kab/kota: Tambora

  • Cuma Menunduk, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat – Halaman all

    Cuma Menunduk, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat, berhasil diringkus polisi.

    Korban yang berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di penampungan air bawah tanah di rumahnya.

    Pihak kepolisian pun berhasil menangkap pelaku di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025).

    “Kami menangkap sampai di daerah Waduk, di dekat di Banyumas tersebut,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, Senin (10/3/2025).

    Meski Arfan belum bisa membeberkan identitasnya, namun pelaku bukanlah anak bungsu korban.

    Arfan menuturkan, pihaknya mengetahui identitas pelaku dari rekaman CCTV yang dipasang di lokasi.

    “Sementara tidak ada (kaitan dengan anak korban), sementara ya karena otomatis kami sudah tersangka juga sudah kita sesuai dengan saksi mengatakan dan CCTV maupun terkait dengan handphone dan sebagainya sudah mengarah ke pelaku tersebut,” urai dia. 

    Ia menuturkan, pelaku menyamar jadi gelandangan untuk mengelabui polisi.

    “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel, tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” kata dia.

    Tak hanya pelaku, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti yang digunakan pelaku untuk menghabisi korbannya.

    “Ya Alhamdulillah sampai sekarang tidak perlawanan dari pelaku untuk pada saat kami tangkap.”

    “Memang di sana ada salah satu barang bukti terkait senapan angin maupun sepeda motor ataupun barang-barang yang terkait dengan kejahatan tersebut,” ungkap Arfan, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sebelumnya, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, mengatakan pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini, termasuk anak bungsu korban, Ronny (32).

    “Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi.”

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” jelas Dimitri.

    Dari hasil visum, ditemukan ada luka di bagian kepala korban.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” ungkap Arfan.

    Penyebab kematian korban masih didalami lantaran hasil autopsi belum keluar.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren Ditangkap, Pelaku Berlagak Kayak Gelandangan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Akhir Pelarian Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Ditangkap di Banyumas, Apa Motifnya? – Halaman all

    Akhir Pelarian Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Ditangkap di Banyumas, Apa Motifnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku pembunuhan ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air berhasil ditangkap polisi.

    Pelaku ditangkap pada Minggu (9/3/2025) malam di kawasan Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku tanpa perlawanan saat diringkus polisi.

    “Sementara untuk perlawanan tidak ada masalah. Kami sudah mengamankan pelaku hingga ke wilayah hukum Banyumas,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan di Kantor Polres Metro Jakarta Barat, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).

    Sejumlah barang bukti berhasil diamankan polisi dari tangan pelaku, antara lain sepeda motor hingga senapan angin.

    Terungkap pelaku menghabisi korban menggunakan benda tumpul, sementara untuk motifnya masih digali pihak kepolisian.

    “Yang pasti untuk modus dan sebagainya itu terkait untuk cara dia menghabisi ibu dan anak menggunakan benda tumpul,” tutur Arfan.

    Diketahui TSL dan ES ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Padahal awalnya, korban pamit ke tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik. Tetapi korban justru ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, diceritakan Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB. Barulah pada Sabtu malam, TSL dan juga anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    “Pas kejadian mulai itu jam 21.22 WIB itu malam Minggu belom ada kabar,” kata Yanty.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TLS.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena kos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Terus pas hari Kamis malam, jam 11 dia WA saya minta ke depan ke rumah, eh pas saya ke depan ramai polisi.”

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” kata Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan anaknya yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” kata Yanty.

    Korban Mengalami Kekerasan

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak korban pembunuhan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat.

    Kedua korban yakni ibu berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora pada Jumat (7/3/2025).

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

    Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

    Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    “Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan,” ujarnya.

    Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.

    Hery menuturkan untuk sementara jenazah ibu dan anak korban dugaan pembunuhan tersebut masih berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

    “Jenazah masih diforensik,” tuturnya. (Tribunnews.com/Kompas.com)

     

  • Akhir Pelarian Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Ditangkap di Banyumas, Apa Motifnya? – Halaman all

    Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren di Tambora Ditangkap, Pelaku Tak Ada Kaitan Dengan Anak Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat.

