kab/kota: Sydney

  • Prabowo, Albanese umumkan perjanjian bilateral baru bidang pertahanan

    Prabowo, Albanese umumkan perjanjian bilateral baru bidang pertahanan

    “Perjanjian ini menjadi dasar komitmen bagi pemimpin Australia dan Indonesia, beserta jajaran menteri dari dua negara, untuk saling bertemu secara berkala membahas masalah-masalah keamanan, merancang bersama kegiatan-kegiatan bidang keamanan yang ber

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan perjanjian bilateral baru antara Indonesia dan Australia bidang pertahanan dan keamanan dari atas geladak heli kapal induk Australia HMAS Canberra, Sydney, Australia, Rabu.

    Dalam sesi pernyataan bersama dua pemimpin negara, Prabowo dan Albanese menjelaskan Indonesia dan Australia telah menyepakati poin-poin substantif dalam perundingan perjanjian baru bidang keamanan dan pertahanan tersebut.

    “Perjanjian ini menjadi dasar komitmen bagi pemimpin Australia dan Indonesia, beserta jajaran menteri dari dua negara, untuk saling bertemu secara berkala membahas masalah-masalah keamanan, merancang bersama kegiatan-kegiatan bidang keamanan yang bermanfaat bagi dua negara, dan jika dua negara dalam keadaan terancam, dua negara juga membahas bersama-sama langkah apa-apa saja yang harus ditempuh, baik itu dari negara itu sendiri maupun secara bersama-sama, untuk menghadapi ancaman tersebut,” kata PM Albanese menjelaskan beberapa poin krusial dari perjanjian bilateral bidang pertahanan Indonesia-Australia di geladak heli HMAS Canberra, Rabu.

    Dalam kesempatan yang sama, PM Albanese menyebut perjanjian tersebut sebagai perpanjangan tangan dari perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) dua negara yang telah diteken pada 29 Agustus 2024.

    “Perjanjian ini menunjukkan hubungan dua negara yang semakin kuat, termasuk untuk rakyat Australia dan Indonesia,” kata Albanese.

    PM Albanese kemudian mengumumkan dirinya berencana terbang langsung ke Jakarta pada Januari 2026 untuk bersama-sama Presiden Prabowo meneken perjanjian bilateral terbaru bidang pertahanan Indonesia-Australia.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menilai perjanjian bilateral bidang pertahanan antara Indonesia dan Australia sebagai dokumen kerja sama yang penting bagi dua negara. Oleh karena itu, Presiden Prabowo menyambut baik kesepakatan yang berhasil dicapai oleh dua negara dalam perundingan perjanjian tersebut.

    “(Perjanjian ini, red.) meneguhkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama bidang pertahanan dan keamanan, sekaligus menegaskan keinginan kami untuk mempererat persahabatan kami, dan sebagai mitra, sebagai tetangga dekat, kami ingin terus memperkuat dan senantiasa menjamin keamanan dua negara. Menurut saya, tujuan-tujuan itu yang menjadi inti dari perjanjian ini,” ujar Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo kemudian menegaskan kembali kebijakan politik luar negeri Indonesia, yaitu kebijakan bertetangga yang baik (good neighbor policy).

    “Saya percaya kepada kebijakan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik itu sangat penting. Tetangga yang baik akan saling membantu pada masa-masa sulit. Bagi kami, orang Indonesia, kami punya istilah, saat kita menghadapi situasi darurat, tetanggalah yang akan membantu kita. Saudara kita mungkin tinggal jauh, dan orang yang terdekat adalah tetangga kita, dan hanya tetangga yang baik yang akan saling membantu satu sama lain,” kata Presiden Prabowo.

    Pernyataan bersama di HMAS Canberra merupakan rangkaian dari agenda kenegaraan Presiden Prabowo di Sydney, Australia, Rabu.

