kab/kota: Surabaya

  • Tim Asal Filipina Turut Meriahkan Gelaran International Jember Marching Carnival 2025

    Tim Asal Filipina Turut Meriahkan Gelaran International Jember Marching Carnival 2025

    JEMBER – International Jember Marching Carnival (IJMC) 2025 berlangsung dengan semarak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 15-16 November 2025. Selain peserta dalam negeri, acara ini turut dihadiri oleh tim peserta dari Filipina dan dewan juri dari Thailand.

    “Tahun ini IJMC diikuti 43 unit marching band dari berbagai kota di Indonesia serta satu peserta internasional dari Filipina,” kata Ketua Panitia IJMC Tri Basuki dalam keterangannya di Jember, mengutip ANTARA pada Minggu, 16 November.

    Menurutnya, anggota dewan juri dalam kegiatan tersebut dihadirkan berasal dari Thailand, Yogyakarta, Surabaya, dan Bogor, sehingga diharapkan dapat menambah kualitas penilaian pada IJMC 2025.

    “Kami berharap seluruh peserta pulang membawa pengalaman berharga, agar kesempatan kolaborasi semakin terbuka bagi komunitas marching band Asia, dan Jember terus bersinar sebagai panggung budaya di tingkat nasional hingga internasional,” tuturnya.

    Tahun 2025 merupakan tahun ke-8 penyelenggaraan IJMC yang menjadi wadah pertemuan kreativitas, pertunjukan seni, serta kolaborasi budaya, dari berbagai daerah dan negara.

    Rangkaian kegiatan dimulai dengan Night Street Parade Culture sepanjang Jalan Gajahmada menuju alun-alun Jember pada Sabtu (15/11) malam dan dilanjutkan dengan babak final Drum Battle di GOR PKPSO pada 16 November 2025.

    Sementara Bupati Jember Muhammad Fawait mengapresiasi orang tua, pembina, dan seluruh peserta yang telah mengharumkan nama Jember di kancah internasional melalui perolehan lima medali emas di kejuaraan MWBC Malaysia.

    “Saya juga memberikan penghargaan khusus kepada Manajer Jember Marching Band Tri Basuki beserta jajarannya yang konsisten membawa nama Jember ke lingkup nasional hingga dunia,” katanya.

    Pemkab Jember, lanjutnya, berkomitmen menghadirkan pagelaran berskala besar sepanjang tahun karena sektor jasa dan kegiatan terbukti memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sebagaimana terlihat pada data BPS pada semester kedua dan ketiga.

    “IJMC 2025 diharapkan mampu menjadi pengungkit ekonomi lokal, menghadirkan ruang yang lebih luas bagi UMKM dan pedagang kaki lima untuk berkembang. Saya berharap gelaran tahun 2026 dapat berlangsung lebih besar dan menghadirkan peserta dari lebih banyak negara,” ujarnya.

  • Operasi Semeru 2025, Ini Cara yang Dipakai Polda Jatim

    Operasi Semeru 2025, Ini Cara yang Dipakai Polda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Operasi Zebra Semeru 2025 yang digelar Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur sebagai bagian dari rangkaian persiapan menjelang Operasi Lilin pada Natal dan Tahun Baru menggunakan cara yang bersifat preemtif, preventif, maupun penegakan hukum. Proporsinya adalah 40-40-20.

    Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi. Dia menjelaskan, operasi ini dilaksanakan serentak bersama Polda lainnya di Indonesia.

    “Polda Jawa Timur tentunya bersama dengan Polda yang lainnya juga menggelar, melaksanakan operasi kewilayahan dengan sandi Operasi Zebra, di mana di Jawa Timur sandinya adalah Operasi Zebra Semeru 2025,” ujarnya usai apel di lapangan Mapolda Jatim, Senin (17/11/2025).

    Ia mengatakan, Operasi Zebra merupakan tahapan penting sebelum pelaksanaan Operasi Lilin. Sebanyak 447 personel dari Polda hingga Polres jajaran diterjunkan untuk mendukung kegiatan tersebut.

    Kombes Pol Iwan menegaskan, tujuan utama Operasi Zebra adalah meningkatkan kedisiplinan pengguna jalan serta mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).

    Penegakan hukum dalam operasi ini dikedepankan secara elektronik menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik statis maupun mobile. Penggunaan tilang manual direduksi sebagai langkah menuju sistem tilang elektronik penuh di masa mendatang.