    Korban berinisial  TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan membusuk dalam toren air di Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).

    Hanya berselang empat hari, polisi pun menangkap pelakunya yang berjumlah satu orang di daerah Waduk, Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (9/3/2025).

    Penangkapan pelaku dilakukan setelah polisi mengantongi sejumlah petunjuk dari hasil pemeriksaan saksi, video rekaman CCTV, serta handphone.

    Kasat Reskrim AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan pelaku menyamar layaknya gelandangan untuk mengelabui polisi selama dalam pelariannya.

    “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” kata Arfan saat dikonfirmasi, Senin (10/3/2025).

    Dalam penangkapan itu, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku saat membunuh ibu dan anak di Tambora.

    Satu barang bukti yang diamankan polisi dari tangan pelaku adalah senapan angin.

    “Ya Alhamdulillah sampai sekarang tidak perlawanan dari pelaku untuk pada saat kami tangkap. Memang di sana ada salah satu barang bukti terkait senapan angin maupun sepeda motor ataupun barang-barang yang terkait dengan kejahatan tersebut,” ujarnya.

    Bukan Anak Korban

    AKBP Arfan Zulkan Sipayung pun memastikan bila pelaku bukan anak korban yang membuat laporan kehilangan ke polisi.

    “Sementara tidak ada (kaitan dengan anak korban), sementara ya karena otomatis kami sudah tersangka juga,” kata Arfan.

    Sejauh ini polisi belum membeberkan identitas pelaku.

    Begitu pun dengan motif pembunuhan, polisi belum mau membeberkannya lebih lanjut.

    “Nanti kita jawab pada saat rilis ya. Pada saat ini kita hanya untuk berkaitan dengan penangkapan,” kata dia.

    Diketahui, anak kedua TSL berinisial R sebelumnya melapor kepada polisi soal hilangnya ibu dan kakaknya ke polisi pada pada Jumat (7/3/2025).

    R melapor ke polisi setelah terakhir berkomunikasi dengan ibunya pada Sabtu (1/4/2025) pukul 20.00 WIB.

    Dalam komunikasinya, TSL memberi tahu melalui pesan WhatsApp bahwa akan menginap di Teluk Gong dan ES akan pulang ke rumah.

    R kemudian menunggu keduanya.

    Namun, sampai 2 x 24 jam, keduanya tidak memberikan kabar lagi kepada R hingga akhirnya ia melapor kepada polisi.

    R disebut-sebut sebelumnya sempat terlibat cekcok dengan TLS.

    Percekcokan terjadi lantaran R ingin menikah tapi TSL tak mengizinkan karena kakak R, korban ES, belum menikah.

    Pelaku Terekam CCTV

    AKBP Arfan Sipayung pun mengatakan sebelum penangkapan, berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi diketahui tersangka ada di tempat kejadian perkara sebelum korban tewas.

    “Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut,” kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Hal itu diketahui setelah polisi melakukan penyisiran CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. 

    “(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, penemuan jasad TSL dan ES yang merupakan anak perempuannya menggegerkan warga RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat.

    Pasalnya, jasad ibu dan anak itu ditemukan di dalam toren air rumah mereka yang berada di Gang Indah 1, RT 05 RW 02 pada Kamis (6/3/2025) malam atau lima hari setelah keduanya tak bisa dihubungi.

    Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri mengatakan TSL dan ES sudah hilang sejak 1 Maret 2025.

    Keduanya dilaporkan hilang oleh RE karena putus kontak.

    RE sempat mencari keberadaan ibu dan kakaknya di rumah, namun tidak dapat menemukan keduanya.

    “Karena si R ini tidak tahu ternyata ibu dan kakaknya sudah berada di dalam toren tersebut. Makanya kemudian tanggal 3 (Maret 2025) yang bersangkutan melaporkan ke Polsek,” ucap Dimitri.

