kab/kota: Sydney

  • Australia Open 2025: Indonesia Kirim 15 Wakil

    Australia Open 2025: Indonesia Kirim 15 Wakil

    JAKARTA – Indonesia menurunkan sebanyak 15 wakil dalam ajang BWF Super 500 Australia Open 2025 yang akan berlangsung pekan ini.

    Australia Open 2025 akan digelar pada 18-23 November 2025 di Quaycentre, Sydney. Total hadiah yang disediakan sebesar 475 ribu dolar AS atau setara dengan Rp7,9 miliar.

    Indonesia awalnya mendaftarkan skuad lebih gemuk di turnamen ini, tetapi kemudian memutuskan untuk menariknya. Salah satunya ialah Anthony Sinisuka Ginting yang harus menemani istri melahirkan.

    Selain itu, Mohammad Zaki Ubaidillah juga ikut ditarik dari turnamen. Tidak menyertakan kedua nama itu membuat tunggal putra Indonesia tersisa Jonatan Christie, Chico Aura Dwi Wardoyo, Alwi Farhan, dan Yohanes Saut Marcellyno.

    Di sektor tunggal putri, dua nama yang dikirim ialah Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani. Gregoria datang ke sini setelah menjadi runner-up di Kumamoto Masters Jepang 2025 pekan kemarin.

    Selanjutnya di ganda putra, ada Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, dan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin.

    Ajang ini penting untuk Fajar/Fikri yang masih mengejar tiket untuk tampil dalam BWF Tour Finals bulan depan.

    Lalu ganda putri mengirim sebanyak empat pasangan, yakni Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi, dan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum.

    Terakhir ganda campuran mengutus pasangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

    Daftar Wakil Indonesia di Australia Open 2025

    Tunggal Putra

    Jonatan ChristieChico Aura Dwi WardoyoAlwi FarhanYohanes Saut Marcellyno

    Tunggal Putri

    Gregoria Mariska TunjungPutri Kusuma Wardani

    Ganda Putra

    Fajar Alfian/Muhammad Shohibul FikriSabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi IsfahaniRaymond Indra/Nikolaus Joaquin

    Ganda Putri

    Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias PuspitasariApriyani Rahayu/Siti Fadia Silva RamadhantiLanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya PratiwiRachel Allessya Rose/Febi Setianingrum

    Ganda Campuran

    Adnan Maulana/Indah Cahya Sari JamilJafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu

  • PM Australia Bakal Kunjungi Prabowo Februari 2026, Bawa Misi Ekonomi

    PM Australia Bakal Kunjungi Prabowo Februari 2026, Bawa Misi Ekonomi

    Liputan6.com, Jakarta – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada Februari 2026. Rencana tersebut merupakan kunjungan balasan setelah kunjungan Presiden Prabowo ke Australia pekan lalu (12/11/2025).

    Wakil Presiden Nasional Australia–Indonesia Business Council (AIBC), Lydia Santoso, mengungkapkan bahwa kunjungan balasan tersebut dipandang sebagai momentum strategis bagi hubungan kedua negara, terutama stabilitas politik yang terjaga selama 15 tahun terakhir membuat kedua negara memiliki fondasi diplomatik yang kuat untuk memperluas kerja sama baru.

    “Seperti yang Anda tahu, Presiden Prabowo baru saja berkunjung minggu lalu. Saya sempat berjabat tangan dengan beliau. Saya pikir Perdana Menteri kami dijadwalkan untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada Februari tahun depan,” kata Lydia, dalam media briefing di The Grace Hotel, Sydney, Australia, Senin (17/11/2025).

    Kata Lydia, Perdana Menteri Australia diperkirakan akan membawa agenda ekonomi yang lebih konkret, termasuk memperkuat implementasi 5 tahun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia (IA-CEPA).

    “Tahun ini adalah peringatan lima tahun IA-CEPA, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia, dan itu merupakan proses panjang,” ujarnya.

    Kunjungan Februari mendatang juga akan menjadi panggung penting untuk menunjukkan keseriusan Australia dalam memperdalam hubungan ekonomi dengan Indonesia.

     

  • Laporan Liputan6.com dari Sydney: Investasi Australia ke Indonesia Tersendat di Level Pola Pikir

    Laporan Liputan6.com dari Sydney: Investasi Australia ke Indonesia Tersendat di Level Pola Pikir

    Liputan6.com, Sydney Anggota Dewan Institut Australia–Indonesia, Rob Law, mengatakan hubungan ekonomi Indonesia–Australia sebenarnya menyimpan potensi besar, namun hingga kini masih belum tergarap optimal. 

