    Rian juga mengapresiasi Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Sosial, Chico Hakim yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

    “Saya menilai on going adaptasi dan akselerasinya sudah bagus. Bang Chico saya yakini akan semakin baik dalam melaksanakan tugasnya membantu Mas Pram dan Bang Doel sesuai amanah yang sudah diberikan,” pungkasnya.

    (Tibunjakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cara Pakai KJP Plus untuk Wisata ke Ancol, Ragunan, TMII dan 12 Museum di Jakarta – Halaman all

    Cara Pakai KJP Plus untuk Wisata ke Ancol, Ragunan, TMII dan 12 Museum di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah cara pakai KJP Plus untuk wisata jalan jalan ke Ancol, Ragunan, TMII dan 12 museum di Jakarta.

    Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus) adalah program strategis untuk memberikan akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. 

    Selain untuk membeli keperluan pendidikan, KJP Plus sekarang bisa dipakai untuk berwisata ke tempat wisata yang ada di Jakarta.

    Namun, KJP Plus hanya bisa dipakai untuk ke tempat wisata tertentu yang meningkatkan edukasi dan pendidikan siswa penerima bantuan.

    Siswa pemegang KJP Plus kini bisa menggunakan dana bantuan untuk berwisata mulai dari transportasi menuju lokasi hingga tiket masuk.

    “KJP Plus sudah bisa dipakai berwisata lho!.”

    “Tapi, wisatanya juga sesuai dengan tujuan KJP Plus untuk meningkatkan edukasi dan pendidikan. KJP Plus ini bisa digunakan untuk datang ke tempat-tempat edukatif mulai dari transportasi hingga tiket masuk,” tulis Instagram @dkijakarta, dikutip Jumat (18/4/2025).

    Lantas, bagaimana cara menggunakan KJP Plus untuk wisata?

    Simak tata cara memakai KJP Plus untuk wisata di Jakarta, melansir dari Instagram @dkijakarta, berikut ini.

    Cara Pakai KJP Plus untuk Berwisata di Jakarta

    1. Siswa dapat memprioritaskan ke tempat wisata edukatif. 

    2. Pemegang KJP Plus dapat menyimpan bukti penggunaan (tiket/struk). 

    3. Pastikan penggunaan sesuai panduan dari Dinas Pendidikan. 

    4. Ajak teman atau komunitas belajar biar makin seru.

    Lalu tempat wisata mana saja yang bisa dikunjungi dengan KJP Plus ini?

    Daftar Tempat Wisata yang Bisa Pakai KJP Plus

    Berikut daftar tempat wisata yang bisa dikunjungi dnegan KJP PLus:

    Ancol Taman Impian, Jakarta Utara. 
    Taman margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 
    Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur.
    Museum sejarah Jakarta, Jl. Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat. 
    Museum таman prasasti, Jl. Tanah Abang I No.1, Jakarta Pusat. 
    Museum MH Thamrin, Jl. Kenari 2 No.15, Jakarta Pusat. 
    Museum Joang ’45, Jl. Menteng Raya No.31, Jakarta Pusat. 
    Museum seni Rupa & Keгami, Jl. Poso Kota No.2, Jakarta Barat. 
    Museum wayang, Jl. Pintu Besar Utara No.27, Jakarta Barat.
    Museum теkstil, JI. KS Tubun No.2-4, Jakarta Baat. 
    Museum Bahari, Jl. Ps Ikan No.1, Jakarta Utara. 
    Museum Betawi, JI. RM Kahfi II, Jakarta Selatan. 
    Rumah Si Pitung, Jl. Kampung Marunda Pulo, Jakarta Utara 
    Taman Benyamin suaeb, JI. Bekasi Tim. Raya No.76, Jakarta Timur
    Museum Arkeologi onrust, Pulau Onrust, Kepulauan Seribu.