    Singkat cerita, keberadaan korban mulai terkuak saat tercium bau tak sedap di lokasi kejadian.

    Bau tersebut berasal dari toren air yang setelah dicek ternyata ada jasad TSL dan ES.

    Dimitri memastikan ibu dan anak ini adalah korban pembunuhan.

    “Kami temukan bahwa di TKP tersebut terdapat 2 orang yang sudah menjadi korban pembunuhan,” katanya.

    (Tribunjakarta.com/ Elga Hikari Putra/ Tribunnews.com) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren Ditangkap, Pelaku Berlagak Kayak Gelandangan

  • Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Ditangkap, Pelaku Menyamar Jadi Gelandangan – Halaman all

    Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Ditangkap, Pelaku Menyamar Jadi Gelandangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi akhirnya berhasil menangkap tersangka pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat. 

    Tersangka yang diduga membunuh korban, yakni TSL (59) dan anaknya, ES (35), berhasil diringkus setelah bersembunyi di Banyumas, Jawa Tengah.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengungkapkan, tersangka ditangkap di lokasi persembunyiannya, Minggu (9/3/2025).

    “Kami menangkap pelaku di sekitar waduk dekat Banyumas,” ujar Arfan saat dikonfirmasi, Senin (10/3/2025).

    Polisi belum mengungkap identitas pelaku secara lengkap.

    Namun, mereka memastikan bahwa pelaku bukan anak korban yang sebelumnya melaporkan kehilangan kepada pihak berwajib.

    Arfan menjelaskan bahwa penangkapan tersangka dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi serta rekaman CCTV di lokasi kejadian.

    “Untuk sementara, tidak ada kaitan dengan anak korban. Kami sudah menetapkan tersangka berdasarkan keterangan saksi, bukti rekaman CCTV, serta data dari handphone yang mengarah kepada pelaku,” katanya.

    Dalam upaya menghindari penangkapan, pelaku sempat menyamar sebagai gelandangan.

    “Dia berpenampilan seperti tunawisma, tetapi alhamdulillah kami berhasil mengenalinya. Berkat informasi yang lengkap dari berbagai sumber, kami berhasil menangkapnya,” kata Arfan.

    Polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan pelaku dalam aksi kejahatan tersebut.

    “Kami mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya senapan angin, sepeda motor, serta sejumlah barang lain yang terkait dengan kasus ini,” jelasnya lebih lanjut.

    Motif Pembunuhan Masih Didalami

    Hingga saat ini, polisi belum mengungkap motif di balik pembunuhan sadis ini.

    “Kami akan menyampaikan motifnya pada saat rilis resmi nanti. Saat ini, kami hanya mengonfirmasi terkait penangkapan tersangka,” ujar Arfan.

    Kronologi Penemuan Jasad Korban

    Sebelumnya, warga RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat, digegerkan dengan penemuan jasad TSL dan ES di dalam toren air rumah mereka.

    Penemuan tersebut terjadi pada Kamis (6/3/2025) malam, setelah lima hari keduanya tidak dapat dihubungi oleh keluarga dan kerabat.

    Peristiwa ini mengejutkan warga sekitar karena korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

    Saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif serta latar belakang pembunuhan tersebut.

  • Diduga Korban Pembunuhan, Ini 4 Fakta Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Dalam Toren

    Diduga Korban Pembunuhan, Ini 4 Fakta Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Dalam Toren

    Jakarta: Dua jasad ditemukan di dalam toren di Tambora, Jakarta Barat. Kedua jasad tersebut diketahui TSL (59) dan ES (35) yang merupakan ibu dan anak. 

    Jasad ibu dan anak tersebut diduga merupakan korban pembunuhan. “Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah. (Diduga) Pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung. 

    Berikut ini fakta-fakta penemuan jasad ibu dan anak di dalam toren: 
    1. Kronologi

    Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra mengatakan peristiwa ini pertama kali terungkap setelah R, anak kedua korban, melaporkan kehilangan ibu dan kakaknya sejak 1 Maret 2025.