    Salah satu penyebab utama adalah pola pikir pelaku bisnis Australia yang masih tertuju pada pasar-pasar tradisional. Amerika Serikat dan Tiongkok tetap menjadi magnet utama bagi ekspansi bisnis mereka. 

    Selain dianggap lebih familiar, kedua negara itu menawarkan skala pasar yang sangat besar sehingga terasa lebih “aman” bagi perusahaan Australia.

    Menurut Law, rendahnya minat ke pasar Indonesia bukan karena kurangnya peluang, melainkan karena kurangnya kesadaran. Banyak perusahaan Australia, terutama yang besar, cenderung fokus pada pasar domestik dan enggan melihat ke luar. 

    Ketika pun mereka melirik pasar internasional, pilihan mereka hampir selalu jatuh pada AS, Tiongkok, atau India yang belakangan semakin menarik perhatian.

    “Dari sisi kesadaran, masih ada kecenderungan di kalangan pelaku bisnis Australia untuk melihat Amerika Serikat atau Tiongkok sebagai tujuan. Mereka melihat Tiongkok sebagai peluang besar, dan tentu saja Amerika Serikat terasa lebih familiar karena bahasanya sama dan budayanya mirip, meskipun tetap ada perbedaan, tetapi cukup mirip,” kata Rob Law di The Grace Hotel, Sydney, Australia, Senin (17/11/2025).

    Mindset ini menjadi hambatan signifikan dalam upaya memperkuat hubungan dagang dan investasi kedua negara. 

    Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, seharusnya masuk dalam radar bisnis Australia. Namun persepsi terhadap jarak budaya, risiko regulasi, dan ketidakpastian pasar membuat Indonesia sering dipandang kurang menggoda.

    Kondisi ini menunjukkan perlunya pendekatan baru untuk membuka mata pelaku bisnis Australia mengenai besarnya peluang yang tersedia. Tanpa perubahan pola pikir, kerja sama ekonomi bilateral hanya akan berjalan di tempat meski potensi di depan mata begitu besar.

  • Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memberikan penjelasan mengenai makna dan dampak konkret dari kesepakatan keamanan terbaru antara Indonesia dan Australia.

    Hal ini disampaikan sebelum ia mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri jamuan makan malam kenegaraan bersama Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11/2025) malam.

    Menurut Sugiono, kesepakatan keamanan yang diumumkan kedua negara merupakan penguatan mekanisme komunikasi tingkat tinggi antara pemimpin Indonesia dan Australia, terutama dalam merespons dinamika kawasan Indo-Pasifik. 

    “Jadi itu adalah merupakan media konsultasi antarpemimpin kedua negara dalam rangka menghadapi perkembangan situasi di wilayah Indo-Pasifik. Jadi building blocks-nya adalah Lombok Declaration dan DCA Defense Cooperation Agreement antara kedua negara,” ujarnya kepada wartawan.

    Ketika ditanya apakah kesepakatan ini terkait dengan respons terhadap China sebagaimana perjanjian keamanan 1995 pada era Presiden Soeharto, Sugiono menepis anggapan tersebut.

    “Nggak, dari mana respons dengan China?” ujarnya ketika ditanya mengenai konteks sejarah 1995.

    Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada motif tertentu yang diarahkan pada negara mana pun. Fokus kerja sama Indonesia–Australia saat ini, kata Sugiono, adalah memperkuat media konsultasi dan koordinasi keamanan secara terbuka antarnegara bertetangga. 

    “Itu tadi, saya kira ini adalah merupakan bentuk kerja sama yang lebih intensif. Ini kan jalur media konsultasi, Australia merupakan tetangga kita, kita tidak bisa memilih siapa tetangga kita, apa yang terjadi di wilayah ya memengaruhi semuanya,” ujarnya.

    Kesepakatan keamanan tersebut diumumkan sehari sebelumnya oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di atas kapal HMAS Canberra di Sydney.

    Kedua negara berkomitmen meningkatkan konsultasi rutin pemimpin dan menteri, serta memperkuat kerja sama pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan kawasan.

    Sugiono menegaskan bahwa Indonesia memandang Australia sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas Indo-Pasifik, dengan pendekatan yang mengedepankan diplomasi, konsultasi, dan rasa saling menghormati antarnegara tetangga.

