Massa Demo “Indonesia Sold Out” Serukan Penolakan Militerisme hingga Desak Pendidikan Gratis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah mahasiswa yang menggelar demo bertajuk “Indonesia Sold Out” di depan Gedung DPR/MPR RI menuntut berbagai hal kepada pemerintah, mulai dari penolakan militerisasi hingga desakan agar negara mewujudkan pendidikan gratis.
Fadli, perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himmapol) Indonesia, mengatakan, aksi ini digelar sebagai bentuk perlawanan terhadap militerisme, kapitalisme, imperialisme, dan oligarki.
“Pada Kamis 21 Agustus setelah peringatan 80 tahun kemerdekaan, kami aksi dan membawa tajuk melawan militerisme, tolak kapitalisme imperialisme, dan ganyang oligarki,” kata Fadli di lokasi, Kamis.
Ia menjelaskan, tuntutan mahasiswa terbagi dalam dua kategori besar, yakni isu sipil-politik dan isu ekonomi-sosial budaya.
“Dalam isu sipil dan politik, kami menuntut negara untuk menolak undang-undang bermasalah, tolak RUU bermasalah, tolak pasal bermasalah dalam RUU penyiaran, kemudian tolak militerisasi di ranah sipil. Lalu hentikan intimidasi, kriminalisasi, dan teror terhadap gerakan rakyat. Yang terakhir adalah tolak pembangunan batalion baru di Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, untuk isu ekonomi, sosial, dan budaya, mahasiswa menyoroti kebijakan negara yang dinilai merugikan rakyat.
“Kemudian terkait isu ekonomi sosial budaya, kami mengamankan tuntutan pertama, penolakan penulisan ulang sejarah, kemudian tolak gelar pahlawan untuk Soeharto, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan sejumlah penolakan lain yang berkaitan dengan kondisi buruh, kebijakan tenaga kerja, hingga proyek pembangunan yang dinilai merampas ruang hidup masyarakat.
“Kemudian tolak fleksibilitas tenaga kerja dan buruh upah murah. Kemudian tolak tarif resiprokal AFK Indonesia, lalu tolak proyek strategis nasional yang merampas ruang hidup serta tolak revisi undang-undang pokok agraria dan wujudkan reforma agraria sejati,” tambah dia.
Fadli menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia seharusnya tidak hanya diperingati secara seremonial.
“Kemerdekaan itu direpresentasikan dengan kedaulatan rakyat atas tanah, air, udara, dan masa depannya,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah massa dari Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) mulai memadati depan pintu gerbang Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025) sore.
Pengamatan
Kompas.com
, massa mulai datang ke lokasi sekitar pukul 16.02 WIB. Terpantau satu mobil komando telah berada di lokasi bersama dengan sejumlah mahasiswa yang mengenakan ragam almamater.
Para mahasiswa itu terlihat membawa spanduk besar bertuliskan “Indonesia Sold Out” yang tulisannya berwarna putih dan merah.
Mereka membentangkan spanduk itu tepat di depan pintu gerbang Gedung DPR RI.
Selain itu, massa juga ada yang membawa bendera Merah Putih dan One Piece. Bendera itu diikatkan di satu batang kayu yang sama.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Tanah Abang
-
/data/photo/2025/08/21/68a70dd3bdaa3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Massa Demo "Indonesia Sold Out" Serukan Penolakan Militerisme hingga Desak Pendidikan Gratis Megapolitan 21 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/21/68a706aa096ad.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Massa Demo di Depan Gedung DPR Bubarkan Diri, Arus Lalu Lintas Kembali Lancar Megapolitan 21 Agustus 2025
Massa Demo di Depan Gedung DPR Bubarkan Diri, Arus Lalu Lintas Kembali Lancar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Massa demo mahasiswa bertajuk “Indonesia Sold Out” di depan Gedung DPR/MPR RI, membubarkan diri pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 18.15 WIB.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, massa mulai meninggalkan lokasi demo sesaat setelah perwakilan mahasiswa selesai membacakan rilis pernyataan sikap.
Di tengah orasi, para mahasiswa telah menyampaikan bahwa aksi mereka akan ditutup dengan pembacaan rilis, kemudian dilanjutkan dengan pembubaran massa.