    “Jadi sejak tanggal 1 (Maret) itu si R ini berkomunikasi dengan ibunya. Kemudian pada saat sore hari tidak bisa dihubungi. Kemudian si R ini datang ke rumah dan tidak mendapati ibu dan kakaknya ada,” kata Dimitri kepada wartawan, Senin, 10 Maret 2025.

    “Karena si R ini tidak tahu ternyata ibu dan kakaknya sudah berada di dalam toren (penampungan air) tersebut, makanya kemudian tanggal 3 yang bersangkutan melaporkan ke Polsek,” sambungnya.

    Setelah menerima laporan orang hilang tersebut, kata Dimitri, tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora kemudian mengecek ke TKP pada Kamis (6/3) sekitar pukul 23.40 WIB. Dari hasil pengecekan di lokasi, ternyata ibu dan anak itu ditemukan meninggal dunia di dalam penampungan air. 
     

     

    2. Polisi periksa delapan saksi

    Polisi memeriksa delapan saksi. Saksi tersebut terdiri dari anak nomor dua korban berinisial R yang juga melaporkan kehilangan korban serta para tetangga.

    “Dari awal TKP pada hari Kamis kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi. Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” ujarnya.
    3. Polisi kantongi inisial terduga pelaku

    Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi inisial terduga pelaku. Saat ini terduga pelaku dalam pengejaran.

    “Dan sekarang kami sudah kantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” kata Dimitri.
    4. Pelaku masih dalam pengejaran

    Usai memeriksa para saksi, polisi hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku,” terang Dimitri.

    Jakarta: Dua jasad ditemukan di dalam toren di Tambora, Jakarta Barat. Kedua jasad tersebut diketahui TSL (59) dan ES (35) yang merupakan ibu dan anak. 
     
    Jasad ibu dan anak tersebut diduga merupakan korban pembunuhan. “Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah. (Diduga) Pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung. 
     
    Berikut ini fakta-fakta penemuan jasad ibu dan anak di dalam toren: 

    1. Kronologi

    Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra mengatakan peristiwa ini pertama kali terungkap setelah R, anak kedua korban, melaporkan kehilangan ibu dan kakaknya sejak 1 Maret 2025.

    “Jadi sejak tanggal 1 (Maret) itu si R ini berkomunikasi dengan ibunya. Kemudian pada saat sore hari tidak bisa dihubungi. Kemudian si R ini datang ke rumah dan tidak mendapati ibu dan kakaknya ada,” kata Dimitri kepada wartawan, Senin, 10 Maret 2025.
     
    “Karena si R ini tidak tahu ternyata ibu dan kakaknya sudah berada di dalam toren (penampungan air) tersebut, makanya kemudian tanggal 3 yang bersangkutan melaporkan ke Polsek,” sambungnya.
     
    Setelah menerima laporan orang hilang tersebut, kata Dimitri, tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora kemudian mengecek ke TKP pada Kamis (6/3) sekitar pukul 23.40 WIB. Dari hasil pengecekan di lokasi, ternyata ibu dan anak itu ditemukan meninggal dunia di dalam penampungan air. 
     

     

    2. Polisi periksa delapan saksi

    Polisi memeriksa delapan saksi. Saksi tersebut terdiri dari anak nomor dua korban berinisial R yang juga melaporkan kehilangan korban serta para tetangga.
     
    “Dari awal TKP pada hari Kamis kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi. Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” ujarnya.

    3. Polisi kantongi inisial terduga pelaku

    Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi inisial terduga pelaku. Saat ini terduga pelaku dalam pengejaran.
     
    “Dan sekarang kami sudah kantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” kata Dimitri.

    4. Pelaku masih dalam pengejaran

    Usai memeriksa para saksi, polisi hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku,” terang Dimitri.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Sosok Tjong Sioe Lan dan Eka, Ibu-Anak Tewas Dalam Toren di Tambora Jakbar, Korban Dikenal Baik – Halaman all

    Sosok Tjong Sioe Lan dan Eka, Ibu-Anak Tewas Dalam Toren di Tambora Jakbar, Korban Dikenal Baik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok ibu dan anak yang ditemukan tewas membusuk dalam toren air di Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).

