kab/kota: Sydney

  • 5 Tahun IA-CEPA, Nilai Perdagangan Indonesia Australia Naik hampir 3 Kali Lipat

    5 Tahun IA-CEPA, Nilai Perdagangan Indonesia Australia Naik hampir 3 Kali Lipat

    Bisnis.com, SYDNEY —Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Australia tercatat mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat dalam 5 tahun terakhir atau selama implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) sejak 5 Juli 2020. 

    Austrade mencatat perdagangan dua arah antara Indonesia dengan Australia meningkat dari 12,91 miliar dolar Australia pada 2020 menjadi 35,38 miliar dolar Australia pada 2024. Artinya, nilai perdagangan Indonesia-Australia melonjak 174,05% dalam periode 2020—2024. 

    Dengan capaian tersebut, Indonesia menjadi mitra dagang dua arah terbesar ke-9 bagi Australia berdasarkan nilai perdagangan 16,13 miliar dolar Australia pada 2024.

    Sementara itu, Atase Perdagangan RI di Canberra mencatat nilai ekspor Indonesia ke Australia pada 2024 mencapai US$5,59 miliar dan ekspor Australia ke Indonesia US$7,88 miliar. Dengan demikian, Australia surplus dagang dengan Indonesia sebesar US$2,29 miliar. 

    Lebih terperinci, komoditas utama ekspor Indonesia ke Australia a.l. besi, baja, mesin, peralatan kelistrikan, migas, pupuk, produk kayu, hingga produk kimia. 

    Paul Grimes, CEO Austrade, menyampaikan Australia dan Indonesia telah memiliki momentum untuk mendorong keterkaitan ekonomi kedua negara. 

    “Jadi, kita ingin memanfaatkan momentum itu selagi ada, tetapi juga menyadari bahwa ini adalah kemitraan jangka panjang. Kita perlu memiliki strategi yang benar-benar berkelanjutan dari waktu ke waktu,” kata Grimes kepada delegasi media asal Indonesia di kantornya di Sydney, Australia, baru-baru ini. 

    Dalam hal perdagangan, Grimes menyampaikan Austrade berfokus pada upaya memperluas dan memperbesar ekspor Australia ke seluruh dunia. Austrade memiliki staf di lebih dari 60 kantor internasional, dengan fokus pada Asia Tenggara, Asia Timur Laut, Asia Selatan, Pasifik, Amerika Utara, hingga Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika. 

    “Namun bagi kami, prioritas yang sangat, sangat tinggi tentu saja adalah Asia Tenggara,” imbuhnya. 

    Austrade, kata Grimes, berfokus pada fasilitasi, koneksi, dan mendorong perdagangan dan investasi ke seluruh dunia sebagai agensi yang berada di bawah naungan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia.

    “Kami memiliki peran penting dalam bekerja secara erat dengan DFAT untuk memastikan adanya keterhubungan yang kuat antara apa yang dilihat dunia usaha, apa yang dipahami dunia usaha, apa yang dibutuhkan dunia usaha, dan bagaimana hal tersebut kemudian turut membentuk kebijakan.”

    CEO Austrade Paul Grimes./Jibi_Ana Noviani

    Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Matt Thistlethwaite MP menyampaikan sebagai negara yang bertetangga dekat, Indonesia dan Australia akan selalu saling bergantung satu sama lain dalam hubungan ekonomi dan perdagangan.

    “Jadi, perdagangan dan investasi dua arah antara Indonesia dan Australia kami percaya akan terus berkembang. Dan itulah inti dari CEPA,” ujarnya.

    Thistlethwaite menambahkan kerja sama untuk memperkuat kemitraan akan terus diupayakan tetapi tetap merujuk pada kepentingan nasional kedua negara.

    Khusus untuk perdagangan antara Indonesia dengan negara bagian Victoria, Australia, Konsulat Jenderal RI di Melbourne mencatat terjadi kenaikan perdagangan dua arah dari 2,09 miliar dolar Australia pada 2020 menjadi 3,45 miliar dolar Australia pada 2024. 

    Konsul Jenderal RI di Melbourne Yohannes Jatmiko Heru Prasetyo mengatakan secara tren perdagangan, neraca dagang Indonesia terhadap Victoria positif tetapi terdapat penurunan surplus dari 757,79 juta dolar Australia pada 2023 menjadi 240,14 juta dolar Australia pada 2024. 