    Presiden Prabowo mengawali agenda kenegaraannya di kediaman resmi PM Albanese, Kirribilli House, Rabu pagi, dan bertemu empat mata dengan tuan rumah. Selepas itu, Presiden Prabowo melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Admiralty House dan bertemu dengan Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi, Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo: Indonesia dan Australia harus jadi tetangga yang baik

    Prabowo: Indonesia dan Australia harus jadi tetangga yang baik

    Sydney, Australia (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menjalin hubungan baik antara Indonesia dan Australia sebagai dua negara bertetangga yang harus saling menjaga dalam keadaan apapun.

    Dalam pernyataan bersama dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Sydney, Australia, Rabu, Prabowo mengutip salah satu falsafah budaya Indonesia tentang pentingnya menjadi tetangga yang baik. Ia menilai hubungan yang kuat antara dua negara akan menciptakan rasa percaya dan kesiapan untuk saling membantu di masa sulit.

    “Dalam budaya Indonesia, kami memiliki pepatah, ketika menghadapi keadaan darurat, tetangga lah yang akan pertama kali menolong kita. Mungkin keluarga kita berada jauh, tetapi tetangga adalah yang paling dekat, dan hanya tetangga yang baik yang akan saling menolong,” ujar Prabowo.

    Prabowo menyampaikan Indonesia dan Australia tidak bisa memilih posisi geografisnya. Oleh karena itu, kerja sama dan niat baik menjadi kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis.

    Salah satu bentuk kerja sama yang akan dijalin oleh Indonesia dan Australia adalah di bidang pertahanan dan keamanan. Ini merupakan bentuk komitmen kedua negara dalam memperkuat persahabatan sekaligus menjamin keamanan bagi kedua kawasan.

    Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk terus mempererat kerja sama dan persahabatan kedua negara.

    “Sebagai mitra dan tetangga dekat, kami bertekad untuk menjaga hubungan terbaik demi memperkuat dan menjamin keamanan kedua negara. Saya kira, pada dasarnya itulah tujuannya,” ucap Prabowo.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo, Albanese sampaikan hasil pertemuan di geladak HMAS Canberra

    Prabowo, Albanese sampaikan hasil pertemuan di geladak HMAS Canberra

    “Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia telah menyepakati substansi perundingan untuk perjanjian bilateral yang baru untuk kepentingan bersama bidang keamanan. Hubungan Australia dengan Indonesia didasarkan kepada persahabatan, rasa saling per

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyampaikan hasil pertemuan empat mata dan pertemuan bilateral keduanya di hadapan jurnalis dua negara di atas geladak heli kapal induk Australia HMAS Canberra di Sydney, Australia, Rabu.

    Dua pemimpin negara itu, yang kompak mengenakan topi berlogo “HMAS Canberra”, memberikan pernyataan bersamanya secara bergantian, diawali dengan pernyataan bersama dari PM Albanese, kemudian diikuti oleh Presiden Prabowo.

    PM Albanese dan Presiden Prabowo, saat menyampaikan pernyataan bersama yang merupakan hasil pertemuan bilateral hari ini, mengumumkan perjanjian yang berhasil disepakati oleh dua negara dalam bidang keamanan dan pertahanan.

    “Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia telah menyepakati substansi perundingan untuk perjanjian bilateral yang baru untuk kepentingan bersama bidang keamanan. Hubungan Australia dengan Indonesia didasarkan kepada persahabatan, rasa saling percaya, saling menghormati, dan komitmen bersama untuk memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata PM Albanese pada bagian awal pernyataan bersamanya.

    PM Albanese kemudian menilai perjanjian bilateral yang baru disepakati oleh dua negara itu merupakan wujud pengakuan dari Indonesia dan Australia bahwa cara terbaik untuk memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan ialah dengan kerja sama.

    “(Perjanjian, red.) ini menjadi babak baru dalam hubungan Indonesia dan Australia,” sambung PM Albanese.

    Kemudian, Presiden Prabowo mengawali pernyataannya dengan mengucapkan terima kasih kepada PM Albanese atas sambutan kepada dirinya di Sydney.