    “Kita ingin kerja sama lebih intensif lagi. Jadi intinya kalau misalnya ada sesuatu yang perlu dibicarakan terkait masalah keamanan itu ada konsultasi,” jelas Sugiono.

  • Jangan Tertipu Investasi Bodong Kuras Rekening, Kenali Tandanya

    Jangan Tertipu Investasi Bodong Kuras Rekening, Kenali Tandanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan (AI) mempermudah para penipu online untuk menciptakan konten palsu dan menjerat korban. Laporan terbaru dari firma keamanan siber McAfee menemukan banyak warga Amerika Serikat (AS), yakni sebesar 72%, yang pernah terpapar konten penipuan yang menyamar sebagai selebritas atau figur publik terkenal yang mendukung investasi kripto bodong.

    Salah satunya yang paling sering digunakan adalah identitas penyanyi Taylor Swift. Selain itu juga Scarlett Johansson, Jenna Ortega, dan Sydney Sweeney.

    ‘Top 10’ figur publik yang paling banyak dicuri identitasnya untuk menipu korban didominasi penyanyi dan ikon budaya populer, termasuk Sabrian Carpenter, Kim Kardashian, dan Zendaya. Anggota DPR AS Alexandria Oscasio-Cortez adalah satu-satunya politikus yang masuk dalam daftar.

    Laporan McAfee berfokus pada penipuan online berbasis produk yang ditujukan kepada konsumen, seperti kripto palsu yang mengklaim didukung oleh AOC. Studi ini tidak mengukur tingkat semua deepfake yang dibuat, sehingga tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Presiden AS Donald Trump, tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’.

    Penipu internet semacam ini mengandalkan interaksi dengan orang-orang melalui konten mereka, entah itu dengan mengeklik tautan palsu, mengajukan hadiah palsu, atau membeli produk palsu, dikutip dari Cnet, Jumat (14/11/2025).

    Jadi, masuk akal jika mereka mengandalkan nama-nama besar seperti Swift untuk menarik perhatian korban. Misalnya, ketika Swift mengumumkan pertunangannya dengan Travis Kelce, para penipu membuat iklan barang dagangan palsu berdasarkan lamaran Kelce.

    Selebritas dan influencer telah lama dieksploitasi dengan cara ini, tetapi AI justru memberikan keuntungan lebih yang mempermudah para pelaku kejahatan.

    Tool AI generatif seperti generator gambar, video, dan audio menawarkan jalur baru bagi pelaku kejahatan melancarkan aksinya. Tool tersebut dapat mengkloning foto selebritas untuk membuat endorsement palsu, giveaway, atau mempromosikan produk palsu.

    Penipu hanya perlu membuat unggahan media sosial yang cukup meyakinkan. Cara ini cukup berhasil. McAfee melaporkan bahwa 39% orang telah mengklik salah satu endorsement palsu ini dan 10% telah mempertaruhkan informasi pribadi mereka dan kehilangan ratusan dolar, rata-rata US$525 atau setara Rp8 jutaan.

    Perusahaan AI yang menciptakan model AI ini memiliki sistem untuk mencegah penipu, atau siapa pun, membuat konten AI tentang selebritas tanpa persetujuan mereka. Namun, sistem ini tidak sempurna dan dapat diakali.

    Dalam beberapa minggu pertama setelah peluncuran Sora, perwakilan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr. harus menghubungi OpenAI karena khawatir akan banyaknya video AI King yang tidak pantas dan rasis di platform tersebut.

    Meskipun OpenAI telah menyatakan rencananya untuk bekerja sama dengan para aktor dan selebritas, tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada hanya dengan penyesuaian teknis atau kebijakan sederhana.

    Cara Mendeteksi Penipuan Menyamar Jadi Selebritas

    Amati video atau gambar dengan saksama. Apakah ada objek yang menghilang dan muncul kembali? Apakah mematuhi hukum fisika? Apakah orang-orangnya tampak berkilau aneh, seperti plastik? Itu semua adalah tanda-tanda AI.
    Periksa watermark. Banyak generator AI akan otomatis menambahkan watermark transparan (atau tertanam) yang menandakan konten dibuat dengan AI.
    Pastikan Instagram, TikTok, atau YouTube belum memberi label postingan tersebut sebagai buatan AI. Label AI apa pun merupakan tanda yang jelas bahwa apa yang Anda lihat tidak nyata.