    “Yang cukup menarik adalah penegakan hukum ini kita mengedepankan penegakan hukum yang bersifat elektronik, sementara untuk penggunaan tilang manual kita mereduksi,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa seluruh kegiatan operasi ini semata-mata bertujuan meningkatkan disiplin serta menekan fatalitas kecelakaan.

    “Nah ini yang sangat penting adalah mengurangi fatalitas korban laka lantas,” tegasnya.

    Dirlantas juga menyampaikan bahwa penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat akan terus digencarkan melalui program “Polantas Menyapa”, sambang, serta kegiatan preemtif lainnya.

    “Harapan kami baik itu masyarakat terorganisir maupun tidak terorganisir akan memberikan pemahaman terhadap pentingnya berkendara dengan selamat,” ucapnya.

    Pengendara roda dua maupun roda empat menjadi sasaran utama dalam peningkatan disiplin berlalu lintas, agar tidak terlibat maupun menjadi korban kecelakaan.

    Dalam mendukung penegakan hukum berbasis elektronik, Polda Jatim kini memiliki 144 titik ETLE statis yang tersebar di berbagai wilayah. Selain itu, terdapat 51 unit ETLE mobile yang digunakan menutupi wilayah yang belum memiliki perangkat statis.

    “Ketidakadaan ETLE statik pada beberapa Polres akan di-cover oleh E-TLE mobile, harapannya kedepan seluruh Polres bisa ter-cover atau seluruh wilayah Jawa Timur ini bisa ter-cover secara keseluruhan oleh perangkat tersebut,” kata Kombes Pol Iwan.

    Ia berharap Operasi Zebra Semeru 2025 dapat meningkatkan ketertiban masyarakat dalam berkendara, sehingga menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru, situasi lalu lintas di Jawa Timur semakin aman dan kondusif. [uci/but]

     

  • Imaji “Surgawi” di Seberang Kawasan Religi

    Imaji “Surgawi” di Seberang Kawasan Religi

    Surabaya (beritajatim.com) – Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, mungkin lebih banyak dikenal sebagai pusatnya aktivitas religi. Di sana ada makam salah satu ulama yang berjasa besar dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa, Sayyid Ali Rahmatullah, atau lebih dikenal sebagai Sunan Ampel. Makam yang ditetapkan sebagai kawasan wisata religi itupun menjadi magnet bagi jutaan peziarah, baik Tanah Air hingga manca negara.

    Sekitar 3 Kilometer dari sana, ada potret yang sangat kontras. Potret itu tersaji di Jalan Kunti. Lokasinya di sisi timur Komplek Wisata Religi Makam Sunan Ampel. Masih dalam satu kecamatan yang sama namun dipisahkan oleh Sungai Sidotopo.

    Penampakan Jalan Kunti memang terkesan tidak istimewa. Ukuran jalannya lebar. Muat untuk dua truk besar bersimpangan. Bahu jalannya juga cukup lapang. Bisa untuk parkir kendaraan roda empat ke atas tanpa khawatir tersenggol, terserempet, apalagi tertabrak. Sementara di kanan kirinya, berdiri rumah-rumah dengan ukuran besar. Bisa dibilang, seperti rumahnya orang kaya lama.

    Dari tampilannya, Jalan Kunti tidaklah mempertontonkan diri sebagai kawasan kumuh. Meski memang sebagian sudutnya menampakkan ruko-ruko dengan tumpukan kardus bekas. Tapi bagi mereka yang paham, jalan ini punya julukan yang sangat tak nyaman didengar, juga meresahkan. Di dunia kriminal, kawasan ini dikenal sebagai Kampung Narkoba Kunti.

    Kampung Narkoba di Jalan Kunti, Semampir, kembali menyedot perhatian usai digerebek oleh petugas gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur, Polisi dan TNI, Jumat (7/11/2025) kemarin. Dari penggerebekan tersebut, aparat menemukan 203 poket kristal sabu, 222 pil ekstasi, 10 butir alprazolam, 22 pil warna hijau, 29 pil orange, alat hisap sabu, korek api dan dua senjata tajam.

    Selain berbagai barang bukti narkoba yang diamankan, petugas juga menetapkan dua orang sebagai pengedar di jalan Kunti. Dua bandar itu berinisial AH dan A. Keduanya diamankan bersama dengan AR yang berperan menyediakan bilik hisap sabu. Namun, AR tidak ditetapkan sebagai tersangka lantaran tidak cukup bukti.

