Dudung Minta Hercules dan Gatot Nurmantyo Tak Saling Serang: Redam Emosi, Semua Sudah Dewasa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) TNI
Dudung Abdurachman
meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling menjelekkan satu sama lain.
Hal tersebut disampaikan Dudung saat merespons pemimpin ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya Hercules dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang saling “serang” karena Hercules menyebut eks Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso “bau tanah”.
“Saya sempat lihat juga ya ada ormas-ormas ya, memang kita harus sama-sama menahan diri, kalau menurut saya. Sama-sama tidak menjelekkan satu sama lain,” ujar Dudung di Istana, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Dudung mengatakan, kedua belah pihak sama-sama memiliki porsi masing-masing dalam membangun bangsa.
Menurutnya, lebih baik mereka meredam amarahnya masing-masing karena sudah dewasa.
“Mereka punya porsinya masing-masing ya kalau masalah membangun bangsa, pernah berjasa atau tidak, semuanya rakyat Indonesia berjasa untuk bangsa ini. Jadi saya rasa diredam lah ini, masing-masing sudah dewasa dan kemudian silakan bersinergi,” imbuhnya.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Hercules kini sudah meminta maaf kepada Letjen TNI Purnawirawan Sutiyoso atas hinaan “bau tanah”.
Sutiyoso pun telah memaafkan mantan preman Tanah Abang tersebut.
“Saya menghormati lah ya, kesadaran dia untuk minta maaf. Saya ini orang tua, saya mengabdi negara lama. Lama di pemerintahan sipil, di pemerintahan TNI dan kalau minta maaf sama saya, saya terima,” katanya.
Lalu, Sutiyoso juga meminta Hercules untuk memohon maaf kepada purnawirawan Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo.
“Tapi juga selayaknya dia minta maaf kepada Jenderal Purnawirawan Gatot,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Tanah Abang
-
/data/photo/2025/05/05/6818aebf75ac7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Dudung Minta Hercules dan Gatot Nurmantyo Tak Saling Serang: Redam Emosi, Semua Sudah Dewasa Nasional
-

Stasiun Karet Jadi Ditutup? KAI Jawab Begini
Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana penutupan Stasiun Karet tampaknya belum ada tanda-tanda lagi. Hal ini diungkap oleh PT KAI (Persero). EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan pihaknya saat ini belum dapat memastikan kapan Stasiun Karet akan ditutup.
“Belum ada perkembangan terbaru terkait penutupan Stasiun Karet,” kata Raden kepada CNBC Indonesia, Minggu (4/5/2025).
Raden menambahkan saat ini progresnya masih sesuai dengan perkembangan perbaikan fasilitas integrasi Stasiun Karet dan Stasiun BNI City atau Stasiun Sudirman Baru.
“Perkembangannya masih sesuai program sebelumnya yakni menyiapkan perbaikan fasilitas integrasi stasiun Karet dan BNI City,” tambahnya.
Terkait targetnya, Raden mengatakan belum dapat memastikan dan pihaknya juga perlu membahas lagi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
“Target penutupan belum tahu ya, belum dibahas lagi dengan DJKA,” pungkasnya.
Foto: PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan Stasiun Karet yang berlokasi di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat akan ditutup. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan Stasiun Karet yang berlokasi di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat akan ditutup. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Sebelumnya, Stasiun yang berada di antara Stasiun BNI City dan Stasiun Tanah Abang ini rencananya akan ditutup pada April lalu. Namun hingga saat ini, Stasiun Karet masih dibuka untuk melayani pelanggan.
Sementara itu, proses perbaikan Stasiun BNI Citu dengan menambah pintu masuk baru penumpang di Stasiun BNI City juga masih berlangsung.
Adapun alasan Stasiun Karet ditutup karena jarak dari stasiun ini ke Stasiun BNI City cukup dekat, sehingga dinilai tidak efektif. Selain itu, penutupan juga dilakukan demi keselamatan penumpang.
Saat ini, KAI Commuter bersama KAI tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City. Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.
Selain dapat menyingkat waktu perjalanan kereta, keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak. Berdasarkan data KAI, dalam satu jam pengguna Commuter Line yang masuk ke stasiun mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit. Hal itu tentunya membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang.
Padahal, saat ini hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, sehingga lebih beresiko terhadap keselamatan pengguna. Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan.