Setelah rilis dibacakan, koordinator aksi mengimbau seluruh peserta untuk meninggalkan lokasi dengan tertib. Imbauan tersebut diikuti mahasiswa yang satu per satu beranjak dari area depan Gedung DPR.
Arus lalu lintas pun berangsur normal. Kendaraan yang sebelumnya dialihkan kembali melintas di Jalan Gatot Subroto. Jalur dari arah Slipi menuju Semanggi yang juga sempat ditutup kembali dibuka dan lancar.
Sementara itu, arus kendaraan dari arah Pancoran menuju Slipi juga mulai normal setelah sempat padat akibat penutupan jalan.
Sekitar lima petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga terlihat membersihkan jalan dari sampah yang ditinggalkan sebelum pembukaan jalan.
Kendati demikian, aparat kepolisian tetap mengawal proses pembubaran hingga situasi benar-benar kondusif. Tidak ada bentrokan lanjutan setelah massa aksi meninggalkan lokasi.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah massa dari Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) mulai memadati depan pintu gerbang Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025) sore.
Pengamatan
Kompas.com
, massa mulai datang ke lokasi sekitar pukul 16.02 WIB. Terpantau satu mobil komando telah berada di lokasi bersama dengan sejumlah mahasiswa yang mengenakan ragam almamater.
Para mahasiswa itu terlihat membawa spanduk besar bertuliskan “Indonesia Sold Out” yang tulisannya berwarna putih dan merah.
Mereka membentangkan spanduk itu tepat di depan pintu gerbang Gedung DPR RI.
Selain itu, massa juga ada yang membawa bendera Merah Putih dan One Piece. Bendera itu diikatkan di satu batang kayu yang sama.
Bendera Merah Putih berada paling atas dan di bawahnya bendera One Piece. Dalam orasinya, salah satu orator menyoroti bagaimana biaya pendidikan yang semakin mahal, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, membuat akses pendidikan menjadi semakin sulit bagi masyarakat.
Dia juga menyuarakan keprihatinan atas penguasaan aset negara oleh para pengusaha yang dinilai menggeser kedaulatan rakyat.
“Pendidikan kita hari ini dikapitalisasi. Setiap pendidikan dikapitalisasi, Negara ini lama-lama bukan lagi di tangan kita. Negara ini lama-lama ada di tangan para penguasa, ada di tangan para pengusaha,” ujar orator di atas mobil komando.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pram hidupkan lagi Pasar Tanah Abang jadi Pusat Perdagangan ASEAN
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo bertekad untuk menghidupkan kembali Pasar Tanah Abang sebagai pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara.
“Ini akan dilakukan secara bertahap melalui program digitalisasi, perbaikan kebersihan, hingga peningkatan aksesibilitas,” kata Pramono saat dijumpai Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya serius untuk melakukan pembenahan agar menghidupkan kembali pasar Tanah Abang secara perlahan-lahan, tetapi menjadi kekuatan baru bagi sentra industri pasar di ASEAN.
Menurut Pramono, kondisi perdagangan di Pasar Tanah Abang saat ini perlu perbaikan signifikan agar bisa kembali bergairah.
Hal itu karena saat berkunjung ke pasar tersebut, Pramono mengatakan para pedagang tampak lesu.
“Tadi begitu saya masuk ke pasar Tanah Abang, para pedagang pasti menyambut antara lesu maupun histeris. Lesu karena memang perdagangan di sini perlu perbaikan,” kata Pramono.
Ia menjelaskan, digitalisasi akan menjadi salah satu faktor penting untuk mendongkrak aktivitas perdagangan sekaligus mengurangi praktik negatif seperti pencopetan dan premanisme.
“Mau nyopet apa, kalau semua transaksi digital? Premanisme juga pelan-pelan pasti akan berkurang,” ujar Pramono.
Pramono menyebut, salah satu upaya untuk mendorong digitalisasi di pasar adalah dengan menyelenggarakan Lomba Digitalisasi Pasar 2025.
Lomba Digitalisasi Pasar berlangsung 20 hari, mulai 22 Juli hingga 10 Agustus 2025, diikuti oleh 20 pasar binaan Pasar Jaya sebagai proyek percontohan.
Proses penilaian lomba dilakukan dalam dua tahap, yakni Periode I pada 22–25 Juli 2025 dan Periode II pada 6–10 Agustus 2025.