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

  • Polisi Penasaran Kasus Penggelapan Dana Dapur MBG di Kalibata, 2 Sosok Penting Bakal Diperiksa

    Polisi Penasaran Kasus Penggelapan Dana Dapur MBG di Kalibata, 2 Sosok Penting Bakal Diperiksa

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Polres Metro Jakarta Selatan mulai menyelidiki kasus dugaan penggelapan dana Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaporkan mitra dapur di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan, dalam waktu dekat penyidik akan memeriksa dua orang saksi.

    “Saat ini, penyidik sudah menyiapkan pemanggilan untuk dua orang saksi. Saksi pelapor dan saksi satu lagi yang dibawa oleh pelapor,” kata Nurma, Jumat (18/4/2025).

    Nurma menambahkan, nantinya penyidik juga akan memeriksa pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) selaku terlapor dalam kasus dugaan penggelapan ini.

    Hanya saja, ia belum menjelaskan soal waktu pemeriksaan terhadap Yayasan MBN.

    “Dari penyidik pasti memeriksa dulu keterangan-keterangan dari saksi-saksi pelapor, lanjut pasti dijadwalkan untuk yang dilaporkan tentunya,” ujar dia.

    Dalam kasus ini, pemilik dapur MBG di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra, melaporkan Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) yang diduga menggelapkan dana hampir Rp 1 miliar.

    Nasib beruntung jukir liar yang patok tarif Rp60 ribu ke pengunjung Pasar Tanah Abang tak ditahan polisi. Ada hal yang bikin pelaku tidak bisa ditahan polisi, kini sudah dilepas dan diberikan ke Dinas Sosial.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan, laporan tersebut tengah didalami oleh penyidik.

    “Betul jadi sudah melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Sudah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan untuk yang makan gratis,” kata Nurma kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Nurma mengungkapkan, penyidik telah mengantongi bukti kwitansi kerjasama antara pihak Ira Mesra dan Yayasan MBN.

    Bukti itu turut diserahkan kuasa hukum Ira saat melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi saat diwawancarai (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

    “Kwitansi kerjasama. Ada kerjasama antara kedua belah pihak yang diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Kwitansi senilai Rp 900 juta lebih kita terima untuk sementara ini,” ungkap Nurma.

    Nantinya, penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan akan memeriksa saksi-saksi termasuk Ira dan pihak yayasan untuk membuat terang kasus ini.

    “Pasti jelas kita memanggil siapa siapa saja yang terlibat dalam kasus ini. Itu yang pasti. Masih disiapkan untuk pemanggilan,” ucap Nurma.

    Adapun laporan dugaan penggelapan ini teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis (10/4/2025).

    “Laporan ditujukan ke yayasan dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” ujar kuasa hukum Ira, Danna Harly, Selasa (15/4/2025).

    Di sisi lain, Harly berharap Badan Gizi Nasional (BGN) yang menaungi program MBG dapat mengambil langkah tegas terkait kasus ini.

    “Tapi yang paling penting sekarang bagaimana BGN memfasilitasi masalah ini,” ucap dia.

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan.

    Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar dia.

    Ia menuturkan, pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

    Sebagai mitra, Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN.

    Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.

    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak, itu semua Ibu Ira yang membiayai,” imbuh dia.

    Ia mengungkapkan, total kerugian yang dialami Ira Mesra mencapai hampir Rp 1 miliar.

