kab/kota: Tanah Abang

  • Maling di Jakpus Ditangkap Usai Jual NMAX Curian Rp 5 Juta ke Penadah

    Maling di Jakpus Ditangkap Usai Jual NMAX Curian Rp 5 Juta ke Penadah

    Jakarta

    Polisi menangkap pria berinisial R (26) atas kasus pencurian sepeda motor di Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus). Pelaku ditangkap setelah menjual motor hasil curian tersebut ke penadah.

    “Kami telah melakukan penyelidikan intensif dan berhasil mengamankan barang bukti berupa sepeda motor dan helm yang dicuri, serta sejumlah bukti transaksi uang hasil penjualan motor tersebut. Saat ini tersangka masih dalam pemeriksaan untuk proses hukum lebih lanjut,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Senin (15/9/2025).

    Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, mengatakan pencurian itu terjadi pada 28 Agustus. Pelaku menggondol motor NMAX beserta helm milik korban.

    Pelaku kemudian menjual motor curian itu seharga Rp 5 juta kepada seorang penadah berinisial M (39). Saat ini, keduanya sudah diamankan pihak kepolisian.

    “Menjualnya melalui penadah dengan harga Rp 5 juta. Penyidikan juga masih berlanjut untuk mencari tersangka lain yang masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujarnya.

    Saat ini, keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Pelaku R dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian, sementara M dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan selalu mengunci kendaraan dengan aman,” ujarnya.

    (wnv/haf)

  • Janji Revitalisasi Pasar Lontar Jakpus Tak Kunjung Terealisasi, Pedagang: Sampai Capek Dengarnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 September 2025

    Janji Revitalisasi Pasar Lontar Jakpus Tak Kunjung Terealisasi, Pedagang: Sampai Capek Dengarnya Megapolitan 14 September 2025

    Janji Revitalisasi Pasar Lontar Jakpus Tak Kunjung Terealisasi, Pedagang: Sampai Capek Dengarnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Dua tahun sudah berlalu sejak Pasar Lontar Kebon Melati, Tanahabang, Jakarta Pusat terbakar pada 2023 lalu.
    Hingga kini, belum ada perbaikan yang dilakukan untuk membereskan masalah di pasar tersebut.
    Menurut Parno (40), rencana revitalisasi sudah dijanjikan kepada pedagang bahkan sebelum api melahap blok belakang pasar.
    “Rencananya memang katanya mau dibangun lagi, tapi sampai sekarang belum ada, sampai pedagang capek dengarnya,” ujar Parno saat ditemui di lokasi, Minggu (14/9/2025).
    Meskipun sudah lelah dengan janji tersebut, Parno masih berharap agar revitalisasi bisa direalisasikan. Apalagi setelah pasar tersebut terbakar.
    Menurut Parno, pasar tempat ia berdagang saat ini tak terlihat seperti pasar sama sekali.
    Kondisinya kumuh, lorong antar kios sempit. Selain itu, kios juga bercampur dengan kontrakan warga di bangunan kayu itu.
    “Tapi ya kalau bisa sih beneran dibangun lagi lah. Soalnya beda banget sama yang di atas (Pasar Inpres), lebih kelihatan kayak pasar,” tutur pedagang toko plastik dan kelontong itu.
    Toko Parno mulanya ikut terdampak kebakaran saat itu. Untuk terus memenuhi permintaan pelanggan tetapnya, Parno pun mengambil kios di blok depan pasar dan kembali berdagang.
    “Ini dulu awalnya di sana (belakang), baru pindah ke sini, karena masih ada pembeli yang datang, biasanya buat jualan lagi juga,” tutur dia.
    Sementara itu, beberapa pedagang lain memilih berpindah ke tempat lain, salah satunya pinggir jalan di depan pasar.
    Pasar Lontar Kebon Melati adalah salah satu pasar yang terbengkalai dan paling kumuh menurut Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jaya.
    “Pasar dengan kondisi terparah yaitu Pasar Blok G Tanah Abang dan Pasar Lontar Kebon Melati,” kata Kepala Puskoppas DKI Jaya, Gusnal, dalam keterangannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Janji Revitalisasi Pasar Lontar Jakpus Tak Kunjung Terealisasi, Pedagang: Sampai Capek Dengarnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 September 2025