Adapun penilaian lomba terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek pasar yang dinilai oleh tim juri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta aspek digitalisasi perbankan yang dinilai oleh OJK dan Bank Indonesia berdasarkan laporan dari bank peserta.
Dua puluh pasar yang saat ini dilibatkan akan menjadi percontohan bagi pasar-pasar aktif lain yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Pramono umumkan pemenang Lomba Digitalisasi Pasar 2025
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengumumkan pemenang Lomba Digitalisasi Pasar 2025 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Lomba Digitalisasi Pasar bertujuan untuk mendorong literasi keuangan di kalangan pedagang, meningkatkan transaksi non-tunai yang aman, meminimalisir pungutan liar, serta mewujudkan pasar yang lebih bersih dan nyaman,” kata Pramono di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis.
Pramono juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, OJK dan Pasar Jaya yang telah berkolaborasi dalam keberlangsungan lomba tersebut.
Lebih lanjut Pramono menyampaikan, digitalisasi bukan hanya mempermudah transaksi antara penjual dan pembeli, namun juga meningkatkan pajak daerah secara otomatis tanpa perlu menaikkan tarif atau pungutan baru.
Menurut Pramono, lomba ini membuktikan dampak nyata dari digitalisasi pasar yang membawa manfaat luas, mulai dari efisiensi transaksi, hingga peningkatan penggunaan QRIS.
“Lomba digitalisasi yang dilakukan di 20 pasar ini hasilnya signifikan. Terbukti dari hasil penjurian, penggunaan QRIS di 20 pasar tersebut naik hingga 47 persen hanya dalam waktu 20 hari masa perlombaan. Artinya, Jakarta kini menjadi barometer penggunaan QRIS maupun EDC di tingkat nasional,” kata Pramono.
Ia menyebut, hal itu sejalan dengan yang disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta pada Pekan QRIS Nasional Wilayah DKI Jakarta pada 12 Agustus 2025, bahwa Jakarta merupakan penyumbang terbesar sekitar 45 persen dari total transaksi QRIS di tanah air.
Lomba Digitalisasi Pasar berlangsung 20 hari, mulai 22 Juli hingga 10 Agustus 2025, diikuti oleh 20 pasar binaan Pasar Jaya sebagai proyek percontohan.
Proses penilaian lomba dilakukan dalam dua tahap, yakni Periode I pada 22–25 Juli 2025 dan Periode II pada 6–10 Agustus 2025.
Adapun penilaian lomba terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek pasar yang dinilai oleh tim juri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta aspek digitalisasi perbankan yang dinilai oleh OJK dan Bank Indonesia berdasarkan laporan dari bank peserta.
Dua puluh pasar yang saat ini dilibatkan akan menjadi percontohan bagi pasar-pasar aktif lain yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.
Berikut pemenang Lomba Digitalisasi Pasar 2025:
Aspek Pasar:
– Pasar Digital Terbaik Tipe A: Pasar Mayestik (Mitra Bank Jakarta);
– Pasar Digital Terbaik Tipe B: Pasar Koja Baru (Mitra Bank Jakarta);
– Pasar Digital Terbaik Tipe C: Pasar Lenteng Agung (Mitra Bank BRI).Aspek Perbankan:
– Kategori Program Literasi Terbaik & Teraktif: Juara 1 Bank Mandiri, Juara 2 Bank Jakarta;
– Kategori Akses Keuangan Termasif: Juara 1 Bank Mandiri, Juara 2 Bank BRI;
– Kategori Digitalisasi Keuangan Terbaik: Juara 1 Bank BNI, Juara 2 Bank BCA.Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Pemprov DKI Jakarta putihkan 1.897 ijazah yang ditahan akibat peserta didik kesulitan biaya
Kamis, 21 Agustus 2025 11:16 WIB
Warga membawa ijazah saat program pemutihan ijazah di SMA Islam Said Naum, Tanah Abang, Jakarta, Kamis, (21/8/2025). Pemprov DKI Jakarta menyerahkan sebanyak 1.897 ijazah pada tahap keempat senilai Rp7,6 miliar untuk membantu peserta didik yang terdampak penundaan pemberian ijazah karena kendala biaya. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kedua kanan) berbincang dengan orang tua peserta didik saat program pemutihan ijazah di SMA Islam Said Naum, Tanah Abang, Jakarta, Kamis, (21/8/2025). Pemprov DKI Jakarta menyerahkan sebanyak 1.897 ijazah pada tahap keempat senilai Rp7,6 miliar untuk membantu peserta didik yang terdampak penundaan pemberian ijazah karena kendala biaya. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Mayat Cideng, warga diminta segera melapor bila kehilangan kerabat
Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat meminta kepada warga untuk segera melapor bila kehilangan kerabat, guna mengungkap penemuan mayat tanpa identitas di Kali Cideng.