    “Sejauh ini total kerugian dari ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemasok Uang Palsu Sekar Arum Ternyata Sindikat Pabrik Pencetak di Bogor 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

    Pemasok Uang Palsu Sekar Arum Ternyata Sindikat Pabrik Pencetak di Bogor Megapolitan 17 April 2025

    Pemasok Uang Palsu Sekar Arum Ternyata Sindikat Pabrik Pencetak di Bogor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan artis kolosal,
    Sekar Arum Widara
    (40), mendapatkan
    uang palsu
    dari seseorang bernama Bayu Setyo (40).
    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengungkapkan, Bayu saat ini sudah ditangkap oleh Polsek Tanah Abang.
    “SAW (Sekar Arum Widara) mengaku bahwa B (Bayu Setyo) yang memberikan (uang palsu). Kemudian kami mengejar inisial B, dan B sudah diamankan oleh Polsek Tanah Abang,” kata Nurma di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
    Bayu diketahui merupakan anggota sindikat pabrik uang palsu di Bogor, Jawa Barat. Dia sempat bekerja sebagai karyawan Garuda Indonesia, namun sudah tidak aktif sejak 2022.
    Sebelum ditangkap, Bayu diketahui tengah menjalani program Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan (CDTP). Dia belum kembali beraktivitas atau menjalankan tugas di lingkungan bandara sebelum akhirnya ditangkap.
    Meski begitu, Nurma belum bisa menyampaikan apakah Sekar termasuk dalam sindikat tersebut atau tidak.
    “Yang jelas, kami dalami dan dikembangkan. Keterangan-keterangan itulah yang kami harus kami kembangkan,” ujar Nurma.
    Adapun selain Bayu, sindikat pemalsu uang yang turut ditangkap Polsek Tanah Abang adalah Muh Sujari (45), Budi Irawan (50), Elyas (42), Babay Bahrum Ulum (42), Amir Yadi (70), Lasmino Broto (50), dan Dian Slamet (41).
    Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki menjelaskan, delapan tersangka sindikat pabrik uang palsu di Bogor ini memiliki peran masing-masing.
    Muh Sujari berperan mengambil uang palsu dalam tas yang diletakkan di gerbong KRL Stasiun Tanah Abang.
    Kemudian, tersangka Budi Irawan, Elyas, Bayu Setyo, dan Babay Bahrum Ulum berperan sebagai penjual uang palsu.
    “BS dan BBU adalah rekan yang sejak lama selalu bersama sama dalam peredaran ini dan sudah sering bersama dalam kesempatan cukup masif karena mereka teman akrab,” tutur Haris dalam konferensi pers di Polsek Tanah Abang, Kamis (10/4/2025).
    Sementara itu, Amir Yadi berperan sebagai perantara tim produksi dengan penjual uang palsu.
    Pelaku lainnya, Dian Slamet, berperan sebagai pencetak uang palsu. Aksi Dian Slamet dibantu oleh Lasmino Broto yang berperan sebagai penyedia tempat produksi atau pabrik uang palsu di Bogor.
    Diberitakan sebelumnya, mantan artis kolosal Sekar Arum Widara (40), ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan karena kedapatan membelanjakan uang palsu, Rabu (2/4/2025) pukul 21.00 WIB.
    Sekar yang diketahui pernah berkecimpung di dunia seni peran ini diringkus petugas usai aksinya ketahuan oleh kasir toko di pusat perbelanjaan kawasan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
    Dari penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa 2.235 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 dengan total nilai Rp 223,5 juta serta dua unit ponsel, masing-masing iPhone Pro Max dan Xiaomi Redmi.
    Kini, Sekar Arum Widara telah mendekam di penjara. Ia dijerat dengan Pasal 26 ayat (2) dan (3) jo. Pasal 36 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dan/atau Pasal 244 KUHP, dan/atau Pasal 245 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mantan Artis Sekar Arum Diduga Gabung Sindikat Pengedar Uang Palsu di Bogor

    Mantan Artis Sekar Arum Diduga Gabung Sindikat Pengedar Uang Palsu di Bogor

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Mantan artis drama kolosal Sekar Arum Widara diduga tergabung dalam sindikat pengedar uang palsu di Bogor.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan, Sekar Arum mengaku mendapatkan uang palsu dari seseorang berinisial B.

    B merupakan satu dari delapan tersangka sindikat uang palsu di Bogor yang diringkus Polsek Metro Tanah Abang.