    Cerita Ruslan, Satu dari Sedikit Pedagang yang Bertahan dengan Kumuhnya Pasar Lontar Jakpus Megapolitan 14 September 2025

    Cerita Ruslan, Satu dari Sedikit Pedagang yang Bertahan dengan Kumuhnya Pasar Lontar Jakpus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat makin sepi seiring pedagang yang angkat kaki dari sana.
    Sejak terbakar pada 2023, pasar ini belum direvitalisasi.
    Pedagang pakaian, perabotan, dan sebagainya yang sebelumnya mengisi blok belakang pasar satu per satu meninggalkan lapak.
    Kini tersisa pedagang di blok depan yang menyatu dengan kontrakan warga.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com,
    Minggu (14/9/2025) siang, hanya kurang dari 15 pedagang yang masih berjualan di sana.
    Salah satunya Ruslan (60). Dengan mengenakan kemeja batik merah, Ruslan duduk di depan toko sembakonya sambil melihat lalu lalang warga maupun kendaraan di jalan yang posisinya lebih tinggi dari pasar.
    Banyak rekan pedagang Ruslan yang sudah tak berjualan lagi.
    Kata dia, beberapa kios tutup karena pedagang meninggal dan tak ada keluarga yang mau meneruskan.
    “Teman-teman di sini sudah enggak dagang juga karena sudah pada meninggal. Anaknya enggak mau lanjutin usaha. Anak sekarang kan jarang ada yang mau dagang, termasuk anak saya,” kata dia saat ditemui di Pasar Lontar, Minggu.
    Toko Ruslan masih sesekali didatangi warga sekitar yang membeli kebutuhan sehari-hari. Namun, pendapatannya sudah turun drastis sejak pandemi Covid-19.
    “Jauh (turunnya). Ibaratnya kalau dulu misalnya dapat misalnya Rp 1 juta per bulan, sekarang jadi Rp 500.000 saja, parah lah,” ujar dia.
    Menurut Ruslan, saat ini warga Jakarta tidak banyak yang berminat belanja ke pasar, terlebih jika kondisi pasar tak terawat.
    Keberadaan warung kelontong di tengah masyarakat pun disebut sering menjadi alternatif pasar. Ditambah dengan fenomena belanja
    online
    yang membuat masyarakat tak perlu keluar rumah.
    “Memang daya beli masyarakatnya juga sudah rendah, apalagi buat ke pasar, sudah banyak nyari ke warung di pinggir-pinggir. Dan ada pengaruh online juga kayaknya,” kata dia.
    Ruslan masih bertahan di pasar yang sudah kumuh itu karena tak menemukan tempat baru untuk berdagang.
    Ia pun sudah tak tahu harus bekerja apa lagi di usianya yang sudah lanjut.
    “Mau pindah ke mana juga enggak tahu. Enggak ada tempatnya. Akhirnya daripada di rumah, sudah tua begini, ya sudah kemari, nongkrong lah minimal,” tutur Ruslan.
    Kata Ruslan, tidak ada lagi pedagang baru yang masuk ke pasar. Hanya pedagang lama yang masih berusaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
    Pedagang yang terdampak kebakaran keluar dari pasar, atau dengan usaha sendiri berpindah dari blok belakang ke blok depan pasar.
    Ruslan berpendapat, perbaikan tak kunjung dilakukan karena tidak ada lagi pedagang di blok belakang pasar.
    “Soalnya sudah banyak ditinggal, sudah pada kosong. Kalau yang di atas (Pasar Inpres) kan pedagangnya banyak, makanya langsung dibangunin lagi,” kata dia.
    Ruslan berharap, pemerintah mau membantu pedagang untuk segera merenovasi pasar demi kenyamanan mereka dan pembeli.
    “Harapannya ya direhab lagi lah, dibangun baru lagi karena ini kumuh sekali, enggak kayak yang di atas sana,” ujar dia.
    Ruslan juga meminta agar pasar dilengkapi fasilitas yang memadai, seperti toilet dan air bersih.
    Menurut Kepala Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jaya, Gusnal, fenomena pedagang yang pamit dari pasar disebabkan karena pedagang kesulitan membayar kewajibannya di tengah perekonomian yang menurun.
    Seperti membayar retribusi, parkir, mandi cuci kakus (MCK), listrik, dan biaya lainnya.
    “Saat ini pedagang dalam keadaan sangat sulit sehingga susah untuk bertahan dalam berusaha, apalagi untuk memenuhi kewajibannya,” kata Gusnal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov DKI Akan Revitalisasi Pasar Minggu dan Pasar Tradisional Lain secara Bertahap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 September 2025

