kab/kota: Tanah Abang

  • Nyambi Jualan Sabu, Tukang Servis Komputer di Serang Ditangkap Polisi

    Nyambi Jualan Sabu, Tukang Servis Komputer di Serang Ditangkap Polisi

    Serang

    Polres Serang menangkap tukang servis komputer di Kota Serang yang juga pengedar narkoba. Polisi menyita belasan paket sabu siap edar dari tangan tersangka berinisial OLA (41).

    Tersangka diamankan di rumahnya di Perumahan Ki Demang, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, pada Kamis (10/7/2025), sekitar pukul 20.00 WIB.

    Kasatresnarkoba Polres Serang AKP Bondan Rahadiansyah menyebut 14 paket sabu diamankan dari tersangka. Paket sabu tersebut sudah dibungkus dan siap edar.

    “Penggeledahan pertama dilakukan terhadap tas selempang yang digunakan tersangka. Di dalamnya ditemukan 9 paket sabu dan sebuah handphone,” kata Bondan, Kamis (17/7/2025).

    Polisi pun mengamankan sebuah timbangan digital, satu kaleng rokok yang dijadikan wadah penyimpanan sabu, satu boks hitam, satu pak plastik klip bening, serta satu handphone.

    “Penggeledahan kedua di kamar pelaku menghasilkan lima paket sabu lainnya yang disembunyikan dalam kotak, timbangan digital, serta alat-alat kemasan,” jelasnya.

    “Tersangka mengaku baru satu bulan bisnis sabu. Barang haram itu didapat dari Tanah Abang dan rencananya akan diedarkan di wilayah Kota Serang,” jelasnya.

    Saat ini, Bondan menegaskan, tersangka yang berprofesi sebagai reparasi komputer telah diamankan di Mapolres Serang untuk pemeriksaan.

    Atas perbuatannya, tersangka OLA dijerat Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 112 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana penjara seumur hidup.

    (aik/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi ungkap motif pembunuhan di Tanah Abang dipicu dendam

    Polisi ungkap motif pembunuhan di Tanah Abang dipicu dendam

    Ilustrasi-Pembunuhan. (ANTARA/Ardika/am)

    Polisi ungkap motif pembunuhan di Tanah Abang dipicu dendam
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 17 Juli 2025 – 11:04 WIB

    Elshinta.com – Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan motif kasus pembunuhan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena dipicu dendam tersangka berinisial MF (26) terhadap korban berinisial MR (20).

    “Motif pelaku adalah dendam karena korban mem-bully tersangka,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Kejadian penusukan tersebut berawal saat rekan korban yang berinisial N sedang makan, namun tiba-tiba N ditusuk dari belakang oleh tersangka hingga terluka di bagian paha kanan.

    “Menurut pengakuan tersangka MF, saat itu dia di-bully oleh korban hingga membuatnya kesal. Korban mem-bully karena tersangka menusuk N dari arah belakang, bukan dari depan,” katanya.

    Setelah peristiwa tersebut Subdit Jatanras bersama dengan Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat dan Unit Reskrim Polsektro Tanah Abang melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku yang diduga seseorang yang mengenal korban.

    “Selanjutnya dari keterangan saksi-saksi dan petunjuk yang ada tim berhasil mengamankan pelaku MF di rumah kontrakannya dan ditemukan barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan untuk menikam punggung korban sebelah kanan,” kata Abdul.

    Polres Metro Jakarta Pusat menyelidiki kasus dugaan pembunuhan pada seorang pemuda yang ditemukan dengan kondisi bersimbah darah di atas trotoar Jembatan Tinggi, Tanah Abang.

    “Korban ditemukan tadi malam (Senin 14/7) dalam kondisi bersimbah darah,” kata Kapolsek Tanah Abang, Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Haris Akhmad Basuki di Jakarta, Selasa (15/7).

    Menurut dia, dari keterangan sejumlah saksi bahwa korban yang berinisial MRN (21) awalnya berlari sambil meminta tolong, karena telah menjadi korban penusukan.

    Setelah saksi melihat ke arah korban lanjut Haris, korban ternyata sudah terjatuh di atas trotoar Jembatan Tinggi, dengan kondisi bersimbah darah.

    “Saksi melihat korban berlari mengarah ke jembatan sambil berteriak, tolong saya ditusuk dan itu berulang-ulang,” ujarnya.

    Haris menambahkan bahwa korban sempat mendapatkan pertolongan oleh sejumlah kerabatnya dengan dibawa ke rumah sakit terdekat.