(chd/wur)
-
/data/photo/2024/06/25/667a8d7e6d25a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Tanah Abang, 1 Kg Lebih Disita Megapolitan 3 Mei 2025
Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Tanah Abang, 1 Kg Lebih Disita
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktorat Reserse Narkoba
Polda Metro Jaya
menangkap seorang pria berinisial Z yang diduga sebagai
pengedar sabu
di kawasan
Tanah Abang
, Jakarta Pusat, pada Rabu (30/4/2025).
Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ari Galang, mengatakan bahwa tersangka ditangkap di Jalan Jati Baru sekitar pukul 18.30 WIB.
Penangkapan berawal dari laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang mengarah pada dugaan peredaran narkoba di wilayah tersebut.
“Kami berhasil mengamankan satu orang tersangka berinisial Z di kawasan Tanah Abang,” ujar Ari dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa narkotika jenis sabu dengan berat lebih dari 1 kilogram.
“Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap peredaran sabu seberat satu kilogram lebih,” kata Ari Galang.
Berdasarkan hasil penggeledahan, sabu yang disita memiliki berat total 1.018,36 gram.
Kini, seluruh barang bukti kini diamankan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Polisi masih mendalami jaringan yang diduga terlibat dalam peredaran narkotika tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kompas Gramedia Gelar Uji Kompetensi Wartawan, Diikuti 36 Jurnalis KG Media – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 36 jurnalis dari berbagai media di bawah naungan Kompas Gramedia (KG) Media mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada 2-3 Mei 2025.
36 jurnalis tersebut mengikuti UKW Mandiri KG Media 2025 yang digelar di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Detailnya, ada 10 orang dari Kompas.com, 1 orang dari Kompas, 10 orang dari Tribun Network, 3 orang dari KG Radio Network, dan 12 orang dari KompasTV.
Hasil UKW menyatakan 35 orang berkompeten dan 1 orang belum. Adapun UKW ini diikuti oleh 14 perempuan dan 22 laki-laki.
Ketua Komisi Pendidikan dan Pengembangan Profesi Pers Dewan Pers, Paulus Tri Agung Kristanto, mengucapakan selamat kepada yang sudah dinyatakan kompeten.
“Yang belum kompeten semangat untuk mengikuti enam bulan lagi,” katanya ketika memberi sambutan saat penutupan acara, Sabtu (3/5/2025).
Ditemui usai acara, salah seorang peserta UKW bernama Aisyah Sekar Ayu Maharani bersyukur bisa mengikuti UKW ini.
Ia mengaku susah tidur sejak sepekan sebelum UKW karena merasa gugup.
Wartawan Kompas.com itu merasa hari pertama terasa lebih melelahkan dibanding yang kedua.
Namun, ia bersyukur bisa melewati dua hari perhelatan UKW ini secara baik.
“Harapannya, ke depannya wartawan Kompas Gramedia bisa semuanya dinyatakan kompeten,” kata Aisyah.
Untuk jurnalis siber, ada 10 modul yang diikuti oleh peserta UKW ini.
Di antaranya, mereka mengikuti simulasi konferensi pers, melakukan wawancara cegat (doorstop), serta membangun jejaring bersama narasumber. Ini seluruhnya dituangkan dalam sebuah berita tulis.
Selain itu, para jurnalis juga diuji mengenai pemahaman mereka terhadap Kode Etik Jurnalistik dan peraturan terkait pers.
-

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba di Tanah Abang Jakpus, Barang Bukti 1 Kg Sabu Disita – Halaman all
Polda Metro Jaya menangkap Z dan menemukan barang bukti narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 1.018,36 gram.
Tayang: Sabtu, 3 Mei 2025 12:14 WIB
HO/Polda Metro Jaya
PENGEDAR NARKOBA DITANGKAP – Barang bukti narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 1.018,36 gram (1 kilogram) dari tangan seorang pria berinisial Z. Tersangka ditangkap di pinggir Jalan Jati Baru Raya, Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap jaringan pengedar narkotika jenis sabu di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Informasi tersebut berasal dari laporan masyarakat mengenai aktivitas peredaran narkoba di kawasan tersebut.
Menindaklanjuti laporan itu, polisi membuat tim untuk terjun ke lokasi.
Tim yang dipimpin Kasubdit II Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Ari Galang bergerak cepat melakukan penyelidikan di lokasi tersebut.
Hasilnya, seorang pria berinisial Z ditangkap di pinggir Jalan Jati Baru Raya, Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
Dalam proses penggeledahan, petugas menemukan barang bukti narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 1.018,36 gram.
“Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap peredaran sabu seberat 1 kilogram lebih,” ujar AKBP Ari Galang dalam keterangan Sabtu (3/5/2025).