    “Hal ini diakibatkan oleh peningkatan impor Indonesia, terutama gandum, produk hewani, dan buah-buahan,” tuturnya dalam dokumen yang disampaikan kepada delegasi media asal Indonesia saat berkunjung ke KJRI Melbourne, Victoria, Australia, baru-baru ini. 

    Pada 2024, nilai perdagangan Indonesia dengan Victoria untuk komoditas susu, krim, whey, dan yogurt melonjak 52,19% year-on-year (YoY) menjadi 197,52 juta dolar Australia dan produk daging sapi meningkat 32,2% YoY menjadi 233,37 juta dolar Australia. 

    Yohannes menyampaikan Australia Bureau of Statistics mencatat ekspor Indonesia ke Victoria pada Januari—September 2025 teridentifikasi mencakup sejumlah komoditas bernilai tambah. Beberapa di antaranya ialah ikan tuna olahan 37,65 juta dolar Australia dan produk olahan kayu 22,89 juta dolar Australia. 

    “Beberapa produk potensial ekspor Indonesia ke Victoria yang dapat ditingkatkan antara lain kendaraan bermotor dan komponen spareparts kendaraan, pupuk urea, pakaian jadi, furnitur, hingga alas kaki,” paparnya.

    Dia menambahkan ekspor Indonesia ke Australia bersaing dengan Vietnam untuk alas kaki dan perlengkapan alas kaki. Selain itu, produk Indonesia juga bersaing dengan Singapura dan Malaysia untuk bahan bakar mineral misa—seperti batu bara dan minyak bumi.

    Indonesia juga harus bersaing dengan Singapura untuk produk olahan kakao dan olahan kelapa sawit, serta Thailand untuk produk suku cadang kendaraan bermotor dan produk olahan karet untuk masuk ke Australia. 

  • Menjajal Kereta Ringan Trams, Transportasi Publik yang Nyaman

    Menjajal Kereta Ringan Trams, Transportasi Publik yang Nyaman

    Masuk ke dalam Trams, suasana terasa sangat nyaman. Tempat duduknya bersih, rapi, dan memberikan ruang cukup untuk penumpang beristirahat selama perjalanan. Tersedia kursi prioritas bagi lansia, ibu hamil, dan penumpang berkebutuhan khusus.

    Untuk penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda, ruang serta akses masuk sudah dirancang ramah dan mudah diakses tanpa hambatan.

    Desain interiornya sederhana namun fungsional, mencerminkan fokus utama transportasi publik Sydney yakni efisiensi, inklusivitas, dan kenyamanan. Dengan perjalanan yang mulus dan halte-halte yang mudah ditemukan, trams menjadi pilihan yang sangat membantu baik bagi warga yang bekerja maupun wisatawan yang sedang menjelajah kota.

    Adit, salah satu wisatawan asal Indonesia yang ditemui saat liburan di Sydney, mengaku puas dengan pengalaman naik Trams. Menurutnya, transportasi ini sangat memudahkan untuk mengeksplor berbagai sudut kota tanpa perlu bingung memikirkan arah atau biaya.

    “Trams di sini sangat memudahkan ya, jadi kita bisa kemana-mana (eksplor Sydney) dengan ongkos murah ga mesti jalan kaki, ya memudahkan saja kalau kita mau dari satu titik ke titik yang lain,” ujar Adit.

    Testimoni tersebut memperkuat kesan bahwa Trams bukan hanya bagian dari sistem transportasi Sydney, tetapi juga pengalaman wisata tersendiri. Menikmati perjalanan yang teratur, aman, dan terjangkau, menjadikan tram sebagai cara ideal untuk mengenal kehidupan sehari-hari warga Sydney dari dekat.

  • Raymond/Joaquin Ukir Kemenangan di BWF Super 500

    Raymond/Joaquin Ukir Kemenangan di BWF Super 500

    Jakarta

    Pasangan bulu tangkis Raymond Indra/Nikolaus Joaquin sukses merebut gelar juara Ganda Putra Australia Open 2025 pada debut mereka di turnamen BWF World Tour Super 500. Prestasi ini menjadi bukti kuat keberhasilan pembinaan atlet muda Indonesia yang didukung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

    Pertandingan tersebut digelar di State Sports Centre, Sydney, Australia, pada 16-23 November 2025. Kemenangan ini sekaligus menegaskan kualitas Raymond/Joaquin yang mampu tampil matang sejak awal karier internasional mereka.

    Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo menegaskan kemenangan itu membuktikan pembinaan berjenjang dan regenerasi atlet PBSI mampu melahirkan talenta yang siap bersaing di level dunia sejak awal karier profesional.

    “Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan atlet-atlet masa depan Indonesia, termasuk Raymond dan Joaquin, yang menunjukkan bahwa kerja keras, disiplin, dan dukungan ekosistem pembinaan yang tepat mampu menjaga tradisi juara di level dunia,” kata Okki dalam keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).

    BNI turut mendukung momen bersejarah pasangan Raymond/Joaquin yang pada debut perdana di BWF World Tour Super 500 langsung berhasil meraih gelar juara.

    Raymond Indra, pebulu tangkis asal Bandung berusia 21 tahun, bergabung ke pelatnas PBSI pada 2025. Ia dikenal sebagai pemain bertalenta dengan kontrol permainan stabil dan pertahanan rapat. Kariernya dimulai sejak sekolah dasar di klub lokal, sebelum menembus level nasional dan tampil di berbagai turnamen internasional.

    Sementara itu, Nikolaus Joaquin, lahir di Jakarta pada 14 September 2005 dan kini berusia 20 tahun. Ia mulai bermain bulu tangkis sejak usia enam tahun dengan menjadikan Fajar Alfian sebagai inspirasi. Pada 2025, Joaquin resmi bergabung ke pelatnas PBSI setelah sebelumnya berpasangan dengan sejumlah pemain, termasuk Muhammad Al Farizi dan Verrel Yustin Mulia.

    Sejak berpasangan, Raymond/Joaquin mencatat perkembangan impresif. Mereka sukses mempertahankan gelar juara BWF Indonesia Masters Super 100 tahun 2025 dan pekan lalu meraih posisi runner-up di Korea Masters 2025. Pasangan ini dikenal dengan pertahanan solid yang membuat lawan kesulitan menembus pola serangan mereka.

    Di final Australia Open 2025, Raymond/Joaquin tampil tangguh dan berhasil menundukkan pasangan Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dengan skor 22-20, 10-21, 21-18. Kemenangan mereka ditopang oleh konsistensi ritme, penguasaan tempo, serta respon cepat saat menghadapi tekanan.

    Kombinasi performa itu membuat Raymond/Joaquin dijuluki penerus Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Selain pernah dilatih Chafidz Yusuf, mereka juga dikenal dengan gaya permainan agresif khas ganda putra Indonesia kelas dunia.

    Okki menegaskan BNI berkomitmen mendukung pembinaan atlet muda lewat sinergi dengan PBSI, mencakup fasilitas, kompetisi, dan program jangka panjang. Ia menambahkan, Indonesia bukan hanya perlu menjaga tradisi juara, tetapi juga menyiapkan penerus di setiap generasi.

    “Kami ingin memastikan bahwa bibit unggul seperti Raymond dan Joaquin mendapatkan dukungan optimal agar mampu terus mengharumkan Merah Putih di berbagai turnamen dunia. Dukungan BNI bukan hanya untuk prestasi hari ini, tetapi untuk masa depan olahraga bulu tangkis Indonesia,” tambah Okki.

    BNI berharap dukungan terhadap pembinaan olahraga nasional dapat melahirkan lebih banyak atlet muda berkelas dunia, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai kekuatan utama bulu tangkis internasional.

    (ega/ega)

  • Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    JAKARTA – Tunggal putra Alwi Farhan kecewa karena gagal memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya untuk mengalahkan Chou Tien Chen di babak perempat final Australia Open 2025.

    Alwi, unggulan ke delapan di turnamen, gagal menembus babak semifinal setelah menelan kekalahan dramatis tiga gim 21-13, 21-23, dan 16-21 melawan tunggal China Taipei itu di Quaycentre Arena, Sydney, pada Jumat, 21 November 2025.

    Juara dunia junior 2023 itu sebenarnya sudah berada di ambang kemenangan. Ia mengamankan gim pertama dan kemudian sudah unggul jauh 20-15 di gim kedua.