    Akan tetapi kata Haris, ketika sampai di rumah sakit korban dinyatakan sudah meninggal dunia dikarenakan kehabisan darah.

    “Hasil pengecekan dan keterangan medis di RS Tarakan, korban datang sudah tidak bernyawa dikarenakan kehabisan darah akibat adanya luka terbuka di bagian punggung sisi kanan,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Motif Penusukan di Perlintasan Rel Kereta Api Tanah Abang, Pelaku Dendam karena Dibully – Page 3

    Motif Penusukan di Perlintasan Rel Kereta Api Tanah Abang, Pelaku Dendam karena Dibully – Page 3

    Sebelumnya, misteri tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39) belum terpecahkan. Pihak kepolisian pun mengungkapkan, untuk mendukung penyelidikan kasus tersebut, akan dillakukan pendekatan scientific crime investigation.

    Wakil Ketua Umum Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Tito Karnavian pun menegaskan, anggotanya juga akan terjun langsung untuk mengawal penyelidikan kematian diplomat muda Kemlu tersebut.

    “Tentu saya akan meminta kepada teman-teman Komisioner Kompolnas untuk koordinasi dengan Polda untuk melihat progresnya, lidiknya dan sidiknya,” kata dia di hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu 16 Juli 2025.

    Meski demikian, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri ini mengaku masih belum mengetahui hasil dari penyelidikan kepolisian terkait kasus tersebut. Dia juga akan mengutus satu anggota Kompolnas untuk ikut mengawasi nantinya.

    “Saya belum tahu hasilnya, tapi saya akan meminta nanti,” pungkas Tito.

  • KAI Commuter Kejar Pelaku Pelemparan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

    KAI Commuter Kejar Pelaku Pelemparan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

    Jakarta

    Insiden pelemparan batu terhadap rangkaian KRL terjadi lagi. Kali ini terjadi pada rangkaian Commuter Line Tanah Abang-Rangkasbitung. Merespons hal tersebut, KAI Commuter tengah mengejar pelaku pelemaran.

    Kejadian tersebut tepatnya terjadi pada Commuter Line No.1674 hari ini, Rabu (16/7), sekitar pukul 12.15 WIB. Insiden pelemparan ini terjadi di KM 76+5 antara Stasiun Citeras-Rangkasbitung.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus menerangkan akibat pelemparan tersebut, kaca depan kabin Commuter Line pecah. Maka itu, rangkaian Commuter Line No.1674 tersebut diperbaiki di Stasiun Rangkasbitung.

    Di lokasi pelemparan, petugas pengamanan menyisir dan mencari informasi dari warga sekitar atas kejadian tersebut. Dari penyisiran tersebut, petugas belum menemukan orang yang dicurigai melakukan pelemparan dan diduga pelaku langsung kabur setelah melakukan aksinya.

    Selain itu, petugas juga masih di lokasi dan terus melaksanakan patroli serta sosialisasi kepada warga sekitar jalur KA tentang bahaya pelemparan dan tindak vandalisme lainnya terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.

    “Tidak berhenti di situ, KAI Commuter juga akan mengusut tuntas aksi pelemparan ini dan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi serta menindaklanjuti proses hukumnya,” jelas Joni dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).

    Joni menambahkan bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, secara tegas dilarang melakukan tindakan yang menghilangkan, merusak, atau menyebabkan rusaknya dan/atau tidak berfungsinya prasarana dan sarana perkeretaapian.

    Selain itu, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab VII tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum bagi orang atau barang, pelaku dapat diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

    Untuk mencegah tindak vandalisme, KAI Commuter secara rutin melakukan edukasi dan sosialisasi anti-vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian kepada warga sekitar jalur rel KA serta sekolah-sekolah yang berlokasi dekat jalur rel. Dalam kegiatan tersebut dijelaskan bahwa tindakan vandalisme dapat menyebabkan korban jiwa maupun kerugian material.

    KAI Commuter mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar jalur rel, untuk menjaga keamanan perjalanan kereta dan mendukung penuh gerakan anti-vandalisme ini.

    “KAI Commuter juga berharap peran aktif dari pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan orang tua untuk terus mengedukasi warga dan anak-anaknya agar menjaga keselamatan perjalanan kereta serta tidak melakukan vandalisme,” tutup Joni.