    Pemprov DKI Akan Revitalisasi Pasar Minggu dan Pasar Tradisional Lain secara Bertahap Megapolitan 13 September 2025

    Pemprov DKI Akan Revitalisasi Pasar Minggu dan Pasar Tradisional Lain secara Bertahap
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan revitalisasi pasar tradisional secara bertahap.
    Program ini dimulai dengan lima pasar, termasuk Pasar Minggu yang menjadi proyek terbesar.
    Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menjelaskan revitalisasi penting untuk menciptakan pasar yang lebih modern, aman, dan nyaman bagi pedagang maupun pengunjung.
    Ia optimistis kondisi pasar tradisional yang selama ini identik dengan kumuh dan tidak layak bisa segera teratasi.
    “Memang belum bisa serentak, ada lima pasar segera kita revitalisasi dan yang paling besar adalah Pasar Minggu,” kata Rano, Kamis (11/9/2025), dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta. 
    Menurut Rano, perbaikan Pasar Minggu tidak hanya mencakup pembangunan gedung dan infrastruktur, tetapi juga pengembangan hunian di bagian atas pasar.
    Proses ini akan dikerjakan oleh Perumda Pasar Jaya yang sudah menyiapkan anggaran dan perencanaan.
    “Mudah-mudahan tahun depan satu pasar bisa selesai,” ujarnya.
    Data Perumda Pasar Jaya menunjukkan, dari 153 pasar tradisional yang mereka kelola, sekitar 60 pasar dalam kondisi kumuh dan rawan banjir.
    Ketua Umum Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jakarta, Gusnal, bahkan menyebut 40 persen pasar berada dalam kondisi memprihatinkan, seperti becek, bocor, rawan kebakaran, hingga tidak nyaman ditempati pedagang.
    Beberapa pasar yang disebut dalam kondisi terburuk tersebar di berbagai wilayah Jakarta.Di antaranya, seperti:
    Kondisi terparah ada di Pasar Blok G Tanah Abang dan Pasar Lontar Kebon Melati.
    Selain persoalan infrastruktur, pedagang pasar juga menghadapi beban biaya tinggi.
    Gusnal menuturkan, banyak pedagang kesulitan bertahan karena harus membayar retribusi, parkir, kebersihan, listrik, hingga perpanjangan hak pakai (PHP).
    Ia menilai pola pembangunan pasar selama ini lebih menguntungkan pengembang dan Perumda Pasar Jaya.
    “Yang membangun pihak pengembang, kemudian dijual kepada pedagang. Keuntungan didapatkan pengembang dan Pasar Jaya, sementara pedagang semakin terbebani,” kata Gusnal.
    Pedagang berharap revitalisasi tidak sekadar mempercantik bangunan, tetapi juga memperhatikan regulasi yang berpihak pada keberlangsungan usaha mereka.
    Bagi pedagang, pasar tradisional bukan hanya ruang transaksi ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas sosial budaya masyarakat Jakarta.
    Dengan perbaikan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung, mereka berharap daya saing pasar tradisional bisa kembali meningkat di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern dan platform digital.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono angkat bicara soal kasus pencurian kabel lampu lalin di DKI

    Pramono angkat bicara soal kasus pencurian kabel lampu lalin di DKI

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo angkat bicara soal kasus pencurian kabel lampu lalu lintas atau “traffic light” di 13 titik di Jakarta.

    Pramono tak ingin langsung menjatuhkan hukuman pidana terkait kasus tersebut lantaran dirinya ingin memimpin Jakarta secara humanis.

    “Kan ada yang sudah kita inikan, tapi terus terang ya, saya dalam membangun Jakarta kan, humanisme itu penting banget,” kata Pramono di Jakarta, Sabtu.