“Segera lapor, kami juga sudah menyebarkan informasi dan foto korban agar keluarga bisa identifikasi,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, polisi akan bekerja cepat agar identitas korban segera diketahui karena identitas merupakan hal yang penting agar penyelidikan lebih mudah dilakukan.
Ia menegaskan pihaknya akan menelusuri kemungkinan adanya tindak pidana pada kasus penemuan mayat laki-laki di Kali Cideng, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa sekitar pukul 11.00 WIB itu.
Akan tetapi, pihaknya tidak ingin berasumsi terlalu cepat untuk menyatakan apakah mayat tanpa identitas tersebut korban pembunuhan atau tidak.
“Hasil autopsi akan menjadi dasar untuk mengetahui penyebab kematian. Yang jelas, polisi berkomitmen mengungkap kasus ini secara transparan dan profesional,” ujarnya.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat Kompol Martua Malau menyatakan masih menyelidiki penyebab kematian mayat tanpa identitas yang ditemukan petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air di Kali Cideng, Jakarta Pusat itu.
“Kami menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mengetahui penyebab kematian mayat tanpa identitas tersebut,” katanya.
Menurut dia, penemuan mayat pertama kali oleh petugas UPK Badan Air dan setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi.
Malau mengatakan, pihaknya juga telah meminta keterangan beberapa saksi seperti petugas yang menemukan pertama kali dan beberapa saksi lainnya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Polisi selidiki penyebab kematian mayat di Kali Cideng Jakpus
Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat masih menyelidiki penyebab kematian mayat tanpa identitas yang ditemukan petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air di Kali Cideng, Jakarta Pusat pada Selasa sekitar pukul 11.00 WIB.
“Kami menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mengetahui penyebab kematian mayat tanpa identitas tersebut,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat Kompol Martua Malau di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penemuan mayat pertama kali oleh petugas UPK Badan Air dan setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi.
Malau mengatakan, pihaknya juga telah meminta keterangan beberapa saksi seperti petugas yang menemukan pertama kali dan beberapa saksi lainnya.
Terkait adanya luka lebam, Malau mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian, karena semua masih dalam tahap penyelidikan serta menunggu hasil dari forensik dan RSCM.
“Mayat berjenis kelamin laki-laki dan saat ini berada di RSCM untuk dilakukan visum. Kita tidak bisa simpulkan penyebab kematian tanpa adanya hasil dari visum dari RSCM,” ujarnya.
Penemuan mayat tersebut juga sempat menggegerkan pengguna jalan, karena tersangkut di saringan sampah.
Sementara itu, Petugas UPK Badan Air Rohman mengatakan bahwa mayat tersebut ditemukan ketika dirinya membersihkan sampah yang tersangkut dan terlihat ada sesosok mayat yang mengambang.
“Saya sedang bersihkan sampah, terlihat kaki mengambang di antara saringan sampah,” katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Duduk Perkara Perseteruan Bobby Nasution-GRIB Jaya, Berujung Ancaman Bongkar Skandal ‘Blok Medan’
GELORA.CO – Organisasi Kemasyarakatan Grib Jaya mengancam akan menggeruduk kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengadukan dugaan korupsi yang dilakukan Gubernur Sumut Bobby Nasution
Langkah Grib Jaya ini sebagai balasan setelah salah satu markas mereka di Sumatera Utara dihancurkan Pemprov.
Mereka marah atas pembongkaran itu.