    Lihat juga Video: Kondisi Kaca KRL Baru Jabodetabek Usai Dilempar Batu di Bogor

    (ada/ara)

  • Cerita Adit Pilih Jaga Palang Kereta untuk Sambung Hidup, Tolak Ikut Sekolah Rakyat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juli 2025

    Cerita Adit Pilih Jaga Palang Kereta untuk Sambung Hidup, Tolak Ikut Sekolah Rakyat Megapolitan 16 Juli 2025

    Cerita Adit Pilih Jaga Palang Kereta untuk Sambung Hidup, Tolak Ikut Sekolah Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Faktor ekonomi masih menjadi penyebab utama yang membuat sejumlah anak di Jakarta
    putus sekolah
    .
    Ketiadaan biaya pada akhirnya membuat sejumlah anak terpaksa bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti yang dialami Aditya (16), warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Jalan Tenaga Listrik, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, Aditya sudah menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
    “Aku terakhir sekolah di Palembang pas sekolah dasar, setelah itu aku tidak sekolah karena enggak ada biaya,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    di area Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).
    Kini, Aditya harus membantu kedua orangtuanya untuk menutupi kebutuhan hidup dan membayar utang keluarga.
    Setiap hari, ia berjaga di sebuah palang pintu rel kereta api tanpa pembatas, menjaga kendaraan yang melintas agar tetap aman.
    Ia mengungkapkan bahwa keluarganya tengah terlilit utang, termasuk untuk membayar biaya kontrakan yang mereka tinggali.
    “Parkir aja Bang setiap hari, ini kan relnya enggak ada pembatasnya. Jadi saya yang berjaga di sini, dan uangnya dikumpulkan untuk sehari-hari dan bayar hutang,” imbuhnya.
    Meski telah memikul beban besar sejak muda, Aditya tetap semangat untuk membahagiakan keluarganya.
     
    Namun, ketika ditanya apakah ingin melanjutkan pendidikan melalui
    Sekolah Rakyat
    , ia menolak. Meski program itu gratis, ia lebih memilih bekerja demi kelangsungan hidup keluarganya.
    “Enggak mau, mau cari duit aja, karena buat bayar hutang,” kata dia.
    Aditya bercerita bahwa ia sudah mulai bekerja sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
    Dari hasil kerja tersebut, ia mendapatkan uang yang jumlahnya tak selalu menentu.
    “Enggak tentu (uang yang didapat), terkadang sehari bisa Rp 60 ribu, terkadang bisa RP 30 ribu, tapi kan itu lumayan,” ungkap dia.
    Sebelumnya diberitakan, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat adalah program pemerintah yang hadir sebagai upaya mengedepankan kesetaraan kesempatan pendidikan bagi seluruh anak-anak di Indonesia.
    Program tersebut diselenggarakan oleh pemerintah bukan untuk memperlihatkan adanya kesenjangan sosial.
    “Sekolah Rakyat mengedepankan kesetaraan kesempatan, bukan kesenjangan sosial. Sekolah Rakyat menumbuhkan solidaritas, bukan kompetisi yang timpang,” ujar Gus Ipul dalam sambutan Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025).
    Sekolah Rakyat merupakan strategi besar Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia. Ia yakin, Sekolah Rakyat dapat menghasilkan anak-anak cerdas yang tidak kalah hebatnya dengan anak-anak dari sekolah umum.
    “Untuk menjalin pendidikan yang bermutu untuk anak keluarga miskin dan miskin ekstrem, dan tidak boleh ada yang tertinggal dalam pendidikan,” ujar Gus Ipul.
    Pada Senin (14/7/2025), pemerintah resmi memulai operasi Sekolah Rakyat di 63 titik dengan peserta didik mencapai 6.130 siswa.
    Targetnya, total 100 titik Sekolah Rakyat dapat beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, di mana 37 titik tambahan dijadwalkan akan dibuka pada akhir Juli 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Melihat Kondisi Kali Krukut di Tanah Abang, Banyak Sampah dan Bau Menyengat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Juli 2025

    Melihat Kondisi Kali Krukut di Tanah Abang, Banyak Sampah dan Bau Menyengat Megapolitan 15 Juli 2025