    Pramono mengaku, ia lebih memilih untuk melakukan dialog terbuka dengan masyarakat dan dirinya telah meminta jajarannya untuk melakukan hal serupa.

    Baginya, berdiskusi secara humanis merupakan caranya untuk memimpin ibu kota.

    Di sisi lain, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga telah mengungkap kasus pencurian kabel serta sejumlah komponen pada traffic light (TL) atau lampu merah yang marak terjadi beberapa bulan terakhir.

    Sedikitnya ada 13 lokasi traffic light di ibu kota yang menjadi sasaran pencurian sejak Juni hingga September 2025.

    Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, mengatakan kasus tersebut membuat sejumlah lampu merah sempat mati dan mengganggu kelancaran lalu lintas di lokasi terdampak.

    Dishub DKI pun langsung meningkatkan pengawasan untuk mencegah hal serupa terjadi kembali.

    “Petugas Dishub akan melakukan pengawasan traffic light pada lokasi-lokasi yang seringkali off akibat ulah orang tak dikenal. Pengawasan dilakukan lewat patroli rutin, pemantauan melalui CCTV, serta koordinasi dengan kepolisian,” kata Syafrin.

    Menurut Syafrin, komponen yang hilang bukan hanya kabel listrik. Beberapa titik juga kehilangan, seperti kerangkeng pengaman, tutup boks kontrol, hingga boks KWH.

    Hilangnya komponen vital itu membuat operasional traffic light terganggu, bahkan rawan menyebabkan kemacetan.

    Syafrin pun merinci, ada 13 lokasi yang diketahui menjadi target pencurian, yakni:

    • TL Jembatan 2

    • TL Meruya

    • TL Grogol

    • TL Ancol

    • TL MBAL

    • TL Tarakan

    • TL Tanah Abang 2

    • TL Mangga 2

    • TL Slipi

    • TL Olimo

    • TL Cawang Kompor

    • TL Trikora

    • TL Sunter Isuzu

    “Estimasi kerugian akibat hilangnya fasilitas Taffic Light (Lampu merah) seperti pencurian kabel karena dipotong, hilangnya Kerangkeng, hilangnya tutup box control/box kwh serta komponen lainnya yg dilakukan oleh orang tak dikenal mencapai Rp. 136.617.704,” kata Syafrin.

    Dishub DKI memastikan setiap kerusakan akibat pencurian akan segera ditangani. Tim teknisi di lapangan diminta bergerak cepat agar lampu lalu lintas kembali berfungsi normal.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Dipukuli Tukang Parkir di Sawah Besar, Pelaku Ternyata Idap Skizofrenia Berat – Page 3

    Polisi Dipukuli Tukang Parkir di Sawah Besar, Pelaku Ternyata Idap Skizofrenia Berat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengamankan AA (29), seorang tukang parkir yang melakukan pemukulan terhadap anggota kepolisian di depan Pos Lalu Lintas Gunung Sahari Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).

    Belakangan diketahui, AA menderita gangguan jiwa berat atau skizofrenia.

    Kapolsek Sawah Besar, Kompol Rahmat Himawan, membenarkan pelaku sempat diamankan ke Polsek, namun kemudian dipulangkan untuk menjalani perawatan medis dengan pengawasan keluarganya.

    “Dari dokumen medis berupa hasil visum RS Polri Kramat Jati dan surat pulang rawat RS Jiwa Soeharto Heerdjan, terungkap AA menderita skizofrenia berat. Kami ingin semua pihak merasa aman. Bukan hanya korban, tapi juga pelaku yang dalam kondisi tidak stabil secara psikologis. Dalam kondisi seperti ini, empati dan komunikasi dengan keluarga menjadi kunci,” ujar Rahmat, Sabtu (13/9/2025).

    Meski demikian, ia menegaskan proses penyelidikan tetap berjalan sembari menunggu hasil resmi pemeriksaan medis pelaku.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menambahkan bahwa hukum tetap ditegakkan, namun aspek kemanusiaan tidak boleh diabaikan.

    “Kami sangat menghargai pengabdian anggota kami yang sedang bertugas, dan kami prihatin atas kejadian ini. Namun, kami juga memahami bahwa pelaku ini sedang berjuang dengan kondisi kesehatan mentalnya yang berat. Dalam penegakan hukum, kami tidak hanya mencari keadilan, tapi juga berusaha menempatkan manusia di atas segalanya,” katanya.