Mereka pun memastikan akan melakukan ‘perlawanan’ dengan mendesak KPK untuk membongkar dugaan korupsi yang mengarah ke sosok menantu presiden
Bobby Nasution kemudian menanggai rencana Grib Jaya akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dugaan kasus korupsi jalan dan blok medan diusut tuntas.
Aksi penggerudukan itu karena sebelumnya, tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan instansi terkait merobohkan markas ormas DPD GRIB Jaya Sumut yang diduga menjadi tempat hiburan malam ilegal (Diskotek Marcopolo) dan sarang peredaran narkoba, di Desa Namorubejulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Kamis (14/8/2025).
Bobby Nasution mengatakan, respons dari Grib Jaya merupakan hal yang wajar.
Dan tidak masalah jika ada aksi tersebut.
“Ya gak apa-apa, mau gimana lagi (mau di demo ataupun pihak Grib ke KPK),” ucapnya usai Upacara HUT RI ke-80 di Lapangan Astaka, Deliserdang.
Duduk perkara
Seperti diketahui, Ribuan anak buah Hercules Rosario Marshal berencana akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka meminta agar kasus korupsi di Sumut diusut tuntas.
Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP GRIB Jaya, Zulfikar, mengatakan, diskotek Marcopo sudah lama tutup.
Kata dia, yang ada hanya markas atau kantor DPD Grib Sumut.
“Diskotek Marcopolo sudah tutup. Ini hanya Kantor DPD Grib Sumut,”kilah Zulfikar.
Meski dijelaskan telah ditutup, tapi tim gabungan menyampaikan jika bangunan tersebut tidak memiliki izin bangunan.
Hal ini membuat Zulfikar terlihat emosi dan meminta jangan tebang pilih soal bangunan yang tak memiliki izin di wilayah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
“Saya minta bangunan yang tak memiliki izin, hari ini dibongkar juga. Jangan tebang pilih, jangan ini yang dihancurkan. Kenapa kami yang diperlakukan seperti ini. Bupati ingin menegakkan peraturan di Deliserdang. Kami dukung pak, tapi adil,”pungkas Zulfikar.
Diduga ada keterkaitannya dengan perobohan markas DPP Grib Jaya Sumut ini, ribuan anak buah Hercules direncanakan akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Ribuan Kader Grib Jaya Siap Demo di KPK, Desak Usut Tuntas Aktor Intelektual Korupsi Sumut hingga Blok Medan,”tulis akun gribjaya_id, Sabtu (16/8/2025).
Rencananya aksi demonstrasi ini akan digelar berjilid-jilid sampai KPK bisa mengusut tuntas kasus korupsi Topan Ginting hingga Blok Medan yang menjerat mantan Gubernur Maluku Utara.
Terkait unggahan akun instagram Grib Jaya ini, Tribun-medan.com telah meminta tanggapan kepada Juru Bicara Grib Jaya, Razman Arif Nasution.
Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respon.
Pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp juga belum dibaca.
Alasan perobohan bangunan
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Pemerintah Kabupaten Deliserdang, merobohkan diskotek berkedok markas organisasi masyarakat (Ormas) DPD GRIB Sumut.
Bangunan dengan kelir hijau bertuliskan “Markas Besar GRIB Jaya Sumut” tersebut, kini rata dengan tanah.
Hanya tersisa puing-puing bangunan berserakan di lahan milik PTPN II tersebut.
Bahkan, paving blok yang tersusun rapi di sekeliling markas GRIB turut dibongkar dan kini sudah berganti jadi tanah.
Keberadaan markas DPD GRIB Sumut di lahan serobotan itu memang belum lama.
Tepatnya dimulai saat Samsul Tarigan jadi Ketua DPD GRIB Sumut.
Ia dilantik pada Juli 2024 lalu, oleh Hercules Marshal Rosario, mantan preman Tanah Abang Jakarta yang kini menjabat Ketua DPP GRIB Jaya.
Sejak itulah, Samsul menjadikan bangunan di lahan serobotan itu, sebagai markas GRIB Jaya Sumut.
Adapun bangunan di tengah perkebunan sawit itu memang sudah berdiri cukup lama.
Awalnya bangunan itu adalah Diskotek Sky Garden, kemudian berganti nama jadi Key Garden setelah digerebek petugas kepolisian.
Lalu, setelah disorot publik dan kembali digerebek kepolisian, diskotek tersebut berganti nama lagi jadi Marcopolo.