    Dikutip dari TribunJakarta.com, diketahui sang ibu bernama Tjong Sioe Lan alias TSL.

    Ia merupakan wanita kelahiran 1966 atau saat tewas berumur 59 tahun.

    Informasi tambahan, TSL berstatus janda usai ditinggal mati suami pada tahun 2024 kemarin.

    Sementara anaknya bernama Eka Serlawati alias ES masih berusia 35 tahun.

    ES memiliki adik berinisial RE yang umurnya hanya selisih 3 tahun.

    Selama ini, TSL hanya tinggal berdua dengan ES dalam rumah berlantai tiga milik pribadi, sedangkan R berada di tempat lain.

    Ketua setempat, Sripriyanty mengatakan, sosok TSL adalah pribadi yang baik.

    “Kalau mamahnya baik, kalau anaknya mah kurang bertetangga, tapi anaknya baik,” katanya, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (10/8/2025).

    Sripriyanty melanjutkan, TSL hidup harmonis dengan kedua anaknya.

    Mereka bahkan tidak pernah terlibat keributan maupun cekcok suatu masalah.

    “Kalau itu tetangga deket enggak ada yang denger apalagi saya. Enggak ada yang denger teriakan atau apa, enggak ada yang denger tetangga depan, sana, enggak ada. Sudah dimintain keterangan juga pas malam kejadian,” tuturnya.

    Surya, seorang tetangga bersaksi keluarga TSL merupakan warga lama di kawasan tersebut.

    “Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini.”

    “Saya saja di sini dari 2010,” katanya, dikutip dari Wartakotalive.com.

    Surya melanjutkan, sudah hampir dua pekan tidak melihat TSL dan ES.

    Ia terakhir bertemu sebelum puasa ramadan.

    Surya menambahkan, TSL dan ES sempat cekcok dengan RE.

    Diketahui R akan menikah, namun TSL tidak memberikan restu.

    “Kakaknya sih usianya 35 tahun, adenya mau nikah, sempat ada cekcok,” tandas Surya.

    Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri membeberkan, TSL dan ES sudah hilang sejak 1 Maret 2025.

    Keduanya dilaporkan hilang oleh RE karena putus kontak tak ada kabar.

    RE sempat mencari keberadaan ibu dan kakaknya di rumah, namun tidak dapat menemukan keduanya.

    “Karena si R ini tidak tahu ternyata ibu dan kakaknya sudah berada di dalam toren tersebut.”

    “Makanya kemudian tanggal 3 (Maret 2025) yang bersangkutan melaporkan ke Polsek,” urai Dimitri.

    Singkat cerita, keberadaan korban mulai terkuak saat tercium bau tak sedap di lokasi kejadian.

    Bau tersebut berasal dari toren air yang setelah dicek ternyata ada jasad TSL dan ES.

    Dimitri memastikan ibu dan anak ini adalah korban pembunuhan.

    “Kami temukan bahwa di TKP tersebut terdapat 2 orang yang sudah menjadi korban pembunuhan,” tegasnya.

    MAYAT DALAM TOREN – Rumah yang menjadi lokasi penemuan mayat ibu dan anak dalam toren, diduga korban pembunuhan di kawasan Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025). (Kompas.com/Intan Afrida Rafni)

    Polres Metro Jakarta Barat kemudian melakukan pendalaman dengan memeriksa saksi secara maraton.

    Ada 3 saksi yang diperiksa awal tidak lama setelah jasad kedua korban ditemukan, pada Kamis (6/3/2025).

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi, dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan orang yang kami periksa,” ungkap Dimitri.

    Sementara dari hasil visum, terdapat luka pukulan benda tumpul di bagian kepala.

    Terkait sosok pelaku, lanjut Dimitri, pihaknya sudah mengantongi identitasnya.