    Melihat Kondisi Kali Krukut di Tanah Abang, Banyak Sampah dan Bau Menyengat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kali Krukut
    di Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tampak dipenuhi
    sampah
    yang berserakan.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    pada Selasa (15/7/2025) sore, terlihat puluhan kantong plastik serta styrofoam dan bungkus makanan mengambang di permukaan air kali.
    Aliran Kali Krukut ini berada di tengah permukiman warga. Lebarnya sekitar 6 meter, sementara kedalamannya diperkirakan hanya sekitar 40 sentimeter.
    Dasar kali tampak dipenuhi endapan lumpur berwarna hitam pekat yang terlihat dari permukaan. Airnya juga tampak keruh dan berwarna gelap.
    Selain itu, sebagian besar sampah tampak mengendap dan menyumbat aliran air, menyebabkan aliran kali terhambat. Beberapa jenis sampah bahkan terlihat seperti baru dibuang.
    Seorang warga terlihat tanpa rasa bersalah melemparkan sampah ke kali dari atas jalan.
    Saat
    Kompas.com
    mencoba menelusuri bantaran kali sejauh sekitar 200 meter, bau menyengat tercium dan menusuk hidung.
    Namun, warga yang tinggal di bantaran kali tetap terlihat asyik melakukan aktivitasnya, seperti tak terganggu dengan bau tidak sedap tersebut.
    Salah seorang warga sekitar bernama Eva (30) mengatakan, setiap hari kali tersebut dibersihkan oleh petugas kebersihan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
    “Kalau setiap pagi pasti ada petugas yang bersihkan kali ini, terus sampahnya diangkut,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    di bantaran kali, Selasa.
    Namun, Eva menyayangkan masih adanya perbuatan tak bertanggung jawab dari beberapa warga.
    “Tapi warganya emang susah dikasih tahunya, tetap aja ada yang buang sampah, padahal mereka tahu kali ini udah kotor,” ucapnya.
    Eva berharap pemerintah setempat dapat memberikan imbauan dan tindakan tegas kepada warga yang masih membuang sampah ke kali.
    “Ya mudah-mudahan bisa ada imbauan dan pemberitahuan kepada warga, dan ada tindakan, supaya warga-warga yang begitu juga pada engga mengulangi ke depannya,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemuda 21 Tahun Tewas Ditikam Sajam di Kawasan Bongkaran Tanah Abang

    Pemuda 21 Tahun Tewas Ditikam Sajam di Kawasan Bongkaran Tanah Abang

    JAKARTA – Pria berinisial MR (21) ditemukan tewas berlumur darah di perlintasan kereta api (KA) kawasan lokalisasi Bongkaran, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban tewas akibat ditusuk senjata tajam (senjata tajam)

    “Hasil pengecekan dan keterangan medis di RS Tarakan ternyata korban datang (dibawa ke rumah sakit) sudah tidak bernyawa dikarenakan kehabisan darah akibat adanya luka terbuka di bagian punggung sisi kanan,” kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Haris Akhmat Basuki saat dikonfirmasi, Selasa, 15 Juli 2025.

    Kapolsek menjelaskan, kejadian dilaporkan terjadi pada Senin malam, 14 Juli 2025, sekitar pukul 23.40 WIB. Laporan awal adanya korban yang tersungkur di trotoar jembatan tinggi dalam kondisi bersimbah darah. Korban kemudian dievakuasi ke RS Tarakan.

    “Tim melakukan olah TKP dengan mendatangi rumah sakit dan meminta keterangan sejumlah saksi,” katanya.

    Berdasarkan keterangan saksi, dia melihat korban berlari mengarah jembatan tinggi sambil berteriak minta tolong.

    “Tolong-tolong saya ditusuk (teriakan berulang),” ujarnya meniru teriakan korban seperti yang didengar saksi.

    Setelah saksi hendak menolong, ternyata korban sudah tersungkur di atas trotoar jalan. Selanjutnya korban dievakuasi ke RS Tarakan, dan jenazah kembali dikirim ke RSCM untuk dilakukan autopsi.

  • Pria Tewas Ditusuk di Tanah Abang Sempat Teriak Minta Tolong Berulang Kali 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Juli 2025

    Pria Tewas Ditusuk di Tanah Abang Sempat Teriak Minta Tolong Berulang Kali Megapolitan 15 Juli 2025