     

    Beberapa jam sebelumnya pada Kamis sore, massa yang menguasai jalan Pejompongan Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dipukul mundur polisi hingga radius 1 kilometer setelah sempat terlibat bentrokan.

  • Stasiun Jatake Bakal Beroperasi pada 2025 – Page 3

    Stasiun Jatake Bakal Beroperasi pada 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter bakal segera mengoperasikan Stasiun Jatake. Stasiun baru KRL Commuter Line Jabodetabek ini berada di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung, yang berlokasi di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parungpanjang. 

    Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, Jatake akan menjadi stasiun baru pertama yang akan beroperasi dalam waktu dekat. Namun, pembukaannya untuk lalu lintas KRL Jabodetabek masih menunggu arahan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

    “Mungkin yang paling dekat kan nanti Jatake. Itu kan nanti tinggal nunggu dari DJKA-nya kapan (dibuka). Kan udah mau selesai Jatake,” ujar dia saat ditemui di Kantor pusat KAI Commuter, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Menurut estimasinya, Stasiun Jatake bisa segera diresmikan dan beroperasi pada 2025 ini. “Kayaknya tahun ini. Sudah jadi, tinggal peresmian dan operasional. Pokoknya yang paling dekat Jatake,” kata Leza. 

    Berdasarkan informasi per akhir Juli 2025, pembangunan Stasiun Jatake yang dimulai sejak Januari 2024 telah mencapai sekitar 92,78 persen untuk konstruksi fisik. 

     

     

  • Kriminal kemarin, kasus kematian diplomat hingga vonis Fariz RM

    Kriminal kemarin, kasus kematian diplomat hingga vonis Fariz RM

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa yang berkaitan dengan keamanan terjadi di Jakarta pada Kamis (11/9), mulai dari keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru yang mengajukan perlindungan ke LPSK hingga Fariz RM divonis 10 bulan penjara atas kasus narkoba

    Berikut deretan berita yang menarik untuk disimak kembali.

    1. Keluarga diplomat Kemlu Arya Daru ajukan perlindungan ke LPSK

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) almarhum Arya Daru Pangayunan (ADP) mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), setelah mengalami sejumlah kejanggalan

    “Benar sudah ada permohonan perlindungan dari keluarga almarhum ADP sebanyak enam orang,” kata Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias di Jakarta, Kamis.
    Berita selengkapnya di sini

    2. Fariz RM divonis 10 bulan penjara atas kasus narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Fariz Roestam Munaf (Fariz RM) selama 10 bulan penjara atas kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) jenis sabu.

    “Menjatuhkan pidana Fariz RM dengan pidana 10 bulan penjara dan pidana denda Rp800 juta,” kata Hakim Lusiana Amping dalam sidang pembacaan vonis kasus itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Seorang pengendara motor tewas akibat kecelakaan di Ragunan

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pengendara pria inisial FA (30) tewas dan korban lainnya inisial DNS (28) mengalami luka-luka akibat kecelakaan tunggal di Jalan Kavling Polri, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Satu orang korban meninggal dunia di tempat dan satu orang korban luka-luka berada di RSUD Pasar Minggu,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Jaksa hadirkan saksi kunci dan rekaman tabrak lari di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi kunci So Tjui dan rekaman CCTV kasus tabrak lari oleh terdakwa Ivon Setia Anggara (65) terhadap korban berinisial S (82) di Perumahan Taman Grisenda RW 10, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/5) dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

    “Pagi itu saya sedang olahraga dan terdengar suara ledakan, saya melihat ada mobil putih yang berhenti mendadak, berhenti sekitar 20 detik lalu melanjutkan perjalanan,” kata saksi So Tjui dalam sidang yang digelar di PN Jakarta Utara, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Pelaku pungli pada sopir boks di Tanah Abang ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap seorang pria berinisial R (34) karena diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap sopir mobil boks di kawasan Jl. Kebon Kacang Raya, Tanah Abang.