    “Jadi dari SAW mengaku yang memberikan adalah inisial B, dan B sudah diamankan di Polsek Tanah Abang,” kata Nurma, Kamis (17/4/2025).

    Namun, Nurma menyebut penyidik masih mendalami pengakuan Sekar Arum dan menelusuri tempat-tempat pelaku mengedarkan uang palsu.

    “Kita harus mencari jaringan-jaringan mana saja yang menyebarkan tentunya dan yamg mencetak uang yang diduga palsu itu,” ujar dia.

    Sebelumnya, Kanit Ranmor Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Iptu Teddy Rohendi mengatakan, Sekar berbelanja di beberapa toko di Lippo Mall Kemang menggunakan uang palsu yang dibawanya.

    Saat mengetahui transaksi pertama berhasil, Sekar kembali berbelanja di toko yang sama namun dengan kasir berbeda.

    Kali ini, kasir lebih dulu mengecek uang yang dibawa pelaku menggunakan alat pendeteksi dari sinar UV. Hasilnya, uang tersebut dinyatakan palsu.

    “Pada sat melakukan pembayaran di kasir Toko melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan mesin pendekteksi uang sinar UV , dan diketahui uang tersebut Palsu dan transaksi dibatalkan,” ungkap Teddy, Minggu (13/4/2025).

    Sekar lalu mencoba ke toko lain. Namun transaksinya kembali gagal hingga akhirnya diamankan petugas sekuriti mall.

    Dari tangan pelaku, polisi menyita uang palsu pecahan Rp 100 ribu sebanyak 2.235 lembar senilai Rp 223.500.000.

    “Kemudian pihak kemanaan mall memberitahukan kepada polisi dan pelaku dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan,” ujar Teddy.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Komplotan Juru Parkir Getok Tarif Rp 60 Ribu di Tanah Abang Ditangkap, Minta Maaf Sambil Menangis – Halaman all

    Komplotan Juru Parkir Getok Tarif Rp 60 Ribu di Tanah Abang Ditangkap, Minta Maaf Sambil Menangis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengamankan komplotan juru parkir liar di pusat perdagangan Tanah Abang Jakarta Pusat.

    Sebanyak lima orang telah dibekuk di antaranya Alfian Fahmi alias Darto (36), Nurul Hasal (28), Yakub (40), dan Kolid (22). 

    Kemudian pria bernama Ardiansyah Pratama (36) yang menguasai salah satu lahan di Pasar Tanah Abang juga turut ditangkap.

    Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Martua Malau mengatakan Darto dan Ardiansyah dua pelaku yang mematok tarif Rp 60.000 terhadap korban bernama Tata yang sedang berkunjung ke Pasar Tanah Abang.

    Menurutnya tiga pelaku lainnya berperan sebagai jukir sepeda motor di lokasi berbeda. 

    “Praktik parkir liar dijalankan oleh pelaku bersama AP (Ardiansyah) sebagai penguasa lokasi dengan sistem bagi hasil 50 persen per unit mobil,” ucap Kompol Martua kepada wartawan Kamis (17/4/2025).

    Berbeda dari biasanya, Darto kerap menetapkan tarif antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000.

    Namun kali ini, Darto mematok harga lebih tinggi dengan dalih imbalan untuk calo yang mengarahkan pengguna parkir ke tempatnya. 

    Ardiansyah sebagai pemilik lahan menerima setoran hasil dari Darto yang berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 400.000 setelah dibagi rata dengan juru parkir.

    Usai diciduk petugas, komplotan juru parkir liar itu menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada Tata.

    Permintaan maaf ini disampaikan oleh salah satu pelaku yang mewakili empat rekannya yang lain. 

    “Dengan ini saya menyatakan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mbak yang memarkir mobil di tempat saya dengan harga Rp 60.000,” kata salah satu pelaku dalam video. 