    “Ini adalah kunjungan kenegaraan pertama saya di Australia, meskipun saya telah cukup sering ke sini, dan saya sangat bahagia disambut oleh Gubernur Jenderal pagi ini. Diskusi kami sangat baik, dan saya pikir, kami telah menyepakati perjanjian yang sangat penting untuk Australia dan Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo lanjut menekankan arti penting Australia bagi Indonesia. Prabowo menegaskan Indonesia selalu mempertahankan kebijakan bertetangga yang baik sebagai salah satu kebijakan politik luar negerinya.

    “Saya percaya kepada kebijakan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik itu sangat penting. Tetangga yang baik akan saling membantu pada masa-masa sulit. Bagi kami, orang Indonesia, kami punya istilah, saat kita menghadapi situasi darurat, tetanggalah yang akan membantu kita. Saudara kita mungkin tinggal jauh, dan orang yang terdekat adalah tetangga kita, dan hanya tetangga yang baik yang akan saling membantu satu sama lain,” kata Presiden Prabowo.

    Usai masing-masing menyampaikan pernyataan bersamanya, Presiden Prabowo dan PM Albanese lanjut berjabat tangan dan berfoto bersama. Selepas itu, Presiden Prabowo, didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, lanjut berbincang-bincang dengan PM Albanese dan beberapa pejabat tinggi Australia.

    Selepas itu, Presiden Prabowo dan PM Albanese meninggalkan lokasi pernyataan bersama di geladak heli HMAS Canberra.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi, Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiba di Australia, Prabowo Disambut Upacara Kenegaraan dan 21 Tembakan Kehormatan

    Tiba di Australia, Prabowo Disambut Upacara Kenegaraan dan 21 Tembakan Kehormatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto disambut oleh Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn dalam upacara kenegaraan yang digelar di Admiralty House, Sydney, pada Rabu (12/11/2025).

    Dilansir dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, upacara berlangsung khidmat dengan rangkaian prosesi sebagai bentuk penghormatan tinggi negara tuan rumah kepada Kepala Negara Indonesia.

    Saat tiba di Admiralty House, Prabowo disambut langsung oleh Gubernur Jenderal Mostyn beserta Simeon Beckett.

    Selanjutnya, tembakan kehormatan sebanyak 21 kali atau gun salute mengiringi ketibaan Kepala Negara dan Gubernur Jenderal Mostyn di halaman Admiralty House. 

    Diiringi lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dikumandangkan, Presiden Prabowo berdiri tegak untuk menerima penghormatan militer dari pasukan Australia. 

    Selanjutnya, Prabowo didampingi Komandan Upacara melakukan inspeksi terhadap barisan pasukan kehormatan yang berjajar rapi di halaman upacara. Seusai inspeksi, dilakukan sesi perkenalan antara delegasi resmi dari masing-masing negara kepada kedua pemimpin. 

    Dalam upacara tersebut, Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, serta Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono.

    Setelah pengenalan masing-masing delegasi, lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan dengan khidmat. Pada momen ini, Presiden Prabowo dan Gubernur Jenderal Mostyn berdiri berdampingan di podium kehormatan.

    Sebagai penutup rangkaian upacara, Prabowo menandatangani buku tamu resmi di Admiralty House sebagai simbol persahabatan dan penghormatan antara Indonesia dan Australia.

  • Di Admiralty House, Sam Mostyn sambut kunjungan perdana Prabowo

    Di Admiralty House, Sam Mostyn sambut kunjungan perdana Prabowo

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn menyambut kunjungan perdana Presiden Prabowo Subianto di Admiralty House, Sydney, Rabu, dengan upacara kenegaraan sebagai simbol penghormatan kepada Presiden RI sebagai tamu negara Australia.

    Selepas prosesi penyambutan, Sam Mostyn menilai kunjungan Presiden Prabowo di Sydney itu merupakan bukti eratnya hubungan Indonesia dan Australia yang telah terjalin lama.

    “Selamat datang di Government House, selamat datang di Sydney. Selamat datang kembali di Australia. Saya tahu Bapak telah ke sini cukup sering, tetapi saat itu bukan sebagai Presiden, dan saya sangat senang dapat menyambut kedatangan Bapak Presiden di sini,” kata Sam Mostyn kepada Presiden Prabowo.

    “Ini pertama kalinya (saya datang) sebagai Presiden,” balas Prabowo kepada Sam Mostyn.

    Dalam pertemuan bilateral di Admiralty House, Sam Mostyn dan Presiden Prabowo kemudian bertukar cerita mengenai persahabatan yang telah terjalin antara kedua negara, termasuk antara Presiden Prabowo dengan pejabat-pejabat Australia, dan purnawirawan-purnawirawan Angkatan Bersenjata Australia.

    Sam Mostyn juga mengungkap latar belakang keluarganya yang berasal dari lingkungan militer. Dia menyebut dirinya sebagai anak dari seorang prajurit sehingga keluarganya dulu sering berpindah tempat karena mengikuti penugasan ayahnya.

    “Ayah saya (berdinas) jauh lebih lama daripada Jenderal Hurley, dan dia juga berdinas sebagai prajurit Angkatan Bersenjata Australia puluhan tahun. Saya, yang sering disebut banyak orang sebagai army brats​​​​​,” kata Gubernur Jenderal Australia kepada Prabowo.

    “Banyak teman saya juga dari Angkatan Bersenjata Australia. Sebagian besar dari mereka telah pensiun, saya pikir, semua yang saya kenal telah pensiun,” ujar Presiden.

    Selepas bertukar cerita, keduanya lanjut menyoroti persahabatan antara rakyat Indonesia dan Australia itu yang kemudian turut memperkuat eratnya kemitraan Indonesia dan Australia.

    “Hubungan antara rakyat Indonesia dan Australia, ditambah dengan kerja sama bidang pertahanan, menjadi penghubung dua negara yang strategis. Kita saat ini juga terhubung melalui kerja sama pendidikan, melalui kerja sama antarperguruan tinggi. Tiga universitas kami, Monash, Deakin, dan Western Sydney University membuka kampusnya di negara Bapak,” ujar Sam Mostyn.

    Presiden Prabowo menyambangi Admiralty House sebagai bagian dari rangkaian lawatan luar negerinya di Sydney, Australia. Di Admiralty House, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi, Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Australia-Indonesia Sepakati Perjanjian Keamanan Baru

    Australia-Indonesia Sepakati Perjanjian Keamanan Baru

    Sydney

    Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengumumkan bahwa negaranya dan Indonesia sepakat untuk menandatangani perjanjian keamanan baru. Kesepakatan ini diumumkan setelah pembicaraan antara Albanese dan Presiden Prabowo Subianto di Sydney.

    “Pemerintah Australia dan Indonesia baru saja menyelesaikan negosiasi substansial mengenai perjanjian bilateral baru mengenai keamanan bersama kita,” kata Albanese saat berbicara kepada wartawan, di samping Prabowo, seperti dilansir AFP, Rabu (12/11/2025).

    “Perjanjian ini merupakan pengakuan dari kedua negara kita bahwa cara terbaik untuk mengamankan … perdamaian dan stabilitas adalah dengan bertindak bersama,” ucap Albanese dalam pernyataannya.

    Albanese tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai perjanjian keamanan baru antara kedua negara tersebut.

    Albanese dan Prabowo melakukan pertemuan di Kirribilli House, Sydney, yang merupakan kediaman sang PM Australia, pada Rabu (12/11) waktu setempat.

    Kunjungan ke Australia ini menjadi kunjungan pertama Prabowo sejak menjabat Presiden Indonesia. Prabowo terakhir kali mengunjungi Australia sebagai Menteri Pertahanan dan presiden terpilih pada Agustus 2024.

    Biro Sekretariat Presiden menyebut pertemuan empat mata antara Prabowo dan Albanese itu berlangsung dalam format tertutup, dengan membahas sejumlah hal, termasuk penguatan kerja sama di beberapa sektor.

    Kedua pemimpin, menurut Biro Sekretariat Presiden, memperdalam kerja sama di berbagai bidang, terutama di sektor ekonomi dan pembangunan, hubungan antarmasyarakat, pertahanan dan keamanan, serta kemaritiman.

    Sebelumnya, Albanese mengatakan dirinya merasa “senang bisa menyambut Presiden Prabowo di Australia dan membalas keramahan yang hangat dan kebaikan yang beliau berikan ketika saya mengunjungi Jakarta awal tahun ini”.

    Kedua pemimpin sebelumnya telah saling bertemu ketika Albanese mengunjungi Jakarta pada Mei lalu. Pada saat itu, Prabowo menerima kunjungan Albanese di Istana Merdeka, Jakarta.

    Lihat juga Video ‘Prabowo Bertemu PM Albanese, Bahas Kerja Sama Pertahanan-Ekonomi’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bertemu PM Albanese, Prabowo Bahas Kemitraan Strategis RI-Australia

    Bertemu PM Albanese, Prabowo Bahas Kemitraan Strategis RI-Australia

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Kirribilli House, Sydney, pada Rabu (12/11/2025).

    Pertemuan keduanya menjadi salah satu agenda dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia, sebagai langkah penguatan hubungan kedua negara di kawasan Indo-Pasifik.

    Dilansir dari keterangan resmi Istana, setibanya di Kirribilli House, Presiden Prabowo disambut langsung oleh PM Albanese di halaman depan salah satu kediaman resmi PM Australia tersebut. Suasana hangat dan penuh keakraban tampak mewarnai momen penyambutan, mencerminkan hubungan personal yang erat di antara kedua pemimpin.

    Usai penyambutan, Prabowo menandatangani buku tamu kenegaraan sebagai bentuk penghormatan diplomatik. Setelah prosesi penyambutan, kedua pemimpin berjalan bersama menuju sitting room untuk melaksanakan pertemuan empat mata.

    Dalam suasana yang akrab dan produktif, pertemuan ini berlangsung dalam format tertutup, menandakan pentingnya pembahasan yang bersifat strategis antara kedua kepala pemerintahan.

    Pertemuan tête-à-tête ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang, terutama di sektor ekonomi dan pembangunan, hubungan antar masyarakat, pertahanan dan keamanan, serta kemaritiman.

    Selain memperkuat fondasi kemitraan yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade, kedua pemimpin juga menaruh perhatian pada stabilitas kawasan indo-pasifik serta penguatan kapasitas industri strategis di tingkat bilateral.

    Sebagaimana diketahui, kemitraan Indonesia dan Australia yang sebelumnya di taraf Kemitraan Komprehensif berdasarkan Joint Declaration on Comprehensive Partnership pada 5 April 2005 ditingkatkan menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP) saat kunjungan Perdana Menteri Australia ke Indonesia pada 31 Agustus 2018.

    Kunjungan Presiden Prabowo ke Kirribilli House mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus membangun hubungan luar negeri yang berorientasi pada kemitraan sejajar dan saling menguntungkan. 

    “Melalui pertemuan ini, kedua pemimpin diharapkan dapat memperluas ruang dialog dan kolaborasi yang lebih konkret antara Indonesia dan Australia dalam menghadapi tantangan global ke depan,” ujar Sekretariat Presiden. 

  • Nilai Dagang Indonesia-Australia Capai US Miliar, Rosan: Masih Bisa Ditingkatkan

    Nilai Dagang Indonesia-Australia Capai US$15 Miliar, Rosan: Masih Bisa Ditingkatkan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyampaikan bahwa nilai perdagangan Indonesia dan Australia saat ini mencapai sekitar US$15 miliar.

    Kendati demikian, CEO Danantara itu pun juga menilai potensi kerja sama ekonomi kedua negara masih bisa ditingkatkan, terutama di sektor investasi dan hilirisasi.

    “Ini adalah kunjungan balasan dalam rangka kita memperkuat baik itu di dalam kapasitasnya hubungan investasi, perdagangan, dan hubungan bilateral komprehensif lainnya karena kita sudah mempunyai Indonesia-Australia CEPA sejak 2020,” ujar Rosan Roeslani saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam agenda kunjungan resmi di Sydney, Australia, Rabu (12/11/2025).

    Rosan menjelaskan, total nilai perdagangan kedua negara saat ini masih menunjukkan defisit bagi Indonesia.

    “Kita masih mengalami total perdagangan kita itu kurang lebih US$15 juta. Yang mana kita memang masih mengalami defisit kurang lebih hampir US$9 juta. Tapi dengan jasa yang ada itu sebenarnya ter-offset,” katanya.

    Dia mencontohkan, kontribusi sektor jasa terlihat dari tingginya jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia.

    “Turis dari Australia yang ke Indonesia khususnya ke Bali itu kurang lebih hampir mencapai 2 juta orang. Nah itu juga hal yang sangat positif tapi kita harapkan juga tidak hanya ke Bali tapi juga ke daerah-daerah lain, Labuan Bajo dan lain-lain,” ucap Rosan.

    Selain sektor pariwisata, Rosan menyebut ada peningkatan minat investasi dari perusahaan Australia di berbagai bidang.

    “Kebetulan saya baru mendarat dan langsung bertemu dengan 5 perusahaan hari ini. Yang dimana mereka berinvestasi baik di bidang rumah sakit, satu di bidang RS dan dua di bidang hilirisasi. Dua di bidang hilirisasi mereka sudah investasi di Indonesia dan ingin melakukan ekspansi. Itu juga akan kita fasilitasi dan juga untuk agriculture di bidang sapi,” jelasnya.

    Rosan menambahkan, dalam waktu dekat akan ada investasi besar yang berkaitan dengan Danantara dan berbasis di Australia.

    “Memang ada satu investasi kita yang mungkin Danantara yang cukup besar yang base-nya di sini akan kita [kejar] dalam waktu sangat-sangat dekat ini,” tandas Rosan.

  • Indonesia Bakal Dalami IA-CEPA, Investasi dan Perdagangan

    Indonesia Bakal Dalami IA-CEPA, Investasi dan Perdagangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Australia bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral, terutama di bidang investasi dan perdagangan.

    “Ya memang ini adalah kunjungan kedengaran atau state visit yang akan dimulai pada besok pagi. Baik itu dengan gubernurnya dan juga dengan prime minister-nya, acaranya akan sampai malam. Dan tentunya ini dalam rangka untuk kunjungan balasan karena prime minister Albanese juga berkunjung ke Indonesia beberapa bulan sebelumnya,” ujar Rosan di Sydney, Rabu (12/11/2025).

    Menurut Rosan, kunjungan tersebut menjadi momentum penting untuk memperdalam kerja sama antara kedua negara, termasuk dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah berjalan sejak 2020.

    “Ini adalah kunjungan balasan dalam rangka kita memperkuat baik itu di dalam kapasitasnya hubungan investasi, perdagangan. Dan hubungan bilateral komprehensif lainnya karena kita sudah mempunyai Indonesia Australia Cepa sejak 2020,” jelasnya.

    Pria yang menjabat sebagai CEO Danantara itu juga menilai potensi ekonomi antara kedua negara masih bisa ditingkatkan lebih jauh.

    “Kita lihat potensinya sebenarnya masih bisa lebih ditingkatkan dari segi perdagangan dan juga dari segi investasi terutama,” katanya.

    Dia menjelaskan, meskipun nilai total perdagangan kedua negara mencapai sekitar US$15 juta, Indonesia masih mencatat defisit hampir US$9 juta. Namun, defisit tersebut sebagian besar terimbangi oleh sektor jasa, terutama dari sektor pariwisata.