    “R ditangkap pada Rabu (10/9) malam,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Tangkap Preman Viral Palak Sopir Mobil Boks di Tanah Abang, Sita Barang Bukti Rp50 Ribu – Page 3

    Polisi Tangkap Preman Viral Palak Sopir Mobil Boks di Tanah Abang, Sita Barang Bukti Rp50 Ribu – Page 3

    Dari tangannya, polisi menyita barang bukti Rp50 ribu diduga uang hasil memalak sopir yang melintas di lokasi tersebut. Tak cukup sampai di situ, polisi juga melakukan urine terhadap pelaku. Hasilnya R dinyatakan positif narkoba.

    “Selanjutnya pelaku kami serahkan ke Unit Narkoba untuk ditangani lebih lanjut,” kata Kapolsek Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).

    Polisi mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan segala bentuk aksi kriminalitas, termasuk premanisme dan pungli. Hal ini agar bisa segera ditindak secara hukum.

  • Jakarta Utara tenun persatuan  usai penjarahan

    Jakarta Utara tenun persatuan usai penjarahan

    Jakarta (ANTARA) – Sabtu (30/8) menjadi hari yang gelap di Jakarta Utara. Pada hari tersebut terjadi aksi tindak pidana yang dilakukan segerombolan orang sebagai dampak lanjutan dari aksi anarkis yang terjadi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, hingga Tanah Abang.

    Kondisi genting yang terjadi di Jakarta Pusat, yang dimulai oleh unjuk rasa Senin (25/8), itu ternyata merambat ke sejumlah daerah di DKI Jakarta bahkan sejumlah daerah di Indonesia. Kota Jakarta Utara juga tak luput dari gelombang aksi anarkis tersebut.

    Aksi anarkis pertama terjadi pada Sabtu (30/8) siang saat warga melakukan aksi unjuk rasa ke rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di kelurahan Kebon Bawang Kecamatan Tanjung Priok.

    Awalnya aksi tersebut berlangsung damai, ada yang menyampaikan pendapat, mereka juga meneriakkan kata-kata sampai sumpah serapah. Sejumlah oknum memanfaatkan rasa kemarahan warga dengan melakukan pelemparan.

    Satu per satu batu beterbangan ke bangunan kokoh tersebut, satu, dua hingga jumlah benda keras berterbangan ke rumah kader Partai NasDem tersebut.

    Tak puas melempar, gelombang massa ini mencoba mendobrak pagar rumah tersebut dan dalam hitungan menit gerbang itu roboh. Massa langsung merangsek ke dalam rumah dan melakukan aksi perusakan.

    Sejumlah mobil mewah yang terparkir di garasi mobil menjadi sasaran, selain itu sejumlah barang berharga juga ikut diambil mulai dari uang, sertifikat tanah, jam mewah, dan lainnya.

    Aksi tersebut terekam di sejumlah video yang tersebar di media sosial. Video tersebut tersebar luas dan memancing orang untuk datang ke lokasi tersebut sehingga massa terus bertambah dan merangsek masuk.

    Setelah menjarah, oknum-oknum meninggalkan rumah Ahmad Sahroni dengan membawa barang-barang yang bukan milik mereka. Setelah rumah itu ditinggal massa, polisi dan tentara TNI membuat pembatas dan menutup kawasan tersebut agar tak dimasuki warga.

    Tak sampai di situ, pada malam harinya, Jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama di Jakarta Utara menjadi sasaran aksi perusakan dan vandalisme yang dilakukan orang tak dikenal.

    Mereka merusak sejumlah fasilitas umum berupa kamera pengintai di jalanan, traffic light, hingga sejumlah rambu-rambu.

    Ratusan warga yang datang bergelombang tersebut seperti tidak puas dengan yang sudah dilakukan. Mereka mengarahkan target mereka ke Mako Polres Metro Jakarta Utara. Massa melemparkan batu dan petasan ke dalam kawasan Polres.

    Serangan tersebut berlangsung bergelombang dan dengan adanya pengawalan dari petugas hingga bantuan dari masyarakat sekitar serangan ke Mako tersebut dapat dihentikan pada Minggu (31/8) dinihari.

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat, Dandim 0502/Jakarta Utara Kolonel Inf Donny Gredinad serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat yang secara bersama-sama ada di Polres malam tersebut menenangkan warga.