“Tersangka Z diamankan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat,” tambahnya.
Polisi belum menjelaskan peran Z dalam jaringan pengedar narkotika itu.
Polda Metro menyatakan masih terus mendalami jaringan peredaran narkotika ini.
Seluruh barang bukti kini telah diamankan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

ASN Wajib Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, LRT Jabodebek Pecahkan Rekor Penumpang!
Jakarta: Hari pertama penerapan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 tentang kewajiban Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu, langsung berdampak besar.
Buktinya? LRT Jabodebek mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah operasionalnya!
Pada Rabu, 30 April 2025, tercatat sebanyak 104.468 penumpang menggunakan LRT Jabodebek dalam satu hari. Angka ini sukses mengalahkan rekor sebelumnya yang terjadi saat Hari Transportasi Nasional (24 April), yakni 103.582 penumpang.“Ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pengguna bukanlah fenomena sesaat, melainkan bagian dari tren positif yang sedang tumbuh,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis, Jumat, 2 Mei 2025.
Commuter line dan Basoetta ikut meroket
Tak hanya LRT, sejumlah layanan KAI Group juga mengalami lonjakan pengguna di hari yang sama. Berikut data lengkapnya:
Commuter Line Jabodetabek: 1.100.498 pengguna (Naik 8,33 persen dari minggu sebelumnya: 1.015.878 pengguna)
Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta): 7.445 pengguna (Naik 17,11 persen dari minggu sebelumnya: 6.357 pengguna)
Kereta Lokal Area I Jakarta: 12.547 pengguna (Naik 30,63 persen dari minggu sebelumnya: 9.605 pengguna)
“Kami mengapresiasi langkah progresif dari Pemprov DKI Jakarta dan siap mendukung keberlanjutan kebijakan ini dengan layanan yang andal dan nyaman,” lanjut Anne.
Stasiun integrasi padat, mobilitas ASN meningkat
Efek dari kebijakan ini juga terasa di berbagai stasiun integrasi utama. Berikut beberapa data menarik:
Stasiun Tanah Abang: 49.720 gate in, 47.811 gate out. Total transit: 124.583 pengguna
Stasiun Manggarai: 17.174 gate in, 16.642 gate out Volume transit: 170.281 pengguna
Stasiun Sudirman: 39.928 gate in, 41.680 gate out
Terhubung langsung dengan Stasiun LRT Dukuh Atas BNI: LRT: 15.369 naik, 12.694 turun
Stasiun Juanda: 29.237 gate in, 29.454 gate out
Integrasi antar moda ini menjadi kunci mobilitas para ASN dan masyarakat umum yang kini semakin terbiasa berpindah dari satu moda ke moda lain dengan mudah dan efisien.
Menuju Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan
Anne Purba menegaskan bahwa KAI Group tidak hanya melihat tren ini sebagai lonjakan angka, melainkan perubahan budaya transportasi.
“Ini bukan soal angka semata. Ini tentang perubahan budaya. Budaya berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, dan kami bangga menjadi bagian dari perubahan ini,” ucap Anne.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)
-

KAI Commuter operasikan 1.063 perjalanan saat Hari Buruh 2025
Ilustrasi – Warga melihat rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru produksi PT INKA (Persero) saat perayaan 100 tahun operasional KRL di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Selasa (22/4/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.
KAI Commuter operasikan 1.063 perjalanan saat Hari Buruh 2025
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Kamis, 01 Mei 2025 – 12:45 WIBElshinta.com – KAI Commuter mengoperasikan layanan kereta Commuter Line Jabodetabek sebanyak 1.063 perjalanan saat peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2025.
“Bertepatan dengan hari libur peringatan May Day atau Hari Buruh 1 Mei 2025, KAI Commuter mengoperasikan 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, pola operasi tetap mengacu pada pola operasi hari kerja,” kata Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus di Jakarta, Kamis.
Dia menyampaikan pola operasi tersebut diberlakukan untuk tetap mengoptimalkan layanan kepada pengguna Commuter Line.
Selain memberlakukan pola operasi mengacu pada hari kerja, dari sisi keamanan, KAI Commuter juga menambah petugas pengamanan di stasiun.
“Lantaran pada Hari Buruh ini diprediksi akan adanya arus penumpang terutama masyarakat pekerja yang akan mengikuti rangkaian kegiatan peringatan tersebut,” ujarnya.
Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penggunanya, KAI Commuter menambah petugas keamanan di stasiun-stasiun yang berlokasi di sekitar kawasan pusat kegiatan penyampaian aspirasi masyarakat tersebut.