    “Kecewa dengan hasilnya. Saya sudah unggul di gim kedua dan sudah match point, tetapi tidak bisa memanfaatkan kesempatan,” ujar pebulu tangkis berusia 20 tahun tersebut.

    Hasil terbaru ini memperburuk rekor menang-kalah Alwi melawan Chou Tien Chen menjadi 0-2. Sebelumnya, satu kekalahan lain yang dialami Alwi juga terjadi pada tahun ini, tepatnya di Hong Kong Open pada September 2025.

    Kekalahan Alwi membuat tunggal putra Indonesia di Australia juga dipastikan habis. Alwi menyusul langkah Jonatan Christie dan Yohanes Saut Marcellyno yang tersingkir lebih awal di babak pertama.

    Alwi selanjutnya akan mempersiapkan diri tampil dalam SEA Games 2025 di Thailand yang berlangsung bulan depan. Bulu tangkis mengejar target dua medali emas di ajang tersebut.

    “Semoga di SEA Games nanti saya bisa kembali dengan lebih kuat,” kata Alwi.

    Selain Alwi, perjalanan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga kandas di babak perempat final. Mereka ditekuk oleh rekan senegara, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum.

  • Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    JAKARTA – Tunggal putra Alwi Farhan kecewa karena gagal memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya untuk mengalahkan Chou Tien Chen di babak perempat final Australia Open 2025.

    Alwi, unggulan ke delapan di turnamen, gagal menembus babak semifinal setelah menelan kekalahan dramatis tiga gim 21-13, 21-23, dan 16-21 melawan tunggal China Taipei itu di Quaycentre Arena, Sydney, pada Jumat, 21 November 2025.

    Juara dunia junior 2023 itu sebenarnya sudah berada di ambang kemenangan. Ia mengamankan gim pertama dan kemudian sudah unggul jauh 20-15 di gim kedua.

    “Kecewa dengan hasilnya. Saya sudah unggul di gim kedua dan sudah match point, tetapi tidak bisa memanfaatkan kesempatan,” ujar pebulu tangkis berusia 20 tahun tersebut.

    Hasil terbaru ini memperburuk rekor menang-kalah Alwi melawan Chou Tien Chen menjadi 0-2. Sebelumnya, satu kekalahan lain yang dialami Alwi juga terjadi pada tahun ini, tepatnya di Hong Kong Open pada September 2025.

    Kekalahan Alwi membuat tunggal putra Indonesia di Australia juga dipastikan habis. Alwi menyusul langkah Jonatan Christie dan Yohanes Saut Marcellyno yang tersingkir lebih awal di babak pertama.

    Alwi selanjutnya akan mempersiapkan diri tampil dalam SEA Games 2025 di Thailand yang berlangsung bulan depan. Bulu tangkis mengejar target dua medali emas di ajang tersebut.

    “Semoga di SEA Games nanti saya bisa kembali dengan lebih kuat,” kata Alwi.

    Selain Alwi, perjalanan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga kandas di babak perempat final. Mereka ditekuk oleh rekan senegara, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum.

  • Cerita Tony, Insinyur Pemasok Produk Indonesia di Australia

    Cerita Tony, Insinyur Pemasok Produk Indonesia di Australia

    Sony Trading Pty Ltd akhirnya resmi berdiri pada 2003. Tony melakukan semuanya sendiri demi efisiensi, mulai dari mengurus impor kontainer, membongkar muatan, mengantar barang, mengambil pesanan, hingga bekerja administratif.

    Strateginya sederhana, yakni efisiensi maksimal agar bisa bersaing harga dengan distributor lain. Pada awalnya ia fokus pada produk-produk Indonesia yang sudah dikenal di pasar Asia.

    “Jadi saya yang kasih bawa kontainer, bongkar kontainer, kirim barang, ambil order. Bikin account apa semua, all done by me. Jadi, kan supaya efisiensi, gak ada cost,” ujarnya.

    Di sisi lain, keputusan besar muncul ketika Tony diberi pilihan menerima pekerjaan bergaji tinggi di sektor konstruksi atau melanjutkan usaha kecil yang pendapatannya naik turun.

    Siap Pulang Indonesia

    Oleh karena itu, ia menetapkan batas waktu lima tahun jika tidak berhasil, ia siap pulang ke Indonesia. Hasilnya, lima tahun kemudian, Sony Trading justru berkembang pesat. Pabrik-pabrik besar di Indonesia mulai meliriknya sebagai mitra distribusi resmi di Australia.

    “Saya bilang, dalam waktu 5 tahun, saya harus berhasil. Kalau 5 tahun saya gak berhasil dengan usaha kecil ini, saya pulang aja ke Indonesia. Saya pulang aja ke Indonesia. Kita set up target. Kita ada boundary-nya. Dalam 5 tahun, ternyata kita berhasil,” ujar Tony.

    Pabrik pertama yang bekerja sama dengannya adalah Orang Tua Group, disusul Munik (bumbu), lalu Mayora. Dengan masuknya Mayora, kepercayaan industri semakin menguat dan membuka pintu bagi sekitar 20 pabrik Indonesia lainnya.

    Kini Sony Trading mendistribusikan aneka produk makanan dan kebutuhan sehari-hari di seluruh Australia Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide, hingga Perth. Bahkan, sebagian produk juga diekspor ulang ke New Zealand dan New Caledonia.

     

  • Australia Open 2025: Jonatan Kalah Telak

    Australia Open 2025: Jonatan Kalah Telak

    JAKARTA – Jonatan Christie yang berstatus sebagai unggulan pertama di Australia Open 2025 menderita kekalahan telak di babak 32 besar sehingga tersingkir awal dari turnamen.

    Pebulu tangkis yang sudah meninggalkan Pelatnas PBSI itu menyerah dua gim langsung 17-21 dan 7-21 melawan Yushi Tanaka di Sydney pada Rabu, 19 November 2025.

    “Hari ini sangat jauh dengan apa yang sudah dipersiapkan. Jelek mainnya dan tidak bisa berkembang,” ujar peraih medali emas Asian Games 2018 itu setelah pertandingan.

    Jonatan mengawali gim pertama dengan baik untuk unggul 5-2 atas lawannya, tetapi malah tertinggal dua poin di saat interval. Setelah itu, ia tidak bisa mengejar Tanaka lagi.

    Dia dua kali mendekatkan skor menjadi 12-13 dan 13-14. Namun, Tanaka mencetak lima poin beruntun setelah itu sehingga membuat Jonatan semakin terpojok.

    Pada gim kedua, Tanaka mengawali dengan baik dan mencetak empat poin beruntun. Setelah itu, laju tunggal putra asal Jepang tersebut tidak bisa dibendung lagi.

    “Belajar dari sini, benar-benar pikirannya harus disegarkan dulu. Buang dulu semua yang sudah berlalu. Lalu, fokus lagi ke depan karena masih ada BWF World Tour Finals yang menanti,” kata Jonatan.

    Kekalahan Jonatan membuat tunggal putra Indonesia tersisa Alwi Farhan, yang lolos ke babak kedua tanpa bertanding karena lawannya wakil tuan rumah Jie Ying Chan mundur karena cedera.

  • Laporan Liputan6.com dari Sydney: Saat Reputasi Purbaya Bikin Investor Australia Kepincut

    Laporan Liputan6.com dari Sydney: Saat Reputasi Purbaya Bikin Investor Australia Kepincut

    Liputan6.com, Sydney Reputasi Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang fokus pada stabilitas dan reformasi struktural dinilai menjadi sinyal positif bagi investor asing, termasuk Australia.

    Kepala Perdagangan The Australian Trade and Investment Commission (Austrade), Jason Verspuy, menegaskan bahwa kepastian kebijakan adalah faktor utama yang mereka cermati sebelum mendorong ekspansi bisnis.

    “Salah satu hal yang selalu penting bagi kami adalah memahami pengaturan kebijakan,” kata Verspuy di kantornya International Towers, Barangaroo, Sydney, Australia, Rabu (19/11/2025).

    Menurutnya, dengan Menkeu baru yang dikenal konsisten pada fondasi stabilitas fiskal, Australia melihat peluang iklim investasi yang lebih kondusif.

    Verspuy menjelaskan bahwa memahami arah kebijakan pemerintah Indonesia merupakan langkah pertama yang selalu dilakukan Austrade. 

    Hal ini menjadi dasar mereka untuk memetakan potensi sektor-sektor yang bisa berkembang. Dalam konteks Indonesia, perubahan atau prioritas kebijakan sangat bergantung pada dinamika politik dalam negeri yang turut menentukan fokus pembangunan nasional.

    “Jadi, kami ingin melakukan itu dan bekerja dengan para pelaku usaha kami, tetapi selalu dengan fokus pada di mana peluang itu berada. Bagaimana kami mengidentifikasi peluang tersebut dan meningkatkan investasi kami. Dan di Indonesia, sistem politik Anda sendiri yang akan menentukan di mana prioritasnya,” ujarnya.

     

     

      

     

     

  • Laporan Liputan6.com dari Sydney: Australia Tawarkan Green Energy Fund Dorong Transisi Energi Indonesia

    Laporan Liputan6.com dari Sydney: Australia Tawarkan Green Energy Fund Dorong Transisi Energi Indonesia

    Liputan6.com, Sydney Pemerintah Australia menyatakan kesiapannya untuk terlibat lebih jauh dalam percepatan transisi energi Indonesia melalui kolaborasi teknologi, investasi, dan dukungan pembiayaan.

    Komitmen ini disampaikan Asisten Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Matt Thistlethwaite MP, yang menegaskan bahwa kedua negara memiliki keunggulan yang sejalan dalam pengembangan energi terbarukan, terutama tenaga surya.

    “Kami ingin bekerja sama dengan negara seperti Indonesia untuk memperluas penggunaan teknologi itu melalui program investasi,” kata Thistlethwaite dalam Media Briefing di kantornya Sydney, Australia, Selasa (18/11/2025).

    Menurut Thistlethwaite, wilayah Asia-Pasifik memiliki salah satu tingkat penyinaran matahari tertinggi di dunia, yang menjadi modal besar bagi kedua negara untuk memperluas energi hijau.

    “Ya. Dalam energi terbarukan, keunggulan utama kawasan kita adalah sinar matahari melimpah. Ini keunggulan kompetitif bagi kedua negara,” ujarnya.

    Ia menyoroti peran University of New South Wales (UNSW) merupakan tempat lebih dari 80 persen teknologi panel surya global dikembangkan oleh Profesor Martin Green dan timnya.

    “Tak jauh dari sini ada University of New South Wales, tempat 80% teknologi panel surya di dunia dikembangkan oleh Profesor Martin Green dan timnya. Kami bangga dengan itu, dan Australia telah memberi kontribusi besar dengan teknologi tersebut,” jelasnya.

     

  • Laporan Liputan6.com dari Sydney: Dana Segar Australia Siap Masuk ke Indonesia, Nilainya Jumbo

    Laporan Liputan6.com dari Sydney: Dana Segar Australia Siap Masuk ke Indonesia, Nilainya Jumbo

    Liputan6.com, Sydney Asisten Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Matt Thistlethwaite, mengatakan Pemerintah Australia siap untuk meningkatkan investasi ke Indonesia melalui pemanfaatan dana pensiun wajibnya yang mencapai sekitar AUD 4 triliun atau sekitar Rp 43 triliun (kurs 10.851 per dolar Australia).

    Langkah ini menjadi bagian dari strategi baru pemerintah Australia untuk mendorong lembaga keuangannya lebih aktif berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. Indonesia disebut sebagai salah satu negara prioritas berkat kebutuhan infrastrukturnya yang besar dan potensi ekonomi yang terus berkembang.

    “Kami memiliki dana investasi yang sangat besar dalam sistem dana pensiun wajib, sekitar AUD 4 triliun,” kata Thistlethwaite dalam Media Briefing di kantornya Sydney, Australia, Selasa (18/11/2025).

    Ia menyampaikan bahwa sebagian besar dana pensiun Australia selama ini dialokasikan ke Amerika Utara dan Eropa. Namun, pemerintah kini mengubah arah strategi dengan membuka peluang lebih besar bagi Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    “Dana ini biasanya diinvestasikan di Amerika Utara dan Eropa. Tapi kini kami memiliki strategi “Invested”strategi Asia Tenggara untuk mendorong dana pensiun dan lembaga keuangan berinvestasi di Asia Tenggara, terutama infrastruktur,” ujarnya.