    Cara Terhindar dari Penipuan Online Penguras Rekening

    Pikirkan sebelum mengklik apapun di internet. Penipuan dirancang untuk menciptakan rasa urgensi atau reaksi emosional, kata Karnik.
    Periksa sumbernya. Apakah tautannya salah eja atau cacat? Apakah akun selebritas resmi telah memposting tentang produk tersebut? Apakah akunnya terverifikasi? Semua ini dapat membantu Anda membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
    Waspadai situs yang meminta pembayaran melalui kripto, aplikasi pembayaran seperti Venmo, atau sumber tidak resmi lainnya.

    Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ruby Rose Salahkan Sydney Sweeney Karena Film Christy Gagal Box Office

    Ruby Rose Salahkan Sydney Sweeney Karena Film Christy Gagal Box Office

    JAKARTA – Film terbaru Sydney Sweeney, Christy gagal mencapai box office meski dibintangi oleh aktris populer dengan biopik dari petinju ikonis perempuan. Aktris Ruby Rose mengatakan pemeran utamanya menjadi penyebab kegagalan tersebut.

    Melalui akun Threads-nya, Ruby Rose mengaku ia hampir terlibat dalam biopic tentang petinju Christy Martin tersebut.

    “Naskah Christy Martin yang orisinal sangat luar biasa. Mengubah hidup. Saya sebelumnya hendak memerankan Cherry,” tulis Ruby Rose.

    “Semua orang berpengalaman dengan materi aslinya. Bahkan hampir semua dari kami adalah gay, itu adalah alasan mengapa saya tetap berakting. Kehilangan peran terjadi setiap waktu,” ceritanya.

    Film Christy hanya meraup 1,3 juta dolar AS dalam penayangan seminggu. Tidak sedikit yang menduga hal ini berdampak dari iklan American Eagle milik Sweeney yang menjadi kontroversi.

    “Untuk dia dan publisis yang berkata tentang gagal dan menyebut SS (Sydney Sweeney) melakukannya untuk ‘orang’. Tidak ada ‘orang’ yang ingin melihat seseorang yang membenci mereka, berpura-pura menjadi kita. Kamu itu bodoh dan kamu merusak filmnya. Titik. Christy layak untuk yang lebih baik,” kata Ruby Rose.

    Pada unggahan lainnya, Rose mengoreksi dirinya dengan menulis, “Cretin adalah istilah diskriminasi? Saya pikir itu artinya makhluk di bahasa Inggris lama. Saya menyesal menulisnya dan seharusnya cukup menyebut psikopat.”

    Sydney Sweeney sempat merespons ketika filmnya tidak mendapat angka yang besar meski menggandeng namanya.

    “Jika Christy memberi satu wanita untuk melangkah, maka kami sudah sukses. Jadi saya bangga, kenaap? Karena kita tidak selalu membuat seni demi angka tapi untuk dampak. Dan Christy menjadi proyek paling berdampak dalam hidup saya. Terima kasih Christy. Aku cinta kamu,” tulis Sydney Sweeney.

    Sweeney sendiri belum merespons tulisan Ruby Rose mengenai film tersebut.

  • Bertemu Lima CEO Australia, Rosan Buka-Bukaan Peluang Investasi RI-Australia

    Bertemu Lima CEO Australia, Rosan Buka-Bukaan Peluang Investasi RI-Australia

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memimpin pertemuan tingkat tinggi dengan lima pimpinan perusahaan besar Australia di Sydney dalam kunjungan kenegaraannya bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

    Pertemuan tersebut menjadi bagian dari rangkaian pendampingan dalam kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia ke Australia, dengan fokus pada penguatan kerja sama ekonomi dan investasi antara kedua negara.

    Dalam pertemuan tersebut, Rosan memaparkan capaian positif hubungan ekonomi Indonesia–Australia yang terus menunjukkan tren peningkatan.

    Kepala BKPM itu menjabarkan bahwa sepanjang lima tahun terakhir, nilai investasi Australia di Indonesia tercatat mencapai US$2,8 miliar, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor pertambangan, perhotelan, dan layanan kesehatan.

    Sementara itu, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2024 mencapai US$15,4 miliar atau naik 23,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

    Rosan menegaskan bahwa melalui Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), kedua negara tidak hanya membuka peluang investasi, tetapi juga membangun kolaborasi jangka panjang yang berkelanjutan.

    “Indonesia memiliki kesiapan untuk bertransformasi menjadi pusat investasi hijau dan bernilai tambah di kawasan regional,” katanya dalam rilis resminya, Kamis (13/11/2025).