    Tak hanya itu, mereka juga meminta maaf kepada polisi terkait tindakan mereka. 

    “Saya mohon maaf sebesar-besarnya, tolong dimaafkan saya, kami, kami semua. Saya mohon maaf kepada jajaran Polsek Tanah Abang, kanit, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap pelaku. 

    Diketahui, kasus yang terjadi pada Minggu (13/4/2025) ini disebarluaskan oleh korban di media sosial dan menjadi ramai di dunia maya.

    Berkat keterangan di dalam video tersebut, petugas mengamankan sejumlah orang yang diduga melakukan pemungutan di parkir liar dengan tarif tidak wajar. 

  • Komplotan Juru Parkir Getok Tarif Rp 60 Ribu di Tanah Abang Ditangkap, Minta Maaf Sambil Menangis – Halaman all

    Tampang Komplotan Juru Parkir Liar Getok Tarif Rp 60 Ribu di Tanah Abang Jakpus, Berujung Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengamankan komplotan juru parkir liar di pusat perdagangan Tanah Abang Jakarta Pusat.

    Sebanyak lima orang telah dibekuk di antaranya Alfian Fahmi alias Darto (36), Nurul Hasal (28), Yakub (40), dan Kolid (22). 

    Kemudian pria bernama Ardiansyah Pratama (36) yang menguasai salah satu lahan di Pasar Tanah Abang juga turut ditangkap.

    Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Martua Malau mengatakan Darto dan Ardiansyah dua pelaku yang mematok tarif Rp 60.000 terhadap korban bernama Tata yang sedang berkunjung ke Pasar Tanah Abang.

    Menurutnya tiga pelaku lainnya berperan sebagai jukir sepeda motor di lokasi berbeda. 

    “Praktik parkir liar dijalankan oleh pelaku bersama AP (Ardiansyah) sebagai penguasa lokasi dengan sistem bagi hasil 50 persen per unit mobil,” ucap Kompol Martua kepada wartawan Kamis (17/4/2025).

    Berbeda dari biasanya, Darto kerap menetapkan tarif antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000.

    Namun kali ini, Darto mematok harga lebih tinggi dengan dalih imbalan untuk calo yang mengarahkan pengguna parkir ke tempatnya. 

    Ardiansyah sebagai pemilik lahan menerima setoran hasil dari Darto yang berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 400.000 setelah dibagi rata dengan juru parkir.

    Usai diciduk petugas, komplotan juru parkir liar itu menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada Tata.

    Permintaan maaf ini disampaikan oleh salah satu pelaku yang mewakili empat rekannya yang lain. 

    “Dengan ini saya menyatakan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mbak yang memarkir mobil di tempat saya dengan harga Rp 60.000,” kata salah satu pelaku dalam video. 

    Tak hanya itu, mereka juga meminta maaf kepada polisi terkait tindakan mereka. 

    “Saya mohon maaf sebesar-besarnya, tolong dimaafkan saya, kami, kami semua. Saya mohon maaf kepada jajaran Polsek Tanah Abang, kanit, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap pelaku. 

    Diketahui, kasus yang terjadi pada Minggu (13/4/2025) ini disebarluaskan oleh korban di media sosial dan menjadi ramai di dunia maya.

    Berkat keterangan di dalam video tersebut, petugas mengamankan sejumlah orang yang diduga melakukan pemungutan di parkir liar dengan tarif tidak wajar. 