    “Sekarang kami sudah kantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatantras, Resmob, dan unit Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” pungkasnya.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJakarta/Wahyu Septiana)(Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah/Miftahul Munir)

  • Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat sudah dikantongi identitasnya.

    Diketahui, korban TSL (53) dan anak perempuannya (35) ditemukan tewas di dalam tempat penampungan air bawah tanah.

    Pihak kepolisian pun telah mengetahui identitas pelaku dan kini sedang dalam pengejaran.

    “Kami sudah mengantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra di kantornya, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025). 

    AKP Dimitri juga menyebut, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini, termasuk anak bungsu korban, Ronny (32).

    “Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi,”

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” kata dia, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar, AKBP Arfan Sipayung menuturkan, terduga pelaku tertangkap CCTV.

    “Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut,” kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Meski telah mengetahui identitas terduga pelaku, pihak kepolisian masih belum bisa membeberkannya ke publik.

    “(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap,” ucapnya.

    Mengutip TribunJakarta.com, AKBP Arfan mengatakan bahwa dari hasil visum, ada luka di bagian kepala korban.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” tukasnya.

    Penyebab kematian korban masih didalami lantaran hasil autopsi belum keluar.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Periksa 8 Saksi Di Kematian Ibu dan Anak dalam Toren, Klaim Sudah Temukan Titik Terang

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Kebakaran di Mall Season City diduga akibat arus pendek

    Kebakaran di Mall Season City diduga akibat arus pendek

    Petugas Damkar memadamkan kebakaran panel listrik di dalam Mall Season City Jalan Prof. Dr. Latumeten Nomor 33 RT 13/RW 01 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, pada Minggu (9/3/2025) malam. ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakbar

    Kebakaran di Mall Season City diduga akibat arus pendek
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 10 Maret 2025 – 10:47 WIB

    Elshinta.com – Kebakaran di dalam Mall Season City di Jalan Prof. Dr. Latumeten Nomor 33 RT 13/RW 01 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, pada Minggu (9/3) malam diduga akibat arus pendek listrik (korsleting).

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyebutkan bahwa pemadaman dimulai pada pukul 21.55 WIB dan selesai pukul 22.02 WIB.

    “Pemadaman selesai,” kata Syarif di Jakarta pada Senin pagi.

    Syarif menyebutkan tidak ada korban luka ataupun korban jiwa dalam kebakaran tersebut. “Tidak ada korban,” kata dia.

    Adapun kebakaran tersebut diakibatkan oleh hubungan arus pendek listrik.

    “Penyebab kebakaran fenomena listrik,” ujar Syarif.

    Sumber : Antara

  • Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    Penemuan Mayat Ibu dan Anak dalam Toren Air di Jakbar, Polisi: Tersangka Pembunuh dalam Pengejaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penemuan mayat seorang ibu dan anak di dalam toren air di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat, mengejutkan warga setempat.

    Polisi pun mengungkap fakta baru terkait kasus tersebut.

    Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari Ronny (32), anak korban TSL (59), ia terakhir kali berkomunikasi dengan ibu dan kakaknya, ES (35), pada Sabtu (1/3/2025).

    Namun, sejak sore hari, ibu dan kakaknya sudah tidak bisa dihubungi. Ronny pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tambora pada Senin (3/3/2025).

    “Jadi sejak tanggal 1, Ronny berkomunikasi dengan ibunya. Kemudian pada sore hari, ibunya tidak bisa dihubungi,” kata Dimitri di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).

    Ronny kemudian mendatangi rumah dan tidak menemukan ibu serta kakaknya.

    “Makanya, pada tanggal 3, ia melaporkan ke Polsek,” ujar Dimitri.

    Sehari kemudian, pada Kamis (6/3/2025), Ronny kembali menghubungi polisi karena mencium bau busuk dari rumahnya.

    “Kami bersama Polsek melakukan pengecekan lagi dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal di bawah tempat penyimpanan air,” kata Dimitri.