    Penggerebekan yang dilakukan oleh petugas gabungan pada Jumat (7/11/2025) kemarin bukanlah aksi pertama dalam upaya menghapus peredaran narkotika di Jalan Kunti. Dari data yang dihimpun Beritajatim, petugas gabungan rutin melakukan penggerebekan setiap tahunnya. Namun, Jalan Kunti tetap menjadi ‘surga’ bagi penikmat narkotika.

    Bukan hanya penggerebekan secara langsung, aparat kepolisian dan BNN kerap kali membongkar bilik kamar yang tersedia di sudut Jalan Kunti. Bilik kamar itu dibangun oleh para penjual sabu sebagai layanan konsumsi di lokasi atau kerap disebut andok sabu.

    “Kalau andok di Kunti itu kan (konsumen) merasa aman. Dihabiskan di lokasi lalu pulang. Daripada beli disini lalu dibawa keluar (jalan Kunti) kan nggak aman. Bisa ada apa-apa di jalan,” ujar salah satu warga sekitar Jalan Kunti yang enggan namanya disebut.

    Ketersediaan layanan andok sabu di Jalan Kunti menjadi daya tarik sendiri bagi para penikmat narkotika jenis sabu. Dengan bermodalkan uang Rp150 ribu sampai Rp350 ribu, para konsumen sudah bisa menikmati sabu di Jalan Kunti. Dengan harga yang cenderung dapat dijangkau banyak kalangan, pasar narkotika di Jalan Kunti kian besar. Narkoba di Jalan Kunti bukan hanya dinikmati orang dewasa, namun anak-anak.

    Adanya anak-anak yang ikut andok sabu di Jalan Kunti bukan isapan jempol belaka. Setidaknya, dalam dua penggerebekan terakhir pada petugas gabungan mendapati anak-anak terjaring dalam razia. Selain itu, saat BNN Jatim melakukan tes urine ke 50 pelajar SMP-SMA di Jalan Kunti, 15 diantaranya positif narkoba. Mirisnya, ada satu pelajar yang diduga sudah mengalami ketergantungan.

    “15 orang itu adalah pengguna aktif terkait dengan narkotika, adik-adik kita yang usia SMP itu. Ini suatu keprihatinan yang harus kita rumuskan bersama,” kata Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Budi Mulyanto.

    Demi ‘menyembuhkan’ luka Surabaya di Jalan Kunti, Negara lewat gabungan aparat tidak hanya melakukan tindakan represif berupa penggerebekan dan pembongkaran bedeng-bedeng bilik sabu. Pada tahun 2021, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak saat itu, Ganis Setyaningrum bersama Eri Cahyadi membangun Kampung Tangguh Narkoba di wilayah Jalan Kunti. Dengan program kerja pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam mengawasi dan menangkal peredaran narkoba di wilayah Jalan Kunti.

    Selain itu pada akhir 2024, Pemkot Surabaya bersama pihak kepolisian sempat mendirikan pos penjagaan di wilayah Jalan Kunti. Selain itu, negara juga memasang sejumlah CCTV di sekitar Jalan Kunti. Namun mengacu pada hasil penggerebekan terakhir, tampaknya upaya negara tetap belum dapat memberantas peredaran narkotika di Jalan Kunti.

    Menanggapi permasalahan peredaran narkoba di Jalan Kunti, Sosiolog Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Febriyanto Firman Wijaya menjelaskan jika saat ini sistem pengamanan sosial untuk para remaja di Surabaya telah runtuh. Apalagi, ditemukan adanya anak-anak yang sudah bisa mengkonsumsi narkoba di Jalan Kunti.

    “Penyelesaiannya tidak cukup dengan moralitas, tapi kebijakan sosial radikal yang memperbaiki institusi dan lingkungan,” ujar Riyan.

    Menurut Riyan, problem terbesar sulitnya memberantas narkoba di Jalan Kunti karena lingkungan yang sudah lama terpapar. Paparan perbuatan negatif yang cukup lama, membuat kontrol sosial di keluarga kian melemah. Kehadiran bandar di Jalan Kunti yang semakin berkembang membuat adanya normalisasi penyalahgunaan narkotika.