    Pria Tewas Ditusuk di Tanah Abang Sempat Teriak Minta Tolong Berulang Kali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pria berinisial MR (21) sempat teriak meminta tolong berulang kali usai mengalami
    penusukan
    di Jalan Jembatan Tinggi, Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2024) pukul 23.30 WIB.
    Mulanya saksi S sedang berjalan kaki dari Jalan Jembatan Tinggi menuju sebuah warung internet (warnet) di sekitar Gedung Hijau, Kebon Melati,
    Tanah Abang
    .
    “Saat itu saksi melihat korban berlari mengarah jembatan sambil teriak ‘tolong-tolong saya ditusuk’, teriak berulang-ulang,” kata Kapolsek Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki saat dikonfirmasi, Selasa (15/7/2025).
    Karena mendengarkan teriakan tersebut, saksi mencari sumber suara dan melihat korban sudah dalam kondisi tersungkur di atas trotoar.
    Dalam kesempatan yang sama, nenek korban sedang berada di tempat kejadian perkara (TKP).
    Ia juga melihat korban tengah berada di trotoar dengan kondisi luka parah.
    Tak berselang lama, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.
    Namun, setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan oleh petugas medis, korban dinyatakan tidak bernyawa.
    “Korban datang sudah tidak bernyawa dikarenakan kehabisan darah akibat adanya luka terbuka di bagian punggung sisi kanan,” ucap Haris.
    Saat ini, Polsek Metro Tanah Abang masih menyelidiki kasus tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Tutup Rekening Penerima Bansos yang Dipakai Buat Judol

    Pemerintah Tutup Rekening Penerima Bansos yang Dipakai Buat Judol

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut pemerintah telah menutup rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang dipakai untuk bermain judi online (judol). Penutupan secara langsung dilakukan setelah pengecekan data-data penerima.

    “Langsung dihentikan, langsung dihentikan bantuannya, rekeningnya langsung ditutup,” sebut Cak Imin di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025) malam.

    Dia menjelaskan penutupan ini juga sudah dikoordinasikan dengan pihak PPATK. Dia mengatakan bansos terhadap rekening-rekening penerima bansos terindikasi judol pun otomatis langsung berhenti.

    “Otomatis PPATK menutup. Ini khusus bansos, yang rekening penerima bansos yang digunakan untuk judol langsung ditutup,” ucap dia.

    Sebelumnya, Cak Imin mengungkapkan isi bahasan saat rapat terbatas Menko dengan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Dia mengatakan sempat membahas perihal BPJS hingga temuan bansos yang dijadikan modal judi online.

    “Banyak. PM itu mulai dari bansos, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, apa lagi? Tentang koperasi desa, tentang sekolah rakyat. Banyak kita. Soal judol kita diskusikan, kita carikan solusi-solusi, termasuk sanksi,” kata Cak Imin kepada wartawan selepas pengukuhan PB IKA PMII di Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/7).

    “Sehingga dari tujuh menko, semua bidang, semua sektor, semua dalam pembicaraan,” jelas dia.

    Dia melanjutkan, Prabowo menitip pesan agar seluruh menteri bekerja dengan serius. Terlebih, kini Prabowo sedang melakukan lawatan ke luar negeri.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cak Imin sebut para ketum parpol belum komunikasi bahas putusan MK

    Cak Imin sebut para ketum parpol belum komunikasi bahas putusan MK

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan para ketua umum partai politik di tanah air belum berkomunikasi membahas putusan Mahkamah Konstitusi soal pemisahan penyelenggaraan pemilu nasional dan daerah.

    “Belum. Belum, belum,” katanya menekankan saat memberikan keterangan kepada wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (14/7) malam.

    Ia mengatakan bahwa PKB menyerahkan kepada DPR RI untuk menindaklanjuti putusan MK yang memisahkan penyelenggaraan pemilu tingkat nasional dan daerah.

    “Nanti kami serahkan kepada DPR RI untuk menyikapi keputusan MK itu dalam bentuk Undang-Undang Pemilu yang baru,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya.

    Ia menegaskan bahwa revisi UU Pemilu harus dilakukan sebagai bagian dari kebutuhan dan perkembangan zaman.

    “Salah satu yang akan menjadi sorotan PKB adalah agar ada pasal-pasal yang mengurangi suburnya transaksi jual beli suara. Sanksinya diperberat, pengawasannya diperketat, mekanisme penyelenggaranya harus diperkuat,” ujarnya.

    Cak Imin melanjutkan, “Kalau perlu, partai-partai politik menjadi pengawas KPU (Komisi Pemilihan Umum), dan pengawas langsung.”

    Sebelumnya, MK memutuskan penyelenggaraan pemilu nasional dan daerah dipisahkan dengan jeda waktu paling singkat dua tahun atau paling lama dua tahun dan enam bulan.

    Pemilu nasional adalah pemilihan anggota DPR, DPD, serta presiden dan wakil presiden.

    Pemilu daerah terdiri atas pemilihan anggota DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta kepala dan wakil daerah.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.