    Kombes Erick berterima kasih atas dukungan yang diberikan sehingga aksi penyerangan itu dapat dicegah.

    Ia bersyukur tidak ada bangunan Polres Metro Jakarta Utara yang rusak sedikitpun dan tidak ada petugas yang terluka dalam bentrokan massa dengan petugas.

    Menyikapi dua kejadian tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) langsung menggelar rapat untuk mengantisipasi terjadinya aksi lanjutan.

    Apalagi Jakarta Utara sebagai kota yang heterogen yang berisikan warga dari beragam suku di Indonesia bahkan warga asing, selain itu Jakarta Utara juga memiliki warga dengan beragam ras, agama dan status sosial.

    Hal ini menjadi tantangan bagaimana melakukan aksi pencegahan sebagai upaya agar tak ada lagi aksi anarkis hingga penjarahan di Jakarta Utara.

    Pemerintah Jakarta Utara langsung mengundang seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama yang ada di Jakarta Utara. Keseluruhan diundang untuk berdiskusi dan memberikan rekomendasi untuk menjaga situasi di Jakarta Utara tetap kondusif.

    Setelah itu, para tokoh masyarakat diajak menandatangani pakta integritas dan nota kesepakatan untuk bersama -sama melakukan aksi “Jaga Jakarta”.

    Seluruh tokoh diminta terlibat langsung dalam menjaga situasi tetap tenang, aman dan nyaman. Mereka yang ikut menyepakati deklarasi juga harus menyampaikan hal ini kepada masyarakat.

    Dalam deklarasi tersebut seluruh tokoh masyarakat serta perwakilan ojek online Jakarta Utara bersama Forkopimda berpegangan tangan untuk menyatakan kesepakatan mereka bersatu untuk menjaga wilayah Jakarta Utara tetap aman, damai dan tenang.

    Tak hanya di situ, Forkopimda esok harinya mengundang perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk menyatakan deklarasi menjaga Jakarta Utara.

    Kegiatan yang juga digelar di Ruang Bahari Kantor Wali Kota Jakarta Utara tersebut dipenuhi semangat untuk bersatu dan melawan aksi provokasi yang dapat menimbulkan kerusakan di wilayah setempat.

    Tokoh masyarakat Jakarta Utara Sabri Suaiman mengajak seluruh warga Jakarta Utara bersama-sama menjaga rumah mereka agar tidak terjadi lagi aksi anarkis.

    Menurut dia Jakarta Utara ini pernah mengalami aksi yang bahkan lebih kacau dari yang terjadi saat ini belasan tahun yang lalu. Namun Jakarta Utara tetap bisa bangkit dan bersatu menghadapi perpecahan ini.

    Dia juga mengajak masyarakat mendukung langkah yang dilakukan Wali Kota Jakarta Utara serta Kapolres Metro Jakut dan Dandim 0502/JU yang melakukan upaya bersama masyarakat meredam suasana.

    Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat mengatakan dengan mempererat silaturahmi itu berarti komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

    Dia bersyukur situasi cepat kembali kondusif dan ini berkat kerja sama dan kesiapan Forkopimko bersama masyarakat. Dia mengajak seluruh pihak untuk membantu memastikan tidak ada lagi aksi vandalisme hingga perusakan fasilitas umum.

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengucapkan terima kasih kepada semua unsur masyarakat Jakarta Utara yang telah membantu menjaga dan mengamankan lingkungan.

    Sementara itu, Dandim 0502 Jakarta Utara Kolonel (Inf) Donny Gredinand mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atau termakan fitnah yang bisa memicu kerusuhan.

    Kondisi yang sempat meruncing dan menimbulkan keresahan menyadarkan bahwa ketenteraman dan keamanan merupakan hal yang amat mahal untuk diwujudkan.

    Upaya terbaik yang dilakukan adalah menjaga situasi persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga dan secara bersama-sama mewujudkan rasa aman di lingkungan terkecil mulai dari keluarga hingga lingkungan masyarakat.

    Dengan adanya situasi aman maka kondisi perekonomian berjalan dengan baik dan seluruh masyarakat dapat menjalankan usaha untuk meraih kesejahteraan bersama.

    Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.