“Total KAI Commuter akan menyiagakan petugas pengamanan sebanyak 98 personel pengamanan di Stasiun Palmerah, Sudirman, Juanda, dan Gondangdia yang terdiri dari PKD, dan BKO Marinir,” terang Joni.
Joni menambahkan di Stasiun Palmerah akan disiagakan sebanyak 27 personel pengamanan, di Stasiun Sudirman sebanyak 22 personel, di Stasiun Juanda 28 personel, dan di Stasiun Gondangdia sebanyak 21 personel.
Adanya tambahan pengamanan ini agar dapat membantu menjaga dan mengatur arus penumpang Commuter Line tetap lancar, aman, dan nyaman.
KAI Commuter juga mengimbau untuk menghindari kepadatan yang kemungkinan terjadi di stasiun-stasiun yang berada di sekitar lokasi pusat penyampaian aspirasi, pengguna Commuter Line bisa naik dan turun di stasiun-stasiun alternatif lainnya, seperti Stasiun BNI City atau Karet yang berlokasi di sebelah Stasiun Sudirman.
Selain itu, juga terdapat Stasiun Sawah Besar yang berada di sebelah Stasiun Juanda, Stasiun Cikini yang berada di sebelah Stasiun Gondangdia, serta Stasiun Tanah Abang atau Kebayoran yang berlokasi di sebelah Stasiun Palmerah.
KAI Commuter juga mengimbau kepada pengguna yang akan bepergian menggunakan Commuter Line untuk tetap mengutamakan keselamatan dan mengikuti aturan yang berlaku.
Sumber : Antara
-

Foto-foto Gubernur Pramono Anung Naik Transportasi Umum: Menunggu di Halte, Ketemu Warga di Bus – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gubernur Jakarta Pramono Anung menggunakan bus TransJakarta di hari pertama aparatur sipil negara (ASN) menggunakan transportasi umum, Rabu (30/4/2025).
Diketahui, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menggunakan transportasi umum setiap Rabu.
Pramono keluar dari rumah dinasnya di Jalan Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu pukul 07.57 WIB.
Dia tampak mengenakan kemeja dinas putih dan celana bahan biru panjang.
Saat keluar dari rumah dinas, Pramono melambaikan tangan menyapa wartawan.
“Ini ramai banget? Dipikir pasti Pak Gubernurnya sendiri nggak menjalani perintahnya sendiri,” seloroh Pramono.
Pramono naik transportasi umum TransJakarta dari Halte Taman Suropati, Jakarta Pusat, menuju Halte Matraman, Jakarta Timur.
Saat menaiki TransJakarta, orang nomor satu di Jakarta itu bertemu warga.
Di dalam bus, Pramono ditemani Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, dan beberapa staf lainnya.
Warga terlihat bersalaman dengan Pramono dan saling menyapa hingga berebut berswafoto.
Sekretaris Kabinet era Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo itu tiba di halte bus TransJakarta Matraman, Jakarta Timur, kemudian berjalan menuju Hotel Balairung.
Diketahui, agenda kerja pertama Pramono adalah menghadiri acara Musyawarah Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jakarta yang berlangsung di Hotel Horison Balairung Jakarta, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur.
TRANSPORTASI UMUM – Gubernur Jakarta Pramono Anung saat menaiki TransJakarta (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
Setelahnya, Pramono menghadiri Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pukul 10.00 WIB.
Rano Karno ingin lebih sering naik transportasi umum
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyatakan, sedang mempertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum hingga tiga kali dalam sepekan.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan ketentuan wajib satu kali seminggu bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Pertimbangan tersebut ditujukan untuk dirinya usai mendapatkan saran dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Saya sedang memikirkan saran Pak Menteri Kesehatan, mudah-mudahan seminggu bisa tiga kali naik angkutan umum, agar saya bisa jalan kaki, bisa lebih kurus lagi,” kata Rano di Balai Kota.
Pada hari pertama kebijakan ini, Rano memulai rutinitas dengan menggunakan MRT dari Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju Balai Kota Jakarta, yang kemudian disambung dengan Transjakarta.
“Saya (naik) MRT, dan kemudian disambung dengan Transjakarta. Setengah jam sampai, saya berangkat tadi dari rumah jam 7.00 sampai sini mungkin 7.30 WIB,” ujar Rano.