    Pertemuan dihadiri oleh lima eksekutif utama perusahaan Australia, yakni Glenn Keys (Aspen Medical), Stephen Wilmot (Pure Battery Technologies/PBT), David Paton (AAM Investment Group), Matthew Boyall (Cue Energy Resources), dan Chris Shepherd (Nickel Industries Ltd).

    Dalam diskusi tersebut, para CEO menyampaikan sejumlah rencana investasi strategis di Indonesia, antara lain:

    Aspen Medical menjajaki proyek redevelopment RSUD Samarinda senilai US$1 miliar. Lalu, PBT akan berinvestasi sebesar US$350 juta di Batang Industrial Park untuk pengembangan material katoda.

    Selanjutnya, AAM Investment Group mengembangkan peternakan sapi di Lampung dan aktif dalam program pelatihan tenaga kerja IA-CEPA dan Cue Energy Resources menambah investasi di sektor minyak dan gas. Terakhir, Nickel Industries Ltd memperluas fasilitas pengolahan nikel di Indonesia.

    Dalam kesempatan tersebut, Rosan juga memaparkan kebijakan terbaru pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025, yang memungkinkan perizinan berusaha terbit otomatis apabila proses verifikasi melampaui Service Level Agreement (SLA). Mekanisme ini diharapkan meningkatkan efisiensi dan kepastian hukum bagi investor.

    “Sampai saat ini, sistem Online Single Submission (OSS) telah menerbitkan 134 izin usaha melalui mekanisme fiktif positif, yang mempercepat realisasi investasi secara signifikan,” ujar Rosan dalam forum tersebut.

    Lebih lanjut, Rosan menyoroti tiga sektor prioritas yang menjadi fokus kerja sama investasi antara Indonesia dan Australia:

    Hilirisasi sumber daya alam, termasuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan panel surya. Lalu, energi baru dan terbarukan, dengan potensi hingga 3.700 GW dari tenaga surya, angin, air, bioenergi, dan panas bumi.

    Kemudian, sektor kesehatan, dengan proyeksi belanja nasional mencapai US$138 miliar pada 2040, ditopang oleh pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Bali dan Batam.

    Rosan menegaskan bahwa Indonesia kini bergerak menuju standar global investasi yang lebih tinggi, dengan kepastian hukum, transparansi, dan kemudahan berusaha sebagai fondasinya.

    “Kami ingin seluruh ekosistem investasi tumbuh lebih baik, mulai dari praktik pertambangan, energi bersih, hingga sektor kesehatan. Kolaborasi ini harus menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan,” tandas Rosan.

     

     

  • Tiba di Tanah Air Usai Lawatan Australia, Ini Oleh-Oleh dari Prabowo

    Tiba di Tanah Air Usai Lawatan Australia, Ini Oleh-Oleh dari Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto di Tanah Air usai melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Australia pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.

    Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Kepala Negara dan rombongan terbatas sebelumnya lepas landas dari Bandar Udara Sydney Kingsford Smith, Australia.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan dari Sydney adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Setibanya di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden Prabowo disambut oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.

    Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia berlangsung selama satu hari dengan sejumlah agenda yang mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan strategis dengan negara tetangga.

    Kepala Negara pun menyampaikan kesan positif atas seluruh rangkaian kunjungan kenegaraannya di Australia.

    “Saya kira sangat baik, ya. Kita harus tahu bahwa kita bertetangga dan Indonesia berkepentingan punya hubungan baik sama Australia. Demikian sebaliknya, kalau kita bekerja sama dengan baik di semua bidang, ini akan membawa manfaat yang sangat besar untuk kedua negara dan untuk kawasan kita semuanya,” ujar Prabowo.

    Kunjungan kenegaraan Presiden Ke-8 RI itu ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama bilateral Indonesia–Australia di berbagai bidang, termasuk pertahanan, ekonomi, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

    Mengingat, Kepala negara dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese secara resmi mengumumkan penyelesaian substansial Perjanjian Keamanan Bilateral Indonesia–Australia dalam konferensi pers bersama di Sydney, Rabu (12/11/2025).

    Perjanjian ini memperkuat dasar kerja sama yang telah terjalin sebelumnya, termasuk Perjanjian Keamanan Keating–Suharto (1995), Traktat Lombok (2006), dan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (2024).

    Selain itu, perjanjian ini juga mendorong konsultasi rutin di tingkat pemimpin dan menteri dalam merumuskan kebijakan bersama menghadapi tantangan keamanan regional.