     

  • Pengamat: Penertiban Jukir Liar Tanah Abang Harus Tegas, tapi Tak Boleh Asal Main Sikat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

    Pengamat: Penertiban Jukir Liar Tanah Abang Harus Tegas, tapi Tak Boleh Asal Main Sikat Megapolitan 17 April 2025

    Pengamat: Penertiban Jukir Liar Tanah Abang Harus Tegas, tapi Tak Boleh Asal Main Sikat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pengamat kebijakan publik,
    Trubus Rahardiansyah
    , menilai keberadaan juru parkir (jukir) liar di
    Pasar Tanah Abang
    , Jakarta Pusat, mencerminkan situasi yang paradoksal.
    Di tengah menurunnya jumlah pengunjung pasar akibat pergeseran ke belanja daring, upaya penegakan hukum terhadap jukir liar justru berpotensi memicu konflik baru di lapangan.
    Kondisi ini diperburuk dengan semakin jarangnya terlihatnya para sopir bajaj, pemikul barang, dan penjual makanan kecil di kawasan tersebut.
    Hal ini menjadikan Pasar Tanah Abang bukan lagi sumber mata pencarian bagi mereka.
    Trubus berpendapat, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, harus mempertimbangkan bahwa penertiban jukir liar tidak seharusnya dilakukan dengan cara represif.
    Menurut dia, penertiban jukir liar semestinya dilakukan melalui pendekatan yang lebih progresif dan adaptif terhadap kondisi ekonomi saat ini.
    “Yang dipikirkan bukan masalah juru parkir dulu, yang dipikirkan itu bagaimana supaya Pasar Tanah Abang itu hidup, bermanfaat bagi masyarakat banyak lagi. Artinya, menjadi sumber nafkah orang,” ujarnya saat dihubungi
    Kompas.com.
    Menurut Trubus, penertiban yang terlalu keras dapat berdampak negatif pada kenyamanan
    tenant
    atau pedagang di dalam pasar, yang memiliki peranan penting dalam menopang pemasukan daerah.
    “Sekarang kan susahnya menghidupkan para
    tenant
    -nya. Kalau kita terlalu keras (terhadap jukir liar), nanti yang dimusuhi
    tenant
    -nya. Jadi, ini supaya
    tenant
    enggak dimusuhi, merasa nyaman,” ujarnya lebih lanjut.
    Dalam situasi pasar yang sepi dan ekonomi yang sulit, Trubus mengingatkan, penindakan tegas justru bisa memperburuk keadaan sosial atau mengganggu penghidupan orang-orang kecil.
    Ia menilai situasi ini menggambarkan kompleksitas kebijakan publik, di mana penegakan hukum kadang bertabrakan dengan aspek sosial ekonomi.
    Namun, Trubus juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta tidak bisa bersikap permisif terhadap praktik parkir liar.
    “Enggak, enggak (dicap) takut. Jadi, Pemprov itu (akan) memberikan perlindungan, mengubah polanya. Aturan atau hukum itu ditegakkan kalau kondisi normal. Ini kan kondisi tidak normal. Ekonominya yang tidak normal,” jelasnya.
    Trubus menyarankan agar penegakan hukum progresif diperlukan dalam penertiban jukir liar di tengah-tengah kondisi Pasar Tanah Abang yang tidak menentu.
    Ia menekankan, pendekatan yang digunakan perlu bersifat bertahap dan manusiawi, bukan pembiaran total.
    Sebagai salah satu solusi, Trubus mengusulkan agar jukir liar tidak langsung diberangus, tetapi difasilitasi melalui skema pemberdayaan, misalnya dengan dipekerjakan sebagai petugas parkir resmi.
    “Iya (Pemerintah Provinsi Jakarta seolah-olah bimbang), itu kan namanya paradoks. Penyelesaiannya itu, para jukir liar itu dipekerjakan, kayak PPSU,” ujar Trubus.
    Diberitakan sebelumnya, seorang warga Jakarta Utara bernama Tata Julia Permana (26) mengalami kejanggalan ketika ditarik tarif parkir liar saat mengunjungi Pasar Tanah Abang, Sabtu (12/4/2025).
    Ketika itu, Tata mengunjungi Pasar Tanah Abang bersama temannya. Dengan mengendarai mobil, keduanya mengikuti arahan di Google Maps.
    Karena baru pertama kali ke Pasar Tanah Abang, Tata belum mengetahui lokasi parkir resminya. Ia pun mengikuti arahan seorang pria yang ternyata adalah juru parkir (jukir) liar.
    “Di situ ada abang-abang langsung mengarahkan masuk parkir. Karena ketidaktahuan saya, saya langsung ikuti arahan abangnya. Di situ parkir juga di pinggir jalan trotoar banyak,” kata Tata.
    “Karena dari pertama kali belok (ke arah Pasar Tanah Abang), tukang parkir sudah mengarahkan untuk masuk dan itu ada dua orang. Satu
    stay
    di tengah jalan, yang satu di trotoarnya,” tambah dia.
    Polisi telah menangkap empat juru parkir liar dan satu penguasa lahan di Pasar Tanah Abang. Namun, mereka dinilai tidak memenuhi unsur pidana karena korban tidak membuat laporan polisi.
    Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari pengakuan Tata yang sempat viral di media sosial. Oleh karena itu, para pelaku diserahkan kepada Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat sebagai pihak yang berwenang.