Setelah Samsul menjabat sebagai Ketua GRIB Sumut, bangunan itu juga dijadikan Markas Besar GRIB Sumut.
Gubernur Sumut Bobby Nasution membeberkan alasan kenapa markas ormas GRIB yang diketuai Samsul Tarigan dirobohkan.
Bobby mengungkap gedung tersebut tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) maupun maupun persetujuan bangunan gedung (PBG).
Ditambah, banyaknya laporan masyarakat tentang maraknya peredaran narkoba di lokasi tersebut.
“Kami di sini menindaklanjuti keresahan masyarakat, terkait penyalahgunaan narkoba di salah satu tempat yang memang tidak ada legalitasnbya, baik izin bangunan, PBG tidak ada sama sekali,” kata Bobby Nasution, Kamis (14/8/2025).
Bobby menerangkan, diskotek Marcopolo yang diduga milik Samsul Tarigan juga tidak memiliki izin hiburan malam, yang dikeluarkan Pemprov Sumut.
Ditambah, Bobby menerima laporan dari Kapolda Sumut Irjen Whisnu tentang lokasi dijadikan tempat jual beli narkoba.
“Ditambah, informasi dari pak Kapolda ada kegiatan jual beli narkoba di dalam bangunan yang kita hancurkan ini,” ucap Bobby.
Perobohan markas GRIB Sumut dan diskotek Marcopolo ini berlangsung pada Kamis (14/8/2025), atau 2 hari setelah Samsul Tarigan dipenjara terkait kasus penguasaan lahan milik PTPN II.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318047/original/004229100_1755418850-IMG_1341.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Karnaval Kemerdekaan Nanti Malam, Kawasan Sarinah hingga Bundaran HI Bersolek – Page 3
Demi mendukung kelancaran acara Karnaval Kemerdekaan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan pihak kepolisian Polda Metro Jaya akan menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) pada pukul 19.30-23.00 WIB di ruas Jalan Medan Merdeka Barat sisi Timur-Jalan MH Thamrin sisi Timur-Jalan Jenderal Sudirman sisi Timur-Simpang Susun Semanggi.
Berikut rute alternatif pada saat dilakukan pengalihan arus lalu lintas saat Malam Perayaan:
1) Lalu Lintas dari Selatan ke Utara dialihkan melalui Jalan Hang Lekir I-Jalan Hang Tuah-Jalan Hang Lekir IV-Jalan Hang Lekir II-Jalan Hang Lekir I-Jalan Asia Afrika-Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Gatot Subroto-Jalan KS Tubun-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Cideng-dst. Atau dapat melalui Jalan HR Rasuna Said-Jalan Prof. Dr. Satrio-Jalan KH Mas Mansyur-dst maupun pada arah sebaliknya (Utara ke Selatan).
2) Lalu Lintas dari Utara ke Selatan dialihkan melalui Jalan Ir. H. Juanda-Jalan Pos-JalanGedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan M.I Ridwan Rais ke arah Rasuna Said-dst. Atau dapat melalui Jalan Gunung Sahari-Jalan Kramat Raya-Jalan Salemba-Jalan Proklamasi-Jalan Tambak-Jalan Prof. Dr. Sahardjo-dst.
3) Lalu Lintas dari Timur (Jalan Batu) ke Barat (Tanah Abang) dapat melalui Jalan MedanMerdeka Timur-Jalan M.I Ridwan Rais-berputar di Tugu Tani-Jalan M.I Ridwan Rasi-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Perwira-Jalan Veteran-Jalan Suryapranoto-Jalan Balikpapan-Jalan Cideng Timur-Jalan Fachrudin-dst, maupun arah sebaliknya (Timur ke Barat).
4) Lalu lintas dari Timur (Pasar Senen) ke Barat (Tomang raya) dapat melalui Jalan Kramat Kwitang-berputar di putaran barat-barat Jalan Kramat Kwitang-Tugu Tani-Jalan M.I Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Perwira-Jalan Katedral-Jalan Veteran-Jalan Suryapranoto-Jalan Balikpapan-Jalan Kyai Caringin-Jalan Tomang Raya-dst.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4186328/original/049498600_1665381120-20221010-Pintu-Air-Manggarai-Faizal-9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)