NAIK MRT KE KANTOR – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno pagi ini memposting naik angkutan umum MRT ke kantornya di Balai Kota. (Instagram Rano Karno)
Rano juga mengungkapkan alasan pribadinya ingin lebih sering menggunakan transportasi umum, yaitu untuk kembali membiasakan diri berjalan kaki seperti sebelum menjabat.
“Dulu saya setiap hari bisa jalan kaki di rumah. Tapi sekarang sejak menjabat, ini kan pagi sudah jalan, sehingga jalan kaki kurang. Sepertinya saya mesti naik umum untuk ke kantor, tidak naik kendaraan pribadi,” ungkap Rano
Wajib naik transportasi umum
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jakarta mewajibkan ASN berswafoto saat menggunakan angkutan umum baik berangkat maupun pulang kerja setiap hari Rabu.
Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 6 Tahun 2025 soal penggunaan angkutan umum massal bagi pegawai di lingkungan Pemprov Jakarta.
Dalam instruksi itu, aktivitas ASN di angkutan umum wajib dilaporkan dengan mengirim swafoto atau selfie.
MENUNGGU BUS – Gubernur Jakarta Pramono Anung menunggu bus TransJakarta di Halte Taman Suropati. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
“Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib melaporkan aktivitas menggunakan angkutan umum massal saat berangkat dan pulang dari dan/atau ke tempat kerja dengan cara swafoto,” tulis Instruksi Gubernur itu.
Nantinya, semua pegawai wajib mengirimkan foto kepada admin bagian kepegawaian di perangkat daerah (PD) atau unit kerja pada perangkat daerah (UKPD) masing-masing, sesuain mekanisme yang ada.
Instruksi bagi ASN adalah untuk menggunakan angkutan umum massal sebagai moda transportasi untuk berangkat ke tempat kerja, pelaksanaan tugas, dan pulang dari tempat kerja pada setiap Rabu.
Jenis moda transportasi yang dikategorikan sebagai angkutan umum massal meliputi Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, Kereta Bandara, bus/angkot reguler serta kapal dan angkutan antar-jemput karyawan/pegawai.
Namun ada pengecualian penggunaan angkutan massal setiap Rabu.
Pegawai dengan kondisi sakit, hamil, disabilitas, dan petugas lapangan yang membutuhkan mobilitas tertentu dikecualikan dari instruksi penggunaan transportasi umum.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Cerita Pramono Anung Naik TransJakarta saat Berangkat Kerja, Menyapa hingga Bersalaman dengan Warga
-

Sopir Angkot Meninggal Saat Bawa Penumpang di Jakarta Selatan, Hidup Sebatang Kara di Kolong Flyover – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang sopir Angkutan Kota (Angkot) ditemukan meninggal dunia di dalam kendaraannya di Jalan Prof Dr Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025) pagi.
Korban diketahui berinisial AT (56), seorang pria yang sehari-hari mengemudikan angkot jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan awalnya menghentikan laju kendaraannya untuk menurunkan penumpang.
Tiba-tiba korban mengalami kejang saat hendak melanjutkan perjalanan setelah menurunkan seorang penumpang.
“Korban seperti orang kejang, kemudian lemas dan bersandar ke salah satu penumpang di sebelahnya. Korban terlihat seperti orang pingsan, tidak bergerak dan tidak ada respons,” kata Kombes Ade Ary dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).
Melihat kondisi tersebut, para penumpang panik dan keluar dari Angkot.
Seorang pengendara yang melintas kemudian meminggirkan mobil korban agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Sekitar pukul 08.30 WIB, seorang petugas lalu lintas yang bertugas di sekitar Mall Ambassador mendatangi lokasi setelah diberi tahu adanya kerumunan warga.
Petugas lalu lintas kemudian melakukan pengecekan.
Namun korban sudah tidak bernapas dan tak ada denyut nadi.
Tim kesehatan yang tiba di lokasi menyatakan korban telah meninggal dunia.
“Koordinator sopir angkot jurusan yang mengenal korban tiba di tempat kejadian dan membenarkan bahwa korban merupakan salah satu sopir di bawah koordinasinya,” jelas Ade Ary.
Saat ini, kasus penemuan mayat tersebut sedang ditangani oleh Polsek Metro Setiabudi.
Terpisah, Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Firman, mengatakan jika tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.
Kapolsek juga mengungkapkan jika korban yang diketahui bernama Agus Tohir itu hidup sebatang kara dan tak memiliki tempat tinggal tetap.
“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban diketahui tinggal seorang diri dan tidak memiliki tempat tinggal tetap. Ia tidur di bawah flyover Terminal Kampung Melayu,” ujar Firman.