     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, uang palsu untuk amal hingga penculikan di Jaktim

    Kriminal kemarin, uang palsu untuk amal hingga penculikan di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Sederet berita keamanan dan kriminal menghiasi Jakarta pada Rabu (16/4) mulai dari uang palsu sebanyak Rp10 juta dipakai untuk beramal di Masjid Istiqlal hingga penculik anak perempuan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sempat menyekap korban selama empat hari.

    Berikut rangkuman berita dan tautan kriminal dan keamanan yang menarik untuk dibaca pada hari ini:

    1. Mantan artis kolosal pakai uang palsu Rp10 juta untuk amal di Istiqlal

    Mantan artis drama kolosal, Sekar Arum Widara (41) memakai uang palsu sebanyak Rp10 juta untuk beramal di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat dalam rangka menyambut Lebaran.

    “Katanya (menggunakan uang palsu) sebelum Lebaran. Jadi sehari sebelum Lebaran. Katanya buat masukin ke kotak amal,” kata Kanit Ranmor Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Iptu Teddy Rohendi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Polisi cek TKP pencurian sepeda di parkiran MRT Setiabudi Astra

    Kepolisian mengecek tempat kejadian perkara (TKP) pencurian sebuah sepeda milik RS (39) di parkiran Stasiun MRT Setiabudi Astra tepatnya depan Chase Plaza Jalan Jenderal Sudirman, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    “Giat Subnit 1 melakukan cek TKP pencurian sepeda yang terjadi pada Senin (14/4) di depan Chase Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Setiabudi, Jakarta Selatan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. ART yang gasak harta majikan senilai Rp125 juta di Jakbar ditangkap

    Subdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial RK (32) yang mencuri harta majikannya total sebesar Rp125,8 juta di Jakarta Barat.

    “Pelaku diamankan di Dusun Bakah RT 05 RW 01, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Kamis (10/4) sekitar pukul 02.00 WIB,” kata Kepala Unit Resmob Polda Metro Jaya, Iptu Muhammad Rizky Novrianto dalam keterangannya, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Polisi: Hasrat meningkat motif pelaku pelecehan di kereta commuter

    Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan motif pelaku melakukan pelecehan seksual di kereta commuter line Stasiun Tanah Abang karena adanya hasrat tinggi setelah melihat korban.

    “Pada saat itu korban menggunakan pakaian ketat dan memiliki postur tubuh yang bagus,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Kasus penculikan di Pasar Rebo, Polisi: Korban disekap empat hari

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menjelaskan pelaku berinisial MAM (47) yang menculik anak perempuan berusia 13 tahun berinisial ETZ di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, sempat menyekap korban selama empat hari di sebuah kontrakan.

    “Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui korban disekap selama empat hari di kontrakan baru yang sudah disiapkan oleh pelaku,” kata Kasubdit Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy saat dikonfirmasi, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025