    Saat ini, polisi sudah mulai menemukan titik terang terkait terduga pelaku yang diduga menghilangkan nyawa ibu dan anak tersebut.

    “Kami sudah memantau inisial pelaku dan sedang melakukan pengejaran oleh tim Jatantras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” kata Dimitri.

    8 Saksi Diperiksa

    Dimitri menjelaskan bahwa hingga saat ini, delapan saksi telah dimintai keterangan.

    “Dari awal TKP pada hari Kamis, kami memeriksa tiga saksi. Kemudian pada hari Jumat, kami memeriksa tiga saksi lagi. Total saksi yang diperiksa hingga hari Senin ini sudah delapan orang,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Awalnya, korban pamit kepada tetangga bahwa mereka akan pulang ke kampung halaman. Namun, belakangan keduanya ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya, pada hari pertama puasa, yaitu hari Sabtu sekitar jam 10 pagi, korban pergi. Menurut informasi, mereka bilang mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, Arfan, salah seorang tetangga, tidak menjelaskan lebih detail mengenai kronologi awal penemuan mayat tersebut. Ia menyebut bahwa kedua jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilakukan autopsi.

    “Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visum akan segera keluar,” kata Arfan.

    Penyelidikan Masih Berlangsung

    Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini.

    Mereka mengumpulkan bukti dan menggali informasi lebih dalam untuk menemukan pelaku di balik kejadian ini.

    Aroma menyengat yang keluar dari rumah tempat kedua jasad itu ditemukan sudah tercium sejak Kamis malam.

    Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty, yang diminta melalui telepon oleh anak korban untuk datang, langsung terkejut begitu tiba di lokasi kejadian.

    “Saya kaget karena banyak polisi. Warga juga tidak diperbolehkan mendekati rumah karena polisi sedang olah TKP. Mereka berada di sana cukup lama,” ujarnya.

    Tetangga lainnya juga menyatakan bahwa bau tak sedap baru terasa setelah jenazah dikeluarkan dari rumah.

    “Sebelumnya, baunya tidak tercium. Baru setelah jenazah dikeluarkan, bau itu mulai menyebar,” katanya.

    Diduga Korban Pembunuhan

    Satreskrim Polres Jakarta Barat tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.

    Diduga, ibu dan anak tersebut menjadi korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka di tubuh mereka.

    “Dari hasil visum di RS Polri, terlihat adanya luka di bagian kepala kedua korban,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kejadian ini. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

     

  • Penampilan Pembunuh Ibu-Anak di Jakbar Seperti Gembel Saat Ditangkap

    Penampilan Pembunuh Ibu-Anak di Jakbar Seperti Gembel Saat Ditangkap

    Jakarta

    Polisi menangkap seorang pria yang diduga membunuh ibu inisial TSL (59) dan anak perempuannya, ES (35) yang jasadnya ditemukan dalam penampungan air di Tambora, Jakarta Barat. Polisi menyebutkan pelaku berpenampilan seperti ‘gembel’ saat ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah.

    “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel lah, tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan kepada wartawan di kantornya, Senin (10/3/2025).

    Arfan menjelaskan pihaknya telah memprofiling pelaku 2×24 jam setelah penemuan mayat ibu dan anak ini. Berdasarkan informasi yang diperoleh, tim kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    “Jadi pelaku kurang lebih kita sudah 2×24 jam sudah dilaporkan, kami sudah langsung memprofiling, baik memeriksa saksi dan sudah mengetahui targetnya,” jelasnya.

    Hasil penyelidikan tersebut, polisi menangkap pelaku di dekat sebuah waduk di Banyumas, Jawa Timur, pada Minggu (9/3) malam.

    “Kami langsung terjun ke Banyumas dan kami memang sampai di daerah dekat waduk di Banyumas tersebut,” ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan, ibu dan anak ditemukan tewas di dalam penampungan air di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3) dini hari. Jasad keduanya ditemukan setelah anak kedua TSL, laki-laki berinisial R melaporkan kehilangan anggota keluarganya itu ke polisi.

    (mea/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu