kab/kota: Sydney

  • Presiden Prabowo bertolak ke Australia bertemu PM Albanese

    Presiden Prabowo bertolak ke Australia bertemu PM Albanese

    “Presiden Prabowo bertolak menuju Sydney melalui Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa siang. Dalam kunjungan satu hari tersebut, Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri Anthony Albanese,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju Sydney, Australia melalui Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa siang, untuk melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Anthony Albanese

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, saat dikonfirmasi ANTARA, menyampaikan bahwa dalam kunjungan satu hari tersebut Presiden Prabowo dijadwalkan mengadakan pertemuan tête-à-tête dengan PM Albanese.

    “Presiden Prabowo bertolak menuju Sydney. Dalam kunjungan satu hari tersebut, Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan tête-à-tête (empat mata) dengan Perdana Menteri Anthony Albanese,,” kata Seskab Teddy.

    Teddy mengatakan selain bertemu PM Albanese, Presiden juga akan menghadiri upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn, serta mengikuti sejumlah pertemuan lain yang membahas kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan kemitraan industri.

    Seskab Teddy menyatakan lawatan ini juga merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Perdana Menteri Albanese ke Jakarta pada bulan Mei lalu, sehari setelah dia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia.

    “Kunjungan ini juga merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Perdana Menteri Albanese ke Jakarta pada bulan Mei lalu, sehari setelah ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia,” ucap dia.

    Turut mendampingi Kepala Negara dalam penerbangan menuju Sydney yakni Seskab Teddy dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

    Sebelumnya, Menlu Sugiono menyampaikan dalam kunjungan tersebut, Prabowo dan Albanese akan membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang, terutama ekonomi dan hubungan antar-masyarakat.

    Kedua pemimpin juga akan meninjau sejumlah kerja sama yang telah berjalan antara Indonesia dan Australia.

    Meski demikian, Sugiono belum menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama konkret yang akan dihasilkan dari pertemuan tersebut. “Yang dibicarakan kalau di tingkat kepala negara sifatnya umum ya, terkait kerja sama di bidang ekonomi,” katanya.

    Menlu menuturkan bahwa kunjungan kenegaraan itu hanya berlangsung sehari, dan Presiden Prabowo dijadwalkan langsung kembali ke Indonesia usai agenda tersebut.

    Setelah melakukan lawatan ke Australia, Prabowo dijadwalkan menerima kunjungan Raja Yordania Abdullah II di Jakarta.

    Sebelumnya, PM Anthony Albanese telah mengunjungi Indonesia pada 14–16 Mei 2025 untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo. Kala itu, Albanese memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah kembali terpilih sebagai kepala pemerintahan Australia.

    Sebelum melanjutkan agenda ke Australia, Presiden Prabowo terlebih dahulu menyelesaikan rangkaian kegiatan internasional antara lain menghadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, pada 30 Oktober–1 November, serta KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26–28 Oktober.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gibran Nggak Gentle Hadapi Kasus Ijazah

    Gibran Nggak Gentle Hadapi Kasus Ijazah

    GELORA.CO -Persoalan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang disoal publik, seharusnya dihadapi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dengan memberikan keterangan sejelas-jelasnya di muka umum.

    Hal tersebut disampaikan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Panda Nababan, saat ditemui RMOL, di kawasan Tebet, Jakarta Pusat, Minggu 9 November 2025.

    Panda memandang, persoalan ijazah SMA Gibran yang disoal Roy Suryo cs hingga mengkonfirmasi langsung ke UTS Insearch Sydney, Australia, akan terus membesar jika dibiarkan.

    “Satu, supaya tidak menjadi bola liar, kemudian lebih bertanggung jawab, begitu. Apalagi sekarang posisinya sebagai Wapres,” kata Panda dikutip Senin 10 November 2025.

    Lebih lanjut, Panda meyakini Gibran akan terus dirundung masalah jika persoalan ijazah tidak segera diredam melalui pernyataan resminya ke publik.

    “Saya begini-begini udah rakyat, juga tenang (kalau Gibran menyampaikan keterangan ke publik). Tapi kalau dibiarkan gantung gitu, bergulir, ditafsir-tafsirkan, kalau menurut pendapatku,” demikian Panda. 

  • Perusahaan AS Genesys Ungkap Indonesia Punya Peluang Besar Investasi AI

    Perusahaan AS Genesys Ungkap Indonesia Punya Peluang Besar Investasi AI

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan investasi di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu perusahaan meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience).

    Senior Vice President Genesys Cloud, Alex Ball mengatakan, pada 2028, sebanyak 60% perusahaan akan menggunakan agentic AI untuk memfasilitasi interaksi tanpa hambatan, menyatukan arsitektur teknologi antar-kanal, serta mendefinisikan ulang cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan.

    Terlebih, Genesys telah mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Sementara itu, pada 2023 lalu, Genesys telah meluncurkan satelit kawasan di Jakarta yang akan memungkinkan bisnis di industri asuransi, perbankan, hingga pemerintahan untuk meningkatkan kualitas layanan dengan menjaga jalur media suara real-time secara lokal dan memenuhi standar kepatuhan lokal atau penyimpanan rekaman regional.

    “Menurut saya, penting bahwa kami telah memiliki kawasan satelit di Jakarta sehingga mampu menghubungkan langsung ke core region di Singapura dan membuat latensi data jauh lebih rendah,” ujar Alex Ball saat wawancara eksklusif, dikutip Minggu (9/11/2025).

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo menambahkan, untuk mendukung transformasi digital dan investasi di bidang AI, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah Indonesia dan Singapura.

    “Jadi, itu akan membuka beberapa industri yang lebih teregulasi, agar lebih mudah untuk membuka kesempatan bahkan di dalam industri-industri yang kami sedang terlibat saat ini,” ujar Mao Gen Foo.

    Hasil riset Genesys menunjukkan, sebanyak 55% eksekutif perusahaan di bidang customer experience di Indonesia menyatakan telah merencanakan investasi pada chatbot berbasis AI. 

    “Sebanyak 77% konsumen merasa nyaman berinteraksi dengan agen digital berbasis AI melalui chat maupun suara. Namun, 29% konsumen Indonesia masih lebih memilih berbicara langsung dengan agen manusia, terlepas dari jenis permasalahannya,” jelasnya.

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (periode 1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat pendapatan berulang tahunan (annual recurring revenue/ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah melampaui US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Saat ini, Genesys mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura semakin memperkuat posisi Asia sebagai pendorong utama pertumbuhan bisnis cloud perusahaan.

    Di wilayah Asia, Genesys melayani sejumlah pelanggan terkemuka di sektor kesehatan, keuangan, dan ritel, termasuk Adira Finance, Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, dan Security Bank.

  • Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Jakarta

    Bumi zaman purba tidak terlihat seperti sekarang. Sebelum ada pohon, hewan, atau bahkan jamur, planet ini telah berubah secara signifikan, baik di atas maupun di bawah permukaan.

    Sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu, sebuah daratan besar bernama Nuna mulai terpecah. Pergeseran ini mungkin memainkan peran kunci dalam membentuk jenis planet tempat kehidupan kompleks pada akhirnya dapat berakar.

    Pada saat itu, permukaan Bumi sebagian besar berupa lautan yang membungkus satu benua raksasa. Namun, jauh di bawah tanah, lempeng tektonik terus bergerak, dan gerakan lambat itu mulai memisahkan Nuna.

    Perpecahan itu lebih dari sekadar mengubah peta, tetapi juga memicu perubahan di lautan, atmosfer, dan iklim yang membantu kehidupan menjadi lebih kompleks.

    Para ilmuwan pernah menyebut satu blok sejarah Bumi, dari sekitar 1,8 hingga 0,8 miliar tahun yang lalu, menamainya sebagai periode ‘Boring Billion’ yang berarti Miliaran yang Membosankan. Mereka mengira tidak banyak yang terjadi di sana, baik secara geologis maupun biologis.

    Namun, konsep itu tidak berlaku lagi. Saat Nuna mulai terpecah, ia memicu serangkaian perubahan yang membentuk kembali permukaan planet dan membuatnya lebih cocok untuk kehidupan yang kompleks.

    Untuk memahami bagaimana semua ini terjadi, para peneliti membangun model terperinci yang menelusuri pergerakan lempeng selama 1,8 miliar tahun. Model ini memetakan bagaimana benua bergeser dan terpecah, serta bagaimana karbon bergerak di antara interior Bumi, lautan, dan atmosfer.

    Satu hal utama yang terjadi ketika Nuna mulai terpecah, tercipta lebih banyak garis pantai dan laut dangkal. Sekitar 1,46 miliar tahun lalu, jumlah landas kontinen dangkal meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai sekitar 129 ribu kilometer.

    Perairan dangkal ini penting. Kemungkinan besar, perairan tersebut memiliki lebih banyak oksigen, suhu sedang, dan stabilitas jangka panjang, persis seperti lingkungan yang dibutuhkan kehidupan kompleks awal.

    Hal ini bertepatan dengan momen penting lainnya. Catatan fosil menunjukkan kemunculan pertama eukariota, organisme dengan nukleus di dalam selnya, sekitar 1,05 miliar tahun yang lalu. Eukariota mencakup semua tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebelum mereka, Bumi sebagian besar dihuni oleh kehidupan bersel tunggal yang sederhana.

    Bumi Mendingin

    Pada saat yang sama dengan periode terbentuknya laut-laut dangkal baru ini, siklus karbon planet juga bergeser. Gunung berapi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara, menjadi kurang aktif.

    Selain itu, karbon disimpan di kerak samudra dengan lebih efektif. Seiring meluasnya punggungan samudra, air laut meresap ke dalam retakan, bereaksi dengan batuan, dan membantu membentuk batu kapur, yang mengunci karbon.

    “Efek ganda ini, berkurangnya pelepasan karbon vulkanik dan peningkatan penyimpanan karbon geologis, mendinginkan iklim Bumi dan mengubah kimia lautan, menciptakan kondisi yang sesuai untuk evolusi kehidupan yang lebih kompleks,” kata Profesor Adriana Dutkiewicz dari School of Geosciences di University of Sydney, dikutip dari Earth.com, Sabtu (8/11/2025).

    Pergerakan Bumi

    Kebanyakan orang menganggap lempeng tektonik hanya sebagai pergerakan benua yang lambat. Namun, para peneliti di balik studi ini melihat lebih dalam, secara harfiah.

    Tim berfokus pada bagaimana pergerakan lempeng tektonik terhubung dengan sistem besar seperti siklus karbon dan evolusi biologis. Para peneliti menggabungkan rekonstruksi lempeng waktu dalam dengan model termodinamika tentang bagaimana karbon disimpan dan dilepaskan melalui zona vulkanisme dan subduksi.

    “Pendekatan kami menunjukkan bagaimana lempeng tektonik telah membantu membentuk kelayakhunian Bumi. Pendekatan ini memberikan cara baru untuk memahami bagaimana tektonik, iklim, dan kehidupan berevolusi bersama melalui waktu yang panjang,” ujar Profesor Dietmar Müller.

    Ketika Nuna terpecah, lautan baru tak hanya terbentuk, tetapi juga tetap ada. Stabilitas seperti itu penting. Eukariota awal membutuhkan lebih dari sekadar kondisi yang menguntungkan dalam waktu singkat, mereka membutuhkan dukungan kimia dan fisik selama jutaan tahun.

    “Kami pikir landas kontinen yang luas dan laut dangkal ini merupakan inkubator ekologi yang penting,” kata Profesor Juraj Farkaš dari University of Adelaide.

    “Mereka menyediakan lingkungan laut yang stabil secara tektonik dan geokimia dengan kadar nutrisi dan oksigen yang tinggi, yang pada gilirannya sangat penting bagi evolusi dan diversifikasi bentuk kehidupan yang lebih kompleks di planet kita,” jelasnya.

    Studi ini adalah yang pertama menghubungkan perubahan tektonik jangka panjang dengan siklus karbon dan tonggak biologis selama hampir dua miliar tahun. Penelitian ini memperjelas satu hal, bahwa apa yang terjadi di bawah permukaan planet dapat membentuk kehidupan di atasnya.

    Dari terbelahnya benua hingga mendinginkan iklim hingga membuka lingkungan baru, proses Bumi yang mendalam membantu menulis kisah kehidupan di Bumi. Dan apa yang dulunya disebut sebagai ‘Boring Billion’ mungkin merupakan salah satu bab terpenting dalam cerita itu.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Ngerinya Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Disertai Badai Petir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Jakarta

    Para ilmuwan dari Departemen Virologi Molekuler Osaka University Jepang, menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang diberi nama BRZ batCoV. Virus ini memiliki fitur genetik mirip SARS-CoV-2, yakni furin cleavage site, bagian penting yang memungkinkan virus menembus sel inang.

    Virus yang disebut BRZ batCoV ini ditemukan pada spesies kelelawar berkumis yang umum di sebagian besar Amerika Latin. Kemungkinan besar patogen ini telah lama menyebar tanpa disadari, karena pengambilan sampel di wilayah tersebut terbatas.

    “Penemuan di Brasil menunjukkan bahwa fitur molekuler yang serupa dapat muncul secara independen dalam garis keturunan virus yang berbeda… melalui proses evolusi alami,” kata Dr Kosuke Takada, salah satu penulis pra-cetak yang belum ditinjau sejawat, dikutip dari The Telegraph.

    Apakah mengancam manusia?

    Para peneliti menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti bahwa BRZ batCoV, virus yang ditemukan setelah pengambilan sampel jaringan usus dari 70 ekor kelelawar di negara bagian Maranhão dan São Paulo, Brasil, dapat menginfeksi manusia maupun mamalia lain.

    Sebaliknya, temuan ini menegaskan pentingnya program pemantauan satwa liar (wildlife surveillance) dan menunjukkan adanya kesenjangan dalam sistem pemantauan global.

    Selama ini, sebagian besar kegiatan pengambilan sampel masih berfokus di wilayah Asia, Afrika, dan Timur Tengah, tempat virus-virus corona berbahaya seperti SARS-CoV-1 dan MERS-CoV pertama kali muncul.

    Menurut Dr Kosuke Takada, peneliti pascadoktoral di University of Sydney, penelitian ini menyoroti potensi kemunculan patogen baru sebenarnya tersebar di seluruh dunia, termasuk di wilayah yang masih jarang diteliti seperti Amerika Selatan.

    “Namun, mendeteksi virus bukan berarti virus tersebut berbahaya. Risiko yang sebenarnya bergantung pada faktor ekologi dan aktivitas manusia, seperti seberapa sering manusia berinteraksi dengan satwa liar yang terinfeksi,” kata Takada.

    “Dengan memperluas pemahaman tentang keragaman virus di wilayah-wilayah ini, kita dapat memperkuat sistem peringatan dini dan melakukan penilaian risiko yang lebih berbasis bukti terhadap virus-virus yang layak mendapat perhatian lebih,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Alumni UTS Insearch Tak Ada yang Kenal Gibran

    Alumni UTS Insearch Tak Ada yang Kenal Gibran

    GELORA.CO – Selama tiga hari di Sydney, Australia untuk mengulik informasi terkait riwayat pendidikan Wapres Gibran Rakabuming Raka, pakar telematika Roy Suryo mengaku memperoleh sejumlah temuan mengejutkan. 

    Di Sydney, Roy di antaranya menemui lima alumni Insearch, lembaga pendidikan internasional yang disebut-sebut sebagai tempat Gibran menempuh studi selama tiga tahun.

    “Mereka ini angkatan 2005-2006 pas persis dengan (Gibran),” kata Roy dikutip dari podcast Sentana TV, Jumat 7 Oktober 2025.

    Dengan jumlah peserta didik sekitar 200 orang, menurut Roy Suryo, seharusnya antar siswa Indonesia saling ketemu dan berinteraksi.

    “Tapi mereka tidak pernah ketemu Gibran,” kata Roy. 

    Selain itu, Roy Suryo juga mengaku tidak menemukan data yang menunjukkan Gibran pernah lulus dari lembaga persiapan UTS Insearch.

    “Saya sudah konfirmasi ke beberapa pihak. Nama Gibran tidak tercatat sebagai lulusan resmi. Ini harus dijelaskan secara terbuka, karena menyangkut kredibilitas pejabat negara,” kata Roy.

    Roy juga menyinggung persoalan lain terkait pendidikan Gibran. Dia meyakini bahwa Gibran tidak pernah lulus secara formal dari sekolah menengah atas.

    “Saya yakin dia juga tidak punya ijazah SMA. Kalau ada, tunjukkan saja ke publik, biar semua jelas,” pungkas Roy.

  • Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo mengatakan, ekspansi ini bukan hanya memperkuat kehadiran teknologi Genesys, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap ekosistem cloud regional. 

    “Region Cloud Singapura yang baru akan menjembatani inovasi dan kepercayaan. Investasi ini memperkuat komitmen Genesys terhadap pertumbuhan regional serta mendukung aspirasi Singapura sebagai pemimpin digital berbasis AI,” ujarnya di Gedung WeWork, 21 Collyer Quay, Singapura, Kamis (6/11/2025).

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Adapun, infrastruktur baru ini terhubung dengan Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region untuk memastikan keandalan dan kepatuhan terhadap aturan seperti Personal Data Protection Act (PDPA).

    Dengan terhubung ke Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region, infrastruktur baru ini memberikan akses bagi organisasi terhadap inovasi Agentic AI terbaru dari Genesys Cloud sehingga memungkinkan intelijen pengalaman secara real time di seluruh perjalanan pelanggan dan karyawan.

    Berdasarkan riset Genesys, lebih dari 80% eksekutif perusahaan di bidang pengalaman pelanggan (customer experience/CX) di Asia juga menyatakan akan meningkatkan alokasi anggaran AI hingga 10% dalam satu tahun ke depan. 

    Sementara itu, 58% perusahaan telah menggunakan chatbot atau agen virtual berbasis AI, dan 51% berencana memperluas otomasi layanan menggunakan sistem Agentic AI.

    Di sisi lain, riset Genesys menunjukkan tantangan utama perusahaan di Asia dalam mengoptimalkan layanan pelanggan berasal dari kompleksitas regulasi dan sistem warisan yang belum terintegrasi. 

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat annual recurring revenue (ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah menembus US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Genesys saat ini mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura memperkuat posisi Asia sebagai motor pertumbuhan utama bagi bisnis cloud perusahaan.

    Di Asia, Genesys mendukung pelanggan terkemuka di berbagai industri seperti layanan kesehatan, layanan keuangan, dan ritel, termasuk Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, Adira Finance, dan Security Bank. 

  • Pesona Supermoon ‘Beaver Moon’ Hiasi Langit Moskow dan Sydney

    Pesona Supermoon ‘Beaver Moon’ Hiasi Langit Moskow dan Sydney

    FotoINET

    Rengga Sancaya – detikInet

    Kamis, 06 Nov 2025 07:45 WIB

    Jakarta – Fenomena supermoon ‘Beaver Moon’ memukau warga di berbagai belahan dunia, termasuk di Moskow, Rusia, dan Sydney, Australia.

  • Penelusuran Roy Suryo di Sydney Ungkap Gibran Tidak Tercatat sebagai Lulusan UTS Insearch

    Penelusuran Roy Suryo di Sydney Ungkap Gibran Tidak Tercatat sebagai Lulusan UTS Insearch

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar telematika Roy Suryo tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pada Selasa (4/11/2025), usai kunjungan dari Sydney, Australia. Kunjungannya tersebut untuk menelusuri terkait pendidikan Gibran.

    Dia pun menantang Gibran untuk membuktikan kepemilikan sertifikat UTS Insearch. Lembaga pendidikan internasional yang disebut-sebut sebagai tempat Gibran menempuh studi.

    Roy mengaku baru melakukan verifikasi langsung terkait data akademik di UTS Insearch.

    “Saya sudah ke sana, dan haqqul yaqin 99 persen yakin dia (Gibran) enggak punya sertifikat UTS Insearch,” tegas mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu kepada awak media.

    “Kalau memang alasannya hilang, bisa minta salinan dari sana. Tapi kalau tidak ada, artinya memang dia tidak pernah punya,” ujarnya.

    Hasil penelusuran Roy Suryo di Sydney menemukan sejumlah kejanggalan terkait catatan akademik yang dikaitkan dengan Gibran.

    Mantan Anggota DPR RI itu mengaku tidak menemukan data yang menunjukkan Gibran pernah lulus dari lembaga persiapan UTS Insearch, yang menjadi jalur wajib sebelum masuk ke universitas tersebut bagi mahasiswa internasional.

    “Saya sudah konfirmasi ke beberapa pihak. Nama Gibran tidak tercatat sebagai lulusan resmi. Ini harus dijelaskan secara terbuka, karena menyangkut kredibilitas pejabat negara,” tegas Roy Suryo.

    Roy juga menyinggung persoalan lain terkait pendidikan Gibran. Dia meyakini bahwa Gibran tidak pernah lulus secara formal dari sekolah menengah atas.

    “Saya yakin dia juga tidak punya ijazah SMA. Kalau ada, tunjukkan saja ke publik, biar semua jelas,” tantangnya. (bs-sam/fajar)

  • Gibran Ditantang Pamerkan Sertifikat UTS Insearch

    Gibran Ditantang Pamerkan Sertifikat UTS Insearch

    GELORA.CO -Sekembali dari Sydney, pemerhati telematika Roy Suryo membawa sejumlah barang bukti terkait hasil investigasinya di Insearch Language Centre Sydney, lembaga persiapan untuk mahasiswa asing sebelum melanjutkan kuliah di University of Technology Sydney (UTS). 

    Salah satunya yang dibawa adalah sertifikat Insearch Language Centre Sydney, tempat di mana Wapres Gibran Rakabuming Raka pernah belajar selama enam bulan.

    “Apakah dia memiliki bukti ini? Ini yang Namanya sertifikat UTS Insearch. Jadi kalau dia meniru ini, seperti dilakukan bapaknya akan ketahuan,” kata Roy Suryo saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, usai dari Sydney, Australia, pada Selasa 4 November 2025.

    Menurut Roy Suryo, lima alumni Insearch Language Centre Sydney yang ditemuinya di Sydney, memiliki sertifikat yang sama. 

    “Saya haqul yakin 99,9 persen Gibran tidak punya (sertifikat) ini,” kata Roy Suryo dikutip dari Youtube Refly Harun.

    Karena itulah, Roy Suryo mendesak Kemendikbud mencabut surat keterangan penyetaraan SMA Gibran karena tidak memiliki sertifikat UTS Insearch.

    Diketahui, berdasarkan data resmi KPU yang digunakan Gibran saat pendaftaran Pilpres 2024, disebutkan putra sulung Joko Widodo itu tercatat menempuh studi di UTS Insearch, Sydney, Australia, selama periode tiga tahun, dari 2004 hingga 2007.