    “Karena turis dari Australia yang ke Indonesia khususnya ke Bali itu kurang lebih hampir mencapai 2 juta orang. Nah itu juga hal yang sangat positif tapi kita harapkan juga tidak hanya ke Bali tapi juga ke daerah-daerah lain, Labuan Bajo dan lain-lain,” ucap Rosan.

    Rosan menambahkan, dalam rangkaian kunjungan ini dirinya juga telah melakukan sejumlah pertemuan dengan pelaku usaha Australia.

    “Dari investasi ya kebetulan saya baru mendarat dan langsung bertemu dengan 5 perusahaan hari ini. Yang dimana mereka berinvestasi baik di bidang rumah sakit, satu di bidang RS dan dua di bidang hilirisasi. Dua di bidang hilirisasi mereka sudah investasi di Indonesia dan ingin melakukan ekspansi,” paparnya.

    Selain itu, kerja sama di bidang pertanian juga tengah dijajaki, khususnya terkait pengembangan sektor peternakan.

    “Itu juga akan kita fasilitasi dan juga untuk agriculture di bidang sapi ya. Itu juga kerjasamanya kita sedang bangun juga,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan adanya rencana investasi besar yang melibatkan Danantara dan berbasis di Australia.

    “Dan memang ada satu investasi kita yang mungkin Danantara yang cukup besar yang base-nya di sini akan kita… dalam waktu sangat-sangat dekat ini,” tandasnya.

  • Presiden Prabowo Disambut Menlu Australia Penny Wong di Sydney

    Presiden Prabowo Disambut Menlu Australia Penny Wong di Sydney

    Presiden Prabowo Disambut Menlu Australia Penny Wong di Sydney
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Sydney, Australia, pada Selasa (11/11/2025) malam, untuk memulai rangkaian kunjungan kenegaraan.
    Dari rilis Sekretariat Presiden RI, pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Prabowo dan rombongan mendarat di Bandar Udara
    Sydney
    Kingsford Smith sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
    Setibanya di bandara, Prabowo disambut secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong.
    Beberapa pejabat tinggi Australia juga turut menyambutnya, di antaranya Honourary Aide-de-Camp Brigadier Phil Bridie, Official Secretary to the Governor of New South Wales Colonel Michael Miller LVO RFD, Deputy Secretary International and Security Kendra Morony, Duta Besar Australia untuk Republik Indonesia Rod Brazier, dan Deputi Kepala Protokol, Premier’s Department Karina Cameron.
    Sementara dari pihak Indonesia, Kepala Negara disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono, dan Atase Pertahanan RI, Laksamana Pertama Yusliandi Ginting.
    Dari bandara, Prabowo langsung menuju hotel tempat bermalam selama
    kunjungan kenegaraan
    di Sydney.
    Kunjungan kenegaraan ini menjadi momentum penting dalam memperkokoh kemitraan strategis Indonesia dan Australia, sekaligus mempertegas komitmen kedua negara dalam menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan Indo-Pasifik.
    Secara terpisah, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan, lawatan Prabowo ke Australia ini merupakan kunjungan balasan Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese.
    “Kunjungan ini juga merupakan kunjungan balasan atas kunjungan PM Albanese yang sehari setelah terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Australia bulan Mei lalu langsung mengunjungi Presiden Prabowo di Jakarta,” ucap Teddy, lewat akun Instagram @sekretariat.presiden.
    Menurut Teddy, Prabowo akan berada di Sydney selama satu hari dan menghadiri beberapa agenda kenegaraan.
    “Presiden Prabowo diagendakan untuk melaksanakan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri Anthony Albanese serta upacara kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Australia, Sam Mostyn,” ungkap Teddy.
    “Dan juga beberapa pertemuan lainnya terkait perdagangan barang, jasa, investasi, pendidikan, serta kemitraan industri,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.