    Melalui perjanjian ini, Indonesia dan Australia sepakat memperdalam kerja sama di bidang keamanan guna mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan yang saling menguntungkan, termasuk mekanisme konsultasi apabila muncul potensi ancaman terhadap keamanan salah satu pihak.

    Di bidang ekonomi, hubungan ekonomi Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, meskipun nilai perdagangan kedua negara saat ini baru mencapai sekitar US$15 miliar. Mengingingat, neraca perdagangan Indonesia masih menunjukkan defisit hampir US$9 miliar, tetapi pemerintah mengklaim bahwa kontribusi sektor jasa, seperti pariwisata, mampu menyeimbangkan posisi tersebut.

    Tingginya jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia, terutama ke Bali, disebut menjadi salah satu faktor penting dalam hubungan ekonomi kedua negara. Pemerintah pun berharap ke depan wisatawan Australia dapat menjelajahi destinasi lain di Indonesia, seperti Labuan Bajo dan wilayah potensial lainnya.

    Selain pariwisata, minat investasi dari perusahaan-perusahaan Australia juga menunjukkan peningkatan. Beberapa perusahaan diketahui tengah menjajaki dan memperluas investasi di Indonesia, meliputi sektor rumah sakit, hilirisasi, dan agrikultur, khususnya di bidang peternakan sapi.

    Pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Nusantara (BPI Danantara) pun mengakui dalam waktu dekat akan ada investasi besar yang terkait dengan Danantara dan berbasis di Australia.

    Langkah tersebut diharapkan dapat makin memperkuat hubungan ekonomi, investasi, dan kemitraan komprehensif antara kedua negara yang telah memiliki perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) sejak 2020.

    “Memang ada satu investasi kita yang mungkin Danantara yang cukup besar yang base-nya di sini akan kita [kejar] dalam waktu sangat-sangat dekat ini,” tandas Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani.

     

     

     

     

  • Isi Pembicaraan Prabowo dengan Eks PM Australia Paul Keating

    Isi Pembicaraan Prabowo dengan Eks PM Australia Paul Keating

    Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan mantan Perdana Menteri (PM) Australia, Paul Keating. Pertemuan itu berlangsung di hotel tempat Prabowo menginap di Sydney, Rabu (12/11).

    Keduanya membahas berbagai isu strategis, baik di bidang hubungan internasional hingga ekonomi. Prabowo mengaku mendapatkan banyak masukan dari Paul Keating.

    “Saya merasa banyak sekali (yang) saya dapat dari pemikiran-pemikiran beliau,” ungkap Prabowo. “Ya, di bidang hubungan internasional, di bidang ekonomi, di bidang geoekonomi, geopolitik. Banyak sekali.”

  • Usai makan malam dengan PM Albanese, Prabowo kembali ke tanah air

    Usai makan malam dengan PM Albanese, Prabowo kembali ke tanah air

    Sydney (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto bertolak kembali ke tanah air usai menghadiri jamuan makan malam tertutup dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Kirribilli House, yang menutup rangkaian kegiatan kunjungan perdananya di Sydney, Australia, Rabu.

    Saat tiba di Bandara Sydney Kingsford Smith, Presiden Prabowo berjalan melalui pasukan jajar kehormatan sambil memberi salam hormat.

    Dengan pesawat Garuda Indonesia-1, Presiden Prabowo beserta rombongan lepas landas dari Bandara Sydney Kingsford Smith menuju Jakarta sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

    Dalam kunjungan resmi selama satu hari, Presiden Prabowo melaksanakan sejumlah agenda penting, antara lain pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri Anthony Albanese di Kirribilli House.

    Kegiatan dilanjutkan dengan upacara penyambutan kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Sam Mostyn di Admiralty House, serta pertemuan bilateral.

    Setelah itu, Presiden Prabowo dan PM Albanese melakukan peninjauan dan menyampaikan keterangan pers bersama di Kapal HMAS Canberra di Garden Island Naval Base.

    Di sela kegiatan, Presiden juga menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating.

    Rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo diakhiri acara makan malam tertutup dengan PM Albanese.

    Dalam keterangan pers di HMAS Canberra, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa hubungan baik antarnegara bertetangga merupakan fondasi bagi stabilitas dan keamanan bersama.

    “Saya percaya pada kebijakan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik itu penting. Tetangga yang baik akan saling membantu di saat kesulitan,” kata Kepala Negara.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan kembali ke tanah air, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.