    Riyan berpendapat jika penyelesaian permasalahan Jalan Kunti memerlukan pendekatan sosial-ekologis. Seperti revitalisasi infrastruktur sosial yang berguna untuk mewadahi para remaja berkegiatan positif di bidang kesenian, olahraga, hingga keterampilan gratis. Negara juga perlu menggandeng tokoh masyarakat atau mantan pengguna sebagai kepanjangan tangan negara untuk menggapai para remaja.

    “Lalu perlu adanya pengawasan area sekolah. Pemkot Surabaya wajib memutus rantai peredaran di sekitar sekolah, termasuk warung-warung yang disinyalir menjadi titik transaksi. Artinya, sekolah harus menjadi zona aman,” terangnya.

    Senada dengan Riyan, Sosiolog Universitas Airlangga (Unair) Prof. Bagong Suyanto menjelaskan jika peredaran narkotika semakin berkembang dan sulit dibendung lantaran kerap dianggap sebagai bisnis yang menggiurkan. Sangkin sulitnya dibendung, para bandar kini sukses menjadikan anak-anak pangsa pasar.

    “Narkoba pangsa pasarnya terus meluas. tidak hanya dipasarkan di diskotik atau di kalangan anak muda yang suka hiburan malam. tetapi kini meluas ke ibu-ibu, dan bahkan anak-anak. Hal itu bisa dilihat dari adanya paket hemat narkoba yang memang ditujukan ke anak-anak,” terang Dekan FISIP Unair itu.

    Bagong mengakui jika memberantas peredaran narkotika di Jalan Kunti merupakan hal berat jika hanya mengandalkan aparat. Apalagi, sebagian warga Jalan Kunti rela bentrok dengan aparat untuk melindungi para bandar.

    “Butuh konsistensi dan kerja keras aparat. Selain itu juga perlu dukungan masyarakat. kalau tidak ada dukungan masyarakat sulit. Di jalan Kunti ada resistensi dari Sebagian warga lokal yang melindungi sindikat narkoba. jadi sulit,” imbuhnya.

    Sebagai sosiolog anak, Bagong meminta agar para orang tua atau pengasuh di rumah lebih peduli terhadap anak. Dari sejumlah kasus penyalahgunaan narkotika pada anak yang diketahui Bagong, salah satu faktor utama karena anak tidak memiliki hubungan yang akrab dengan orang tua atau pengasuh di rumah.

    “Anak memang menjadi pangsa pasar baru. Untuk mencegah agar anak tidak menjadi korban harus ada peran ortu dan masyarakat. perlu kedekatan ortu dan anak. Sebab anak mencari pelarian ke narkoba biasanya karena hubungannya yang kurang akrab dengan orang tua,” pungkasnya. [ang/beq]

  • Waspada Hujan dan Petir! Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 17 November 2025

    Waspada Hujan dan Petir! Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 17 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Senin 17 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo diprakirakan akan diguyur hujan sekitar pukul 10.00—15.00 WIB. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 34°C. Sedangkan kelembabannya antara 64%-95%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (16/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut wilayah di Surabaya diprediksi turun hujan ringan hingga sedang, terlebih pada siang hari ini. Termasuk di antaranya Kecamatan Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, Sambikerep, Gayungan, Bubutan, Benowo, Asemrowo, Mulyorejo, Pakal, Sambikerep.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 70% – 92%
    Kecepatan angin: 24,1 Km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Cuaca di Sidoarjo diprediksi akan diguyur hujan pada siang hari, mulai dari intensitas ringan, sedang, hingga disertai petir. Terlebih sekitar pukul 10.00—15.00 WIB. Termasuk di antaranya Kecamatan Sukodono, Candi, Taman, Gedangan, Balongbendo, Jabon, Krian, Prambon, Sedati, hingga Tanggulangin.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 64%-95%
    Kecepatan angin: 20,3 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik juga tampak hujan dengan intensitas ringan sekitar pukul 10.00—15.00 WIB, di antaranya seperti Kecamatan Benjeng, Cerme, Duduk Sampeyan, Gresik, Kebomas, Kedamean, Menganti, dan Wringinanom.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 72%-90%
    Kecepatan angin: 24,4 km/jam dari arah Selatan.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

     

  • Maher Zain Cosplay Jadi Mas Mas Jawa, Pakai Blangkon Konser Penutup di Surabaya Memukau

    Maher Zain Cosplay Jadi Mas Mas Jawa, Pakai Blangkon Konser Penutup di Surabaya Memukau

    Surabaya (beritajatim.com) – Konser penutup ‘BSI Maher Zain Live In Concert: Indonesia Tour 2025’ di Surabaya Convention Center (SCC) pada Minggu (16/11/2025) malam menyajikan pemandangan unik dan penuh keakraban.

    Setelah dua konser sukses digelar di Jakarta dan Makassar, musisi Islam internasional, Maher Zain, tampil di hadapan penggemarnya di Kota Pahlawan dengan penampilan yang berbeda, mengenakan blangkon penutup kepala berwarna putih, menambah nuansa lokal yang kental dengan mas-mas jawa.

    Konser ketiga sekaligus terakhir dari Maher Zain di Indonesia ini dibuka dengan penampilan kolaborator tur, Harris J, sebelum akhirnya musisi berwarga negara Swedia itu mengambil alih panggung dan membawakan total 20 lagu.

    Di tengah-tengah pertunjukan, Maher Zain yang dikenal humble dan ramah, sering menyapa penggemarnya dari atas panggung, bahkan sempat melontarkan sapaan bercanda dengan logat khas Jawa Timur, “Halo Bagus Mas Bro, Mbak Sis,” seperti mas-mas jawa.

    Saapaan akrab itu sontak terhubung dengan para penggemar yang tumpah ruah bersorak sorai, antusias menyahuti sapaan dan juga senandung yang Maher Zain nyanyikan.

    Salah seorang penggemar, Adelia Insan mengatakan telah menunggu lama kesempatan untuk ingin melihat langsung konser Maher Zain di Jawa Timur. Ia mengaku menggemari Maher Zain sejak kecil, dengan pertama kali mengenal lagu-lagunya saat bulan puasa.

    “Datang ke sini dari rumah di Sidoarjo. Nge-fans banget sama Maher Zain dan lagu-lagunya sejak kecil, waktu itu pertama mengenal lagu-lagunya di TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) saat bulan Ramadhan,” ujar Adelia diwawancara, Minggu (16/11/2025) malam.

    Adelia menonton konser Maher Zain tidak sendiri, melainkan ditemani bersama dua orang temannya, Nurul Farida dan Diana Maulidia. Mereka juga sejak lama mengagumi lagu-lagu Maher Zain, bahkan hampir hafal semua lagunya.

    “Memang kita janjian untuk nonton konser. Kalau lagu-lagunya Maher Zain ya bagus semuanya, dan kita banyak yang hafal karena sering diputar, sering dengerin, nyanyi bareng,” ucap Adelia.

    Konser penutup tour Maher Zain di Indonesia yang digelar di SSC malam itu menciptakan suasana yang hangat dan penuh kolaborasi, para penggemar turut hanyut bernyanyi religi beriringan dengan sang idola.

    Adapun 20 lagu yang dibawakan Maher Zain dalam konser penutup tur ‘BSI Maher Zain Live In Concert: Indonesia Tour 2025’ di Surabaya, antara lain sebagai berikut:

    – Assalamu Alayka
    – Huwa Ahmadun
    – Raditu Billahi Rabba
    – Good Day
    – InshaAllah
    – Alayka Salla Allah – Love You So
    – Palestine Will Be Free – We Will Not Go Down
    – Sallah Alayka Salam
    – Rahmatun Lil’Allameen
    – Mawlaya – Kia Karo
    – Medina
    – Qalbi Fil Madina
    – For The Rest Of My Live
    – BarakaAllah
    – Number 1 – Close 2 U
    – Free Palestine
    – Ya Nabi Salam Alayka

    [rma/aje]

  • Beraksi saat Hujan, Dua Bandit Curanmor Surabaya Satroni Pertokoan Jalan Petra

    Beraksi saat Hujan, Dua Bandit Curanmor Surabaya Satroni Pertokoan Jalan Petra

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) Surabaya terekam kamera Circuit Closed Television (CCTV) beraksi di komplek pertokoan Jalan Siwalankerto Timur, Wonocolo, Minggu (13/11/2025). Kedua pelaku memanfaatkan situasi sekitar yang sepi lantaran kota Surabaya diguyur hujan deras.

    Raffi (32) salah satu warga sekitar menceritakan, aksi pencurian itu terjadi tepat di depan toko vapor. Korban aksi pencurian pencurian itu adalah Legita (23) warga Jalan Kutisari Selatan. Korban saat itu sedang membeli peralatan vapor.

    “Aksi pencurian motor itu terjadi sekitar jam 20.30 mas. Korbannya warga Kutisari Selatan. Pelanggan toko vapor itu,” kata Raffi.

    Dari keterangan yang didapat Raffi, saat ifu Legita sudah mengamankan sepeda motornya dengan kunci stir. Ia lalu masuk ke toko vapor dan belanja berbagai keperluannya. Saat berbelanja, hujan turun lebat. Korban pun memutuskan untuk duduk di sofa yang sudah disediakan di dalam toko, sembari menunggu hujan reda.

    Saat hujan reda, Legita lalu keluar toko untuk pulang. Saat itulah, ia baru menyadari sepeda motornya raib. Legita yang panik lantas meminta rekaman CCTV di sekitar lokasi. Hasilnya, ada dua bandit curanmor yang mengambil Honda Beat berplat S 2020 milik Legita.

    “Dari rekaman CCTV, pelakunya dua orang. Mereka (pelaku) berboncengan mengendarai sepeda motor matic,” jelas Raffi.

    Di tengah hujan deras, salah satu pelaku turun dari motor sarana. Ia lantas mendekati sepeda motor Legita dan merusak rumah kunci. Tidak butuh waktu lama, pelaku berhasil menggondol sepeda motor Legita ke arah Jalan Kutisari Selatan. Sementara, satu pelaku lain yang bertugas mengamati situasi kabur ke arah Jalan Siwalankerto.

    Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Wonocolo Kompol Haryomo Widhi membenarkan peristiwa pencurian motor di ruko Siwalankerto Timur itu. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi dan mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi. “Korban sudah melapor. Saat ini masih kami lakukan penyelidikan,” jelas Haryoko. [ang/suf]

  • Cuaca 17 November 2025: Hujan Ringan Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Cuaca 17 November 2025: Hujan Ringan Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diminta lebih waspada terhadap perubahan cuaca pada Senin, 17 November 2025. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyebut ketiga wilayah tersebut berpotensi diguyur hujan ringan pada siang hari.

    “Cuaca pagi mungkin terlihat tenang, tetapi ada potensi hujan yang cukup konsisten menjelang tengah hari,” kata Oky.

    Menurutnya, kondisi atmosfer yang tidak stabil membuat peluang hujan merata di wilayah Mataraman. Ia juga mengimbau masyarakat untuk membawa perlengkapan antisipasi, terutama yang beraktivitas di jalan.

    Untuk wilayah Ngawi, cuaca diperkirakan dimulai dengan langit berawan pada pukul 06.00 WIB. Hujan ringan turun pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, lalu meningkat menjadi hujan disertai petir pada pukul 16.00 WIB. Menjelang malam, kondisi kembali mereda.

    “Pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, cuaca di Ngawi cenderung cerah berawan dan cukup aman untuk aktivitas luar, namun tetap hati-hati karena jalan bisa licin,” ujar Oky.

    Suhu berkisar 23–28 derajat Celcius dengan angin dari Barat 7,5 km/jam dan kelembapan 71–97 persen.

    Cuaca Magetan menunjukkan pola yang mirip. Awan mendominasi pagi hari sebelum hujan ringan turun pada pukul 10.00–13.00 WIB. Cuaca kembali berawan pada pukul 16.00 WIB hingga malam.

    Suhu berada pada kisaran 22–28 derajat Celcius, dengan angin dari Tenggara berkecepatan 12,6 km/jam dan kelembapan 69–93 persen. Menurut Oky, Magetan biasanya punya pola yang stabil. Hujannya tidak terlalu deras, tapi cukup membuat suhu menurun dan aktivitas luar sedikit terhambat.

    Sementara itu, Ponorogo diprediksi mengalami kondisi cuaca yang serupa dengan Magetan. Hujan ringan pada siang hari dan cuaca berawan pada pagi hingga malam menjadi pola dominan di wilayah tersebut. Suhu udara 22–30 derajat Celcius, angin bertiup dari Tenggara 10 km/jam, dan kelembapan berada pada rentang 64–95 persen.

    “Masyarakat Ponorogo perlu lebih berhati-hati pada siang hari, karena hujan datang cukup cepat setelah kondisi pagi yang berawan,” jelas Oky.

    Sebagai penutup, Oky kembali menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Walaupun tidak ada potensi cuaca ekstrem, masyarakat diharapkan tetap mempersiapkan diri. Kondisi jalan setelah hujan bisa licin, sehingga utamakan keselamatan. [mnd/suf]

  • Hujan Ringan Berpeluang Turun di Madiun dan Pacitan, Ini Prakiraan Cuaca 17 November 2025

    Hujan Ringan Berpeluang Turun di Madiun dan Pacitan, Ini Prakiraan Cuaca 17 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang awal pekan, masyarakat di Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diimbau untuk bersiap menghadapi cuaca yang cenderung lembab dan berpotensi turun hujan ringan.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa kondisi cuaca di tiga wilayah tersebut akan dipengaruhi oleh dominasi awan sejak pagi hingga malam hari.

    “Ada peluang hujan ringan di beberapa titik, terutama menjelang siang, jadi masyarakat sebaiknya membawa perlindungan saat bepergian,” ujarnya.

    Di Kota Madiun, cuaca diperkirakan berawan pada pukul 06.00 WIB. Memasuki pukul 10.00 WIB, hujan ringan mulai mengguyur dan bertahan hingga sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah itu, kondisi kembali berawan hingga malam.

    Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 23–31 derajat Celcius, angin bertiup dari arah Barat dengan kecepatan 11,6 km/jam, dan kelembapan relatif tinggi di angka 68–93 persen.

    “Intensitasnya memang ringan, tetapi cukup untuk membuat jalanan licin. Tetap waspada saat berkendara,” jelas Oky

    Kondisi serupa ditemukan di Kabupaten Madiun. Awan tebal sudah terlihat sejak pukul 06.00 WIB, kemudian hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 10.00 WIB. Mulai pukul 13.00 WIB hingga malam hari, langit kembali berawan. Suhu tercatat berada pada 23–30 derajat Celcius, dengan angin dari Timur Laut sekitar 7,9 km/jam, serta kelembapan 67–93 persen.

    Sementara itu, Pacitan juga dibayangi awan tebal sejak pagi. Pada pukul 06.00 WIB kondisi berawan, lalu hujan ringan turun sekitar pukul 13.00 WIB. Menjelang sore hingga malam hari, wilayah ini kembali berawan.

    Suhu Pacitan lebih sejuk, berada pada 21–27 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari Barat Daya sekitar 10,2 km/jam, serta tingkat kelembapan tinggi di angka 73–98 persen.

    “Wilayah pesisir biasanya punya kelembapan tinggi. Itulah yang membuat peluang hujan ringan di Pacitan cukup kuat,” tambah Oky.

    Sebagai penutup, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas. Membawa jas hujan atau payung dinilai penting mengingat hujan ringan berpotensi muncul di jam-jam krusial. Aktivitas luar ruangan juga disarankan disesuaikan dengan perubahan cuaca agar tetap aman dan nyaman. [mnd/suf]

  • Muktamar ke-35 NU dan Harapan Baru Para Nahdliyin

    Muktamar ke-35 NU dan Harapan Baru Para Nahdliyin

    … apakah NU memang membutuhkan pemimpin yang bekerja dari dalam struktur negara, atau NU justru membutuhkan seseorang yang lahir dari kultur organisasi itu sendiri dan mampu bergerak lebih luwes di medan politik praktis?

    Jakarta (ANTARA) – Menjelang Muktamar ke-35 yang rencananya akan diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur, bertepatan dengan satu abad berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 2026, warga Nahdliyin menaruh harapan besar akan lahirnya kepemimpinan baru yang mampu membawa Nahdlatul Ulama memasuki fase sejarah berikutnya.

    Setelah melewati sejumlah dinamika dan masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir, muncul kebutuhan untuk tidak hanya memilih figur, tetapi menentukan arah masa depan organisasi Muslim terbesar di Indonesia ini.

    Proses ini bukan sekadar ajang kontestasi internal, melainkan momentum penting untuk merumuskan kembali karakter kepemimpinan NU di medan sosial, politik, dan kultural yang semakin kompleks.

    Nama-nama seperti Prof. Dr. Kiai Nasaruddin Umar, Doktor HC Kiai Zulfa Mustofa, dan Gus Nusron Wahid mencuat karena masing-masing merepresentasikan spektrum kepemimpinan yang berbeda sekaligus saling melengkapi.

    Di sinilah warga Nahdliyin dihadapkan pada pilihan strategis tentang jenis kepemimpinan seperti apa yang paling dibutuhkan NU hari ini dan ke depan.

    Nasaruddin Umar hadir sebagai figur intelektual ulama yang telah lama berjalin dengan struktur pemerintahan. Ia sedang menjabat sebagai Menteri Agama sejak 2024 dan sebelumnya pernah menjadi Wakil Menteri Agama pada 2011–2014.

    Sosoknya menonjol karena jejaring sosial-politik yang kuat, baik melalui struktur resmi kementerian maupun hubungan panjang dengan berbagai pemangku kepentingan.

    Dalam konteks konsolidasi kelembagaan, kekuatan itu menjadi modal yang tidak bisa diabaikan. Setidaknya ada sekitar 160 struktur PWNU dan PCNU se-Indonesia yang saat ini dipimpin oleh pejabat Kementerian Agama, yang berarti terdapat kanal komunikasi pembinaan dan koordinasi yang terus terbuka.

    Jejaring Kanwil dan Kakandepag di masa mendatang juga dapat menjadi medium sinergi antara pemerintah dan struktur NU. Ditambah lagi, informasi tentang dukungan Presiden Prabowo yang beredar di kalangan elit membuat posisi Nasaruddin semakin strategis.

    Namun, ia bukan politisi murni. Ia lebih tepat disebut intelektual yang dibesarkan oleh dukungan politisi.

    Di sinilah pertanyaan penting muncul, apakah NU memang membutuhkan pemimpin yang bekerja dari dalam struktur negara, atau NU justru membutuhkan seseorang yang lahir dari kultur organisasi itu sendiri dan mampu bergerak lebih luwes di medan politik praktis?

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tabrakan Pikap dan Truk di Jombang: Dua Orang Tewas di Tempat, Satu Luka Berat

    Tabrakan Pikap dan Truk di Jombang: Dua Orang Tewas di Tempat, Satu Luka Berat

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang pada Minggu malam, 16 November 2025, yang melibatkan sebuah mobil pikap Daihatsu Grandmax dan dua truk.

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia di tempat, sementara satu orang lainnya mengalami luka berat.

    Menurut keterangan dari saksi mata dan kepolisian, kecelakaan bermula saat kendaraan pikap Daihatsu Grandmax dengan nomor polisi W-8919-NN yang dikemudikan oleh Catur Adipurno (24), warga Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak, melaju dari arah barat menuju timur.

    Pikap tersebut mencoba mendahului kendaraan lain di depannya, namun kehilangan kendali saat roda kiri turun ke luar aspal. Kendaraan kemudian oleng ke kanan dan menabrak truk trailer bernomor polisi L-9913-UO yang datang dari arah berlawanan.

    Setelah menabrak truk trailer, pikap tersebut terpental ke kanan dan bertabrakan dengan truk Isuzu Elf nopol S-9181-JH yang melaju kencang dari arah barat ke timur. Akibat kecelakaan beruntun ini, dua orang penumpang pikap, yakni Catur Adipurno dan Sho’im (56), meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Sedangkan Sulaiman (62), seorang penumpang lainnya, mengalami luka berat dan segera dilarikan ke RSUD Kabupaten Jombang untuk perawatan lebih lanjut. Sopir truk trailer M Rokim (40), warga Kalilom Lor Indah Gg Lavenda Desa Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, tidak luka.

    Begitu juga dengan pengemudi Isuzu Elf Nopol S-9181-JH, Miskal (60), warga Dusun Tembok Desa Muncar Kecamatan Tembokrejo Kabupaten Banyuwangi, tidak luka.

    Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat kelalaian pengemudi pikap yang tidak mengantisipasi kondisi jalan.

    “Setelah mendahului kendaraan lain, pengemudi pikap kehilangan kendali dan langsung menabrak truk yang melaju dari arah berlawanan,” ungkap Ipda Siswanto.

    Dua saksi yang berada di lokasi kejadian, Zainul Arif (29) dan Huda Febrianto (35), memberikan keterangan yang menguatkan kronologi tersebut. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana kendaraan pikap oleng sebelum akhirnya menabrak truk-truk yang ada di depannya.

    Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut, sambil terus memberikan perhatian pada faktor keselamatan di jalan raya. [suf]